Anda di halaman 1dari 43

MODUL RELAWAN DEMOKRASI

BAB I
DEMOKRASI DAN PEMILU

Demokrasi menjadi salah satu sistem politik yang


paling banyak dianut oleh Negara-negara didunia.
Indonesia merupakan salah satu negara yang
menjalankan sistem politik demokrasi dalam proses
penyelenggaraan pemerintahan. Terdapat beberapa pilar
yang menjadi prasyarat berjalannya sistem politik
demokrasi, yaitu :
1. Adanya penyelenggaraan pemilu yang bebas dan
berkala.
2. Adanya pemerintahan yang terbuka, akuntabel
dan responsif.
3. Adanya perlindungan terhadap HAM.
4. Berkembangnya civil society dalam masyarakat.
Penyelenggaraan pemilu yang bebas dan berkala
menjadi prasyarat sistem politik demokrasi, karena
pemilu merupakan salah satu sarana kedaulatan rakyat
dimana rakyat dapat memilih wakil dan pemimpin
mereka untuk menjalankan pemerintahan.

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TOBA SAMOSIR


JL. DI PANJAITAN NO 1B BALIGE
TELP/FAX (0632) 322401 Page 1
MODUL RELAWAN DEMOKRASI

A. PENGERTIAN PEMILU

Menurut Undang-Undang Nomor 08 Tahun 2012,


Pemilu adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat
yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas,
rahasia, jujur, dan adil dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara RepublikIndonesia Tahun 1945.
Pemilu diselenggarakan untuk memilih pemimpin
politik secara langsung. Yang dimaksud dengan
pemimpin politik disini adalah wakil-wakil rakyat yang
duduk di lembaga perwakilan rakyat (parlemen) baik
ditingkat pusat maupun daerah dan pemimpin lembaga
eksekutif atau kepala pemerintahan seperti presiden,
gubernur, atau bupati/walikota.

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TOBA SAMOSIR


JL. DI PANJAITAN NO 1B BALIGE
TELP/FAX (0632) 322401 Page 2
MODUL RELAWAN DEMOKRASI

B. MANFAAT PEMILU
Penyelenggaraan Pemilu sangatlah penting bagi
suatu negara, hal ini disebabkan karena :
1. Pemilu merupakan sarana perwujudan kedaulatan
rakyat.
2. Pemilu merupakan sarana untuk melakukan
penggantian pemimpin secara kontitusional.
3. Pemilu merupakan sarana bagi pemimpin politik
untuk memperoleh legitimasi.
4. Pemilu merupakan sarana bagi rakyat untuk
berpartisipasi dalam proses politik.

C. SISTEM PEMILU

Membicarakan pemilu, maka kita perlu


menyinggung system pemilu. Sitem pemilu akan
mempengaruhi pilihan-pilihan teknis berkaitan proses
dan desain pemilu dengan pelbagai tahapan-tahapannya.
KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TOBA SAMOSIR
JL. DI PANJAITAN NO 1B BALIGE
TELP/FAX (0632) 322401 Page 3
MODUL RELAWAN DEMOKRASI

Sitem pemilu membantu kita membayangkan bagaimana


kinerja wakil rakyat yang dihasilkannya.
Pemilu anggota DPR, DPD dan DPRD tahun 2014
menganut system proporsional terbuka dimana sejumlah
kursi diperebutkan dalam suatu daerah pemilihan. Cara
ini telah pernah diterapkan dalam pemilu-pemilu
sebelumnya, yaitu pemilu 2004 dan 2009.
Dalam system ini hak suara pemilih terwakili
secara proporsional karena dalam surat suara tercantum
nama partai politik dan nama calon.
Khusus untuk pemilihan calon Anggota DPD
dilaksanakan dengan system distrik berwakil banyak.
Dimana daerah pemilihannya adalah provinsi dengan
jumlah wakilnya masing-masing setiap provinsi adalah 4
(empat) orang
Sistem proporsional merupakan sistem pemilihan
yang memperhatikan proporsi atau perimbangan antara
jumlah penduduk dengan jumlah kursi di suatu daerah
pemilihan. Dengan sistem ini, maka dalam lembaga
perwakilan daerah yang memiliki penduduk lebih besar
akan memperoleh kursi yang lebih banyak di suatu
daerah pemilihan, begitupun sebaliknya.
Sistem proporsional juga mengatur tentang
proporsi antara jumlah suara yang diperoleh suatu partai
politik untuk kemudian dikonversikan menjadi kursi
KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TOBA SAMOSIR
JL. DI PANJAITAN NO 1B BALIGE
TELP/FAX (0632) 322401 Page 4
MODUL RELAWAN DEMOKRASI

yang diperoleh partai politik tersebut. Karena adanya


perimbangan antara jumlah suara dengan kursi, maka di
Indonesia dikenal Bilangan Pembagi Pemilih (BPP). BPP
merefleksikan jumlah suara yang menjadi batas
diperolehnya kursi di suatu daerah pemilihan.
System proporsional sangat cocok digunakan
dinegara yang penduduknya heterogen dan menganut
system pemerintahan Presidensial.
Partai politik dimungkinkan mencalonkan lebih
dari satu kandidat karena kursi yang diperebutkan di
daerah pemilihan lebih dari satu.

