SEJARAH INDONESIA
KELAS XII
KD 3.4 Menganalisis perkembangan kehidupan politik dan ekonomi bangsa Indonesia pada masa
Demokrasi Terpimpin
Cermatilah pembahasan materi berikut ini!
Sejak masa kemerdekaan hingga saat ini, Indonesia telah mengalami berbagai perubahan sistem
politik dan ekonomi. Demokrasi yang kita rasakan sekarang memerlukan proses yang panjang.
Salah satu sistem demokrasi yang pernah dijalankan oleh Indonesia adalah demokrasi terpimpin
yang berlangsung pada tahun 1959 hingga 1965.
Demokrasi terpimpin adalah sistem demokrasi di mana seluruh keputusan berpusat pada
pemimpin negara yang saat itu dijabat oleh Presiden Soekarno. Demokrasi ini diumumkan
pertama kali oleh Presiden Soekarno pada pembukaan sidang konstituante tanggal 10 November
1956.
Selain itu, pergantian kabinet terjadi berulang kali di masa demokrasi liberal, sehingga program-
program yang telah dirancang tidak dapat dijalankan dengan penuh. Akibatnya, pembangunan
ekonomi pun tidak berlangsung dengan lancar. Konstituante juga gagal menyusun Undang-
Undang Dasar yang baru untuk menggantikan UUDS 1950.
Demokrasi terpimpin diawali oleh anjuran Presiden Soekarno untuk menggantikan UUDS 1950
kembali ke UUD 1945. Karena usulan tersebut mengundang pro-kontra di kalangan anggota
konstituante, diadakanlah pemungutan suara. Hasilnya, 269 orang setuju untuk kembali ke UUD
1945, sementara 199 orang tidak setuju untuk kembali ke UUD 1945.
Namun, hasil pengumpulan suara tidak dapat dijalankan karena anggota yang menyetujui usulan
Presiden Soekarno tidak mencapai 2/3 bagian, seperti yang telah ditetapkan pada pasal 137
UUDS 1950. Karena itu, Presiden Soekarno mengeluarkan Dekret Presiden 5 Juli 1959 yang
berisi:
Kalau begitu, apa yang membedakan demokrasi terpimpin dengan sistem demokrasi lainnya?
Salah satu ciri demokrasi terpimpin yang paling dominan adalah kekuasaan presiden yang
mendominasi. Demokrasi jenis ini menempatkan presiden di atas kekuasaan segalanya di
pemerintahan Indonesia. Hal ini menjadi pemicu terjadinya kesenjangan yang berlangsung di
Indonesia saat itu. Akibatnya, presiden yang memiliki kekuasaan tertinggi dapat dengan mudah
menyingkirkan pihak yang ia anggap tidak sejalan atau bertentangan di bidang politik.
Selain itu, partai politik memiliki ruang gerak yang terbatas di masa demokrasi terpimpin.
Anggota yang mengisi jabatan dalam pemerintahan tidak lagi diambil dari partai politik. Tugas
partai politik saat itu hanyalah mendukung presiden dan kebijakannya.
Tidak hanya partai politik, pers pun dikekang dan tidak dapat menyalurkan aspirasi politik
rakyat. Beberapa oknum membatasi kebebasan pers, sehingga bangsa Indonesia dikenal menutup
diri saat itu.
Peran militer di masa demokrasi terpimpin diperkuat. Mereka dibekali senjata dan ditugaskan
sebagai pelindung, khususnya bagi Presiden Soekarno. Paham komunis juga menyebar dengan
cepat, khususnya karena terdapat hubungan timbal-balik antara PKI dengan Presiden Soekarno.
Upaya yang dilakukan untuk pembebasan Irian melalui operasi militer adalah
dengan cara dimulai pengambilalihan semua perusahaan milik Belanda di
Indonesia oleh kaum buruh. Untuk mencegah anarki, KSAD, Nasution,
mengambil alih semua perusahaan milik Belanda dan menyerahkannya kepada
pemerintah. Upaya ini di latar belakangi oleh karena Indonesia ingin
memperebut dan mempertahankan Irian Barat.