Anda di halaman 1dari 2

Angelyca Natasya Laura - 2602145674

1. Kebijakan fiskal berupa perubahan pajak dan/atau belanja publik mempengaruhi


tingkat permintaan agregat. Selama resesi, pemerintah dapat meningkatkan
pengeluaran pemerintah dan/atau mengurangi pajak. Dengan cara ini, permintaan
agregat dan juga PDB negara meningkat. Namun bila terjadi sebaliknya, pemerintah
dapat mengurangi pengeluaran pemerintah dan/atau menaikkan pajak. Ini mengurangi
permintaan agregat dan membantu mengurangi inflasi.
2. Kebijakan moneter dapat mempengaruhi permintaan agregat dengan menyediakan
uang. Ketika kebijakan moneter diterapkan meningkatkan jumlah uang beredar, maka
likuiditas juga meningkat dan orang memilih untuk membelanjakan dan
menggunakan uang.
3. Kebijakan moneter merupakan salah satu kebijakan bank sentral terpenting. Setiap
negara memiliki bank sentral yang bertugas mengatur kelancaran perputaran uang di
wilayah kedaulatannya. Kebijakan moneter adalah keputusan yang diambil oleh
pemerintah dalam rangka menunjang aktivitas ekonomi melalui berbagai hal yang
berkaitan dengan penetapan jumlah peredaran uang di masyarakat. Tujuan utama
kebijakan moneter adalah menjaga kestabilan ketersediaan uang suatu negara. Karena
persediaan uang negara mempengaruhi berbagai aktivitas ekonomi, seperti inflasi,
suku bunga bank, dan sebagainya. Oleh sebab itu, penanggung jawab dan pelaksana
kebijakan moneter di Indonesia yaitu Bank Indonesia selaku bank sentral di
Indonesia. Hal ini didasari pada Undang-Undang No. 23 Tahun 1999 mengenai
Kebijakan Moneter Bank Indonesia.

4. Kebijakan diskonto (discount policy)


Diskonto adalah suatu kebijakan dimana terjadi pengurangan dan penambahan jumlah
uang yang beredar di masyarakat dengan cara mengubah diskonto yang dimiliki oleh
bank umum. apabila pada suatu kondisi dimana bank sentral telah memperhitungkan
bahwasannya jumlah uang yang beredar telah mencapai atau melebihi kebutuhan
(termasuk gejala inflasi), maka bank sentral secara otomatis akan mengeluarkan
keputusan untuk menaikkan suku bunga dengan hal ini maka jumlah uang yang
beredar di masayarakat sedikit demi sedikit akan berkurang, biasanya banyak orang
yang berkeinginan untuk menabungkan uangnya di Bank. Contohnya ketika Bank
sentral memberlakukan kenaikan dan penurunan suku bunga, hal ini dilakukan untuk
menstabilkan jumlah uang yang beredar di masyarakat, ketika terjadi gejala inflasi
dimana uang masyarakat yang beredar banyak maka diterapkanlah sistem diskonto
kenaikan suku bunga agar masyarakat mau dan tertarik untuk menabung.

5. Pemerintah mengeluarkan kebijakan Subsidi Listrik sebesar Rp1.000/KWH. Tapi


ingin menanggulangi ketimpangan ekonomi yang dimana masyarakat kurang mampu
masih kesulitan untuk mendapatkan tenaga listrik dengan harga dibawah Rp600/kWh
(Enam Ratus Rupiah per kWh). Cara pemerintah adalah Pemerintah akan belanja
lewat APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) untuk memberi potongan
harga tersebut dan sudah pasti subsidi ini untuk masyarakat yang kurang mampu.

Anda mungkin juga menyukai