OLEH :
FARHA FARIDHA FAISAL
KELAS XII IPS
d. Kabinet Pertama
Sesuai dengan ketentuan UUD NRI 1945 ditetapkan pada tanggal 2 September 1945 susunan
kabinet pertama sebagai berikut :
1. Menteri Dalam Negeri : R.A.A. Wiranata Kusumah
2. Menteri Luar Negeri : Mr. Achmad Soebardjo
3. Menteri Keuangan : Mr. A.A. Maramis
4. Menteri Kehakiman : Prof.Mr.Dr. Soepomo
5. Menteri Kemakmuran : Ir. Surachman Tjokroadisurjo
6. Menteri Keamanan Rakyat : Soeprijadi
7. Menteri Kesehatan : Dr. Boentaran Martoatmodjo
8. Menteri Pengajaran : Ki Hajar Dewantoro
9. Menteri Penerangan : Mr. Amir Sjarifudin
10. Menteri Sosial : Mr. Iwa Koesoema Soemantri
11. Menteri Pekerjaan Umum : Abikusno Tjokrosujoso
12. Menteri Perhubungan a.i. : Abikusno Tjokrosujoso
13. Menteri Negara : Wachid Hasjim
14. Menteri Negara : Dr.M. Amir
15. Menteri Negara : Mr.R.M. Sartono
16. Menteri Negara : R. Otto Iskandardinata
e. Maklumat Pemerintah
- Maklumat 5 Oktober 1945
Pemerintah mengeluarkan maklumat pembentukan Tentara Keamanan Rakyat (TKR)
yang dibentuk dari hasil peningkatan fungsi BKR dengan tujuan mengatasi situasi
Indonesia yang mulai tidak aman karena kedatangan kembali tentara sekutu ke
Indonesia.
- Maklumat 3 November 1945
Mengenai pembentukan partai politik. Memberi kesempatan kepada rakyat seluas-
luasnya untuk mendirikan partai-partai politik.
- Maklumat 14 November 1945
- Tanggung jawab pemerintahan ada ditangan para menteri. Presiden tidak lagi
berfungsi sebagai kepala pemerintah, melainkan hanya sebagai kepala negara, jabatan
kepala negara dijabat oleh perdana menteri.
g. Pemberontakan
- Pemberontakan PKI Madiun 1945
Dipimpin oleh Muso dan Amir Syarifuddin. PKI melakukan kekerasan fisik terhadap
pejabat, tokoh, dan warga anti PKI. Akhirnya pemberontakan ini dapat ditumpas oleh
satuan TNI operasi militer yang dipimpin oleh Kolonel Gatot Subroto dan Kolonel
Sungkono. Muso dan Amir Syarifuddin kemudian berhasil ditembak mati.
- Pemberontakan DI/TII Jabar & Jateng
Berawal dari gagasan Kartosuwiryo untuk membentuk Negara Islam Indonesia (NII)
pada 4 Agustus 1949 di Jabar. TNI melakukan operasi militer diberbagai daerah yang
dinilai menjadi pusat gerakan ini.
Jabar : Operasi Pagar Betis dan Operasi Baratayuda. Berhasil ditumpas ketika
Kartosuwiryo ditangkap tanggal 4 Juni 1962 di Majalaya, Jabar.
Jateng : pada 23 Agustus 1962 Amir Fatah memproklamasikan berdirinya gerakan
Darul Islam dan bermaksud mendirikan Negara Islam Indonesia. Gerakan ini berhasil
dilumpuhkan pada tahun 1952.
c. Pemberontakan
Pada masa ini, terjadi sejumlah pemberontakan yang meng ancam persatuan dan kesatuan
bangsa.
E. Persatuan dan Kesatuan Bangsa pada Masa Orde Baru (11 Maret
1966 – 21 Mei 1998)
Pada Masa Orde Baru, sistem pemerintahan tetap berdasakan UUD NRI Tahun 1945
yaitu sistem presidensial. Selama Orde Baru, telah terbentuk tujuh kabinet, semuanya bersifat
presidensial. Adapun kabinet pada masa Orde Baru dapat dilihat pada tabel berikut.
