Anda di halaman 1dari 26

Sistem Pemerintahan, Politik dan

Hukum di Indonesia
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA

 Pemerintahan merupakan organisasi atau wadah orang yang mempunyai


kekuasaaan dan lembaga yang mengurus masalah kenegaraan dan
kesejahteraan rakyat dan negara.

Government dari bahasa Inggris dan Gouvernment dari bahasa Perancis yang
keduanya berasal dari bahasa Latin, yaitu Gubernaculum, yang berarti
kemudi, tetapi diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia menjadi Pemerintah
atau Pemerintahan dan terkadang juga menjadi Penguasa.

Pemerintahan dalam arti luas adalah segala kegiatan badan-badan publik yang
meliputi kegiatan legislatif, eksekutif dan yudikatif dalam usaha mencapai
tujuan negara. Pemerintahan dalam ari sempit adalah segala kegiatan badan-
badan publik yang hanya meliputi kekuasaan eksekutif. (C.F. Strong)
Kekuasaan Pemerintahan

Indonesia menganut sistem Trias Politika, yaitu:


1. Lembaga Pemerintah yang mengurus pelaksanaan berjalanya roda
pemerintahan disebut, Eksekutif
2. Lembaga Pemerintah yang membuat peraturan, produk perundangan-
undangan, mengawasi roda pemerintahan dan mengatur keuangan
negara disebut , Legislatif
3. Lembaga Pemerintah yang melaksanakan sistem dan mekanisme
peradilan disebut, Yudikatif
NEGARA
Tujuan Negara yaitu;
1. Menanamkan kedaulatan Pemerintahan, jika kedaulatan sudah tertanam,
maka berupaya
2. Menyelenggarakan ketertiban umum, jika ketertiban sudah tercipta, maka tujuan
berikutnya
3. Mencapai kesejahteraan sosial.

Sedangkan Negara menurut para Ahli adalah;


1. Aristoteles
Negara adalah persekutuan dari pada keluarga dan Desa guna memperoleh hidup sebaik-baiknya,
2. Plato
Negara adalah memajukan kesusilaan manusia baik sebagai mahluk hidup individual dan sebagai
mahluk sosial,
3. Thomas Aquinas
Negara adalah untuk mencapai kehidupan yang aman dan tentram dengan taat kepada tuhan,
4. Ibnu Arabi
Negara adalah untuk mencapai kehidupan yang baik, jauh dari sengketa dan
menjaga interpensi dari pihak asing,
Bentuk Negara
Bentuk negara berdasarkan konsepsi ada 2 yaitu;
1. Negara Kesatuan ( Unitarisme)
Negara yang berdaulat dengan satu pemerintahan pusat yang berkuasa, untuk mengatur
pemerintahan daerah- daerah, kekuasaan pemerintah pusat sangat menonjol, sementara
pemerintahan daerah bersifat tidak langsung dalam bentuk otonomi yang luas, kekuasaan
pemerintah pusat diantaranya mengatur soal keamanan, agama, sistem moneter dan luar
negeri. Indonesia, Fhilipina, Thailand, Turki
2. Negara Serikat ( Federasi)
Merupakan gabungan dari negara yang ada, kekuasaan dibagi antara kekuasaan yang dimiliki
oleh pemerintah serikat/federal dengan negara-negara bagian, negara yang satu terbebas dari
intervensi dari negara bagian lain, dan negara bagian memiliki hubungan sendiri-sendiri kepada
pemerintah serikat, sedangkan pemerintah pusat memiliki kewanangan yang lebih terutama
mengenai keamanan, sistem moneter dan luar negeri. Amerika Serikat, Malaysia, Australia,
Sedangkan negara berdasarkan kekuasaan ada 4 yaitu:

1. Republik
Bentuk pemerintahan yang demokratis kepala Negaranya adalah Presiden yang
dipilih dan diangkat dalam satu peristiwa oleh lembaga atau oleh rakyat,
sedangkan pada negara yg tidak demokratis presiden bisa berasal dari tindakan
mengangkat dirinya sendiri atau dengan menunjuk orang yang akan
menggantikanya.
2. Monarki
Bentuk negara identik dengan kerajaan dimana pemegang kedaulatan negara
ada pada
satu orang dan penerusnya bersifat dari keturunan atau ikatan darah dari orang
sebelumnya untuk memegang tampuk kekuasaan (Arab Saudi, Brunai Darussalam,
Inggris)
3. Oligarki
Pemerintahan hanya dilakukan oleh segolongan orang kecil yang menganggap dirinya
berhak untuk mengambil segala kekuasaan diatas segenap rakyat, dan ciri yang kedua
adalah pemerintahan oligarki itu pertangungjawaban pemerintahan tidak dilakukan
kepada rakyatnya contoh ini ada di negara Korea Utara dan Myanmar.
4. Demokrasi
Negara yang kedaulatanya ada di tangan rakyat, segala keputusanya pemerintah itu
bersama rakyat, yaitu pemerintahan dari rakyat dan pengawasan pemerintah juga oleh
rakyat dan keberadaan pemerintahan adalah untuk kepentingan kesejahteraan rakyat,
Bentuk Negara :

Bila dilihat pada UUD 1945, pasal 1 ayat (1) negara Indonesia secara tegas dinyatakan sebagai
Negara Kesatuan ialah yang memegang tampuk kekuasaan tertinggi atas segenap urusan negara
ialah Pemerintah Pusat, Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan ‘”negara persatuan”
dalam arti sebagai negara yang warga negaranya erat bersatu dalam mengatasi segala faham
perseorangan ataupun golongan yang menjamin setiap warga negara bersamaan kedudukanya
dalam hukum dan Pemerintahan tanpa terkecuali.
SISTEM POLITIK INDONESIA
Politik (epistimologi) adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan urusan yang
menyangkut kepentingan dari sekelompok masyarakat (negara). Secara umum politik
mempunyai dua arti, politik dalam arti kepentingan umum (politics) dan politik
dalam arti kebijakan (policy). Politik dalam arti politics adalah rangkaian
asas/prinsip,Keadaan, jalan, cara yang akan digunakan untuk mencapaiTujuan.
Sedangkan politik dalam arti policy adalah Penggunaan pertimbangan tertentu yang
dapat menjamin Terlaksananya usaha untuk mewujudkan keinginan atau Cita-cita
yang dikehendaki untuk mencapai tujuan
Politik :
Politik berasal dari bahasa inggris “polities” yang berarti
‘cara mencapai tujuan’, jadi pengertian politik adalah
suatu keadaan yang dikehendaki disertai dengan jalan,
cara dan alat yang akan digunakan untuk mencapai
keadaan yang diinginkan.
Sedangkan unsur-unsur yang ada pada politik itu:
1. Negara (state)
2. Kekuasaan (power)
3. Pengambilan keputusan (decision making)
4. Kebijaksanaan (policy)
5. Pembagian (distribusion)
Struktur Lembaga Politik berdasarkan UUD 1945 adalah:
1. Majlis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
2. Presiden dan Wakil Presiden
3. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
4. Dewan Perwakilan Daerah (DPD)
5. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
6. Mahkamah Agung (MA)
7. Mahkamah Konstitusi (MK)
8. Komisi Yudisial (KY)
9. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
10. Komisi Informasi Publik (KIP)
11. Komisi Pemilihan Umum (KPU)
12. Komisi Nasional untuk HAM ( KOMNASHAM)
13. Komisi Penyiaran Indonesia (KPI)
14. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
Infrastrukutur Lembaga Politik

Lembaga politik yang ada dalam masyarakat diantaranya adalah:


1. Partai Politik
2. Organisasi Kemasyarakatan
3. Media Massa
4. Kelompok Kepentingan ( interes group)
5. Kelompok Penekan ( pressur group)
6. Lembaga Adat/budaya
7. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
8. Perkumpulan Mahasiswa
9. Rukun Warga (RW)
10. Rukun Tetangga (RT)
11. Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK)
12. Badan Perwakilan Desa (BPD)
Partai Politik

