Anda di halaman 1dari 12

INTEGRITAS: Jurnal Antikorupsi, 6 (1), 141-152

e-ISSN/p-ISSN: 2615-7977/2477-118X
DOI: https://doi.org/10.32697/integritas.v6i1. 611
©Komisi Pemberantasan Korupsi

Pendidikan Politik dalam Pencegahan Politik Uang


Melalui Gerakan Masyarakat Desa
Moch Edward Trias Pahlevi, Azka Abdi Amrurobbi
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Universitas Gadjah Mada

mochedwaardtriaspahlevi@gmail.com, azkaabdi@gmail.com

Abstract
The practice of money politics will create corruption and harm society. This study discusses
political education in preventing the practice of money politics, using qualitative methods. The
results of this study are: first, political education with pre-emtive concept, where the village
community declares Anti-Political Money Village in 34 Villages in Special Region of Yogyakarta.
Conduct political education ahead of the 2019 elections which is considered effective because
people understand that money politics is part of bribery. Second, political education with a
preventive concept. The Anti-Money Politics Village Team opens a complaints center for people
who witnessed or conducted money politics transactions. These efforts provide social sanctions
for bribes.

Keywords: Political Education, Pre-emtive, Preventive, Money Politic, Anti-Money Politic


Movement, Election

Abstrak
Praktik politik uang akan menciptakan korupsi dan merugikan masyarakat. Penelitian ini
membahas pendidikan politik dalam mencegah praktik politik uang, dengan mengunakan
metode kualitatif. Hasil penelitian ini, pertama, pendidikan politik dengan konsep per-emtif
dimana masyarakat desa mendeklarasikan Desa Anti-Politik Uang di 34 Desa di Daerah
Istimewa Yogyakarta. Melakukan pendidikan politik menjelang pemilu 2019 yang dianggap
efektif karena masyarakat memahami bahwa politik uang bagian dari suap. Kedua,
pendidikan politik dengan konsep preventif yaitu Tim Desa Anti-Politik Uang membuka
posko pengaduan bagi masyarakat yang menyaksikan atau melakukan transaksi politik uang.
Upaya tersebut memberikan sanksi sosial bagi para pelaku suap.

Kata Kunci: Pendidikan Politik, Pre-emtif, Preventif, Politik Uang, Gerakan Anti-Politik Uang,
Pemilu

141
Moch Edward Trias Pahlevi, Azka Abdi Amrurobbi

Pendahuluan Politik uang merupakan salah satu


Korupsi sebagai bagian dari praktik yang dapat menciptakan korupsi
permasalahan kejahatan, telah menjadi politik. Politik uang sebagai the mother of
suatu komoditas. Ketika berlangsungnya corruption adalah persoalan utama dan
kampanye partai politik ataupun presiden paling sering terjadi di Indonesia (Aspinall
dan wakil presiden, korupsi menjadi & Sukmajati, 2015). Politik uang menjadi
sebuah tema kampanye. Mereka corong utama menciptakan seorang
menyatakan “berantas korupsi sampai ke pemimpin yang pro terhadap kepentingan
akar-akarnya, korupsi merusak pribadi dan kelompok. Politik uang
pembangunan, dan sebagainya”. mengakibatkan biaya politik seorang
Namun tanpa disadari, korupsi pemimpin saat proses pemilihan menjadi
terjadi sesungguhnya karena proses mahal. Tentu ketika seorang kandidat
terpilihnya pemimpin melalui biaya politik yang terpilih dengan proses suap
yang tinggi. Biasanya dengan cara menyuap, akan berpikir bagaimana modal
menyuap masyarakat. Pola pencegahan yang dikeluarkan kembali dan bukan
korupsi biasanya dilihat dari sisi aspek berpikiran untuk kepentingan rakyat.
kebijakan politik. Tanpa disadari bahwa Menurut Sarah Brich (2009) korupsi
perilaku praktik menyuap rakyat dengan politik dalam pemilu biasanya dilakukan
melakukan praktik politik uang saat melalui praktik politik uang. Hal tersebut
proses pemilihan menyebabkan akan menghasilkan orang yang ‘salah’
terpilihnya calon pemimpin yang korup. sebagai pemenang. Pemerintahan yang
Maka perlu adanya pencegahan melalui dihasilkan pun kurang representatif dan
pendidikan politik agar tidak terjadi akuntabel. Alasannya karena politisi yang
korupsi politik saat proses pemilihan terpilih tidak akan mengutamakan
umum. kepentingan rakyat. Pada sisi lain,
Fransiska Adelina (2019) kepercayaan kepada mereka pun rendah.
menjelaskan bahwa salah satu penyebab Selain itu, korupsi politik juga dapat
atau potensi dari praktik korupsi politik mendorong korupsi di sektor-sektor lain.
ialah politik uang yang digunakan untuk Proses pemilihan seorang kandidat
praktik jual beli suara pemilih. menjadi pejabat publik merupakan hal
Mengutip pendapat Bumke (2014) yang penting untuk diperhatikan bersama
bahwa selama ini memang tidak ada khususnya oleh masyarakat. Masyarakat
definisi baku tentang politik uang. Istilah harus memiliki pemahaman yang cukup
politik uang digunakan untuk menyatakan bahwa korupsi politik berbentuk praktik
korupsi politik, klientelisme hingga politik uang akan merugikan mereka.
pembelian suara. Hubungan antara pemimpin dan rakyat
Robin Hodess (2004) hanya sebatas hubungan klientelistik
mendefinisikan korupsi politik sebagai bukan good citizen. Maka memberikan
penyelewengan kekuasaan yang dilakukan pendidikan politik kepada masyarakat
politisi (political leaders or elected saat menjelang pemilihan umum sangatlah
officials) untuk memperoleh keuntungan penting, agar masyarakat memiliki
pribadi dengan tujuan meningkatkan pengetahuan politik yang cukup.
kekuasaan atau kekayaan. Dari sisi waktu, Pemilihan Umum menurut Nur
korupsi politik dapat terjadi sebelum, saat, Hidayat Sardini (2011) merupakan proses
dan setelah pelaku menjabat sebagai pemilihan pemimpin bangsa dan wujud
pejabat publik. Fenomena saat proses kedaulatan rakyat.
pemilihan disebut money politic.

