Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh
Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’alaa,
karena berkat nikmat, rahmat serta hidayah-Nya kami dapat menyusun makalah ini dengan
baik dan selesai secara tepat waktu. Shalawat serta salam tak lupa kita junjungkan kepada
suri tauladan kita yakni Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, beserta keluarganya,
sahabat, dan orang-orang yang selalu istiqomah dalam mengikuti segala ajarannya.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas perkuliahan dari dosen
pengampu. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk memberikan tambahan wawasan bagi
kami sebagai penulis dan bagi para pembaca. Khususnya dalam hal yang bermanfaat bagi
pelaksanaan bimbingan kelompok sebagai upaya meningkatkan motivasi belajar. Kami
selaku penulis tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada Bapak Bapak Alma’rif
Setaf, S.H., M.H., selaku dosen pengampu yang telah membimbing kami dalam penyelesaian
makalah ini. Tidak lupa juga bagi rekan-rekan mahasiswa lain yang telah mendukung dalam
penyusunan makalah ini, kami mengucapkan terima kasih.
Terakhir, kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sepenuhnya sempurna.
Maka dari itu kami terbuka terhadap kritik dan saran yang bisa membangun kemampuan
kami, agar pada tugas berikutnya bisa menulis makalah dengan lebih baik lagi. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi (khususnya) kami dan para pembaca.
Penyusun,
KELOMPOK 3
2
DAFTAR ISI
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN ……………………………………………………………. 18
B. SARAN …………………………………………………………………….. 18
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), juga dikenal dengan nama Nusantara
yang artinya negara kepulauan. Wilayah NKRI meliputi wilayah kepulauan yang terbentang
dari Sabang sampai Merauke. Situasi akhir-akhir ini kita melihat ada beberapa upaya
kelompok-kelompok tertentu yang berupaya untuk memecah belah NKRI baik dari dalam
maupun negara asing. Saat ini Indonesia telah kehilangan arah dan pegangan deology
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Sejarah NKRI
2. Pengertian NKRI
3. Sistem Pemerintahan NKRI
4. Proses Pembentukan NKRI
5. Fungsi dan Tujuan NKRI
6. Menjaga Keutuhan NKRI
C. TUJUAN
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, tujuan penulisan makalah ini
adalah untuk memahami konsep dasar dari “Negara Kesatuan Republik Indonesia”.
4
BAB II
SEJARAH NKRI
Sebelum memahami konsep NKRI, kita harus lebih dulu mengetahui tentang sejarah
NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah
suatu wilayah negara kepulauan besar yang terdiri dari ribuan pulau dan diapit oleh dua
samudra dan dua benua, serta didiami oleh ratusan juta penduduk. Disamping itu Indonesia
memiliki keanekaragaman budaya dan adat istiadat yang berlainan satu sama lain, dan
tercemin dalam satu ikatan kesatuan yang disebut dengan Bhinneka Tunggal Ika. Karena
letak wilayah Indonesia di sekitar khatulistiwa, maka Indonesia memiliki iklim tropis dan
rnemiliki dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau.
Indonesia memiliki 17.504 pulau (termasuk 9.634 pulau yang belum diberi nama dan
pulau tidak berpenghuni). Di sini ada 3 dari 6 pulau terbesar di dunia yaitu
Kalimantan, Sumatera, dan Papua.
Wilayah Indonesia terbentang sepanjang 3.977 m di antara Samudra
Hindia dan Samudra Pasifik. Luas daratan Indonesia 1.922.570 km2 dan luas
perairannya 3.257.483 km2
Indonesia memiliki 740 suku bangsa/etnis, di mana di Papua saja terdapat 270 suku.
Indonesia merupakan negara dengan bahasa daerah terbanyak, yaitu 583 bahasa dan
dialek dari 67 bahasa induk yang digunakan berbagai suku bangsa di Indonesia.
5
yang dinamakan Hindia Belanda guna mengatur kehidupan pribumi yang semakin tertindas,
yang pada akhirnya terjadilah sistem kerja rodi untuk mengeksplorasihasil bumi yang ada di
Indonesia.
