0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
13 tayangan15 halaman
Daftar pertanyaan wawancara mencakup topik tentang penguasaan materi Bawaslu dan Panwaslu Desa, integritas diri, motivasi, dan pengetahuan lokal. Beberapa pertanyaan kunci mencakup penjelasan tentang Bawaslu, tugas Panwaslu Desa, strategi pengawasan yang akan diterapkan, dan regulasi pemilu penting. Pertanyaan juga dimaksudkan untuk mengevaluasi nilai integritas calon panitia dan komitmen mereka unt
Daftar pertanyaan wawancara mencakup topik tentang penguasaan materi Bawaslu dan Panwaslu Desa, integritas diri, motivasi, dan pengetahuan lokal. Beberapa pertanyaan kunci mencakup penjelasan tentang Bawaslu, tugas Panwaslu Desa, strategi pengawasan yang akan diterapkan, dan regulasi pemilu penting. Pertanyaan juga dimaksudkan untuk mengevaluasi nilai integritas calon panitia dan komitmen mereka unt
Daftar pertanyaan wawancara mencakup topik tentang penguasaan materi Bawaslu dan Panwaslu Desa, integritas diri, motivasi, dan pengetahuan lokal. Beberapa pertanyaan kunci mencakup penjelasan tentang Bawaslu, tugas Panwaslu Desa, strategi pengawasan yang akan diterapkan, dan regulasi pemilu penting. Pertanyaan juga dimaksudkan untuk mengevaluasi nilai integritas calon panitia dan komitmen mereka unt
strategi pengawasan pemilu, tugas dan wewenang Panwaslu Desa/Desa, Peraturan Perundang- Undangan mengenai Pemilu dan Kepemiluan 1) Apa yang saudara ketahui tentang Bawaslu? 2) Apakah saudara juga mengetahui apa singkatan dari Bawaslu? 3) Apakah yang saudara ketahui tentang Panwaslu Desa? 4) Apa tugas dan wewenangnya? 5) Strategi pengawasan apa yang akan saudara terapkan ketika nanti terpilih menjadi pengawas Desa? 6) Apakah saudara mengetahui regulasi atau aturan tentang Pemilu? coba saudara sebutkan salah satunya. Tentang Integritas diri dan netralitas 1) Apa yang saudara ketahui tentang integritas diri? 2) Apa saja nilai – nilai dari integritas itu? 3) Bagaimana menjaga integritas saudara sebagai pengawas pemilihan Desa? 4) Suatu ketika saudara mengadakan kegiatan hajatan di rumah saudara. Menjelang acara ada salah satu anggota partai politik dan juga calon anggota legislative daerah pemilihan saudara tinggal memberikan seperangkat sembako dan uang. Jika saudara seorang pengawas pemilu Desa/desa bagaimana sikap saudara?
Tentang Motivasi dan komitmen
1) Apa motivasi saudara ingin menjadi pengawas Desa/desa? Coba saudara terangkan! 2) Jika saudara terpilih menjadi pengawas Desa/ desa apakah siap bekerja di bawah tekanan, ancaman dan intimidasi serta bekerja penuh waktu?
Tentang Pengetahuan dan Muatan Lokal
1) Berapa jumlah Desa yang ada di Kabupaten? 191 di 18 kecamatan 2) Apakah saudara mengenal atau mengetahui nama lurah di lingkungan saudara tinggal? 3) Berapa lama saudara tinggal di desa yang saudara saat ini menetap/tinggal? 4) Apakah saudara mengetahui berapa jumlah penduduk yang ada di wilayah Desa saudara? 5) Apakah saudara mengenal tokoh adat yang ada di lingkungan saudara tinggal? 6) Bagaimana karakteristik penduduk yang tinggal di lingkungan saudara saat ini? Silakan diceritakan! Jawaban daftar pertanyaan
Tentang penguasaan materi tentang Bawaslu dan
strategi pengawasan pemilu, tugas dan wewenang Panwaslu Desa/Desa, Peraturan Perundang- Undangan mengenai Pemilu dan Kepemiluan
1) Bawaslu merupakan Badan Pengawas Pemilihan
Umum adalah lembaga penyelenggara Pemilu yang bertugas mengawasi penyelenggaraan Pemilu di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bawaslu diatur dalam bab IV Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum. Jumlah anggota Bawaslu sebanyak 5 orang. 2) Singkatan Bawaslu adalah Badan Pengawas Pemilihan Umum 3) Panwaslu Panitia Pengawas Pemilihan Umum Desa/Desa (selanjutnya disebut Panwaslu Desa/Desa) merupakan salah satu lembaga yang berwenang mengawasi tahapan penyelenggaraan Pemilu di tingkat Desa atau desa sebagaimana diatur dalam Pasal 89 ayat (1) dan ayat (2) huruf e Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (selanjutnya disebut dengan UU Pemilu) yang pada pokoknya menyatakan “Pengawasan Penyelenggaraan Pemilu dilakukan oleh Bawaslu. 4) Tugas Panwaslu Desa/ desa adalah:
Panwaslu Desa/Desa mempunyai tugas sebagai
berikut:
1. mengawasi pelaksanaan tahapan Penyelenggaraan
Pemilu di wilayah Desa/desa atau nama lainnya, yang terdiri atas:
a) pelaksanaan pemutakhiran data pemilih,
