NIM : 21051000024
Tugas : Kewarganegaraan
JAWABAN
Identitas nasional dibentuk oleh dua kata dasar, ialah “identitas” dan
“nasional”. identitas berasal dari bahasa Inggris identity yang secara
harfiah berarti jati diri, ciri-ciri, atau tanda-tanda yang melekat pada
seseorang atau sesuatu sehingga mampu membedakannya dengan yang
lain.Istilah “nasional” menunjuk pada kelompok-kelompok
persekutuan hidup manusia yang lebih besar dari sekedar
pengelompokan berdasar ras, agama, budaya, bahasa, dan sebagainya.
Di Indonesia sendiri klaim terhadap budaya Indonesia oleh negara lain sudah
sangat sering terjadi yang mana hal tersebut harus segera ditindaklanjuti agar
kearifan budaya di Indonesia tetap terjaga. Klaim ini justru terjadi pada
budaya Indonesia yang sudah terkenal dan notabennya adalah ciri dari daerah
tersebut.Beberapa Kebudayaan Bangsa Indonesia yang diklaim Negara lain
seperti :
1. Wayang Kulit
Warisan budaya Indonesia yang juga diklaim oleh negara asing adalah
wayang. Wayang kulit yang menjadi ciri khas Indonesia ini sempat
diakui oleh Malaysia.Beruntung pada 27 November 2003 UNESCO
mengakui Wayang Kulit sebagai warisan kebudayaan Indonesia.
2. Angklung
Angklung ternyata juga pernah diakui sebagai milik negara asing.
Malaysia lagi-lagi sempat mengaku bahwa angklung adalah milik
mereka.Angklung kemudian terdaftar sebagai Karya Agung Warisan
Budaya Lisan dan Nonbendawi Manusia di UNESCO pada bulan
November 2010 sebagai milik Indonesia.
3. Reog
4. Kuda Lumping
Klaim budaya yang merupakan identitas bangsa Indonesia ini terjadi karena
adanya faktor dari dalam bangsa itu sendiri seperti tidak adanya aturan yang
jelas yang mengatur perlindungan terhadap kebudayaan Indonesia,maksud
dari aturan yang kurang jelas disini yaitu bisa berupa pasal secara tertulis
sehingga apabila aturan tersebut dilanggar bisa dikenakan sanksi .
Kemudian ,kurangnya sosialisasi budaya Indonesia pada media,media
merupakan sumber utama informasi yang sangat efektif dan sangat tepat
untuk membantu memperkenalkan budaya Indonesia sehingga masyarakat
akan lebih mudah mengetahui dan mengingat kebudayaan tersebut walaupun
kebudayaan tersebut sangatlah banyak.
2.Negara Konstitusi
Tujuan Konstitusi
Hukum pada umumnya bertujuan mengadakan tata tertib untuk
keselamatan masyarakat. Sumber utama dari hukum adalah konstitusi
atau UUD. Oleh karena itu tujuan konstitusi untuk mengadakan tata
tertib yang terkait dengan :
1. Lembaga-lebaga negara dengan wewenang dan cara kerjanya
2. Hubungan anta lembaga negara
3. Hubungan lembaga negara dengan wrga negara(rakyat)
4. Jaminan hak-hak asasi manusia
5. Hal-hal lain yang sifatnya mendasarsesuai dengan tuntutan
perkembangan jaman
Selain itu , tujuan di buat konstitusi yaitu untuk membatasi dan
mengontrol tindakan pemerintah agar tidak berlaku sewenang-wenang
UUD 1945
UUD 1945 adalah merupakan keseluruhan naskah yang terdiri dari
Pembukaan dan Pasal-pasal. Setelah dilakukan amandemen, maka
naskah Penjelasan dihapus. UUD 1945 bukan merupakan hukum
biasa, namun ia merupakan hukum dasar tertulis, yang berfungsi
sebagai alat kontrol, yaitu mengontrol apakah ketentuan yang lebih
rendah bertentangan atau tidak dengan peraturan yang lebih tinggi,
yang pada akhirnya harus dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan
kententuan UUD 1945. Sebagai hukum dasar tertulis, UUD 1945
memiliki kedudukan paling tinggi dalam tata urutan atau hierarki
peraturan perundang-undangan di Indonesia sesuai dengan Undang-
undang Nomor 10 Tahun 2004.
Perbedaan Konstitusi dan UUD
UUD atau Undang-Undang Dasar 1945 merupakan sebuah hukum
dasar yang tertulis yang menjadi rujukan bagi pembuatan hukum di
Indonesia. Sedangkan konstitusi adalah sebuah peraturan yang tertulis
maupuan tidak tertulis yang mengatur tentang cara penyelenggaraan
pemerintahan suatu negara.
Terkait hal itu, lantas seperti apa tata urutan perundang-undangan di Indonesia
Berikut ulasan lengkapnya yang dilansir dari berbagai sumber.
2) Ketetapan MPR;
3) UU/Perppu;
4) Peraturan Presiden;
UUD 1945
Undang-undang Dasar Republik Indonesia 1945 (UUD 1945)
merupakan konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Artinya UUD 1945 menjadi peraturan tertinggi dan sebagai dasar
tertulis yang membuat dasar dan garis besar hukum dalam
penyelenggaraan negara.Selain itu, UUD 1945 merupakan hukum
dasar tertulis yang terdiri dari pembukaan (empat alinea) dan pasal-
pasal yang berjumlah 37 pasal.
