Hukum di Indonesia
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
Government dari bahasa Inggris dan Gouvernment dari bahasa Perancis yang
keduanya berasal dari bahasa Latin, yaitu Gubernaculum, yang berarti
kemudi, tetapi diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia menjadi Pemerintah
atau Pemerintahan dan terkadang juga menjadi Penguasa.
Pemerintahan dalam arti luas adalah segala kegiatan badan-badan publik yang
meliputi kegiatan legislatif, eksekutif dan yudikatif dalam usaha mencapai
tujuan negara. Pemerintahan dalam ari sempit adalah segala kegiatan badan-
badan publik yang hanya meliputi kekuasaan eksekutif. (C.F. Strong)
Kekuasaan Pemerintahan
1. Republik
Bentuk pemerintahan yang demokratis kepala Negaranya adalah Presiden yang
dipilih dan diangkat dalam satu peristiwa oleh lembaga atau oleh rakyat,
sedangkan pada negara yg tidak demokratis presiden bisa berasal dari tindakan
mengangkat dirinya sendiri atau dengan menunjuk orang yang akan
menggantikanya.
2. Monarki
Bentuk negara identik dengan kerajaan dimana pemegang kedaulatan negara
ada pada
satu orang dan penerusnya bersifat dari keturunan atau ikatan darah dari orang
sebelumnya untuk memegang tampuk kekuasaan (Arab Saudi, Brunai Darussalam,
Inggris)
3. Oligarki
Pemerintahan hanya dilakukan oleh segolongan orang kecil yang menganggap dirinya
berhak untuk mengambil segala kekuasaan diatas segenap rakyat, dan ciri yang kedua
adalah pemerintahan oligarki itu pertangungjawaban pemerintahan tidak dilakukan
kepada rakyatnya contoh ini ada di negara Korea Utara dan Myanmar.
4. Demokrasi
Negara yang kedaulatanya ada di tangan rakyat, segala keputusanya pemerintah itu
bersama rakyat, yaitu pemerintahan dari rakyat dan pengawasan pemerintah juga oleh
rakyat dan keberadaan pemerintahan adalah untuk kepentingan kesejahteraan rakyat,
Bentuk Negara :
Bila dilihat pada UUD 1945, pasal 1 ayat (1) negara Indonesia secara tegas dinyatakan sebagai
Negara Kesatuan ialah yang memegang tampuk kekuasaan tertinggi atas segenap urusan negara
ialah Pemerintah Pusat, Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan ‘”negara persatuan”
dalam arti sebagai negara yang warga negaranya erat bersatu dalam mengatasi segala faham
perseorangan ataupun golongan yang menjamin setiap warga negara bersamaan kedudukanya
dalam hukum dan Pemerintahan tanpa terkecuali.
SISTEM POLITIK INDONESIA
Politik (epistimologi) adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan urusan yang
menyangkut kepentingan dari sekelompok masyarakat (negara). Secara umum politik
mempunyai dua arti, politik dalam arti kepentingan umum (politics) dan politik
dalam arti kebijakan (policy). Politik dalam arti politics adalah rangkaian
asas/prinsip,Keadaan, jalan, cara yang akan digunakan untuk mencapaiTujuan.
Sedangkan politik dalam arti policy adalah Penggunaan pertimbangan tertentu yang
dapat menjamin Terlaksananya usaha untuk mewujudkan keinginan atau Cita-cita
yang dikehendaki untuk mencapai tujuan
Politik :
Politik berasal dari bahasa inggris “polities” yang berarti
‘cara mencapai tujuan’, jadi pengertian politik adalah
suatu keadaan yang dikehendaki disertai dengan jalan,
cara dan alat yang akan digunakan untuk mencapai
keadaan yang diinginkan.
Sedangkan unsur-unsur yang ada pada politik itu:
1. Negara (state)
2. Kekuasaan (power)
3. Pengambilan keputusan (decision making)
4. Kebijaksanaan (policy)
5. Pembagian (distribusion)
Struktur Lembaga Politik berdasarkan UUD 1945 adalah:
1. Majlis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
2. Presiden dan Wakil Presiden
3. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
4. Dewan Perwakilan Daerah (DPD)
5. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
6. Mahkamah Agung (MA)
7. Mahkamah Konstitusi (MK)
8. Komisi Yudisial (KY)
9. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
10. Komisi Informasi Publik (KIP)
11. Komisi Pemilihan Umum (KPU)
12. Komisi Nasional untuk HAM ( KOMNASHAM)
13. Komisi Penyiaran Indonesia (KPI)
14. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
Infrastrukutur Lembaga Politik
Masa ini disebut sebagai periode pertama lahirnya partai politik di Indoneisa Partai Politik yang paling
pertama dibentuk di Indonesia adalah De Indische Partij pada 25 Desemper 1912 oleh Douwes
Dekker, Ki Hadjar Dewantara, dan Tjipto Mangunkoesoemo. Lahirnya partai menandai adanya
kesadaran nasional. Pada masa itu semua organisasi baik yang bertujuan sosial seperti Budi Utomo
dan Muhammadiyah, ataupun yang berasaskan politik agama dan sekuler seperti Serikat Islam, PNI
(yang didirikan oleh Soekarno) dan Partai Katolik, ikut memainkan peranan dalam pergerakan
nasional untuk Indonesia merdeka.
Kehadiran partai politik pada masa permulaan merupakan menifestasi kesadaran nasional untuk
Mencapai kemerdekaan bagi bangsa Indonesia. Setelah didirikan Dewan Rakyat , gerakan ini oleh
beberapa partai diteruskan di dalam badan ini. Pada tahun 1939 terdapat beberapa fraksi di dalam
Dewan Rakat, yaitu Fraksi Nasional di bawah pimpinan M. Husni Thamin, PPBB (Perhimpunan
Masa pendudukan Jepang
Pada masa ini, semua kegiatan partai politik dilarang, hanya golongan Islam diberi kebebasan untuk membentuk
partai Partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Partai Masyumi), yang lebih banyak bergerak di bidang sosial.
Demokrasi Langsung,
Dalam demokrasi langsung rakyat diikut sertakan dalam proses pengambilan
keputusan untuk menjalankan kebijakan pemerintahan, dimana rakyat
berpartisipasi dalam menentukan siapa yang ada dipemerintahan, contohnya
adalah rakyat ikut pemilu untuk memilih pemimpinya dilembaga negara
secara langsung.
1. Demokrasi Parlementer
sejak 1945 Indonesia merdeka sampai 1959, yaitu dikeluarkanya Dekrit Presiden tanggal 5 juli 1959,
dikenal dengan sebutan demokrasi parlementer, (adanya perdana menteri), sesudah proklamasi
kemerdekaan UUD 1945 belum sempat dilaksanakan, sistem pemerintahan seharusnya presidensial
tetapi dalam keadaan darurat memakai sistem parlementer yang tertuang pada maklumat president
tanggal 14 nopember 1945, dan negara indonesia masih berbentuk negara serikat ( R.I.S ) 1949, sejak
adanya dekrit itu demokrasi parlementer berakhir.
2. Demokrasi Terpimpin
sejak 5 juli 1959, muncul gerakan PKI pada 30 september 1965 dikenal dengan demokrasi terpimpin,
adanya NASAKOM, ciri ini adalah dominasi dari Presiden RI sebagai panglima tertinggi, terbatasnya
peran Partai Politik, berkembangnya pengaruh faham komunis dan meluasnya peranan ABRI, dan
adanya Tap MPRS Nomor III/1096 tahun 1963 yang mengangkat Ir.Soekarno sebagai Presiden seumur
hidup, dan ada pula tindakan Presiden membubarkan Dewan Perwakilan Rakyat hasil pemilu, dengan
dibentuknya DPR Gotong Royong dimana anggota dewan merangkap juga sebagai mentri di kabinet
Ir.Sokarno. Setelah adanya gerakan 30/S. PKI 1965 mengakhiri periode ini.
. Demokrasi Konstitusional
Setelah gerakan PKI 30 september 1965 berakhir, lahirlah era Orde Baru yang dipimpin
Soeharto sebagai Presiden ke 2 Republik Indonesia, masa ini cukup lama yaitu sampai
lengsernya Soeharto pada tahun 1998, adanya gerakan reformasi yang dilakukan oleh
mahasiswa, landasan formal Orde Baru adalah UUD 1945 dan Pancasila, disebut demokrasi
konstitusional guna meluruskan
penyelewengan-penyelewengan terhadap UUD 1945 dan Pancasila.
4. Demokrasi Reformasi
Runtuhnya rezim Orde Baru 1998 lengsernya Soeharto telah membawa perubahan dan harapan
yang baru bagi tumbuhnya faham demokrasi di indonesia dimulai 1999 adanya Pemilu yang
demokratis sampai sekarang ini, rakyat berpartisipasi langsung pada kegiatan politik, dan
penyebutan untuk sekarang ini demokrasi yang dipakai adalah demokrasi reformasi
Referendum
Referendum adalah kegiatan politik berupa pemungutan
suara untuk mengetahui kehendak rakyat secara langsung.