142
Pendidikan Politik dalam Pencegahan Politik Uang
Melalui Gerakan Masyarakat Desa

Pemilihan Umum adalah proses kebutuhan kita, karena kita sudah


melibatkan warga negara ke dalam proses menerima imbalan atas legitimasi yang
pemerintahan. Warga negara dilibatkan sudah kita berikan kepada mereka
secara aktif untuk menentukan siapa yang (penguasa).
berhak mengendalikan pemerintahan Konsekuensinya, kita tidak berhak
dalam periode waktu tertentu. Proses ini marah apabila mereka (penguasa)
mengandaikan adanya kedaulatan di korupsi, atau menyalahgunakan
tangan rakyat. Rakyat yang berdaulat jabatannya untuk memperkaya diri sendiri
berhak menentukan siapa yang memegang atau kelompoknya. Clientelisme yang
kekuasaan dan mengatur kehidupan ditimbulkan akibat money politic
warga negara. Kedaulatan rakyat ini sesungguhnya mengakibatkan hubungan
diserahkan sebagian saja kepada para antara rakyat dengan kuasa menjadi tidak
penguasa. Karena sejatinya, kedaulatan seimbang, menjadi timpang dan
rakyat yang sesungguhnya tetap ada di menjadikan rakyat tidak berdaya terhadap
tangan rakyat. Penguasa memiliki penguasa. Ketidakseimbangan ini akan
legitimasi memerintah dan menjalankan dipertahankan terus, karena
kekuasaan sepanjang tidak merugikan menguntungkan penguasa dan merugikan
kepentingan rakyat yang menyerahkan rakyat. Kepentingan publik menjadi tidak
sebagian kedaulatannya tersebut. relevan dibicarakan karena clientelisme
Penyerahan sebagian kedaulatan itu menjadikan kekuasaan dan wilayah
melalui prosesi pemilu. private.
Rakyat yang telah menyerahkan Studi yang dilakukan oleh The Latin
sebagian kedaulatannya itu pada dasarnya American Public Opinion Project (LAPOP)
masih bisa dan harus mengontrol jalannya Americas Barometer, Afrobarometer,
pemerintahan sehari-hari di luar prosesi Money Politics Project di Asia Tenggara
pemilu. Kedaulatan untuk mengawasi menunjukan bahwa Indonesia berada di
jalannya pemerintahan ini bisa dilakukan peringkat ketiga negara di dunia yang
secara langsung atau tidak langsung paling banyak melakukan praktik jual beli
seperti melalui partai politik atau suara atau politik uang. Indonesia hanya
organisasi masyarakat sipil. Pada titik kalah bersaing dibanding Uganda dan
inilah menjadi persoalan krusial ketika Benin. Menurut Manzetti dan Wilson
proses penyerahan sebagian kedaulatan (2007), perilaku masyarakat yang
untuk memerintah dan menjalankan cenderung lemah dalam mendapatkan
pemerintahan dilakukan melalui proses informasi politik menjadi sasaran utama
transaksional yang bernama jual beli suara praktik politik uang.
atau biasanya disebut money politic. Money Survei yang dilakukan oleh Lembaga
Politic atau jual beli suara pada dasarnya Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), 40%
adalah membeli kedaulatan rakyat. Selain Masyarakat Indonesia menerima uang dari
itu, rakyat yang menerima uang peserta pemilu 2019 dan 37% masyarakat
sebenarnya menggadaikan kedaulatannya Indonesia mengaku menerima uang dan
untuk masa waktu tertentu. Jika kita mempertimbangkan untuk tetap memilih
menggadaikan kedaulatan kita kepada mereka (Purnamasari, 2019). Di Daerah
penguasa maka pada dasarnya kita tidak Istimewa Yogyakarta, survei yang
bisa mengklaim kedaulatan itu kembali. dilakukan oleh Komite Independen Sadar
Setidaknya kita tidak punya hak untuk Pemilu (KISP) menunjukan bahwa 42%
menuntut penguasa memberikan masyarakat menganggap bahwa politik
perhatian kepada kepentingan dan uang merupakan hal yang wajar dan biasa

143
Moch Edward Trias Pahlevi, Azka Abdi Amrurobbi

saja. Sedangkan 30% masyarakat Gerakan Desa Anti-Politik uang ini


menganggap prihatin dan 28% bagian dari memberikan pendidikan
menganggap maslah besar. (Komite politik melalui upaya pre-emtif kepada
Independen Sadar Pemilu, 2019) masyarakat desa. Tujuannya untuk
Praktik politik uang yang menumbuhkan keterampilan pemahaman
menciptakan korupsi politik ini telah politik di masyarakat. Bawaslu Daerah
menjadi budaya masyarakat Indonesia Istimewa Yogyakarta, LSM, dan tokoh
dalam setiap perhelatan masyarakat memberikan pendidikan
pemilu/pilkada/pilkades. Tentu, perlu politik dan pemahaman kepada
adanya upaya untuk mencegah peraktik masyarakat bahwa praktik politik uang
politik uang dan menyadarkan masyarakat merupakan salah satu penyebab rusaknya
bahwa praktik politik uang merupakan demokrasi di Indonesia dan akan
praktik yang merugikan masyarakat menciptakan korupsi politik. Selain itu,
dalam jangka panjang. Selain itu, praktik gerakan ini terus dilakukan dengan cara
politik uang ini menjadi corong utama memberikan sosialisasi politik di setiap
penyebab munculnya pemimpin yang perkumpulan warga, serta memasang
korup dan tidak pro terhadap rakyat. Maka sticker dan banner. Selanjutnya dilakukan
menyadarkan masyarakat untuk juga upaya preventif dengan membuka
melakukan perlawanan politik uang ini pengaduan posko apabila mendapati
sangat penting untuk memposisikan sebuah praktik politik uang.
masyarakat sebagai good citizen. Serta Penelitian ini dilakukan dengan
memposisikan masyarakat sebagai metode kualitatif deskriptif. Artikel ini
kontrol roda pemerintahan. Dampak juga akan mendiskusikan terkait langkah-
korupsi dalam pemilu sangat beragam. langkah yang telah dilakukan oleh
Salah satu contohnya ialah ketika politisi Masyarakat Desa Anti-Politik Uang di
yang terpilih dengan cara korup, maka Daerah Istimewa Yogyakarta, LSM
dapat dipastikan akan melakukan praktik kepemiluan di Daerah Istimewa
korupsi ketika berkuasa. Hal ini disebut Yogyakarta, dan Bawaslu Daerah Istimewa
sebagai investive corruption. Yogyakarta dalam melakukan upaya
Hal yang menarik terjadi di Daerah penanggulangan praktik jual beli suara
Istimewa Yogyakarta (DIY), upaya atau praktik politik uang. Artikel ini juga
pendidikan yang dilakukan untuk akan membahas seberapa signifikan
menangulangi praktik politik uang yaitu dampak dari gerakan Desa APU bagi
dengan cara mendorong masyarakat sipil masyarakat desa di Daerah Istimewa
untuk melawan praktik politik uang, Yogyakarta.
mendeklarasikan Desa Anti-Politik Uang
(APU), menggandeng semua stakeholder Kerangka Teori
yang konsen terhadap demokrasi seperti Pendidikan Politik
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Pendidikan politik merupakan
Daerah Istimewa Yogyakarta, LSM, kegiatan atau aktifitas yang memiliki
perguruan tinggi, tokoh masyarakat, dan tujuan untuk membentuk nilai-nilai moral
aktor masyarakat setempat. Berdasarkan serta orientasi politik dalam individu.
data Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Pendidikan politik mendorong
Daerah Istimewa Yogyakarta, terdapat 34 masyarakat berpartisipasi sebagai
Desa yang mendeklarasikan diri menjadi anggota masyarakat yang bertanggung
Desa Anti-Politik Uang. jawab dalam perpolitikan negara.
(Kantaprawira, 2006)

144
Pendidikan Politik dalam Pencegahan Politik Uang
Melalui Gerakan Masyarakat Desa

Menurut Kartono (1996) sosialisasi pemilih dapat diberikan kepada seorang


politik berbeda dengan pendidikan politik, penyuap. (Aspinall & Sukmajati, 2015)
pendidikan politik mengubah proses Perilaku politik uang ini akan
sosialisasi politik. Sehingga masyarakat menghasilkan sebuah fenomena
benar-benar mampu memahami nilai etis klientelisme dan patronase. Klientelisme
dalam perpolitikan dan mampu adalah suatu bentuk pertukaran yang
mempraktikannya. sifatnya personal dengan ciri-ciri adanya
Pendidikan politik berbeda dengan kewajiban dan hubungan kekuasaan yang
sosialisasi politik. Tujuan pendidikan terjadi dengan tidak seimbang antara
politik ialah menjadikan sebuah mereka. Selain itu, ditandai dengan
masyarakat berdaya dan mampu. Tidak aktivitas-aktivitas patron yang
hanya sekedar memahami, namun juga menyiapkan akses untuk klien berupa
mengaplikasikan perilaku politik dalam sarana-sarana tertentu. Sehingga
kehidupan sehari-hari. Pendidikan politik terbentuklah pola hubungan pertukaran
dapat dilakukan dengan model pre-emtif timbal balik yang saling menguntungkan.
dan preventif. (Aspinall & Berenschot, 2019; Aspinall &
Pendidikan politik pre-emtif adalah Hicken, 2019)
upaya awal yang dilakukan untuk Menurut Aspinal (2019), patronase
mencegah terjadinya masalah yang tidak adalah sebuah pembagian keuntungan di
diinginkan oleh sekelompok masyarakat antara politisi dan mendistribusikan
atau individu yang berdampak panjang. sesuatu secara individual kepada pemilih,
Maka, upaya pre-emtif ini menanamkan para pekerja atau pegiat kampanye.
norma kebaikan dalam kehidupan. (Alam, Tujuannya ialah mendapatkan dukungan
2018) politik dari mereka.
Sedangkan, pendidikan politik Praktik politik uang dalam pemilu
dengan konsep upaya preventif biasanya akan menciptakan seorang pejabat publik
dilakukan kepada pihak yang belum atau yang korup. Dasar terjadinya korupsi di
rentan terhadap suatu masalah. Preventif dalam pemerintahan ialah proses
adalah tindakan yang dilakukan sebelum pemilihan umum/pemilihan kepala
sesuatu terjadi. Hal tersebut dilakukan daerah yang didominasi praktik politik
karena sesuatu tersebut merupakan hal uang. Akibatnya ialah biaya politik yang
yang dapat merusak ataupun merugikan. tinggi. Maka dari itu, cara mencegah
Preventif secara etimologi berasal dari korupsi dapat di awali dari memberikan
bahasa latin yaitu pravenire yang artinya pendidikan politik mengenai politik uang.
datang sebelum/antisipasi/mencegah
untuk tidak terjadi sesuatu. Dalam Pembahasan
pengertian yang luas preventif diartikan Pendidikan Politik dengan Konsep Pre-
sebagai upaya yang secara sengaja emtif dalam Penanggulangan Praktik
dilakukan untuk mencegah terjadinya Politik Uang
gangguan, kerusakan, atau kerugian bagi Gerakan Desa Anti-Politik Uang
seseorang. (Florida & Hollinger, 2017) (APU) merupakan salah satu gerakan yang
bertujuan untuk melakukan pendidikan
Politik Uang (Money Politic) politik yang berkaitan dengan politik uang
Politik uang merupakan upaya di Daerah Istimewa Yogyakarta. Gerakan
menyuap pemilih dengan memberikan Desa Anti-Politik Uang merupakan wujud
uang atau jasa agar preferensi suara pendidikan politik dengan konsep upaya
pre-emtif yang dilakukan oleh masyarakat

145
Moch Edward Trias Pahlevi, Azka Abdi Amrurobbi

Desa. Gerakan ini mengandeng LSM 5 Kota Kecamatan Kraton


kepemiluan di Daerah Istimewa Yogyakarta
Yogyakarta, Badan Pengawas Pemilu Sumber: Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Daerah
(Bawaslu) Daerah Istimewa Yogyakarta, Istimewa Yogyakarta
dan tokoh masyarakat Desa. Gerakan ini
dibentuk dan dideklarasikan dengan Gerakan dan deklarasi ini bertujuan
alasan bahwa politik uang seakan telah untuk membentuk aktor desa menjadi tim
menjadi budaya setiap kali perhelatan yang memberikan pendidikan politik
pesta demokrasi di Indonesia. Uang positif bagi masarakat, khususnya
menjadi syarat utama dalam pemilihan, berkaitan dengan jual-beli suara atau
baik kepala Daerah maupun pemilihan praktik politik uang. Dari sejumlah desa
umum Presiden dan Wakil Presiden serta yang melakukan deklarasi politik uang,
legislatif. Tercatat ada 34 Desa di Daerah tidak semua desa mampu maksimal dan
Istimewa Yogyakarta mendeklarasikan konsisten untuk melakukan kerja-kerja
diri sebagai Desa Anti-Politik Uang (APU) pendidikan politik terus menerus. Dua
sebagaimana dalam Tabel 1 berikut. Desa percontohan di Daerah Istimewa
Yogyakarta (DIY) yang menjadi barometer
Tabel 1. Desa Anti-Politik Uang di Provinsi keberhasilan Desa APU yaitu Desa
Daerah Istimewa Yogyakarta Sardonoharjo dan Desa Murtigading.
No Kabu Desa Kedua desa tersebut mencontohkan pola
sikap moral dalam mejaga kualitas
paten
demokrasi agar tidak ternodai.
1 Bantul Panggungharjo,
Memberikan semangat kepada para
Sriharjo, Sitimulyo, pemilih bahwa suara masyarakat dalam
Tirtohargo, Pleret, pemilu itu bernilai.
Wirokerten, Temuwuh, Capaian yang konsisten dari Desa
Sardonoharjo dan Desa Murtigading yaitu
Murtigading
memiliki aktor utama atau tokoh
2 Sleman Candibinangun,
masyarakat sebagai influencer gerakan.
Sardonoharjo Serta keberhasilan ini karena didukung
3 Gunung Nglanggeran, Dengok, oleh pemerintah desa. Pemerintah desa
Kidul Wunung, Candirejo, menjadi kunci utama untuk keberhasilan
Desa APU ini. Banyak desa yang
Hargomulyo, Tancep,
mendeklarasikan sebagai Desa APU
Pilangrejo, Bendungan,
namun tidak konsisten. Hal tersebut
Rejosari, Tepus, disebabkan oleh pemerintah desa yang
Ngestirejo, Karangwuni, tidak mendukung dan mereka bagian dari
Jerukwudel, aktor patron-klien dalam pemilu.
Karangduwet, Sawahan, Pendidikan politik dengan upaya
pre-emtif ini dilakukan untuk
Ngloro, Giriwungi, dan
meminimalisir hubungan patronase yang
Giriasih kerap terjadi dalam proses pemilu.
4 KulonProgo Temon Kulon, Hubungan patronase ini tentu merugikan
Wahyuharjo, masyarakat jangka panjang.
Banyuroto, Karangsari, Upaya pre-emtif yang dilakukan oleh
Desa Sardonoharjo dan Desa Murtigading
Purwosari
ialah:

146
Pendidikan Politik dalam Pencegahan Politik Uang
Melalui Gerakan Masyarakat Desa

1. Deklarasi. dengan pengampu kebijakan bukan


Kegiatan ini bertujuan untuk hubungan secara klientelisitik. Maka
menarik komitmen antara Upaya pre-emtif ini bertujuan untuk
pemerintah desa, penyelenggara mencegah hubungan klientelistik terjadi di
masyarakat Desa Sardonoharjo dan Desa
pemilu, Caleg, dan tokoh
Murtigading. Masyarakat juga diberikan
masyarakat untuk melawan
pemahaman terkait dengan hubungan
praktik politik uang yang nantinya
kuasa relasi yang tidak berimbang antara
akan juga menghilangkan korupsi kandidat dan pemilih/masyarakat. Karena
politik. hal tersebut berdampak buruk dan justru
2. Bimbingan Teknis (Bimtek). membuat masyarakat tidak memiliki
Bimbingan teknis ini hanya terjadi di kekuatan untuk memperbaiki situasi
Desa Murtigading. Tujuannya untuk keadaan di wilayah tersebut.
memperkuat kapasitas tim Desa APU Upaya skema penangulangan
dalam memahami praktik politik klientelistik, jual beli suara dan politik
uang. Selain itu juga menyiapkan uang ini yaitu dilakukan dengan
bekal untuk melakukan pendidikan melakukan deklarasi Desa Anti-Politik
politik di masyarakat. Uang. Seperti yang dijelaskan di awal
3. Aksi Bersama. pembahasan. Upaya ini bagian dari pre-
Bentuk-bentuk dari aksi bersama emtif dengan melakukan literasi atau
yaitu seperti kampanye anti-politik pendidikan politik kepada masyarakat
uang di setiap kegiatan desa, agar masyarakat memahami makna dari
penyebaran stiker tolak dan lawan proses demokrasi, serta memposisikan
politik uang, senam sehat sekaligus diri sebagai good citizen.
sosialisasi bahaya politik uang,
membunyikan isyarat tanda bahaya Pendidikan Politik dengan Konsep
apabila terjadi dugaan politik uang Preventif dalam Penanggulangan
dengan pemukulan kentongan Desa. Praktik Politik Uang
4. Workshop. Pendidikan politik dengan upaya
Kegiatan ini mengundang para ahli preventif dilakukan oleh seluruh Desa APU
pemilu dan penyelenggara pemilu di DIY untuk mencegah terjadinya praktik
untuk memberikan pendidikan politik uang. Aktifitas yang dilakukan ialah
terkait bahaya politik uang. membuka posko pengaduan tim pemantau
5. Melakukan literasi atau pendidikan yang melibatkan pemerintah desa,
politik berbasis forum warga. perguruan tinggi melalui tim KKN
Kegiatan ini dilakukan Desa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Sardonoharjo dan Desa Murtigading. yang khusus dalam memantau pemilu,
Edukasi politik ini dilakukan setiap serta LSM kepemiluan.
minggu dengan menumpang forum Dari hasil penelitian penulis di
warga seperti arisan RT/RW, lapangan, menyimpulkan bahwa kegiatan
pengajian, dan forum karang taruna. pendidikan politik dengan konsep
Komponen materi yang disampaikan preventif yang dilakukan tim Desa APU
yaitu bahaya politik uang dan posisi untuk mencegah praktik jual beli suara
masyarakat di negara demokrasi. atau politik uang pada pemilihan umum
serentak 2019 di Desa Anti-Politik Uang
Upaya penanggulangan pre-emtif ini (APU) Provinsi Daerah Istimewa
mampu mereduksi hubungan masyarakat Yogyakarta, yaitu:

147
Moch Edward Trias Pahlevi, Azka Abdi Amrurobbi

a. Pendirian Posko Pengaduan di Desa. Menjelang pemungutan suara,


Pendirian posko pengaduan yang biasanya pelaku mendistribusikan uang ke
dilakukan di setiap Desa Anti-Politik masyarakat semakin gencar, hingga ketika
uang. Hal tersebut bertujuan untuk hari H pemungutan suara terjadi. H-7
menjadi wadah masyarakat dalam pemungutan suara, merupakan waktu
melaporkan kejadian praktik politik yang sangat krusial bagi para broker untuk
uang dan mendapatkan informasi menyuap masyarakat. Pola praktik politik
terkait pemilu. uang ini terjadi tidak hanya saat H-7
b. Penerjunan Tim KKN. menjelang pemungutan, namun saat di
Selain tim Desa APU dan hari H pemilu juga marak terjadi. Dalam
penyelenggara, perguruan tinggi temuan penulis, tim sukses/broker akar
Universitas Muhammadiyah rumput ditugaskan untuk melaksanakan
Yogyakarta menerjunkan mahasiswa semacam membentuk saksi perhitungan
KKN berjumlah 250 orang yang terbagi suara di setiap TPS, memobilisasi teman
dalam 25 kelompok untuk mengawal dan keluarga mereka, mendistribusikan
pemilu 2019 di seluruh Desa APU DIY. materi kampanye atau citra caleg kepada
Kegiatan tim KKN UMY meliputi masyarakat, serta mengingatkan para
sosialisasi terkait bahaya politik uang, warga atau pemilih untuk pergi ke TPS.
menyebarkan stiker bahaya politik Praktik politik uang masih tetap
uang, dan menjadi pemantau pemilu terjadi di wilayah Desa Anti-Politik Uang.
dalam mengawasi praktik politik uang Namun dengan dilakukan upaya preventif
di Desa APU selama 2 bulan. ini, praktik jual beli suara atau politik uang
c. Relawan Komite Independen Sadar tidak terjadi secara massif. Alasannya
Pemilu. karena gerakan kampanye anti-politik
Komite Independen Sadar Pemilu uang ini memberikan efek ketakutan bagi
sebagai LSM yang memiliki fokus di para broker atau kandidat untuk
bidang demokrasi dan pemilu, melakukan hal tersebut. Peran masyarakat
melakukan gerakan akar rumput yang sadar terhadap prilaku ini
menjelang Pemilu. Pola gerakan mengakibatkan ruang gerak para broker
relawan Komite Indepeden Sadar menjadi sempit. Setiap rumah masyarakat
Pemilu (KISP) dalam memberikan diawasi oleh tim Desa APU di masing-
edukasi yaitu dengan cara sosialisasi masing Desa.
di beberapa agenda masayarakat, Gerakan preventif ini juga
seperti rapat RT/RW, arisan mendorong pemahaman masyarakat
masyarakat, hingga acara-acara terhadap praktik politik uang meningkat.
lainnya yang dihadiri oleh masyarakat Mereka memahami bahwa praktik politik
Desa Anti-Politik Uang. Selain turun uang merupakan praktik yang salah dan
langsung ke lapangan dengan akan merugikan masyarakat dalam jangka
menurunkan relawan, KISP juga panjang. Selain itu juga, masyarakat
melakukan kampanye anti-politik memahami bahwa praktik politik uang
uang melalui media sosial yaitu akan menciptakan korupsi politik
Facebook, Twitter, Youtube, dan dikemudian hari. Hal tersebut dibuktikan
Instagram. Hal ini ditujukan agar virus dari hasil temuan penelitian yang
kebaikan yang dilakukan oleh KISP dilakukan Jurusan Ilmu Pemerintahan
dan stakeholders lain bisa dilihat dan UMY di 34 Desa APU di Daerah Istimewa
dimanipulasi di Daerah lain. Yogyakarta sebagai berikut:

148
Pendidikan Politik dalam Pencegahan Politik Uang
Melalui Gerakan Masyarakat Desa

Gambar 1. Makna Politik Uang bagi Pemilih Gambar 2. Caleg yang Akan Dipilih
Sumber: Penelitian Ilmu Pemerintahan UMY (2019) Sumber: Penelitian Ilmu Pemerintahan UMY (2019)

