Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN HASIL WAWANCARA

PROYEK SUARA DEMOKRASI DALAM PILKADES

DI SUSUN OLEH:
1. Eka Agustina (12)
2. Asheila Maysa Fatkha (07)
3. Alinka Wahidatul .M. (04)
4. Daffa Yudha Ristama (10)
5. Aindira Durotul .H. (03)
6. Anggita Rahmadhani (06)

SMAN 1 REMBANG
TAHUN AJARAN 2022/2023
1. Latar Belakang
Laporan ini disusun berdasarkan hasil wawancara yang kami
lakukan pada hari Selasa, 27 September 2022 di Desa Banggi Kecamatan
Kaliori Kabupaten Rembang. Wawancara yang kami lakukan merupakan
salah satu tugas dalam proyek kurikulum merdeka pada semester 1 yaitu
Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dengan tema suara demokrasi
melalui pelaksanaan pilkades.
Indonesia menganut sistem pemerintahan demokrasi telah
tercantum dalam Undang Undang Dasar 1945 (setelah amandemen) pasal
1 ayat (1) berbunyi "Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan
menurut Undang-Undang Dasar". Kemudian sebelum di atur juga dalam
konstitusi yang terdapat pada pasal I ayat (1) dan ayat (2), serta dalam
Undang-Undang Dasar sementara 1950 pada pasal I ayat (1).
Demokrasi di negara Indonesia berdasarkan Undang-Undang Dasar
1945, sehingga sering disebut dengan demokrasi pancasila. Demokrasi
Pancasila merintahkan musyawarah untuk mufakat, dengan berpangkal
tolak pada paham kekeluargaan dan Gotong royong yang ditujukan pada
kesejahteraan yang mengandung unsur-unsur religius, berdasarkan
kebenaran, kecintaan dan budi pekerti luhur. Dalam demokrasi pancasila
kebebasan individu tidak bersifat mutlak tetapi harus diselenggarakan
dengan tanggung jawab sosial. Prinsip-prinsip demokrasi itu adalah
persamaan, kebebasan, dan pluralisme.
Terdapat tujuan prinsip demokrasi yang harus ada dalam sistem
demokrasi adalah kontrol atas keputusan pemerintah, pemilihan umum
yang jujur, hak memilih dan dipilih. kebebasan menyatakan pendapat
tanpa ancaman, kebebasan mengakses informasi, dan kebebasan
berserikat.
Pemilihan kepala desa merupakan salah satu bentuk implementasi
dari demokrasi yang paling dekat dengan masyarakat. Dari ajang ini maka
dapat dinilai sejauh mana masyarakat memahami arti demokrasi.
Pemahaman masyarakat dapat dinilai melalui penilaian terhadap latar
belakang masyarakat memilih salah satu kandidat. Apakah didasarkan
pada kemampuan kandidat dalam memimpin ataukah didasarkan pada
faktor lain seperti kekerabatan. Selain pemahaman masyarakat tentang
demokrasi, pemilihan langsung juga dapat menggambarkan usaha apa saja
yang dilakukan oleh kandidat dalam usaha mendapatkan dukungan dan
suara dari masyarakat. Dalam hal ini kesadaran masyarakat tentang politik
dan demokrasi harus baik agar dalam pelaksanaan pemilu masyarakat
dapat menggunakan hak pilih mereka dengan penuh tanggung jawab.

1. Maksud dan Tujuan Wawancara


Kami melakukan kegiatan wawancara di salah satu desa di
Kabupaten Rembang yang akan melaksanakan pilkades pada hari Minggu,
2 Oktober 2022 yaitu Desa Banggi Kecamatan Kaliori. Maksud dan tujuan
kami melakukan wawancara di Desa Banggi yaitu
1. Untuk mendapatkan informasi dari panitia terkait dengan proses
persiapan pilkades, tahapan-tahapan pilkades, pelaksanaan kampanye
dan aturan-aturannya.
2. Untuk mendapatkan informasi dari masyarakat Desa Banggi tentang
proses persiapan pilkades, serta bagaimana persepsi mereka terhadap
kegiatan kampanye dan calon kades.
2. Topik Wawancara