BAB II

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TOBA SAMOSIR


JL. DI PANJAITAN NO 1B BALIGE
TELP/FAX (0632) 322401 Page 5
MODUL RELAWAN DEMOKRASI

PENYELENGGARA PEMILU

Penyelenggara Pemilu adalah lembaga yang


menyelenggarakan Pemilu yang terdiri atas Komisi
Pemilihan Umum dan Badan Pengawas Pemilu sebagai
satu kesatuan fungsi penyelenggaraan Pemilu untuk
memilihanggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan
Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah,
Presiden danWakil Presiden secara langsung oleh rakyat,
serta untukmemilih gubernur, bupati, dan walikota
secara demokratis.
Komisi Pemilihan Umum beserta jajarannya sampai
dengan badan-badan ad-hoc titik berat tugasnya adalah
untuk melaksanakan setiap tahapan pemilu.
Sedangkan Bawaslu beserta jajarannya sampai
badan-badan ad-hoc melaksanakan pengawasan setiap
pelaksanaan tahapan pemilu.
Jumlah anggota KPU dan badan ad-hoc
dibawahnya:
a. KPU sebanyak 7 (tujuh) orang;
b. KPU Provinsi sebanyak 5 (lima) orang;
c. KPU Kabupaten/Kota sebanyak 5 (lima) orang;
d. PPK sebanyak 5 (lima) orang;
e. PPS sebanyak 3 (tiga) orang;
f. KPPS sebanyak 7 (tujuh) orang; dan
KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TOBA SAMOSIR
JL. DI PANJAITAN NO 1B BALIGE
TELP/FAX (0632) 322401 Page 6
MODUL RELAWAN DEMOKRASI

g. Pantarlih sebanyak 1 (satu) orang per TPS.

Jumlah anggota Bawaslu dan badan ad-hoc


dibawahnya:
a. Bawaslu sebanyak 5 (lima) orang;
b. Bawaslu Provinsi sebanyak 3 (tiga) orang;
c. Panwas Kabupaten/Kota sebanyak 3 (tiga)
orang;
d. Panwas Kecamatan sebanyak 3 (tiga) orang;
e. PPL sebanyak 1 (satu) orang dan maksimal 5
(lima) orang per desa/kelurahan.

KPU, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, Bawaslu


dan Bawaslu Provinsi bersifat Nasional, tetap dan
mandiri. Sifat nasional mencerminkan wilayah kerja dan
tanggung jawab KPU, Bawaslu mencakup seluruh
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sifat tetap
menunjukan tugas KPU dan Bawaslu berjalan secara
berkesinambungan meskipun dibatasi masa jabatan.
Sedangkan sifat mandiri menegaskan terbebasnya KPU
dan Bawaslu dari pengaruh pihak manapun berkaitan
dengan pelaksanaan tugas dan wewenangnya.
Untuk menjaga netralitas, integritas dan
independensi serta menegakkan kode etik penyelenggara
pemilu sesuai dengan Undang-undang Nomor 15 tahun
KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TOBA SAMOSIR
JL. DI PANJAITAN NO 1B BALIGE
TELP/FAX (0632) 322401 Page 7
MODUL RELAWAN DEMOKRASI

2011 tentang Penyelenggara Pemilu dibentuk Dewan


Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).
Tugas DKPP meliputi :
a. menerima pengaduan dan/atau laporan dugaan
adanya pelanggaran kode etik oleh
PenyelenggaraPemilu;
b. melakukan penyelidikan dan verifikasi, serta
pemeriksaan atas pengaduan dan/atau laporan
dugaan adanya pelanggaran kode etik oleh
Penyelenggara Pemilu;
c. menetapkan putusan; dan
d. menyampaikan putusan kepada pihak-pihak
terkait untuk ditindaklanjuti.
DKPP mempunyai wewenang untuk:
a. memanggil Penyelenggara Pemilu yang diduga
melakukan pelanggaran kode etik untuk
memberikan penjelasan dan pembelaan;
b. memanggil pelapor, saksi, dan/atau pihak-
pihak lain yang terkait untuk dimintai
keterangan, termasuk untuk dimintai dokumen
atau bukti lain;dan
c. memberikan sanksi kepada Penyelenggara
Pemilu yang terbukti melanggar kode etik.

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TOBA SAMOSIR


JL. DI PANJAITAN NO 1B BALIGE
TELP/FAX (0632) 322401 Page 8
MODUL RELAWAN DEMOKRASI

KOMISI PEMILIHAN
UMUM

KOMISI PEMILIHAN
UMUM
PROVINSI

KOMISI PEMILIHAN
Adapun struktur lembaga
UMUM penyelenggara pemilu
adalah sebagai berikut :
KABUPATEN/KOTA
STRUKTUR KPU
PANITIA PEMILIHAN
KECAMATAN (PPK)

PANITIA PEMUNGUTAN
SUARA (PPS)
KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TOBA SAMOSIR
JL. DI PANJAITAN NO 1B BALIGE
TELP/FAX (0632) 322401 Page 9

KELOMPOK PETUGAS PEMUTAKHIRAN


PENYELENGGARA DATA PEMILIH (PANTARLIH)
(KPPS)

MODUL RELAWAN DEMOKRASI

BADAN PENGAWAS
PEMILU

BADAN PENGAWAS
PEMILU
STRUKTUR BAWASLU
PROVINSI

PANWASLU
KABUPATEN/KOTA

PANWASLU KECAMATAN

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TOBA SAMOSIR


JL. DI PANJAITAN NO 1B BALIGE
TELP/FAX (0632) 322401 Page 10

PENGAWAS PEMILU
LAPANGAN (PPL)
MODUL RELAWAN DEMOKRASI

BAB III
TAHAPAN PEMILU

Tahapan Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD


tahun 2014 meliputi :
1. perencanaan program dan anggaran, serta
penyusunan peraturan pelaksanaan
penyelenggaraan Pemilu;
KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TOBA SAMOSIR
JL. DI PANJAITAN NO 1B BALIGE
TELP/FAX (0632) 322401 Page 11
MODUL RELAWAN DEMOKRASI

2. pemutakhiran data Pemilih dan penyusunan daftar


Pemilih;
3. pendaftaran dan verifikasi Peserta Pemilu;
4. penetapan Peserta Pemilu;
5. penetapan jumlah kursi dan penetapan daerah
pemilihan;
6. pencalonan anggota DPR, DPD, DPRD provinsi,
dan DPRD kabupaten/kota;
7. masa Kampanye Pemilu;
8. Masa Tenang;
9. pemungutan dan penghitungan suara;
10. penetapan hasil Pemilu; dan
11. pengucapan sumpah/janji anggota DPR, DPD,
DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota.

