Anda di halaman 1dari 5

BAB 10 PEMILIHAN UMUM

A. Macam-macam pemilihan umum Pemilihan umum adalah proses pemilihan orang-orang untuk mengisi jabatanjabatan politik tertentu. Pemilu merupakan salah satu usaha untuk memengaruhi rakyat secara persuasif (tidak memaksa) dengan melakukan kegiatan public, komunikasi massa, lobi, dan kegiatn lain. Setelah pemungutan suara dilakukan, proses penghitungan dimulai. Pemenang pemilu ditentukan oleh aturan main atau sistem penentuan pemenang yang telah ditetapkan dan disetujui oleh para peserta, dan disosialisasikan kepada para pemilih. Cara pemilihan wakil-wakil rakyat dapat dibedakan menjadi dua macam cara, yaitu secara langsung dan secara bertingkat. Pemilihan wakil rakyat secara langsung, yaitu apabila wakil rakyat yang duduk dalam Badan Perwakilan langsung dipilih oleh rakyat sendiri. Apabila rakyat hanya memilih wakil yang kemudian wakil-wakil ini memilih lagi wakil-wakil yang akan duduk di dalam Badan Perwakilan, sistem ini disebut pemilihan denagn secara bertingkat. B. Penentuan jumlah kursi dalam partai politik Pada umumnya di seluruh dunia hampir sama untuk menentukan jumlah kursi untuk satu partai politik. Rumusnya adalah sebagai berikut: 1. Langkah pertama:
=

Keterangan : 1. X adalah jumlah suara sah yang tersedia; 2. Y adalah jumlah kursi yang ditetapkan yang tersedia; 3. a adalah hasil bilangan pemilih. Aturan pembulatan adalah satu di belakang koma. Jika angka maksimal lima , berarti hasil bilangan pemilih tetap, sedangkan lebih dari lima, berarti hasil bilangan pemilih tetap harus ditambah satu angka.

2. Langkah kedua:
=

Keterangan : 1. b adalah jumlah kursi yang diraih setiap partai; 2. z adalah hasil bilangan pemilih untuk setiap partai. Aturan pembulatan adalah satu d belakang koma. Jika angka maksimal lima, berarti jumlah kursi tidak bertambah, sedangkan lebih dari lima, berarti ada tambahn jumlah kursi. C. Partai politik di indonesia Partai politik pertama-tama lahir pada zaman kolonial,seperti Budi Utomo dan Muhammadiyah yang merupakan gerakan partai politik tertutup. Pada masa pendudukan jepang, semua partai lama dibubarkan dan setiap kegiatan politik dilarang. Kedaulatan negara indonesia baru diakui oleh dunia luar pada bulan Desember 1949, terutama sesuadah berlakunya Undang-Undang Dasar Sementara pada bulan agustus 1950. Pemilihan umum 1955 yang diselenggarakan dengan 100 tanda gambar menunjukan bahwa jumlah partai semakin bertambah. Kabinet pertama hasil pemilihan umum merupakan koalisi dari dua partai besar, yaitu PNI dan Masjumi. Tahun 1959 sampai denagn tahun 1965 dinyatakan sebagai zaman demokrasi terpimpin. Dalam demokrasi terpimpin, kekuasaan negara didominasi oleh presiden. Perdebatan mengenai sistem pemilu mengacu pada berbagai kegagalan selama kepemimpinan soekarno. Dengan demikian, proses penyederhanaan partai yang telah dimulai pada zaman Demokrasi Terpimpin. Akhirnya terlaksana secara efektif pada zaman Demokrasi Pancasila. D. Pemilu sistem proporsional Pemilu sisem proporsional dilaksanakan untuk menghilangkan beberapa kelemahan sistem distrik. Pemilu dengan sistem proporsional ataupun sistem distrik mampu merealisasikan pesta demokrasi di negara kesatuan republik indonesia karena tujuan dilaksanakannya pemilu adalah memanifestasikan konsep demokrasi yang tertuang dalam sila ke-4 pancasila.