Pada awal tahun 1900 pemerintah Hindia-Belanda menerapkan kebijakan politikethis
sebagai bentuk balas budi kepada pribumi dengan mengadakan suatu sistem pendidikan di
wilayah Indonesia. Akan tetapi karena biaya yang dibebankan untuk mendapatkan
pendidikan ini terlalu mahal, tidak semua pribumi mampu menikmati pendidikan yang
diterapkan di Indonesia. Sehingga pada tahun 1908, Dr. Soetomoe membangun pendidikan
bagi kaum pribumi secara informal dan gratis dengan nama Budi Utomo sebagai bentuk
kepedulian terhadap pribumi yang semakin tertindas. Pada akhirnya pendidikan pribumi
tersebut diteruskan oleh Ki Hajar Dewantara dengan mendirikan Taman Siswa pada tahun
1920 secara formal, pendidikan pribumi yang dijalankan oleh Dr. Soetomoe dan Ki Hajar
Dewantara telah membangkitkan jiwa-jiwa kebangsaan dan persatuan untuk melakukan
perlawanan kepada Belanda, yang pada akhirnya mengakumulasi lahirnya Bangsa Indonesia
pada tanggal 28 Oktober 1928 melalui momen Sumpah Pemuda pada kongres Pemuda II di
Jakarta yang berasal dari Jong jong atau pemuda-pemuda dari berbagai kepulauan di
Indonesia yang memiliki komitmen untuk mengangkat harkat dan martabat hidup Orang-
orang Indonesia (pribumi).
Bangsa Indonesia yang terlahir pada tanggal 28 Oktober 1928 kemudian bahu
membahu mengadakan perlawanan kepada Belanda untuk merebut kemerdekaan Indonesia
dan pada tanggal 17 Agustus 1945 atas berkat rahmat Allah subhahanhu wa ta’alaa, bangsa
Indonesia dapat mencapai kemerdekaannya dalam bentuk Teks Proklamasi yang dibacakan
oleh Dwi-Tunggal Soekarno-Hatta. Keesokan harinya, pada tanggal 18 Agustus 1945 Bangsa
Indonesia membentuk suatu Negara Republik Indonesia dengan disahkannya konstitusi
Undang-Undang Dasar 1945 sebagai aturan dasar di dalam kehidupan berbangsa.
B. SEJARAH NKRI
Kemerdekaan NKRI ditandai dengan dibacakannya teks proklamasi oleh Ir. Soekarno
pada tanggal 17 Agustus 1945.
Berikut rangkaian peristiwa yang melatar belakangi terjadinya proklamasi :
29 April 1945
BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau dalam
bahasa Jepang Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai yang didirikan oleh pemerintah Jepang
yang beranggotakan 63 orang.
6
06 Agustus 1945
Sebuah bom atom meledak di kota Hiroshima, Jepang. Pada saat itu, padahal Jepang
sedang menjajah Indonesia
07 Agustus 1945
BPUPKI kemudian berganti pada tanggal menjadi PPKI (Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia) atau dalam bahasa Jepang disebut Dokuritsu Junbi inkai.
9 Agustus 1945
Bom atom kedua kembali dijatuhkan di kota Nagasaki yang membuat Negara Jepang
Menyerah Kepada Amerika Serikat. Momen ini dimanfaatkan Indonesia untuk
memproklamasikan kemerdekaannya.
10 Agustus 1945
Sutan Syahrir mendengar lewat radio bahwa Jepang telah menyerah pada sekutu, yang
membuat para pejuang Indonesia semakin mempersiapkan kemerdekaannya. Saat
kembalinya Soekarno dari Dalat, sutan syahrir mendesak kemerdekaan Indonesia.
15 Agustus 1945
Jepang benar-benar menyerah pada Sekutu.
16 Agustus 1945
Dini hari para pemuda membawa Soekarno beserta keluarga dan Hatta ke Rengas
Dengklok dengan tujuan agar Soekarno dan Hatta tidak terpengaruh oleh Jepang.
Wikana dan Mr. Ahmad Soebarjo di Jakarta menyetujui untuk memproklamasikan
Kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itu diutuslah Yusuf Kunto menjemput Soekarno
dan keluarga dan juga Hatta. Soekarno dan Hatta kembali ke Jakarta, awalnya ia
dibawa ke rumah nishimura baru kemudian di bawa kembali ke rumah Laksamana
Maeda untuk membuat konsep kemerdekaan. Teks porklamasi pun disusun pada dini
hari yang diketik oleh Sayuti Malik.
17 Agustus 1945
Pagi hari di kediaman Soekarno, Jl. Pegangsaan Timur No. 56 Teks proklamasi
dibacakan tepatnya pada pukul 10:00 WIB dan dikibarkanlah Bendera Merah Putih
yang dijahit oleh istri Soekarno, Fatmawati. Peristiwa tersebut disambut gembira oleh
seluruh rakyat Indonesia.