BAB IV
PESERTA PEMILU 2014

Peserta Pemilu adalah


1. PARTAI POLITIK untuk Pemilu anggota DPR,
DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota dan
2. Perseorangan untuk Pemilu anggota DPD.

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TOBA SAMOSIR


JL. DI PANJAITAN NO 1B BALIGE
TELP/FAX (0632) 322401 Page 12
MODUL RELAWAN DEMOKRASI

Partai Politik peserta pemilu ditetapkan oleh KPU


setelah memenuhi persyaratan sesuai yang diamanatkan
oleh Undang-Undang nomor 2 tahun 2008 sebagaimana
telah diubah dengan Undang-undang Nomor 2 tahun
2011 dan setelah melaksanakan verifikasi administrasi
dan faktual.
Untuk calon perseorangan (DPD) ditetapkan setelah
dilaksanakan verifikasi administrasi dan factual sesuai
dengan undang-undang nomor 8 tahun 2012.

PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU 2014

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TOBA SAMOSIR


JL. DI PANJAITAN NO 1B BALIGE
TELP/FAX (0632) 322401 Page 13
MODUL RELAWAN DEMOKRASI

CALON ANGGOTA DPD DAERAH PEMILIHAN SUMATERA UTARA

NO NAMA JENIS KELAMIN


1. Dr. BADIKENITA B.R SITEPU, S.E., M. Si. P
2. Dr. Ir. BENNY PASARIBUM.Ec. L
3. Drs. BINROT RAJAGUKGUK L
4. Prof. Dr. Ir. Hj. DARMAYANTI LUBIS P
5. DARWIN HAMONANGAN LUBIS L
6. DEDI ISKANDAR BATUBARA, S.Sos., S.H., MSP. L
7. Drs. E.B. SINAGA, M.M. L
8. EDDY G.P MANURUNG L
9. Ir. EDISON SIANTURI L
10. EKA DHARMAYANTO, S.E. L
11. Ir. ERICK SITOMPUL, M.H. L
12. Drs. HARIS L
13. IBRAHIM SAKTY BATUBARA L
14. MANANDUS SITANGGANG, S.Sos. L
15. MUHAMMAD NUH, M.S.P. L
16. Drs. Ir. NAGASAKTI PERANGIN-ANGIN L
17. PARLINDUNGAN PURBA, S.H., M.M. L
18. RAFDINAL, S.Sos., M.A.P. L
KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TOBA SAMOSIR
JL. DI PANJAITAN NO 1B BALIGE
TELP/FAX (0632) 322401 Page 14
MODUL RELAWAN DEMOKRASI

19. RAHMAT HIDAYAT, S.E. L


20. Drs. H. RIJAL SIRAIT L
21. RUDOLF MAZUOKA PARDEDE L
22. Drs. H. SYARIFUL MAHYA BANDAR, M.A.P. L
23. Dr. TOGU HARLEN LBN. RAJA, S.E., M.Si. L
24. TURUNAN GULO, S.P.M.S.P. L

BAB V
JUMLAH KURSI DAN DAERAH PEMILIHAN
ANGGOTA DPR, DPRD PROVINSI SUMATERA
UTARA DAN DPRD KABUPATEN TOBA SAMOSIR

Jumlah kursi anggota DPR ditetapkan sebanyak 560


(lima ratus enam puluh) dengan jumlah kursi setiap

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TOBA SAMOSIR


JL. DI PANJAITAN NO 1B BALIGE
TELP/FAX (0632) 322401 Page 15
MODUL RELAWAN DEMOKRASI

daerah pemilihan anggota DPR paling sedikit 3(tiga)


kursi dan paling banyak 10 (sepuluh) kursi.
Jumlah kursi DPRD provinsi ditetapkan paling
sedikit 35 (tiga puluh lima) dan paling banyak 100
(seratus). Jumlah penduduk diatas 11 juta jiwa
mempunyai alokasi kursi DPRD Provinsi sebanyak 100
kursi. Karena penduduk Sumatera Utara sebanyak
15.227.719 jiwa maka jumlah anggota DPRD Provinsi
Sumatera Utara adalah 100 orang.
Jumlah kursi DPRD kabupaten/kota ditetapkan
paling sedikit 20 (dua puluh) dan paling banyak 50 (lima
puluh). Jumlah penduduk diatas 200 ribu jiwa
mempunyai alokasi kursi DPRD Kabupaten/Kota
sebanyak 30 kursi. Karena penduduk Kabupaten Toba
Samosir 205.331 jiwa maka jumlah anggota DPRD
Kabupaten Toba Samosir adalah 30 orang.
Daerah Pemilihan ditentukan berdasarkan
Peraturan Komisi Pemilihan Umum No 05 Tahun 2013
dengan memperhatikan prinsip :
1. Kesetaraan nilai suara yaitu mengupayakan
nilai suara (harga kursi) yang setara antara
satu daerah pemilihan dengan daerah
pemilihan lainnya dengan prinsip satu orang-
satu suara-satu nilai.