Topik wawancara yang kami lakukan dengan panitia, meliputi:


a. Proses persiapan pilkades
b. Struktur kepanitiaan pilkades serta tugas dan wewenangnya
c. Proses pendataan dan penetapan pemilih
d. Sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk pilkades
e. Pelaksanaan kampanye serta aturan-aturannya
f. Sumber dana dan pengelolaannya
g. Proses pelaksanaan musyawarah desa dan dukungan dari
masyarakat

Topik wawancara yang kami lakukan dengan masyarakat sekitar di


Desa Banggi, meliputi:
a. Proses dan pelaksanaan sosialisasi sebelum pilkades
b. Proses pendataan pemilih
c. Pelaksanaan kampanye serta aturan-aturannya
d. Sosok calon kades yg diharapkan
e. Presepsi masyarakat tentang kampanye

3. Waktu dan Tempat Wawancara


a. Waktu dan tempat pelaksanaan wawancara dengan panitia dan
narasumber 1,2,3 :
Waktu : Sekitar jam 09:00-10:00
Tempat : Kantor Desa Banggi
b. Waktu dan tempat pelaksanaan wawancara dengan narasumber 4 :
Waktu : Sekitar jam 10:00-10:30
Tempat : Kantor Desa Banggi
4. Hasil Wawancara
A. Narasumber
1. Panitia
a. Narasumber : Ibu Indah sebagai sekretaris panitia pilkades di desa
Banggi
b. Narasumber : Bapak Suwadi
2. Masyarakat
a. Narasumber : Bapak Bintono
b. Narasumber : Bapak Yani
c. Narasumber : Ibu Sri Endang Lestari
d. Narasumber : Mbak Ayu