7
18 Agustus 1945
PPKI mengambil keputusan, mengesahkan UUD 1945, dan terbentuknya NKRI
(Negara Kesatuan Republik Indonesia), serta terpilihnya Ir. Soekarno dan Moh. Hatta
sebagai Presiden dan Wakil Presiden. Republik Indonesia.
Seiring perkembangan zaman, banyak anak muda Indonesia yang kurang mengetahui
apakah itu NKRI, apa saja fungsi dan tujuan NKRI, serta bagaimana proses pergantian
bentuk negara Indonesia sampai memantapkan diri untuk kembali ke NKRI. Bangsa
Indonesia pernah mengalami masa-masa sulit untuk menentukan jati dirinya. Untuk itulah
kita sebagai generasi penerus bangsa ini harus pandai betul menjaga apa yang telah
diperjuangkan oleh nenek moyang kita pada masa penjajahan.
8
BAB III
PEMBAHASAN
9
2. Sistem Pemerintahan Indonesia
Indonesia adalah negara kesatuan berbentuk republik, dimana kedaulatannya itu ada
pada tangan rakyat dan dijalankan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
Indonesia menganut sistem pemerintahan presidensil, di mana Presiden berkedudukan
sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan. Para Bapak Bangsa yang meletakkan
dasar pembentukan negara Indonesia, setelah tercapainya kemerdekaan pada tanggal 17
Agustus 1945. Mereka sepakat menyatukan rakyat yang berasal dari beragam suku bangsa,
agama, dan budaya yang tersebar diribuan pulau besar dan kecil, di bawah payung Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Indonesia pernah menjalani system pemerintahan
federal dibawah Republik Indonesia Serikat selama tujuh bulan (27 Desember 1949 – 17
Agustus 1950), namun kembali ke bentuk pemerintahan republik. Setelah jatuhnya Orde Baru
(1996 - 1997), pemerintah merespon desakan daerah daerah terhadap sistem pemerintahan
yang bersifat sangat sentralistis, dengan menawarkan konsep Otonomi Daerah untuk
mewujudkan desentralisasi kekuasaan.
10
hanya setengah hati. Hal ini terbukti dengan adanya pertentangan dan perbedaan antar
kelompok bangsa. Dampak dari terbentuknya negara RIS adalah konstitusi yang digunakan
bukan lagi UUD 1945, melainkan konstitusi RIS tahun 1949. Dalam pemerintahan RIS
jabatan presiden dipegang oleh Ir. Soekarno, dan Drs. Mohammad hatta sebagai perdana
menteri. Berdasarkan pandangan kaum nasionalis pembentukan RIS merupakan strategi
pemerintah colonial Belanda untuk memecah belah kekuatan bangsa indonesia sehingga
belanda akan mudah mempertahankan kekuasaan dan pengaruhnya di Republik Indonesia.
Reaksi rakyat atas terbentuknya RIS terjadinya demontrasi-demontrasi yang menghendaki
pembubaran RIS dan penggabungan beberapa Negara bagian RIS.
Belanda membentuk federal sementara yang akan berfungsi sampai terbentuknya
negara Indonesia Serikat. Dalam hal ini, RI baru akan diizinkan masuk dalam NIS jika
permasalahan dengan Belanda sudah dapat teratasi. Selain itu, Belanda berusaha
melenyapkan RI dengan melaksanakan Agresi Militer II. Belanda berharap jika RI
dilenyapkan, Belanda dapat dengan mudah mengatur negara-negara bonekanya. Akan tetapi,
perhitungan Belanda melesat. Agresi militer Belanda II, menyebabkan Indonesia
mendapatkan simpati dari negara Internasional. Akhirnya, Belanda harus mengakui
Kedaulatan Indonesia berdasarkan hasil Konferensi Meja Bundar.
Pada tanggal 27 Desember 1949 diadakan penandatanganan pengakuan kedaulatan.
Dengan diakuinya kedaulatan RI oleh Belanda, Indonesia berubah menjadi Negara Serikat.
Akibatnya terbentuklah Republik Negara Serikat. Meskipun demikian, bangsa Indonesia
bertekad untuk mengubah RIS menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kurang dari
delapan bulan masa berlakunya, RIS berhasil dikalahkan oleh semangat persatuan bangsa
Indonesia.
11
memperkenalkan ide mengenai pembentukan negara federal.
