ANGKATAN 2017
2019
PENDAHULUAN
Pemuda-pemudi generasi sekarang sangat berbeda dengan generasi terdahulu dari segi pergaulan
atau sosialisasi, cara berpikir, dan cara menyelesaikan masalah. Pemuda-pemuda zaman dahulu
lebih berpikir secara rasional dan jauh ke depan. Dalam arti, mereka tidak asal dalam berpikir
maupun bertindak, tetapi mereka merumuskannya secara matang dan mengkajinya kembali
dengan melihat dampak-dampak yang akan muncul dari berbagai aspek. Pemuda zaman dahulu
juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial. Contohnya saja, sejarah telah mencatat kiprah-kiprah
pemuda Indonesia dalam memerdekakan Negara ini. Bung Tomo, Bung Hatta, Ir. Soekarno,
Sutan Syahrir, dan lain-lain rela mengorbankan harta, bahkan mempertaruhkan nyawa mereka
untuk kepentingan bersama, yaitu kemerdekaan Indonesia.
Sedangkan pemuda zaman sekarang, masih terkesan acuh terhadap masalah-masalah sosial di
lingkungannya. Pemuda-pemuda saat ini telah terpengaruh dalam hal pergaulan bebas,
penyalahgunaan narkotika, kenakalan remaja, bahkan kemajuan teknologi pun yang seharusnya
membuat mereka lebih terfasilitasi untuk menambah wawasan ataupun bertukar informasi justru
malah disalahgunakan. Tidak jarang kaum-kaum muda saat ini yang menggunakan internet untuk
hal-hal yang tidak sepatutnya dilakukan seorang pemuda, seperti membuka situs-situs porno dan
sebagainya.
Peranan pemuda saat ini dalam sosialisasi bermasyarakat menurun drastis. Mereka lebih
mengutamakan kesenangan untuk dirinya sendiri dan lebih sering bermain-main dengan
kelompoknya. Padahal, dulu biasanya pemuda lah yang berperan aktif dalam menyukseskan
kegiatan-kegiatan di masyarakat seperti acara keagamaan, peringatan Hari Kemerdekaan, kerja
bakti dan lain-lain. Seandainya saja pemuda-pemuda zaman dahulu seperti Ir. Soekarno, Bung
Hatta, Bung Tomo dan lain-lain masih hidup pasti mereka sedih melihat pemuda-pemuda
sekarang ini yang lebih mementingkan kesenangan pribadi. Generasi yang menjadi harapan
mereka melanjutkan perjuangan mereka, tidak punya lagi semangat nasionalisme.
Masa depan bangsa ada di tangan pemuda. Ungkapan ini memiliki semangat konstruktif bagi
pembangunan dan perubahan. Pemuda tidak selalu identik dengan kekerasan dan anarkisme
tetapi daya pikir revolusionernya yang menjadi kekuatan utama. Sebab, dalam mengubah tatanan
lama budaya bangsa dibutuhkan pola pikir terbaru, muda dan segar.
Perkembangan pemikiran pemuda Indonesia mulai terekam jejaknya sejak tahun 1908 dan
berlangsung hingga sekarang. Periodisasinya dibagi menjadi 6 (enam) periode mulai dari periode
Kebangkitan Nasional 1908, Sumpah Pemuda 1928, Proklamasi 1945, Aksi Tritura 1966,
periode 1967-1998 (Orde Baru).
Periode awal yaitu Kebangkitan Nasional tahun 1908, ditandai dengan berdirinya Budi Utomo
yang merupakan organisasi priyayi Jawa pada 20 mei 1908. Pada periode ini, pemuda Indonesia
mulai mengadopsi pemikiran-pemikiran Barat yang sedang booming pada saat itu. Pemikiran-
pemikiran tersebut antara lain adalah Sosialisme, Marxisme, Liberalisme, dll. Pengaruh
pemikiran ini terhadap pemikiran pemuda saat itu tergambar jelas pada ideologi dari sebagian
besar organisasi pergerakan yang mengadopsi pemikiran Barat serta model gerakan yang mereka
pakai. Dari beberapa gerakan yang terekam dalam sejarah Indonesia, salah satu yang paling
diminati adalah model gerakan radikal. Salah satu gerakan radikal yang merupakan percobaan
revolusi pertama di Hindia antara 1925-1926. Selain mengadopsi pemikiran Barat, para pemuda
di masa itu juga menerapkan esensi dari kebudayaan Jawa, Islam, dan konsep kedaerahan
lainnya sebagai pegangan (ideologi).
Periode berikutnya, Sumpah Pemuda 1928, ditandai dengan Kongres Pemuda pada bulan
Oktober 1928. Peristiwa ini merupakan pernyataan pengakuan atas 3 hal yaitu, satu tanah air;
Indonesia, satu bangsa; Indonesia, dan satu bahasa; Indonesia. Dari peristiwa ini dapat kita
gambarkan bahwa pemikiran pemuda Indonesia pada masa ini mencerminkan keyakinan di
dalam diri mereka bahwa mereka adalah orang Indonesia dan semangat perjuangan mereka
dilandasi oleh semangat persatuan.
Dengan melihat perkembangan pemikiran pemuda dari tahun 1908-1998, kita dapat merefleksi
sekaligus bercermin dari semangat perubahan yang mereka lakukan. Semangat pembaruan yang
lahir dari pemikiran mereka merupakan buah dari kerja keras dan disiplin. Sebagai penerus
tongkat estafet perjuangan yang menjadi simbol kemajuan suatu bangsa, kita wajib meneladani
semangat dan idealisme mereka agar kelak lahir Soekarno-Soekarno baru, Soe Hok Gie-Soe Hok
Gie baru, serta pemikir-pemikir baru yang memiliki pola pikir baru, kreatif dan segar.
Yang paling penting nasib bangsa Indonesia baik buruknya ke depan itu akan sangat bergantung
pada generasi penerusnya yaitu generasi muda. Oleh sebab itu saya mengangkat tema dalam
makalah ini yaitu bagaimana peran pemuda-pemudi dalam pembangunan bangsa indonesia?.
1. Apa makna kemedekaan menurut anda?
Kalau kemerdekaan secara general ya, dalam konteks negara, kemerdekaan itu bebas dari
penjajahan. Tapi menurut aku, itu kemerdekaan kecil. Kita tetap harus memperjuangkan
kemerdekaan karena kita belum ‘fully merdeka’. Karena seperti contohnya di Indonesia, kita
belum merdeka dari korupsi dan kemiskinan.
Sedangkan untuk kaum muda seperti aku, kemerdekaan itu adalah bebas berekspresi,
bebas berpendapat, tidak terhalangi oleh apapun, bebas menentukan pilihan. Itu menurut aku
kemerdekaan yang sebenarnya.
Karena banyak dampak positif dari kemerdekaan. Yang pertama, kesejahteraan rakyat,
kemakmuran, adil dan rata karena semua bisa mengekspresikan pendapat mereka. Tapi
masalahnya kita belum merdeka dari kemiskinan dan korupsi kan kalo di Indonesia. Maka itu
kita harus terus memperjuangkan kemerdekaan. Dengan kemerdekaan kita bisa berkarya lebih,
karena kita bebas. Dan menurut aku, itu adalah kebutuhan dalam bermasyarakat untuk
melaksanakan kegiatan berdasarkan demokrasi.
2. Bagaimana seharusnya generasi muda saat ini memaknai kemerdekaan?
Tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia untuk memperingati hari kemerdekaan
biasanya adalah melakukan upacara pengibaran bendera merah putih, mengadakan karnaval
dan pergelaran budaya, hingga perlombaan tradisional 17 Agustus-an yang diikuti oleh
anak-anak maupun orang dewasa. Semaraknya peringatan 17 Agustus tidak akan bernilai
jika tidak mampu dimaknai dan diisi dengan hal-hal yang positif dan bermanfaat setiap
harinya, khususnya oleh generasi muda Indonesia. Itu semua dilakukan dalam rangka
mempertahankan dan melanjutkan cita-cita perjuangan para pahlawan yang ingin
menjadikan bangsa Indonesia ini menjadi negara yang maju dan bermartabat di mata dunia.
Lalu bagaimana cara generasi muda mengisi dan memaknai kemerdekaan Indonesia?
Banyak hal yang bisa dilakukan antara lain:
Belajar dan menuntut ilmu merupakan hal penting dalam mengisi kemerdekaan. Belajar disini
tidak hanya dikhususkan seperti berlajar disekolah formal, namun kita dapat belajar sesuatu dari
sumber dan sarana apa saja yang sekiranya dapat mendatangkan manfaat bagi diri kita dan orang
lain. Yang harus kita ingat belajar disini bukan untuk belajar hal-hal yang negatif, itu yang harus
kita hindari!
Begitu pula dengan menuntut ilmu, banyak anak muda indonesia yang saat ini telah berhasil
menuntut ilmu hingga ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi bahkan sampai ke luar negeri,
baik itu ilmu pengetahuan umum maupun ilmu pengetahuan agama. Ilmu pengetahuan umum
yang dimiliki pastinya akan sangat bermanfaat bagi kemajuan bangsa ini. Generasi muda pun
sangat perlu dibekali dengan ilmu agama, dengan harapan agar tidak terjadi krisis akhlak dan
moral pada bangsa yang sedang berkembang ini.
Namun ketika memilih organisasi, generasi muda harus bisa memilih dan memilah mana
organisasi yang baik dan mana yang tidak baik. Contoh yang baik seperti, organisasi politk,
keagamaan, sosial kemasyarakatan dan lain sebagainya. Sedangkan contoh yang tidak baik
seperti organisasi premanisme, genk perusuh keamanan, genk anak-anak nakal, kelompok aliran
sesat, ataupun organisasi lainnya yang dapat meresahkan masyarkat.
Seiiring dengan berkembangnya teknologi di zaman sekarang ini, sarana untuk terjun dalam
organisasi dan kegatan sosial pun tidak hanya bisa diikuti di dunia nyata, namun juga bisa diikuti
lewat dunia maya (online). Banyak komunitas sosial yang bagus bisa kita ikuti, seperti
komunitas laskar sedekah, komunitas tangan diatas, komunitas pengusaha muda Indonesia,
bahkan komuniatas yang mengatur urusan ibu dan anak. Nah kita bisa pilih yang baik-baik aja
ya, perluas terus jaringan kita agar menambah teman dan pengalaman.
Mendengar kalimat “mencintai produk-produk Indonesia,” pasti pikiran kita akan teringat pada
sebuah iklan di televisi. Benar sekali, sebagai rakyat indonesia harusnya kita bangga dengan
produk yang telah dihasilkan oleh anak bangsa. Kita hendaknya berani memperkenalkan produk
Indonesia ke manca negara.
Sangat banyak kesenian dan budaya yang lahir dari bangsa kita, hal ini hendaklah kita jaga
kelestariannya. Banyak anak muda saat ini yang senang bergaya dan berprilaku kebarat-baratan,
jika tidak begitu akan takut dikatakan tidak gaul. Nah, sebagai generasi muda yang baik sudah
seharusnya kita memilih dan menciptakan pergaulan yang baik sesuai dengan moral dan budaya
bangsa.
Dalam bidang seni, kita juga hendaknya bisa mempertahankan kesenian minimal mengetahui
bahwa kesenian tersebut dari indonesia. Kesenian yang dimaksud seperti beragam seni tari,
beragam lagu daerah, beragam seni kain atau tenun khas daerah dan lain sebagainya. Jangan
sampai, ketika kesenian tersebut diakui oleh negara lain sebagai kesenian asal negaranya, baru
deh kita kebakaran jenggot dan hanya bisa marah-marah di sosial media hehhehe. Yuuuk cintai
kesenian dan budaya bangsa Indonesia!
Pada pelajaran Geografi dan Tata Negara kita pasti sudah pernah mendapatkan penjelasan
tentang letak wilayah NKRI. Minimal kita tau bahwa letak wilayah geografis Indonesia berada di
antara dua benua, yaitu Benua Asia dan Benua Australia, dan berada di antara dua samudra, yaitu
Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.
Sedangkan menurut letak astonomisnya, yaitu suatu tempat berdasarkan garis lintang dan garis
bujur, Indonesia berada di antara 6° LU – 11° LS dan antara 95° BT – 141° BT. Wilayah
Indonesia paling utara berada pada 6° LU terletak di Pulau Weh di Nanggroe Aceh Darussalam.
Untuk wilayah Indonesia paling selatan berada pada 11° LS terletak di Pulau Roti di Nusa
Tenggara Timur. Untuk wilayah Indonesia paling barat berada pada 95° BT terletak di ujung
utara pulau Sumatera, serta untuk wilayah Indonesia paling timur berada pada 141° BT terletak
di Kota Merauke.
Ketiaka kita sudah mengetahui ini, maka tidak ada kata menyerah untuk selalu mempertahankan
wilayah NKRI dari perebutan dan pengakuan negara lain. Minimal kita mendukung perjuangan
Tentara Negara Indonesia (TNI) dalam mempertahankan kesatuan wilayah RI di daerah-daerah
perbatasan, bisa lewat sosial media, bisa dengan tindakan nyata berkunjung ke daerah perbatasan
Indonesia, atau minimal kita bisa membantu dengan doa kita.
