Anda di halaman 1dari 10

Ujian Praktik :

MAKALAH
MARAKNYA UANG DALAM PEMILU

Nama : Moh. Ulil Albab


Kelas : XII-MIPA 1

MAN 4 BOJONEGORO
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Istilah demokrasi merupakan istilah ambigouos,1 pengertiannya tidak tunggal sehingga


berbagai Negara mengklaim diri sebagai Negara demokratisi telah menempu rute-rute yang
berbeda. Kerap kali terjadi manupilasi terhadap konsep demokrasi2 sehingga pemaksaan,
penyiksaan, dan pelanggaran hak asasi manusia, seperti yang kerapkali terjadi pada saat
menjelang pemilihan umum adalah praktik money politics.
Money politics merupakan praktik kotor yang merusak pemilu, dan tentu saja merusak
demokrasi sebagai bangunan yang ditopang oleh pemilu itu sendiri. Money politics merupakan
kejahatan dalam kehidupan berdemokrasi. Kejahatan yang dampaknya sangat luas. Kejahatan
yang memicu mata rantai perilaku korup dan demoralisasi dalam kehidupan berpolitik. Politik
yang dibangun dengan praktik kotor Money politics akan selalu menghadirkan politikus-
politikus kotor.
fenomena ini sangat berdampak terhadap perilaku masyarakat saat ini. Dampak yang paling
mononjol adalah ketergantungan masyarakat dalam memilih caleg berdasarkan uang yang
diberikan bukan visi misi, serta latar belakang para caleg.
Peristiwa ini sangat bertolak belakang dengan undang-undang nomor 3 tahun 1999 tentang
pemilihan umum, yang berbunyi :
“Pemilu adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang
dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil
dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila
dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945”3
Dampak perilaku yang materialis akibat money politics dimasyarakat adalah seseorang
memilih caleg bukan karena idealismenya tetapi berdasarkan lingkungan disekitarnya yang
memberikan uang dan pengaruh dari tetangganya. Dengan kata lain, masyarakat gampang ikut
ikutan dengan lingkungannya. Temannya ke barat dia ikut ke barat, temennya masuk sumur, dia
juga ikut masuk sumur. Hal ini terjadi karena fikiran itu terbentuk karena pengaruh lingkungan
di sekitarnya. Karena lingkungan tersebut juga dikategorikan materi. Jika terbentuk pola pola
seperti ini masyarakat indonesia yang tidak memiliki jati diri, sehingga mudah terombang
ambing oleh keadaan disekelilingnya. Jika masyarakat mudah dikendalikan maka tinggal kita
lihat siapa yang mengendalikan.4
1
Miriam Budiardjo, Dasar-dasar Ilmu Politik, (Jakarta: PT Gramedia, 1997), hlm. 50
2
M. Amien Rais,”Pengantar”, dalam Demokrasi dan Proses Politik, LP3ES, Jakarta, 1986
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Politik secara umum serta menurut para ahli dan pengertian money politics
2. Penyebab terjadinya praktik money politics di Indonesia
3. Dampak yang ditimbulkan money politics terhadap masyarakat di Indonesia
4. Hal-hal yang perlu kita lakukan untuk memberantas praktik money politics

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui pengertian Politik secara umum serta menurut para ahli


2. Mengetahui Penyebab terjadinya praktik money politics di Indonesia
3. Mengetahui Dampak yang ditimbulkan money politics terhadap masyarakat di Indonesia
4. Mengetahui Hal-hal yang perlu kita lakukan untuk memberantas praktik money politics
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Politik dan Money Politics