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TOBA SAMOSIR


JL. DI PANJAITAN NO 1B BALIGE
TELP/FAX (0632) 322401 Page 16
MODUL RELAWAN DEMOKRASI

2. Ketaatan pada Sistem Pemilu yang Proporsional


yaitu mengutamakan pembentukan daerah
pemilihan dengan jumlah kursi yang besar
agar persentase jumlah kursi yang diperoleh
setiap partai politik setara mungkin dengan
persentase suara sah yang diperolehnya.
3. Proporsionalitas yaitu memperhatikan
kesetaraan alokasi kursi antar daerah
pemilihan agar tetap terjaga perimbangan
alokasi kursi setiap daerah pemilihan.
4. Integralitas wilayah yaitu beberapa
kabupaten/kota atau kecamatan yang disusun
menjadi satu daerah pemilihan harus saling
berbatasan, dengan tetap memperhatikan
keutuhan dan keterpaduan wilayah,
mempertimbangkan kondisi geografis, sarana
perhubungan dan aspek kemudahan
transportasi.
5. Berada dalam cakupan wilayah yang sama
(Coterminous) yaitu penyusunan daerah
pemilihan Anggota DPRD Provinsi yang
terbentuk dari satu, beberapa dan/atau bagian
kabupaten/kota, harus tercakup seluruhnya
dalam suatu daerah pemilihan Anggota DPR;
begitupula dengan daerah pemilihan anggota
KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TOBA SAMOSIR
JL. DI PANJAITAN NO 1B BALIGE
TELP/FAX (0632) 322401 Page 17
MODUL RELAWAN DEMOKRASI

DPRD Kabupaten/Kota yang terbentuk dari


satu, beberapa dan/atau bagian kecamatan
harus tercakup seluruhnya dalam suatu daerah
pemilihan Anggota DPRD Provinsi.
6. Kohesivitas yaitu penyusunan daerah
pemilihan memperhatikan sejarah, kondisi
sosial budaya, adat istiadat dan kelompok
minoritas.
7. Kesinambungan yaitu penyusunan daerah
pemilihan dengan memperhatikan daerah
pemilihan yang sudah ada pada pemilu tahun
2009, kecuali apabila alokasi kursi pada daerah
pemilihan tersebut melebihi 12 (dua belas)
kursi atau apabila bertentangan dengan
keenam prinsip di atas.

A. DAERAH PEMILIHAN DPR RI

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TOBA SAMOSIR


JL. DI PANJAITAN NO 1B BALIGE
TELP/FAX (0632) 322401 Page 18
MODUL RELAWAN DEMOKRASI

DAERAH JUMLAH
NO KETERANGAN
PEMILIHAN KURSI
1. SUMATERA 1. Kota Medan
UTARA 1 2. Kab Deli Serdang
3. Kab Serdang Bedagai 10
4. Kab Tebing Tinggi

2. SUMATERA 1. Kab. Labuhanbatu 10


UTARA 2 2. Kab. Labuhanbatu
Selatan
3. Kab. Labuhanbatu
Utara
4. Kab. Tapanuli Selatan
5. Kota Padang
Sidempuan
6. Kab. Mandailing Natal
7. Kab. Nias
8. Kab. Nias Selatan
9. Kab. Nias Utara
10. Kab. Nias Barat
11. Kota Gunung Sitoli
12. Kota Sibolga
KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TOBA SAMOSIR
JL. DI PANJAITAN NO 1B BALIGE
TELP/FAX (0632) 322401 Page 19
MODUL RELAWAN DEMOKRASI

13. Kab. Tapanuli Tengah


14. Kab. Tapanuli Utara
15. Kab. Humbang
Hasundutan
16. Kab. Toba Samosir
17. Kab. Samosir
18. Kab. Padang Lawas
Utara
19. Kab. Padang Lawas
3. SUMATERA 1. Kab. Asahan
UTARA 3 2. Kota Tanjung Balai
3. Kota Pematang Siantar
4. Kab. Simalungun
5. Kab. Pakpak Bharat
10
6. Kab. Dairi
7. Kab. Karo
8. Kota Binjai
9. Kab. Langkat
10. Kab. Batubara
JUMLAH KURSI 30

B. DAERAH PEMILIHAN DPRD PROVINSI SUMATERA UTARA

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TOBA SAMOSIR


JL. DI PANJAITAN NO 1B BALIGE
TELP/FAX (0632) 322401 Page 20
MODUL RELAWAN DEMOKRASI

NO DAERAH PEMILIHAN KETERANGAN JUMLAH KURSI


1. SUMATERA UTARA 1 Kota Medan A
1. Medan Kota
2. Medan Denai
3. Medan Deli
4. Medan Belawan
5. Medan Amplas
10
6. Medan Area
7. Medan Marelan
8. Medan Labuhan
9. Medan Tembung
10. Medan Perjuangan
11. Medan Timur
2. SUMATERA UTARA 2 Kota Medan B 7
1. Medan Sunggal
2. Medan Helvetia
3. Medan Barat
4. Medan Tuntungan
5. Medan Johor
6. Medan Maimun
7. Medan Polonia
8. Medan Baru
KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TOBA SAMOSIR
JL. DI PANJAITAN NO 1B BALIGE
TELP/FAX (0632) 322401 Page 21
MODUL RELAWAN DEMOKRASI

9. Medan Petisah
10. Medan Selayang
3. SUMATERA UTARA 3 Deli Serdang 4
4. SUMATERA UTARA 4 1. Serdang Bedagai
5
2. Tebing Tinggi
5. SUMATERA UTARA 5 1. Asahan
2. Kota Tanjung Balai 10
3. Batu Bara
6. SUMATERA UTARA 6 1. Labuhan Batu
2. Labuhan Batu Selatan 8
3. Labuhan Batu Utara
7. SUMATERA UTARA 7 1. Tapanuli Selatan
2. Mandailing Natal
3. Padang lawas 10
4. Padang Lawas Utara
5. Kota Padang Sidempuan
8. SUMATERA UTARA 8 1. Nias
2. Nias Selatan
3. Kota Gunung Sitoli 6
4. Nias Utara
5. Nias Barat
9. SUMATERA UTARA 9 1. Tapanuli tengah
2. Toba Samosir
3. Samosir
9
4. Humbang Hasundutan
5. Tapanuli Utara
6. Kota Sibolga
10. SUMATERA UTARA 10 1. Simalungun
8
2. Kota Pematang Siantar
11. SUMATERA UTARA 11 1. Dairi
2. Pakpak Bharat 5
3. Tanah Karo