Generasi muda yang kreatif sangat baik jika memiliki semangat berwirausaha. Hal ini tentunya
sangat baik dalam mengurangi angka pengangguran di negeri ini. Dengan berwirausaha generasi
muda dapat melatih diri menjadi mandiri, menjadi berani dalam mengambil resiko dan berani
melakukan hal-hal secara terstruktur dan terencana.
3. Kenapa makna perjuangan dan semangat kemerdekaan sangat penting untuk tetap
menyala dalam diri pemuda?
Memiliki semangat jiwa muda yang dapat membangun NKRI yang mandiri dapat mencontoh
seperti karakter para pahlawan bangsa Indonesia. Dengan cara cinta tanah air dan rela berkorban
bagi bangsa Indonesia, serta menjunjung tinggi nilai nasionalisme dan persaudaraan antar agama,
ras atau suku bagi semua bangsa Indonesia agar tidak terjadi perpecahan ataupun perselisihan
antar bangsa Indonesia.
Kecintaan bangsa pemuda adalah harapan bagi masa depan bangsa. Dalam upaya
mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia mengharapkan peranan pemuda dapat menjadi
karakteristik yang baik bagi Indonesia. Untuk mencapai kondisi yang baik generasi muda
Indonesia harus mempunyai jati diri yang sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa. Masa depan
kebangsaan Indonesia sangatlah ditentukan oleh generasi muda terdidik dan terlatih, apalagi
mereka adalah generasi yang banyak mendapatkan berbagai pengetahuan teoritik maupun praktis
di Perguruan Tinggi tentang tema-tema pembangunan bangsa.
Karena pemudalah yang dapat merubah pandangan orang terhadap suatu bangsa dan
menjadi tumpuan para generasi terdahulu untuk mengembangkan suatu bangsa dengan ide-ide
ataupun gagasan yang berilmu, wawasan yang luas, serta berdasarkan kepada nilai-nilai dan
norma yang berlaku di dalam masyarakat. Sementara itu, catatan sejarah mengingatkn peran
pemuda senantiasa menjadi pilar dan motor untuk mencapai kemerdekaan bangsa.
Dalam situasi yang senantiasa tumbuh dan berkembang di era globalisasi ini, menuntut
peran aktif pemuda sebagai kekuatan moral, kontrol sosial dan agen perubahan dalam segala
aspek pembangunan nasional. Selain itu, dalam Pembangunan Nasional pemuda diharapkan
mampu bertanggung jawab dalam menjaga Pancasila, keutuhan NKRI, dan memperkokoh
persatuan dan kesatuan bangsa. Dengan demikian kesadaran pemuda akan kecintaan terhadap
tanah air dan bangsanya semakin meningkat. Dimana mahasiswa merupakan generasi kelas
menengah yang selalu hadir dalam garda terdepan setiap perubahan penting dan mendasar di
NKRI.
Semangat kebangsaan merupakan daya dorong dan motivasi yang berperan kuat dalam tahap
perjuangan mengisi dan mempertahankan kemerdekaan dengan pembangunan di segala bidang.
Dalam perkembangan sejarah bangsa Indonesia, tidak mustahil bahwa di masa mendatang akan
timbul ancaman terhadap NKRI. Untuk menanggulangi masalah tersebut maka diperlukan
semangat kebangsaan dengan intensitas tinggi seperti dalam tahap perjuangan fisik perang
kemerdekaan tahun 1945-1949.
1. Makna Nasionalisme
Nasionalisme berarti bagaimanapun kondisi negeri ini kita tetap lebih mencintai bangsa dan
negara sendiri daripada negara lain. Seperti peribahasa “lebih baik hujan batu di negeri sendiri,
daripada hujan emas di negeri orang”. Ada dua hal yang harus kita lakukan untuk membina
nasionalisme Indonesia:
a) Sikap toleransi
Selain dua hal diatas, kita juga harus menghindari empat hal berikut:
a) Sukuisme, yaitu sikap yang menganggap suku bangsa sendiri yang paling baik.
Akibatnya, akan selalu mementingkan suku sendiri dan mengabaikan suka yang lain.
b) Chauvinisme, yaitu sikap yang hanya mengunggulkan bangsa sendiri dan merendahkan
bangsa lain.
d) Provinsialisme, yaitu sikap yang selalu berkutat dengan kepentingan provinsi (daerah)
sendiri tanpa meperdulikan kepentingan bangsa yang lebih besar.
Apabila keempat hal tersebut masih terdapat dalam diri setiap warga Indonesia maka akan
menimbulkan perpecahan yang sangat merugikan persatuan bangsa dan negrara. Akibatnya
nasionalisme Indonesia akan semakin pudar.
2. Makna Patriotisme
Di dalam alinea pertama Pembukaan UUD 1945 dapat kita simpulkan bahwa Bangsa Indonesia
bertekad bahwa penjajahan di muka bumi ini harus dilenyapkan. Sikap seperti ini timbul akibat
dari pengalaman pahit yang dialami bangsa Indonesia selama dijajah oleh berbagai bangsa asing.
Dalam sejarah telah tercatat bagaimana bangsa Indonesia merebut dan mempertahankan
kemerdekaan dengan perjuangan yang gagah berani. Para pejuang bangsa Indonesia berjuang
mati-matian berperang mengusir penjajah..
Maka dapat kita simpulkan, bahwa patriotisme merupakan sikap sudi mengorbankan segala-
galanya untuk kejayaan tanah air, bangsa dan negara. Ciri-ciri patriotisme:
Pada saat ini nilai nasionalisme dan patriotisme tidak ditampilkan melalui perang fisik, akan
tetapi dalam upaya untuk mempertahankan jati diri bangsa dalam era persaingan dan kompetisi
yang semakin mengglobal sehingga Indonesia dapat terus eksis sebagai negara yang beradab.
Berikut ini contoh perilaku yang menampilkan nilai-nilai patriotisme:
• Senantiasa memelihara dan meningkatkan persatuan dan kesatuan agar bangsa Indonesia
menjadi kokoh, kuat dan tangguh
• Menyaring masuknya budaya asing yang tidak jelas manfaatnya bagi kemajuan Indonesia
5. Bagaimana peran anda sebagai pemuda dan mahasiswa dalam kontribusi terhadap
pejuangan mengisi kemedekaan?
pemuda harus disiapkan dan diberdayakan agar mampu memiliki kualitas dan
keunggulan daya saing guna menghadapi tuntutan, kebutuhan, serta tantangan dan persaingan di
era global. Permasalahan dan tantangan yang dihadapi dalam pembangunan pemuda adalah :
Masih rendahnya pembinaan dan perhatian terhadap pemuda dan Organisasi Kemasyarakatan
dan Pemuda (OKP).
Semangat perjuangan sebenarnya sudah menjadi bagian penting dari pemuda Indonesia sejak
dulu. Dari sanalah semangat kepemudaan harus dipupuk dan dipertahankan. Semangat
kepemudaan seharusnya tak boleh hilang diterjang sebagai godaan dan tantangan. Seharusnya
semakin banyak tantangan, maka semangat kepemudaan itu semakin membaja, semakin kuat dan
semakin terlatih. Tantangan besar sesungguhnya yang dihadapi para pemuda dewasa ini adalah
menghadapi globalisasi beserta dampak dan pengaruhnya yang terbilang luar biasa.
Pemuda sebagai ujung tombak yang menjelma menjadi sebuah amunisi dari maju mundurnya
sebuah bangsa harus senantiasa siap untuk selalu berkiprah dan memberikan sumbangsihnya
untuk kemajuan Negara kita. Sebagai mana yang telah diharapkan oleh proklamator tanah negeri
ini. Dengan harapan mudah-mudahan pemuda pemudi dan generasi penerus harapan bangsa,
dapat menjelma menjadi soekarno
-soekarno masa depan, yang senantiasa menjadi motor pergerakkan kemajuan bangsa.
Kesimpulan
Pemuda adalah agen perubahan, baik buruknya bangsa indonesia itu tergantung dengan generasi
penerusnya. Apabila generasi muda Indonesia memiliki mental, edukatif, inovatif, dan religius
seperti motto FKIP UNILA insyaallah Indonesia dipimpin generasi yang terdidik, inovatif dan
berketuhanan dan dapat tercapai keinginan bangsa indonesia pada tahun 2020 menjadi negara
maju.
Saran
Jadilah pemuda yang berguna untuk diri sendiri, orang tua, orang lain, dan nagara NKRI.
Dimulai dari hal kecil kita jadikan bangsa indonesia menjadi negara maju.
Daftar pustaka
PUSTAKA PENDIDIKAN
pusat pendikan yang membantu pelajar tingkat menengah ke bawah untuk menambah
ilmu pengetahuan dan wawasan.