Anda di halaman 1dari 31

3

BAB I

PENDAHULUAN

I. 1. LatarBelakang

Telah diketahui bahwa untuk dapat memelihara dan meningkatkan derajat


kesehatan, mencegah, dan mengobati penyakit serta memulihkan kesehatan
masyarakat perlulah disediakan dan diselenggarakan pelayanan kesehatan
masyarakat (public health services) yang sebaik-baiknya.

Subjek dan objek epidemiologi adalah tentang masalah kesehatan. Ditinjau dari
sudut epidemiologi, pemahaman tentang masalah kesehatan berupa penyakit
amatlah penting. Karena sebenarnya berbagai masalah kesehatan yang bukan
penyakit hanya akan mempunyai arti apabila ada hubungannya dengan soal
penyakit. Apabila suatu masalah kesehatan tidak sangkut pautnya dengan soal
penyakit., maka pada lazimnya masalah kesehatan tersebut tidak terlalu
diperioritaskan penanggulangannya.

Demikianlah karena pentingnya soal penyakit ini, maka perlulah dipahami dengan
sebaik-baiknya hal ikhwal yang berkaitan dengan penyakit tersebut. Kepentingan
dalam epidemiologi paling tidak untuk mengenal ada atau tidaknya suatu penyakit
di masyarakat sedemikian rupa dan mengkaitkannya dengan permasalahan yang
berbasis pada kedokteran gigi.

I. 2. RumusanMasalah

1. apa itu metode pengumpulan data dan sumber data?

2.Sebutkan metode apa saja yang dilakukan dalam pengumpulan data pada
suatu penelitian!

3. apa pengertian dan peranan epidemiologi dalam kesehatan masyarakat!

4. syarat apa saja sehingga sebuah penelitian dikatan sah atau valid?

5. data-data apa saja yang dibutuhkan dalam melakukan sebuah penelitian

[Type text] Page 3


4

6. alat-alat apa saja yang dibutuhkan untuk melakukan penelitian di bidang


kesehatan?

7. metode yang paling baik digunakan untuk memperoleh sebuah data yang
akurat?

8. apa saja macam-macam skrining dan tujuannya!

I. 3. Kasus
Seorang mahasiswi berusia 19 tahun berkunjung ke tempat praktik dokter
gigi sehubungan gigi berlubang dan nyeri berdenyut sejak kemarin. Sejak
beberapa tahun terakhir pasien sering mengeluh tentang bercak merah
kebiruan di bawah kulit yang muncul spontan di tempat yang tidak menentu
dibadan, kadang diperut, atau lain kali dilengan. bercak tersebut persis
pendarahan dibawah kulit (hematoma) yang terjadi bila trauma misalnya
“kegencet” atau dicubit dan menghilang setelah satu minggu.

[Type text] Page 4


5

BAB II

LANDASAN TEORI

II.1 METODE PENGUMPULAN DATA DAN SUMBER DATA

Metode Pengumpulan Data

Pengertian Metode Pengumpulan Data


Jika di lihat dari pengertian metode pengumpulan data menurut ahli metode
pengumpulan data berupa suatu pernyataan (statement) tentang sifat, keadaan,
kegiatan tertentu dan sejenisnya. Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh
informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian.

Metode pengumpulan data ini termasuk kategori laporan diri (personal report) /
Deskripsi diri (self-descriptive). Individu melaporkan tentang keadaan dirinya
berdasarkan pertanyaan atau perintah yang diberikan kepadanya.

Langkah-langkah pengumpulan Data

1. Mendefinisikan sasaran yang ingin dicapai melalui program


perubahan yang akan dilakukan
2. Mengidentifikasikan variabel-variabel sentral yang terdapat dalam
situasi yang dihadapi seeperti perpindahan pegawai, kinerja yang kurang
memuaskan dan lain sebagainya.
3. Memilih bagaimana metode pengumpulan data apa yang nantinya
akan digunakan
4. Mengkondisikan klien, jenis dan mutu informasi yang diperlukan,
penggunaan inrormasi yang terkumpul, berbagai instrumen lain yang dapat
digunakan
5. Wawancara
6. Pelaksanaan kegiatan pengumpulan data
7. Analisis Data
8. Evaluasi Efektivitas Pengumpulan data

[Type text] Page 5


6

Sumber Data Dan Metode Pengumpulan Data

Ada dua sumber data dan metode pengumpulan data, dua hal tersebut yaitu :

1. Data Primer

Data penelitian yang diperoleh sendiri melalui

•Wawancara, Observasi, Tes,

•Kuesioner (Daftar Pertanyaan)

•Pengukuran Fisik

•Percobaan Laboratorium

2. Data Sekunder

Data yang diperoleh dari sumber kedua, dokumentasi lembaga

•Biro Pusat Statistik (BPS)

•Rumah sakit

•Lembaga atau institusi

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk
mengumpulkan data. Metode menunjuk suatu cara sehingga dapat diperlihatkan
penggunaannya melalui angket, wawancara, pengamatan, tes, dkoumentasi dan
sebagainya.
Beberapa Aspek dalam Proses Pengumpulan Data :
• Data apa yang dikumpulkan (What).
• Dengan apa data itu dikumpulkan (With).
• Darimana data akan dikumpulkan (Where).
• Kapan data tersebut dikumpulkan (When).
• Bagaimana cara mengumpulkan (How).

[Type text] Page 6


7

II.2 BERBAGAI METODE DALAM PENGUMPULAN DATA

1. Metode Wawancara.

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap


muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap
nara sumber atau sumber data.
Wawancara pada penelitian sampel besar biasanya hanya dilakukan sebagai studi
pendahuluan karena tidak mungkin menggunakan wawancara pada 1000
responden, sedangkan pada sampel kecil teknik wawancara dapat diterapkan
sebagai teknik pengumpul data (umumnya penelitian kualitatif).

2. Metode Observasi.

Obrservasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya
mengukur sikap dari responden (wawancara dan angket) namun juga dapat
digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi (situasi, kondisi).
Teknik ini digunakan bila penelitian ditujukan untuk mempelajari perilaku
manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan dilakukan pada responden yang
tidak terlalu besar.

3. Metode Daftar Pertanyaan (kuesioner).

Angket / kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang
dijadikan responden untuk dijawabnya. Meskipun terlihat mudah, teknik
pengumpulan data melalui angket cukup sulit dilakukan jika respondennya cukup
besar dan tersebar di berbagai wilayah.

4. Dokumen

Pengambilan data melalui dokumen tertulis maupun elektronik dari


lembaga/institusi. Dokumen diperlukan untuk mendukung kelengkapan data yang
lain.

Dalam pengumpulan data penelitian membutuhkan suatu instrumen. Instrumen ini

[Type text] Page 7


8

dibutuhkan untuk pengambilan data untuk penelitian baik penelitian kualitatif


maupun penelitian kuantitatif. Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang
digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih
mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis
sehingga lebih mudah

[Type text] Page 8


9

II.3 EPIDEMIOLOGI DALAM KESEHATAN MASYARAKAT

PENGERTIAN

Epidemiologi berasal dari perkataan Yunani, dimana epi- yang berarti ”


permukaan, diatas, menimpa, atau tentang”, demos yang berarti ” orang, populasi,
penduduk, manusia ” serta ologi berarti “ilmu tentang”. Secara etimologis,
epidemiologi berarti ilmu mengenai kejadian yang menimpa penduduk.

Epidemiologi lahir berdasarkan dua asumsi dasar. Pertama, penyakit pada


populasi manusia tidak terjadi dan tersebar begitu saja secara acak. Kedua,
penyakit pada manusia sesungguhnya mempunyai faktor penyebab dan faktor
preventif yang dapat diidentifikasi melalui penelitian sistematik pada berbagai
populasi, tempat, dan waktu. Berdasarkan asumsi tersebut, epidemiologi dapat
didefinisikan sebagai ” ilmu yang mempelajari distribusi dan determinan –
determinan frekuensi penyakit dan status kesehatan pada populasi manusia.

Definisi tersebut mengisyaratkan bahwa epidemiologi pada dasarnya merupakan


ilmu empirik kuantitatif, yang banyak melibatkan pengamatan dan pengukuran
yang sistematik tentang frekuensi penyakit dan sejumlah faktor-faktor yang
dipelajari hubungannya dengan penyakit.

1. TUJUAN EPIDEMIOLOGI DALAM KESEHATAN MASYARAKAT


Secaraumum, dapatdikatakanbahwatujuan yang
hendakdicapaidalamepidemiologiadalahmemperoleh data frekuensi,
distribusidandeterminanpenyakitataufenomena lain yang
berkaitandengankesehatanmasyarakat, misalnya:

1. Penelitianepidemiologis yang dilakukan pada kejadian luar biasa akibat


keracunan makanan dapat digunakan untuk mengungkapkan makanan yang
tercemar dan menemukan penyebabnya.
2. Penelitian epidemiologis yang dilakukan untuk mencari hubungan antara
karsinoma paru-paru dengan asbes, rokok dengan penyakit jantung dan hubungan-
hubungan penyakitdan masalah kesehatan lainnya
3. Menentukan apakah hipotesis yang dihasilkan dari percobaan heawan konsisten
dengan data epidemiologis
4. Memperoleh informasi yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan

[Type text] Page 9


10

dalam menyusun perencanaan, penanggualangan masalah kesehatan, serta


menentukan prioritas masalah keseahatan masyarakat

SedangkantujuanepidemiologimenurutRisser (2000), Gordis (2000), Gerstman


(1998), Kleinbaum (1982) dapat di simpulkansebagaiberikut :
• MendeskripsikanDistribusi,
kecenderungandanriwayatalamiahsuatupenyakitataukeadaankesehatanpopulasi.
• Menjelaskanetiologipenyakit.
• Meramalkankejadianpenyakit.
• Mengendalikandistribusipenyakitdanmasalahkesehatanpopulasi.

2. MANFAAT EPIDEMIOLOGI DALAM KESEHATAN MASYARAKAT


ApabilaEpidemiologidapatdipahamidanditerapkandenganbaik,
akandiperolehberbagaimanfaat yang jikadisederhanakanadalahsebagaiberikut :

1. MembantuPekerjaanAdministrasiKesehatan.
YaitumembantupekerjaandalamPerencanaan( Planning ) daripelayanankesehatan,
Pemantauan ( Monitoring ) danPenilaian ( Evaluation ) suatuupayakesehatan.
Data yang
diperolehdaripekerjaanepidemiologiakandapatdimanfaatkanuntukmelihatapakahu
paya yang dilakukantelahsesuaidenganrencanaatautidak (Pemantauan)
danataukahtujuan yang ditetapkantelahtercapaiatautidak (Penilaian).

2. DapatMenerangkanPenyebabSuatuMasalahKesehatan.
Dengandiketahuinyapenyebabsuatumasalahkesehatan, makadapatdisusunlangkah
– langkahpenaggulanganselanjutnya, baik yang bersifatpencegahanataupun yang
bersifatpengobatan.

3. DapatMenerangkanPerkembanganAlamiahSuatuPenyakit.
Salah satumasalahkesehatan yang sangatpentingadalahtentangpenyakit.
DenganmenggunakanmetodeEpidemiologidapatlahditerangkanRiwayatAlamiahPe
rkembanganSuatuPenyakit( Natural History of Disease ).
Pengetahuantentangperkembanganalamiahiniamatpentingdalammenggambarkanp
erjalanansuatupenyakit.
Denganpengetahuantersebutdapatdilakukanberbagaiupayauntukmenghentikanperj
alananpenyakitsedemikianrupasehinggapenyakittidaksampaiberkelanjutan.
Manfaat /
perananEpidemiologidalammenerangkanperkembanganalamiahsuatupenyakitadal
ahmelaluipemanfaatanketerangantentangfrekwensidanpenyebaranpenyakitterutam
apenyebaranpenyakitmenurutwaktu.