Kata politik bersal dari bahasa Yunani yaitu Polis dan teta arti dari kata Polis itu sendiri
yaitu kota/Negara sedangkan untuk kata Teta yaitu urusan.
Pengertian atau denfenisi makna politik secara umum yaitu sebuah tahapan dimana untuk
membentuk atau membangun posisi-posisi kekuasaan didalam masyarakat yang berguna sebagai
pengambil keputusan-keputusan yang terkait dengan kondisi msyarakat. Sehingga hakikat
politik itu sendiri merupakan sebuah usaha untuk mengelola dan menata sistem pemerintahan
untuk mewujudkan kepentingan atau cita-cita dari suatu Negara.
Pandangan dari para ahli terkait dengan politik :
1. Aristoteles, usaha yang ditempuh oleh warga Negara untuk mewujudkan kebaikan
bersama.
2. Joice Mitchel, Politik adalah pengambilan keputusan kolektif atau pembuatan kebijakan
umum untuk masyarakat seluruhnya.
3. johan kaspar bluntchi, ilmu politik memerhetikan masalah kenegaraan yang mencakup
paham,situasi,dan kondisi Negara yang bersifat penting.
Jika dilihat secara etimologi yaitu kata “Politik” ini masih memiliki keterkaitan dengan kata-
kata seperti “polis” dan “kebijakan” tadi maka”politik” berhubungan erat dengan perilaku-
perilaku yang terkait dengan suatu pembuatan kebijakan sehingga “politisi” adalah orang yang
mempelajari , menekuni, mempraktekkan perilaku-perilaku didalam politik tersebut.3

Kata politik mengacu pada segala sesutu yang berkaitan dengan kebijakan yang dibuat oleh
pemerintah. Karena politik uang cenderung terjadi pada saat-saat pemilu, maka pengertian
politik uang adalaa semua tindakan yang di sengaja oleh seseorang atau kelompok dengan
memberi atau menjanjikan uang atau materi lainnya kepada seseorang supaya menggunakan
hak pilihnya dngan cara tertentu atau tidak menggunakan hak pilihnya untuk memilih calon
tertentu atau dengan sengaja menerima atau memberi dana kampanye dari atau kepada pihak-
pihak tertentu.
3
http://eprints.ums.ac.id/32104/2/BAB%20I.pdf
4
http://www.kompasiana.com/mafrurudhifnofaizzi/dampak-money-politic-terhadap-perilaku-di-
masyarakat. Akses tanggal 10 oktober 2016

2. Penyebab terjadinya money politics di Indonesia


Dalam pelaksaanya, pemilu di Indonesia sering terlihat tidak sehat. Pemilihan umum
yang dinilai sebagai pesta demokrasipun ternyata belum bisa mengimplementasikan sistem
demokrasi yang sesungguhnya. Karena didalam proses pelaksanaannya, pemilu masih disuguhi
kecurangan yang dilakukan oleh kandidat pemilu maupun partai nya sendiri. Salah satu
kecurangan pemilu adalah politik uang yang memaksa masayarakat untuk memilih peserta
pemilu yang melakukan politik uang tersebut.
Faktor penyebab politik uang
Ada dua subjek yang menyebabkan terlaksananya praktik politik uang, yaitu peserta
pemilu (calon anggota legislatif) dan masyarakat sebagai pemilih. Salah satu alasan mengapa
para caleg melakukan politik uang adalah mereka takut kalah bersaing dengan caleg lain. Caleg
yang baru bersaing masih mencari bentuk serangan fajar. Mereka berpotensi melakukan politik
uang. Para caleg yang pernah mencalonkan diri pada pemilu sebelumnya tentu lebih ahli dalam
politik uang dan dipastikan akan mengulang hal yang sama.
Alasan lainnya adalah adanya ketidakpercayaan masyarakat terhadap para calon
pemimpin. Hal tersebut memberikan efek negatif bagi para elit dengan menghambur-hamburkan
uang dalam waktu sekejap, demi kekuasaan semata. Begitupun sebaliknya, adalah sangat
menggiurkan juga bagi masyarakat meskipun sesaat, karena itu juga masyarakat merasa
"berhutang budi” pada caleg yang memberikan uang tersebut. Biasanya peserta pemilu yang
tidak memiliki kedekatan emosional dengan masyarakat akan membuat program-program yang
didalamnya terindikasi politik uang.
Jika dilihat dari masyarakatnya, ada beberapafaktor mengapa banyak rakyat yang terlibat
dalam politik uang, antara lain :
a. Masyarakat miskin.
Sebagai mana yang kita telah ketahui, angka kemiskinan di Indonesia ini sudah sangat
tinggi.. Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi
memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan
kesehatan.Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar,
ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjan.
Kondisi miskin tersebut seperti memaksa dan menekan sebagian masyarakat untuk segera
mendapat uang.Money politic pun menjadi ajang para rakyat untuk berebut uang. Mereka yang
menerima uang terkadang tidak memikirkan konsekuensi yang akan diterima yaitu, tindakan
suap dan jual beli suara yang jelas melanggar hukum. Yang terpenting adalah mereka mendapat
uang dan dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
b. Rendahnya pengetahuan masyarakat tentang politik.
Tidak semua orang tahu apa itu politik, bagaimana bentuknya, serta apa yang ditimbulkan
dari politik. Itu semua bias disebabkan karena tidak ada pembelajaran tentang politik di sekolah-
sekolah atau masyarakatnya sendiri yang memang acuh terhadap politik di Indonesia. Sehingga
ketika ada pesta politik, seperti pemilu, masyarakat tersebut akan bersikap acuh dengan pemilu.
Tidak mengenal partai, tidak masalah.Tidak tahu calon anggota legislatif, tidak masalah. Bahkan
mungkin, tidak ikut pemilu pun tidak masalah.
Kondisi seperti ini menyebabkan maraknya politik uang. Rakyat yang acuh dengan pemilu
dengan mudah menerima pemberian dari para peserta pemilu.Politik uang pun dianggap tidak
masalah bagi mereka. Mereka tidak akan berpikir jauh ke depan bahwa uang yang diberikan itu
suatu saat akan 'ditarik' kembali oleh para caleg yang nantinya terpilih menjadi anggota
legislatif. Mereka tidak menyadari adanya permainan politik yang sebenarnya justru merugikan
diri mereka sendiri.
c. Kebudayaan.
Saling memberi dan jika mendapat rejeki, tidak boleh ditolak.Begitulah ungkapan yang
nampaknya telah melekat dalam diri bangsa Indonesia.Uang dan segala bentuk politik uang dari
peserta pemilu dianggap sebagai rejeki bagi masyarakat yang tidak boleh ditolak. Dan karena
sudah diberi, secara otomatis masyarakat harus memberi sesuatu pula untuk peserta pemilu,
yaitu dengan memilih, menjadi tim sukses, bahkan ikut menyukseskan politik uang demi
memenangkan peserta pemilu tersebut. Hal itu semata-mata dilakukan sebagai ungkapan
terimakasih dan rasa balas budi masyarakat terhadap caleg yang memberi uang.
Dalam hal ini kebudayaan yang sejatinya bersifat benar dan baik, telah melenceng dan
disalahartikan oleh masyarakat.Saling memberi tidak lagi dalam hal kebenaran melainkan untuk
suatu kecurangan. Masyarakat tradisional yang masih menjunjung tinggi budaya ini menjadi
sasaran empuk bagi para caleg untuk melakukan politik uang tanpa dicurigai.4

5
http://www.ikerenki.com/2014/01/pengertian-politik-makna-defenisi-umum.html
6
http://www.hukumpedia.com/hasunachan/sebab-akibat-politik-uang-pada-pemilu

3. Dampak yang ditimbulkan money politics terhadap masyarakat


Dalam konsep demokrasi kita kenal istilah dari rakyat, oleh rakyat,dan ntuk rakyat.Ini berarti
rakyat berhak menentukan pilihannya kepada calon yang di khendakinya tanpa ada intervensi
dari pihak lain.
Namun dengan adanya praktek pplitik uang maka semua itu solah dalam teori belaka.Karena
masyarakat terikat oleh sebuah parpol yang memeberinya uang dan semisalnya. Karena sudah
diberi uang masyarakat merasa berhutang budi kepada parpol yang memberinya uang tersebut,
dan satu-satunya cara untuk membalas jasa tersebut adalah dengan memilih/mencoblos parpol
tersebut.Sehingga motto pemilu yang bebas, jujur, dan adil hanya sebuah kata-kata yang
terpampang di tepi-tepi jalan tanpa pernah di realisasikan
Pemilihan umum (pemilu) merupakan wujud dari pesta demokrasi, di mana saat itu rakyat
terlibat langsung dalam kehidupan demokrasi di Indonesia. Dalam Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia pasal 22 E ayat (2) dikatakan bahwa pemilihan umum
diselenggarakan untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah,
Presiden dan Wakil Presiden, serta Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Dari penjelasan di atas
kita bisa tafsirkan bahwa dalam Pemilhan Umum kita akan memilih wakil wakil rakyat yang
akan menyelenggarakan pemerintahan.
Namun penerapan demokrasi itu sendiri seringkali dinodai dengan penyimpangan-
penyimpangan seperti praktik money politics (politik uang). Satu usaha yang dilakukan oleh para
kandidat maupun partai politik agar memenangkan perolehan suara yakni dengan transaksi jual
beli suara atau dikenal dengan istilah money politics. Praktik semacam itu jelas bersifat ilegal
dan merupakan kejahatan.
Kita sebagai bagian dari masyarakat juga harus cerdas dalam memilih para calon pemimpin
kita. Maka kita harus bersikap tegas dan menolak upaya-upaya money politics. Melalui pemilu,
sebenarnya rakyat telah belajar dari pengalaman dan dituntut menjadi cerdas dalam memilih
pemimpin dan wakil rakyat berdasarkan pengalaman-pengalaman pemilu terdahulu. Sebenarnya,
ada beberapa tipe pemilih. Pertama, pemilih cerdas yang memilih berdasar hati nurani dan tak
mau menerima suap. Kedua, pemilih yang hanya mengambil money politics tapi belum tentu
memilih dan ketiga, pemilih yang memilih berdasarkan kandidat yang telah memberinya uang
atau imbalan. Tipe pemilih yang terbaik adalah tipe pemilih murni dan cerdas yang memilih
berdasarkan hati nurani dan anti menerima suap. Tipe pemilih murni ini sadar bahwa suara
rakyat sangat menentukan nasib negara. Oleh sebab itu, tipe ini hanya memberikan suaranya
kepada para calon pemimpin atau wakil rakyat yang benar-benar memperjuangkan nasib rakyat
kecil dan kebutuhan masyarakat. Mereka juga akan memilih calon pemimpin yang
mengedepankan moral dan kualitas.
Dampak money politics adalah melatih masyarakat untuk bertindak curang. Pelakunya pun
bila terpilih, mungkin sekali melakukan penyalahgunaan jabatan dan terlibat kasus korupsi.
Sementara mereka yang gagal menjabat, bisa-bisa terganggu secara psikologis atau depresi. Di
sisi lain, kerugian berjalannya money politics bagi pemerintah adalah terciptanya produk
perundangan atau kebijakan yang kolutif dan tidak tepat sasaran. Pasalnya mereka yang
menjabat tidak sesuai dengan kapasitas atau bukan ahli di bidangnya. Tak hanya berimbas buruk
bagi masyarakat, pelaku, dan pemerintah, praktik money politics ini berakibat pada pencitraan
yang buruk serta terpuruknya partai politik. Melalui pendidikan dan sosialiasi politik, lama-
kelamaan masyarakat akan sadar mana parpol yang bersih dan santun. Sosialisasi politik adalah
suatu proses agar setiap individu atau kelompok dapat mengenali sistem politik dan menentukan
sifat persepsi-persepsinya mengenai politik serta reaksi-reaksinya terhadap fenomena-fenomena
politik.
Untuk mengatasi politik uang “money politic” ini dibutuhkan penanganan yang serius. Kita
harus berfikir jauh ke depan untuk menanganinya7
4. Hal-hal yang perlu dilakukan untuk memberantas money politics
a. Menanamkan niali-nilai keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa sejak dini
Dengan semakin kuatnya keimanan kita bahwa Tuhan akan membalas setiap amal perbuatan
yang berbuat baik akan dibalas dengan kebaikan dan yang berbuat jahat akan dibalas dengan
azab atau siksa, maka akan semakin besar pula rasa takut kita untuk berbuat tidak baik seperti
menyuap, tidak jujur, dan sebagainya.
b. Hukuman yang tegas bagi oknum-oknum yang menyuap dan koruptor.
Tidak di pungkiri lagi bahwa hokum di Indonesia ini sangat lemah bagi mereka yang
berkedudukan dan sangat tegas bagi masyarakat lemah, berapa banyak sudah koruptor yang
hukumannya lebih ringan daripada pencuri ayam. Oleh karena itu jika kita hendak memberantas
korupsi di negeri ini maka cara yang sangat efektif di antaranya adalah dengan memebrikan
hukuman yang berat dan tegas tanpa pandang bulu kepada para koruptor .agar merek yang sudah
melakuakan korupsi bias jera dan bagi mereka yang belum tidak berani melakukan korupsi.
c. Transparansi
Ini merupakan salah satu penopang terwujudnya pemerintahan yang bersih, menurut para
ahli akibat dari tidak adanya transparansi Indonesia telah terjamab kedalam kubangan korupsi
yang berkepanjangan. Maka untuk keluar dari kubangan korupsi transparansi mutlak harus
dilakukan baik pemerintah pusat maupun di bawahnya.
d. Dukungan dari semua pihak
Karena praktek politik uang dan korupsi merupakan masalah yang sangat besar,kara-
akarnya telah menjalar keseluruh lapisan masyarakat, maka untuk memberantasnya diprlukan
kerjasama,usaha,dan dukungan dari semua pihak baik pemerintah, penegak hokum, dan
masyarakat. Jika salah satu dari komponen tersebut tidak mendukung, maka pemerintahan yang
bersih dari politik uang dan korupsi akan sulit terwujud.8
7
http://www.pa-balige.go.id/?p=2018
8
http://sahabudinrasyid.blogspot.co.id/2012/06/makalah-politik-uag-money-politic.htm
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

