e-ISSN/p-ISSN: 2615-7977/2477-118X
DOI: https://doi.org/10.32697/integritas.v6i1. 611
©Komisi Pemberantasan Korupsi
mochedwaardtriaspahlevi@gmail.com, azkaabdi@gmail.com
Abstract
The practice of money politics will create corruption and harm society. This study discusses
political education in preventing the practice of money politics, using qualitative methods. The
results of this study are: first, political education with pre-emtive concept, where the village
community declares Anti-Political Money Village in 34 Villages in Special Region of Yogyakarta.
Conduct political education ahead of the 2019 elections which is considered effective because
people understand that money politics is part of bribery. Second, political education with a
preventive concept. The Anti-Money Politics Village Team opens a complaints center for people
who witnessed or conducted money politics transactions. These efforts provide social sanctions
for bribes.
Abstrak
Praktik politik uang akan menciptakan korupsi dan merugikan masyarakat. Penelitian ini
membahas pendidikan politik dalam mencegah praktik politik uang, dengan mengunakan
metode kualitatif. Hasil penelitian ini, pertama, pendidikan politik dengan konsep per-emtif
dimana masyarakat desa mendeklarasikan Desa Anti-Politik Uang di 34 Desa di Daerah
Istimewa Yogyakarta. Melakukan pendidikan politik menjelang pemilu 2019 yang dianggap
efektif karena masyarakat memahami bahwa politik uang bagian dari suap. Kedua,
pendidikan politik dengan konsep preventif yaitu Tim Desa Anti-Politik Uang membuka
posko pengaduan bagi masyarakat yang menyaksikan atau melakukan transaksi politik uang.
Upaya tersebut memberikan sanksi sosial bagi para pelaku suap.
Kata Kunci: Pendidikan Politik, Pre-emtif, Preventif, Politik Uang, Gerakan Anti-Politik Uang,
Pemilu
141
Moch Edward Trias Pahlevi, Azka Abdi Amrurobbi
142
Pendidikan Politik dalam Pencegahan Politik Uang
Melalui Gerakan Masyarakat Desa
143
Moch Edward Trias Pahlevi, Azka Abdi Amrurobbi
144
Pendidikan Politik dalam Pencegahan Politik Uang
Melalui Gerakan Masyarakat Desa
145
Moch Edward Trias Pahlevi, Azka Abdi Amrurobbi
146
Pendidikan Politik dalam Pencegahan Politik Uang
Melalui Gerakan Masyarakat Desa
147
Moch Edward Trias Pahlevi, Azka Abdi Amrurobbi
148
Pendidikan Politik dalam Pencegahan Politik Uang
Melalui Gerakan Masyarakat Desa
Gambar 1. Makna Politik Uang bagi Pemilih Gambar 2. Caleg yang Akan Dipilih
Sumber: Penelitian Ilmu Pemerintahan UMY (2019) Sumber: Penelitian Ilmu Pemerintahan UMY (2019)
Dari data pada Gambar 1 diatas Dari data di atas menjelaskan bahwa
bahwa sebagian besar masyarakat di Desa 50% pemilih di Desa APU (anti-politik
APU (Anti-Politik uang) menyadari bawah uang) memutuskan pilihan calegnya
politik uang adalah bagian dari suap. dengan didasari oleh program terbaik
Masyarakat mulai menyadari bahwa yang ditawarkan oleh caleg tersebut.
politik uang bagian dari suap yang Hanya 2% yang mengatakan bahwa isi
dilarang oleh agama dan berdampak pada amplop atau memberi amplop menjadi
kebijakan yang buruk bagi masyarakat. penentu pilihannya. Selanjutnya 32%
Walaupun ada 15% mengakui bahwa pernah membantu. Pernah membantu
politik uang bagian dari balas budi. 8% dalam temuan ini menjelaskan bahwa para
masyarakat menganggap politik uang pemilih juga akan melihat para caleg yang
bagian dari jiwa sosial. Hal ini aktif dan biasanya ikut serta dalam
memperlihatkan faktor budaya ketika kegiatan sosial di masyarakat.
