Anda di halaman 1dari 5

HAKIKAT, INSTRUMENTASI, DAN PRAKSIS DEMOKRASI INDONESIA

BERLANDASKAN PANCASILA DAN UUD NRI 1945

Dosen Pengampu :

Safira Rizka Lestari, S.P., M.P.

Disusun Oleh :

Irma Indana Zulfa

22024010100

Kewarganegaraan G133

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR

SURABAYA
2023
Demokrasi mengacu pada pola hidup bernegara atau bermasyarakat dimana
masyarakat dewasa berperan serta didalam pemerintahan dengan wakilnya yang telah
terpilih, pemerintah yang membujuk dan jaminan bebas bicara, memeluk agama,
berpendapat, berserikat, menjunjung tinggi "supremasi hukum", keberadaan
pemerintahan sebagian besar yang menghargai hak-hak kelompok minoritas, dan
komunitas warganya memperlakukan satu sama lain dengan sama.

Secara umum Demokrasi Pancasila merupakan pengertian yang berasal dari


sudut pandang kehidupan atau falsafah, kehidupan masyarakat Indonesia yang
dieksplorasi menurut pribadi masyarakat Indonesia sendiri. Falsafah dari kehidupan
masyarakat Indonesia, maka landasan falsafah bernegara yang disebut Pancasila yang
tertuang pada Pembukaan UUD 1945. Demokrasi Pancasila adalah demokrasi
konstitusional didasarkan pada prosedur kemerdekaan rakyat dalam pelaksanaan negara
serta pemerintah berdasar pada konstitusi, yakni UUD 1945. Menjadi negara Demokrasi
Pancasila tercantum pada UUD 1945 dan penyelenggaraan haruslah sama pada yang
tertuang didalam UUD 1945.

Tujuan paling utama pada proses demokrasi yakni jaminan hak masyarakat
Indonesia untuk menjalankan suatu negara. Secara umum fungsi demokrasi pancasila
adalah menjamin terlibatnya masyarakat pada pelaksanaan hidup bernegara. Seperti,
memberikan suara pada Pemilu, serta ikut pada pendirian, jadi bagian Badan
Perwakilan, mempastikan pendirian dan beroperasinya NKRI.

Fungsi dan peran lembaga permusyawaratan dan perwakilan dalam dinamika


dan tantangan demokrasi menurut pancasila :

1. MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat)


Amandemen UUD 1945 dilakukan pula terhadap ketentuan tentang
MPR. Sebelum dilakukan perubahan, MPR adalah lembaga tertinggi Negara.
Kemudian dengan ketentuan baru maka terjadilah perubahan mendasar dalam
sistem ketatanegaraan di Indonesia. Perubahan dari sistem vertikal hierarkis
dengan prinsip supremasi MPR menjadi sistem yang horizontal fundamental
dengan prinsip saling mengawasi dan mengimbangi antar lembaga negara.
Dalam pemilihan Presiden dan Wakil Presiden secara langsung, tercipta
kewenangan baru bagi MPR, yaitu melantik Presiden dan Wakil Presiden (Pasal
3 Ayat (2) UUD 1945). Kewenangan lain yang tercipta berdasarkan ketentuan
Pasal 3 Ayat (3) UUD 1945 adalah MPR berhak memberhentikan presiden dan
atau wakil presiden dalam masa jabatannya menurut UUD.
2. Dewan Perwakilan Rakyat
Dalam upaya mempertegas pembagian kekuasaan dan menerapkan
prinsip saling mengawasi dan mengimbangi yang lebih ketat dan transparan,
maka ketentuan mengenai DPR dilakukan perubahan. Ada perubahan pada pasal
19 yaitu penambahan ketentuan mengenai pemilihan anggota DPR. Dua
ketentuan lainnya, yakni susunan dan masa sidang DPP tetap tidak berubah.
Menurut ketentuan Pasal 20 A Ayat (1) UUD 1945 fungsi DPR ada tiga,
yakni fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan fungsi pengawasan.
a) Fungsi legislasi adalah fungsi membentuk undang-undang yang dibahas
dengan Presiden untuk mendapat persetujuan bersama.
b) Fungsi anggaran adalah fungsi menyusun dan menetapkan anggaran
pendapatan dan belanja negara bersama Presiden dengan memperhatikan
pertimbangan DPD.
c) Fungsi pengawasan adalah fungsi melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945, undang-undang, dan peraturan pelaksanaannya
3. Dewan Perwakilan Daerah
Selain DPR sebagai lembaga perwakilan berdasarkan aspirasi rakyat, ada juga
DPD sebagai lembaga penampung aspirasi daerah. Dinamika yang terjadi
dengan lembaga permusyawaratan dan perwakilan di negara Indonesia secara
langsung mempengaruhi kehidupan demokrasi. Dinamika tersebut tentu sangat
diharapkan mendatangkan faedah yang semakin sehat dan dinamisnya
Demokrasi Pancasila yang sedang melakukan konsolidasi menuju demokrasi
yang matang (maturation democracy). Hal tersebut menjadi peluang dan
sekaligus tantangan bagi segenap komponen bangsa.
Selain memiliki sifat yang universal, yakni diakui oleh seluruh bangsa yang
beradab di seluruh dunia, demokrasi juga memiliki sifat yang identik dari masing-
masing negara. Sifat identik demokrasi di setiap negara biasanya tergantung ideologi
masing-masing. Demokrasi Indonesia selain memiliki sifat yang universal, juga
memiliki sifat identik sesuai dengan budaya bangsa Indonesia yang berdasarkan
Pancasila. Sebagai demokrasi yang bersumber pada budaya bangsa, kehidupan
demokratis yang di kembangkan harus berpacu pada landasan idiil Pancasila dan
landasan konstitusional UD NRI Tahun 1945.

Pada hakikatnya, sebuah negara dapat disebut sebagai negara yang demokratis,
apabila di dalam pemerintahan tersebut rakyat memiliki kesempatan untuk
berpartisipasi dalam pengambilan keputusan, memiliki persamaan di muka hukum, dan
memperoleh pendapatan yang layak karena terjadi distribusi pendapatan yang adil.
Dalam negara yang menganut sistem pemerintahan, demokrasi kekuasaan tertinggi
berada di tangan rakyat dan pemerintahan dijalankan berdasarkan kehendak rakyat.
Aspirasi dan kemauan rakyat harus dipenuhi dan pemerintahan dijalankan berdasarkan
konstitusi yang merupakan arah dan pedoman dalam melaksanakan hidup bernegara.
Para pembuat kebijakan memperhatikan seluruh aspirasi rakyat yang berkembang.
Kebijakan yang dikeluarkan harus dapat mewakili berbagai keinginan masyarakat yang
beragam.

Seiring dengan adanya tuntutan agar pemerintah harus berjalan baik dan dapat
mengayomi rakyat dibutuhkan adanya hukum. Hukum yang mengatur bagaimana
seharusnya penguasa bertindak, bagaimana hak dan kewajiban dari penguasa dan juga
rakyatnya. Semua rakyat memiliki kedudukan yang sama di depan hukum, artinya,
hukum harus dijalankan secara adil dan benar. Hukum tidak boleh pandang bulu. Siapa
saja yang bersalah dihukum sesuai ketentuan yang berlaku. Untuk menciptakan hal itu
harus ditunjang dengan adanya aparat penegak hukum yang tegas dan bijaksana, bebas
dari pengaruh pemerintahan yang berkuasa, dan berani menghukum siapa saja yang
bersalah.

Anda mungkin juga menyukai