September-Desember 1948
Tujuan: Menggulingkan pemerintahan dan mengganti landasan negara
Tokoh: Muso dan Amir Sjarifuddin
Tokoh Penumpas: Kolonel Gatot Subroto
Muso ditembak mati, Amir Sjarifuddin di hukum mati
Tujuan PKI membuat kerusuhan di Surakarta 1948
Sebagai pengalih perhatian pemerintah Indonesia
Pemberontakan DII/TII
Jawa Barat:
o Motif munculnya Gerakan Darul Islam (DI) dipicu oleh ketidakpuasan
terhadap hasil Perjanjian Renville pada 17 Januari 1948
o Pemberontakan melibatkan konflik antara DII/TII dan kelompok nasionalis,
terutama Divisi Siliwangi yang diminta untuk mengosongkan Jawa Barat
o Konferensi Pemimpin Umat Islam di Tasikmalaya pada 10-11 Februari 1948
membentuk Negara Islam Indonesia (NII) dan Tentara Islam Indonesia (TII)
o Perang melibatkan TII, TNI, dan Belanda. Mencapai puncaknya pada
pertengahan 1949
o Pemerintahan melakukan upaya besar-besaran, termasuk operasi Anti DII/TII
dan pada 1960 berhasil menangkap Kartosuwirjo, pemimpin DII/TII yang
dihukum mati
Jawa Tengah:
o Dipimpin oleh Amir Fatah pada 23 Agustus 1949
o Pemerintah membentuk pasukan khusus “Banteng Raider”
o Melalui Operasi Banteng Raiders, pemberontakan DII/TII di Jawa Tengah
berhasil ditumpas
Aceh:
o Dipimpin oleh Tengku Muhammad Daud Beureueh
o Pemberontakan ini dimulai sebagai respons terhadap rencana menurunkan
status Aceh
o Operasi militer dan perundingan dilakukan untuk mengakhiri pemberontakan
o Kesepakatan dicapai melalui Kerukunan Rakyat Aceh pada tahun 1962
Sulawesi
o Dipimpin oleh Kahar Muzakar dengan gerakan Komando Gerilya Sulawesi
Selatan (KGSS)
o Konflik muncul setelah permintaan KGSS untuk dimasukkan ke dalam APRIS
ditolak, menyebabkan kekacauan
o Pemerintah merespons dengan operasi militer, dan Kahar Muzakara dihukum
mati pada 1963. Pemberontakan pun berakhir
Kalimantan
o Dipimpin oleh Ibnu Hajar dengan gerakan Kesatuan Rakyat Yang Tertindas
(KRYT)
o Dipicu oleh ketidakpuasan terhadap pemerintah pusat dan klaim Kalimantan
Selatan sebagai bagian dari Negara Indonesia Islam.
o Meskipun mencoba jalur perundingan, pemerintah akhirnya menempuh
operasi militer
o Ibnu Hajar dihukum mati pada 1963.
Latar Belakang Pemberontakan APRA
Bandung, 23 Januari 1950
Tokoh: Raymond Westerling
Adanya ketidakpuasan dan ketakutan dari sebagian golongan pro belanda terhadap
hasil KMB di Den Haag 1949
Pemberontakan Andi Azis
Keinginan untuk melindungi eksistensi NIT
Golongan federalis dibawah Andi Azis menolak masuknya TNI ke APRIS
Pemberontakan terjadi karena penolakan terhadap rencana penyatuan dan
ketidakpuasan terhadap perlakuan pimpinan APRIS/TNI
Tujuan: Mempertahakan kedudukan puncak pemerintahan federasi di sektor militer di
Indonesia Timur
Tokoh-tokoh yang terlibat dalam penumpasan RMS
Penggagas: Johannes Alvarez Manusaman
Proklamator RMS: Johannes Hermanus Manuhutu
Tooh utama/Pemimpin: Dr. Christiaan Robbert Steven Soumokil
Panglima militer RMS: Dantse J.Samson
Tokoh menyelesaikan secara damai: Dr. Leimena
Tokoh penumpasan militer: Kolonel A.E Kawilarang dan Brigadir Jenderal Slamet
Riyadi
Faktor tampilnya PKI sebagai kekuatan politik pada masa Demokrasi Terpimpin
Kedekatan PKI dengan Soekarno
Berlakunya ajaran Manipol, Nasakom, dan Resopim
Menargetkan kaum proletar seperti buruh dan petani
Alasan TNI AD masuk dibidang politik pada masa Demokrasi Liberal
TNI menolak usul PKI tentang pemberian persenjataan ke petani/ Dibentuknya
Angkatan Kelima
Kampanye tentang Trikora
Kampanye militer oleh Indonesia pada 19 Desember 1961 dengan tujuan
membebaskan wilayah Irian Barat dari Belanda
Membentuk Komando Mandala, Mayor Jenderal Soeharto diangkat sebagai panglima
Tercapai Persetujuan New York pada 15 Agustus 1962
Penyerahan Irian Barat diawasi oleh UNTEA
Isu yang disampaikan PKI menjelang G30SPKI
Isu Dewan Jenderal. PKI memunculkan desas-desus negatif bahwa dewan jenderal
beranggota sejumlah jenderal AD yang ingin mengkudeta Pemerintahan Presiden
Soekarno pada 5 Oktober 1965
Tujuan: Menghilangkan kepercayaan terhadap TNI AD
Sisi positif dan negative system multipartai
