Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PANCASILA

“PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH”

DOSEN PENGAMPU :

DWI PUTRA JAYA, M.HI

1. SHERINA SUCI FAMELIA


2. NOVITA SARI
3. ELEN SELPI MEPIA

PROGRAM STUDI HUKUM TATA NEGARA ISLAM


(SIYASAH)
FAKULTAS SYARI’AH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI FATMAWATI
SOEKARNO (UINFAS) BENGKULU
T/A 2021-2022

1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah dan puji syukur kami ucapkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat
waktu. Tanpa ridha dan petunjuk dari-Nya mustahil makalah ini dapat di rampungkan.

Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu selaku dosen pengasuh
mata kuliah Studi Islam sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul ”
PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH”.

Besar harapan kami bahwa makalah ini dapat bermanfaat dan dapat di jadikan sebagai
pegangan dalam mempelajari materi tentang Studi Islam. Juga merupakan harapan kami dengan
hadirnya makalah ini, akan mempermudah semua pihak dalam proses perkuliahan materi Studi
Islam.

Sesuai kata pepatah “Tak Ada Gading Tak Retak”, kami mengharapkan saran dan kritik,
khususnya dari Dosen dan rekan-rekan Mahasiswa. Kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT.
Akhir kata, semoga segala daya dan upaya yang kami lakukan dapat bermanfaat, amin.

Bengkulu, 09 September 2021

PENULIS

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................3
BAB I............................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................4
A. Latar belakang.................................................................................................................................4
B. Rumasan masalah............................................................................................................................4
C. Tujuan penulisan.............................................................................................................................4
BAB II...........................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................6
A. SEJARAH PANCASILA........................................................................................................................6
1. BPUPKI (BDAN PENYELIDIK USAHA-USAHA PERSIAPAK KEMERDEKAAN INDONESIA )................6
2. PPKI (PANITIA PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA)..............................................................7
B. PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA..............................................................................................8
C. PANCASILA DI ORDE LAMA, BARU DAN REFORMASI.......................................................................9
1. Orde lama....................................................................................................................................9
2. Orde baru...................................................................................................................................10
3. Masa reformasi..........................................................................................................................10
D. PANCASILA DI ERA MODERN.........................................................................................................10
BAB III........................................................................................................................................................13
PENUTUP...................................................................................................................................................13
A. KESIMPULAN.............................................................................................................................13
B. SARAN.........................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................14

3
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang

Pancasila merupakan dasar Negara Republik Indonesia, sebelum pancasila


disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI, nilai-nilainya telah ada pada
masyarakat bangsa Indonesia, seperti nilai-nilai adat-istiadat, kebudayaan serta nila-nilai
religius. Nilai-nilai tersebut telah ada sejak zaman dahulu sebelum Indonesia merdeka
dan telah masyarakat amalkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai pandangan hidup,
sehingga nilai-nilai pancasila sendiri berasal dari masyarakat Indonesia sendiri. Nilai-
nilai yang ada pada masyarakat tersebut diangkat dan dirumuskan secara formal oleh para
pejuang kemerdekaan menjadi dasar negara republik Indonesia. Proses perumusuan dasar
negara tersebut dilakukan dalam sidang-sidang BPUPKI. Sidang BPUPKI pertama,
sidang panitia 9, dilanjutkan dengan sidang kedua serta disahkannya pancasila sebagai
dasar filsafat negara Indonesia.
Di masa sekarang banyak yang mengganggap Pancasila hanya sebagai elit politik yang
digunakan para penguasa. Untuk itu perlunya bagi kita memahami nilai-nilai Pancasila
secara utuh terutama Pancasila sebagai jati diri Bangsa Indonesia, diperlukan pemahaman
dari sejarah perjuangan bangsa indonesia membentuk suatu negara yang erat kaitannya
dengan perumusan Pancasila sebagai dasar Negara. Selain sebagai dasar negara Pancasila
juga sebagai ruh bangsa negara, pandangan hidup Bangsa, jiwa dan kepribadian hidup
bangsa serta sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia pada waktu para pejuang
mendirikan negara.

