Anda di halaman 1dari 44

KD 3.

ILMU SOSIOLOGI DALAM MENGKAJI


GEJALA SOSIAL

OLEH: RACHMAH FOURDIANA, S.PD.


CIRI-CIRI ILMU SOSIOLOGI
EMPIRIS

CIRI ILMU
NONETIS SOSIOLOG TEORITIS
I

KUMULATI
F
CIRI-CIRI SOSIOLOGI
• Empiris: berdasarkan observasi/nyata/tidak spekulatif.
• Teoritis: berusaha menyusun abstraksi dari hasil observasi.
• Kumulatif: teori Sosiologi dibentuk berdasarkan teori yang sudah
ada, selanjutnya diperbaiki, diperluas, dan di perhalus.
• Non etis: tidak memandang baik/buruk thd suatu fakta, tetapi
menjelaskan fakta tsb secara ilmiah dan mendalam.
MANUSIA SEBAGAI MAKLUK
INDIVIDU DAN SOSIAL
• Sosiologi membahas tentang masyarakat & kebudayaannya
• Masyarakat terdiri dari banyak manusia (individu-individu).
• Manusia bisa menjadi makhluk individu dan bisa menjadi makhluk sosial
TOKOH DAN TEORI SOSIOLOGI
• Lahir: 19 Januari 1798, Monpellier, Prancis.
• Pemikiran: Positivisme (bermula dari
fenomena Revolusi Industri di Inggris)
• Ada 3 tahap/tingkatan intelektual dalam
perkembangan manusia:
1. Tahap teologis (fetisisme, politeisme,
monoteisme)
2. Tahap metafisik (kepercayaan hukum
Tuhan yang diseimbangkan dengan
manusia)
3. Tahap positivistik (sains)
• Lahir: 21 April 1864 di Erfurt, Jerman – 14 Juni 1920
• Sosiologi = ilmu yang berusaha memahami tindakan sosial,
dgn menguraikannya dan menerangkan sebab-akibatnya
• 4 tindakan sosial:
1. Rasional instrumental
2. Rasional berorientasi nilai
3. Tindakan tradisional
4. Tindakan afektif
• Teori kelas, status, kekuasaan, dan rasionalitas (verstehen).
• Verstehen: upaya untuk memahami makna subjektif suatu
tindakan dengan cara menempatkan diri dalam suatu peran.
• Karya: Economy and Society, Wirtschaft und Gessellschaft, dan
Gesammelte Aufsatze zur Wissenschaftlehre.
• Lahir: 5 Mei 1818.
• Keturunan borjuis, tetapi dikenal sebagai penentang kaum
borjuis.
• Teori Kelas:
• Sekelompok orang yang memiliki fungsi dan tujuan yang
sama dalam organisasi produksi.
• 3 Kelas: pemilik tanah, pemilik modal, pekerja.
• Kelas sosial dalam sistem produksi menyebabkan penindasan
kelas atas thd kelas bawah, misalnya nasib buruh yang
ditindas oleh para pemilik modal pada masa revolusi industri.
• Teori Alienasi (keterasingan)
• Manusia menjadi budak dari hasil kreasi/ciptaannya sendiri.
• Alienasi yang dialami kaum buruh dalam bidang kerja;
alienasi dari produksinya, alienasi dari proses produksinya,
teralienasi dari diri sendiri, dan alienasi dari lingkungan
masyarakat/pergaulan.
EMILE DURKHEIM
• Lahir: 15 April 1858 di Epinal, Prancis.
• Keturunan pendeta Yahudi, namun sejak berumur 10 tahun perhatiannya
terhadap agama lebih bersifat akademis daripada teologis.
• Mendalami metodologi ilmiah dan prinsip moral yang diperlukan untuk
menuntun kehidupan sosial.
• Sosiologi= ilmu pengetahuan yang mempelajari fakta sosial yaitu cara
bertindak, berpikir, dan berperasaan dari luar individu yang memiliki kekuatan
memaksa.
• The Division of Labour in Society (1968); spesialisasi dan differensiasi dalam
pekerjaan merupakan contoh fakta sosial yang mengindikasikan adanya
pemaksaan dari luar kehendak diri sendiri.
• Suicide; menceritakan kecenderungan orang bunuh diri karena adanya
kekuatan diluar individu.
GEORGE SIMMEL
• Lahir: 1858 di pusat kota Berlin
• Teori:
1. Pemikiran dialektis
2. Interaksi sosial
3. The Philosophy of Money
4. Tiga wilayah masalah dalam Sosiologi:
Sosiologi murni (tentang variabel-variabel
sosialisasi dan interaksi), Sosiologi umum
(membahas produk sosial dan cultural),
serta Sosiologi filosofis.
CABANG-CABANG ILMU SOSIOLOGI
1. Sosiologi Agama
2. Sosiologi Pendidikan
3. Sosiologi Hukum
4. Sosiologi Keluarga
5. Sosiologi Politik
6. Sosiologi Pedesaan
7. Sosiologi Perkotaan
8. Sosiologi Kesehatan
9. Sosiologi Pembangunan
10.Sosiologi Industri
11.Sosiologi Pariwisata
REALITAS SOSIAL SEBAGAI
OBJEK KAJIAN SOSIOLOGI

• Interaksi sosial
• Sosialisasi dalam proses pembentukan kepribadian
• Kelompok sosial
• Masalah sosial
• Penyimpangan sosial
• Pengendalian sosial
• Nilai dan norma
• Lembaga sosial
• Mobilitas sosial
• Perubahan sosial
• Struktur sosial
INTERAKSI SOSIAL Individu dgn individu
Individu dgn kelompok
Kelompok dgn kelompok

• Syarat: kontak sosial dan komunikasi

Kontak sosial Komunikasi

• IS dibedakan menjadi 2 bentuk: asosiatif dan disosiatif


• Asosiatif: mengarah pada persatuan, seperti: kerjasama, proses akomodasi, akulturasi, dan
asimilasi.
• Disosiatif: mengarah pada perpecahan, seperti; pertentangan/konflik sosial, persaingan, dan
kontravensi. Hal tersebut dapat dicegah dengan adanya toleransi
Proses pengenalan

SOSIALISASI nilai dan norma


dalam masyarakat,
kpd individu
• Agen sosialisasi ada 4

KELUARGA

MEDIA KELOMPOK
MASSA BERMAIN

LEMBAGA
PENDIDIKAN/
SEKOLAH
KELOMPOK SOSIAL
• Sejumlah manusia dengan norma, nilai, dan harapan yang sama dengan
saling berinteraksi secara teratur.
• Kelompok sosial terbentuk karena kecenderungan masyarakat menjalin
hubungan sosial.
• Hubungan sosial yang terjalin dalam masyarakat bertujuan mencukupi
kebutuhan anggota masyarakat.
BENTUK PENYIMPANGAN SOSIAL
Primer
Intensitas
Sekunder

Individu
Pelakunya
Kelompok

Positif
PS Sifatnya
Negatif

Keluarga
Ruang
lingkup Masyaraka
t
Situasiiona
l
Skala
sistematik
BERDASARKAN INTENSITASNYA
• Penyimpangan primer
– Sifatnya sementara
– Tidak dilakukan berulang-ulang
– Gaya hidup tidak didominasi oleh perilaku menyimpang
– Masyarakat masih bisa mentoleransi/menerima

• Penyimpangan sekunder
– Dilakukan secara terus menerus atau berulang kali
– Gaya hidup didominasi oleh perilaku penyimpang
– Tidak bisa ditoleransi
– Ada sanksi
BERDASARKAN JUMLAH PELAKUNYA

• Penyimpangan individu
Penyimpangan yang dilakukan oleh satu orang
• Penyimpangan kelompok
Pelakunya lebih dari satu orang
BERDASARKAN SIFATNYA

• Penyimpangan positif
Penyimpangan yang mempunyai dampak positif karena ada unsur kreatif dan
inovatif.