B. Hasil Wawancara
 Ekstraksi dari transkip wawancara

a. Narasumber Panitia
1. Pembentukan Panitia Persiapan Pilkades di Desa Banggi
Panitia persiapan pilkades dibentuk oleh BPD, kemudian diadakan
musyawarah untuk menentukan panitia tersebut. Panitia pemilihannya
berjumlah 5 orang yaitu ketua, wakil ketua, sekretaris, bendahara dan
anggota. Kemudian kelima panitia tersebut membuat Panitia Teknis yaitu
PANTARIS dan KPPS. PANTARIS yang beranggotakan 3 orang.
Perangkat desa, lembaga desa , dan unsur masyarakat desa bisa menjadi
panitia. Setelah dibentuk, panitia bertugas untuk melaksanakan kegiatan
pilkades tersebut, membentuk panitia teknis, menyusun DPS dan DPT,
menyiapkan segala logistik yang diperlukan untuk persiapan pilkades.
1. Pendataan Pemilih di Desa Banggi
Yang pertama, panitia membentuk PANTARLIH ( Panitia Pendaftaran
Pemilih ) terdiri dari 3 orang, lalu melakukan kunjungan ke rumah warga
satu-satu untuk melakukan pendataan warga yang sudah memenuhi syarat
menjadi pemilih yaitu seperti sudah pernah kawin, usia minimal 17 tahun,
warga asli desa Banggi yang sudah menetap 6 bulan. Untuk jumlah
seluruh warga Desa Banggi yaitu 1.707 dan yang ditetapkan sebagai warga
yang memiliki hak pilih (memenuhi syarat) itu ada 1.402.
2. Pencalonan dan Penetapan Calon Kades di Desa Banggi
Yang pertama yaitu diumumkan terlebih dahulu bahwa sudah dibuka
pendaftaran calon kades. Kemudian ada 1 pendaftar yaitu pak Bathi,
disusul dihari selanjutnya dilanjutkan oleh istrinya, Bu Partiwi. Setelah itu
dilakukan tahap seleksi dengan mengisi checklist persyaratan. Jika bakal
calon tidak memenuhi syarat akan tidak lolos. Persyaratan untuk menjadi
calon kades yaitu seperti usia minimal 25 tahun, pendidikan minimal
SMA, bebas dari pidana, tidak dicabut hak pilihnya, jika ingin mennyalon
sebagai kepala desa itu harus ada surat cuti, harus ada surat sehat dari
dokter. Setelah lolos tahap seleksi, bakal calon akan ditetapkan sebagai
calon kades resmi oleh PanWas. PanWas terdiri dari Pak camat, ada staf-
staf nya, ada Pak DANDIM, Pak KAPOLSEK. PanWas (Panitia
Pengawas).
3. Sarana dan Prasarana yang Dibutuhkan
Sarana dan Prasarana yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pemungutan
suara kira-kira seperti bilik suara, surat suara, tinta, paku,bantalan coblos,
lembar perhitungan suara,kotak suara. Persiapan sarana dan prasarana
pada saat kami melakukan wawancara belum sepenuhnya matang. Dalam
persiapannya masyarakat Banggi jugs antusias membantu seperti
membantu melipat surat suara di balai desa.
4. Pengurusan Administrasi
Yang memiliki tanggungjawab untuk mengurus administrasi
adalahhaekertaris panitia pilkades yaitu Bu Indah. Setelah Pelaksanaan
Pilkades selesai maka panitia akan melaporkan ke BPD dan diteruskan ke
Camat lalu Bupati.
5. Sumber dana dan Pengalokasian Dana Pilkades
Sumber dana Pilkades dari bantuan kabupaten sebesar 40 juta dan PAD
( Pendapatan Asli Daerah) sebesar 50 juta. Yang bertugas untuk
mencairkan dana adalah bendahara panitia Pilkades. Untuk
Pengalokasiandan pengelolaaan dana dilakukan oleh bendahara sesuai
dengan RAB (Rencana Anggaran dan Belanja). Total dana yang sudah
dikeluarkan saat ini adalah kurang lebih 20 juta.
6. Musyawarah Desa
Musyawarah desa dirancang oleh BPD. Musyawarah desa dilakukan di
Balai Desa yang diikuti oleh Masyarakat desa yang diundag oleh BPD dan
panitia untuk membahas tentang Pilkades.
7. Antusias dan Dukungan Masyarakat Banggi
Menurut narasumber masyarakat cukup antusias terhadap kegiatan
pilkades karena dilaksanakan secara demokrasi. Sebagian besar
masyarakat Banggi juga memberikan dukungan terhadap kegiatan pilkades
berupa support, doa, harta benda, dan tenaga.
8. Dasar Hukum Kampanye
Dasar hukum kegiatan kampanye tercantum pada PERBUP nomor 16.
9. Peran Panitia Saat Kegiatan Kampanye
Peran panitia dalam kegiatan kampanye yang dilaksanakan tanggal 29
September yaitu membacakan tata tertib serta Pantia Pengawas yang
bertugas mengawasi jalannya pelaksanaan kampanye serta mengawasi
calon kades apabila ada kecurangan. Kegiatan kampanye yang dilakukan
tanggal 29 Mei yaitu pembacaan visi-misi dari masin-masing calon. Untuk
yang satu hari diserahkan kepada masing-masing calon mau dibuat seperti
apa dengan syarat harus tetap sesuai dengan tata tertib yang berlaku.
b. Narasumber Masyarakat

1. Bapak Bintono
Dari hasil wawancara dengan narasumber yaitu Bapak Bintono,
menurut penuturan beliau kegiatan kampanye itu penting untuk
dilakukan karena untuk mengutarakan visi misinya 6 tahun
kedepan dan itu penting bagi masyarakat desa Banggi. Beliau juga
menuturkann bahwa kualitas kampanye dari calon kades
mempengaruhi keterpilihannya. Untuk sosok calon kades yang
diharapkan beliau yaitu sosok yang baik, dermawan dan peduli dengan
masyarakat. Pendapat beliau terhadap calon kades yang sudah
ditetapakannya yaitu dua-duanya baik.

2. Bapak Yani
Dari hasil wawancara dengan narasumber yaitu Pak Yani, menurut
penuturan beliau sosialisasi sebelum pilkades itu sangat penting ,dan
sosok kades yang beliau harapkan untuk menjadi pemimpin desa
banggi yaitu yang baik, jujur, dermawan, dan bertanggung jawab.
Menurut pandangan tentang ke 2 calon kades yaitu baikk dan menurut
bapak Yani kampanye itu sangat penting banget, dan kualitas
kampanye itu berpengaruh dengan keterpilihan calon kades.

3. Ibu Sri Endang Lestari


Dari hasil wawancara dengan narasumber yaitu Bu Sri Endang
Lestari, menurut penuturan beliau sosialisasi sebelum pilkades itu
penting untuk dillakukan. Setelah mendapatkan sosialisasi, beliau
menjadi lebih mantap dan bisa menjadi warga serta pemilih yang baik.
Data-data yang diminta saat panitia melakukan pendataaan pemilih
yaitu KK dan KTP. Untuk aturan kampanye beliau sedikit-sedikit tahu,
yaitu tidak boleh urakan, yang sopan, menjaga ketertiban. Terkait
tentang pelaksanaan kampanye, beliau tidak merasa terganggu jika ada
kegiatan kampanye. Bentuk Kampanye yang seharusnya dilakukan
oleh calon kades yang telah ditetapkan yaitu biasa-biasa saja, tidak
perlu yang meriah-meriah karena suami istri , takut nanti terjadi
pertengkaran. Salah satunya pasti kepilih juga jadi tidak perlu meriah-
meriah. Menurut beliau kualitan kampanye akan berpengaruh terhadap
keterpilihan calon kades. Sosok kades yang diharapkan oleh beliau
adalah sosok yang baik, ramah sama masyarakat, dan tidak
mementingkan diri-sendiri atau egois. Pandangan beliau terhadap
calon kades yang telah ditetapkan sudah sesuai apa yang beliau
inginkan yaitu sifatnya baik dan ramah sama masyarakat.
4. Mbak Ayu
Dari hasil wawancara dengan narasumber yaitu Mbak Ayu, menurut
penuturan beliau sosialisasi di desa Banggi tentang pilkades itu sering
dilakukan. Dari informasi yang mbak Ayu sampaikan, pada saat
panitia melakukan pendataan pemilih itu harus menunjukkan KTP dan
KK. Sosok calon kades yang di harapkan oleh beliau yaitu yang
bertanggungjawab dan bisa mengayomi warganya. Calon-calon kades
yang telah ditetapkan menurut beliau sudah cocok karena sudah berani
menyalon dan sudah memiliki bekal pengalaman karena sudah pernah
menyalon menjadi kepala desa sebelumnya. Menurut mbak Ayu
kampanye itu sangat penting dilakukan dan kalau bisa, kampanye yang
dilakukan nantinya bisa keliling desa supaya warga desa tau
progresnya. Beliau juga ttidak merasa terganggu jika nanti kegiatan
kampanye berlangsung.

6.Kesimpulan

Berdasarkan hasil wawancara di Desa Banggi pada tanggal 27


Sepetember 2022 yaitu seputar persiapan kegiatan pilkades desa Banggi.
Panitia pilkades sedang memepersiapkan untuk kegiatan pilkades pada
tanggal 2 Oktober 2022. Tahapan persiapan pilkade yang sudah dilakukan
panitia diantaranya yaitu pendataan pemilih, pencalonan dan penetapan
calon kades, dana untuk kegiatan pilkades sudah dan beberapa sarana dan
prasarana yang dibutuhkan. Selain itu, masyarakat Desa Banggi juga
antusias dan juga berpartisipasi dengan memberikan dukungan terhadap
kegiatan pilkades. Sebagian besar masyarakat Banggi mengingikan
pemimpin yang baik, bisa bertanggungjawab, dan bisa mengayomi
warganya serta tidak mementingkan diri sendiri.

Anda mungkin juga menyukai