B. Rumasan masalah

1. Bagaimana nilai-nilai Pancasila pada masa kejayaan ?


2. Bagaimana perjuangan bangsa Indonesia melawan sistem penjajahan ?
3. Bagaimana proses terjadinya Proklamasi Kemerdekaan 1945 ?

4
C. Tujuan penulisan

1. Dapat memahami nilai-nilai Pancasila pada masa kejayaan.


2. Dapat memahami perjuangan bangsa Indonesia melawan sistem penjajahan.
3. Dapat memahami pproses terjadinya Proklamsi Kemerdekaan 1945.

5
BAB II

PEMBAHASAN
A. SEJARAH PANCASILA

Pancasila sebelum kemerdekaan, Pncasila sebagai landasan dasar Negara wajib


merefleksikan dan merangkul seluruh lapisan Masyarakat Indonesia.

1. BPUPKI (BDAN PENYELIDIK USAHA-USAHA PERSIAPAK KEMERDEKAAN

INDONESIA )

Para Tokoh jg mengenal BPUPKI dengan DOKURITSU JUNBI


COSAKAI dalam bahasa Jepang bertujuan umtuk mempersiapkan dan
membahas soal tata pemerintahan termasuk dasar Negara dibuat pada taggal 29
Mei 1945 dan langsung mengadakan siding pertamanya sampai 1 Juni 1945yang
dipimpin oleh ketua terpilih yakni Dr.Radjiman Wedyodiningrat beserta 33 orang
di dalamya. Dalam sidang pertama ada beberapa tokoh mengusulkan tentang 5
dasar Negara Mereka adalah Muhammad Yamin, Ir. Soekarno dan Soepomo.
Masing-masing darinya memiliki pendapat yang berbeda namun saling berkaitan
satu sama lain.
Muhammad Yamin memberikan 5 gagasan, di antaranya ketuhanan, peri
kerakyatan, peri kemanusiaan, peri kebangsaan dan kesejahteraan rakyat.
Sedangkan Soepomo memberikan 5 gagasan yang berbeda, yaitu perhubungan
antara negara dan agama, sosialisasi negara, adanya paham persatuan serta
hubungan antar bangsa. Soekarno juga turut mengusulkan poin dasar negara yakni
mufakat dan demokrasi, Ketuhanan yang berkebudayaan, kebangsaan Indonesia,
kesejahteraan sosial serta internasionalisme. Kumpulan dari lima poin ini lalu
digodok dalam rapat dan menghasilkan Pancasila. Pembentukan Panitia Sembilan
pada Tanggal 22 Juni 1945. Setelah mendapatkan pokok-pokok dan nama
'Pancasila' sebagai dasar negara, pembahasan dilanjutkan dengan lingkup yang
lebih kecil yang berjumlah 9 orang dan dikenal sebagai Panitia Sembilan. Dalam

6
prakteknya, Panitia Sembilan berhasil membuat rancangan naskah pembukaan
UUD yang pada saat itu dikenal dengan Piagam Jakarta.
Sidang BPUPKI Kedua pada tanggal 10-16 Juli 1945
Setelah tugas Panitia Sembilan terselesaikan, BPUPKI melakukan sidang yang kedua
pada Tanggal 10-16 Juli 1945. Beberapa keputusan penting yang diambil adalah:
1. Pancasila yang tertuang pada Piagam jakarta dijadikan sebagai dasar Negara
2. Indonesia dijadikan sebagai negara Republik. Keputusan ini Berdasarkan 55 suara
dari 64 orang yang hadir dalam sidang.
3. Indonesia meliputi wilayah Timor Timur, Hindia Belanda dan wilayah Malaka.
Hasil kesepakatan ini berasal dari 34 suara
4. Pembentukan Panitia Pembela Tanah Air yang ditugaskan untuk merancang
Undang Undang Dasar dan Panitia khusus yang mengurusi bidang ekonomi.
Dengan segala persiapan yang telah dibuat, Indonesia berhasil memproklamasikan
kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945. Setelah itu, Panitia Pembela Tanah Air
menggantikan BPUPKI dalam menyempurnakan dasar negara Indonesia.