 Partai politik adalah suatu kelompok yang terorganisir yang anggota-


anggotanya mempunyai orientasi nilai-nilai dan cita-cita yang sama, tujuan
dari orang-orang ini ialah untuk memperoleh kekuasaan dan regenerasi politik
dan merebut kedudukan politik pada jabatan pemerintahan/Kekuasaan
dengan cara konstitusional untuk melaksanakan kebijaksanaan-kebijaksanaan
dari kepentingan mereka.
FUNGSI PARTAI POLITIK
1. Sebagai sarana komunikasi politik,
yaitu menyalurkan aneka ragam pendapat dan aspirasi masyarakat dan mengaturnya sedemian
rupa sehingga kesimpang siuran pendapat dimasyarakat dapat berkurang.
2. Sebagai sarana sosialisasi politik
adalah proses setiap orang memperoleh fhenomenal politik yang umumnya dimana tempat ia
berada, biasanya proses sosialisasi berjalan secara berangsur-angsur dari masa kanak-kanak
sampai dewasa
3. Sebagai sarana rekruitmen politik
untuk mencari dan mengajak orang yang berbakat untuk turut aktif dipolitik sebagai anggota
partai dalam pengkaderan guna ditempatkan untuk menggantikan yang sebelumnya.
4. Sebagai sarana pengatur konflik
Dalam suasana demokrasi persaingan dan perbedaan pendapat dalam masyarakat merupakan
soal yang wajar, jika sampai terjadi konflik, partai politik berfungsi untuk menyelesaikan itu.
Seajarah Partai Politik
Masa penjajahan Belanda

Masa ini disebut sebagai periode pertama lahirnya partai politik di Indoneisa Partai Politik yang paling
pertama dibentuk di Indonesia adalah De Indische Partij pada 25 Desemper 1912 oleh Douwes
Dekker, Ki Hadjar Dewantara, dan Tjipto Mangunkoesoemo. Lahirnya partai menandai adanya
kesadaran nasional. Pada masa itu semua organisasi baik yang bertujuan sosial seperti Budi Utomo
dan Muhammadiyah, ataupun yang berasaskan politik agama dan sekuler seperti Serikat Islam, PNI
(yang didirikan oleh Soekarno) dan Partai Katolik, ikut memainkan peranan dalam pergerakan
nasional untuk Indonesia merdeka.
Kehadiran partai politik pada masa permulaan merupakan menifestasi kesadaran nasional untuk
Mencapai kemerdekaan bagi bangsa Indonesia. Setelah didirikan Dewan Rakyat , gerakan ini oleh
beberapa partai diteruskan di dalam badan ini. Pada tahun 1939 terdapat beberapa fraksi di dalam
Dewan Rakat, yaitu Fraksi Nasional di bawah pimpinan M. Husni Thamin, PPBB (Perhimpunan
Masa pendudukan Jepang
Pada masa ini, semua kegiatan partai politik dilarang, hanya golongan Islam diberi kebebasan untuk membentuk
partai Partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Partai Masyumi), yang lebih banyak bergerak di bidang sosial.

Masa pasca proklamasi kemerdekaan


Beberapa bulan setelah proklamsi kemerdekaan, terbuka kesempatan yang besar untuk mendirikan partai politik,
sehingga bermunculanlah parti-partai politik Indonesia. Dengan demikian kita kembali kepada pola sistem
banyak
partai. Pemilu 1955 memunculkan 4 partai politik besar, yaitu : Masyumi, PNI, NU dan PKI. Masa tahun 1950
sampai 1959 ini sering disebut sebagai masa kejayaan partai politik, karena partai politik memainkan peranan
yang
sangat penting dalam kehidupan bernegara melalui sistem parlementer. Sistem banyak partai ternyata tidak
dapat
berjalan baik. Partai politik tidak dapat melaksanakan fungsinya dengan baik, sehingga kabinet jatuh bangun dan
tidak dapat melaksanakan program kerjanya. Sebagai akibatnya pembangunan tidak dapat berjaan dengan baik
pula. Masa demokrasi parlementer di akhiri dengan Dekrit 5 Juli 1959, yang mewakili masa masa demokrasi
Terpimpin
Pada masa demokrasi terpimpin ini peranan partai politik mulai dikurangi, sedangkan di pihak lain,
peranan presiden sangat kuat. Partai politik pada saat ini dikenal dengan NASAKOM (Nasional, Agama dan Komunis)
yang diwakili oleh NU, PNI dan PKI. Pada masa Demokrasi Terpimpin ini tampak sekali bahwa PKI memainkan
peranan bertambah kuat, terutama melalui G 30 S/PKI akhir September 1965). Setelah itu Indonesia memasuki masa Orde
Baru dan partai-partai dapat bergerak lebih leluasa dibanding dengan masa Demokrasi terpimpin. Suatu catatan pada masa ini
adalah munculnya organisasi kekuatan politik baru yaitu Golongan Karya (Golkar). Pada pemilihan umum thun 1971, Golkar
muncul sebagai pemenang partai diikuti oleh 3 partai politik besar yaitu NU, Parmusi (Persatuan Muslim Indonesia) serta PNI.
Pada tahun 1973 terjadi penyederhanaan partai melalui fusi partai politik. Empat partai politik Islam, yaitu : NU,
Parmusi, Partai Sarikat Islam dan Perti bergabung menjadi Partai Persatu Pembangunan (PPP). Lima partai lain yaitu PNI, Partai
Kristen Indonesia, Parati Katolik, Partai Murba dan Partai IPKI (ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia) bergabung menjadi
Partai Demokrasi Indonesia. Maka pada tahun 1977 hanya terdapat 3 organisasi keuatan politik Indonesia dan terus
berlangsung hinga pada pemilu 1997.
Setelah gelombang reformasi terjadi di Indonesia yang ditandai dengan tumbangnya rezim Suharto, maka pemilu dengan
sistem multi partai kembali terjadi di Indonesia yaitu pemilu 1999, 2003. 2004, 2009,2014 dan terus berlanjut hingga pemilu
2019.
DEMOKRASI INDONESIA

Konsepsi Demokrasi Indonesia.


Demokrasi terdiri atas dua kata berasal dari bahasa yunani
yaitu “demos“ berarti rakyat atau penduduk dan “cratein“
atau “cratos ” berarti kekuasaan atau kedaulatan. Dari dua
kata tersebut terbentuklah suatu istilah “demoscratein“ atau
“demoscratos” atau “demokratia” yang berarti negara dalam
Sistem pemerintahannya adalah kedaulatan berada di
Tangan rakyat, kekuasaan tertinggi berada dalam keputusan
bersama rakyat, pemerintahan dari rakyat dan kekuasaan
oleh rakyat, atau pemerintahan negara adalah rakyat yang
Berkuasa.
 Pengertian Demokrasi
 Dalam kehidupan bernegara istilah domokrasi mengandung pengertian bahwa
rakyat yang memberikan ketentuan dalam masalah-masalah mengenali
kehidupannya, termasuk menilai kebijakan negara, karena kebijakan tersebut
akan menentukan kehidupan rakyatnya. Dengan demikian negara yang
menganut sistem demokrasi, maka pemerintahannya diselenggarakan atas
kehendak rakyatnya. Demokrasi berarti juga pengorganisasian negara yang
dilakukan oleh rakyat atau atas persetujuan rakyat melalui lembaga
parlemen.
Prinsip-Prinsip Negara Demokrasi

1. Adanya pembagian kekuasaan


2. Adanya pemilihan umum yang bebas
3. Adanya manajemen pemerintah yang terbuka
4. Adanya kebebasan setiap individu
5. Adanya peradilan yang bebas dan adil
6. Adanya pengakuan hak kaum minoritas
7. Adanya pemerintahan yang berdasarkan hukum
8. Adanya pers/media yang bebas
9. Adanya beberapa partai politik
10. Adanya musyawarah
11. Adanya perlindungan hak asasi manusia
12. Adanya mekanisme politik (rotasi kepemimpinan)
13. Adanya kebebasan kebijaksanaan negara (politik luar negri)
Jenis-Jenis Demokrasi

Demokrasi Langsung,
Dalam demokrasi langsung rakyat diikut sertakan dalam proses pengambilan
keputusan untuk menjalankan kebijakan pemerintahan, dimana rakyat
berpartisipasi dalam menentukan siapa yang ada dipemerintahan, contohnya
adalah rakyat ikut pemilu untuk memilih pemimpinya dilembaga negara
secara langsung.

