Anda di halaman 1dari 4

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia adalah negara yang menganut sistem pemerintahan


demokrasi pancasila, di mana segala bentuk pemerintahan yang ada di
Indonesia berada di tangan rakyat. Menurut H. Harris Soche (Hanindita, 1985)
Demokrasi merupakan suatu bentuk pemerintahan rakyat. Artinya rakyat atau
orang banyak merupakan pemegang kekuasaan dalam pemerintahan. Mereka
memiliki hak untuk mengatur, mempertahankan, serta melindungi diri mereka
dari adanya paksaan dari wakil-wakil mereka, yaitu orang-orang atau badan
yang diserahi wewenang untuk memerintah.
Salah satu bentuk penerapan demokrasi di Indonesia adalah
pelaksanaan pemilihan umum. Pemilihan umum memiliki makna sebagai
pemindahan konflik dari masyarakat kepada perwakilan politik agar integrasi
masyarakat tetap terjamin, sebagai alat untuk membenarkan rezim yang
berkuasa dan sebagai upaya meyakinkan dan melibatkan individu dalam proses
politik. Pemilihan umum di Indonesia bertujuan untuk memilih anggota DPR,
DPD, DPRD, presiden dan wakil presiden, kepala daerah dan wakil kepala
daerah. Dalam pelaksanaan pemilu, dibutuhkan empat unsur utama demi
terwujudnya pemilu yang berintegritas, yaitu regulasi yang jelas, peserta
pemilu, birokrasi yang netral, dan penyelenggara yang berintegritas.
Salah satu unsur terwujudnya pemilu yang berintegritas adalah pemilih
yang berkompeten. Pemilih yang akan memilih dalam pemilu tentu memiliki
syarat tertentu, di antaranya pemilih bukan merupakan anggota TNI atau Polri
dan berusia 17 tahun ke atas. Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah melakukan
analisis terhadap daftar penduduk potensial pemilih pemilu (DP4) untuk
Pilkada Serentak 2018 yang baru-baru ini dilaksanakan. Salah satu hasil
analisis adalah jumlah pemilih pemula mencapai 10.628.883 atau 6,61 persen
dari total DP4, terdiri atas 5,455.160 laki-laki dan 5.173.723 perempuan (Berita
Satu, 2017).

1
2

Pemilih pemula merupakan subjek dan objek dalam kegiatan politik,


termasuk didalamnya adanya kegiatan pemilihan umum. Pemilih pemula
sebagai objek dalam kegiatan politik, yaitu mereka yang masih memerlukan
pembinaan dalam orientasi ke arah pertumbuhan potensi dan kemampuannya
ke depan dapat berperan dalam bidang politik. Mereka sebagai penerus bangsa
perlu memiliki wawasan dan pengetahuan dalam bidang politik termasuk
kegiatan pemilihan umum agar mereka jangan sampai tidak ikut berpartisipasi
politik (golput) pada pelaksanaan pemilihan umum. Golput merupakan
tindakan yang tidak bertanggung jawab atas pembangunan dan kelangsungan
bangsa dan Negara. Dengan demikian meskipun hanya pemula,tetapi
partisipasi mereka ikut menentukan arah kebijakan di Indonesia ke depan.
Pemilih pemula perlu mengerti apa makna demokrasi dalam sebuah
negara dan bagaimana mencapainya. Mereka perlu menyadari bahwa yang
mereka lakukan dalam kegiatan pemilu merupakan kegiatan yang berguna bagi
negara. Dengan begitu mereka akan memosisikan diri sebagai warga negara
yang mempunyai kewajiban untuk menggunakan haknya sebagai warga
negara. Dalam upaya itu, mereka memerlukan pendidikan politik untuk
membimbing mereka ke arah yang lebih baik karena pada dasarnya pemilih
pemula masih sangat minim pengalaman dalam dunia politik.
SMA Islam Athirah Bone adalah sekolah Islam dengan visi menjadi
sekolah unggul yang berciri islam, berjiwa nasional, dan berwawasan global.
Berdasarkan visi tersebut, siswa diharapkan menunjukkan jati diri sebagai
seorang muslim, dengan tetap menjunjung tinggi nilai nasionalisme, dan
memiliki wawasan yang luas. Salah satu bentuk penerapan visi tersebut adalah
dengan berpartisipasinya siswa SMA Islam Athirah Bone yang telah memenuhi
syarat menjadi pemilih dalam kegiatan pemilu, khususnya pemilu serentak 27
Juni 2018. Siswa SMA Islam Athirah Bone yang telah memilih dapat
digolongkan dalam kategori pemilih pemula.

1
3

Sikap politik yang dimiliki oleh pemilih pemula dapat diartikan sebagai
suatu kesiapan bertindak, berpersepsi untuk merespon bagaimana pemilih
pemula bertindak dalam pemilihan umum. Sikap politik dapat diungkapkan
dalam berbagai bentuk. Pemilih pemula yang memiliki sikap politik yang
masih labil cenderung mengikuti pilihan dari keluarganya.
Pemilih pemula yang baru memasuki usia hak pilih juga belum
memiliki jangkauan politik yang luas untuk menentukan kemana mereka harus
memilih, sehingga terkadang apa yang mereka pilih tidak sesuai dengan yang
diharapkan. Alasan ini yang menyebabkan pemilih pemula sangat rawan untuk
dipengaruhi dan didekati dengan pendekatan materi politik dan kepentingan
partai politik. Ketidaktahuan dalam soal politik praktis, terlebih dengan
pilihan-pilihan dalam pemilu atau pilkada, membuat pemilih membuat pemilih
pemula sering tidak berpikir rasional dan lebih memikirkan kepentingan jangka
pendek.
Hal inilah yang menjadi latar belakang penulis membuat karya tulis
ilmiah yang berjudul “Analisis Bentuk Partisipasi Politik Pemilih Pemula SMA
Islam Athirah Bone Pada Pemilu Serentak 27 Juni 2018 ”.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana bentuk partisipasi politik pemilih pemula SMA Islam
Athirah Bone dalam pemilu serentak 27 juni 2018?
2. Apa saja faktor yang mempengaruhi partisipasi politik pemilih
pemula SMA Islam Athirah Bone dalam pemilu serentak 27 juni
2018 ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bentuk partisipasi politik pemilih pemula SMA Islam
Athirah Bone dalam pemilu serentak 27 juni 2018.
2. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi partisipasi politik pemilih
pemula SMA Islam Athirah Bone dalam pemilu serentak 27 juni 2018.

1
4

D. Manfaat Penelitian
1. Secara teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan referensi
kepustakaan mengenai bentuk partisipasi pemilih pemula dalam pemilihan
umum bagi pihak yang akan melakukan penelitian yang berkaitan dengan
penelitian ini.
2. Secara praktis:
a. Bagi sekolah :
Dapat digunakan sebagai acuan untuk mengetahui bentuk partisipasi
siswa-siswi SMA Islam Athirah Bone dalam pemilu serentak 27 Juni
2018 sekaligus mampu mengukur ketercapaian visi sekolah
menyangkut poin berjiwa nasional.
b. Bagi pemilih pemula :
Pemilih pemula mampu meningkatkan partisipasi diri dalam pemilihan
umum.

Anda mungkin juga menyukai