Anda di halaman 1dari 4

Idealisme Pemuda Dalam Berpolitik :

Antara Harapan dan Kenyataan

Tan Malaka
Idealisme adalah kemewahan terakhir yang hanya dimiliki oleh pemuda

Quote dari Tan Malaka sebagaimana tersebut di atas memiliki arti yang mendalam.
Pemuda sebagai salah satu komponen bangsa mempunyai kekuatan dalam hal idealisme.
Tentunya idealisme untuk membangun dan memajukan bangsa. Bayangkan bagaimana idealisme
pemuda mampu merubah roda sejarah bangsa Indonesia melalui beberapa peristiwa seperti
Sumpah Pemuda, Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia, dan Gerakan Reformasi Tahun
1998. Peristiwa-peristiwa tersebut menjadi bukti bahwa pemuda dengan idealismenya mampu
menjadi ujung tombak perubahan bangsa.
Idealisme yang kuat sangat dibutuhkan bagi orang-orang yang terjun ke dalam dunia
perpolitikan nasional dan tak terkecuali bagi pemuda. Banyak pemuda terlibat dalam sistem
politik nasional saat ini. Sebagian pemuda tersebut adalah orang-orang yang dahulunya menjadi
aktivis dan dengan lantang menyampaikan kebenaran secara terbuka melalui berbagai macam
cara dan aksi. Namun idealisme tersebut tampaknya memudar ketika para pemuda tersebut
berada dalam sistem politik nasional yang sesungguhnya. Mereka seakan terbawa arus oleh
kenyamanan kekuasaan dan lupa bahwa ada misi besar yang harus diperjuangankan.
Menyuarakan nilai-nilai kebenaran demi terwujudnya bangsa Indonesia yang adil, makmur, dan
sejahtera adalah misi besar tersebut.
Munculnya beberapa kasus korupsi yang melibatkan pemuda di negeri ini menjadi
penanda bahwa idealisme belum tentu berbanding lurus dengan aksi ataupun tindakan. Idealisme
seakan tidak berarti dan sekadar hanya menjadi sebuah kata manis untuk menggambarkan sosok
pemuda. Pemuda sebagai perwujudan kaum intelektual dan pelopor perubahan seharusnya
mampu menjaga idealismenya baik di dalam maupun di luar sistem politik yang ada. Dengan
begitu, pemuda bisa memperbaiki sistem politik saat ini melalui sikap kritis dan solutifnya.

Pemuda harus diberikan wadah dan kesempatan lebih oleh Partai Politik untuk menyuarakan
nilai-nilai kebenaran dan memperjuangkan aspirasi masyarakat. Namun kenyataannya saat ini,
pemuda dianggap sebelah mata oleh beberapa pihak dikarenakan belum berpengalaman atau
tidak mempunyai kontribusi besar bagi Partai Politik dengan kemampuan modalnya. Hal itulah
yang harus menjadi perhatian bersama semua pihak agar mampu memfasilitasi keinginan para
pemuda untuk dapat berkontribusi nyata bagi bangsa Indonesia melalui Partai Politik.
Kita tentu ingat dengan sosok pemuda yang bernama Muhammad Harris Indra. Pada saat
Pilpres tahun 2004 lalu dirinya mendukung pasangan Jokowi-Jusuf Kalla sebagai Calon Presiden
dan Calon Wakil Presiden Republik Indonesia untuk masa jabatan 2014-2019, meskipun dirinya
menjabat sebagai Ketua DPP Bidang Pertahanan dari Partai Gerindra. Seperti diketahui bahwa
Partai Gerindra sendiri mengusung pasangan Prabowo-Hatta sebagai pasangan Calon Presiden
dan Calon Wakil Presiden Republik Indonesia untuk masa jabatan 2014-2019. Tentunya hal
tesebut mengejutkan semua pihak karena hal tersebut tak lazim dilakukan oleh seorang kader
Partai Politik yang mana partainya mempunyai keputusan politik berbeda dengan dirinya.
Berikut ini adalah beberapa penggalan pernyataan dari Muhammad Harris Indra terkait
dengan keputusannya untuk mendukung pasangan Jokowi-Jusuf Kalla sebagai Calon Presiden
dan Calon Wakil Presiden Republik Indonesia:
Memilih Presiden itu memilih yang terbaik bukan yang terdekat secara personal. Pak
Jokowi sudah berbuat hal kecil ketika orang lain masih bermimpi besar. Sebagai tanggung jawab
kita kepada republik ini, kita harus ikut menyuarakan yang terbaik menurut hati nurani.
Kebenaran itu harus diungkap seberapapun pahitnya, ketika kita bicara kebenaran, kita tidak bisa
menyembunyikan hal itu. Kebenaran merupakan hal yang mutlak harus diketahui oleh
masyarakat. Bagi saya, kesetiaan itu bukan pada individu tapi kepada ide, cita-cita, sesuatu yang
luhur, sesuatu yang agung yaitu mewujudkan Indonesia yang adil, sejahtera, dan bermartabat.
(Wawancara di Metro TV, 7 Juni 2014)
Pernyataan dari Muhammad Harris Indra sebagaimana diungkapkan diatas menyentuh
hati kecil dan membuka pikiran banyak orang. Ternyata masih ada politisi muda yang
mempunyai idealisme kuat untuk memperjuangan nilai-nilai yang dianggapnya benar. Meskipun
konsekuensinya cukup besar yaitu dengan diberhentikan dari Partai Politik tempatnya berkarir

