180910201017
Administrasi Negara
31 Agustus 2018
Kemajuan teknologi zaman post modern yang terjadi sekarang menutut manusia untuk
meningkatkan taraf hidup mereka. Terutama pada masa Reformasi hingga saat ini, kebebasan
berpendapat dan berpolitik menjadikan pola pikir masyarakat semakin kritis. Setelah tahun
1998 pers dan masyarakat bebas menyampaikan pendapatnya termasuk memberikan saran
dan kritik terbuka kepada pemerintah. Munculannya berbagai partai politik yang berbeda baik
dari segi latar belakang, golongan maupun ideologi. Tak heran pemilu setelah masa Orde
Baru diikuti hingga 48 partai politik, tiga partai politik dengan asas Langsung, Umum, Bebas,
Rahasia, Jujur dan Adil. Kebebasan itu pula yang menyebabkan terjadinya gerakan reformasi
mengingat bahwa masyarakat Indonesia pernah dibatasi hak berpendapat pada masa
pemerintahan Orde Baru tanpa memperdulikan HAM dari individu dan kelompok lain.
Kata “politik” berasal dari bahasa Yunani “polis” yang artinya “kota” atau “negara” dan
“teta” yang berarti “urusan”. Kata “politik” pertama kali digunakan oleh Aristoteles yang
pada awalnya disebut zoon politikon. Oleh karena itu berkembang menjadi polites yang
berarti warga negara, politeia yang berarti semua yang berhubungan dengan negara, politika
yang berarti pemerintahan negara dan politikos yang berarti kewarganegaraan. Dengan
demikian, politik berarti urusan negara atau pemerintahan. Secara konsep, kata politik itu
mencakup pemerintah suatu negara dan organisasi yang didirikan manusia lainnya, di mana
masyarakat, politik juga segala sesuatu tentang proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan
publik. Dengan kata lain politik adalah kemampuan seseorang dalam mempengaruhi orang
Namun, sangat sulit bagi remaja saat ini untuk lepas dari stigma negatif terhadap gambaran
setiap individu yang berpolitik maka kemungkinan seseorang tersebut terlibat dalam kasus
korupsi. Karena pandangan masyarakat saat ini adalah ketika seorang masuk dunia politik hal
itu seakan menjadi pintu masuk menuju tindak pidana korupsi. Dibalik hal tersebut entah
apakah ada motiv yang diusung seseorang saat memasuki partai seperti memberikan akses
kekuasaan kiranya tidak bisa diketahui secara pastinya (Dwiheryana, 2015). Padahal stigma
tersebut tidak selalu benar karena jika kita kembali pada teori klasik Aristoteles maka semua
akan berkebalikan.
Ada faktor mendasar dibalik stigma buruk tersebut. Faktor pertama disebut Framing Media,
yaitu mengetahui suatu hal melalui perspektif media atau wartawan yang dapat dipastikan
lebih subjektif. Faktor selanjutnya yaitu ketidak ingin tahuan terhadap politik itu sendiri,
kebanyakan dari remaja acuh terhadap kondisi politik negaranya yang mana menyebabkan
Lalu apa yang terjadi jika paradigma masyarakat generasi emas Indonesia tentang politik
sudah salah sejak awal? Oleh karena itu, penulis berpendapat bahwa pengenalan definisi
politik pada remaja sangat penting. Mengapa demikian? Karena ada banyak manfaat yang
Ada manfaat mengenalkan remaja terhadap dunia politik, sebelum memasuki lingkungan
masyarakat, remaja tidak mengenal apa itu politik, bagaimana keadaan di dalamnya, apa itu
pengaruh politik bagi pertumbuhan bangsa dan negara, dan bagaimana cara kerja politik yang
sesungguhnya. Ketika mereka terjun ke dalamnya, mereka akan terkejut dengan situasi yang
ada, sehingga mereka akan membutuhkan cukup banyak waktu untuk beradaptasi.
Oleh karena itu, memberikan pengenalan definisi politik yang sesungguhnya bagi generasi
muda Indonesia sangatlah penting sebelum terjun kedalam masyarakat. Sehingga generasi
muda bisa menyiapkan segala yang mereka perlukan untuk mengerti dunia politik yang
sebenarnya. Selain itu, pada masa ini mereka memasuki tahap perkembangan otak, dimana
Daftar Pustaka
Dwiheryana, R. (2015, April 12). Stigma Negatif Terhadap Partai Politik. Retrieved from
Kompasiana:
https://www.kompasiana.com/santarosa/5535aa236ea834261ada4300/stigma-negatif-
terhadap-partai-politik
Sasrawan, H. (2013, Desember 31). Pengertian Politik (Artikel Lengkap). Retrieved from
Hedi Sasrawan: http://hedisasrawan.blogspot.com/2013/12/pengertian-politik-artikel-
lengkap.html