Pemilu yang dilaksanakan pada era reformasi merupakan upaya sungguhsungguh dari seluruh masyarakat dan para politisi,pemerintah,dan semua pihak yang menghendaki demokrasi dapat dilaksanakan secara konsekuen. Oleh sebab itu,dalam pemilihan umum di indonesia sistem yang dianut merupakan sistem proporsional yang semakin lama semakin diperbaiki. E. Pemilu Anggota Legislatif Pemilihan umum anggota legislatif dilaksanakan karena pertimbangan bahwa pemilihan umum merupakan sarana untuk mewujudkan kedaulatan rakyat dalam pemerintahan negara kesatuan republik indonesia yang berdasarkan pancasila. Pemilihan umum adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pemilihan umum akan melibatkan secara langsung para pemilih dan partai peserta pemilu. Para pemilih dalam pemilihan umum adalah penduduk,yaitu warga Negara Republik Indonesia yang berdomisili di wilayah Republik Indonesia atau luar negeri. Partai politik pemilu adalah partai politik yang telah memenuhi persyaratan sebagai peserta pemilu. Penyelenggaraan pemilihan umum dilakukan secara bertahap,dimulai dari pendaftaran pemilih,pendaftaran peserta pemilu,penetapan peserta pemilu,penetapan jumlah kursi,pencalonan anggota DPR,DPD,DPRD provinsi,dan DPRD kabupaten/kota,kampanye, dll. F. Kampanye pemilu Dalam penyelenggaraan pemilu,dapat diadakan kampanye pamilu yang dilakukan oleh peserta pemilu. Dalam kampanye rakyat mempunyai kebebasan untuk menghadiri kampanye. Media elektronik dan media cetak memberikan kesempatan yang sama kepada peserta pemilu untuk menyampaikan tema dan materi kampanye pemilu. Media elektronik dan media cetak wajib memberikan kesempatan yang sama kepada peserta pemiluuntuk memasang iklan pemilu dalam rangka kampanye. G. Pemungutan Suara Pemungutan suara pemilu anggota DPR,DPD,DPRD provnsi,dan DPRD kabupaten/kota diselenggarakan secara serentak. Untuk memberikan suara dalam pemilu, dibuat surat suara pemilu anggota DPR,DPRD provinsi,DPRD kabupaten/kota,dan surat suara pemilu anggota DPD. Pemberian suara untuk pemilu anggota DPR,DPRD provinsi,dan DPRD kabupaten/kota dilakukan dengan mencoblos salah satu tanda gambar partai politik peserta pemilu dan mencoblos satu calon di