2. Demokrasi Tidak Langsung,


Dalam demokrasi ini dijalankan oleh rakyat melalui wakil rakyat yang
dipilihnya melalui Pemilu. Rakyat memilih wakilnya untuk membuat
keputusan politik aspirasi rakyat disalurkan melalui wakil-wakil rakyat yang
duduk di lembaga perwakilan rakyat (mandataris), pada lembaga perwakilan
itu yang akan menentukan kepemimpinan pemerintahan.
3. Demokrasi Perwakilan dan Sistem Pengawasan
langsung dari rakyat.
Demokrasi ini merupakan campuran antara demokrasi langsung dengan
demokrasi perwakilan. Rakyat memilih wakilnya untuk duduk di dalam
lembaga perwakilan rakyat (Parlemen), tetapi wakil rakyat tersebut dalam
menjalankan tugasnya diawasi langsung oleh rakyat melalui kegiatan
referendum dan inisiatif rakyat, model demokrasi ini antara lain dijalankan di
negara Swiss
Perkembangan Perjalanan Demokrasi di Indonesia

1. Demokrasi Parlementer
sejak 1945 Indonesia merdeka sampai 1959, yaitu dikeluarkanya Dekrit Presiden tanggal 5 juli 1959,
dikenal dengan sebutan demokrasi parlementer, (adanya perdana menteri), sesudah proklamasi
kemerdekaan UUD 1945 belum sempat dilaksanakan, sistem pemerintahan seharusnya presidensial
tetapi dalam keadaan darurat memakai sistem parlementer yang tertuang pada maklumat president
tanggal 14 nopember 1945, dan negara indonesia masih berbentuk negara serikat ( R.I.S ) 1949, sejak
adanya dekrit itu demokrasi parlementer berakhir.

2. Demokrasi Terpimpin
sejak 5 juli 1959, muncul gerakan PKI pada 30 september 1965 dikenal dengan demokrasi terpimpin,
adanya NASAKOM, ciri ini adalah dominasi dari Presiden RI sebagai panglima tertinggi, terbatasnya
peran Partai Politik, berkembangnya pengaruh faham komunis dan meluasnya peranan ABRI, dan
adanya Tap MPRS Nomor III/1096 tahun 1963 yang mengangkat Ir.Soekarno sebagai Presiden seumur
hidup, dan ada pula tindakan Presiden membubarkan Dewan Perwakilan Rakyat hasil pemilu, dengan
dibentuknya DPR Gotong Royong dimana anggota dewan merangkap juga sebagai mentri di kabinet
Ir.Sokarno. Setelah adanya gerakan 30/S. PKI 1965 mengakhiri periode ini.
. Demokrasi Konstitusional
Setelah gerakan PKI 30 september 1965 berakhir, lahirlah era Orde Baru yang dipimpin
Soeharto sebagai Presiden ke 2 Republik Indonesia, masa ini cukup lama yaitu sampai
lengsernya Soeharto pada tahun 1998, adanya gerakan reformasi yang dilakukan oleh
mahasiswa, landasan formal Orde Baru adalah UUD 1945 dan Pancasila, disebut demokrasi
konstitusional guna meluruskan
penyelewengan-penyelewengan terhadap UUD 1945 dan Pancasila.

4. Demokrasi Reformasi
Runtuhnya rezim Orde Baru 1998 lengsernya Soeharto telah membawa perubahan dan harapan
yang baru bagi tumbuhnya faham demokrasi di indonesia dimulai 1999 adanya Pemilu yang
demokratis sampai sekarang ini, rakyat berpartisipasi langsung pada kegiatan politik, dan
penyebutan untuk sekarang ini demokrasi yang dipakai adalah demokrasi reformasi
Referendum
Referendum adalah kegiatan politik berupa pemungutan
suara untuk mengetahui kehendak rakyat secara langsung.

Referendum ada 3 jenis:


1.Referendum wajib, ketika ada pembahasan perubahan UUD (konstitusi) sebelum disetujui harus
ada persetujuan rakyat melalui pemungutan suara.
2.Referendum tidak wajib, ini dilakukan dalam waktu tertentu hanya mengenai rancangan terhadap
undang-undang dalam persetujuan wakil rakyat.
3.Referendum konsultatif, hanya meminta persetujuan saja, karena rakyat tidak memahami
permasalahan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai