Anda di halaman 1dari 13

POLITIK IDENTITAS

Mata Kuliah Kewarganegaraan E1.10


UNIVERSITAS AIRLANGGA
NAMA KELOMPOK :

01 02
Galuh Elma Pramudita Giarilli Cheshaa F
152010613008 152010613012

03
Silvy Nurdianti
152010613042
Apa itu politik identitas ?
Politik identitas adalah sebuah alat politik suatu kelompok
yang menekankan etnis, suku, budaya, agama, fisik atau
yang lainnya untuk tujuan tertentu, misalnya sebagai bentuk
perlawanan atau sebagai alat untuk menunjukan jati diri
suatu kelompok tersebut. Identitas dipolitisasi melalui
interpretasi secara ekstrim, yang bertujuan untuk mendapat
dukungan dari orang-orang yang merasa 'sama', baik secara
ras, etnisitas, agama, maupun elemen perekat lainnya.
Contohnya yaitu adalah Politik Apertheid di Afrika yang
membagi warganya menjadi dua golongan masyarakat
berdasarkan ciri fisik, yakni mereka yang berkulit hitam dan
mereka yang berkulit putih.
Pengertian Politik Identitas Menurut Para Ahli

Abdillah (2002) Cressida Heyes Stuart Hall

Definisi politik identitas Arti politik identitas adalah Makna politik identitas
adalah politik yang suatu jenis aktivitas politik adalah proses sosial
dasar utama kajiannya yang diakaji secara dan interaksi sosial
dilakukan untuk teoritik berdasarkan pada yang dibentuk melalui
merangkul kesamaan pengalaman-pengalaman
sistem sosial bawah
persamaan da
tas dasar persamaan- sadar manusia, sistem
ketidakadilan yang
persamaan tertentu, ini rejadi karena adanya
dirasakan oleh golongan-
baik persamaan golongan tertentu, ketidakpuasaan dalam
agama, etnis, dan juga sehingga menghimpun menghadapi berbagai
persamaan dalam jenis kesatuan untuk menaikan macam arti masalah
kelamin. drajat dan martabatnya. sosial yang terjadi.
Ciri-ciri Politik Identitas
: Ciri khas, yang ada di dalam politik identitas,
antara lain;
1. Memiliki kesamaan dan tujuan untuk
membentuk kekauatan berdasarkan peta
politiknya.
2. Ketidakpuasaan yang muncul dari dalam
masayrakat yang merasa terpinggirkan
3. Memberikan jalur politik sebagai alternatif
untuk menyatukan kekuatan dalam rankaian
agenda demokrasinya.
Macam – Macam Politik Indonesia

1. Politik Identitas Etnis

2. Politik Identitas Agama

3. Politik Identitas Gender


1. Politik Identitas Etnis

politik identitas berdasarkan etnis, misalnya saja adanya


pemilah kepada daerah yang dilakukan di berbagai
wilayah di Indonesia. Mentingkan kesamaan etnisnya
untuk mendulang kemenangan dan kekuatan.
2. Politik Identitas Agama

Contoh mengenai politik identitas agama, misalnya saja dalam


terbentuknya PAN (Partai Amanat Nasional) yang didasari atas
ketersaingan dengan PKB (Partai Kebangkitan Bangsa). Dua sistem
partai pilitik ini sama-sama memiliki simbul agama untuk mendulang
kekuatan dan kemenangan. Adapun untuk PAN berbasis
Muhammadyah, dan untuk PKB berbasis NU (Nahdlatul Ulama).
3. Politik Identitas Gender
jenis kelamin dan kesetaraan gender pada saat ini menucul sebagai salah
satu politik identitas, misalnya adalah adanya kuota khusus yang
dilakukan pemerintah untuk memberikan kesempatan kepada para
wanita berkarir di dunia politik.Tentu saja kondisi ini menjadikan
timbulnya politik identitas, dimana kaum perempuan yang selama ini
merasa terpinggirkan pada akhirnya bisa bersatu untuk memberikan
dukungan dan mengutus keterwakilan perempuan dalam dunia poitik.
Kasus Politik Identitas Antara Nasionalisme Dan
Agama

Politik identitas di Indonesia dihiasi dengan beragam isu mengenai


pertentangan antara kaum yang mengusung identitas nasionalisme dan
kaum yang mengusung identitas agama. Dalam persoalan ini muncul
sebuah klaim kebenaran antara keduanya mengenai keunggulan atau
eksklusivisme dari masing-masing identitas yang mereka gaungkan.
Ditilik lebih mendalam, sejarah panjang kemerdekaan Indonesia
hingga saat ini telah membuktikan bahwa landasan keagamaan (Islam)
telah memberikan kontribusi yang begitu besar bagi terbentuknya
bangsa Indonesia, tidak terkecuali dengan dibentuk dan disepakatinya
Pancasila sebagai landasan negara Indonesia
Namun begitu, perebutan kekuasaan politik telah kembali mengulang sejarah kelam
dengan menjadikan politik identitas keagamaan sebagai alat propaganda
kekuasaan.keyakinan beragama dalam kehidupan masyarakat tidak dapat dipisahkan
dari persoalan mengenai kenegaraan. Namun, dengan menjamurnya paham sekuler,
pluralis, dan liberalis yang mengaungkan pemisahan antara negara dan agama sedikit
demi sedikit mulai mengikis persatuan antar umat beragama di Indonesia bahkan
menghancurkan solidaritas yang terbentuk antar keragaman dalam wadah
nasionalisme.Persoalan nasionalisme jauh sebelumnya telah dimaknai bersama sebagai
semangat antar suku, agama, ras, kelas, dll di Indonesia sebagai bentuk perlawanan
terhadap penjajahan yang menciptakan integrasi harmonis hingga tercapailah
kemerdekaan Indonesia atas dasar kerjasama antar keragaman tersebut.
Namun saat ini, nasionalisme lebih dipandang sebagai solidaritas nasional dari
kelompok-kelompok minoritas yang merasa terintimidasi dengan kelompok agama
mayoritas. Persoalan terpecahnya politik identitas di Indonesia saat ini tidak terlepas
dari kepentingan-kepentingan politik yang dimotori oleh elit politik untuk mendapatkan
hingga mempertahankan kekuasaan dengan cara memanipulasi politik identitas di
Indonesia. Perpecahan antara kelompok nasionalis dan agama dianggap mampu
memberikan peluang bagi menutupi ketidakmampuan pemerintahan yang berkuasa saat
ini dalam menangani isu-isu kenegaraan terutama berkaitan dengan peningkatan
kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat luas.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai