Hak asasi manusia adalah hak dasar yang dimiliki oleh manusia karena martabatnya sebagai
manusia dan bukan diberikan oleh masyarakat atau negara. Oleh karena itu, hak asasi manusia
tidak tidak dapat dihilangkan atau dinyatakan tidak berlaku oleh negara. Dan untuk mengetahui
lebih lanjut hak asasi manusia tersebut maka harus kita ketahui apa itu hak asasi manusia itu
sendiri.
Pengertian HAM menurut undang-undang ini, inti pengertian hak asasi manusia adalah
seperangkat hak yang melekat pada diri manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan
merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara,
hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat
manusia.
Berdasarkan beberapa pengertian tersebut dapat dipahami bahwa hak asasi manusia merupakan
hak universal yang dimiliki oleh setiap manusia sebagai anugerah Tuhan dan dibawa sejak lahir.
Secara lebih khusus, hak asasi manusia ini dapat dilihat dari dua makna.
1. HAM merupakan hak alami yang melekat dalam diri setiap manusia sejak ia dilahirkan ke
dunia. Oleh karena itu, tidak ada seorang pun yang diperkenankan merampas hak tersebut dari
tangan pemiliknya.
2. HAM merupakan instrumen untuk menjaga harkat dan martabat manusia sesuai dengan kodrat
kemanusiaannya yang luhur. Tanpa adanya hak asasi, manusia tidak akan dapat hidup sesuai
dengan harkat dan martabat kemanusiaannya sebagai makhluk Tuhan yang paling mulia.
Dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia disebutkan tentang
beberapa macam hak sebagai berikut.
1. HakUntuk Hidup
Setiap orang berhak untuk hidup, mempertahankan hidup, meningkatkan taraf kehidupannya,
hidup tenteram, aman, damai, bahagia, sejahtera lahir dan batin serta memperoleh lingkungan
hidup yang baik dan sehat.
9. Hak Wanita
Seorang wanita berhak untuk memilih, dipilih, diangkat dalam jabatan, profesi dan pendidikan
sesuai dengan persyaratan dan peraturan perundang-undangan. Selain itu, berhak mendapatkan
perlindungan khusus dalam pelaksanaan pekerjaan atau profesinya terhadap hal-hal yang dapat
mengancam keselamatan dan atau kesehatannya.
Ada beberapa pengertian Hak Asasi Manusia menurut undang-undang dan para ahli
1. Menurut John Locke, Hak Asasi Manusia adalah hak yang secara kodrati melekat pada setiap
manusia.
2. Menurut Undang-Undang No.39 tahun 1999 tentang HAM, Hak Asasi Manusia adalah
seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan
Yang Maha Esa dan merupakan anugrahNya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan
dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan dan
perlindungan harrkat dan martabat manusia.
3. Menurut Miriam Budiarjo, bahwa hak asasi manusia adalah hak manusia yang telah
diperoleh dan dibawahnya bersama dengan kelahiran atau kehadirannya dimasyarakat.
Dari pengertian hak asasi manusia di atas dapat disimpulkan :
1. Hak Asasi Manusia bersifat universal, artinya berlaku dimana saja dan kapan saja serta untuk
siapa saja dan tidak dapat diambil oleh siapapun.
2. Hak asasi dibutuhkan manusia untuk melindungi martabat kemanusiaannya dan digunakan
sebagai landasan moraldalam bergaul dan berkomunikasi dengan orang lain.
3. Konsep Hak Asasi Manusia mencakup seluruh segi kehidupan, baik hak hukum, hak sosial
budaya, hak ekonomi, maupun hak dalam pembangunan
Bentuk-Bentuk Negara Tentang Sistem Pemerintahan Demokrasi
Istilah bentuk negara berasal dari bahasa Belanda, yaitu ”staatvormen”. Menurut para ahli ilmu
negara istilah staatvormen diterjemahkan ke dalam bentuk negara yang meliputi negara kesatuan,
federasi, dan konfederasi. Jika dilihat dari bentuk negara yang berlaku umum di dunia maka
bentuk negara secara umum dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Negara kesatuan, merupakan bentuk negara yang sifatnya tunggal dan tidak tersusun dari
beberapa negara yang memiliki kedaulatan, tidak terbagi, dan kewenangannya berada pada
pemerintah pusat. Conroh negara yang berbentuk kesatuan adalah Indonesia, Filipina, Thailand,
Kamboja dan Jepang
2. Negara federasi atau serikat, adalah negara bersusunan jamak, terdiri atas beberapa negara
bagian yang masing-masing tidak berdaulat. Conroh negara yang berbentuk federasi adalah
Amerika Serikat, Malaysia, Australia, Kanada, Meksiko, Irlandia, New Zealand, India.
