Anda di halaman 1dari 4

Kisi Kisi Sejarah

1. Menganalisis sikap dan tindakan yang harus dimiliki untuk menghadapi


disintegragrasi bangsa.
 Ancaman disintegrasi bangsa memanglah bukan persoalan main-main. Potensi
disintegrasi pada masa kinipun bukan mungkin tidak terjadi. Karena itulah kita
harus terus dan selalu memahami betapa berbahayanya proses disintegrasi
bangsa apabila terjadi bagi kebangsaan kita.
2. Menganalisis peristiwa-peristiwa pergolakan yang mengancam keutuhan bangsa.
 Sejarah pergolakan dan konflik yang terjadi di Indonesia terbagi menjadi tiga:
a) Peristiwa konflik dan pergolakan yang berkaitan dengan Ideologi.
b) Peristiwa konflik dan pergolakan yang berkaitan dengan kepentingan
(vested interest).
c) Peristiwa konflik dan pergolakan yang berkaitan dengan sistem
pemerintahan.
3. Menganalisis contoh peristiwa konflik dan pergolakan yang ada di Indonesia.
 Konflik dan pergolakan yang berkaitan dengan Ideologi
a. Pemberontakan PKI Madiun
b. Pemberontakan DI/TII
c. G30S/PKI
 Konflik dan pergolakan yang berkaitan dengan kepentingan
a. Pemberontakan APRA
b. Peristiwa Andi Aziz
c. Pemberontakan RMS
 Konflik dan pergolakan yang berkaitan dengan sistem pemerintahan\
a. Pemberontakan PRRI dan Permesta
b. Persoalan Negara Federal dan BFO

4. Menganalisis pemberontakan yang terjadi di Indonesia akibat ketidakpuasan


terhadap pemerintah
 Pemberontakkan PRRI dan Permesta merupakan perlawanan yang terjadi
akibat adanya ketidakpuasan beberapa daerah di wilayah Indonesia terhadap
kebijakan pemerintah pusat, yang dinilai tidak adil dan condong ke kiri
(komunis)
5. Menganalisis organisasi yang didirikan Amir Syarifudin.
 Organisasi yang didirikan oleh Amir Syariffudin adalah Front Demokrasi
Rakyat (FDR). FDR dibentuk pada Februari 1948. Organisasi ini berawal dari
jatuhnya Kabinet Amir Syarifuddin pada 29 Januari 1948. Adapun tujuan
FDR:
a) Menarik pasukan komunis yang tergabung dalam TNI baris depan
b) Memindahkan pasukan-pasukan komunis ke daerah yang strategis
c) Meninggalkan daerah daerah yang tidak mungkin dipertahankan

6. Menganalisis dampak yang ditimbulkan dari peristiwa PKI di Madiun.


 Dampak yang ditimbulkan dari peristiwa PKI Madiun adalah banyak korban
serta ketidakbersatuan bangsa Indonesia, yang kemudian dimanfaatkan oleh
Belanda yang mengira Indonesia lemah dan melancarkan agresi militernya
yang kedua pada Desember 1948.

7. Menganalisis asal mula pemberontakan DI-TII di Indonesia.


 Peristiwa ini bermula dari sebuah gerakan di Jawa Barat yang dipimpin oleh
S.M. Kartosuwiryo. Persoalan timbul ketika pasukan Siliwangi kembali balik
ke Jawa Barat. Kartosuwiryo tidak mau mengakui tentara RI tersebut kecuali
mereka mau bergabung dengan DI/TII.
8. Menganalisis operasi pemberontakan DI-TII di Jawa barat.
 Sejak 1959, pemerintah mulai melakukan operasi militer. Operasi terpadu
Pagar Betis digelar, dimana tentara pemerintah menyertakan juga masyarakat
untuk mengepung tempat-tempat pasukan DI/TII. Tujuan taktik ini adalah
untuk mempersempit ruang gerak dan memotong arus perbekalan pasukan
lawan.

9. Menganalisis keadaan masyarakat dan pemerintahan menjelang peristiwa


G30S/PKI.
 Dominasi Ideologi NASAKOM
Ideologi NASAKOM (Nasionalisme, Agama, dan Komunisme) ketika
masa presiden Soekarno diberlakukan dengan seimbang sejak masa
Demokrasi Terpimpin (1959-1965).
 Pertentangan PKI dan TNI
Hubungan yang terjalin antara PKI dan TNI kurang baik yang diawali
oleh pembentukan angkatan kelima atas inisiasi PKI. Pembentukan tersebut
ditentang oleh TNI angkatan darat sehingga membuat hubungan keduanya
semakin tidak harmonis.
 Kondisi Ekonomi Indonesia
Pada 1965, keadaan ekonomi Indonesia berada dalam masa
keterpurukan. Kenaikan inflasi sebesar 650 persen membuat rakyat menjadi
ragu akan kepemimpinan presiden Soekarno.

10. Menganalisis pemberontakan yang dilakukan oleh Dr.Soumukil.


 Pemberontakan yang dilakukan oleh Dr. Soumukil adalah Pemberontakan
Republik Maluku Selatan (RMS). Pemberontakan RMS dilakukan dengan
tujuan memisahkan diri dari Republik Indonesia Serikat dan menggantinya
dengan negara sendiri. Terjadi pada April 1950, RMS didukung oleh mantan
pasukan KNIL.