penetapan daftar pemilih sementara, daftar pemilih hasil perbaikan, dan daftar pemilih tetap; b) pelaksanaan kampanye; c) pendistribusian logistik Pemilu; d) pelaksanaan pemungutan suara dan proses penghitungan suara di setiap TPS; e) pengumuman hasil penghitungan suara di setiap TPS; f) pengumuman hasil penghitungan suara dari TPS yang ditempelkan di sekretariat PPS; g) pergerakan surat suara, berita acara penghitungan suara, dan sertifikat hasil penghitungan suara dari TPS sampai ke PPK; h) pergerakan surat tabulasi penghitungan suara dari tingkat TPS dan PPK; dan pelaksanaan penghitungan dan pemungutan suara ulang, Pemilu lanjutan, dan Pemilu susulan. 2. mencegah terjadinya praktik politik uang di wilayah Desa/desa atau nama lain; 3. mengawasi netralitas semua pihak yang dilarang ikut serta dalam kegiatan 4. kampanye sebagaimana diatur dalam UU Pemilu di wilayah Desa/desa atau nama lain; mengelola, memelihara, dan merawat arsip berdasarkan jadwal retensi arsip sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; 5. mengawasi pelaksanaan sosialisasi penyelenggaraan Pemilu di wilayah Desa/desa atau nama lain; dan 6. melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang - undangan.
Wewenang Panwaslu Desa/Desa sebagai berikut:
Panwaslu Desa/Desa mempunyai wewenang sebagai berikut:
1) Menerima dan menyampaikan laporan mengenai dugaan
pelanggaran terhadap pelaksanaan peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai Pemilu kepada Panwaslu Kecamatan; 2) Membantu meminta bahan keterangan yang dibutuhkan kepada pihak terkait dalam rangka pencegahan dan penindakan pelanggaran Pemilu; dan 3) melaksanakan wewenang lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
5). Strategi Pengawasan yang harus diterapkan apabila terpilih
menjadi Pengawas Desa adalah sebagai berikut:
melibatkan komponen masyarakat yang ada di tingkat
Desa untuk menumbuhkan kesadaran agar peduli untuk mengawasi secara sukarela/partisipatif tahapan pemilu 2024 memberikan pendidikan politik kepada kelompok masyarakat yang ada di Desa bekerjasama dengan lurah untuk menggerakan masyarakat agar ikut terlibat dalam pengawasan partisipatif mendorong dan memotivasi komunitas dari kalangan milenial untuk sadar pemilu dan peduli dengan pemilu
6). Regulasi atau aturan tentang Pemilu sebagai berikut:
UUD 1945 Pasal amandemen ke 3 Pasal 22E tentang
Pemilu UU No 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum Perpu No 1 Tahun 2022 Peraturan KPU (PKPU) Peraturan Bawaslu (Perbawaslu) Tentang Integritas diri dan netralitas
1) Integritas merupakan gambaran diri anda dalam suatu
organisasi yang terlihat dari perilaku dan tindakan sehari- hari. Integritas menunjukkan konsistensi antara ucapan dan keyakinan yang tercermin dalam perbuatan sehari- hari. Kadang orang berbicara sebatas di bibir saja sedangkan hatinya berisi kesombongan, iri, dengki, dendam, dan emosi. Orang yang memiliki integritas biasanya berpikir terlebih dahulu sebelum berbicara sehingga perilaku dan tindakannya sesuai dengan apa yang diucapkan. Integritas seseorang senantiasa mendapat ujian yang bentuknya dapat berupa jabatan, wanita, harta, keluarga, uang, sedikit ketakutan, sedikit kelaparan, dan sebagainya. Integritas merupakan sebuah rasa sabar dan syukur. Orang yang berintegritas ketika mendapat ujian akan bersabar dan ketika menerima kebahagian akan bersyukur. 2) nilai-nilai integritas adalah berpikir, berkata, berperilaku dan bertindak dengan baik dan benar serta memegang teguh kode etik dan prinsip-prinsip moral. Integritas diawali dengan berpikir bukan berkata. Berpikir melahirkan pengetahuan, pemahaman, nilai, keyakinan dan prinsip. Orang yang berkata tanpa memikirkan terlebih dahulu dapat mengakibatkan penyesalan dikemudian hari, menyakiti perasaan orang lain, dan bahkan dapat menimbulkan kebencian. Socrates berkata,”dengan pikiran, seseorang bisa menjadikan dunianya berbunga-bunga atau berduri-duri.” Jadi, anda adalah apa yang anda pikirkan. Pikiran senang membuat anda senang, berpikiran tidak bisa membuat anda tidak bisa. Pikiran bisa membuat anda bisa dan pikiran berani membuat anda berani. Seperti yang dikatakan Dr. Ibrahim Elfiky bahwa pikiran positif menghasilkan perbuatan dan hasil yang positif. Integritas harus dimulai dengan berpikir positif. Orang yang berpikir positif akan mengatakan kata- kata yang positif dan dalam berperilaku dan bertindak positif. Berpikirlah positif maka apa yang ada disekitar anda kelihatan ikut positif.
