Anda di halaman 1dari 5

Kenapa Pancasila Tidak Bisa Diubah?

Pancasila tidak bisa diubah oleh siapapun dan kapanpun.

Jaman sekarang sudah bukan saatnya lagi untuk takut merubah sesuatu yang tidak lagi sesuai
dengan nilai-nilai zaman. Siapa yang mengatakan bahwa pancasila tidak boleh diubah? Pancasila bukan
Kitab Suci. Janganlah hal ini dipatok mati. Itu namanya menutup wacana. Mungkin para pendiri republik
ini tentu paham apabila semangat jaman sudah berganti. Yang penting, kita mampu memberi muatan
atas nilai-nilai jaman kita ini. Teks pancasila bukan sesuatu yang suci, keramat dan sakral, yang tak bisa
diubah. Teks itu dapat, bahkan harus diubah jika tidak lagi mampu memberi pijakan kukuh bagi sebuah
bangsa yang plural, dengan ribuan pulau terhampar dikelilingi lautan luas, dalam menapaki zaman yang
sedang berubah cepat.
Pancasila adalah produk hukum yang dibuat oleh manusia biasa seperti kita. Bukan produk
buatan Tuhan Yang Maha Esa. Namun sudah barang tentu karena pancasila adalah dasar negara maka
cara merubahnyapun ada aturan-aturan yang mengikat.
Jika mayoritas rakyat Indonesia menghendaki ... mangapa tidak? Kita semua beranggapan penetapan
Pancasila sebagai dasar negara itu memberikan pengertian bahwa negara Indonesia adalah Negara
Pancasila. Hal itu mengandung artii bahwa negara harus tunduk kepadanya, membela dan
melaksanakannya dalam seluruh perundang-undangan. Kita bukan hamba pancasila! Kita adalah hamba
Tuhan.

Ada dua hal yang perlu diketahui sehubungan dengan Pancasila Dasar Negara,
yang kedua hal tersebut merupakan dua tafsir pokok terhadap Pancasila Dasar
Negara, yaitu:

1) Pancasila Dasar Negara secara umum tidak dapat diubah (melekat pada
kelangsungan negara Proklamasi 17 Agustus 1945);

2) Pancasila memenuhi syarat sebagai “Dasar Filsafat Negara” (Philosophiche-


grondslag).

- Ditinjau dari segi hukum (Ketatanegaraan), Pembukaan UUD 1945


memenuhi syarat sebagai “Pokok Kaidah Negara yang Fundamentil”
(Staatsfundamental-norm).

- Pokok Kaidah Negara yang Fundamentil adalah suatu pernyataan lahir


sehubungan dengan terbentuknya negara yang dalam hal terjadinya dibentuk
oleh “Pembentuk Negara” (Founding Fathers) sebagai penjelmaan
kehendaknya, untuk menentukan dasar-dasar negara yang dibentuk.

- Isi pokok kaidah negara memuat dasar-dasar negara yang dibentuk, yaitu asas
politik, asas kerohanian, tujuan negara dan merupakan sumber hukum
daripada Undang-Undang Dasar Negara.
- Suatu Pokok Kaidah Negara yang Fundamentil dari suatu negara itu, dalam
pengertian hukum mempunyai HAKIKAT dan KEDUDUKAN yang TETAP,
KUAT dan TAK BERUBAH bagi negara yang dibentuk atau “Dengan jalan
hukum tidak dapat diubah atau ditiadakan”

- Pernyataan Kemerdekaan yang terperinci adalah memenuhi syarat sebagai


Pokok Kaidah Negara yang Fundamentil yaitu pembukaan UUD 1945 yang
disahkan pada yanggal 18 Agustus 1945 berlandaskan Proklamasi 17 Agustus
1945.

- Pembukaan UUD 1945 merupakan pernyataan lahirnya Negara Republik


Indonesia yang dibuat oleh pembentuk negara (PPKI)

- Pembukaan UUD 1945 isinya memuat asas-asas berikut ini:

1. Asas kerohanian (Pancasila)


2. Asas politik Republik yang berkedaulatan rakyat
3. Tujuan negara (Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum)
4. Mencerdaskan kehidupan bangsa
5. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial

- Sebagai Pokok Kaidah Negara Yang Fundamentil, Pembukaan UUD 1945


mempunyai:

1. Kedudukan tetap
2. Tidak dapat diubah atau ditiadakan
3. Terlekat langsung pada kelangsungan hidup Negara Proklamasi Republik
Indonesia

- Yang dapat merubah atau meniadakan suatu peraturan hukum hanya


penguasa yang menetapkan suatu peraturan hukum hanya penguasa peraturan
hukum hanya penguasa yang menetapkan atau derajat/tingkatnya sama atau
lebih tinggi dari penguasa yang menetapkan.
- Didalam TAP No.XX/MPRS/1966 jo. TAP MPR No.V/MPR/1973 dan TAP
MPR No.IX/MPR/1978 dikatakan bahwa “Pembukaan Undang-Undang
Dasar 1945 sebagai Pernyatann kemerdekaan yang terperinci yang
mengandung cita-cita luhur dari Proklamasai Kemerdekaan 17 Agustus 1945
dan yang memuat Pancasila sebagai Dasar Negara, merupakan suatu
rangkaian dengan Proklamasi 17 Agustus 1945, dan oleh karena itu, tidak
dapat diubah oleh siapapin juga termasuk MPR hasil pemilihan umum, yang
berdasarkan Pasal 3 dan Pasal 37 UUD berwenang menetapkan dan merubah
UUD, karena merubah isi Pembukaan, berarti pembubaran Negara”.

- Menurut Prof. Dr. Notonegoro, S.H, Pembukaan UUD 1945 tidak lain
merupakan “Ijab Kabul”-nya Negara Republik Indonesia yang
diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945, sehingga berlaku untuk
selamanya (evinnalig).

- Pembukaan UUD 1945 secara hukum tidak dapat diubah, terletak pada
kelangsungan hidup Negara Proklamasi 17 Agustus 1945.

- Pancasila yang termuat didalam Pembukaan UUD 1945 memenuhi


persayaratan karena mempunyai predikat atau kualifikasi sebagai “Dasar
Filsafat Negara” atau bahasa asingnya disebut sebagai “Philosphiche-
Grondslag”.

- Pancasila adalah Dasar Filsafat Negara, maka :

1. Sila-sila Pancasila merupakan suatu kesatuan yang bulat dan utuh.


2. Sila-sila Pancasila merupakan suatu susunan yang bertingkat(Heirarkis-
sistematis

- Menurut Prof. Dr. Notonagoro, S.H, menyatakan bahwa pancasila memiliki


bagian yang mutlak dan merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan satu sama lain, hal ini sama halnya dengan kedudukan dan
fungsinya jiwa dan tubuh yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain.

- Susunan sila-sila Pancasila bersifat hierarkhis-sistematis dapat digambarkan


sebagai berikut:
-Sila Pertama adalah “Ketuhanan Yang Maha Esa”

(Bangsa Indonesia mulai dari Tuhan Yang Maha Esa, Tunggal, Maha Kuasa,
sebagai Pencipta seluruh alam semesta beserta segala isinya).

-Sila Kedua adalah “Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab”

(Manusia merupakan mahluk ciptaan Tuhan yang tinggi)

-Sila Ketiga adalah “Persatuan Indonesia”

(Manusia hidup berkelompok-kelompok membentuk bangsa)

-Sila Keempat adalah “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan


dalam pemusyawaratan/ perwakilan”

(Diperlukannya cara-cara mengatur penghidupan bangsa tersebut maka bagi


Indonesia lahirlah musyawarah untuk mufakat)

- Sila Kelima adalah “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”

(Tujuan dari bangsa Indonesia sebagaimana tujuan tiap bangsa)

- Susunan sila-sila merupakan suatu rangkaian susunan yang bertingkat-tingkat


(hierarkhies-sistematis)

- Rangkaian susunan Pancasila yang bertingkat-tingkat menyebabkan


hubungan yang saling mengikat dan logis antara Sila-sila Pancasila, sehingga
setiap pembicaraan mengenai sesuatau sila harus mengikut sertakan sila-sila
yang lain secara lengkap

- Hubungan timbal balik didalam setiap sila menjadikan hubungan satu


kesatuan saling menjiwai dan dijiwai sehingga tidak dapat diubah, tidak
dapat dipisahkan satu sama lain. Digambarkan sebagai berikut :

Meliputi & Diliputi &


Menjiwai Dijiwai
Sila Isi Sila
(Sila) (Sila)
1 Ketuhanan Yang Maha Esa 2,3,4,5 -
2 Kemanusiaan yang adil dan beradab 1 3,4,5
3 Persatuan Indonesia 1,2 4,5
4 Kerakyatan yang dipimpin oleh … 1,2,3 5
Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat
5 … 1,2,3,4 -

Pancasila sebagai Dasar Negara

Pancasila sebagai Dasar Negara berarti digunakkan sebagai dasar untuk mengatur
penyelenggaraan negara, dan dalam hal ini bertindak sebagai segala sumber
hukum di RI

1. Pancasila sebagai Dasar Negara adanya sejak tanggal 18 Agustus 1945,


pada saat disahkan Pembukaan UUD 1945 oleh PPKI, dimana tercantum
Pancasila Dasar Negara;
2. Pancasila sebagai Dasar Negara yang merupakan sumber hukum yang
dinyatakan didalam perundangan RI (Memiliki sanksi terhadap
pelanggarannya).
3. Pancasila sebagai Dasar Negara tercantum didalam pembukaan UUD 1945
sebagai Pokok Kaidah Negara yang fundamentil secara hukum tidak dapat
diubah.

 Kepribadian Indonesia ialah keseluruhan ciri-ciri khas bangsa Indonesia, yang


membedakan bangsa Indonesia dari bangsa lain.

 Unsur-unsur kepribadian bangsa Indonesia adalah Pancasila

Anda mungkin juga menyukai