[Type text] Page 10


11

Dengandiketahuinyawaktumunculdanberakhirnyasuatupenyakit,
makadapatlahdiperkirakanperkembanganpenyakittersebut.

4. DapatMenerangkanKeadaanSuatuMasalahKesehatan.
KarenaEpidemiologimempelajaritentangfrekwensidanpenyebaranmasalahkesehata
n, makaakandiperolehketerangantentangkeadaanmasalahkesehatantersebut.
Keadaan yang dimaksud di sinimerupakanperpaduandariketeranganmenurut cirri
– cirri Manusia, tempatdanWaktu.

Perpaduan cirri inipadaakhirnyamenghasilkan 4 ( empat )


KeadaanMasalahKesehatanyaitu :

a. EPIDEMI
Adalah :Keadaandimanasuatumasalahkesehatan ( umumnyapenyakit ) yang
ditemukanpadasuatudaerahtertentudalamwaktu yang singkatberadadalamfrekuensi
yang meningkat.

b. PANDEMI
Adalah :Suatukeadaandimanasuatumasalahkesehatan ( umumnyapenyakit ) yang
ditemukanpadasuatudaerahtertentudalamwaktu yang
singkatmemperlihatkanpeningkatan yang
amattinggisertapenyebarannyatelahmencakupsuatuwilayah yang amatluas.

c. ENDEMI
Adalah :suatukeadaandimanasuatumasalahkesehatan ( umumnyapenyakit ) yang
frekuensinyapadasuatuwilayahtertentumenetapdalamwaktu yang lama.

d. SPORADIK
Adalah :suatukeadaandimanasuatumasalahkesehatan ( umumnyapenyakit ) yang
ada di suatuwilayahtertentufrekwensinyaberubah – ubahmenurutperubahanwaktu.

3. PERANAN EPIDEMIOLOGI DALAM KESEHATAN MASYARAKAT


Dalambidangkesehatan, epidemiologimempunyaiperanan yang
cukupbesarkarenahasilnyadapatdigunakanuntuk:
• Mengadakananlisisperjalananpenyakit di masyarakatsertaperubahan-perubahan
yang terjadiakibatintervensialamataumanusia
• Mendeskripsikanpolapenyakitpadaberbagaikelompokmasyarakat
• Mendeskripsikanhubunganantaradinamikapenududukdenganpenyebaranpenyakit

Dari kemampuanepidemiologiuntukmengetahuidistribusidanfaktor-
faktorpenyebabmasalahkesehatandanmengarahkanintervensi yang
diperlukanmakaepidemiologidiharapkanmempunyaiperanandalambidangkesehata
nmasyarakatberupa

[Type text] Page 11


12

• Mengidentifikasiberbagaifaktorpenyebabmaupunfaktorrisiko yang
berhubungandengantimbulnyapenyakitdanmasalahkesehatanlainnya

Menerangkanbesarnyamasalahdangangguankesehatansertapenyebarannyadalamsu
atupenduduktertentu

Mengembangkanmetodologiuntukmenganalisiskeadaansuatupenyakitdalamupaya
untukmengatasiataumenanggulanginya.
• Mengarahkanintervensi yang diperlukanuntukmenanggulangimasalah yang
perludipecahkan.
• Menyiapkan data daninformasi yang esensiluntukkeperluan :
1. perencanaan,
2. pelaksanaan program,
3. evaluasiberbagaikegiatanpelayanankesehatanpadamasyarakat
4. menentukanskalaperioritaskegiatantsb.
• Membantumelakukanevaluasiterhadap program kesehatan yang
sedangatautelahdilakukan.

4. MENGAPA PETUGAS KESEHATAN MEMBUTUHKAN PENGETAHUAN


EPIDEMIOOGI ?
Untukmenjawabpertanyaantersebut di atasdapatdi
jelaskanmelaluibeberapahalberikutini:
• Walaupunteknologikedokterantelahmenngalamikemajuan yang sangatpesat,
tetapimasihbanyakfaktorpenyebabpenyakit yang
belumterungkapterutamapenyakit-penyakitkronis, danpenyakit yang
belumpernahterjadiataupenyakitbarudanbelumpernah di laporkansebelumnya.
Dalamhaldemikian, pendekatanepidemiologimerupakancara yang paling
efektifdanefisienuntukmengungkapkanpenyebabnya.
• Keberhasilanpercobaanpengobatanpenyakitataupencegahanpenyakit yang
dilakukan di klinikatau di laboratoriummasihharus di ujikemampuannya di
masyarakat
• Frekuensidistribusipenyakit yang diperoleh di rumahsakitharus di
sesuaikandengankondisi di masyarakat.
• Dalamupayapeningkatanderajatkesahatanmasyarakatmelaluipelayanankesahatan
di butuhkaninformasitentang yang terkena, jumlah orang yang terkena,
dimanadanbilamanterkenanya. Penyebarandanpenyebabnya.
Informasitersebutdapatdiperolehmelaluistudiepidemiologis

Dalammenghadapimasalahkesehatanmasyarakatsepertipencegahanpenyakitataufe
nomena lain sepertiledakanpendudukdapatdilakukandalamupayaimunisasi,
penyaringanterhadap orang yang

[Type text] Page 12


13

mempunyairisikoterkenasuatupenyakitwalaupunpenyakitbelumtampak,
danupayakeluargaberencanauntukmengatasiledakanpenduduk.

RUANG LINGKUP EPIDEMIOLOGI

a. Masalahkesehatansebagaisubjekdanobjekepidemiologi

Epidemiologitidakhanyasekedarmempelajarimasalah-masalahpenyakit-
penyakitsaja, tetapijugamencakupmasalahkesehatan yang sangatluasditemukan di
masyarakat. Diantaranya masalah keluarga berencana, masalah kesehatan
lingkungan, pengadaan tenaga kesehatan, pengadaan sarana kesehatan dan
sebagainya. Dengan demikian, subjek dan objek epidemiologi berkaitan dengan
masalah kesehatan secara keseluruhan.

b. Masalahkesehatanpadasekelompokmanusia

Pekerjaanepidemiologidalammempelajarimasalahkesehatan, akanmemanfaatkan
data darihasilpengkajianterhadapsekelompokmanusia,
apakahitumenyangkutmasalahpenyakit,
keluargaberencanaataukesehatanlingkungan.
Setelahdianalisisdandiketahuipenyebabnyadilakukanupaya-
upayapenanggulangansebagaitindaklanjutnya.

c. Pemanfaatan data
tentangfrekuensidanpenyebaranmasalahkesehatandalammerumuskanpenyebabtim
bulnyasuatumasalahkesehatan.

Pekerjaanepidemiologiakandapatmengetahuibanyakhaltentangmasalahkesehatand
anpenyebabdarimasalahtersebutdengancaramenganalisis data
tentangfrekuensidanpenyebaranmasalahkesehatan yang
terjadipadasekelompokmanusiaataumasyarakat. Dengan memanfaatkan perbedaan
yang kemudian dilakukan uji statistik, maka dapat dirumuskan penyebab
timbulnya masalah kesehatan.

Kata
kuncidariepidemiologiadalahmengenaifrekuensi,penyebaran,danfaktordeterminan.
Frekuensiyaitumenemukanmasalahkesehatan di
masyarakatdanmengukurataumenghitungjumlahmasalahkesehatan yang terjadi di
masyarakat.
Penyebaranyaitumenunjukkepadapengelompokanmasalahkesehatanmenurutsuatuk
eadaantertentu. Keadaantertentu yang dimaksudkandalamepidemiologiadalah :

[Type text] Page 13


14

a. MenurutCiri – ciriManusia ( MAN )

b. MenurutTempat ( PLACE )

c. MenurutWaktu ( TIME )

Sedangkan yang
dimaksuddenganfaktordeterminanadalahmenunjukkepadafaktorpenyebabdarisuatu
penyakit / masalahkesehatanbaik yang menjelaskanFrekuensi,
penyebaranataupunyang
menerangkanpenyebabmunculnyamasalahkesehatanitusendiri. Dalamhaliniada 3
langkah yang lazimdilakukanyaitu :

a. MerumuskanHipotesatentangpenyebab yang dimaksud.

b. MelakukanpengujianterhadaprumusanHipotesa yang telahdisusun.

c. Menarikkesimpulan.

[Type text] Page 14


15

II.4 SYARAT PENELITIAN YANG VALID

Persyaratan Penelitian

Tanpa adanya penelitian,pengetahuan tidak akan bertambah maju. Padahal


pengetahuan adalah dasar semua tindakan dan usaha, jadi peneletihan sebagai
dasar untuk meningkatkan pengetahuan harus di adakan agar meningkatkan
pencapaian usaha usaha manusia. Penelitian tidak di lakukan dengan semena-
mena atau seenaknya saja,penelitian memiliki persyaratan yang harus di lakukan
agar penelitian dapat berjalan dengan baik dan lancar. Ada tiga persyaratan
penting dalam melakukan penelitian :
1. Sistematis; artinya dilaksanakan menurut pola tertentu, dari yang paling
sederhana sampai yang paling kompleks hingga mencapai tujuan secara efektif
dan efisien. Penelitian harus dilakukan secara runtun dan bertahap, sehingga
terlihat dan terasa jelas alur pikirannya dan mudah dipahami.
2. Berencana; dilaksanakan dengan adanya unsur dipikirkan langkah"
pelaksanaannya. Jadi penelitian tidak dilakukan secara kebetulan, coba" dan
spekulasi.
3. Mengikuti konsep ilmiah; artinya mulai awal sampai akhir kegiatan penelitian
mengikuti cara" yang sudah ditentukan yaitu prinsip yang digunakan untuk
memperoleh ilmu pengetahuan

II.5 DATA-DATA DALAM SEBUAH PENELITIAN

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan


dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Sebelum melakukan penelitian, seorang
peneliti biasanya telah memiliki dugaan berdasarkan teori yang ia gunakan,
dugaan tersebut disebut dengan hipotesis (Baca juga: Pengertian Hipotesis dan
Langkah Perumusan Hipotesis). Untuk membuktikan hipotesis secara empiris,
seorang peneliti membutuhkan pengumpulan data untuk diteliti secara lebih
mendalam.

Proses pengumpulan data ditentukan oleh variabel-variabel yang ada dalam


hipotesis. Pengumpulan data dilakukan terhadap sampel yang telah ditentukan
sebelumnya. Data adalah sesuatu yang belum memiliki arti bagi penerimanya dan
masih membutuhkan adanya suatu pengolahan. Data bisa memiliki berbagai
wujud, mulai dari gambar, suara, huruf, angka, bahasa, simbol, bahkan keadaan.

[Type text] Page 15


16

Semua hal tersebut dapat disebut sebagai data asalkan dapat kita gunakan sebagai
bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian, ataupun suatu konsep.

Data dapat dibedakan dalam beberapa kategori. Jenis-jenis data dapat


dikategorikan sebagai berikut:

A. Menurut cara memperolehnya:

1. Data primer, yaitu data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh peneliti
langsung dari subjek atau objek penelitian.
2. Data sekunder, yaitu data yang didapatkan tidak secara langsung dari objek atau
subjek penelitian.

B. Menurut sumbernya

1. Data internal, yaitu data yang menggambarkan keadaan atau kegiatan dalam
sebuah organisasi
2. Data eksternal, yaitu data yang menggambarkan duatu keadaan atau kegiatan di
luar sebuah organisasi

C. Menurut sifatnya

1. Data kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka pasti


2. Data kualitatif, yaitu data yang bukan berbentuk angka

D. Menurut waktu pengumpulannya

1. Cross section/insidentil, yaitu data yang dikumpulkan hanya pada suatu waktu
tertentu
2. Data berkala/ time series, yaitu data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk
menggambarkan suatu perkembangan atau kecenderungan keadaan/ peristiwa/
kegiatan.

[Type text] Page 16


17

II.6 ALAT-ALAT UNTUK PENELITIAN DI BIDANG KESEHATAN

a. Tes
Tes adalah sederetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk
mengukur ketrampilan, pengukuran, inteligensi, kemampuan atau bakat yang
dimiliki oleh individu atau kelompok. Merupakan prosedur sistematik yang dibuat
dalam bentuk tugas-tugas yang distandardisasikan dan diberikan kepada individu
atau kelompok untuk dikerjakan, dijawab, atau direspons, baik dalam bentuk
tertulis, lisan maupun perbuatan. Secara khusus untuk keperluan pengukuran dan
penyesuaian dengan jenis instrumen, maka variabel-variabel yang akan diukur
atau diteliti dibedakan atas dua kelompok yaitu variabel konseptual dan variabel
faktual. Variabel konseptual dapat dibedakan lagi atas dua macam, yaitu variabel
yang sifatnya konstruk seperti sikap, motivasi, kreativitas, gaya kepemimpinan,
konsep diri, kecemasan, dan lain-lain; serta variabel yang sifatnya konten atau
bersifat pengetahuan, yaitu berupa penguasaan responden terhadap seperangkat
konten atau pengetahuan yang semestinya dikuasai atau diujikan dalam suatu tes
atau ujian.

B.Angket atau kuesioner


Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan memeperoleh
informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang
ia ketahui. Merupakan alat pengumpul data berbentuk pertanyaan yang akan diisi
atau dijawab oleh responden. Beberapa alasan digunakannya kuesioner adalah :
(1) kuesioner terutama dipakai untuk mengukur variabel yang bersifat faktual, (2)
untuk memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan penelitian, dan (3) untuk
memperoleh informasi dengan validitas dan reliabilitas setinggi mungkin.

C.Interviu (interview)
Interviu atau wawancara merupakan pertemuan antara dua orang untuk bertukar
informasi dan ide melalui Tanya jawab sehingga dapat dikonstruksikan makna
dalam suatu topik tertentu. Interviu digunakan oleh peneliti untuk menilai keadaan
sesorang, misalnya untuk mencari data tentang variabel latar belakang murid,
orang tua, pendidikan, perhatian, sikap terhadap sesuatu.

D.Observasi
Di dalam artian penelitian, observasi adalah mengadakan pengamatan secara
langsung, observasi dapat dilakukan dengan tes, kuesioner, ragam gambar, dan
rekam suara. Pedoman observasi berisi sebuah daftar jenis kegiatan yang mungkin
timbul dan akan diamati.

E.Skala bertingkat (ratings)


Rating atau skala bertingkat adalah suatu ukuran subyektif yang dibuat bersekala.
Walaupun skala bertingkat ini menghasilkan data yang kasar, tetapi cukup
memberikan informasi tertentu tentang program atau orang. Instrumen ini dapat
dengan mudah memberikan gambaran penampilan, terutama penampilan di dalam
orang menjalankan tugas, yang menunjukkan frekuensi munculnya sifat-sifat.

[Type text] Page 17


18

Sehingga skala bertingkat merupakan alat pengumpul data untuk memperoleh


gambaran kuantitatif aspek-aspek tertentu dari suatu barang, atau sifat- sifat
seseorang dalam bentuk skala yang sifatnya ordinal, misalnya sangat baik, baik,
sedang, tidak baik, dan sangat tidak baik; atau sangat setuju, setuju, netral, tidak
setuju, sangat tidak setuju; atau sangat sering, sering, kadang-kadang, jarang, dan
tidak pernah. Skala dapat berbentuk skala sikap yang biasanya ditujukan untuk
mengkur variabel yang bersifat internal psikologis dan diisi oleh responden yang
bersangkutan. Selain itu, skala dapat pula berbentuk skala penilaian yakni apabila
skala tersebut ditujukan untuk mengukur variabel yang indikator-indikatornya
dapat diamati oleh orang lain, sehingga skala penilaian bukan biberikan kepada
unit analisis penelitian (yang bersangkutan) tetapi diberikan atau diisi oleh orang
lain yang mempunyai pengetahuan atau pengalaman yang cukup memadai tentang
keadaan subyek yang menjadi unit analisis dalam kaitannya dengan variabel yang
akan diukur. Di dalam menyusun skala, yang perlu diperhatikan adalah bagaimana
menentukan variabel skala. Apa yang ditanyakan harus apa yang diamati
responden.

F.Dokumentasi
Dokumentasi, dari asal kata dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Di
dalam melaksanakan metode dokumentasi, penelitian menyelidiki benda-benda
tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat,
dan sebagainya.

[Type text] Page 18


19

II.7 METODE TERBAIK DALAM MEMPEROLEH DATA AKURAT

Kegiatan penelitian memerlukan metode yang jelas. Dalam hal ini ada dua
metode penelitian yakni metode kualitatif dan metode kuantitatif. Pada mulanya
metode kuantitatif dianggap memenuhi syarat sebagai metode penelitian yang
baik, karena menggunakan alat-alat atau intsrumen untuk mengakur gejala-gejala
tertentu dan diolah secara statistik. Tetapi dalam perkembangannya, data yang
berupa angka dan
pengolahan matematis tidak dapat menerangkan kebenaran secara meyakinkan.
Oleh sebab itu digunakan metode kualitatif yang dianggap mampu menerangkan
gejala atau fenomena secara lengkap dan menyeluruh.

[Type text] Page 19


4

Metode yang tepat untuk kasus diatas adalah metode kualitatif. Metode
kualitatif merupakan suatu penelitian yang bermaksud memahami fenomena
tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi,
motivasi, dan tindakan secara holistik. Penelitian ini dilakukan pada obyek yang
alamiah. Obyek yang alamiah adalah obyek yang berkembang apa adanya, tidak
dimanipulasi dan dipengaruhi oleh peneliti obyek tersebut. Dalam penelitian
kualitatif instrumennya adalah orang atau human instrument, yaitu peneliti itu
sendiri. Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam,
suatu data yang mengandung makna atau data yang sebenarnya. Sedangkan data
yang berupa angka dan pengolahan matematis pada penelitian dengan metode
kuantitatif tidak dapat menerangkan kebenaran secara meyakinkan.

[Type text] Page 4


5

III.8 MACAM-MACAM SKRINING DAN TUJUANNYA

Pengertian Skrining

1. US Comission on Chronic Illnes (1951) telah mendefinisikan skrining


sebagai suatu upaya dalam menduga ciri-ciri suatu penyakit atau kelainan
yang belum diketahui dengan cara menguji, memeriksa atau prosedur lain
yang dapat dilakukan dengan cepat.
2. Definisi lain tentang skrining (screening) untuk pengendalian penyakit
adalah pemeriksaan orang-orang asimptomatik untuk mengklasifikasikan
mereka ke dalam kategori yang diperkirakan mengindap atau diperkirakan
tidak mengindap penyakit (as likely or unlikely to have the disease) yang
menjadi obyek skrining.
3. Skrining bukan alat untuk mendiagnosis, subjek yang ditemukan positif
atau kemungkinan mengidap suatu penyakit tertentu dalam skrining masih
perlu dirujuk kembali untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk
menegakkan diagnosa. Biasanya kegiatan skrining bukan berasal dari
kemauan penderita tetapi berasal dari petugas kesehatan atau pihak lain
yang ingin mengetahui besarnya kejadian penyakit tertentu.

Macam-macam skrining

Ada 3 macam skrining yaitu:

1. Mass Screening (Skrining Masal)

[Type text] Page 5


6

Dilakukan pada seluruh populasi.

2. Multiple Screening (Skrining Ganda)

Dilakukan dengan melibatkan penggunaan berbagai alat uji skrining pada saat
yang bersamaan.

3. Prescriptive Screening (Skrining Preskriptif)

Dilakukan dengan tujuan untuk mendeteksi individu-individu sehat terhadap suatu


penyakit yang dapat dicegah lebih lanjut.

Tujuan Skrining

Tujuan skrining adalah untuk mengurangi morbiditas atau mortalitas dari penyakit
dengan pengobatan dini terhadap kasus-kasus yang ditemukan.Program diagnosis
dan pengobatan dini hampir selalu diarahkan kepada penyakit tidak menular,
seperti kanker, Diabetes Mellitus, glaukoma, dan lain-lain.Dalam skala tingkatan
prevalensi penyakit, deteksi dan pengobatan dini ini termasuk dalam tingkat
prevensu sekunder.

Semua skrining dengan sasaran pengobatan dini ini dimaksudkan untuk


mengidentifikasi orang-orang asimtomatik yang berisiko mengidap gangguan
serius.Dalam kontek ini, penyakit adalah setiap karakteristik anatomi (misalnya
kanker atau arteriosklerosis), fisiologi (misalnya kebiasaan merokok) yang
berkaitan dengan peningkatan gangguan kesehatan yang serius atau kematian.

Kriteria Program Skrining.

Menurut Mausner dan Bahn (1997), ada 10 kriteria yang harus dipenuhi dalam
program skrining yaitu:

[Type text] Page 6


7

Penyakit atau keadaan yang dicari haruslah merupakan masalah kesehatan yang
penting.

Tersedia obat yang potensial dan disepakati untuk pengobatan penderita yang
ditemukan.

Tersedia fasilitas dan biaya untuk diagnosis pasti dan pengobatan.

Penyakit atau keadaan yang dideteksi harus mempunyai masa laten atau
asimtomatik dini.

Tersedia alat uji skrining yang sesuai.

Uji skrining yang tersedia harus dapat diterima oleh populasi sasaran.

Perjalanan alamiah penyakit atau keadaan yang akan dideteksi harus benar-benar
diketahui.

Harus ada kebijakan yang sudah disepakati dari mereka yang diobati sebagai
penderita.

Biaya skrining secara ekonomis harus seimbang dengan resiko biaya untuk
perawatan medis secara keseluruhan.

Harus dimungkinkan untuk diadakan follow up dan kemungkinan untuk


pencariaan/penemuan penderita secara berkesinambungan.

Tes Dalam Skrining

Kualitas suatu uji diagnostik dinilai dengan dua parameter, yaitu sensitivitas
dan spesifisitasnya. Kedua parameter ini memiliki nilai yang konstan yaitu
(diharapkan) bernilai sama dimanapun uji dilakukan. Selain itu ada pula kuantitas
yang dinamakan nilai prediksi positif dan nilai prediksi negatif, kedua nilai ini
memiliki nilai yang berbeda jika uji dilakukan di tempat-tempat dengan prevalensi
penyakit yang tidak sama.

[Type text] Page 7


8

Banyak pertimbangan untuk menilai apakah suatu cara uji dapat dipakai secara
prosedur pada suatu uji penapisan. Diantaranya yang paling penting adalah
validitas dengan demikian suatu cara untuk uji dikatakan valid, tergantung
seberapa mampu membedakan antara yang kemungkinan sakit dari yang sehat.
Ada banyak ukuran uji validitas yang diperoleh dari tabel 2 x 2 (tabel uji
validitas).

Tabel Uji validitas

Ukuran – ukuran tersebut adalah:

Sensitivitas yaitu persentase hasil positif apabila suatu cara uji dilakukan terhadap
penderita yang berpenyakit (dalam tabel 2 x 2 sebagai a/a+c x 100 %).

Spesifisitas yaitu persentase hasil negatif, apabila cara uji tersebut dilakukan
terhadap orang yang tidak sakit (dalam tabel 2 x 2 sebagai d/b+d x 100 %).

Nilai duga positif (Positif Predictive Value (PPV)) yaitu persentase yang benar–
benar menderita suatu penyakit dari semua hasil uji tapis positif (dalam tabel 2 x 2
sebagai a/a+b x 100 %).

