Anda di halaman 1dari 13

Persatuan dan Kesatuan

Bangsa pada Masa Orde Lama


(5 Juli 1959 sampai dengan 11
Maret 1966 )

Kelompok 4
12-IPA 4
Kelompok
4

Anggi
Ferdiansyah M. Lukman
Maulana Azizi Rangga S.W

Devi
Rahmawati Sylvi
Masa Berlakunya
Orde Lama
Orde Lama dalam sejarah politik
Indonesia merujuk kepada masa
pemerintahan Soekarno yang
berlangsung dari tahun 1959 hingga
1966.
Bagaimana..
. Bentuk negara?

Bentuk pemerintahan, sistem pemerintahan ?

konstitusi pada waktu ini ?


Bentuk Negara
Bentuk Negara pada Masa Orde Lama Indonesia tetap
berbentuk Negara Kesatuan

Bentuk pemerintahan & sistem


Memasuki era Orde Lama, sistem pemerintahan Indonesia kembali berganti dari
pemerintahan
parlementer menjadi presidensial.
Sesuai Dekrit Presiden 1959, maka diberlakukan lagi UUD 1945. Sebab konstitusi
tersebut dinilai mampu menjaga kesatuan dan persatuan bangsa.

Pada tahun 1959-1966 Indonesia menggunakan sistem Demokrasi Terpimpin. Pada


sistem ini pun kedudukan Presiden masih sangat kuat ia memiliki kekuasaan mutlak
Orang setuju untuk kembali ke UUD 1945
Konsitusi
Masa Orde Lama (Demokrasi Terpimpin) yang dicetuskan oleh
dan orang menolak untuk kembali ke
UUD 1945
Presiden Soekarno diawali oleh anjuran Soekarno agar Undang-
Undang yang digunakan untuk menggantikan UUDS 1950 adalah Hari ke 1 Hari ke 2
UUD 1945. Namun usulan itu menimbulkan pro dan kontra di
kalangan anggota konstituante. Sebagai tindak lanjut usulannya,
diadakan pemungutan suara yang diikuti oleh seluruh anggota
Konstituante. Pemungutan suara ini dilakukan pada 30 Mei, 1
Juni, dan 2 Juni 1959 dalam rangka mengatasi konflik yang
timbul dari pro kontra akan usulan Presiden Soekarno tersebut.
Melihat dari hasil voting, usulan untuk kembali ke UUD 1945
tidak dapat direalisasikan. Hal ini disebabkan oleh jumlah
anggota konstituante yang menyetujui usulan tersebut tidak
mencapai 2/3 bagian, seperti yang telah ditetapkan pada pasal
137 UUDS 1950.
Bertolak dari hal tersebut, Presiden Soekarno mengeluarkan Hari ke 3
sebuah dekret yang disebut Dekret Presiden 5 Juli 1959. Isi
Dekret Presiden 5 Juli 1959
• Tidak berlaku kembali UUDS 1950
• Berlakunya kembali UUD 1945
• Dibubarkannya konstituante
• Pembentukan MPRS dan DPAS

Dapat disimpulkan konsitusi yang berlaku pada masa orde lama saat
itu yaitu UUD 1945
Kondisi Yang Terjadi Pada Masa Orde
Lama Tahun 1959-1966
• Kondisi Ekonomi
Strukur Ekonomi Indonesia pada waktu itu menjurus kepada sistem etatisme, artinya segala-galanya diatur dan dipegang oleh
pemerintah. Kegiatan-kegiatan ekonomi banyak diatur oleh peraturan-peraturan pemerintah, sedangkan prinsip-prinsip
ekonomi banyak yang diabaikan. Akibatnya, defisit dari tahun ke tahun meningkat 40 kali lipat. Dari Rp. 60,5 miliar pada
tahun 1960 menjadi Rp. 2.514 miliar pada tahun 1965, sedangkan penerimaan negara pada tahun 1960 sebanyak Rp. 53,6
miliar, hanya meningkat 17 kali lipat menjadi Rp. 923,4 miliar . Mulai bulan Januari – Agustus 1966, pengeluaran negara
menjadi Rp. 11 miliar, sedangkan penerimaan negara hanya Rp. 3,5 miliar. Defisit yang semakin meningkat ditutup dengan
pencetakan uang baru tanpa perhitungan matang. Akibatnya menambah berat angka inflasi.