• Penyimpangan negatif
Penyimpangan yang cenderung ke arah nilai-nilai yang dipandang rendah dan
dampaknya buruk
BERDASARKAN RUANG RINGKUP

• Penyimpangan dalam keluarga


Terjadi di dalam rumah/lingkungan keluarga.
Pelakunya adalah anggota keluarga itu sendiri.

• Penyimpangan dalam masyarakat


Yang berkaitan dengan pelanggaran terhadap nilai, norma, atau kaidah yang ada di
masyarakat
BERDASARKAN SKALA

• Penyimpangan situasional
Dipengaruhi dorongan dari luar individu tersebut yang memaksa individu tersebut
untuk berbuat menyimpang.

• Penyimpangan sistematik
Penyimpangan yang disertai organisasi sosial khusus, status formal, peranan, nilai,
norma, dan moral tertentu yang semuanya beda dengan situasi umum.
Contoh: teroris
Apa yang di maksud dengan pengendalian sosial?

PENGENDALIAN SOSIAL “Nilai dan norma"

• Mengendalikan masyarakat agar tidak melakukan tindakan yang melanggar nilai/norma


(antisipasi). N Luis
• Tindakan yang mengontrol masyarakat agar berperilaku sesuai nilai dan norma, supaya tidak
terjadi penyimpangan sosial. (Antisipasi) Livia
• Menertibkan perilaku supaya tidak menyimpang. Aaron (antisipasi)
• Penindakan terhadap pelanggar nilai dan norma. Febri Amel (sanksi)

• Berdasarkan sifatnya/waktu, bentuk pengendalian sosial dapat dibedakan sebagai berikut:


• Preventif = sebelum (membuat peraturan, norma, peringatan/himbauan, ajakan, sosialisasi).
• Represif = setelah (sanksi, tertulis dan tidak tertulis), Rehabilitasi

PS. PS.
Preventif Represif
PENGENDALIAN SOSIAL

• Pengendalian sosial berdasarkan cara yang digunakan dapat dibedakan sbb:

Persuasif Koersif
REALITAS SOSIAL SEBAGAI OBJEK
KAJIAN SOSIOLOGI
• Interaksi sosial
• Sosialisasi dalam proses pembentukan kepribadian
• Kelompok sosial
• Masalah sosial
• Penyimpangan sosial
• Pengendalian sosial
• Nilai dan norma
• Lembaga sosial
• Mobilitas sosial
• Perubahan sosial
• Struktur sosial
NILAI
• Dalam KBBI, nilai di definisikan sebagai
sifat atau hal-hal yang penting dan berguna
bagi kemanusiaan.
• Dalam Sosiologi, nilai di definisikan sebagai
konsepsi (pemikiran) abstrak dalam diri
manusia mengenai apa yang dianggap baik
dan buruk.
• Contohnya, orang menganggap ”tolong-
menolong” itu adalah perbuatan yang baik,
dan mencuri itu adalah perbuatan yang
buruk. Dengan demikian, perbuatan saling
menolong merupakan sesuatu yang bernilai
dalam kehidupan masyarakat. Nilai dalam
kehidupan masyarakat inilah yang disebut
sebagai nilai sosial.
NORMA
• Norma adalah aturan atau ketentuan yang mengikat warga atau kelompok dalam
masyarakat.
• Norma di gunakan sebagai panduan, tatanan, dan pengendali tingkah laku yang sesuai
dengan harapan masyarakat.
• Norma yang ada di masyrakat adalah aplikasi/perwujudan dari nilai-nilai yang dianut oleh
masyarakat.
• Misalnya, disekolah terdapat norma yang melarang siswa mencontek. Norma tersebut dibuat
berdasarkan nilai kejujuran yang dijunjung tinggi oleh masyarakat.
• Masyarakat menganggap bahwa nilai kejujuran diperlukan untuk menciptakan keadilan,
kemakmuran, dan kesejahteraan.
APA HUBUNGAN NILAI & NORMA?
• Jadi, terdapat hubungan yang erat antara nilai dan norma.
• Jika nilai adalah sesuatu yang baik, diinginkan, dan dicita-citakan
oleh masyarakat, maka norma adalah aturan dalam bertindak untuk
mewujudkan cita-cita tersebut.

