1. PKI Madiun
Dalangnya yaitu Amir Syarifuddin dalam upaya menjatuhkan cabinet
Hatta karena dulu Amir Syarifuddin adalah Perdana Menteri saat Indonesia
belum menjadi RIS tetapi digantikan oleh Hatta saat RIS terbentuk gara-gara
penandatanganan Perjanjian Renville.
26 Februari 1948, membentuk FDR ( Front Demokrasi Rakyat ) di
Surakarta. FDR terdiri dari PKI, Pesindo, PBI, Sarbupri. Ketua Gerakan ini
adalah Muso, Sekretaris Pertahanan nya Amir Syarifudin. PKI berkeliling di
Jateng dan Jatim mempropagandakan jeleknya pemerintah, sehingga memicu
pemberontakan PKI Madiun ( Madiun Affair ).
11 September 1948 di Surakarta terjadi bentrokan antara pasukan pro-
pemerintah ( Divisi Siliwangi ) dan pasukan pro-PKI ( divisi IV ). Untuk
mengatasi masalah itu pemerintah mengutus Jendral Gatot Subroto sebagai
gubernur militer ( meliputi Surakarta, Pati, Semarang, Madiun ). Akhirnya 17
September 1948 pasukan PKI mundur dari Surakarta
Kejadian di Surakarta hanyalah pengalihan perhatian. Pada waktu TNI
terjun ke Surakarta, Sumarsono dari Pesindo dan Letnan Kolonel Dahlan dari
Brigade 29 yang pro-PKI melakukan perebutan kekuasaan di Madiun pada
tanggal 18 September 1948. Mereka mendirikan Pemerintahan Soviet Republik
Indonesia di Madiun
Pada saat kudeta berlangsung, Muso dan AS sedang di Purwodadi, lalu
mereka ke Madiun dan mengambil alih pimpinan. Untuk mengatasi itu, Sukarno
memberikan pilihan kepada rakyat ikut muso dengan PKI-nya atau ikut
Soekarno-Hatta. Tawaran presiden disambut dengan baik. Lalu Kolonel Sadikin
dari divisi Siliwangi menyerang kota Madiun, dari arah Barat oleh divisi
Siliwangi dan Timur dipimpin oleh Kolonel Sungkono
30 September 1948 madiun berhasil dikuasai oleh TNI. Muso tertembak
dalam pengejaran di Ponorogo dan Amir Syarifuddin tertangkap di Purwodadi.
Kemudian dilakukan operasi pembersihan, Desember 1948 operasi selesai, Amir
Syarifudin dieksekusi mati pada tanggal 19 Desember 1948\
Saran : Kemungkinan soalnya alasan Pemberontakan PKI madiun, siapa
dalangnya dan bagaimana endingnya.
2. DI/TII Aceh
Pemimpinnya, Daud Beureueh ( Gubernur militer di aceh saat perang
kemerdekaan. ) Pada saat Indonesia menjadi Negara kesatuan 1950 Aceh
diturunkan dari DIA ( Provinsi ) menjadi Karesidenan ( Kabupaten ) dibawah
Sumatera Utara. Daud Beureueh menetang.
Pada 20 September 1953, DB mengeluarkan maklimat tentang
penyatuan Aceh ke dalam Negara Islam Indonesia yang dipimpin oleh
Kartosuwiryo. Untuk menumpas Gerakan ini, pemerintah mengadakan 2
pendekatan, persuasive dan militer. Dengan 2 pendekatan itu pemerintah
berhasil memulihkan kepercayaan rakyat dan berhasil menciptakan keamanan
rakyat aceh.
Pada 17-21 Desember 1962 diadakan musyawarah kerukunan rakyat
aceh. Musyawarah itu gagaasan dari Pangdam I/Iskandar Muda, Kolonel M.
Yasin. Hasilnya pemerintah memberikan amnesti kepada Daud beureueh
asalkan dia bersedia Kembali ke tengah masyarakat. Akhirnya berakhir
pemberontakan nya.