Anda di halaman 1dari 6

1.(A).PKI Madiun: 18 September 1948, D.N.Aidit.

Tujuan;-Pasukan pro PKI Musso ditarik mudur dari pertempuran dan ditempatkan di lokasi yang
strategis.
-Madiun dijadikan tempat bergerilya untuk melanjutkan perjuangan.
-Solo dijadikan “wild west” atau pengalih perhatian.
-Selain tentara resmi, dibuat juga tentara-tentara ilegal.
-Mengadakan demonstrasi besar-besaran, bahkan gunakan kekerasan jika diperlukan.
Penumpasannya: 31 Oktober 1948, Musso ditembak mati saat lari tidak jauh dari ponorogo.

(B).DI/TII: tahun 1945, Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo, Ibnu Hadjar, Daud Beureueh, Kahar
Muzakkar, Amir Fatah.
Tujuan; untuk menjadikan Indonesia sebagai sebuah negara, yang menerapkan dasar negara
Islam sebagai dasar negaranya.
Penumpasannya: melancarkan operasi kilat bernama Gerakan Banteng Negara (GBN) di
bawah Letnan Kolonel Sarbini pada Januari 1950 (selanjutnya diganti Letnan Kolonel M.
Bachrun lalu Letnan Kolonel A. Yani). Operasi penumpasan pemberontakan DI/TII ini disebut
dengan pasukan Banteng Raiders.

(C).Gerakan APRA: 22 Januari–23 Januari 1950,Raymond Pierre Paul Westerling.


Tujuan; mempertahankan bentuk Negara Federal Pasundan di Indonesia dan mempertahankan
adanya tentara sendiri pada setiap negara bab Republik Indonesia Serikat.
Penumpasannya: Ketika terjadi pemberontakan APRA tidak dilakukan perlawanan yang berarti,
hal ini disebabkan karena beberapa faktor. Pertama, karena serangan dilakukan dengan sangat
tiba-tia, pembalasan tembakan pun tidak dilakukan karena orang-orang APRA bercampur
dengan orang KNIL dan KL.
(D).Gerakan Andi Azis: April 1950, Andi Abdoel Azisyang.
Tujuan; Andi Azis ingin menduduki posisi puncak pemerintahan negara federasi di bidang
militer bersama Soumokil sebagai tokoh politik dan Sukowati selaku presidennya.
Penumpasannya:Andi Azis Harus Melapor 4 x 24 Jam, Andi Azis Ditangkap dan Diadili, Bentrok
Pasukan KL-KNIL.

(E).Republik Maluku Selatan (RMS): 25 April 1950, Dr. Christian Robert Steven Soumokil.

Tujuan; memproklamasikan republik maluku selatan yg terpisah dari NIT dan RIS.
Penumpasannya:
-menggunakan jalan damai dgn mengirimkan utusan dr.leimena ,namun mengalami kegagalan.
-menggelar operasi dan ekspedisi militer yaitu gerakan operasi militer yg dipimpin kolonel alex
kawilarang.
-dalam perebutan benteng new victoria,letkol slamet riyadi gugur.
-pd tgl 2 desember 1963 ,Dr.soumokil berhasil ditangkap dan diadili.

(F).PRRI/Permesta:Muncul pada saat menjelang pembentukan Republik Indonesia Serikat


tahun 1949, Ahmad Husein.

Tujuan: untuk mendorong pemerintah supaya memperhatikan pembangunan negeri secara


menyeluruh, sebab pada saat itu pemerintah hanya fokus pada pembangunan yang berada di
daerah Pulau jawa.

Penumpasannya: pemerintah membentuk sebuah pasukan Operasi Militer yang operasinya


disebut Operasi Merdeka pada bulan April 1958 dan operasi tersebut di pimpin oleh Letkol
Rukminto Hendradiningrat. Organisasi PERMESTA diduga mendapatkan bantuan dari tentara
asing, dan bukti dari bantuan tersebut adalah jatuhnya pesawat yang dikemudikan oleh A.L
Pope (Seorang Warga negara Amerika) yang tertembak jatuh di Ambon pada tanggal 18 Mei
1958. Pada tanggal 29 Mei 1961, Achmad Husein menyerahkan diri, dan pada pertengahan
tahun 1961, para tokoh-tokoh yang bergabung dalam gerakan PERMESTA juga menyerahkan
diri.