Nilai Norma
LEMBAGA SOSIAL
• Lembaga sosial adalah sistem norma sosial dan hubungan-hubungan terorganisasi yang
menyatukan nilai-nilai dan prosedur tertentu dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar
masyarakat (Paul B. Horton dan Chester L. Hunt).
• Lembaga sosial adalah suatu sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat kepada aktifitas
sosial untuk memenuhi komplek-komplek kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat
(Koentjaraningrat).
• Mendefinisikan pranata sosial sebagai lembaga sosial, yaitu sistem norma untuk mencapai
tujuan atau kegiatan yang oleh masyarakat dipandang penting (Horton and Hunt).
• Lembaga sosial adalah suatu prosedur yang menyebabkan perbuatan manusia ditekan oleh pola
tertentu dan dipaksa bergerak melalui jalan yang dianggap sesuai dengan keinginan masyarakat
(Peter L. Berger).
• Lembaga sosial adalah suatu kompleks atau sistem peraturan dan adat istiadat yang
mempertahankan nilai – nilai penting (Mayor Polak)
Jadi, lembaga sosial adalah;
– Seperangkat norma yang saling berkaitan, bergantung, dan
memengaruhi.
– Seperangkat norma yang dapat dibentuk, diubah, dan dipertahankan
sesuai dengan kebutuhan hidup.
– Seperangkat norma yang mengatur hubungan antar warga masyarakat
agar dapat berjalan dengan tertib dan teratur.
Macam-macam lembaga sosial; Keluarga

Agama Pendidikan

Lembag
a

Politik Ekonomi
MOBILITAS SOSIAL
• Mobilitas sosial merupakan pergerakan atau perpindahan status seseorang atau
kelompok sosial dari suatu lapisan sosial menuju lapisan sosial lain.
• Mobilitas sosial dapat dibedakan dalam tiga bentuk yaitu mobilitas vertical, mobilitas
horizontal, dan mobilitas lateral.
• Mobilitas vertical merupakan perpindahan yang bersifat naik/turun (tidak sederajat).
• Mobilitas horizontal merupakan perpindahan yang terjadi dalam tingkatan yang sama
(sederajat).
• Sementara itu, mobilitas lateral merupakan perpindahan individu atau kelompok dari
satu wilayah ke wilayah lain tanpa mengubah status sosialnya.
PERUBAHAN SOSIAL
• Menurut Max Weber, perubahan sosial
• Menurut Selo Soemardjan, perubahan
adalah perubahan situasi dalam
sosial adalah segala perubahan lembaga-
masyarakat sebagai akibat adanya
lembaga kemasyarakatan yang
ketidaksesuaian unsur-unsur.
memengaruhi sistem sosial masyarakat,
termasuk nilai-nilai, sikap, dan pola
perilaku diantara kelompok-kelompok. • Menurut Emile Durkheim, perubahan
sosial adalah perubahan yang terjadi
sebagai hasil dari faktor-faktor ekologis
• Menurut William F. Ogburn, perubahan
dan demografis, yang mengubah
sosial adalah perubahan-perubahan yang
kehidupan masyarakat dari kondisi
meliputi unsur-unsur kebudayaan baik
tradisional yang diikat solidaritas
yang material maupun yang immaterial,
mekanistik, ke dalam kondisi masyarakat
yang ditekankan adalah pengaruh besar
modern yang diikat oleh solidaritas
unsur-unsur kebudayaan material terhadap
organistik.
unsur-unsur immaterial.
• Perubahan sosial dapat terjadi pada;
1. Lembaga masyarakat
2. Nilai, norma, pola perilaku
3. Unsur kebudayaan material maupun immaterial
4. Dari faktor-faktor ekologis dan demografis
Dsb..
➡️
• Struktur sosial merupakan tatanan atau
susunan sosial yang membentuk kelompok-
kelompok sosial dalam masyarakat.
STRUKTUR
• Struktur sosial dalam masyarakat dapat
dibedakan menjadi dua yaitu differensiasi
SOSIAL
sosialdan stratifikasi sosial.
• Differensiasi sosial menunjukkan pembedaan Stratifikasi sosial menunjukkan sistem
antar kelompok secara horizontal. Sebagai pelapisan sosial secara vertical, seperti
kekuasaan, kekayaan, jenjang pendidikan,
contoh pembedaan suku bangsa, ras, agama, dsb.
dan golongan.
TERIMA KASIH