Money politic atau politik uang itu merupakan tindakan penyimpangan dari kampanye
yang bentuknya dengan cara memberikan uang kepada simpatisan ataupun masyarakat lainnya
agar mereka yang telah mendapatkan uang itu agar mengikuti keinginan orang yang memliki
kepentingan tersebut. Selain itu juga money politic bukan hanya uang, namun juga bisa
berbentuk bahan-bahan sembako.
Banyak sekali penyebab terjadinya Money politic diantaranya disebabkan karena
masyarakat masih belum siap untuk hidup berdemokrasi secara utuh. Selain itu money
politic bisa terjadi karena masih kurang di tegakkannya hukum di Indonesia.. Tetapi dari alasan
penyebab terjadinya money politic yang terpenting yaitu karena masih kurang iman dan
taqwanya para politisi maupunn masyarakatnya itu sendiri.
Dampak dari adanya money politic tentunya banyak sekali. Dampak bagi para caleg yang
lolos maupun para caleg yang tidak berhasil lolos. Dampak bagi caleg yang berhasil lolos
tentunya akan berdampak juga terhadap pemerintahan karena yang berhasil menduduki kursi
legisatif tidak bisa dipungkiri masih banyak yang tidak kompeten, “Jika urusan diserahkan
kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah saat kehancurannya”. Itulah yang tidak di inginkan
oleh kita sebagai warga negara Indonesia, selain itu dampak bagi masyarakatnya sendiri akan
timbul perpecahan, karena saking fanatiknya dan merasa harus balas budi karena mereka telah di
beri bentuk penyuapan oleh para caleg, sehingga menganggap caleg yang lainnyna rendah
dibandingkan yang mereka dukung. Namun yang tidak di inginkan apabila para pendukung
melakukan cara apapun agar yang mereka dukung lolos.
Money politik juga dapat berpengaruh pada suara masyarakat pada saat pemilu.
masyarakat tentunya akan bimbang apabila telah mendapatkan money politic karena mereka
berhutang budi kepada mereka, padahal dalam lubuk hatinya mereka tidak mau memilih caleg
tersebut.9

9
http://windiarahmawati.blogspot.co.id/2014/05/money-politik.html
DAFTAR PUSTAKA

Miriam Budiardjo, Dasar-dasar Ilmu Politik, (Jakarta: PT Gramedia, 1997), hlm. 50

M. Amien Rais,”Pengantar”, dalam Demokrasi dan Proses Politik, LP3ES, Jakarta, 1986

http://eprints.ums.ac.id/32104/2/BAB%20I.pdf

http://www.kompasiana.com/mafrurudhifnofaizzi/dampak-money-politic-terhadap-perilaku-di-
masyarakat. Akses tanggal 10 oktober 2016

http://www.ikerenki.com/2014/01/pengertian-politik-makna-defenisi-umum.html

http://www.hukumpedia.com/hasunachan/sebab-akibat-politik-uang-pada
Pemilu

http://www.pa-balige.go.id/?p=2018

http://sahabudinrasyid.blogspot.co.id/2012/06/makalah-politik-uag-money- politic.htm

http://windiarahmawati.blogspot.co.id/2014/05/money-politik.html

Anda mungkin juga menyukai