11. Menganalisis isi KMB.


 Isi KMB yaitu Belanda mengakui RIS sebagai negara yang merdeka dan
berdaulat selambat lambatnya tanggal 30 Desember 1949. KMB berlangsung
pada 23 Agustus – 2 November 1949. Adapun salah satu ketetapan KMB
adalah bahwa inti anggota APRIS diambil dari TNI, sedangkan yang lainnya
diambil dari personel mantan anggota KNIL.
12. Menganalisis jasa pahlawan nasional Frans Kaisepo.
 Frans Kaisepo adalah seorang tokoh yang mempopulerkan lagu “Indonesia
Raya” di Papua menjelang Indonesia Merdeka.
 Berperan dalam pendirian Partai Indonesia Merdeka (PIM) pada 10 Mei 1946.
 Menjadi anggota delegasi Papua dalam konferensi Malino di Sulsel.
 Menyebut Papua (Nederlands Nieuw Guinea) yang diambil dari bahasa biak
dan berarti daerah panas.
 Berperan dalam merancang pemberontakan rakyat Biak melawan pemerintah
kolonial Belanda.

13. Menganalisis jasa dari pahlawan nasional Sri Sultan Hamengkubuwono IX.
 Memilih melawan Belanda dan bergabung dengan negara Kesatuan Republik
Indonesia.
 Menyatakan kerajaan Yogyakarta adalah bagian dari Republik Indonesia.
 Mengirim telegram ucapan selamat kepada Soekarno-Hatta atas terbentuknya
Republik Indonesia dan terpilihnya menjadi presiden.
 Memberi amanat:
a) Ngayogyakarta Hadiningrat yang bersifat kerajaan adalah daerah
istimewa dari Republik Indonesia
b) Segala kekuasaan dalam negeri Ngayogyakarta Hadiningrat dan urusan
pemerintah berada di tangan Hamengku Buwono XI
c) Hubungan antara Ngayogyakarta Hadiningrat dengan pemerintah RI
bersifat langsung dan Sultan Hamengku Buwono XI bertanggung
jawab dengan presiden.

14. Menganalisis jasa dari pahlawan Sultan Syarif Kasim.


 Menyerahkan harta senilai 13 juta gulden (setara 1,47 triliyun pada tahun
2014) untuk membantu perjuangan RI.
 Membentuk Komite Nasional Indonesia di Siak, Tentara Keamanan Indonesia
(TKR), dan Barisan Pemuda Politik.
 Mengadakan rapat umum di istana serta mengibarkan bendera Merah-Putih.
 Mengajak raja-raja di Sumut lainnya agar turut memihak RI.
 Mensuplai bahan makanan untuk para laskar.

15. Menganalisis jasa pahlawan nasional Ismail Marzuki.


 Mengarang lagu “O Sarinah”
 Masuk perkumpulan musik Lief Java dan mengisi siaran musik diradio
 Lagu-lagu Ismail Marzuki sangat bernilai perjuangan dan menggugah rasa
kecintaan terhadap tanah air dan bangsa.
 Pencipta lagu “Halo-halo bandung” (1946), “Rayuan Pulau Kelapa” (1944),
“Selendang Sutra” (1946), dan “Sepasang Mata Bola” (1946).
16. Menganalisis ciri-ciri demokrasi parlementer (1950-1959).
 Memperlihatkan semangat belajar berdemokrasi.
 Sistem pemerintahan yang dibangun memiliki kendala yang mengakibatkan
jatuh bangun kabinet.
 Sering terjadi pergantian kabinet.
 Banyaknya partai politik yang saling berebut pengaruh untuk memegang
tampuk kekuasaan.

17. Menganalisis penyebab jatuhnya kabinet Natsir.


 Faktor jatuhnya kabinet seringkali disebabkan oleh latar belakang
pembentukannya. Natsir kesulitan membentuk kabinet seperti yang
diinginkan, terutama kesulitan dalam menempatkan orang-orang PNI dalam
kabinet. Sehingga Kabinet Natsir yang terbentuk pada 6 September 1950 tidak
melibatkan PNI didalamnya, PNI menjadi oposisi bersama PKI dan Murba.

18. Menganalisis kejadian penandatanganan perjanjian Mutual Security Act (MSA)


 Perjanjian Mutual Security Act (MSA) berkaitan dengan mosi tidak percaya
pada Kabinet Sukiman. MSA terjadi antara Achmad Subardjo dan Merle
Cochran, Duta Besar Amerika Serikat. Hal ini berawal dari nota jawaban yang
diberikan Subardjo terhadap Cochran yang berisi pernyataan bahwa Indonesia
bersedia menerima bantuan dari Amerika Serikat. Tindakan Subardjo ini
dianggap menyimpang dari asas politik luar negri bebas aktif.

19. Menganalisis keberhasilan Kabinet Burhanudin Harahap


 Kabinet Burhanudin Harahap berhasil melakukan tugas penting untuk
menyelenggarakan pemilihan umum. Tugas tersebut berhasil dilaksanakan
meskipun harus melalui rintangan-rintangan yang berat. Pada tanggal 27
September 1955 pemilihan umum untuk memilih anggota parlemen berhasil
dilangsungkan dan pemilihan anggota Dewan Konstituante dilakukan pada 15
Desember 1955.

20. Menganalisis isi rencana lima tahun kabinet Ali Sastro II


 Isi dari Kabinet Ali Sastroamidjojo II mencakup masalah Irian Barat, masalah
otonomi daerah, masalah perbaikan nasib buruh, penyehatan keuangan dan
pembentukan ekonomi keuangan.

Anda mungkin juga menyukai