Disusun Oleh :
XII IPS 3
Alamat, Perumahan Kota Serang Baru, Blok E, Desa Sukaragam, Kecamatan Serang
Baru, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat, Kode Pos 17330
Email : humasserangbaru@gmail.com
Website : www.sman1serangbarujuara.sch.id
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun tugas makalah ini dengan
baik dan tepat pada waktunya.
Makalah ini dibuat dengan berbagai metode studi pustaka yaitu melalui penelusuran
bahan yang ada di internet dan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu
menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan tugas makalah ini. Oleh karena
itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan tugas makalah " PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA
PADA MASA REVOLUSI KEMERDEKAAN (18 Agustus 1945-27 Desember 1949)”
diantaranya:
1. Kepala sekolah SMA Negeri 1 Serang Baru, Reni Yosefa, S. Pd, M. Si
2. Guru pembimbing, Eli, S.Pd
3. Wali kelas, Mahruk, S. Pd
4. Penulis buku dan media elektronik yang telah membantu kami memberikan referensi
dalam pembuatan makalah ini
5. Para orang tua dan teman yang telah membantu dan mendukung kami dalam menyusun
makalah ini
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas akhir PPKn yang berisi materi tentang.
persatuan dan kesatuan bangsa pada masa revolusi kemerdekaan (18 agustus 1945-27
desember 1949). Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada
tugas makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta
kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan
untuk penyempurnaan tugas makalah selanjutnya.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.……………………………………………………………………........... i
DAFTAR ISI.………………………………………………………………………... ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………... 1
A. Latar Belakang………..……………………………………………………………........... 2
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………………… 2
C. Tujuan Penulisan………………………………………………………………………….. 2
D. Manfaat……………………………………………………………………………………. 2
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………… 3
A. Kondisi Persatuan dan Kesatuan Bangsa Pada Masa Revolusi Kemerdekaan (18 Agustus
1945-27 Desember 1949)…………………………………………………………………. 3
B. Maklumat Pemerintah Republik Indonesia………………………………..…….………... 4
C. Kabinet Parlementer Pada Masa Revolusi Kemerdekaan…………….…………...……… 4
D. Gerakan-Gerakan Separatis Pada Masa Revolusi Kemerdekaan…………………………. 5
BAB III PENUTUP……………………………………………………………...…………......... 6
A. Kesimpulan………………………………………………………………………………... 6
B. Saran…………………………………………………………………………………......... 6
Daftar Pustaka…………………………………………………………………………………….. 7
BAB I
PENDAHULUAN
1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah yang akan dibahas di
dalam makalah tentang Persatuan dan Kesatuan Bangsa Pada Masa Revolusi
Kemerdekaan (18 Agustus 1945-27 Desember 1949) adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana kondisi persatuan dan kesatuan bangsa pada masa revolusi kemerdekaan?
2. Apa saja maklumat yang dikeluarkan oleh pemerintah RI pada masa revolusi
kemerdekaan?
3. Apa saja kabinet parlementer yang dibentuk pada masa revolusi kemerdekaan?
4. Bagaimana gerakan-gerakan separatis terjadi pada masa revolusi kemerdekaan?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui bagaimana kondisi persatuan dan kesatuan bangsa pada masa
revolusi kemerdekaan (18 Agustus 1945-27 Desember 1949)
2. Untuk apa saja maklumat yang dikeluarkan oleh pemerintah RI pada masa revolusi
kemerdekaan
3. Untuk mengetahui apa saja kabinet parlementer yang dibentuk pada masa revolusi
kemerdekaan
4. Untuk mengetahui bagaimana gerakan-gerakan separatis terjadi pada masa revolusi
kemerdekaan
D. Manfaat
1. Menambah wawasan mengenai persatuan dan kesatuan bangsa pada masa revolusi
kemerdekaan (18 Agustus 1945-27 Desember 1949)
2. Sebagai media dan bahan belajar bagi para pembaca
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kondisi Persatuan dan Kesatuan Bangsa Pada Masa Revolusi Kemerdekaan (18
Agustus 1945-27 Desember 1949)
Pada periode ini, bentuk NRI adalah kesatuan, dengan bentuk pemerintahan adalah
republik yang mana presiden berkedudukan sebagai kepala pemerintahan sekaligus
sebagai kepala negara. Sistem pemerintahan yang dipakai adalah sistem pemerintahan
presidensial.
Dalam periode ini, yang dipakai sebagai pegangan adalah Undang-Undang Dasar
1945. Akan tetapi dalam pelaksanaannya belum dapat dijalankan secara murni dan
konsekuen. Hal ini dikarenakan bangsa Indonesia baru saja memproklamasikan
kemerdekaannya. Pada waktu itu, semua kekuatan negara difokuskan pada upaya
mempertahankan kemerdekaan yang baru saja diraih dari rongrongan kekuatan asing
yang ingin kembali menjajah Indonesia. Dengan demikian, walaupun Undang-Undang
Dasar 1945 telah berlaku, namun yang baru dapat dibentuk hanya presiden, wakil
presiden, serta para menteri dan gubernur yang merupakan perpanjangan tanggan
pemerintah pusat. Adapun departemen yang dibentuk untuk pertama kalinya di Indonesia
terdiri atas 12 departemen. Provinsi yang baru dibentuk terdiri atas delapan wilayah yang
terdiri atas Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur. Sumatera, Borneo, Sulawesi, Maluku,
dan Sunda Kecil.
Kondisi di atas didasarkan pada Aturan Peralihan Undang-Undang Dasar 1945 yang
menyatakan bahwa untuk pertama kalinya presiden dan wakil presiden dipilih oleh PPKI
Dengan demikian, tidaklah menyalahi apabila MPR/DPR RI belum dimanfaatkan karena
pemilihan umum belum diselenggarakan. Lembaga-lembaga tinggi negara lain yang
disebutkan dalam Undang-Undang Dasar 1945 seperti MPR, DPR, DPA, BPK, dan MA
belum dapat diwujudkan sehubungan dengan keadaan darurat dan harus dibentuk
berdasarkan undang-undang. Untuk mengatasi hal tersebut, Undang-Undang Dasar 1945
melalui ketentuan dalam pasal IV Aturan Peralihan menyatakan bahwa sebelum Majelis
Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan pertimbangan Agung
dibentuk menurut undang-undang dasar ini, segala kekuasaanya dijalankan oleh Presiden
dengan bantuan sebuah Komite Nasional.
Pasal IV Aturan Peralihan UUD 1945 secara langsung memberikan kekuasaan yang
teramat luas kepada presiden. Dengan kata lain, kekuasaan presiden meliputi kekuasaan
pemerintahan negara (eksekutif), menjalan kekuasaan MPR dan DPR (legislatif) serta
menjalankan tugas DPA. Kekuasaan yang teramat besar itu diberikan kepada presiden
hanya untuk sementara waktu, supaya penyelenggaraan negara dapat berjalan. Oleh
karena itu PPKI dalam Undang-Undang Dasar 1945 mencantumkan dua ayat Aturan
Tambahan yang menegaskan bahwa:
a. Dalam enam bulan sesudah berakhirnya peperangan Asia Timur Raya, Presiden
Indonesia mengatur dan menyelenggarakan segala hal yang ditetapkan dalam
Undang-Undang Dasar ini.
3
b. Dalam enam bulan setelah Majelis Permusyawaratan Rakyat dibentuk majelis itu
bersidang untuk menetapkan undang-undang dasar.
4
c. Kabinet Hatta 1: 29 Januari 1948-4 Agustus 1949
d. Kabinet Darurat (Mr. Sjafruddin Prawiranegara): 19 Desember 1948-13 Juli 1949
e. Kabinet Hatta II: 4 Agustus 1949-20 Desember 1949
Kondisi pemerintahan tidak stabil karena kabinet yang dibentuk tidak bertahan lama
serta rongrongan kolonial Belanda yang ingin kembali menjajah Indonesia.
Pemberontakan tersebut menambah catatan kelam sejarah bangsa ini dan rakyat makin
menderita. Periode Negara Kesatuan Republik Indonesia berakhir seiring dengan hasil
kesepakatan Konferensi Meja Bundar yang mengubah bentuk negara kita menjadi negara
serikat pada tanggal 27 Desember 1949.
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan negara yang berbentuk
kepulauan atau nusantara yang terdiri dari beribu-ribu pulau yang sekaligus juga
memiliki sifat dan karakter yang berbeda-beda pula. Oleh karena itu negara persatuan
adalah merupakan satu negara, satu rakyat, satu wilayah dan tidak terbagi-bagi
misalnya seperti negara serikat, satu pemerintahan, satu tertib hukum yaitu tertib
hukum nasional, satu bahasa serta satu bangsa yaitu Indonesia. NKRI dikenal juga
sebagai negara yang memiliki keragaman budaya, ras, suku, dan agama yang berbeda-
beda sehingga tercermindalam satu ikatan “Bhineka Tunggal Ika” yang artinya
“berbedabeda tetapi tetap satu juga”. Yaitu persatuan bangsa dan negara Indonesia.
Perbedaan adalah suatu bawaan kodrat manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha
Esa.
B. Saran
6
materi yang menjadi
bahasan
J. dalam makalah ini,
tentunya banyak
kekurangan dan kelemahan
kerena terbatasnya
K. pengetahuan dan
kurangnya rujukan atau
referensi yang kami peroleh
hubungannya
L. dengan makalah ini.
Penulis banyak berharap
kepada para pembaca
memberikan kritik
M. dan saran yang
membangun kepada kami
6
demi sempurnanya makalah
ini. Semoga
N. makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis dan
para pembaca.
Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasan
dalam makalah ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan kerena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang kami peroleh hubungannya
dengan makalah ini. Penulis banyak berharap kepada para pembaca memberikan kritik
dan saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.
6
DAFTAR PUSTAKA