secara politik dan tentunya akan mengancam perjalanan karier politiknya untuk kedepan. Hal
yang dilakukan oleh Muhammad Haris Indra merupakan bentuk idealisme pemuda yang
sesungguhnya. Berani untuk menyatakan nilai-nilai yang menurutnya benar dan tidak takut
terhadap konsekuensi yang akan diterimanya.
Sebenarnya banyak politisi muda di negeri ini yang mempunyai pemikiran-pemikiran
kritis dan mempunyai idealisme tersendiri, namun tidak berani untuk bersuara. Hal tersebut
terjadi karena mereka tidak siap untuk menerima konsekuensi yang akan dihadapi. Mereka lebih
memilih untuk berada pada zona nyaman dan terkesan pasif walaupun mempunyai pemikiran
yang berbeda. Politisi muda dengan idealismenya seharusnya mampu memperjuangkan
pemikirannya apabila dirasakan benar dan berarti banyak bagi masyarakat. Itulah bentuk
keistimewaan pemuda sesungguhnya.
Bentuk idealisme pemuda diharapkan bukan hanya sebatas dalam hal mendukung
Presiden dan Wakil Presiden ataupun wakil rakyat lainnya di pemerintahan. Namun lebih besar
dari itu, bagaimana setiap keputusan politik yang dirasakan hanya menguntungkan kepentingan
kelompok tertentu serta merugikan kepentingan masyarakat banyak harus dilawan atau ditentang
melalui suatu perjuangan politik juga. Perjuangan politik itu dapat dilakukan salah satunya
melalui jalur Partai Politik. Para Pemuda Indonesia harus berinisiatif untuk terlibat dan masuk ke
dalam Partai Politik sehingga dapat berkontribusi secara nyata dalam memperjuangkan
kepentingan masyarakat banyak.
Citra dunia politik yang sudah dipersepsikan buruk menjadi alasan keengganan kaum
muda terjun ke dunia politik. Padahal setiap aspek penting bangsa ini seperti persoalan
kesejahteraan, pendidikan, kesehatan dan hal penting lainnya sangat dipengaruhi oleh keputusan
politik. Keputusan politik yang adil hanya dapat tercipta apabila sistem politiknya dijalankan dan
diisi oleh orang-orang baik. Bayangkan apabila sistem politik di negeri ini dikuasai oleh orangorang jahat yang hanya ingin memperjuangkan kepentingan pribadi atau kelompoknya, maka
kondisi bangsa ini akan semakin terpuruk. Hal tersebut sudah terlihat dalam kondisi nyata saat
ini, para politisi busuk menggunakan kekuasaannya untuk mencapai kemakmuran pribadi dengan
cara korupsi. Wajah perpolitikan negeri ini ini hanya dapat dirubah jika sistem politik yang ada
semakin banyak diisi oleh orang-orang baik. Pemuda dengan idealismenya diharapkan bisa

menjadi bagian dari orang-orang baik tersebut. Dengan begitu, misi besar untuk mewujudkan
bangsa Indonesia yang adil, makmur, dan sejahtera dapat terus diperjuangkan.
#LombaEsaiPolitik

Anda mungkin juga menyukai