2. (A).Kabinat Natsir: 6 September 1950 - 20 Maret 1951, Mohammad Natsir.

Progam:

-Mempersiapkan dan menyelenggarakan Pemilihan Umum untuk Dewan Konstituante dalam


waktu yang singkat.

-Mencapai konsolidasi dan menyempurnakan susunan Pemerintahan serta membentuk


peralatan Negara yang bulat berdasarkan Pasal 146 di dalam Undang-Undang Dasar
Sementara 1950.

-Menggiatkan berbagai usaha untuk mencapai keamanan dan ketenteraman.

Kelebihan :
-Kabinet natsir mampu mengubah ekonomi Indonesia yang pada mulanya ekonomi kolonial
menjadi ekonomi nasional.
-Kelebihan lainnya Indonesia menjadi anggota PBB serta Indonesia melakukan perundingan
dengan negara Belanda untuk membahas masalah Irian Barat dan itu terjadi untuk pertama
kali.

Kekurangan :

-Indonesia gagal dalam memperjuangkan Irian Barat karena tidak memiliki jalan keluar untuk
mengatasi permasalahan ini.

-Penyelewengan dana yang diberikan kepada pengusaha nasional melalui bantuan kredit.
Sehingga pada penerapan Sumitro Plan tidak mencapai target.

-Terjadinya pemberontakan yang mencakup seluruh wilayah Indonesia diantaranya adalah


gerakan APRA dan gerakan RMS. Hal ini menimbulkan masalah keamanan negeri yang cukup
serius.

(B).Kabinet Sukiman: 27 April 1951 hingga 3 April 1952, Sukiman Wirjosandjojo.

Program:

-Menjalankan tindakan-tindakan yang tegas sebagai negara hukum untuk menjamin keamanan
dan ketenteraman serta menyempurnakan organisasi alat-alat kekuasaan negara.

-Membuat dan melaksanakan rencana kemakmuran nasional dalam jangka pendek untuk
meningkatkan kehidupan sosial dan perekonomian rakyat serta memperbaharui hukum agraria
sesuai dengan kepentingan petani

-Mempercepat usaha penempatan mantan pejuang dalam lapangan pembangunan

Kelebihan:
-Memerhatikan usaha memajukan perusahaan kecil.
-Memerhatikan kaum buruh.
-Memperluas pendidikannya dengan mendirikan berbagai macam sekolah dan tingkatnya.
Kekurangan:
-Adanya krisis moral yang ditandai dengan munculnya korupsi yang terjadi pada setiap lembaga
pemerintahan dan kegemaran akan barang-barang mewah.
-Masalah Irian barat belum juga teratasi.
-Hubungan Sukiman dengan militer kurang baik tampak dengan kurang tegasnya tindakan
pemerintah menghadapi pemberontakan di Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan.

(C).Kabinet Wilopo: 3 April 1952 hingga 30 Juli 1953,Wilopo.


Program:

-Mempersiapkan pemilihan umum.

-Mengembalikan Irian Barat ke dalam wilayah Republik Indonesia.

-Memperbarui bidang pendidikan dan pengajaran.

-Melaksanakan politik luar negeri bebas dan aktif.

Kelebihan :
1.Organisasi Negara
a) Mempersiapkan pemilihan umum untuk konstituante dan Dewan -dewan Daerah
(konstituante, DPR, dan DPRD). Program untuk menyelenggarakan pemilu ini merupakan
program yang diutamakan dalam kabinet Wilopo.
b) Menyelesaikan penyelenggaraan dan mengisi otonomi daerah.
c) Menyederhanakan organisasi pemerintah pusat.

2. Kemakmuran
a) Memajukan tingkat penghidupan rakyat dan mempertinggi produksi nasional, terutama bahan
makanan rakyat, dan
b) Melanjutkan usaha perubahan agrarian

3. Keamanan
Menjalankan segala sesuatu untuk mengatasi masalah keamanan dengan kebijaksanaan
sebagai negara hukum, menyempurnakan organisasi alat-alat kekuasaan negara, dan
mengembangkan tenaga masyarakat untuk menjamin keamanan dan ketentraman.
Kekurangan :
1. Adanya kondisi krisis ekonomi yang disebabkan jatuhnya harga barang-barang eksport
Indonesia, sementara kebutuhan impor terus meningkat,
2. Terjadi defisit kas negara karena penerimaan negara yang berkurang banyak,
3. Munculnya gerakan separatisme dan sikap provinsialisme yang mengancam keutuhan
bangsa,

(D).Kabinet Ali 1: 31 Juli 1953 hingga 24 Juli 1955, Ali Sastroamidjojo 1.


