Anda di halaman 1dari 4

Kuliah Umum “Aku Berkarya, Ku Pahat Sejarah”

Pemateri I : H.E. Tantowi Yahya (Duta Besar RI Untuk Selandia Baru)

“Yang Muda Yang berkarya”

Umur hanya sekedar angka, yang dilihat adalah semangatnya jika semangat masih muda
maka dapat dinilai orang tersebut muda. Percuma jika badan masih muda namun semangat sudah
pudar, maka akan dinilai sudah tua.

Bangga Indonesia:

1. Negara demokrasi terbesar ke-3 di dunia.


2. Negara dengan populasi terbesar ke-4 didunia, menjadikan Indonesia sebuah pasar yang
besesar yang diperlukan bagi seluruh negara.
3. Negara dengan jumlah populasi muslim terbesar di dunia namun demokrasi jalan dengan
baik.
4. Satu satunya anggota negara G-20 dari ASEAN, negara dengan ekonomi yang maju.
5. Negara yang diprediksi sebagai kekuatan ekonomi 7 terbesar di dunia pada 2030.

Analogi Indonesia sebagai “Gadis Cantik Anak Orang Kaya”

Artinya Indonesia merupakan negara dengan modal yang besar dari berbagai sektor. Tidak heran
bahwa Indonesia banyak menjadi incaran negara-negara lain layaknya seorang gadis yang cantik,
kaya lagi. Lalu, apa yang harus kita lakukan, kita harus menjaganya. Sekarang telah mulai
terlihat adanya usaha dalam pemecahan kesatuan negara ini. Munculnya sifat curiga, saling
benci, berantem satu sama lain. Kita patut berbangga namun kita harus terus berkarya demi
bangsa dan negara, jangan karena jadi anak orang kaya kita malas-malasan.

Signifikansi generasi milenial:

1. Bonus demografis di usia produktif


2. Populasi kedua terbesar di Indonesia
3. Melek teknologi sebagai konsumen dan juga kreator
4. Mudah beradaptasi dengan perubahan sosial
5. Agen perubahan
Kita sekarang berada dalam “Age of Distrubtion”. Banyak sekali industry hancur/ mati seperti :
travel, industry music cd, studio music, distributor record company.

3 kunci berkarya di era distrupsi : adaptif,inovatif, transformatif

Mindset yang harus diterapkan:

“Jika punya mimpi harus ditekuni – konseptualisasi – implementasi “

“The future belongs to who has a dream”

“I love what I do, I do what I love” kerjakan apa yang kamu sukai dan sukailah apa yang kamu
kerjakan maka pasti akan menuju ke kesuksesan.

Pemateri II : Iman Prihandono, S.H., M.H., LL.M., PhD (Dekan Fakultas Hukum UNAIR)

“Tantangan Bagi Generasi Muda Indonesia”

1. NKRI bukan terbentuk dalam satu malam atau sekejap mata.


2. Nusantara sudah menajdi metropolitan dimana telah dikenal tata pemerintahan, aturan
perdaganagn, pengiriman utusan, pajak, irigasi, sampai dengan teknik membangun
armada maritim yang kuat.
3. Dimuali dari kerajaan trauma negara, kerajaan sriwijayam dengan sinagrasari dan
majapahit dengan kemajuan dan militrter yang kuat.

1908 sekelompok pemuda berinisiatif mendirikan Boedi Oetomo, yang merupakan organisasi
Gerakan Kebangsaan pertama, 1928 – kongres pemuda dan lahirnya istilah Bangsa Indonesia
untuk pertama kali.

Poin diskusi:

1. Apa yang diperlukan oleh sebuah bangsa untuk menjadi bangsa yang besar?
2. Tantangan bagi generasi muda Indonesia saat ini.
3. Bagaimana peran akademisi muda Ksatria Airlangaa dalam memelihara nilai kebangsaan
Indonesia melalui karya-karya positif?

1. Bangsa yang besar


1. Kesejahteraan masyarakatnya. Dikaitkan dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil.
Menjadikan sebuah bangsa semakin tidak bergantung dengan negara lain. Hal ini pada
akhirnya akan melahirkan kesetaraan.
2. Kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tinggi. Memberikan kesempatan
utnuk melahirkan inovasi inovasi baru.
3. Kemampuan dalam menjaga kedaulatan. Ditandai dengan kekuatan militer yang kuat
4. Kemampuan beradaptasi dengan baik terhadap perubahan global baik geopolitik,
teknologi, ekonomi,lingkungan dan situasi-situasi global lainnya yang cepat berubah.
5. Mengutamakan aspek keadilan. Pemerintah yang bersih dan transparan.
6. Memiliki kemampuan untuk menjaga agar setiap individu di dalamnya merasa nyaman
utnuk tettap tinggal dan terus-menerus berkontribusi.

2. Generasi muda

Sejarah membuktikan bahwa pemudalah yang selalu menjadi garda terdepan perubahan wajah
negeri ini. Pemuda yang seperti apa?

1. Berani mengambil resiko dan mau keluar dari zona nyamannya.


2. Mampu melihat peluang untuk melakukan perubahan dan memiliki keinginan yang kuat.
3. Kegagalan kekurangan dan hanbatan tidak menjadikan mereka mudnur bahkan
menambah semangat mereka untuk terus maju.

Saat ini kita tidak lagi melawan penjajahan di depan moncong senjata, tidak juga melawan
monopoli perdanganan satu negara. Namun sekarang kita melawan permasalahan pemerataan
kesejahteraan, kesamaan di muka hukum, akses terhadap pendidikan, akses pada fasilitas
kesehatan, akses atas pangan, akses untuk pekerjaan yang layak, dan pemenuhan perumahan
yang ada. Itulah medan perjuangan generasi muda saat ini.

Belajar dari generasi muda terdahulu, mereka memanfaatkan momentum sebagai peluang
membawa perubahan. Tantangannya antara lain: ketimpangan sosial, pemanfaatan sumber daya
alam untuk kesejahteraan rakyat yang merata, kedaulatan pangan, pengembangan dan
pemanfaatan energi terbarukan, dan perubahan iklim.

3. Bagaimana
1. Program merdeka belajar kampus merdeka memberikan kesempatan utuk berinovasi,
berkarya dan berkreasi sesuai denagn bidang minat anda di luar kampus.
2. Idenya adalah suatu tempat belajar tidak hanya di kampus tetapi juga di masyarakat
maupun di industri, baik mengerjakan projek tertntu maupun magang pada industri.
3. Dengan ini tidak ada lagi alasan bagi para Ksatria Airlangga untuk tidak menghasilkan
karya yang bermanfaat bagi masyarakat banyak.

Anda mungkin juga menyukai