Anda di halaman 1dari 12

Susanto

Susanto Halako ( 239110007


Halako ( 239110007 ) )

ORDE LAMA
Kelompok
Riza Niko Alviyansyah (239110002)
Virandra Abyan Fatih DF (239110010)
Syaifuddin Zuhri (239110004)
Susanto Halako ( 239110007 )
Sejarah Perkembangan Pancasila Orde Lama
Periode 1945-1950
Penerapan Pancasila sebagai dasar negara dan 2). Pemberontakan Darul
pandangan hidup menghadapi berbagai masalah. Islam/Tentara Islam Indonesia
Banyak upaya yang memunculkannya gerakan- dipimpin oleh Sekarmaji
gerakan pemberontakan yang tujuannya menganti Marijan Kartosuwiryo.
Pancasila dengan ideologi lainnya. Ada dua Pemberontakan ini ditandai
pemerontakan yang terjadi pada periode ini yaitu: dengan didirikannya Negara
Islam Indonesia (NII) oleh
1). Pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) Kartosuwiryo pada tanggal 17
di Madiun, tanggal 18 September 1948. Agustus 1949. Tujuan utama
Pemberontakan ini dipimpin oleh Muso. didirikannya NII adalah untuk
Tujuannya adalah mendirikan Negara Soviet mengganti Pancasila sebagai
Indonesia yang berideologi komunis. Dengan kata dasar negara dengan syari’at
lain, pemberontakan tersebut akan mengganti islam Kartosuwiryo bersama
Pancasila dengan paham komunis. para pengikutnya baru bisa
ditangkap pada tanggal 4
Juni 1962.
Sejarah Perkembangan Pancasila Orde Lama
Periode 1950-1959
Pada periode ini dasar negara tetap Pancasila, akan tetapi dalam penerapannya lebih
diarahkan seperti ideologi leberal. Yang dapat dilihat dalam penerapan sila keempat yang
tidak lagi berjiwakan musyawarah mufakat, melainkan suara terbanyak.

Pada periode ini persatuan dan kesatuan mendapat tantangan yang berat dengan
munculnya pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS), Pemerintah Revolusioner
Republik Indonesia (PRRI), dan Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta) yang ingin
melepaskan diri dari NKRI.

Dalam bidang politik, demokrasi berjalan lebih baik dengan terlaksananya pemilu 1955
yang dianggap paling demokratis. Tetapi anggota Konstituante hasil pemilu tidak dapat
menyusun Undang-Undang Dasar seperti yang diharapkan. Ini menibulkan krisis politik,
ekonomi, dan keamanan, yang menyebabkan pemerintah mengeluarkan Dekrit Presiden
1959 untuk membubarkan Konstituante, Undang-Undang Dasar Sementara Tahun 1950
tidak berlaku, dan kembali kepada Undang-Undang Dasar Tahun 1945.
Sejarah Perkembangan Pancasila Orde Lama
Periode 1956-1965
Periode ini dikenal sebagai periode demokrasi terpimpin. Demokrasi bukan berada pada
kekuasaan rakyat sehingga yang memimpin adalah nilai-nilai Pancasila tetapi berada pada
kekuasaan pribadi presiden Soekarno. Akibatnya Soekarno menjadi otoriter, diangkat
menjadi presiden seumur hidup, dan menggabungkan Nasionalis, Agama, dan Komunis,
yang ternyata tidak cocok bagi NKRI. Terbukti adanya kemerosotan moral di sebagian
masyarakat yang tidak lagi hidup bersendikan nilai-nilai Pancasila, dan berusaha untuk
menggantikan Pancasila dengan ideologi lain.
Tujuan pemberontakan ini adalah kembali mendirikan Negara Soviet di Indonesia serta
mengganti Pancasila dengan paham komunis.
Penyimpangan-Penyimpangan Orde Lama

1). Presiden 3). Kekuasaan presiden melebihi


2). Pimpinan lembaga-
membubarkan DPR hasil lembaga Negara diberi wewenang yang ditetapkan
didalam UUD 1945. Penetapan ini
pemilihan umum 1955 kedudukan sebagai
antara lain meliputi hal-hal sebagai
dan membentuk DPR menteri-menteri Negara
berikut:
Gotong Royong. Hal ini yang berarti
a) Penyederhanaan kehidupan
dilakukan karena DPR menempatkannya partai-partai politik dengan
menolak rancangan sebagai pembantu dikeluarkannya Penetapan
pendapaan dan belanja presiden. Presiden nomer 7 tahun 1959
Negara yang diajukan
pemerintah.
b) Pembentukan Front Nasional
4). Hak budget DPR tidak
dengan Penetapan Presiden
berjalan karena pemerintah tidak nomer 13 tahun 1959.
mengajukan rancangan undang-
udang APBN untuk mendapatkan c) Pengangkatan dan
persetujuan DPR. pemberhentian anggota-anggota
MPRS, DPA dan MA oleh presiden.
Pengamalan Pancasila Di Era Orde Lama
Pada masa pemerintahan Orde Lama, kehidupan politik dan pemerintah sering terjadi
penyimpangan yang dilakukan Presiden dan juga MPRS yang bertentangan dengan
pancasila dan UUD 1945. Hal ini terjadi karena penyelenggaraan pemerintahan terpusat
pada kekuasaan seorang presiden dan lemahnya control yang seharusnya dilakukan DPR
terhadap kebijakan-kebijakan.
Selain itu, muncul pertentangan politik dan konflik lainnya yang berkepanjangan sehingga
situasi politik, keamanaan dan kehidupan ekonomi makin memburuk puncak dari situasi
tersebut adalah munculnya pemberontakan G 30 S/PKI yang sangat membahayakan
keselamatan bangsa dan Negara.
Mengingat keadaan makin membahayakan Ir. Soekarno selaku presiden RI memberikan
perintah kepada Letjen Soeharto melalui Surat Perintah 11 Maret 19669 untuk mengambil
segala tindakan yang diperlukan bagi terjaminnya keamanaan, ketertiban dan ketenangan
serta kesetabilan jalannya pemerintah. Lahirnya Supersemar tersebut dianggap sebagai
awal masa Orde Baru.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai