Anda di halaman 1dari 13

Laporan Kuliah Lapangan

Di KPU Kota Pasuruan Pada Tanggal 30 Juni 2022


Diajukan untuk memenuhi Nilai UAS Mata Kuliah Pendidikan Politik

Dosen Pengampu
Ady Nur Aziz, S.H., M.H

DISUSUN OLEH :
REVIANDY AZHAR RAMDHANI (20187205031)
(LAPORAN PRAKTEK KULIAH LAPANGAN KOTA PASURUAN 30 JUNI 2022, PUKUL :
08.30-11.00)
A. BREAFING ACARA KPU MULAI DARI SEJARAH HINGGA VISI DAN MISI SEBUUAH KPU,
BERIKUT HASIL PEMAPARANNYA :
Pemilu yang bersifat mandiri dan bebas dari kooptasi penguasa menguat pada era reformasi. Melalui
amandemen terhadap UUD 1945 pasal 22 E ayat 5 maka secara eksplisit kemudian disebutkan bahwa:
Pemilihan umum diselenggarakan oleh suatu komisi pemilihan umum yang bersifat nasional, tetap, dan
mandiri. Sebagai tindak lanjut dari amanat UUD 1945 hasil amandemen tersebut maka pada tahun 1999
dibentuklah sebuah lembaga penyelenggara Pemilu yang bersifat independen dengan nama Komisi
Pemilihan Umum atau yang biasa disingkat dengan KPU. KPU dibentuk untuk meminimalisir campur
tangan penguasa dalam pelaksanaan Pemilu. Hal ini mengingat penyelenggara Pemilu sebelumnya, yakni
Lembaga Pemilihan Umum (LPU), merupakan bagian dari Kementerian Dalam Negeri (sebelumnya
bernama Departemen Dalam Negeri) yang nota bene adalah bagian dari mesin penguasa.Pada awal
pembentukannya, anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) terdiri atas anggota partai politik dan elemen
Pemerintah. Hal tersebut berubah di tahun 2000. Perubahan tersebut merupakan amanah Undang-Undang
(UU) Nomor 4 Tahun 2000 tentang Pemilihan Umum. Undang-Undang ini mengatur bahwa Komisi
Pemilihan Umum harus beranggotakan anggota-anggota yang non-partai politik. Melalui Keputusan
Presiden Nomor 70 Tahun 2001 tentang Pembentukan KPU, struktur KPU dipangkas. Sebelumnya,
anggota KPU 53 orang berubah menjadi 11 orang. Kesebelas komisioner ini terdiri dari unsur lembaga
swadayamasyarakat (LSM) dan akademisi. Menghadapi Pemilu tahun 2004, pada tahun 2002, diterbitkan
Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 67 Tahun 2002 tentang Pemilihan Umum (Pemilu). Keppres ini
membentuk tim seleksi untuk mengangkat anggota KPU.
VISI DAN MISI KPU KOTA PASURUAN.

1. VISI KPU KOTA PASURUAN

Visi Komisi Pemilihan Umum Kota Pasuruan merujuk pada Visi Komisi Pemilihan Umum, yakni:
“Terwujudnya Komisi Pemilihan Umum sebagai penyelenggara Pemilihan Umum yang memiliki
integritas, profesionalisme, mandiri, transparan dan akuntabel, demi terciptanya demokrasi Indonesia yang
berkualitas berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia”.
Komitmen Komisi Pemilihan Umum Kota Pasuruan adalah memperjuangkan kepentingan nasional
khususnya dalam tugas pokok dan fungsinya (core competency) yaitu menyelenggarakan Pemilihan Umum
dan pelaksanaan demokrasi. Relevansi pernyataan visi Komisi Pemilihan Umum dengan visi nasional yang
tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahap Ke-2 (2010-2014) menyiratkan
pentingnya penyelenggaraan Pemilihan Umum yang memiliki integritas, profesionalisme, mandiri,
transparan dan akuntabel, demi terciptanya demokrasi Indonesia yang berkualitas berdasarkan Pancasila
dan UUD 1945 dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2. MISI KPU KOTA PASURUAN


Dalam upaya mencapai visi tersebut, Komisi Pemilihan Umum telah menetapkan 5 (lima) misi yang akan
dilaksanakan selama kurun waktu 2010-2014. Misi Komisi Pemilihan Umum tersebut juga akan menjadi
rujukan dan acuan bagi Komisi Pemilihan Umum Kota Pasuruan selama 5 (lima) tahun mendatang. Misi-
misi tersebut adalah:
1. Membangun lembaga penyelenggara Pemilihan Umum yang memiliki kompetensi, kredibilitas
dan kapasitas dalam menyelenggarakan Pemilihan Umum;
2. Dalam upaya mencapai visi tersebut, Komisi Pemilihan Umum telah menetapkan 5 (lima) misi
yang akan dilaksanakan selama kurun waktu 2010-2014. Misi Komisi Pemilihan Umum
tersebut juga akan menjadi rujukan dan acuan bagi Komisi Pemilihan Umum Kota Pasuruan
selama 5 (lima) tahun mendatang. Misi-misi tersebut adalah:
3. Membangun lembaga penyelenggara Pemilihan Umum yang memiliki kompetensi, kredibilitas
dan kapasitas dalam menyelenggarakan Pemilihan Umum;
4. Dalam upaya mencapai visi tersebut, Komisi Pemilihan Umum telah menetapkan 5 (lima) misi
yang akan dilaksanakan selama kurun waktu 2010-2014. Misi Komisi Pemilihan Umum
tersebut juga akan menjadi rujukan dan acuan bagi Komisi Pemilihan Umum Kota Pasuruan
selama 5 (lima) tahun mendatang. Misi-misi tersebut adalah:
5. Membangun lembaga penyelenggara Pemilihan Umum yang memiliki kompetensi, kredibilitas
dan kapasitas dalam menyelenggarakan Pemilihan Umum;
 KPU kota pasuruan memiliki 2 websites, yakni :
Website kpu Kota Pasuruan : https://kota-pasuruan.kpu.go.id
Websites JDIH kpu kota pasuruan : https://jdih.kpu.go.id.

B. JAJARAN ANGGOTA KPU KOTA PASURUAN


1. Nanang Abidin, S.Pd : Anngota Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih & Partisipasi
Masyarakat.
2. Helmi/Miss Mimi : Anggota Devinisi Teknis Penyelenggaraan
3. Royce Diana Sari, SH : Ketua KPU Kota Pasuruan.
4. M.Zahid, S.Pdi. : Anggota Devisi Perencanaan Data Dan Informasi.
5. Hasan Asuro, S.Kom. : Anggota Devisi Hukum Dan Pengawasan.
6. Deni Laksono, S.STP : Sekretaris
7. Alim Syaiful Fuad, SE : Kasubag Keuangan Dan Logistik
8. Beninda Vongky, S.A, S.Sos : Kasubag Teknis Penyelenggaraan Pemilu, Part Sipasi Dan
Hubungan Masyaraat.
9. Goentoer M.Noer, SE. : Kasubag Data Dan Informasi.
10. M. Nasrullah Akbar, SH.M.IP : Kasubag Hukum Dan SDM
11. Gandha Widyo Prabowo, S.IP,M.IP. :Penata Kelola Pemilu Ahli Muda.
C. HASIL RESUME KPU KOTA PASURUAN
1. Pembicara 1 : Bapak Hasan Asuro, S.Kom. (Anggota Devisi Hukum Dan Pengawasan.)
Sambutan Sejarah KPU Kota Pasuruan Terkait Pemilu, Visi, Misi Kpu Kota Pasuruan Dan Jajaran
Anggota Komisioner Kpu Kota Pasuruan.
2. Pembicara 2 : Bapak Nanang Abidin, S.Pd (Anggota Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih
& Partisipasi Masyarakat)
Terkait materi yang disampaika, Berjudul :
TEORI PEMISAHAN KEKUASAAN (BARON DE MONSTESQUEUE)
Menurut Montesquieu dipecah menjadi tiga. Teori tersebut dikenal dengan Trias Politica.Dalam
bukunya yang berjudul L’esprit des Lois pada tahun1748, Montesquieu menjelaskan, pemisahan
kekuasaan negara dibedakan dalam tiga organ. Pertama, lembaga legislatif (kekuasaan membuat
undang- undang), kedua lembaga eksekutif (kekuasaan melaksanakan undang-undang), dan ketiga
lembaga yudikatif (kekuasaan mengadili pelanggaran undang-undang). Dari pendapat Montesquieu itu,
IvorJennings, Rektor Cambridge University, dalam bukunya berjudul The Law and the Constitution
membagi teori pemisahan kekuasaan dan pembagian kekuasaan.Ivor menjelaskan, pemisahan
kekuasaan berarti pembagian kekuasaan dipertahankan dengan tegas. Maksudnya, dari tiap lembaga
negara memiliki tugas dan organ yang berbeda satu dengan lainnya. Ketiganya memiliki peran berbeda
namun sama-sama penting dan terkait.
Pembahasan Mengenai KPU/Pemilihan Umum :
Pemilihan : Mekanisme Pemilihan Kepala Daerah dibagi menjadi 2 :
1. Pemilu Legislatif, Presiden, PPU
2.Pemilu Kota, Provinsi, Kabupaten.
Legislatif dihasilkan pemilihan
Salah satu syarat menjadi Anggota Legsilatif.
1. Warga Negara Indonesia (WNI) yang telah berumur 21 tahun atau lebih terhitung sejak
penetapan DCT.
2. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
3. Bertempat tinggal di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Pengertian Sistem Pemilu.

Pada hakekatnya menurut Ali Murtopo, pemilihan umum adalah sarana yang tersedia bagi rakyat
untuk menajlankan kedaulatannya dan merupakan lembaga demokrasi. Pemilihan umum menurut
Manuel Kaisiepo memang telah menjadi tradisi penting hampir-hampir disakralkan dalam berbagai
sistem politik dunia. Lebih lanjut dikatakannya pemilihan umum penting karena berfungsi memberi
legitimasi atas kekuasaan yang ada dan bagi rezim baru, dukungan dan legitimasi inilah yang dicari.
Berbeda dengan Konstitusi RIS dan UUDS 1950, UUD 1945 dalam pasal-pasalnya tidak secara
jelas mengatur tentang pemilihan umum.
x

Sistem Perwakilan Distrik (Single Member Constituencies)


Disebut sistem distrik karena wilavah negara dibagi dalam distrikdistrik (daerah pemilihan) yang
jumlahnya sama dengan jumlah anggotabadan perwakilan rakyat yang dikehendaki. Misalnya jumlah
anggota Dewan Perwakilan Rakyat ditetapkan 500 orang, maka wilayah negara dibagi dalam 500
distrik pemilihan atau consoluency. Dengan demikian setiap distrik pemilihan dliwakili oleh satu orang
wakil di Dewan Perwakilan Rakyat. Disebut sistem mayoritas karena yang terpilih sebagai wakil
rakyat adalah yang memperoleh suara terbanyak atau mayoritas diantara calon-calon lainnya dalam
distrik tersebut, dan tidak perlu mayoritas mutlak. Misalnya didistrik calon A memperoleh suara
10.000, B memperoleh suara 8.000, C memperoleh suara 6.000, maka yang terpilih sbagai wakil dari
distrik I di Badan Perwakilan Rakyat adalah A. Dengan demikian dalam distrik. tiap distrik diwakili
oleh satu orang yang memperoleh suara tebanyak (mayoritas). Dalam sistem distrik ini, pemilu
dilakukan sekali jalan suarasuara yang tidak terpilih dari satu distrik pemilihan, tidaklah dapat
digabungkan dengan suara yang diperoleh dari distrik pemilihan yang lain. Ini berarti bahwa setiap
suara yang tidak mencapai mayoritas, yang berarti tidak terpilih tidak akan dihitung atau suara tersebut
akan hilang.
Sistem Pemilu The Electrical System.

Pembicara 3 : Bapak M.Zahid, S.Pi. (Anggota Devisi Perencanaan Data Dan Informasi).

Persiapan KPU Menjelang Pemlu dan Pilkada 2024


3. Pembicara 3 : Bapak M.Zahid, S.Pdi. (Anggota Devisi Perencanaan Data Dan Informasi0

Materi Persiapan KPU dan Pilkada Pemilu Tahun 2024.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) malam nanti akan meluncurkan tahapan Pemilihan Umum (Pemilu)
2024. Seremonial ini akan dipimpin oleh Ketua KPU Hasyim Ansyari, dan dihadiri anggota KPU
lainnya, serta lembaga penyelenggara Pemilu seperti Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Dewan
Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP). Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari mengatakan, bahwa
rangkaian Pemilu 2024 wajib dimulai 20 bulan sebelum hari pemungutan suara pada 14 Februari 2022.
Tanggal tersebut jatuh pada hari ini, 14 Juni 2022. Sesuai dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum
(PKPU) Nomor 3 Tahun 2022 tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Umum Tahun
2024, tahapan Pemilu nanti akan meliputi: perencanana program dan anggaran; serta penyusunan
peraturan pelaksanaan penyelenggaraan Pemilu. Selain itu, pemutakhiran data pemilih dan penyusunan
daftar pemilih; Pendaftaran dan verifikasi peserta pemilu, penetapan peserta pemilu, penetapan jumlah
kursi, serta penetapan daerah pemilihan. Kemudian pencalonan Presiden dan Wakil Presiden serta
anggota legislatif di tingkat pusat maupun daerah. Selanjutnya, ada masa kampanye dan masa tenang;
Serta dilanjutkan dengan pemungutan dan penghitungan suara. Terakhir adalah penetapan hasil Pemilu,
lalu tahapan ditutup dengan pengucapan sumpah atau janji Presiden dan Wakil Presiden serta anggota
legislatif.