Positif:
o Demokrasi berjalan dengan baik
o Rakyat bebas bersuara dan berpartisipasi dalam politik
o Adanya oposisi antara partai satu dan yang lainnya
o Mencegah kekuasaan Preisden yang terlalu besar karena wewenang
pemerintah dipegang oleh partai yang berkuasa
Negatif:
o Saling menjatuhkan antara partai politik satu dan yang lainnya
o Memicu permusuhan dan pepecahan
o Dapat menimbulkan persaingan tidak sehat di parlemen maupun kabinet
o Sejumlah partai cenderung menyuarakan kepentingan kelompok, bukan
kepentingan rakyat banyak
Nama kabinet pada masa Demokrasi Liberal 1950-1951
Natsir
Sukiman-suwirjo
1. Peran posisi Presiden dan Perdana Mentri pada masa Demokrasi Liberal
Presiden: Kepala negara yang memiliki peran seremonial dan simbolis yang
penting
Perdana Mentri: Kepala pemerintahan yang bertanggung jawab atas kebijakan
dan administrasi sehari-hari negara
2. Keberhasilan dan jatuhnya cabinet-kabinet pada masa Demokrasi Liberal
Kabinet Nasir 1950-1951
Keberhasilan: Indonesia masuk PBB, Perundingan pertama dengan
Belanda mengenai Irian Barat
Jatuhnya: Berpindah PNI menjadi oposisi, Tidak berjalannya
Sumitro Plan
Kabinet Soekiman 1951-1952
Jatuhnya: Karena menerima bantuan keuangan MSA dari AS,
mendapat mosi tidak percaya karena dianggap melanggar politik
luar negeri bebas aktif sehingga melepaskan jabatannya
Kabinet Wilopo 1952-1953
Jatuhnya: Peristiwa Tanjung Morawa, memunculkan mosi tidak
percaya
Kabinet Ali Sastroamidjodjo I 1953-1955
Keberhasilan: Sukses mempersiapkan Pemilu I 1955, Sukses
melaksanan Konferensi-Asia-Afrika (KAA) April 1955 di Bandung
yang menghasilkan “ Dasa Sila Bandung”
7. NASAKOM
Konsep politik yang dicetuskan oleh Presiden Soekarno
Nasionalisme, Agama, dan Komunisme
Tujuan: Nasakom adalah konsep politik yang digunakan Soekarno selama
masa demokrasi terpimpin untuk menyatukan bangsa dalam menyelesaikan
Revolusi Indonesia dan upaya melawan penindasan Imperialisme dan
Neokolonialisme yang ingin kembali menguasai Indonesia
8. Maklumat Wapres No.X tgl 3 November 1945
Pemerintah menandatangani maklumat politik yang diwakili oleh Wakil
Presiden Mohammad Hatta
Tujuan: Menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara demokrasi dan
mengimbau untuk mendirikan partai politik sebanyak-banyaknya sebelum
pemilu bulan Januari 1946 dilakukan.
Isi: 1. Pemerintah menyukai terbentuknya partai-partai politik karena dianggap
dapat mengarahkan pemerintahan dan masyarakat ke arah yang lebih baik
2. Pemerintah berharap agar partai politik sudah tersusun sebelum
pemilihan anggota badan perwakilan rakyat bulan Januari 1946 diselenggarakan
9. Pemilu I Tahun 1955
Awal perjalanan demokrasi di Indonesia
Tujuan: (1) Memilih anggota DPR (29 September 1955)
(2) Memilih anggota Dewan Konstituante (15 Desember 1955)
Partai pemenang: (1) PNI
(2) Masyumi
(3) NU
(4) PKI
(5) PSII
10. Pemilu 1971 dan partai pemenangnya
Pemenang pertama :
Golkar
Partai NU
15. Program pembangunan jangka panjang dan jangka pendek pada masa orde baru
Rencana pembangunan 5 tahun
19 Agustus 1945
1. Menetapkan susunan kementerian
2. Menetapkan pembagian wilayah provinsi di Indonesia
22 Agustus 1945
1. Membentuk komite nasional
2. Membentuk PNI
3. Membentuk BKR
PARLEMENTER
• Perdana mentri (kepala pemerintahan) & presiden (kepala negara)
• Cabinet dibentuk dan bertanggung jwb kdp parlemen
• Kabinet dibentuk sebagai suatu kesatuan dengan tanggung jawab kolektif di bawah
perdana Menteri
• Cabinet mempunyai hak konstitusional utk membubarkan parlemen sblm periode
kerja berakhir
• Setiap anggota cabinet adalah anggota perlemen yg terpilih
• Kepala pemerintahan tdk dipilih secara lgsg oleh rakyat, tpi hanya dipilih menjadi slh
seorang anggota parlemen
• Adanya pemisah yg tegas antara kepala negara negara dgn kepala pemerintahan
- Pembentukan MPRS
Presiden Soekarno membentuk sendiri MPRS melalui Penetapan Presiden No. 3
Tahun 1959. Padahal, seharusnya MPRS dipilih melalui pemilihan umum (pemilu)
yang sudah diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945.