Republik Indonesia Serikat yang berbentuk federal itu tidak disenangi oleh sebagian
besar rakyat Indonesia, karena sistem federal digunakan oleh Belanda sebagai muslimat
untuk menghancurkan RI selain itu bentuk negara serikat tidak sesuai dengan kepribadian
bangsa Indonesia dan tidak sesuai dengan cita-cita proklamasi kemerdekaan Indonesia pada
tanggal 17 agustus 1945. Disamping itu, konstitusi federal dianggap hanya menimbulkan
perpecahan. Hal tersebut mendorong keinginan untuk kembali ke negara kesatuan. Pada
dasarnya pembentukan negara-negara bagian adalah keinginan Belanda, bukan kehendak
rakyat karena Belanda ingin menanamkan pengaruhnya dalam RIS. Rapat-rapat umum
diselenggarakan di berbagai daerah, juga demontrasi-demontrasi yang membentuk
pembubaran RIS. Sebagian dari pemimpin RI termasuk yang ada dalam parlemen, bertekat
untuk secepat mungkin menghapus sistem federal dan membentuk negara kesatuan.
Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia semakin kokoh setelah dilaksanakan
amandemen dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang
diawali dari adanya kesepakatan MPR yang salah satunya yaitu tidak mengganti bunyi
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sedikitpun &
terus mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia menjadi bentuk final negara
Indonesia. Kesepakatan untuk tetap mempertahankan bentuk negara kesatuan dilandasi
pertimbangan bahwa negara kesatuan merupakan bentuk yang ditetapkan dari mulai
berdirinya negara Indonesia & dianggap paling pas untuk mengakomodasi ide persatuan
sebuah bangsa yang plural atau majemuk dilihat dari berbagai latar belakang.
12
Tujuan Negara menurut beberapa ajaran ahli kenegaraan :
b. Ajaran Plato, negara bertujan untuk mewujudkan kesusilaan manusia, sebagai
perseorangan (individu) dan sebagai makhluk sosial.
c. Negara kekuasaan, menurut Machiavelli dan Shan Yang. Negara bertujuan
untuk memperluas kekuasaan semata-mata. Rakyat harus rela berkorban untuk
mencapai kejayaan negara.
d. Ajaran Teokratis (kedaulatan Tuhan) tujuan negara adalah mencapai
penghidupan dan kehidupan yang aman dan tenteran dengan taat kepada dan
di bawah pimpinan Tuhan.
e. Ajaran Negara Polis, negara bertujuan mengatur semata-mata keamanan dan
ketertiban dalam negara.
f. Ajaran Negara Hukum, negara bertujuan menyelenggarakan ketertiban hukum
memuat hukum yang berlaku di negara itu.
g. Negara Kesejahteraan (welfare state = social service state), tujuan negara
adalah mewujudkan kesejahteraan umum.
b. Fungsi NKRI
Beberapa fungsi mutlak dari setiap negara adalah :
1. Melaksanakan penertiban (law and order)
2. Mengusahakan Kesejahteraan dan Kemakmuran Rakyat
3. Pertahanan
4. Menegakkan Keadilan
13
Negara sebagai sumber hukum, yaitu pemerintah harus bertindak adil
terhadap warga negaranya melindungi hak/harta benda setiap
warganya dari gangguan anggota masyarakat lain.
Negara sebagai adminitratif, pada hakikatnya fungsi ini
menitikberatkan pada kekuatan di tangan rakyat, pemerintah hanya
menerima pendelegasian yang diberikan rakyat melalui wakil-wakilnya
di MPR dan DPR.
2. Fungsi Agent of Development
Fungsi ini antara lain meliputi sebagai berikut :
Sebagai Stabilisator
Pemerintah wajib melaksanakan fungsi stabilisator seperti hal-hal
berikut ini.
a. Stabilitas Politik
b. Stabilisasi Ekonomi
c. Stabilisasi Sosial Budaya
Sebagai Inovator
Menciptakan ide-ide baru terutama yang berhubungan dengan
pembangunan. Dalam ketetapan MPR RI Nomor IV/MPR/1999
disebutkan mengenai hal-hal pelimpahan tugas dan wewenang kepada
presiden untuk melaksanakan tugas-tugas pembangunan.
14
perkembangan terus dinikmati oleh rakyat. Tetapi ancaman terhadap kedaulatan dan
keharmonisan bangsa dan negara masih terus terjadi, meskipun intesitasnya kecil.
Ancaman-ancaman itu meskipun dalam intesitas yang kecil tapi jauh lebih rumit.
Ancaman-ancaman itu dapat dikelompokkan menjadi dua bagaian, yaitu ancaman
yang datang dari luar negeri dan ancaman dari dalam negeri.