Program:
-Program dalam negeri; antara lain meningkatkan keamanan dan kemakmuran,serta segera
dilaksanakan pemilihan umum.
-Pembebasan Irian Jaya secepatnya.
-Penyelesaian pertikaian politik.
Kelebihan: berhasil menyelenggarakan Konferensi Asia-Afrika pd thn 1955
Kekurangan:NU memutuskan menarik menteri-menterinya pd tgl 20 Juli 1955 yg diikuti oleh
partai lainnya.

(E).Kabinet Burhanuddin: 12 Agustus 1955, Burhanuddin Harahap.

Program:

-Mengembalikan kewibawaan (Gezag) moril pemerintah Cq kepercayaan Angkatan Darat dan


Masyarakat kepada Pemerintah.

-Melaksanakan Pemilihan Umum menurut rencana yang sudah diitetapkan dan menyegerakan
terbentuknya parlemen baru.

-Menyelesaikan perundang-undangan desentralisasi sedapat-dapatnya dalam tahun 1955 ini


juga.

Kelebihan :

Perbaikan ekonomi, termasuk di dalamnya keberhasilan pengendalian harga, menjaga agar


jangan terjadi inflasi dan sebagainya. ... Dapat dikatakan kehidupan rakyat semasa kabinet
cukup makmur, harga barang tidak melonjak naik akibat inflasi. 2. Berhasil menyelenggarakan
pemilihan umum pertama tahun 1955.

Kekurangan :

Merupakan kabinet koalisi.

Sebenarnya kabinet ini masih berjalan baik, hanya presiden kurang merestui kabinet ini, karena
yang menunjuk Burhanuddin Harahap sebagai formatir kabinet adalah drs. Muh. Hatta.

(F).Kabinet Ali 2: 20 Maret 1956 - 14 Maret 1957,Ali Sastroamidjojo.

Program:

-Pembatalan KMB.

-Perjuangan mengembalikan Irian Barat ke pangkuan Republik Indonesia.

-Melaksanakan keputusan Konferensi Asia Afrika.

Kelebihan:
1.Dibangunnya Pabrik Semen Gresik di Jawa Timur yang berpengaruh signifikan bagi
perekonomian Indonesia.
2.Dikeluarkannya UU No. 1 Tahun 1957 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan Daerah.
Kekurangan:
1.Berkobarnya semangat anti Cina di masyarakat pada masa Kabinet Ali Sastroamijoyo II.
2.Muncul pergolakan/kekacauan di daerah yang semakin menguat dan mengarah pada
gerakan sparatisme dengan pembentukan dewan militer seperti Dewan Banteng di Sumatera
Tengah, Dewan Gajah di Sumatera Utara, Dewan Garuda di Sumatra Selatan, Dewan
Lambung Mangkurat di Kalimantan Selatan, dan Dewan Manguni di Sulawesi Utara.
Pergolakan/kekacauan di daerah muncul karena pemerintah dinilai tidak berhasil dalam
meningkatkan ekonomi.
3.Memuncaknya krisis di berbagai daerah karena pemerintah pusat dianggap mengabaikan
pembangunan di daerahnya.

(G). Kabinet Djuandha: 9 April 1957 hingga 10 Juli 1959, Djuanda Kartawidjaja.

Program:

-Membentuk Dewan Nasional.

-Normalisasi keadaan Republik Indonesia.

-Melanjutkan pembatalan Konferensi Meja Bundar.

-Memperjuangkan Irian Barat.

-Mempercepat pembangunan.

Kelebihan:

berhasil menetapkan lebar wilayah Indonesia menjadi 12 mil


laut diukur dari garis dasar yang menghubungkan titik-titik
terluar dari Pulau Indonesia. Ketetapan ini dikenal sebagai
Deklarasi Djuanda.

Kelemahan:

Terjadinya inflasi yang mengakibatkan harga kebutuhan pokok


menjadi tinggi

Anda mungkin juga menyukai