Setelah berpikir tiba saatnya anda mengucapkan sebuah
kata-kata. Perkataan dapat menunjukkan kualitas seseorang. Kata-kata adalah magik karena dapat mempengaruhi seseorang dalam berpikir dan bertindak. Pilihan kata-kata yang tepat dapat membangkitkan orang untuk lebih bersemangat dalam bekerja. Ucapan yang sesuai hati nurani akan mengerakan dirinya untuk berperilaku dan bertindak dengan baik dan benar. Sebaliknya ucapan yang tidak sesuai dengan hati nuraninya dapat menimbulkan perilaku dan tindakan yang dapat merugikan dirinya dan orang lain. Terakhir adalah apa yang anda katakan harus tercermin dari perilaku dan tindakan yang baik dan benar dengan tetap memegang teguh kode etik dan prinsip-prinsip moral.
3) Berperilaku dan bertindak dengan baik dan benar dalam
integritas merupakan satu kesatuan yang menjadi tolak ukur pegawai dalam melaksanakan tugas. Karakteristik pegawai yang memiliki integritas yang tercermin dalam bersikap dan bertindak sebagai berikut:
a) Bersikap jujur, tulus, dan dapat dipercaya.
Sebuah organisasi akan mudah mencari pegawai yang
memiliki pendidikan tinggi, berpengalaman, dan lulusan perguruan tinggi terkenal. Tetapi untuk mendapatkan pegawai yang jujur, tulus, dan dapat dipercaya tidaklah mudah. Pegawai seperti ini masih langka, maka sudah menjadi kewajiban pimpinan untuk menemukan mutiara-mutiara yang terpendam diseluruh nusantara ini untuk menjadi agent of change menuju kesuksesan. Pegawai yang jujur dan tulus dalam melaksanakan pekerjaan akan melibatkan hati nuraninya. Sikap jujur dan tulus adalah sebuah keyakinan dalam diri yang dapat memberikan kebahagian dan kedamaian hati. Bekerja tidak semata-mata untuk mendapatkan materi/harta, tapi yang lebih penting bagaimana setelah bekerja hati menjadi damai, tentram, dan tidurpun nyenyak. Apa artinya sebuah harta melimpah kalau diperoleh dari ketidakjujuran, tentu membuat anda merasa bersalah, hati gelisah, dan tidurpun tidak nyenyak. Kejujuran dan ketulusan merupakan pilar utama mencegah korupsi, kolusi, dan perbuatan tercela. Sebaliknya ketidakjujuran akan menumbuhkan korupsi dan persaingan yang tidak sehat. Kejujuran dan ketulusan dalam bekerja dapat memberikan sebuah kepercayaan dilingkungan kerja. Bersikap jujur dan tulus tidak akan mengurangi kehormatan, harga diri, dan kewibawaan seorang pegawai, justru sebaliknya makin dipercaya, dicintai, dihormati dan dihargai oleh orang-orang di sekitarnya.
b) Bertindak transparan dan konsisten
Bertindak transparan merupakan hasil sebuah
kepercayaan. Pimpinan tidak akan mempromosikan atau memberikan pekerjaan yang berisiko kepada pegawai yang tidak dipercayainya. Pegawai pun juga tidak akan mengikuti kata-kata pimpinan yang tidak bisa dipercayainya. Terkait dengan pelayanan kepada masyarakat, pegawai harus transparan terkait peraturan, biaya, dan Standard Operting Procedure (SOP). Jangan sekali-kali menerima atau memungut sesuatu di luar ketentuan terkait dengan pelayanan karena dapat menghilangkan kepercayaan. Membangun kepercayaan membutuhkan waktu lama tetapi untuk merusaknya cukup memerlukan waktu singkat. Konsisten dapat diartikan taat patuh terhadap peraturan, kode etik, dan prinsip-prinsip moral yang diyakini kebenarannya. Konsisten dapat pula diartikan kesesuaian antara apa yang dikatakan dengan perbuatan. Konsisten akan melahirkan sebuah ketegasan. Pegawai yang konsisten ketika berada di wilayah abu abu akan bersikap tegas mencari dan memilih kebenaran. Konsisten adalah anda, karena hidup andalah yang menentukan keselarasan antara nilai dan tindakan anda.
c) Menjaga martabat dan tidak melakukan hal-hal
tercela.