Nilai duga negatif (Negative Predictive Value (NPV)) yaitu persentase yang
benar–benar tidak menderita suatu penyakit dari semua hasil uji tapis negatif
(dalam tabel 2 x 2 sebagai d/c+d x 100 %).

Prevalensi yaitu presentase antara positif gold standar dari semua yang di uji
(dalam tabel 2 x 2 sebagai a+c/a+b+c+d x 100%)

Gold Standar

Uji Penampisan Positif Negatif Total

[Type text] Page 8


9

Positif a b a+b

Negatif c d c+d

Total a+c b+d a + b +c +d

Rasio Likelihood positif yaitu sensitivitas dibanding 1 – spesifisitas.

Rasio Likelihood negatif yaitu 1 – sensitivitas dibanding spesifisitas.

[Type text] Page 9


10

BAB III

PEMBAHASAN

SKENARIO KASUS

Berdasarkan laporan bulanan yang masuk ke Dinas kesehatan kota Bunga,


terdapat peningkatan jumlah kunjungan kasus perawatan gigi. Kasus perawatan
penyakit karies dan penyakit periodontal mendominasi jumlah kunjungan
perawatan. Dalam upaya menanggulangi masalah kesehatan gigi masyarakat kota
Bunga, maka Kadis Kesehatan Kota Bunga menggelar rapat bersama para kepala
puskesmas dan tenaga kesehatan gigi di Kota Bunga. Dalam rapat diputuskan
untuk melaksanakan survei epidemiologi, surveilans epidemiologi dan skrining.
Diharapkan data yang diperoleh dapat membeikan berbagai informasi untuk
menyelesaikan masalah kesehatan gigi dan mulut populasi di Kota Manado.

STEP 1: Menentukan kata sulit

1. Epidemiologi
2. Penyakit periodontal
3. Survei epidemiologi
4. Surveilans epidemologi
5. Skrining

[Type text] Page 10


11

STEP 2 : Mencari jawaban dari kata sulit yang ditentukan

1. Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang pola kesehatan dan


penyakit serta faktor yang terkait di tingkat populasi
2. Penyakit periodontal, adalah penyakit yang mengenai jaringan pendukung
gigi yaitu gingiva atau gusi dan jaringan periodontal (jaringan penghubung
antara gigi geligi dan tulang alveolar)
3. Survey epidemilogi adalah metode pengumpulan informasi bersal dari
populasi dan sampel yang dilakukan, biasanya dengan menyebarkan
kuisioner atau melakukan wawancara.
4. Surveilans epidemilogi adalah kegiatan yang terus-menerus dilakukan
berupa pengumpulan data, analisis, dan interpretasi ( pemberian
kesan/pendapatan) kesehatan yang digunakan untuk perencanaan,
implementasi (penerapan pelaksanaan) dan evaluasi aktivitas kesehatan
dan kemudian diseminasi (kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh
informasi)sehingga langkah efektif pencegahan penyakit bisa dilakukan
dengan baik.
5. Skrining adalah upaya dalam menduga ciri-ciri suatu penyakit atau
kelainan yang belum diketahui dengan cara menguji memeriksa atau
prosedur lain yang dapat dilakukan dengan cepat atau dengan kata lain
dilakukan deteksi dini dari suatu penyakit.

STEP 3 : Menentukan rumusan masalah

1.Jelaskan mengenai metode pengumpulan data dan sumber data!

2.Sebutkan metode apa saja yang dilakukan dalam pengumpulan data pada
suatu penelitian!

3. jelaskan mengenai pengertiann dan peranan epidemiologi dalam kesehatan


masyarakat!

4. syarat apa saja sehingga sebuah penelitian dikatan sah atau valid?

5. data-data apa saja yang dibutuhkan dalam melakukan sebuah penelitian

[Type text] Page 11


12

6. alat-alat apa saja yang dibutuhkan untuk melakukan penelitian di bidang


kesehatan?

7. metode yang paling baik digunakan untuk memperoleh sebuah data yang
akurat?

8. jelaskan macam-macam skrining dan tujuannya!

STEP 4 :Menjawab rumusan masalah

1.Jelaskan mengenai metode pengumpulan data dan sumber data!

Teknik pengumpulan data merupakan teknik atau cara yang dilakukan


untuk mengumpulkan data. Metode menunjukkan suatu cara sehingga
dapat diperlihatkan penggunaannya melalui angket wawancara,
pengamatan, tes, dokumentasi dll. Ada dua sumber data dan metode
pengumpulan data :

1. data primer

2. data sekunder

2.Sebutkan metode apa saja yang dilakukan dalam pengumpulan data


pada suatu penelitian!

Metode yang dilakukan dalam pengumpulan data pada suatu penelitian :

 Metode wawancara

 Metode observasi

 Metide kueisioner

 Metode dokumen

3. jelaskan mengenai pengertiann dan peranan epidemiologi dalam


kesehatan masyarakat!

[Type text] Page 12


13

Epidemiologi berasal dari perkataan Yunani, dimana epi- yang berarti ”


permukaan, diatas, menimpa, atau tentang”, demos yang berarti ” orang,
populasi, penduduk, manusia ” serta ologi berarti “ilmu tentang”. Secara
etimologis, epidemiologi berarti ilmu mengenai kejadian yang menimpa
penduduk.

1. MembantuPekerjaanAdministrasiKesehatan.
YaitumembantupekerjaandalamPerencanaan( Planning )
daripelayanankesehatan, Pemantauan ( Monitoring ) danPenilaian ( Evaluation
) suatuupayakesehatan.
Data yang
diperolehdaripekerjaanepidemiologiakandapatdimanfaatkanuntukmelihatapak
ahupaya yang dilakukantelahsesuaidenganrencanaatautidak (Pemantauan)
danataukahtujuan yang ditetapkantelahtercapaiatautidak (Penilaian).

2. DapatMenerangkanPenyebabSuatuMasalahKesehatan.
Dengandiketahuinyapenyebabsuatumasalahkesehatan,
makadapatdisusunlangkah – langkahpenaggulanganselanjutnya, baik yang
bersifatpencegahanataupun yang bersifatpengobatan.