Dari data pada Gambar 1 diatas Dari data di atas menjelaskan bahwa
bahwa sebagian besar masyarakat di Desa 50% pemilih di Desa APU (anti-politik
APU (Anti-Politik uang) menyadari bawah uang) memutuskan pilihan calegnya
politik uang adalah bagian dari suap. dengan didasari oleh program terbaik
Masyarakat mulai menyadari bahwa yang ditawarkan oleh caleg tersebut.
politik uang bagian dari suap yang Hanya 2% yang mengatakan bahwa isi
dilarang oleh agama dan berdampak pada amplop atau memberi amplop menjadi
kebijakan yang buruk bagi masyarakat. penentu pilihannya. Selanjutnya 32%
Walaupun ada 15% mengakui bahwa pernah membantu. Pernah membantu
politik uang bagian dari balas budi. 8% dalam temuan ini menjelaskan bahwa para
masyarakat menganggap politik uang pemilih juga akan melihat para caleg yang
bagian dari jiwa sosial. Hal ini aktif dan biasanya ikut serta dalam
memperlihatkan faktor budaya ketika kegiatan sosial di masyarakat.
berkunjung ke suatu forum warga ada Upaya preventif ini juga mendorong
kebiasaan untuk memberi sebuah masyarakat untuk menjadi pemilih
imbalan. Selanjutnya sebanyak 29% rasional. Pemilih rasional ialah pemilih
abstain. yang memiliki konsep kriteria dalam
Gerakan preventif ini mendorong dirinya, serta memiliki tujuan pada dirinya
budaya partisipan. Budaya partisipan dan kelompok dalam menentukan pilihan
menurut Banegas (1998) yaitu ketika politiknya. (Geys, 2006)
masyarakat memahami dan turut serta
dalam setiap kegiatan politik yang Penutup
menyangkut hajat masyarakat dan Politik uang diakui atau tidak
memahami hak dan kewajiban mereka. merupakan momok yang sangat
Upaya preventif juga berdampak menakutkan bagi proses demokrasi yang
pada cara memilih masyarakat di Desa ada di Indonesia. Politik dan uang adalah
APU. Temuan Jurusan Ilmu Pemerintahan dua hal yang berbeda namun tidak dapat
UMY dalam studi penelitian sebagaimana dipisahkan antara satu sama lainnya
dalam Gambar 2 berikut ini. karena untuk berpolitik orang
membutuhkan uang dan dengan uang
orang dapat berpolitik. Hal ini disebabkan
karena politik itu merupakan arena yang
sangat menggiurkan untuk melakukan

149
Moch Edward Trias Pahlevi, Azka Abdi Amrurobbi

berbagai macam transaksi. Politik uang pengawasan partisipatif masyarakat


juga bukan barang baru bagi sistem dengan cara membuka posko pengaduan
demokrasi yang ada di Indonesia, karena di masing-masing Desa. Posko tersebut
sejak awal mula pemilihan secara difungsikan menjelang pemungutan suara
langsung digulirkan, praktik-praktik agar masyarakat dapat melaporkan
seperti ini sudah berlangsung. Sehingga apabila ada rencana atau terjadinya
tentunya harus diwaspadai bersama. praktik politik uang. Dari laporan tersebut,
Dari pembahasan di atas, dilakukan dapat dilakukan pemantauan dan laporan
pencegahan terhadap praktik politik uang kepada Bawaslu setempat. Posko
melalui pendidikan politik dengan konsep pengaduan tersebut juga menjadi tempat
upaya pre-emtif. Kosep tersebut yaitu untuk melakukan konsolidasi seluruh
berupa upaya-upaya awal dengan stakeholder di desa. Tujuannya untuk
melakukan upaya penyadaran untuk melakukan kampanye anti-politik uang di
masyarakat melalui deklarasi Desa Anti- desa tersebut. Upaya preventif lainnya
Politik Uang (APU) serta membentuk tim ialah kerjasama dengan perguruan tinggi.
Desa APU yang bertugas melakukan Seperti yang terjadi antara Bawaslu
literasi politik atau memberikan informasi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan
sosialisasi politik yang berkaitan dengan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
pemahaman demokrasi di masyarakat. dalam menerjunkan tim KKN Pemantau
Tim Desa APU bekerjasama dengan Pemilu. Tim KKN tersebut menjadi
Bawaslu Daerah Istimewa Yogyakarta, penambah personil untuk memantau dan
Bawaslu Kabupaten/Kota, LSM Pemilu mengawasi praktik politik uang yang
yaitu Komite Independen Sadar Pemilu, terjadi di Desa setempat. Selanjutnya, tim
dan organisasi keagamaan di wilayah Desa APU berkerjasama dengan LSM
setempat. Mereka turun melakukan kepemiluan Komite Independen Sadar
sosialisasi bahaya politik uang dengan Pemilu untuk melakukan pemantauan.
memanfaatkan forum-forum warga Bentuk kerjasama tersebut ialah
setempat. Pendidikan politik ini bertujuan menerjunkan tim pemantau serta ikut
untuk menyadarkan masyarakat bahwa dalam mengkampanye bahaya anti-politik
politik uang mengakibatkan dampak uang dengan membagikan stiker ke setiap
negatif jangka panjang bagi rakyat. Selain rumah di Desa Anti-Politik Uang Daerah
itu juga politik uang akan menciptakan Istimewa Yogyakarta.
korupsi politik di kemudian hari. Upaya pre-emtif dan preventif ini
Sejauh ini sangat jarang masyarakat dirasa efektif dengan melihat data hasil
Desa mendapatkan pendidikan politik penelitian yang dilakukan oleh Jurusan
yang baik. Maka, deklarasi Desa APU ini Ilmu Pemerintahan UMY (2019). Data
menjadi corong awal untuk terbentuknya tersebut menunjukan bahwa 45% pemilih
tim Desa yang selalu memberikan narasi di masyarakat Desa APU memahami
politik positif di masyarakat dengan cara bahwa politik uang bagian dari suap dan
berkala. dilarang dalam segi agama maupun dilihat
Selanjutnya, pendidikan politik dari sisi aspek moralitas. Selanjutnya 50%
dengan konsep upaya preventif. Upaya pemilih di Desa APU Daerah Istimewa
tersebut yaitu penanggulangan pada Yogyakarta mengatakan mereka memilih
tindakan pencegahan terjadinya praktik caleg dengan berdasarkan program. Selain
politik uang. Dalam pembahasan di atas itu juga, 32% memilih caleg berdasarkan
menunjukan bahwa upaya preventif ini yang pernah membantu dalam kehidupan
dilakukan dengan cara konsep sosial sehari-hari atau yang dikenal oleh