berkunjung ke suatu forum warga ada Upaya preventif ini juga mendorong
kebiasaan untuk memberi sebuah masyarakat untuk menjadi pemilih
imbalan. Selanjutnya sebanyak 29% rasional. Pemilih rasional ialah pemilih
abstain. yang memiliki konsep kriteria dalam
Gerakan preventif ini mendorong dirinya, serta memiliki tujuan pada dirinya
budaya partisipan. Budaya partisipan dan kelompok dalam menentukan pilihan
menurut Banegas (1998) yaitu ketika politiknya. (Geys, 2006)
masyarakat memahami dan turut serta
dalam setiap kegiatan politik yang Penutup
menyangkut hajat masyarakat dan Politik uang diakui atau tidak
memahami hak dan kewajiban mereka. merupakan momok yang sangat
Upaya preventif juga berdampak menakutkan bagi proses demokrasi yang
pada cara memilih masyarakat di Desa ada di Indonesia. Politik dan uang adalah
APU. Temuan Jurusan Ilmu Pemerintahan dua hal yang berbeda namun tidak dapat
UMY dalam studi penelitian sebagaimana dipisahkan antara satu sama lainnya
dalam Gambar 2 berikut ini. karena untuk berpolitik orang
membutuhkan uang dan dengan uang
orang dapat berpolitik. Hal ini disebabkan
karena politik itu merupakan arena yang
sangat menggiurkan untuk melakukan
149
Moch Edward Trias Pahlevi, Azka Abdi Amrurobbi
150
Pendidikan Politik dalam Pencegahan Politik Uang
Melalui Gerakan Masyarakat Desa
masyarakat aktif dalam sosial di Aspinall, E., & Sukmajati, M. (2015). Politik
lingkungannya. Maka sesungguhnya Uang di Indonesia: Patronase dan
dalam menanggulangi praktik politik uang Klientelism pada Pemilu Legislatif
ini perlu adanya sentuhan pendidikan 2014. Https://polgov.fisipol.ugm.ac.id
politik yang baik di masyarakat desa agar /buku/politik-uang-di-indonesia-
masyarakat memahami hak dan kewajiban patronase-dan-klientelisme-pada-
mereka sebagai good citizen. pemilu-legislatif-2014
Saran dari penelitian ini ialah
pendidikan politik dengan konsep upaya Banegas, R. (1998). Marchandisation du
pre-emtif dan preventif melalui gerakan Vote, Citoyemmete et Consolidation
Desa Anti-Politik Uang (APU) harus Democratique au Benin. Politique
didukung oleh semua elemen baik Africaine.
Pemerintah Daerah, Pemerintah Desa,
penyelenggara pemilu, maupun LSM. Birch, S. (2009). Electoral Corruption. In
Tujuannya untuk membantu melakukan The SAGE Handbook of Comparative
pendidikan politik di masyarakat, Politics: 394. Https://doi.org/
menghidupkan sebuah kepedulian negara 10.4135/9780857021083.n22
untuk memberikan pendidikan politik bagi
masyarakat, dan menyebarkan semangat Florida, R., & Hollinger, R. (2017). Social
gerakan perlawanan ini kepada desa-desa Learning Theory and the Training of
lainnya. Selain itu, perlu adanya dorongan Retail Loss Prevention Officers.
dari Pemerintah Desa untuk ikut Security Journal 30: 1013–1026.
membantu tim Desa APU dalam
melaksanakan kegiatan-kegiatan Geys, B. (2006). ‘Rational’ Theories of
pendidikan politik di desa setempat. Voter Turnout: A Review. Political
Studies Review 4 (1): 16–35.
Referensi
Adelina, F. (2019). Bentuk-Bentuk Korupsi Hodess, R. (2004). Global Corruption
Politik. Jurnal Legislasi Indonesia 16 Report 2004: Political Corruption.
(1): 59–75. Https://www.transparency.org/what
wedo/publication/global_corruption_
Alam, A. S. (2018). Kriminologi Suatu report_2004_political_corruption
Pengantar. Pernada Media. Jakarta.
Ilmu Pemerintahan UMY. (2019). Refleksi
Aspinall, E., & Berenschot, W. (2019). Pemilu Serentak Tahun 2019:
Democracy for Sale: Pemilihan Umum, Perspektif Pemilih dan Pengawasan
Klientelisme, dan Negara di Indonesia. Partisipatif. Yogyakarta.
Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Jakarta. Irawan, A., Dahlan, A., Fariz, D., & Putri, A.
G. (2014). Panduan Pemantau
Aspinall, E., & Hicken, A. (2019). Guns for Korupsi Pemilu. Https://antikorupsi.
Hire and Enduring Machines: org/sites/default/files/Panduan
Clientelism Beyond Parties in Pemantauan Korupsi Pemilu.pdf
Indonesia and the Philippines.
Journal Democratization 27(1): 137–
156.
151
Moch Edward Trias Pahlevi, Azka Abdi Amrurobbi
Kantaprawira, R. (2006). Sistem Politik Manzetti, L., & Wilson, C. J. (2007). Why Do
Indonesia, Suatu Model Pengantar, Corrupt Governments Maintain
Edisi Revisi. Sinar Baru Algensindo. Public Support? Comparative Political
Bandung. Studies 40 (8): 949–970.
152