2. Kondisi Politik dan Keamanan Masa Orde Lama


Kondisi Politik dan Keamanan Masa Orde Lama
Menurut para pengamat, pengeluaran Supersemar merupakan pertanda bahwa Indonesia berada di masa peralihan dari Orde
lama menuju orde baru, seperti tertulis dalam buku Ensiklopedia Sejarah Lengkap Indonesia oleh Adi Sudirman. Adapun
salah satu penyebab berakhirnya Orde Lama adalah karena kondisi politik dan keamanan masa Orde Lama yang kacau karena
Keadaan politik dan keamanan semakin runyam ketika terjadi konflik di lingkungan angkatan udara. Konflik ini
berlangsung cukup lama sehingga turut menjadi penyebab runtuhnya Orde Lama.
3. Kondisi diBidang Hukum
Perkembangan dibidang hukum telah terlihat pada masa pemerintahan presiden Soekarno salah satu contoh adalah
mengenai dasar hukum yang dekrip Presiden 5 Juli 1959. Susilo Suharto (2006:82) menjelaskan bahwa dasar hukum
yang dijadikan presiden Soekarno di antaranya:
1) Hukum Material Pemerintah menyelenggaraan kesejahteraan Indonesia dan teristimewa berusaha supaya Undang-
Undang Dasar, Undang-Undang dan peratusan-peraturan dijalankan. Di dalam penyelenggaraan tugas ini ternyata
mengalami kemacetan, karena kagagalan kontituante membuat UUD menggantikan UUDS 1950, pasa 137. Karena
kegagalan menyelenggarakan tugas pemerintah menurut pasal 82 UUDS 1950, maka hal ini merupakan alasan kuat
keluarnya Dekrit 5 Juli 1959.
2) Hukum Formil Atas dasar urusan-urusan pemerintah, peradilan, perundanganundangan yang semata-mata menjadi
tanggung jawab Presiden sendiri dan bukan urusan pemerintah yang menjadi tanggung jawab presiden bersama-sama
kebinet atas nama Dewan Perwakilan Rakyat, dinyatakan bahwa Dekrit Presiden tanggal 5 Juli 1959 yang dalam
tertib hukum Indonesia, menurut UUDS 1950, mendapat tempat sebagai tindakan kebijaksamaan pemerintah yang
dilakukan presiden atan tanggung jawabnya sendiri, berdasarkan pasal 82 UUDS 1950, untuk melepaskan
masyarakat dari belenggu ikatan UUDS 1950 yang telah kehilangan tujuannya karena membahayakan kehidupan
4. Kondisi Sosial Budaya Indonesia
a) Terjadi Kerusuhan di Jakarta
Ketika terjadi konfrontasi antara Indonesia dan Malaysia(1963-1966) menyebabkan kondisi sosial di Indonesia mulai
kacau dan enggak terkendali. Hal ini dipicu oleh pembakaran habis kedutaan besar Inggris dan 21 rumah stafnya di
Jakarta. Aksi anarkis ini memeroleh balasan dari pihak Malaysia dengan pengrusakan kediaman duta besar Indonesia
di Malaysia. Konflik dan konfrontasi ini mendorong terjadinya pemutusan hubungan diplomatik Indonesia dengan
pemerintah Malaysia dan Singapura.
b) Larangan Pedagang Asing di Luar Ibukota Daerah
Pada masa Demokrasi Terpimpin terjadi konflik antar pedagang asing di Indonesia, khususnya pedagang dari Cina.
Lalu pada 1 Januari 1960, dikeluarkan kebijakan yang menyatakan para pedagang asing dilarang berdagang di daerah
pedesaan. Hal ini lalu mendorong para pedagang asing mulai berpindah kegiatan ke kota. Kebijakan ini mengundang
reaksi keras pemerintah Beijing karena usaha ekonomi warga negara asing (etnis Tionghoa) dihalang-halangi oleh
pihak tentara Indonesia.
c) Musik dan Tarian Barat Dilarang Pemerintah
Presiden Soekarno sebagai orang nomor satu di Indonesia kala itu juga mengecam kebudayaan Barat yang sedang
booming dan jadi trend di seluruh dunia kala itu, misalnya musik rock and roll,pop, hingga budaya dansa cha-cha.
Pelarangan musik Barat ini ternyata juga membawa dampak positif bagi para seniman lokal untuk bisa memroduksi
Kekurangan / Penyimpangan
Orde Lama 5 Juli 1959 - 11 Maret
1966.
1. Situasi politik yang enggak stabil terlihat dengan banyaknya pergantian kabinet hingga 7 kali
pergantian.
2. Ketidakstabilan Ekonomi
Masalah lain yang muncul pada masa pemerintahan Orde Lama adalah masalah ekonomi. Sebagai
negara yang masih baru, Indonesia tidak memiliki ekonomi yang stabil hingga terjadi hiperinflasi
pada tahun 1961.
3. Ideologi yang Saling Bertentangan
Salah satu kekurangan pemerintahan Orde Lama adalah adanya pertentangan ideologi, antara
nasionalis, agama, dan komunis.
4. Terjadinya Penyimpangan dari Pancasila dan UUD 1945
Penyimpangan Pancasila dan UUD 1945 di pada pemerintahan Oder Lama, berupa:
- Pembentukan MPRS dan DPR Gotong Royong (DPR-GR) yang diangkat dan diberhentikan oleh
presiden.
- Presiden memiliki masa jabatan seumur hidup.
- Dibubarkannya DPR hasil pemilu 1955.
- Terjadi pemerasan terhadap Pancasila. Pancasila yang berkedudukan sebagai dasar negara dan
pandangan hidup bangsa diperas menjadi 3 unsur yang disebut Trisila, kemudia diperas lagi menjadi 1
unsur yang disebut Ekasila. Ekasila inilah yang dimaksud dengan Nasakom ( Nasional, agama dan
komunisme).
Nasakom
Gagasan Nasakom inilah yang memberi peluang bangkitnya Partai Komunis
Indonesia (PKI). Gagasan Nasakom ini begitu dijunjung tinggi oleh Presiden
Soekarno, sampai-sampai dimasukkan dalam UU RI Nomor 18 Tahun 1965 tentang
Pemerintah Daerah. Semua unsur Nasakom termasuk di dalamnya PKI harus
diperhatikan dalam penunjukkan unsur pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah. Jadi, bila di suatu daerah hanya ada seorang tokoh PKI, ia harus
diikutsertakan sebagai pimpinan DPRD apabila ia menjadi anggota DPRD di satu
daerah. Hal inilah yang membuat PKI mendapatkan posisi yang strategis bahkan
dominan sehingga karena merasa mempunyai posisi yang kuat, PKI melakukan
pemberontakan pada tanggal 30 September 1965 yang ditandai dengan dibantainya
7 orang perwira TNI Angkatan Darat.
Kelebihan
Orde lama
Pada Periode 5 juli 1959-11 maret 1966
1. Berhasil Merebut dan Mempertahankan Kemerdekaan
Indonesia
2. Indonesia Jadi Pelopor Gerakan Non-Blok
Gerakan Non-Blok (GBN) merupakan sebagai organisasi yang
mewadahi negara-negara yang enggak ikut masuk dalam Blok
Barat maupun Blok Timur.
Diketahui Gerakan Nonblok dibentuk pada 1 September 1961
serta memiliki pengaruh yang cukup besar dan krusial.
Melalui Presiden Soekarno, Indonesia turut mendirikan gerakan
ini.
3. Indonesia Berhasil Merebut Kembali Irian Barat dari Belanda
Keberhasilan Indonesia merebut kembali Irian Barat dari Belanda
juga termasuk kelebihan pemerintah Orde Lama.
Pada tanggal 19 Desember 1961, Presiden Soekarno
mengumumkan pelaksanaan operasi Trikora untuk
menggabungkan wilayah Papua bagian barat.
Semoga bisa menambahkan informasi dan imu baru
Sekian Terima Kasih

huhuhhu

Anda mungkin juga menyukai