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TOBA SAMOSIR


JL. DI PANJAITAN NO 1B BALIGE
TELP/FAX (0632) 322401 Page 22
MODUL RELAWAN DEMOKRASI

12. SUMATERA UTARA 12 1. Langkat


10
2. Kota Binjai
JUMLAH KURSI 100

C. DAERAH PEMILIHAN DPRD KABUPATEN TOBA SAMOSIR

DAERAH JUMLAH JUMLAH


NO KECAMATAN DPT
PEMILIHAN PENDUDUK KURSI
1. TOBA SAMOSIR 1 1. BALIGE 43.591 26.650
7
2. TAMPAHAN 5.087 3.151
2. TOBA SAMOSIR 2 1. AJIBATA 7.588 5.535
2. LUMBAN JULU 10.033 6.294
5
3. BONATUA LUNASI 6.362 3.988
4. ULUAN 10.630 6.102
3. TOBA SAMOSIR 3 1. PORSEA 15.496 9.309 6
2. PARMAKSIAN 11.347 6.796
3. SIANTAR 6.905 4.432

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TOBA SAMOSIR


JL. DI PANJAITAN NO 1B BALIGE
TELP/FAX (0632) 322401 Page 23
MODUL RELAWAN DEMOKRASI

NARUMONDA
4. PINTU POHAN 7.030 4.964
MERANTI
4. TOBA SAMOSIR 4 1. LAGUBOTI 21.272 13.710
2. SIGUMPAR 15.877 5.364 7
3. SILAEN 10.027 10.228
5. TOBA SAMOSIR 5 1. HABINSARAN 18.414 11.057
2. BORBOR 7.809 4.908 5
3. NASSAU 7.863 5.682
JUMLAH KURSI 30

BAB VI
SIAPA PEMILIH DALAM PEMILU

A. DEFINISI PEMILIH
Pemilih adalah Warga Negara Indonesia yang telah
genap berumur 17 (tujuh belas) tahun atau lebih atau
sudah/pernah kawin.

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TOBA SAMOSIR


JL. DI PANJAITAN NO 1B BALIGE
TELP/FAX (0632) 322401 Page 24
MODUL RELAWAN DEMOKRASI

B. SYARAT-SYARAT PEMILIH
1. WNI yang berusia 17 tahun atau lebih atau
sudah/pernah kawin.
2. Tidak sedang terganggu jiwa/ingatannya
3. Bukan anggota TNI/Polri.
4. Tidak sedang dicabut hak pilihnya
5. Terdaftar di DPT,DPTb, DPK, DPKTb

C. BAGAIMANA KALAU NAMA KITA TIDAK TERDAFTAR


DALAM DPT

Jika pemilih tidak terdaftar dalam Daftar Pemilih


Tetap (DPT), Panitia Pemungutan Suara (PPS) mendaftar
pemilih tersebut kedalam Daftar Pemilih Khusus (DPK).
Kemudian PPS melakukan verifikasi untuk memastikan
bahwa pemilih telah memenuhi syarat sebagai pemilih.
KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TOBA SAMOSIR
JL. DI PANJAITAN NO 1B BALIGE
TELP/FAX (0632) 322401 Page 25
MODUL RELAWAN DEMOKRASI

PPS menyusun Daftar Pemilih Khusus sejak DPT


ditetapkan paling lama 14 (empat belas) hari sebelum
pemungutan suara. Kemudian ketua dan anggota PPS
memberi paraf pada daftar pemilih khusus yang telah
disusun.
PPS menyampaikan Daftar Pemilih Khusus
(formulir Model A.Khusus) kepada KPU Provinsi melalui
PPK dan KPU Kabupaten/Kota paling lama 1 (satu) hari
setelah Ketua dan Anggota PPS memberikan paraf pada
Daftar Pemilih Khusus yang telah disusun dan KPU
Provinsi menetapkan Daftar Pemilih Khusus berdasarkan
usulan PPS paling lama 7 (tujuh) hari sebelum
pemungutan suara.

Dalam hal pada hari pemungutan suara terdapat


Pemilih yang memiliki identitas kependudukan (KTP atau
Passpor atau identitas kependudukan lainnya yang sesuai
dengan peraturan perundang-undangan) namun tidak
terdaftar dalam DPT dan DPTb, dan DPK Pemilih
bersangkutan masih dapat dimasukkan dalam Daftar
Pemilih Khusus Tambahan (formulir Model A.T.Khusus)
KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TOBA SAMOSIR
JL. DI PANJAITAN NO 1B BALIGE
TELP/FAX (0632) 322401 Page 26
MODUL RELAWAN DEMOKRASI

di TPS yang sesuai dengan alamat pada identitas


kependudukannya.

BAB VII
KAMPANYE

A. DEFINISI KAMPANYE

Kampanye Pemilu adalah kegiatan Peserta Pemilu


untuk meyakinkan para Pemilih dengan menawarkan
visi, misi, dan program Peserta Pemilu.

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TOBA SAMOSIR


JL. DI PANJAITAN NO 1B BALIGE
TELP/FAX (0632) 322401 Page 27
MODUL RELAWAN DEMOKRASI

Kampanye pemilu dilakukan dengan prinsip


bertanggungjawab dan merupakan bagian dari
pendidikan politik masyarakat.