2. PPKI (PANITIA PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA)

sejarah PPKI yang melanjutkan tugas dari Badan Penyelidik Usaha-usaha


Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). PPKI adalah singkatan dari Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia dalam
bahasa Jepang disebut Dokuritsu Junbi Inkai.
Setelah sidang kedua BPUPKI, pada tanggal 7 Agustus 1945, BPUPKI resmi dibubarkan.
BPUPKI dibubarkan karena dianggap telah berhasil dalam menyelesaikan tugasnya untuk
menyusun rancangan Undang-Undang Dasar Negara Indonesia.
Setelah pembubaran BPUPKI, barulah dibentuk PPKI atau Panitia Persiapan
Kemerdekan Indonesia.
PPKI sendiri diberikan tugas untuk:
1. Menyusun dan mengesahkan konstitusi
2. Menyusun dan mengesahkan dasar Negara
3. Mempersiapkan dan membentuk pemerintahan

7
4. Memperjelas wilayah-wilayah Indonesia
PPKI diresmikan pada tanggal 9 Agustus 1945 oleh Jendral Terauchi di Kota Ho CHi
Minh, Vietnam dengan mendatangkan tiga tokoh dari Indonesia, yaitu Ir. Soekarno, Drs.
Moh. Hatta dan DR. KRT Radjiman Wedyodiningrat.
PPKI diketuai oleh Ir. Soekarno dan beranggotakan 21 orang yang terdiri dari berbagai
etnis di Indonesia.
I. Adapun sidang pertama ini di laksanakan pada tanggal 18 agustus 1945
1. Mengesahkan UUD 1945
2. Menetapkan Soekarno sebagai Presiden dan Moh/ Hatta sebagai Wakil Presiden
3. Membentuk Komite Nasional
II. Sidang ke-2 PPKI, Pada 19 Agustus 1945, PPKI mengadakan sidang kedua yang
menghasilkan:
1. Membentuk pemerintah daerah
2. Membentuk komite nasional daerah
3. Membentuk 12 kementrian
4. Membentuk 4 menteri Negara
5. Membentuk tentara rakyat Indonesia
III. Sidang ke-3 PPKI, Pada tanggal 22 agustus 1945, PPKI mengadakan sidang
ketiga yang menghasilkan keputusan-keputusan seperti:
1. Menetapkan komite nasional Indonesia pusat atau KNIP
2. Membentuk Partai Nasional Indonesia atau PNI
3. Membentuk Badan Keamanan Rakyat atau BPR

B. PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

Pancasila merupakan dasar negara dan ideologi negara Indonesia. Pancasila


merupakan pedoman warga Indonesia dalam menjalankan hidup kemasyarakatannya.
Sebagai warga negara Indonesia, sudah seharusnya kita mengamalkan nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila. Namun, ternyata pengamalan atau penerapan nilai Pancasila
sudah dilakukan sejak awal kemerdekaan dan dari masa ke masa. Penerapan Pancasila
mengalami dinamika dari masa ke masa. Salah satu faktor penyebab dinamika penerapan
pancasila pada tiap-tiap periode adalah adanya perubahan kebijakan pemerintahan.