Ketetapan MPR
Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) adalah Ketetapan
MPR Sementara dan Ketetapan MPR yang masih berlaku.
Sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dan Pasal 4 Ketetapan MPR RI
Nomor I/MPR/2003 tentang Peninjauan Terhadap Materi dan Status
Hukum Ketetapan MPR Sementara dan Ketetapan MPR Tahun 1960
sampai dengan Tahun 2002, tanggal 7 Agustus 2003.Berdasarkan
sifatnya, putusan MPR terdiri dari dua macam, yakni ketetapan dan
keputusan. Ketetapan MPR adalah putusan MPR yang mengikat baik
ke dalam atau keluar majelis. Sedangkan keputusan adalah putusan
MPR yang mengikat ke dalam majelis saja.
UU/Perppu
UU adalah Peraturan perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR) dengan persetujuan Presiden. Sedangkan
Perppu adalah Peraturan Perundang-undangan yang ditetapkan oleh
presiden dalam hal ihwal kegentingan yang memaksa.
Sementara itu, mekanisme UU atau Perppu adalah sebagai berikut:
Peraturan Presiden
Peraturan Presiden merupakan Peraturan Perundang-undangan yang
ditetapkan oleh Presiden untuk menjalankan perintah Peraturan
Perundang-undangan yang lebih tinggi atau dalam menyelenggarakan
kekuasaan pemerintahan.
2) UU/Perppu
3) Peraturan Pemerintah
4) Peraturan Presiden
5) Peraturan Daerah
1) UUD 1945
2) Tap MPR
3) UU
5) PP
6) Keppres
7) Peraturan Daerah
Urutannya adalah:
1) UUD 1945
2) Ketetapan MPR
3) UU
4) Peraturan Pemerintah
5) Keputusan Presiden
Amandemen Pertama
Amandemen pertama terhadap UUD 1945 dilakukan dalam Sidang
Umum MPR 1999 yang berlangsung sejak 14 Oktober hingga 21
Oktober 1999. Amandemen pertama ini diterapkan pada 9 pasal, yaitu
pasal 5, pasal 7, pasal 9, pasal 13, pasal 14, pasal 15, pasal 17, pasal
20, dan pasal 21. Secara umum, fokus amandemen adalah untuk
membatasi kekuasaan presiden yang dianggap terlalu berlebihan.
Salah satunya terkait pembatasan periode jabatan presiden.
Amandemen Kedua
Amandemen kedua dilakukan dalam Sidang Umum MPR 2000, yang
berlangsung antara 7 Agustus hingga 18 Agustus 2000. Amandemen
kedua meliputi 5 Bab dan 25 Pasal. Amandemen kali ini dilakukan
dengan menambahkan beberapa aturan. Antara lain terkait wewenang
dan posisi pemerintah daerah, peran dan fungsi DPR, serta
penambahan mengenai hak asasi manusia.
Amandemen Ketiga
Amandemen ketiga dilakukan dalam Sidang Umum MPR 2001, yang
berlangsung sejak 1 November hingga 9 November 2001. Dalam
amandemen ketiga ada beberapa pasal dan bab mengenai Bentuk dan
Kedaulatan Negara, Kewenangan MPR, Kepresidenan, Pemakzulan,
Keuangan Negara, Kekuasaan Kehakiman.
Amandemen Keempat
Amandemen keempat terhadap UUD 1945 dilakukan dalam Sidang
Umum MPR 2002, yang berlangsung antara 1 Agustus hingga 11
Agustus 2002. Pada amandemen keempat ini difokuskan untuk
menyempurnakan penyesuaian dalam perubahan-perubahan
sebelumnya, termasuk penghapusan atau penambahan pasal atau bab.
Hasil amandemen UUD 1945 kali ini meliputi perubahan dalam
bidang pendidikan, perekonomian, juga aturan peralihan dan
tambahan.
Agar UUD NRI 1945, tetap hidup dan bekerja, maka konstitusi itu
harus selalu terelaborasi ke dalam UU yang ada di bawahnya.
Konstitusi harus menjadi rujukan, sumber utama dalam penyusunan
UU, atau peraturan di bawahnya. Jangan sampai hanya disebut semata,
tapi tidak ada realisasinya.
“Asal ketika dia menjadi bangsa lain bukan karena kehendak sendiri,”
ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi II DPR di Jakarta, Rabu
(23/5/2018)
Penjelasan Hasyim tersebut berpijak dari Pasal 6 UUD 1945. Sebelum
diamandemen, konstitusi menyebutkan bahwa calon presiden harus
orang Indonesia asli. Namun, setelah UUD 1945 diamandemen, calon
presiden dan calon wakil presiden terbuka untuk WNI sejak kelahiran
dan tidak pernah menerima kewarganegaraan lain karena kehendak
sendiri.
Hasyim mengatakan kewarganegaraan Indonesia menganut konsep ius sanguinis,
sehingga setiap anak dari WNI berstatus WNI di negara manapun sang anak lahir.