bawah tanda gambar partai politik peserta pemilu dalam surat suara. Pemberian suara untuk pemilihan umum anggota DPD dilakukan dengan mencoblos satu calon anggota DPD dalam surat pemilih tunanetra,tunadaksa,atau yang mempunayi halangan fisik lain saat memberikan suaranya di TPS dapat dibantu oleh petugas KPPS atau orang lain atas permintaan pemilih. Ketentuan lebih lanjut mengenai pemberian bantuan kepada pemilih ditetapkan oleh KPU. Untuk ketentuan pemungutan suara dalam pemilihan anggota DPR,DPD,DPRD provinsi,DPRD kabupaten/kota disediakan kotak suara untuk tempat surat suara yang digunakan oleh pemilih. Kegiatan KPPS dapat dihadiri oleh peserta pemilu,pengawas pemilu,pemantau pemilu,dan warga masyarakat. Apabila menerima surat suara yang ternyata rusak,pemilih dapat meminta surat suara pengganti kepada KPPS,kemudian KPPS memberikan surat suara pengganti hanya satu kali. Pemungutan suara bagi warga Negara Republik Indonesia yang berada diluar negeri hanya untuk memilih anggota DPR yang dilaksanakan di setiap kantor perwakilan Republik Indonesia dan dilakukan pada waktu yang bersamaan dengan waktu pemungutan suara pemilu di indonesia. Suara yang diperoleh partai politik peserta pemilu yang tidak memiliki nama calon dianggap tidak sah. Setelah menerima berita acara dan sertifikat hasil perhitungan suara. PPS membuat berita acara penerimaan dan melakukan rekapitulasi jumlah suara untuk tingkat desa/kelurahan dan dapat dihadiri oleh saksi peserta pemilu,pengawas pemilu,pemantau pemilu,dan warga masyarakat. Dalam hal keberatan yang diajukan oleh saksi peserta pemilu atau warga masyarakat dapat diterima,PPS seketika itu juga mengadakan pembetulan. Setelah selesai melakukan rekapitulasi hasil perhitungan suara di semua TPS dlam wilayah kerja desa/kelurahan ynag bersangkutan. Penentuan perolehan jumlah kursi anggota DPR,DPRD provinsi,dan DPRD kabupaten/kota dari setiap partai politik pserta pemilu didasarkan atas seluruh hasil perhitungan suara sah yang diperoleh partai politik peserta pemilu di suatu daerah pemilihan yang bersangkutan adalh dari hasil perhitungan seluruh suara sah yang diperoleh partai politik peserta pemilu disuatu daerah pemilihan yang ditetapkan angka BPP dengan cara membagi jumlah suara sah seluruh partai politik peserta pemilu denagn jumlah kursi anggota DPR,DPRD provinsi,dan DPRD kabupaten/kota yang bersangkuatan. Dalam menentukan pembagian jumlah kursi untuk menetapkan calon terpilih anggota DPR,DPRD provinsi,DPRD kabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam pasal 105,partai politik peserta pemilu tidak dibenarkan mengadakan perjanjian penggabungan sisa suara. Penetapan calon terpilih anggota DPR,DPRD provinsi,atau DPRD kabupaten/kota dilakukan dalam rapat pleno KPU,KPU provinsi,atau KPU kabupaten/kota yang dihadiri oleh saksi partai politik peserta pemilu dan pengawas pemilu. Hasil

penetapan calon terpilih anggota DPR,DPRD provinsi,DPRD kabupaten/kota diumumkan oleh KPU,KPU provinsi,KPU kabupaten/kota kepada masyarakat. Penetapan calon terpilih anggota DPD didasarkan pada nama calon yang memperoleh suara terbanyak pertama,kedua,ketiga,dan keempat di provinsi yang bersangkutan. Pemberitahuan calon terpilih anggota DPD disampaikan oleh KPU kepada calon terpilih anggota DPD yang memperoleh suara terbanyak pertama,kedua,ketiga,dan keempat dengan tembusan kepada gubernur dan KPU provinsi yang bersangkutan. H. Perhitungan Ulang Surat Suara,Pemilu Lanjutan,dan Susulan Perhitungan ulang surat suara di TPS dilakukan apabila dari hasil penelitian dan pemeriksaan terbukti terdapat satu atau lebih penyimpangan sebagai berikut; 1. Perhitungan suara dilakukan secara tertutup. 2. Perhitungan suara dilakukan di tempat yang kurang penerangan cahaya. 3. Saksi peserta pemilu,pengawas pemilu,pemantau pemilu,dan warga masyarakat tidak dapat menyaksikan proses perhitungan suara secara jelas. 4. Perhitungan suara dilakukan di tempat lain diluar tempat dan waktu yang telah ditentukan . 5. Terjadi ketidakkonsistenan dalam menentukan surat suara yang sah dan surat suara yang tidak sah. Penghitungan ulang surat suara dilakukan pada tingkat PPS apabila terjadi perbedaan data jumlah suara dari TPS. Perhitungan ulang surat suara dilakukan pada tingkat PPK apabila terjadi perbedaan data jumlah suara dari PPS. Apabila terjadi perbedaan data jumlah suara pada tingkat KPU kabupaten/kota,KPU provinsi,dan KPU dilakukan pengecekan ulang sertifikat rekapitulasi hasil perhitungan suara pada 1 (satu) tingkat di bawahnya.

Nama : Ratih Amaliah NIM : 1132020132 Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Anda mungkin juga menyukai