3. DapatMenerangkanPerkembanganAlamiahSuatuPenyakit.
Salah satumasalahkesehatan yang sangatpentingadalahtentangpenyakit.
DenganmenggunakanmetodeEpidemiologidapatlahditerangkanRiwayatAlamia
hPerkembanganSuatuPenyakit( Natural History of Disease ).
Pengetahuantentangperkembanganalamiahiniamatpentingdalammenggambark
anperjalanansuatupenyakit.
Denganpengetahuantersebutdapatdilakukanberbagaiupayauntukmenghentikan
perjalananpenyakitsedemikianrupasehinggapenyakittidaksampaiberkelanjutan.
Manfaat /
perananEpidemiologidalammenerangkanperkembanganalamiahsuatupenyakita
dalahmelaluipemanfaatanketerangantentangfrekwensidanpenyebaranpenyakitt
erutamapenyebaranpenyakitmenurutwaktu.
Dengandiketahuinyawaktumunculdanberakhirnyasuatupenyakit,
makadapatlahdiperkirakanperkembanganpenyakittersebut.

4. DapatMenerangkanKeadaanSuatuMasalahKesehatan.
KarenaEpidemiologimempelajaritentangfrekwensidanpenyebaranmasalahkese
hatan,
makaakandiperolehketerangantentangkeadaanmasalahkesehatantersebut.

[Type text] Page 13


14

Keadaan yang dimaksud di sinimerupakanperpaduandariketeranganmenurut


cirri – cirri Manusia, tempatdanWaktu.

4. syarat apa saja sehingga sebuah penelitian dikatan sah atau valid?

Ada tiga persyaratan penting dalam melakukan penelitian :

1. Sistematis; artinya dilaksanakan menurut pola tertentu, dari yang


paling sederhana sampai yang paling kompleks hingga mencapai tujuan
secara efektif dan efisien. Penelitian harus dilakukan secara runtun dan
bertahap, sehingga terlihat dan terasa jelas alur pikirannya dan mudah
dipahami.

2. Berencana; dilaksanakan dengan adanya unsur dipikirkan


langkah" pelaksanaannya. Jadi penelitian tidak dilakukan secara kebetulan,
coba" dan spekulasi.

3. Mengikuti konsep ilmiah; artinya mulai awal sampai akhir


kegiatan penelitian mengikuti cara" yang sudah ditentukan yaitu prinsip
yang digunakan untuk memperoleh ilmu pengetahuan

5. data-data apa saja yang dibutuhkan dalam melakukan sebuah


penelitian

. a. menurut cara memperolehnya

 Data primer

 Data sekunder

b. menurut sumbernya

 Data internal

 Data eksternal

c. menurut sifatnya

 data kuantitatif

 Data kualitatif

d. menurut waktu pengumpulannya

 Cross section / insidentil

 Data berkala / time series

[Type text] Page 14


15

6. alat-alat apa saja yang dibutuhkan untuk melakukan penelitian di


bidang kesehatan?

A. Tes
B. Angket atau kuesioner
C. Interviu (interview)
D. Observasi
E. Skala bertingkat (ratings)
F. Dokumentasi

7. metode yang paling baik digunakan untuk memperoleh sebuah data


yang akurat?

Metode yang tepat untuk kasus diatas adalah metode kualitatif. Metode
kualitatif merupakan suatu penelitian yang bermaksud memahami
fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya
perilaku, persepsi, motivasi, dan tindakan secara holistik. Penelitian ini
dilakukan pada obyek yang alamiah. Obyek yang alamiah adalah obyek
yang berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi dan dipengaruhi oleh
peneliti obyek tersebut. Dalam penelitian kualitatif instrumennya adalah
orang atau human instrument, yaitu peneliti itu sendiri. Metode kualitatif
digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang
mengandung makna atau data yang sebenarnya. Sedangkan data yang
berupa angka dan pengolahan matematis pada penelitian dengan metode
kuantitatif tidak dapat menerangkan kebenaran secara meyakinkan.

8. jelaskan macam-macam skrining dan tujuannya!

Ada 3 macam skrining yaitu:

1. Mass Screening (Skrining Masal)

Dilakukan pada seluruh populasi.

2. Multiple Screening (Skrining Ganda)

[Type text] Page 15


16

Dilakukan dengan melibatkan penggunaan berbagai alat uji


skrining pada saat yang bersamaan.

3. Prescriptive Screening (Skrining Preskriptif)

Dilakukan dengan tujuan untuk mendeteksi individu-individu sehat


terhadap suatu penyakit yang dapat dicegah lebih lanjut.

Tujuan Skrining

Tujuan skrining adalah untuk mengurangi morbiditas atau


mortalitas dari penyakit dengan pengobatan dini terhadap kasus-kasus
yang ditemukan. Program diagnosis dan pengobatan dini hampir selalu
diarahkan kepada penyakit tidak menular, seperti kanker, Diabetes
Mellitus, glaukoma, dan lain-lain. Dalam skala tingkatan prevalensi
penyakit, deteksi dan pengobatan dini ini termasuk dalam tingkat
prevensu sekunder.

Semua skrining dengan sasaran pengobatan dini ini


dimaksudkan untuk mengidentifikasi orang-orang asimtomatik yang
berisiko mengidap gangguan serius. Dalam kontek ini, penyakit adalah
setiap karakteristik anatomi (misalnya kanker atau arteriosklerosis),
fisiologi (misalnya kebiasaan merokok) yang berkaitan dengan
peningkatan gangguan kesehatan yang serius atau kematian.

[Type text] Page 16


17

BAB IV

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Bahwa epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang pola kesehatan


dan penyakit serta faktor yang terkait di tingkat populasi yang perlu diketahui
karena sangat berguna untuk sebuah penelitian dalam memperoleh data yang
valid, dan berdasarkan kasus pada scenario, metode yang paling baik untuk
digunakan adalah metode kualitatif.

[Type text] Page 17

Anda mungkin juga menyukai