Menjaga martabat berarti kemampuan untuk menjaga
nilai-nilai positif dalam dirinya. menjaga harga diri dan kehormatan instansi tempat kerja merupakan kewajiban setiap pegawai. Semakin penting kedudukan atau posisi anda ditempat kerja, semakin besar godaan yang menghampiri anda. Pegawai yang bermartabat tentunya tidak akan melakukan perbuatan tercela seperti korupsi, pemerasan, penyalahgunaan kekuasaan, dan lain-lain. Pegawai yang melakukan perbuatan tercela biasanya tidak memiliki rasa takut dan rasa malu. Misalkan petugas yang terang-terangan memungut biaya pengurusan berkas diluar ketentuan, mereka tidak memiliki rasa malu. Mereka kadang merasa bangga dengan barang- barang yang dibeli dengan uang hasil korupsi. Namun ketika tertangkap tangan akan berakibat pada penderitaan dan kesengsaraan hidup yang akan membuat malu keluarga dan instansi tempat kerjanya. Anda adalah cerminan budaya kantor dalam memberikan pelayanan. Jagalah harga diri dan kehormatan kantor dengan tidak melakukan hal-hal yang tercela. Jangan sampai godaan membuat anda menjadi lemah yang akhirnya anda tergoda untuk melakukan perbuatan yang tercela. Teman anda mungkin akan mengatakan bodoh ketika anda menolak pemberian berupa uang suap, tapi justru sebaliknya tindakan menolak suap dapat membuat anda semakin kuat, semakin terhormat, dan semakin bermartabat.
d) Bertanggung jawab atas hasil kerja
Pegawai harus berani mengambil risiko atas hasil
pekerjaannya. Apa yang dikerjakan tidak semata- mata dipertangungjawabkan kepada pimpinan atau negara tetapi yang lebih penting dapat dipertanggung jawabkan kepada Tuhan. Anda harus berpikir bahwa setiap melaksanakan pekerjaan ada yang mengawasi meskipun tidak dilihat orang. Sikap terbaik terhadap kesalahan atas hasil kerja anda adalah tidak menyalahkan pihak lain tetapi lebih evaluasi diri dengan cara mengakui kesalahannya, meminta maaf, dan memperbaiki diri. Ingat, anda bertanggung jawab atas diri anda. Bila anda berbuat baik maka kebaikan akan kembali pada anda, sebaliknya bila anda berbuat buruk maka keburukan kembali kepada anda.
e) Bersikap objektif
Bersikap objektif berarti memberikan sebuah
penilaian berdasarkan ukuran-ukuran atau kreteria yang telah ditetapkan dengan didukung data dan fakta. Bersikap objektif akan mendekatkan pada keadilan. Jika dalam bersikap hanya berdasarkan selera seseorang atau menduga-duga atau perasaan suka atau tidak suka (like and dislike) tentu akan menimbulkan ketidakpuasan, kebencian, ketidakadilan, dan perilaku negatif lain. Pendidikan yang tinggi, keahlian, pengalaman kerja, dan jabatan yang tinggi belum menjamin anda memiliki integritas yang tinggi. Integritas adalah anda, andalah yang menentukan naik turunnya integritas yang ada dalam diri anda. Tidak ada yang bisa merubah anda, kecuali anda ingin berubah untuk kehidupan yang lebih bahagia. Tanpa integritas hidup anda terasa hambar, integritas membuat anda terasa tentram dan damai karena selalu ada harapan di hati anda.
4) Sikap yang seharusnya dan selayaknya sebagai pengawas
Desa/ desa adalah, menolak secara halus apa yang diberikan oleh anggota partai politik tersebut. Selain itu juga sembari menjelaskan beberapa rambu rambu atau ketentuan terkait larangan menerima apapun dari anggota parpol untuk kepentingan pribadi. Sebagai penyelenggara pemilu di tingkat Desa hendaknya kita juga harus memperhatikan kode etik dan fakta integritas sebagai pengawas Pemilu.
Tentang Motivasi dan komitmen
1. Ingin menjadi bagian dari pengawas pemilu dan ingin menjadi pengawas pemilu yang terpercaya, Ingin mengabdikan diri kepada bangsa dan Negara melalui pengawas pemilu serta ingin menjadi pengawas yang berintegritas 2. Saya siap bekerja penuh waktu, siap menerima tekanan pihak manapun terkait tugas dan kewajiban sebagai pengawas pemilu.