Anda di halaman 1dari 7

PEMBUBARAN ORGANISASAI KEMASYARAKATAN

HIZBUT TAHRIR INDONESIA DALAM PERSPEKTIF

HUKUM TATA NEGARA

Disusun Oleh

Farhan Maulana Rahmadani

NIM 200203110029

UNIVERSTIAS NEGRI MAULANA MALIK IBRAHIM

PROGRAM STUDI METEDOLOGI PENELITIAN

JURUSAN HUKUM TATA NEGARA

FAKULTAS SYARIAH

2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Taala, sehingga

penulis dapat menyelesaikan mini proposal dengan judul “ Pembubaran Organisasi

Kemasyarakatan Hizbut Tahrir Indonesia Dalam Perspektif Hukum Tata Negara

“ Sholawat serta salam dihanturkan kepada Kholifah umat islah Nabi Muhammad

Shollallahualai Wasalam.

Penyusunan mini proposal ini dilakukan untuk memenuhi Tugas Ujian Tengah

Semester Program Studi Metedologi Penelitian, oleh karna itu penulis mengucapkan

terima kasih kepada yang terhormat :

1. Bapak Dosen Miftah Solehuddin, M.HI, selaku dosen program studi Metedologi

Penelitian yang telah ikhlas menyebarkan ilmu dan pengalamanya dalam selama

ini.

Semoga apa yang telah penulis pelajari dalam semester ini bisa memeberikan manfaat

bagi penulis sebagai calon sarjana jurusan Hukum Tata Negara.

Malang, 25 Oktober 2021

Penulis,

Farhan Maulana Rahmadani

NIM 20020311
A. Topik Penelitian

Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara Demokrasi dengan

berlandaskan sumber hukum Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Perlu

diketahui bahwa Hukum yang berlaku di indonesia tidak boleh bertentangan dengan

masyarakat indonesia, mengingat masyarakat indonesia memeluk agama Islam

bukan berarti Indonesia adalah Negara Islam. Namun agama sangat berperan

penting dalam kehidupan masyarakat indonesia baik sosial, ekonomi, dan politik.

Muncunya Organisasi Masyarakat dalam aspek kehidupan sosial, ekonomi,

dan politik haruslah sejalan dengan prinsip Ideologi Pancasila, kendati demikian

dalam sejarah kemerdekaan indonesia terdapat cukup banyak organisasi masyarakat

yang tidak berlandaskan idiologi pancasila atau menyimpang dari prinsip-prinsip

pancasila

Pemerintah menetapkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (

Perppu) Nomor 2 Tahun 2017 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 17

Tahun 2013 tentang Organisasi Masyarakat yang disebut perppu ormas. Dengan

adanya Perppu tersebut pemerintah dapat membubarkan ormas yang dianggap

beretentangan dengan Ideologi Pancasila tanpa harus melalui pengadilan.1

Sejak pemerintah mengundangkan Peraturan Pemerintah Pengganti

Undang-Undang Nomer 2 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Undang-Undang

Nomer 17 Tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan, Hizbut Tahrir

Indonesia ( HTI ) menjadi satru-satunya ormas yang dibubarkan oleh pemerintah.

Ormas yang sangat memperjuangkan khilafah ini dibubarkan karena diangap

1
Peraturan Pemerintah Penganti Undang-Undang n No 2 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomer 17 Tahun 2013 Tenatang Organisasi Kemasyarakatan.
bertentangan dengan Pancasila dan membahayakan Kedaulatan Negara Republik

Indonesia2

B. Pradigma Penelitian

Pradigma yang digunakan pada proposal ini adalah Historical Approach (

pendekatan historis ) pendekatan yang digunakan untuk mengetauhi nilai-nilai

sejarah yang menjadi latar belakang terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam

sebuah peraturan perundang-undangan3 .