GEJALA SOSIAL
PENGERTIAN GEJALA SOSIAL
• Gejala sosial adalah peristiwa-peristiwa yang terjadi di antara dan oleh manusia, baik secara individu
maupun kelompok (Gulo, 2010).
• Suatu peristiwa atau proses disebut gejala sosial karena perilaku oleh individu yang terlibat di dalamnya
saling terkait.
• Beberapa contoh gejala sosial antara lain; kemiskinan, kejahatan, perang, kewirausahaan, persamaan
gender, dll.
• Gejala sosial tidak sama dengan gejala alam.
• Jenis kelamin: Laki-laki & perempuan
• Gender: peran dari si laki-laki & perempuan

• Perempuan; ranah privat, tidak boleh masuk masuk ke ranah publik. (identic dengan sumur, dapur, dan
kasur). Terbatas sekali geraknya.
• Hak: sesuatu yang harus kita terima
• Kewajiban: sesuatu yang harus dilakukan
KARAKTERISTIK GEJALA SOSIAL
Sangat kompleks
sifat Beraneka ragam
Tidak bersifat universal
Bersifat dinamis
Sulit dimengerti
Kurang objektif
Bersifat kualitatif
Sulit diprediksi
JENIS GEJALA SOSIAL MENURUT
PITIRIM A. SOROKIN
Positif/negatif
Konstruktif/destruktif
Religius Integrasi/disintegrasi

Pro/kontra terhadap hukum

Ekonom
Hukum
i

Politik
TINGKATAN GEJALA SOSIAL MENURUT
NORMAN BLAIKIE

Mikro

Meso

Makro
GEJALA SOSIAL MIKRO

• Terjadi pada individu-individu dalam kehidupan sosial sehari-hari. Kehidupan sosial ini
biasanya ditandai dengan tatap muka.
• Dalam interaksi ini, aktor sosial memberikan makna bagi tindakan mereka sendiri dan tindakan
orang lain yang terlibat.
• Mereka juga membangun kontinuitas.
• Mereka memiliki sejarah bersama.
• Biasanya keanggotaan masyarakatnya relative permanen, dan warganya mengembangkan serta
mereproduksi pola, struktur, dan institusi.
GEJALA SOSIAL MESO

• Terjadi pada organisasi, massa dan gerakan sosial.


• Organisasi ini dapat berupa organisasi pemerintahan atau swasta, bisnis atau kesenangan.
• Hubungan sosialnya bersifat sekunder.
• Keanggotaannya dapat bersifat wajib seperti keanggotaan di penjara, maupun sukarela seperti
keanggotaan dalam klub berdasarkan hobi. Keanggotaan ini bisa penuh waktu atau separuh
waktu, jangka panjang atau jangka pendek, dibayar atau tidak dibayar.
GEJALA SOSIAL MAKRO

• Terjadi dalam entitas sosial yang lebih besar, seperti lembaga multinasional.
• Misalnya, perusahaaan transnasional, organisasi internasional non pemerintah, dan PBB.
• Pada skala makro ini, batas-batas nasional dan regional menjadi kurang signifikan.

Anda mungkin juga menyukai