MAKALAH
Tentang:
1. Mengawal Hak Pilih
2. Memahami Kampanye Pemilu
3. Mengawal Suara Di TPS
Oleh :
PKD Siyar
PKD Pajaran
PKD Krengih
PKD Kanigoro
PKD Genengwaru
PKD Sumberglagah
makalah ini.
Islam.
kekurangan dan kekeliruan, maka dari itu saya mengharapkan kritikan positif,
amalan kami dan bermanfaat khususnya bagi kami selaku Pengawas Pemilu
Kelurahan atau Desa dan umumnya bagi seluruh pembaca. Amin Yaa Robbal
'Alamin.
(PENYUSUN)
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
Kesimpulan …………………………………………….. 15
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja syarat dan jenis pemilih, pentingnya dan cara mengawal hak pilih
2. Apa yang dimaksud dengan kampanye pemilu dan teknik/metode kampanye
pemilu, potensi pelanggaran tahapan kampanye Pemilu, kampanye hitam dan
kampanye negatif serta strategi mewujudkan kampanye damai.
3. Apa yang dimaksud dengan konsep tentang pentingnya mengawal suara,
pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara, dan memahami langkah
pengawalan suara di TPS.
3
C. Tujuan Masalah
1. Memahami syarat dan jenis pemilih, pentingnya dan cara mengawal hak pilih
2. Memahami pengertian dan teknik/metode, potensi pelanggaran tahapan
kampanye Pemilu, kampanye hitam dan kampanye negatif serta strategi
mewujudkan kampanye damai.
3. Peserta memahami konsep tentang pentingnya mengawal suara, pelaksanaan
pemungutan dan penghitungan suara, dan memahami langkah pengawalan
suara di TPS.
BAB II
PEMBAHASAN
4
5
kompetitor lain tanpa berbasiskan data dan fakta yang akurat. Contoh
kampanye negatif dalam pemilihan presiden dan wakil presiden (pilpres)
tahun 2019 silam, dilakukan dengan mengungkap jumlah utang dalam dan
luar negeri yang meningkat selama pasangan calon presiden petahana
memimpin. Kampanye negatif tidak dilarang oleh KPU maupun Bawaslu
karena memperkuat pendidikan politik masyarakat, khususnya tentang isu-
isu mutakhir pengelolaan negara. Kandidat yang menjadi sasaran
kampanye negatif pun tetap diberi ruang untuk menanggapi dengan
memaparkan data atau argumen yang dapat membela posisinya.
Kampanye hitam tergolong tindak kejahatan Pemilu. Setiap orang
yang terbukti memproduksi dan/atau menyebarluaskan kampanye hitam,
dikenai hukuman penjara dan denda. Pasal 521 Undang-Undang Nomor 7
Tahun 2017 tentang Pemilu menyatakan bahwa setiap pelaksana, peserta
dan/atau tim kampanye Pemilu yang dengan sengaja melanggar larangan
pelaksanaan kampanye pemilu dipidana dengan pidana penjara paling
lama 2 (dua) tahun dan denda paling banyak Rp24.000.000,00 (dua
puluh empat juta rupiah). Khusus pelaku kampanye hitam di media sosial
dan bukan kategori pelaksana, peserta dan/atau tim kampanye Pemilu,
dapat dijerat dengan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik
(UU ITE). Pembuat kampanye hitam via media sosial, jika terbukti
bersalah akan divonis dengan hukuman penjara maksimal 4 (empat) tahun
dan/atau denda paling banyak 750.000.000 (Tujuh Ratus Lima Puluh Juta
Rupiah), sedangkan penyebar kampanye hitam jika terbukti bersalah akan
dihukum penjara maksimal 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak
1.000.000.000 (Satu Milyar Rupiah).
Masyarakat perlu proaktif dalam melakukan pengawasan terhadap
fenomena kampanye hitam. Diperlukan upaya memperkuat pemahaman
tentang larangan- larangan dalam kampanye Pemilu. Di lain pihak, bagi
pelaksana, peserta, dan tim kampanye perlu didorong untuk terus
menghadirkan kampanye yang sehat dan simpatik. Memperluas saluran-
saluran komunikasi antara kandidat dan konstituen pun perlu dilakukan.
10
A. Kesimpulan
Pemilih menurut Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang
Pemilihan Umum adalah Warga Negara Indonesia (WNI) yang sudah genap
berumur 17 (tujuh belas) tahun atau lebih, sudah kawin atau sudah pernah
kawin. Untuk bisa memberikan hak suara pada Pemilu, warga harus terdaftar
dalam daftar pemilih. Demikian juga, untuk bisa didaftar dalam daftar
pemilih, warga harus memenuhi syarat sebagai pemilih. (Pasal 4, PKPU
nomor 7 tahun 2022). Mengawal hak pilih tidak hanya untuk memastikan
masyarakat dapat menggunakan hak pilihnya, tetapi juga hak dipilih. Karena
salah satu syarat pencalonan sebagai Presiden dan Wakil Presiden, DPR, DPD
maupun Kepala Daerah, adalah terdaftar dalam daftar pemilih. Pada tahapan
pemutakhiran data pemilih, jika masih ditemukan kesalahan administrasi,
pemilih dapat menyampaikan tanggapan kepada KPU dan jajaran ad hoc di
bawahnya. Selain itu, laporan juga dapat disampaikan kepada Bawaslu
setempat, karena dalam setiap tahapan Pemilu atau Pilkada, Bawaslu
mendirikan Posko Aduan Masyarakat (PAM Bawaslu).
Kampanye adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh organisasi politik
atau calon yang bersaing memperebutkan kedudukan dalam parlemen dan
sebagainya untuk mendapat dukungan massa pemilih dalam satu pemungutan
suara.3 Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan
Umum. Untuk menjaga kualitas tahapan kampanye sebagai pendidikan politik
jelang Pemilu, pelaksana, peserta, dan tim kampanye Pemilu dilarang (pasal
280 ayat 1 Undang-Undang nomor & Tahun 2017). Pelaksanaan kampanye di
Indonesia kerapkali diwarnai dengan Kampanye Hitam (black campaign)
sebagai salah satu cara yang dipilih untuk memenangkan Pemilu. Kampanye
hitam dilakukan dengan menyebar ujaran kebencian, cacian, hinaan, fitnah,
adu domba, bahkan ancaman kekerasan kepada seseorang atau peserta Pemilu
lainnya yang menjadi competitor
15
16
15