Dalam proposial “ Pembubaran Organisasi Kemasyarakatan Hizbut

Tahrir Indonesia Dalam Perspektif Hukum Tata Negara ” Pradigma Historical

Approach sangat diperlukan, terlebih lagi organisasi HTI memeliki riwayat sejarah

yang begitu penting bagi dunia islam dan pengaruhnya dalam ketatanegaran bangsa

indonesia dimana mayoritas masyarakat memeluk agama islam melalui perantara

para mubaligh dari khilafah utsmaniyah.4

C. Jenis Penelitian

Jenis Penilitian yang digunakan pada proposal ini adalah Jenis Penelitian

Beradasrkan Bidang Ilmu. dalam proposal “ Pembubaran Organisasi

Kemasyarakatan Hizbut Tahrir Indonesia Dalam Perspektif Hukum Tata

Negara ” terdapat pengetahuan tentang dasar hukum yang dapat membubarkan

organisasi yang tidak sejalan dengan idiologi Pancasila. 5

2
https://putusan3.mahkamahagung.go.id
3
S. Nasution, Metode Research (Penelitian Ilmiah) usulan Tesis, Desain Penelitian, Hipotesis,
Validitas, (PT. Bumi Aksara, Jakarta, Cetakan ke-4, 2011), Hal. 16
4
Sunanto, Musyrifah. Sejarah Peradaban Islam Indonesia. ( Grafindo, Jakarta, 2012 )
5
Mohammad Zainul Arifin dan Moh. Mashudi, “Ragam Jenis Penelitian Pendidikan Agama
Islam”, el MUBTADA: Journal Of Elementary Islamic Education, hlm.27.
Jenis Penelitian Beradasrkan Bidang Ilmu sangat diperlukan, terlebih lagi

organisasi masyarkat Hizbut Tahrir Indonesia tercatat resmi sejak tahun 2014

dengan dikeluarkanya Surat Keputusan Mentri Hukum dan HAM RI No AHU

00282.60.10.2014.2014 tentang Pengesahan Pendirian Perkumpulan HTI. Diamana

dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) HTI pada Bab II

pasal 4 Hizbut Tahrir Indonesia adalah Ormas yang taat kepada konstitusi Negara

Kesatuan Republik Indonesia yakni Pancasila dan UUD 1945.

D. Pendekatan Penelitian

Pendekatan Penelitian yang digunakan pada proposal ini adalah pendekatan

kualitatif, Creswell berpendapat bahwa pendekatan kaulitatif merupakan metode

untuk mengekplorasi dan memehami makna sejumlah individu atau kelompok yang

dianggap dari masalah sosial6

Pendekatan kualitatif dalam proposal “ Pembubaran Organisasi

Kemasyarakatan Hizbut Tahrir Indonesia Dalam Perspektif Hukum Tata

Negara ” sangatlah penting dimana metode ini dapat menemukan dan memahami

apa yang tersembunyi dibalik fenomena yang kadangkala merupakan suatu hal

yang sulit dipahami. Dalam prakteknya misalnya, mengapa organisasi Hizbut

Tahrir Indonesia dapat diterima dan berbadan hukum pada awal tahun 2014

bukankah tujuan organisasi tersebut menegakan Negara Islam ( Khilafah )

sedangkan hal itu sangat bertentangan dengan konstitusi Negara Kesatuan Republik

Indonesia.

6
John W. Creswell, Research Design : Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed Edisi
Ketiga,Cet. Ke-IV ( Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014 ), hlm 4
E. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data pada jenis pendekatan kualitatif dalam proposal

ini adalah Observasi (Pengamatan). Observasi adalah suatu metode pengumpulan

data yang digunakan dengan jalan mengadakan pengamatan yang disertai dengan

pencatatan terhadap keadaan atau perilaku objek sasaran yang dilakukan secara

langsung pasda lokasi yang menjadi objek penelitian.7

Metode pengumpulan data observasi dalam proposal “ Pembubaran

Organisasi Kemasyarakatan Hizbut Tahrir Indonesia Dalam Perspektif

Hukum Tata Negara ” sangatlah diperlukan untuk mengatahui hukum primer (

peraturan perundang-undangan yang terkait dengan pokok permsalahan ) dan

hukum sekunder ( fakta hukum, teori, dan konsep-konsep ) yang disajikan sebagai

landasan teori hukum yang dapat menjadi acuan dalam pembubaran ormas HTI

yang dianggap telah bertentangan dengan Pancasila dan membahayakan Kedaulatan

Negara Republik Indonesia

7
Wahidmurni, Cara Mudah Menulis Proposal Dan Laporan Peneletian ( Jogyakarta: Rosda,
2002) hal.32

Anda mungkin juga menyukai