1. Ancaman Dari Dalam Negeri
a. Kerusuhan
Ancaman kerusuhan akan timbul jika terjadi kesenjangan ekonomi.
Ancaman ini bisa muncul kalau pembangunan nasional tidak berhasil
memberikan kesejahteraan kepada masyarakat. Selain itu, pemerintah
tidak berhasil memperkecil ketidakadilan social ekonomi.
b. Pemaksaan Kehendak
Ancaman ini bisa terjadi dinegara kita. Karena ada golongan tertentu
berusaha memaksakan kepentingannya secara tidak konstitusional,
terutama ketika sistem social politik tidak berhasil menampung aspirasi
yang berkembang dalam masyarakat.
c. Pemberontakan Angkatan Bersenjata
Ancaman ini bisa muncul dari kalangan separatis karena pembangunan
nasional tidak dapat mencakup semua daerah secara seimbang.
d. Pemberontakan Dari Golongan yang Ingin Mengubah Ideologi Negara
Ancaman ini bisa berupa pemberontakan bersenjata yang dilakukan oleh
orang-orang yang ingin mengubah ideologi negara dan membentuk negara
baru. Golongan yang melakukan pemberontakan ini biasanya berasal dari
golongan ekstrim, baik ekstrim kiri maupun ekstrim kanan. Golongan ini
memaksakan diri untuk mengubah dasar Negara Indonesia, misalnya
mengubah ideology Pancasila menjadi Ideology Komunisme.
15
bahwa ancaman dalam bentuk agresi dari luar relatif kecil. Potensi ancaman dari luar
tampaknya akan lebih berbentuk upaya menghancurkan moral dan budaya bangsa
melalui disinformasi, propaganda, peredaran narkoba, film-film porno atau berbagai
kegiatan kebudayaan asing yang mempengaruhi bangsa Indonesia, terutama generasi
muda, dan merusak budaya bangsa. Potensi ancaman lainnya adalah dalam bentuk
”penjarahan” sumber daya alam melalui eksploitasi sumber daya alam yang tidak
terkontrol sehingga merusak lingkungan, seperti illegal loging, illegal fishing, dll.
16
6. Mentaati peraturan, agar kehidupan berbangsa dan bernegara berjalan dengan
tertib dan aman. Jika peraturan saling dilanggar, akan terjadi kekacauan yang
dapat menimbulkan perpecahan.
17
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Nangsa Kessatuan Republik Indonesia terbentuk melalui suatu proses sejarah yang
cukup panjang, dijajah oleh bangsa asing selama tiga setengah abad. Unsur masyarakat yang
membentuk bangsa Indonesia terdiri atas berbagai macam suku bangsa, berbagai macam
adat-istiadat kebudayaan dan agama, serta berdiam dalam suatu wilayah yang terdiri dari
beribu-ribu pulau. Oleh karena itu, keadaan yang beraneka ragam tersebut bukanlah
merupakan suatu perbedaan untuk dipertentangkan, melainkan perbedaan itu justru
merupakan suatu daya penarik ke arah suatu kerjasama persatuan dan kesatuan dalam suatu
sintesis dan sinergi yang positif, sehingga keanekaragaman itu justru terwujud dalam suatu
kerjasama yang luhur.
Generasi muda tidak bisa melepaskan diri dari kewajiban untuk memelihara dan
membangun masyarakat dan negara. Pemuda memiliki peran yang lebih berat karena
merekalah yang akan hidup dan menikmati masa depan. Sejarah memperlihatkan kiprah
kaum muda selalu mengikuti setiap tapak-tapak penting sejarah. Pemuda sering tampil
sebagai kekuatan utama dalam proses modernisasi dan perubahan.
B. SARAN
Dari hasil pembahasan yang telah kami bahas, kami memberikan saran kepada semua
pihak, khususnya para generasi muda Indonesia untuk lebih meningkatkan rasa nasionalisme
terhadap Negara Indonesia guna mewujudkan cita-cita dan tujuan Negara kita tercinta ini.
Karena, pemuda adalah calon penerus perjuangan dan pembangunan bangsa di masa yang
akan datang, dan juga generasi muda merupakan satu-satunya harapan bangsa untuk bisa
lebih maju lagi.
18
DAFTAR PUSTAKA
https://www.dosenpendidikan.co.id/nkri/
https://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia
http://www.nkri.web.id/
http://obrolanpolitik.blogspot.co.id/2014/10/sejarah-terbentuknya-negara-kesatuan.html
http://www.academia.edu/9513390/MAKALAH_NKRI
19