B. PELAKSANA KAMPANYE DAN PETUGAS KAMPANYE

Pelaksana kampanye pemilu anggota DPR, dan


DPRD terdiri dari atas pengurus partai, calon wakil
rakyat, juru kampanye, perorangan, dan organisasi yang
ditunjuk oleh peserta pemilu.
Sedangkan kampanye untuk calon anggota DPD
terdiri atas calon anggota DPD, perorangan dan
organisasi yang ditunjuk oleh peserta pemilu DPD.
Petugas kampanye adalah seluruh petugas yang
memfasilitasi pelaksanaan kampanye.

C. PESERTA KAMPANYE

Peserta kampanye adalah anggota masyarakat.

D. BENTUK-BENTUK KAMPANYE

Kampanye dapat dilakukan dalam bentuk :


1. pertemuan terbatas;
2. pertemuan tatap muka;
KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TOBA SAMOSIR
JL. DI PANJAITAN NO 1B BALIGE
TELP/FAX (0632) 322401 Page 28
MODUL RELAWAN DEMOKRASI

3. penyebaran bahan Kampanye Pemilu kepada


umum;
4. pemasangan alat peraga di tempat umum;
5. iklan media massa cetak dan media massa
elektronik;
6. rapat umum; dan
7. kegiatan lain yang tidak melanggar larangan
Kampanye Pemilu dan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

E. LARANGAN DALAM KAMPANYE

1. Pelaksana, peserta, dan petugas Kampanye Pemilu


dilarang:
a. mempersoalkan dasar negara Pancasila,
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, dan bentuk
Negara Kesatuan Republik Indonesia;

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TOBA SAMOSIR


JL. DI PANJAITAN NO 1B BALIGE
TELP/FAX (0632) 322401 Page 29
MODUL RELAWAN DEMOKRASI

b. melakukan kegiatan yang membahayakan


keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia;
c. menghina seseorang, agama, suku, ras, golongan,
calon, dan/atau Peserta Pemilu yang lain;
d. menghasut dan mengadu domba perseorangan
ataupun masyarakat;
e. mengganggu ketertiban umum;
f. mengancam untuk melakukan kekerasan atau
menganjurkan penggunaan kekerasan kepada
seseorang, sekelompok anggota masyarakat,
dan/atau Peserta Pemilu yang lain;
g. merusak dan/atau menghilangkan alat peraga
kampanye Peserta Pemilu;
h. menggunakan fasilitas pemerintah, tempat ibadah,
dan tempat pendidikan;
i. membawa atau menggunakan tanda gambar
dan/atau atribut selain dari tanda gambar
dan/atau atribut Peserta Pemilu yang
bersangkutan; dan
j. menjanjikan atau memberikan uang atau materi
lainnya kepada peserta Kampanye Pemilu.

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TOBA SAMOSIR


JL. DI PANJAITAN NO 1B BALIGE
TELP/FAX (0632) 322401 Page 30
MODUL RELAWAN DEMOKRASI

2. Pelaksana kampanye dalam kegiatan Kampanye


Pemilu dilarang mengikutsertakan:
a. Ketua, Wakil Ketua, ketua muda, hakim agung
pada Mahkamah Agung, dan hakim pada semua
badan peradilan di bawah Mahkamah Agung, dan
hakim konstitusi pada Mahkamah Konstitusi;
b. Ketua, Wakil Ketua, dan anggota Badan Pemeriksa
Keuangan;
c. Gubernur, Deputi Gubernur Senior, dan deputi
gubernur Bank Indonesia;
d. direksi, komisaris, dewan pengawas dan karyawan
badan usaha milik negara/badan usaha milik
daerah;
e. pegawai negeri sipil;
f. anggota Tentara Nasional Indonesia dan
Kepolisian Negara Republik Indonesia;
g. kepala desa; dan
h. perangkat desa.

F. MASA TENANG

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TOBA SAMOSIR


JL. DI PANJAITAN NO 1B BALIGE
TELP/FAX (0632) 322401 Page 31
MODUL RELAWAN DEMOKRASI

Masa tenang diberlakukan selama 3 (tiga) hari


menjelang hari pemungutan suara (6-8 April 2014).
Dalam masa ini tidak diperkanankan lagi adanya
kegiatan yang dapat dikategorikan sebagai kegiatan
kampanye juga tidak diperkenankan mengumumkan
hasil jajak pendapat. Jika ada pelanggaran akan
dikenakan sanksi.
Pembersihan atribut kampanye peserta pemilu
dilakukan pada masa ini.

BAB VIII
PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA

A. PEMUNGUTAN SUARA
Pemungutan suara untuk Pemilu anggota DPR, DPD
dan DPRD tahun 2014 diselenggarakan secara serentak
di seluruh wilayah Republik Indonesia mulai pukul 07.00
-13.00 hari Rabu tanggal 9 April 2014.

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TOBA SAMOSIR


JL. DI PANJAITAN NO 1B BALIGE
TELP/FAX (0632) 322401 Page 32
MODUL RELAWAN DEMOKRASI

Setiap pemilih yang terdaftar akan menerima 4


(empat) jenis (lembar) surat suara, yaitu surat suara
untuk DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD
Kabupaten/Kota. Surat suara tersebut ditandatangani oleh
KPPS.
Pemberian suara untuk Pemilu anggota DPR, DPD,
DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota dilakukan
dengan cara mencoblos satu kali pada nomor atau tanda
gambar partai politik dan/atau nama calon pada surat
suara.
Surat suara untuk Pemilu anggota DPR, dan DPRD
dinyatakan sah apabila :
 Surat suara ditandatangani oleh ketua KPPS;
 Tanda coblos berada dalam kolom yang
memuat nomor, lambang partai dan nama
partai; dan
 Tanda coblos berada dalam kolom yang
memuat nomor urut calon, dan nama calon.

Surat suara untuk Pemilu anggota DPR, dan DPRD


dinyatakan tidak sah apabila :
 Surat suara tidak ditandatangani oleh ketua
KPPS;

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TOBA SAMOSIR


JL. DI PANJAITAN NO 1B BALIGE
TELP/FAX (0632) 322401 Page 33
MODUL RELAWAN DEMOKRASI

 Tanda coblos berada diluar kolom yang


memuat nomor, lambang partai dan nama
partai;
 Tanda coblos berada diluar kolom yang
memuat nomor urut calon, dan nama calon;
 Mencoblos lebih dari 1 (satu) partai atau
calon; dan
 Membuat tanda khusus berupa
tulisan/coretan pada surat suara.

Surat suara untuk Pemilu anggota DPD dinyatakan


sah apabila :
 Surat suara ditandatangani oleh ketua KPPS;
dan
 Tanda coblos berada dalam kolom yang
memuat nomor, photo calon dan nama
calon.
Surat suara untuk Pemilu anggota DPD dinyatakan
tidak sah apabila :
 Surat suara tidak ditandatangani oleh ketua
KPPS;
 Tanda coblos berada diluar kolom yang
memuat nomor, photo calon dan nama
calon;

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TOBA SAMOSIR


JL. DI PANJAITAN NO 1B BALIGE
TELP/FAX (0632) 322401 Page 34
MODUL RELAWAN DEMOKRASI

 Mencoblos lebih dari 1 (satu) calon anggota


DPD; dan
 Membuat tanda khusus berupa
tulisan/coretan pada surat suara.
Bagi pemilih penyandang disabilitas, jika
diperlukan pemilih dapat meminta bantuan pendamping
pemilih dengan terlebih dahulu mendatangani surat
pernyataan pendamping pemilih.
Setiap pemilih yang sudah memberikan suaranya
akan diberi tanda dengan cara mencelupkan salah satu
jari tangannya ke tinta yang disediakan di TPS.

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TOBA SAMOSIR


JL. DI PANJAITAN NO 1B BALIGE
TELP/FAX (0632) 322401 Page 35
MODUL RELAWAN DEMOKRASI

B. PENGHITUNGAN SUARA

Penghitungan suara di TPS dilakukan setelah


pemungutan suara berakhir pada pukul 13.00 sampai
selesai.

BAB IX
PENINGKATAN PARTISIPASI PEMILIH DALAM
PEMILU

A. PARTISIPASI POLITIK

Pengertian Partisipasi Politik menurut Prof. Miriam


Budiarjo: “Partisipasi politik adalah kegiatan seseorang
atau sekelompok orang untuk ikut secara aktif dalam
kehidupan politik, yaitu dengan jalan memilih pemimpin

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TOBA SAMOSIR


JL. DI PANJAITAN NO 1B BALIGE
TELP/FAX (0632) 322401 Page 36
MODUL RELAWAN DEMOKRASI

negara dan secara langsung atau tak


langsung mempengaruhi kebijakan pemerintah (Public
Policy)”.
Tiga pemilu nasional terakhir dan pelaksanaan
pemilukada di berbagai daerah menunjukkan tingkat
partisipasi pemilih yang semakin menurun. Pada pemilu
nasional misalnya, yaitu pemilu 1999 (92%), pemilu
2004 (84%) dan pemilu 2009 (71%) menjadi salah satu
tantangan yang dihadapi dalam upaya untuk
mewujudkan kesuksesan Pemilu 2014. Banyak faktor
yang menjadikan tingkat partisipasi mengalami tren
penurunan, di antaranya adalah jenuh dengan frekuensi
penyelenggaraan pemilu yang tinggi, ketidakpuasan atas
kinerja sistem politik yang tidak memberikan perbaikan
kualitas hidup, mal-administrasi penyelenggaraan
pemilu, adanya paham keagamaan anti demokrasi, dan
melemahnya kesadaraan masyarakat tentang pentingnya
pemilu sebagai instrumen transformasi sosial, dan lain
sebagainya.
Tanpa mengabaikan apresiasi kepada pemilih yang
menggunakan hak pilihnya secara cerdas, sebagian
pemilih kita terjebak dalam pragmatisme. Tidak semua
pemilih datang ke TPS atas idealisme tertentu tetapi ada
yang didasarkan pada kalkulasi untung rugi yang
sifatnya material, seperti mendapatkan uang dan barang-
KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TOBA SAMOSIR
JL. DI PANJAITAN NO 1B BALIGE
TELP/FAX (0632) 322401 Page 37
MODUL RELAWAN DEMOKRASI

barang kebutuhan hidup sehari-hari. Pragmatisme


pemilih ini sebagian disumbang oleh tingkat literasi
politik yang relatif rendah, melemahnya kesukarelaan
masyarakat (voluntarisme) dalam agenda pencerdasan
demokrasi, dan masifnya politik tuna ide dari kontestan
pemilu. Pemilu 2014 mesti menjadi titik balik persoalan
partisipasi pemilih yang sebelumnya ada. Angka
partisipasi memilih harus meningkat dan inflasi kualitas
memilih harus dipulihkan bahwasanya memilih adalah
tindakan politik yang mulia. KPU bersama komponen
bangsa lainnya memiliki tanggung jawab yang besar
untuk memastikan titik balik itu terwujud.
Rakyat Indonesia beruntung dalam hal penggunaan
hak suara dalam setiap Pemilu yang berlangsung sejak
tahun 1955 hingga pemilu legislatif 2014. Setiap warga
Negara yang telah memenuhi syarat untuk menjadi
pemilih berhak menggunakan hak suaranya di TPS tanpa
memandang latar belakang social, ekonomi, politik, suku,
agama dan ras serta gender (jenis kelamin). Negara
Amerika Serikat yang sudah merdeka ratusan tahun dan
merupakan Negara “Bapak Demokrasi” baru
memperbolehkan perempuan menggunakan hak pilihnya
pada tahun 1920. Amerika Serikat juga membatasi
partisipasi orang kulit hitam dalam menggunakan hak
pilihnya dengan menerapkan pembayaran pajak. Negara
KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TOBA SAMOSIR
JL. DI PANJAITAN NO 1B BALIGE
TELP/FAX (0632) 322401 Page 38
MODUL RELAWAN DEMOKRASI

Swiss di benua Eropa termasuk Negara demokrasi baru


memperbolehkan kaum perempuan untuk menggunakan
hak pilihnya pada tahun 1972.
Tingkat partisipasi yang rendah pada umumnya
dianggap sebagai tanda yang kurang baik, karena dapat
ditafsirkan bahwa banyak warga tidak menaruh
perhatian terhadap masalah kenegaraan. Lagipula,
dikhawatirkan bahwa jika pelbagai pendapat dalam
masyarakat tidak dikemukakan, maka pimpinan Negara
akan kurang tanggap terhadap kebutuhan dan aspirasi
masyarakat, dan cenderung melayani kepentingan
beberapa kelompok saja. Pada umumnya partisipassi yang
rendah dianggap menunjukan legitimasi yang rendah
pula.
Jelaslah bahwa partisipasi politik erat sekali
kaitannya dengan kesadaran politik, karena semakin
sadar bahwa dirinya diperintah, orang kemudian
menuntut diberikan hak bersuara dalam
penyelenggaraan pemerintah.

B. PEMILIH CERDAS

Setiap warganegara diharapkan menjadi pemilih


yang cerdas. Pemilih cerdas dimaksud adalah pemilih
yang mampu secara bebas memilih berdasarkan suara
KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TOBA SAMOSIR
JL. DI PANJAITAN NO 1B BALIGE
TELP/FAX (0632) 322401 Page 39
MODUL RELAWAN DEMOKRASI

hati yang baik menjatuhkan pilihannya  pada figur


(seorang) yang tepat menjadi pemimpin baik dibidang
pemerintah (eksekutif) dan wakilnya (di lembaga
legislatif).
Dalam rangka mengawal Pemilihan Umum
(Pemilu) 2014 yang akan datang ada beberapa tips agar
dapat menentukan pilihan dengan baik dan bijaksana.

1. Memastikan Diri Sudah Terdaftar


Sikap pro aktif dibutuhkan sebagai bentuk
partisipasi dalam Pemilu. Di antaranya
memastikan nama sudah tertera dalam Daftar
Pemilih Tetap (DPT). Nama dapat dilihat di
papan pengumuman desa/kelurahan atau
tempat-tempat strategis lainnya.
2. Kenali Calon
Sebelum memilih, pastikan rekam jejak calon
yang akan dipilih agar tidak menyesal di
kemudian hari. Banyak cara untuk
mengetahuinya, di antara dengan
memanfaatkan informasi dari media seperti TV,
radio, koran, internet, atau cek profil anggota
legislatif situs Komisi Pemilihan Umum (KPU)
di dct.kpu.go.id/dps.php. Menentukan pilihan
dan calon tanpa mengenali informasi riwayat
KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TOBA SAMOSIR
JL. DI PANJAITAN NO 1B BALIGE
TELP/FAX (0632) 322401 Page 40
MODUL RELAWAN DEMOKRASI

hidupnya dan partai calon merupakan


tindakan berisiko.

Karena bisa jadi calon yang dipilih justru tidak


sesuai harapan atau lebih parah
menyalahgunakan kepercayaan dan berkhianat
kepada rakyat.   

3. Ketahui Program, Visi, dan Misi dari Calon


dan Partai Politik
Sebelum menentukan pilihan di dalam Pemilu
jangan lupa mengenal dan mengetahui riwayat
hidup calon dan partai politiknya. Riwayat
hidup calon dapat berhubungan dengan latar
belakang pendidikan, pekerjaan, aktifitas dalam
masyarakat, kemungkinan terjerat perkara
tindak kriminal atau pidana, pelanggaran hak
asasi manusia (HAM), dan lain-lain. Riwayat

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TOBA SAMOSIR


JL. DI PANJAITAN NO 1B BALIGE
TELP/FAX (0632) 322401 Page 41
MODUL RELAWAN DEMOKRASI

partai dapat berhubungan dengan sejarah


pendirian partai, para pengurus, rekam
jejaknya di Pemilu dan pemerintahan
sebelumnya apabila bukan partai baru.  

Dengan mencermati tiga hal itu maka dapat


dinilai realistisnya tidaknya program partai itu
dan sejauh mana mengakomidir aspirasi rakyat
sehingga menjadi lebih kritis dan yakin pada
calon yang akan dipilih.
4. Diskusikan Pilihanmu dengan Pelbagai
Unsur Masyarakat
Setelah memperoleh informasi yang cukup
mengenai visi, misi, dan program partai politik
serta data mengenai riwayat hidup calon maka
untuk mengenal lebih dalam, informasi yang
telah diperoleh dapat didiskusikan pelbagai
unsur di masyarakat. Data dan informasi itu

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TOBA SAMOSIR


JL. DI PANJAITAN NO 1B BALIGE
TELP/FAX (0632) 322401 Page 42
MODUL RELAWAN DEMOKRASI

akan makin diperkaya sehingga menjadi dasar


yang kuat dalam menentukan pilihan.
Dalam menentukan calon yang akan dipilih
tetap dibutuhkan sikap rasional seperti apakah
program yang diusung sesuai kebutuhan
masyarakat atau tidak. Dan apakah calon yang
akan dipilih itu merupakan sosok yang dapat
dipercaya dalam menjalankan program
tersebut.

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TOBA SAMOSIR


JL. DI PANJAITAN NO 1B BALIGE
TELP/FAX (0632) 322401 Page 43

Anda mungkin juga menyukai