Berikut ini tahapan dan jadwal Pemilu 2024:

1. Perencanaan program dan anggaran serta penyusunan peraturan pelaksanaan


penyelenggaraan pemilu (Selasa, 14 Juni 2022-Jumat 14 Juni 2024)
2. Pemutakhiran data pemilih dan penyusunan daftar pemilih (Jumat, 14 Oktober 2022- Rabu, 21
Juni 2023)
3. Pendaftaran dan verifikasi peserta pemilu (Jumat, 29 Juli 2022-Selasa, 13 Desember 2022)
4. Penetapan peserta pemilu (Rabu, 14 Desember 2022) 5. Penetapan jumlah kursi dan
penetapan daeerah pemilihan (Jumat, 14 Oktober 2022-Kamis, 9 Februari 2023)
6. Pencalonan anggota DPD (Selasa, 6 Desember 2022- Sabtu, 25 November 2023)
7. Pencalonan anggota DPR, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota (Senin,24 April 2023-
Sabtu, 25 November 2023)
8. Pencalonan Presiden dan Wakil Presiden (Kamis, 19 Oktober 2023-Sabtu, 25 November 2023)
9. Masa kampanye pemilu (Selasa, 28 November 2023-Sabtu, 10 Februari 2024)
10. Masa tenang (Minggu, 11 Februari 2024- Selasa, 13 Februari 2024).
11. Pemungutan suara (Rabu, 14 Februari 2024)
12. Penghitungan suara (Rabu, 14 Februari 2024- Kamis, 15 Februari 2024)
13. Rekapitulasi hasil penghitungan suara (Kamis, 15 Februari 2024- Rabu, 20 Maret 2024)
14. Penetapan hasil pemilu (paling lambat 3 hari setelah pemberitahuan MK atau 3 hari setelah
putusan MK)
15. Pengucapan sumpah/janji DPR dan DPD (1 Oktober 2024)
16. Pengucapan sumpah/janji Presiden dan Wakil Presiden (20 Oktober 2024)
Pembicara 4 : Ibu Helmi/Miss Mimi (Anggota Devinisi Teknis Penyelenggaraan).

 Materi Kegiatan SDM.


Upaya membangun SDM pada Lembaga Pengawas Pemiluyang profesional dengan
kompetensi tinggi perlu betul-betul dihayati oleh para pelaksana pengawasan Pemiludalam
menjabarkan tugas setiap pengawas dan dimengerti oleh pengawas, dalam meninkatkan
kapasitas SDM, langkah-langkah yang sudah dilakukan oleh Bawaslu RI adalah Bimbingan
Teknis, Rapat Koordinasi Organisasi, dan melakukan penilaian kinerja terhadap Pengawas
Pemilu secara berjenjang sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan oleh Bawaslu
RIdengan menggunakan pengelolaan SDM.

 Pembicara 5 : Ibu Royce Diana Sari, SH (Ketua KPU Kota Pasuruan)

 Materi PPS (Panitia Penyelenggaraan Suara0

(Kedudukan, Susunan dan Keanggotaan)

Pasal 11
(1) PPS dibentuk untuk menyelenggarakan Pemilu di kelurahan/desa atau nama lain.
(2) PPS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berkedudukan di kelurahan/desa atau nama lain.

Pasal 12
(1) PPS dibentuk oleh KPU/KIP Kabupaten/Kota paling lambat 6 (enam) bulan sebelum
penyelenggaraan Pemilu dan dibubarkan paling lambat 2 (dua) bulan setelah hari pemungutan
suara.
(2) Dalam hal terjadi pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Presiden dan Wakil
Presiden putaran kedua, masa kerja PPS diperpanjang dan PPS dibubarkan paling lambat 2
(dua) bulan setelah pemungutan suara putaran kedua
(3) Dalam hal terjadi penghitungan dan pemungutan suaraulang, Pemilu susulan, atau Pemilu
lanjutan, masa kerjaPPS diperpanjang dan PPS dibubarkan paling lambat 2(dua) bulan setelah
pemungutan suara.
Pasal 14
(1) Susunan keanggotaan PPS terdiri atas:
a. 1 (satu) orang ketua merangkap anggota; dan
b. 2 (dua) orang anggota.
(2) Ketua PPS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dipilih dari dan oleh anggota PPS.
KUNCI UTAMA DALAM PEMILU YANG PERLU DIINGAT :

A. Prodak : Pemilu.
B. Pemilu : Prodak
(Prodak Menghasilkan Pemilu, Sebaliknya Pemlu Menghasilkan Prodak)
D. LAMPIRAN FOTO KPU KOTA PASURUAN.

LAMPIRAN – LAMPIRAN FOTO KEGIATAN PRAKTEK KULIAH LAPANGAN DI


KPU KOTA PASURUAN.

FOTO BERSAMA MAHASISWA/I PRODI PPKN 2020 UNIWARA DENGAN


JAJARAN ANGGOTA KPU PASURUAN

Anda mungkin juga menyukai