Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA

“PANCASILA DALAM KAJIAN


SEJARAH BANGSA INDONESIA”

Disusun Oleh:
KELOMPOK 2
1. Ahida Fahma Manggiasih 220011100
2. Hanisa Septi Nurani 2200011124
3. Nabila Balqis Mujidah 220001138
4. Ahmad Aziz Prasetyo 2200011094
5. Adhyaksa Rangga Septiawan 2200011089

Manajemen
Ekonomi dan Bisnis
Universitas Ahmad Dahlan
1. KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya. Atas berkat rahmat dan hidayah-Nya serta berbagai upaya, tugas
makalah mata kuliah Pendidikan Pancasila yang membahas tentang Pancasila dalam
Kajian Sejarah Indonesia dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Dalam penyusunan makalah ini, ditulis berdasarkan buku yang berkaitan dengan
Pancasila, dan serta informasi dari media massa yang berhubungan dengan Pancasila.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih kurang sempurna. Untuk itu diharapkan
berbagai masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaannya.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat membawa manfaat untuk pembaca.

Yogyakarta, 28 September 2022

Kelompok 2

2
Daftar Isi
1. KATA PENGANTAR.....................................................................................................2
2. BAB 1 PENDAHULUAN..............................................................................................4
1.1 Latar Belakang Masalah................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................................5
1.3 Tujuan............................................................................................................................5
1.4 Manfaat..........................................................................................................................5
3. BAB II PEMBAHASAN MASALAH............................................................................6
2.1 Pancasila Era Pra Kemerdekaan....................................................................................6
2.2 Pancasila Era Kemerdekaan..........................................................................................9
2.3 Pancasila Era Orde Lama............................................................................................10
2.4 Pancasila Era Orde Baru..............................................................................................12
2.5 Pancasila Era Reformasi..............................................................................................13
4. BAB III PENUTUP.......................................................................................................14
5. DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................15

3
2. BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pancasila yang merupakan dasar negara Indonesia, menjadi dasar pedoman


dalam segala pelaksanaan dan penyelenggaraan pemerintahan negara Indonesia
termasuk peraturan perundang-undangan. Pancasila merupakan cerminan bangsa
Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Nilai-nilai
Pancasila yang terkandung di dalam Pancasila menjadi tolak ukur bagi bangsa
Indonesia dalam penyelenggaraan bernegara.
Pancasila dianggap sebagai sesuatu yang sakral yang setiap warganya harus
hafal dan mematuhi segala isi dalam pancasila tersebut. Namun sebagian besar
warga negara Indonesia hanya menganggap pancasila sebagai dasar negara/ideologi
semata tanpa memperdulikan makna dan manfaatnya dalam kehidupan. Tanpa
manusia sedari nilai-nilai makna yang terkandung dalam pancasila sangat berguna
dan bermanfaat.
Di dalam Pancasila terkandung banyak nilai dimana dari keseluruhan nilai
tersebut terkandung di dalam 5 garis besar dalam kehidupan berbangsa bernegara.
Perjuangan dalam memperebutkan kemerdekaan tak lepas dari nilai Pancasila.
Sejak zaman penjajahan sampai sekarang, kita selalu menjunjung tinggi nilai-nilai
Pancasila tersebut.
Indonesia hidup di dalam berbagai keberagaman, baik itu suku, bangsa,
budaya dan agama. Dari semuanya itu, Indonesia berdiri dalam suatu keutuhan.
Menjadi kesatuan dan bersatu di dalam persatuan yang kokoh di bawah
naungan Pancasila dan semboyannya, Bhineka Tunggal Ika.

4
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana Pancasila pada Era Pra Kemerdekaan?


2. Bagaimana Pancasila pada Era Kemerdekaan?
3. Bagaimana Pancasila pada Era Orde Lama?
4. Bagaimana Pancasila pada Era Orde Baru?
5. Bagaimana Pancasila pada Era reformnasi?

1.3 Tujuan

Mengetahui sejarah Pancasila dari Era Pra Kemerdekaan sampai Era Reformasi.

1.4 Manfaat

Manfaat yang dapat diambil yaitu pembaca dapat mengetahui sejarah Pancasila
sehingga tidak melupakan perjuangan para pahlawan kemerdekaan.

5
3. BAB II PEMBAHASAN MASALAH

2.1 Pancasila Era Pra Kemerdekaan

Pancasila merupakan khasanan budaya Indonesia. Sejak zaman kerajaan, zaman


penjajahan dan zaman kebangkitan nasional nilai-nilai Pancasila sudah ada pada masyarakat
setempat.

1.Pancasila pada Zaman Kerajaan Kutai


Kerajaan Kutai Kertanegara didirikan pada Tahun 400 M atau pada zaman
Pra Sejarah. Dikerajaan ini dipimpin oleh Raja Mulawarman. Raja Mulawarman ini
Hidup dengan mencerminkan nilai Politik, Sosial, dan Ketuhanan. Selain itu nilai-
nilai Pancasila pada Kerajaan Kutai diantaranya adalah:

a) Nilai Ketuhanan : Memeluk agama Hindu


b) Nilai Kerakyatan : Rakyat Kutai hidup Makmur dan sejahtera
c) Nilai Persatuan : Wilayah kekuasaannya meliputi hampir seluruh kawasan
Kalimantan Timur.

2.Pancasila pada Zaman Kerajaan Sriwijaya


Kerajaan Sriwijaya berdiri pada abad ke-7. Kerajaan Sriwijaya mengalami
kejayaan pada masa kepemimpinan Balaputradewa. Kerajaan Sriwijaya merupakan
Kerajaan Melayu yang memiliki pengaruh besar terhadap Nusantara. Nilai-nilai
Pancasila pada Kerajaan Sriwijaya yaitu:

a) Nilai Ketuhanan : Pusat agama Budha dikawasan Asia Tenggara.


b) Nilai Kemanusiaan : Bersifat terbuka terhadap budaya asing yang masuk
tanpa pandang bulu.
c) Nilai Persatuan : Wilayahnya tersebar di daerah Asia Tengara.
d) Nilai Kerakyatan : Rakyat makmur dan sejahtera.
e) Nilai Keadilan : Tidak membedakan latar belakang seseorang.

3.Pancasila pada Zaman Kerajaan Majapahit


Kerajaan Majapahit berdiri pada tahun 1293 M. Yang berpusat di Jawa
Timur, Indonesia. Nilai-nilai Pancasila pada Kerajaan Majapahit :

a) Nilai Ketuhanan : Agama Hindu dan Budha hidup bersama secara rukun
dan damai.
b) Nilai Kemanusiaan : Terjalin hubungan baik antara Raja Hayam Wuruk
dengan Keajaan Tiongkok, Champa, dan Kamboja.
c) Nilai Persatuan : Terwujud dengan mempersatukan dua agama yang
berbeda.

6
d) Nilai Kerakyatan : Terdapat semacam profesi khusus dalam tata
pemeerintahan Majapahit yang memberikan nilai-nilai musyawarah.
e) Nilai Keadilan : Terwujud dengan menjunjung tinggi hak dan tidak
membedakan kedudukan.

Zaman Sebelum Proklamasi

Perumusan Pancasila berawal dari pertanyaan Dr. KRT Radjiman Wedyodiningrat


jika Indonesia merdeka, apa yang akan menjadi dasar negaranya. Kemudian pada tanggal 29
Mei 1945 dibentuklah BPUPKI dengan diketuai oleh Dr. KRT Radjiman Wedyodinigrat
yang didampingi oleh dua orang Ketua Muda (Wakil Ketua), yaitu Raden Panji Suroso dan
Ichibangase (orang Jepang). Sidang pertama BPUPKI dilaksanakan untuk menentukan dasar
negara Indonesia. Sidang ini berlangsung selama empat hari berturut-turut.

1.Rumusan dasar menurut Muh Yamin (29 Mei 1945)

Muh.Yamin mengusulkan lima asas dasar negara Indonesia sebagai berikut :


1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Rakyat

Kemudian lima asas dasar tersebut disampaikan secara tertulis dengan rumusan :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kebangsaan persatuan Indonesia
3. Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
5. Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia

2.Rumusan dasar menurut Prof.Dr.Soepomo (31 Mei 1945)

Soepomo mengusulkan lima asas dasar negara Indonesia sebagai berikut :


1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan lahir dan batin
4. Musyawarah
5. Keadilan rakyat

3.Rumusan dasar menurut Ir.Soekarno (1 Juni 1945)

Usulan ringkas Soekarno tentang Pancasila


1.Nasionalisme atau Kebangsaan Indonesia
7
2.Internasionalisme atau Perikemanusiaan
3.Mufakat atau Demokrasi
4.Kesejahteraan sosial
5.Ketuhanan yang berkebudayaan

Kemudian karena itu baru usulan-usulan maka BPUPKI membentuk panitia perumus dasar
negara atas persetujuan BPUPKI.Ir.Soekarno mengumpulkan 9 anggota dan disebut dengan
“Panitia Sembilan” anggotanya sebagai berikut :
1.Ir. Soekarnoa
2.Wachid Hasyim
3.Mr. Muh. Yamin
4.Mr. Maramis
5.Drs. Moh. Hatta
6.Mr. Soebarjo
7.Kyai Abdul Kahar Muzaki
8.Abikoesmo Tjokrosoejoso
9.Haji Agus Salim
Panitia Sembilan pada tanggal 22 Juni 1945 bersidang untuk merumuskan usulan-
usulan dan kemudian lahirlah apa yang disebut dengan Piagam Jakarta atau Jakarta
Chartar.

2.2 Pancasila Era Kemerdekaan


Pada tanggal 6 Agustus 1945 bom atom dijatuhkan di kota Hiroshima oleh Amerika
Serikat yang mulai menurunkan moral semangat tentara Jepang. Sehari kemudian BPUPKI
berganti nama menjadi PPKI menegaskan keinginan dan tujuan mencapai kemerdekaan
Indonesia. Bom atom kedua dijatuhkan pada tanggal 9 Agustus 1945 di Nagasaki yang
membuat Jepang menyerah kepada Sekutu. Peristiwa inipun dimanfaatkan oleh Indonesia
untuk memproklamasikan kemerdekaannya. Untuk merealisasikan tekad tersebut, maka
pada tanggal 16 Agustus 1945 terjadi perundingan antara golongan muda dan golongan tua
dalam penyusunan teks proklamasi yang berlangsung singkat, mulai pukul 02.00-04.00 dini
hari.
Teks proklamasi bangsa Indonesia sendiri disusun oleh Ir.Soekarno, Drs.Moh Hatta
dan Mr.Ahmad Soebardjo yang dilakukan di rumah Laksamana Tadashi Maeda tepatnya di
jalan Iman Bonjol No.1.Konsep proklamasi di tulis sendiri oleh Ir.Soekarno. Sukarni (dari
golongan muda) mengusulkan agar yang menandatangani teks proklamasi itu oleh Ir.
Soekarno dan Drs.Moh. Hatta dengan atas nama bangsa Indonesia

Kemudian teks proklamasi tersebut diketik oleh Sayuti Melik. Isi proklamasi
kemerdekaaan taanggal 17 Agustus 1945 sesuai dengan semangat yang tertuang dalam
piagam Jakarta tanggal 22 juni 1945. Hasil sidang PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945
yaitu PPKI mengesahkan UUD 1945 sebagai konstitusi negara dan menjadikan acuan
dalam membentuk peraturan-peraturan Indonesia. Selain itu, PPKI juga merevisi Sebagian
isi Piagam Jakarta.

Pada tahun 1950-an muncul inisiatif dari sejumlah tokoh yang hendak melakukan
interpretasi ulang terhadap Pancasila. Saat itu muncul perbedaan perspektif yang
8
dikelompokkan dalam dua kubu. Pertama, beberapa tokoh berusaha menempatkan
Pancasila lebih dari sekedar kompromi politik atau kontrak sosial. Mereka memandang
Pancasila tidak hanya kompromi politik melainkan sebuah filsafat sosial. Kedua, mereka
yang menempatkan Pancasila sebagai sebuah kompromi politik. Dasar argumentasinya
adalah fakta yang muncul dalam sidang-sidang BPUPKI dan PPKI. Pancasila pada saat itu
benar-benar merupakan kompromi politik di antara golongan nasionalis netral agama (Sidik
Djojosukarto dan Sutan Takdir Alisyahbana dkk) dan nasionalis Islam (Hamka, Syaifuddin
Zuhri sampai Muhammad Natsir dkk) mengenai dasar negara.

9
2.3 Pancasila Era Orde Lama
Pasca kemerdekaan, Indonesia dipimpin oleh Presiden Soekarno, dan era itu dikenal
sebagai era Orde Lama. Istilah orde lama baru muncul saat dipimpin oleh soeharto dalam
orde barunya. Orde lama digunakan oleh Soeharto untuk merujuk pada masa pemerintahan
Soekarno di indonesia. Orde lama berlangsung selama 22 tahun, sejak tahun 1945 hingga
1966. Lahirnya orde lama sangat berkaitan dengan peristiwa proklamasi yang jadi penanda
kemerdekaan dari para penjajah.

Belanda ingin menguasai Kembali Indonesia dengan berbagai cara. Tindakan Belanda itu
dilakukan dalam bentuk agresi selama kurang lebih 4 tahun. Setelah pengakuan kedaulatan
bangsa Insonesia oleh Belanda 27 Desember 1949, maka Indonesia pada 17 Agustus 1950
kembali ke Negara Kesatuan yang sebelumnya berbentuk Republik Indonesia Serikat (RIS).
Perubahan bentuk negara dari Negara Serikat ke Negara Kesatuan tidak diikuti denagn
penggunaan UUD 1945, tetapi dibuatlah konstitusi baru yang dinamakan UUDS 1950.

Kegagalan konsituante pada sidang yang dilakukan untuk membuat UUD yang definitif
sebagai pengganti UUDS 1950 membuat Presiden Soekarno akhirnya mengambil langkah
“Darurat” dengan mengeluarkan Dekrit yang dinamkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959.

ISI DEKRIT PRESIDEN 5 JULI 1859


1. Pembubaran Konstituante
2.Undang Undang Dasar 1945 Kembali Berlaku
3. Pembentuakn Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara

Jatuhnya Orde lama sendiri yaitu saat adanya kekacauan pada 30 september hingga 1
Oktober 1965 yaitu G30S. Tentata menuding PKI penyebab dari semua kekacauan ini , para
pemuda anyi komunisme pun kemudian melakukan unjuk rasa untuk membubarkan PKI ,
namun soekarno belum mengambil tindakan, kondisi negara pun semakin ricuh karena
demonstrasi terus menerus terjadi.

Kemudian Keluarlah Surat perintah 11 maret atau supersemar pada 11 maret 1966 yang di
tandatangani oleh soekarno. Setelah supersemar keluar, soeharto lah yang mulai menindak
tegas PKI, seiring berjalannya waktu , pemerintahan kian dikuasai soeharto , pada akhirnya ,
masa jabatan Soekarno sebagai Presiden Indonesia selesai pada tanggal 22 februari 1967.

Pada masa Orde Lama, masa kepemimpinan Presiden Soekarno, Pancasila mengalami
ideologisasi. Arti dari ideologisasi adalah Pancasila berusaha untuk dibangun dan dijadikan
sebagai keyakinan dan kepribadian bangsa Indonesia. Meskipun saat itu menurut Soekarno
ideologi Pancasila belum jelas dapat mengantarkan bangsa Indonesia ke kesejahteraan atau
tidak, Soekarno tetap berani menjadikan Pancasila sebagai ideologi Indonesia. Pada masa
Orde Lama, masih dicari bentuk implementasi dari Pancasila itu sendiri, terutama dalam
sistem ketatanegaraan. Oleh sebab itu, Pancasila pun diterapkan dengan bentuk yang
berbeda-beda.

10
2.4 Pancasila Era Orde Baru

Setelah Masa Orde Lama selesai, Masa Orde Baru dimulai setelah Soeharto
menjabat sebagai Presiden Indonesia menggantikan Soekarno. Pada awal Orde Baru
dimulai, langkah pemerintahan yang dilakukan adalah langgam libertarian. Orde Baru
sudah menggeser sistem politik Indonesia dari titik ekstrim otoriter pada zaman
demokrasi terpimpin menjadi demokrasi liberal. Akan tetapi, liberalisme di awal
kepemimpinannya tidak berlangsung lama.

Orde Baru lahir sebagai upaya menegakkan Pancasila dan UUD 1945, dalam praktek
ketatatanegaraannya, kehidupan demokrasi berjalan secara pseudo-demokratis atau
demokrasi semu. Beberapa metode yang digunakan dalam indoktrinasi Pancasila adalah:

 Melakukan pengajaran P4 (Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan


Pancasila) di sekolah-sekolah
 Presiden Soeharto membolehkan rakyat membentuk organisasi-organisasi dengan
syarat berasaskan Pancasila
 Presiden Soeharti melarang adanya kritikan-kritikan yang dapat menjatuhkan
pemerintah dengan alasan stabilitas

Presiden Soeharto juga melakukan beberapa penyelewengan dalam penerapan Pancasila.


Di antaranya sebagai berikut:

 Menerapkan demokrasi sentralistik, demokrasi yang berpusat pada pemerintah


 Presiden Soeharto memegang kendali
 Terhadap lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif, sehingga peraturan dibuat
sesuai persetujuannya
 Presiden Soeharto melemahkan aspek-aspek demokrasi, terutama pers, karena dinilai
dapat membahayakan kekuasaannya

Seperti yang diketahui, masa orde baru ditandai dengan momentum G 30 S/PKI yang
meletus sebagai peristiwa kudeta pada tanggal 30 September 1965.

11
2.5 Pancasila Era Reformasi

Usai Orde Baru berakhir, rezim pemerintahan berganti ke masa Reformasi, sejak
1998 sampai sekarang. Dalam era Reformasi, penerapan Pancasila pun disesuaikan
dengan perkembangan zaman. Pada masa Reformasi, Pancasila masih ada dalam
pendidikan sekolah melalui pengajaran di kelas, meski tak seketat era Orde Baru.

Masa Reformasi dimulai setelah Soeharto memutuskan mundur dari kursi


jabatannya dan digantikan oleh BJ Habibie. Dalam pemerintahannya, BJ Habibie
berusaha memperbaiki sistem ekonomi, mereformasi bidang politik dan hukum,
mengeluarkan UU Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyatakan Pendapat di
Muka Umum, dan sebagainya. Mulai masa Reformasi, penerapan Pancasila sebagai
ideologi negara juga terus dikembangkan sampai saat ini. Masa sebelumnya, penerapan
Pancasila di era Orde Lama dan Orde Baru dianggap tidak berhasil.

Memahami peran pancasila di era reformasi, khususnya dalam konteks sebagai


dasar negara dan ideologi nasional, merupakan tuntunan hakiki agar setiap warga negara
Indonesia memiliki pemahaman yang sama dan akhirnya memiliki persepsi dan sikap
yang sama terhadap kedudukan, peranan dan fungsi Pancasila dalam kehidupan
bermasyarakat berbangsa dan bernegara.

Pancasila sebagai paradigma ketatanegaraan artinya Pancasila menjadi kerangka


berpikir atau pola berpikir bangsa Indonesia, khususnya sebagai dasar negara ia sebagai
landasan kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebagai negara hukum setiap perbuatan
baik dari warga masyarakat maupun dari pejabat-pejabat harus berdasarkan hukum, baik
yang tertulis maupun tidak tertulis. Dalam kaitannya pengembangan hukum, Pancasila
harus menjadi landasannya. Artinya hukum yang akan dibentuk tidak dapat dan tidak
boleh bertentangan dengan sila-sila Pancasila. Substansi produk hukumnya tidak
bertentangan dengan sila-sila Pancasila.

12
4. BAB III PENUTUP
KESIMPULAN
Pancasila adalah lima nilai dasar luhur yang ada dan berkembang bersama dengan bangsa
Indonesia sejak dulu. Sejarah merupakan peristiwa yang saling berhubungan. Peristiwa yang
ada di masa lampau akan selalu berhubungan dengan masa yang akan dating. Sejarah
perjuangan bangsa Indonesia dengan melewati suatu proses yang sangat Panjang. Dalam
proses yang Panjang tersebut dapat dicatat kejadian penting yang merupakan sejarah
perjuangan. Dan dasar negara merupakan alas yang menjadi pijakan dan mampu
memberikan kekuatan berdirinya sebuah bangsa. Negara Indonesia dibangun berdasarkan
pada suatu landasan atau pijakan yaitu Pancasila.

SARAN

Pada proses pembentukan Pancasila sebagai dasar negara serta identitas bangsa Indonesia
melalui berbagai tahapan yang Panjang dan tidak mudah. Oleh karena itu, berpesan kepada
generasi muda supaya senantiasa memahami mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam
berbagai aspek kehidupan sehingga Pancasila akan selalu hidup dan melekat sebagai jati diri
bangsa Indonesia di masa sekarang maupun masa yang akan daatang.

13
5. DAFTAR PUSTAKA
https://blog.ub.ac.id/gumilangrama95/2015/09/13/pancasila-dalam-kajian-sejarah-bangsa-
indonesia/

https://septianludy.blogspot.com/2014/07/pancasila-era-kemerdekaan.html

https://www.kompas.com/stori/read/2022/08/25/140000379/sejarah-orde-lama-?
page=all#page2

https://amp.kompas.com/stori/read/2021/10/27/150000579/penerapan-pancasila-pada-masa-
orde-baru

https://www.kompas.com/stori/read/2021/11/11/120000079/penerapan-pancasila-pada-
masa-reformasi

https://drive.google.com/file/d/1TPfV5YBT7HbvDWY9WVFv5J42W8stHaIg/view

14

Anda mungkin juga menyukai