150
Pendidikan Politik dalam Pencegahan Politik Uang
Melalui Gerakan Masyarakat Desa

masyarakat aktif dalam sosial di Aspinall, E., & Sukmajati, M. (2015). Politik
lingkungannya. Maka sesungguhnya Uang di Indonesia: Patronase dan
dalam menanggulangi praktik politik uang Klientelism pada Pemilu Legislatif
ini perlu adanya sentuhan pendidikan 2014. Https://polgov.fisipol.ugm.ac.id
politik yang baik di masyarakat desa agar /buku/politik-uang-di-indonesia-
masyarakat memahami hak dan kewajiban patronase-dan-klientelisme-pada-
mereka sebagai good citizen. pemilu-legislatif-2014
Saran dari penelitian ini ialah
pendidikan politik dengan konsep upaya Banegas, R. (1998). Marchandisation du
pre-emtif dan preventif melalui gerakan Vote, Citoyemmete et Consolidation
Desa Anti-Politik Uang (APU) harus Democratique au Benin. Politique
didukung oleh semua elemen baik Africaine.
Pemerintah Daerah, Pemerintah Desa,
penyelenggara pemilu, maupun LSM. Birch, S. (2009). Electoral Corruption. In
Tujuannya untuk membantu melakukan The SAGE Handbook of Comparative
pendidikan politik di masyarakat, Politics: 394. Https://doi.org/
menghidupkan sebuah kepedulian negara 10.4135/9780857021083.n22
untuk memberikan pendidikan politik bagi
masyarakat, dan menyebarkan semangat Florida, R., & Hollinger, R. (2017). Social
gerakan perlawanan ini kepada desa-desa Learning Theory and the Training of
lainnya. Selain itu, perlu adanya dorongan Retail Loss Prevention Officers.
dari Pemerintah Desa untuk ikut Security Journal 30: 1013–1026.
membantu tim Desa APU dalam
melaksanakan kegiatan-kegiatan Geys, B. (2006). ‘Rational’ Theories of
pendidikan politik di desa setempat. Voter Turnout: A Review. Political
Studies Review 4 (1): 16–35.
Referensi
Adelina, F. (2019). Bentuk-Bentuk Korupsi Hodess, R. (2004). Global Corruption
Politik. Jurnal Legislasi Indonesia 16 Report 2004: Political Corruption.
(1): 59–75. Https://www.transparency.org/what
wedo/publication/global_corruption_
Alam, A. S. (2018). Kriminologi Suatu report_2004_political_corruption
Pengantar. Pernada Media. Jakarta.
Ilmu Pemerintahan UMY. (2019). Refleksi
Aspinall, E., & Berenschot, W. (2019). Pemilu Serentak Tahun 2019:
Democracy for Sale: Pemilihan Umum, Perspektif Pemilih dan Pengawasan
Klientelisme, dan Negara di Indonesia. Partisipatif. Yogyakarta.
Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Jakarta. Irawan, A., Dahlan, A., Fariz, D., & Putri, A.
G. (2014). Panduan Pemantau
Aspinall, E., & Hicken, A. (2019). Guns for Korupsi Pemilu. Https://antikorupsi.
Hire and Enduring Machines: org/sites/default/files/Panduan
Clientelism Beyond Parties in Pemantauan Korupsi Pemilu.pdf
Indonesia and the Philippines.
Journal Democratization 27(1): 137–
156.

151
Moch Edward Trias Pahlevi, Azka Abdi Amrurobbi

Kantaprawira, R. (2006). Sistem Politik Manzetti, L., & Wilson, C. J. (2007). Why Do
Indonesia, Suatu Model Pengantar, Corrupt Governments Maintain
Edisi Revisi. Sinar Baru Algensindo. Public Support? Comparative Political
Bandung. Studies 40 (8): 949–970.

Kartono, K. (1996). Pendidikan Politik Purnamasari, D. M. (2019). Survei LIPI:


sebagai Bagian dari Pendidikan Masyarakat Memandang Politik Uang
Orang Dewasa. Mandar Maju. Bagian dari Pemilu, Tidak Dilarang.
Bandung. Https://nasional.kompas.com/read/2
019/08/29/05213291/survei-lipi-
Komite Independen Sadar Pemilu. (2019). masyarakat-memandang-politik-
Pemilih Milenial dan Kontestasi Politik uang-bagian-dari-pemilu-tidak.
Elektoral (Evaluasi dan Hasil Diakses 22 Maret 2020.
Penelitian Komite Independen Sadar
Pemilu dalam Pemilu Serentak 2019). Sardini, N. H. (2011). Restorasi
Rua Aksara. Yogyakarta. Penyelenggaraan Pemilu di Indonesia.
Fajar Media Press. Yogyakarta.

152

Anda mungkin juga menyukai