· Bentuk negara Indonesia yang sesuai dengan UUD NRI Tahun 1945.
Bentuk negara Indonesia adalah negara kesatuan, yang lebih sering disebut Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI). Pernyataan yang secara tegas menyatakan bahwa Indonesia adalah
negara kesatuan tertuang dalam UUD 1945 pasal 1 yang berbunyi ”Negara Indonesia ialah
negara kesatuan yang berbentuk Republik”. Pasal-pasal dalam UUD 1945 telah memperkukuh
prinsip NKRI, di antaranya pada pasal 1 ayat (1), pasal 18 ayat (1), pasal 18B ayat (2), pasal
25A, dan pasal 37 ayat (5). Selain itu, wujud negara kesatuan tersebut semakin diperkuat setelah
dilakukan perubahan atas UUD 1945. Perubahan tersebut dimulai dari adanya kesepakatan MPR
yang salah satunya adalah tidak mengubah Pembukaan UUD 1945 dan tetap mempertahankan
NKRI sebagai bentuk final negara bagi bangsa Indonesia. Bentuk Negara dan bentuk
pemerintahan Negara Amerika Serikat
Bentuk pemerintahan Amerika Serikat adalah federasi, yaitu sebuah bentuk pemerintahan di
mana beberapa negara bagian bekerja sama dan membentuk negara kesatuan. Masing-masing
negara bagian memiliki beberapa otonomi khusus dan pemerintahan pusat mengatur beberapa
urusan yang dianggap nasional. Dalam sebuah federasi setiap negara bagian biasanya memiliki
otonomi yang tinggi dan bisa mengatur pemerintahan dengan cukup bebas.
Bentuk negara Amerika Serikat adalah Republik, yaitu sebuah negara di mana tampuk
pemerintahan akhirnya bercabang dari rakyat, bukan dari prinsip keturunan bangsawan. Istilah
ini berasal dari bahasa Latin res publica, atau "urusan awam", yanng artinya kerajaan dimilik
serta dikawal oleh rakyat.
Sistem pemerintahan presidensial adalah sistem pemerintahan dimana badan eksekutif dan
legislatif memiliki kedudukan yang independen. Kedua badan tersebut tidak berhubungan secara
langsung seperti dalam sistem pemerintahan parlementer. Mereka dipilih oleh rakyat secara
terpisah. Pada sistem pemerintahan presidensial kedaulatan negara dibagi dalam tiga badan
seperti yang dicetuskan oleh Monstequieu (trias politica) yaitu eksekutif, legislatif, dan
yudikatif. Presiden sebagai kepala negara dan juga kepala pemerintahan. Sistem pemerintahan
presidensial menganut aturan bagi para menteri dimana menteri merupakan pembantu presiden
yang diangkat dan bertanggung jawab kepada presiden.
Sistem pemerintahan presidensial seperti yang di terapkan di negara Indonesia saat ini memiliki
mekanisme pemilihan Presiden dan wakil presiden secara langsung oleh rakyat melalui pemilu
dan masa kerjanya ditentukan oleh konstitusi. Dalam sistem pemerintahan presidensial juga
mengatur bahwa anggota legislatif tidak boleh menjabat di badan eksekutif dan begitu juga
sebaliknya dengan eksekutif.
Ciri-Ciri Sistem Pemerintahan Presidensial
Presiden memangku jabatan sebagai kepala pemerintahan dan kepala negara
Presiden diangkat melalui pemilu yang dipilih langsung oleh rakyat
Anggota legislatif dipilih langsung oleh rakyat melalui pemilihan umum (pemilu)
Presiden mempunyai hak prerogratif (hak istimewa) untuk mengangkat dan memberhentikan
menteri-menterinya baik yang memimpin departemen dan non departemen
Kabinet (dewan menteri) dibentuk oleh presiden. Kabinet bertanggung jawab kepada
presiden dan tidak bertanggung jawab kepada parlemen/legislatif.
Presiden tidak bertanggung jawab kepada parlemen karena ia tidak dipilih oleh parlemen.
Parlemen memiliki kekuasaan legislatif dan menjabat sebagai lembaga perwakilan.
Presiden tidak berada di bawah pengawasan langsung parlemen.
Kekuasaan eksekutif tidak bertanggung jawab oleh kekuasaan legislatif
Kekuasaan eksekutif tidak dapat dijatuhkan oleh legislatif dan sebaliknya
Syarat-Syarat Negara Presidensial yang Stabil
Presiden harus dipilih langsung oleh rakyat
Presiden harus dipilih untuk masa jabatan tertentu
Presiden tidak bisa membubarkan atau mengurangi kekuasaan parlemen
Penyebab kegagalan pemerintahan presidensial
Munculnya Demokrasi Caesarisme (eksekutif sangat berkuasa dan legislatif lemah)
Militer memperoleh kekuasaan politik
Eksekutif bisa mengatur suara dari parlemen
Sistem parlementer adalah sistem pemerintahan di mana parlemen memiliki peranan penting
dalam pemerintahan. Parlemen memiliki wewenang dalam mengangkat perdana menteri dan
dapat menjatuhkan pemerintahan, yaitu dengan cara mengeluarkan semacam mosi tidak percaya.
Sistem parlemen dapat memiliki seorang presiden dan seorang perdana menteri yang berwenang
terhadap jalannya pemerintahan. Dalam sitem parlementer tidak ada pemisahan kekuasaan yang
jelas antara cabang eksekutif dan cabang legislatif.
Dalam sistem pemerintahan parlementer, ada dua kelembagaan eksekutif, yaitu eksekutif yang
menjalankan dan bertanggung jawab atas penyelenggaraan pemerintahan dan eksekutif yang
tidak dapat dimintai pertanggungjawaban atas penyelenggaraan pemerintahan. Eksekutif pertama
ada di tangan kabinet atau dewan menteri sedangkan eksekutif kedua ada di tangan kepala
negara, yaitu raja bagi negara yang berbentuk kerajaan dan presiden bagi negara yang berbentuk
republik.
Penyebab kegagalan pemerintahan parlementer
Sedangkan Istilah Negara Kesatuan Republik Indonesia menutut UUD 1945 Pasal 1 (1) berbunyi
sebagai berikut: Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik. Ketentuan
ini dijelaskan dalam pasal 18 UUD 1945 ayat (1) yang menyatakan bahwa Negara Kesatuan
Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas kota
dan kabupaten, yang tiap-tiap kota, kabupaten dan provinsi itu mempunyai pemerintahan daerah
yang diatur dengan undang-undang.
Tujuan NKRI :
Tujuan nasional Negara Indonesia sesuai dengan yang tertulis di pembukaan UUD 1945, yaitu:
· Memajukan kesejahteraan umum.
· Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial.
· Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
· Mencerdaskan kehidupan bangsa.
Fungsi NKRI
Berdasarkan tujuan nasional Negara Indonesia, maka fungsi NKRI dapat disimpulkan sebagai
berikut:
· Fungsi membentuk kelembagaan Negara
· Fungsi membuat UUD
· Fungsi menentukan anggaran pendapatan dan belanja Negara
· Fungsi membuat undang-undang dan peraturan-peraturan umum
· Fungsi pemeriksaan pertanggungjawaban keuangan Negara
· Fungsi pertimbangan
· Fungsi pemerintahan menyelenggarakan kemakmuran
· Fungsi kehakiman
· Fungsi perencanaan (kegiatan pembangunan Negara).
Dan harapan untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) untuk kedepannya bias
menjadi Negara yang adil dan makmur bagi seluruh masyarakat Indonesia seluruhnya tanpa
terkecuali. Semoga perbedaan yang ada di Indonesia seperti ras, adat istiadat, agama dan lain-
lain menjadi penyatu buat bangsa Indonesia ini, bukan menjadi pemecah belah. Karena Indonesia
satu!