Pimpinan
No. Nama Kabinet Awal masa kerja Akhir masa kerja Jabatan
Kabinet
1. Pembangunan I 6 Juni 1968 28 Maret 1973 Soekarno Presiden
2. Pembangunan II 28 Maret 1973 29 Maret 1978 Soekarno Presiden
3. Pembangunan III 29 Maret 1978 19 Maret 1983 Soekarno Presiden
4. Pembangunan IV 19 Maret 1983 23 Maret 1988 Soekarno Presiden
5. Pembangunan V 23 Maret 1988 17 Maret 1993 Soekarno Presiden
6. Pembangunan VI 17 Maret 1993 14 Maret 1998 Soekarno Presiden
Pembangunan
7. 14 Maret 1998 21 Mei 1998 Soekarno Presiden
VII
F. Persatuan dan Kesatuan Bangsa pada Masa Reformasi (21 Mei 1998
– Sekarang)
a. Kebijakan Berkaitan Kebebasan Berpolitik
Setelah Soeharto mengundurkan diri sebagai presiden, Indonesia memasuki masa
reformasi. Adanya pembaruan politik pada masa reformasi dapat dilihat dari kebijakan yang
berhubungan dengan kebebasan berpolitik, antara lain sebagai berikut.
1) Kemerdekaan pers.
Sebelumnya penerbitan media massa diwajibkan memiliki SIUPP (Surat Izin Usaha
Penerbitan Pers). Pada masa reformasi, pers dibebaskan dari SIUPP.
2) Kemerdekaan membentuk partai politik.
Sebelumnya, partai politik dibatasi hanya tiga, tetapi setelah reformasi, pembentukan
partai politik dibebaskan.
3) Terselenggaranya pemilu yang demokratis
Pemilu pertama Indonesia, tahun 1955 dianggap salah satu pemilu paling demokratis.
Pada kenyataannya, hanyalah demokratis semu. Pada tahun 1999 inilah terselenggara
pemilu yang benar demokratis.
4) Otonomi daerah.
Pada tahun 1999, keluar UU No. 22 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah. Peraturan
ini memperluas kekuasaan pemerintahan pada pemerintah daerah (pemda)
b. Amandemen UUD NRI Tahun 1945
Menurut Zoelva, perubahan UUD NRI Tahun 1945 mengenai penyelenggaraan negara
dilakukan untuk mempertegas kekuasaan dan wewenang tiap lembaga negara, mempertegas
batas-batas kekuasaan setiap lembaga negara dan menempatkannya berdasarkan fungsi-
fungsi penyelenggaraan negara bagi setiap lembaga negara. Sistem yang hendak dibangun
adalah system check and balances, yaitu pembatasan kekuasaan setiap lembaga negara oleh
undang-undang dasar, tidak ada yang tertinggi dan tidak ada yang rendah, semuanya sama
diatur berdasarkan fungsi masing-masing.
Melalui amandemen UUD NRI Tahun 1945, sejumlah kewenangan presiden dikurangi
dan dibatasi oleh UUD. Tujuannya adalah agar kekuasaan presiden tidak disalahgunakan.
Pengurangan dan pembatasan tersebut tampak antara lain pada pasal-pasal berikut.
1) Penghapusan kekuasaan presiden untuk membentuk undang-undang (Pasal 5 ayat 1
UUD NRI Tahun 1945)
2) Pembatasan kekuasaan presiden untuk mengangkat duta dan menerima duta negara
sahabat harus melalui pertimbangan DPR (Pasal 13 UUD NRI Tahun 1945)
3) Pembatasan kewenangan presiden untuk memberikan grasi dan rehabilitasi harus
melalui pertimbangan MA serta pemberian amnesti dan abolisi harus dengan
pertimbangan DPR (Pasal 14 UUD NRI Tahun 1945)
4) Pembatasan kewenangan pembentukan dan pembubaran departemen pemerintah
harus melalui pertimbangan atau persetujuan DPR (Pasal 17 UUD NRI Tahun 1945)
c. Pergantian Presiden RI dan Kabinet Masa Reformasi
Pada masa reformasi, Indonesia mengalami lima kali pergantian Presiden. Berikut tabel
kabinet pada masa reformasi beserta pimpinan kabinet/presidennya.
Akhir masa Pimpinan
Nama Kabinet Awal masa kerja Jabatan
kerja Kabinet
Reformasi
21 Mei 1998 20 Oktober 1999 B.J. Habibie Presiden
Pembangunan
Abdurahman
Persatuan Nasional 26 Oktober 1999 9 Agustus 2001 Presiden
Wahid
Megawati
Gotong Royong 9 Agustus 2001 20 Oktober 2004 Presiden
Soekarnoputri
Susilo Bambang
Indonesia Bersatu 21 Oktober 2004 20 Oktober 2009 Presiden
Yudhoyono
Susilo Bambang
Indonesia Bersatu II 22 Oktober 2009 20 Oktober 2014 Presiden
Yudhoyono
Kerja 27 Oktober 2014 - Joko Widodo Presiden