8
Mengutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), penerapan
Pancasila pada masa awal kemerdekaan berlangsung dari 1945 hingga 1959. Sejak saat
itu, Pancasila sudah dijadikan falsafah hidup bangsa dan dasar negara Indonesia. Maka
pada saat itu pula, warga Indonesia sudah bertekad untuk melepaskan diri dari segala
bentuk penjajahan dan menjadi bangsa yang mandiri.
Artinya warga Indonesia ingin menentukan nasib bangsanya sendiri tanpa adanya campur
tangan dari penjajah dan terlepas dari bentuk ancaman apapun, baik dari dalam maupun
luar negeri.
Dalam penerapan Pancasila di masa awal kemerdekaan ditemui banyak
permasalahan, diantaranya:
1. Pemberontakan PKI (Partai Komunis Indonesia) di Madiun, pada 18 September
1948. Tujuan utamanya untuk mendirikan negara Soviet dengan ideologi
komunis.
2. Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia. Pemberontakan ini
bertujuan untuk menggantikan Pancasila dengan syariat Islam sebagai dasar
negaranya.
3. Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS). Pemberontakan ini bertujuan
untuk mendirikan negara sendiri.
4. Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) atau Perjuangan Rakyat
Semesta (Permesta) sebagai bentuk gerakan protes ke pemerintah pusat.

C. PANCASILA DI ORDE LAMA, BARU DAN REFORMASI

1. Orde lama

Pada masa orde lama, penerapan Pancasila pada masa orde lama, terjadi pada
1959 hingga 1966. Periode ini dikenal dengan demokrasi terpimpin. Selain itu, pada masa
ini, bangsa Indonesia masih mengalami peralihan dari bangsa yang terjajah menjadi
bangsa yang sepenuhnya merdeka. Maka dari itu, dalam penerapannya masih diperlukan
proses adaptasi. Sebagian masyarakat ada yang merasa setuju dan sebagian lagi merasa
keberatan. Namun, dalam penerapannya ditemui beberapa tindakan penyimpangan
terhadap Pancasila. Salah satunya ialah pemberontakan PKI yang dilakukan oleh D.N.

9
Aidit pada 30 September 1965. Pemberontakan ini bertujuan untuk mengubah ideologi
menjadi komunis.

2. Orde baru

Sementara pada masa orde baru, dimulai saat Soeharto resmi ditetapkan
menjadi presiden. Dalam masa pemerintahannya, Soeharto berusaha untuk
memulihkan kembali beberapa kekacauan yang sebelumnya pernah terjadi di
Indonesia. Upaya pemulihan kembali ini ditandai dengan dibuatnya Repelita atau
Rencana Pembangunan Lima Tahun, diadakannya PEMILU, pendidikan
pelaksanaan pedoman penghayatan dan pengamalan Pancasila, serta pemerataan
pembangunan.
Tentunya upaya pemulihan oleh Soeharto ini mengacu pada nilai yang
terkandung dalam Pancasila. Contohnya pemerataan pembangunan ini bisa
dikaitkan dengan sila kelima Pancasila, yakni Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia. Dalam pemerintahan Soeharto, juga ditemui beberapa masalah, seperti
kasus KKN atau Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Selain itu, hak berpendapat juga
dibatasi dan adanya dwifungsi ABRI.

3. Masa reformasi

Masa reformasi dimulai saat Soeharto mundur dari jabatannya dan


digantikan oleh B.J. Habibie. Dalam pemerintahannya, B.J. Habibie berusaha
untuk memperbaiki sistem ekonomi, mereformasi bidang politik dan hukum,
mengeluarkan UU Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyatakan
Pendapat di Muka Umum, dan lain-lain. Mulai pada masa reformasi, penerapan
Pancasila sebagai ideologi negara terus digaungkan hingga saat ini. Tidak hanya
itu, upaya penggantian ideologi Pancasila dengan ideologi lainnya juga
berkurang.

D. PANCASILA DI ERA MODERN

Perkembangan zaman yang sudah semakin modern memang memunculkan


dampak yang cukup signifikan bagi masyarakat modern seperti kurangnya Pancasila
dilaksanakan atau diimplementasikan, cenderung diabaikan, dan tidak dihargai.

10
Seperti yang sudah masyarakat Indonesia ketahui, Pancasila merupakan dasar negara
Republik Indonesia yang telah dijunjung tinggi sejak 1945. Isi Pancasila dapat dilihat
dalam alinea IV Pembukaan UUD 1945 yang telah diajarkan pada saat kita masih berada
di sekolah dasar. Isinya adalah:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa,
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab,
3. Persatuan Indonesia,
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan
Perwakilan,
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Pancasila lahir bukan hanya untuk dijadikan wacana belaka, tetapi isi sila-silanya harus
diterapkan di kehidupan kita. Fungsi Pancasila adalah sebagai panduan hidup bangsa
Indonesia, sumber segala hukum, perjanjian luhur, dan falsafah hidup bangsa Indonesia.
Pada era sekarang ini yang kerap kita sebut sebagai era dunia modern, Pancasila tampak
tidak lagi dijunjung tinggi oleh masyarakat Indonesia. Hal ini dapat dilihat pada isi
Pancasila yang kedua, yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab, tapi masih sering kita
lihat adanya pembunuhan di mana-mana, pelecehan seksual, perampokan, dan lain-lain.
Kemudian sila kelima ”keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” pun tidak tampak
diimplementasikan oleh masyarakat Indonesia. Hal tersebut membuktikan bahwa nilai-
nilai yang terkandung di dalam Pancasila sudah semakin pudar atau bahkan sudah tidak
ada. Sebagian besar masyarakat modern memang pada umumnya tahu akan Pancasila tapi
tidak semua masyarakat dapat memahami dan mampu melaksanakan nilai-nilai yang
terkandung di dalamnya. Walaupun peran Pancasila sekarang ini telah memudar,
Pancasila masih berperan dalam kehidupan kita seperti negara RI masih menggunakan
Pancasila sebagai landasan umum yang membentuk hukum dalam tatanan negara kita.
Sayangnya tidak hanya masyarakatnya, tapi pemerintahnya juga masih banyak yang tidak
menggunakan Pancasila sebagai landasannya.
Jadi, Pancasila pada zaman/era modern sekarang ini hanya berperan sebagai
wacana yang terdapat dalam tatanan negara RI saja. Mari tanamkan Pancasila dalam diri
kita masing-masing. Bukan hanya berdampak baik pada diri kita, tetapi juga dapat

11
berdampak untuk orang di sekitar kita, baik yang dikenal maupun tidak dikenal. Yang
paling penting adalah akan berdampak baik untuk negara kita, Republik Indonesia.

12
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN

Bangsa Indonesia telah melalui masa kelamnya menjadi masa yang jaya.
Adanya sifat-sifat kepancasilaan sudah ada dalam masa-masa atau zaman-zaman kerajaan
bahkan sebelum kerajaan Majapahit.
Pancasila sangat berarti bagi konteks perjuangan bangsa Indonesia.
Dengan adanya pancasila, kita bisa menjadi pribadi-pribadi yang mampu menghargai
sesama
diri sendiri dan agama.

B. SARAN

Kita sebagai penerus bangsa haruslah bangga dengan bangsa kita, yaitu Indonesia.
Selain bangga menjadi warga negaranya, kita harus menerapkan landasan-landasan yang
telah tercetus terdahulu. Semoga kita semua mampu mengamalkan pancasila, dan bisa
mengajak orang lain untuk mengamalkannya pula.

13
DAFTAR PUSTAKA
Bahar, Saafroedin, Ananda B. Kusuma, dan Nannie Hudawati (peny.). 1995, Risalah
Sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI),
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) 28 Mei 1945 --22 Agustus
1945, Sekretariat Negara Republik Indonesia, Jakarta.
Bahm, Archie. 1984. Axiology: The Science of Values. New Mexico: Albuquerque.
1995. Epistemology; Theory of Knowledge. New Mexico:

14

Anda mungkin juga menyukai