b. jumlah bakal calon paling banyak 100% (seratus persen) dari jumlah
kursi yang ditetapkan pada setiap Dapil;
Pasal 6 ayat 2 Dalam hal penghitungan 30% (tiga puluh persen) jumlah bakal calon
perempuan di setiap Dapil menghasilkan angka pecahan, dilakukan pembulatan ke atas.
Dan Dalam hal Partai Politik tidak dapat memenuhi pengajuan 30% (tiga
puluh persen) jumlah bakal calon perempuan di setiap Dapil dan penempatan susunan
daftar calon sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c dan huruf d, pengajuan bakal
calon anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota pada Dapil yang
bersangkutan tidak dapat diterima.
Pasal 7
(1) Bakal calon anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota adalah Warga
Negara Indonesia dan harus memenuhi persyaratan:
a. telah berumur 21 (dua puluh satu) tahun atau lebih terhitung sejak penetapan DCT
b. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
c. bertempat tinggal di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
d. dapat berbicara, membaca, dan/atau menulis dalam bahasa Indonesia
e. berpendidikan paling rendah tamat sekolah menengah atas, madrasah aliyah,
sekolamenengah kejuruan, madrasah aliyah kejuruan, atau sekolah lain yang
sederajat
f. setia kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika
g. tidak pernah sebagai terpidana berdasarkan putusan pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap yang diancam dengan pidana penjara 5 (lima)
tahun atau lebih berdasarkan putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum
tetap
h. bukan mantan terpidana bandar narkoba, kejahatan seksual terhadap anak, atau
korupsi
i. sehat jasmani, rohani, dan bebas penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan zat
adiktif
j. terdaftar sebagai pemilih
k. bersedia bekerja penuh waktu
l. mengundurkan diri sebagai:
i. gubernur, wakil gubernur, bupati, wakil bupati, wali kota atau wakil wali kota
ii. kepala desa
iii. perangkat desa yang mencakup unsur staf yang membantu Kepala Desa dalam
penyusunan kebijakan dan koordinasi yang diwadahi dalam Sekretariat Desa,
dan unsur pendukung tugas Kepala Desa dalam pelaksanaan kebijakan yang
diwadahi dalam bentuk pelaksana teknis dan unsur kewilayahan
iv. Aparatur Sipil Negara
v. anggota Tentara Nasional Indonesia
vi. anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia
vii. direksi, komisaris, dewan pengawas dan/atau karyawan pada Badan Usaha
Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, Badan Usaha Milik Desa, atau badan
lain yang anggarannya bersumber dari keuangan negara
m. mengundurkan diri sebagai Penyelenggara Pemilu, Panitia Pemilu, atau Panitia
Pengawas
n. bersedia untuk tidak berpraktik sebagai akuntan publik, advokat, notaris, pejabat
pembuat akta tanah, atau tidak melakukan pekerjaan penyedia barang dan jasa yang
berhubungan dengan keuangan negara serta pekerjaan lain yang dapat
menimbulkan konflik kepentingan dengan tugas, wewenang, dan hak sebagai
anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
o. bersedia untuk tidak merangkap jabatan sebagai pejabat negara lainnya, direksi,
komisaris, dewan pengawas dan/atau karyawan pada Badan Usaha Milik Negara,
Badan Usaha Milik Daerah, Badan Usaha Milik Desa, atau badan lain yang
anggarannya bersumber dari keuangan negara;
p. menjadi anggota partai politik.
q. dicalonkan hanya di 1 (satu) lembaga perwakilan
r. dicalonkan hanya oleh 1 (satu) partai politik
s. dicalonkan hanya di 1 (satu) Dapil; dan
t. mengundurkan diri sebagai anggota DPR, DPRD Provinsi, atau DPRD
Kabupaten/Kota bagi calon anggota DPR, DPRD Provinsi, atau DPRD
Kabupaten/Kota yang dicalonkan oleh Partai Politik yang berbeda dengan Partai
Politik yang diwakili pada Pemilu Terakhir.
Berdasarkan tugas dan wewenang Bawaslu Kabupaten/kota yang diperkuat dengan
Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 23 Tahun
2018 Tentang Pengawasan Pencalonan Peserta Pemilihan Umum Anggota Dewan
Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, Dan Anggota
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota, maka Bawaslu Kabupaten Kutai
Timur segera mengambil langkah dan tindakan pengawasan dengan cara berkoordinasi
dengan pihak KPU Kabupaten Kutai Timur agar diberikan ruang akses pengawasan
seluas-luasnya dan membuat langsung berkordinasi langsung melaksanakan
pengawasan Pendaftaran Calon Legislatif DPR, DPRD Provinsi dan DPRD
Kabupaten/Kota.
Berikut adalah laporan hasil pengawasan Pendaftaran Calon Legislatif DPR, DPRD
Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota Dalam Pemilihan Umum tahun 2019 di KPU
Kabupaten Kutai Timur yang di Lakukan Oleh Bawaslu Kabupaten Kutai Timur.
Pengawasan pendafaran calon anggota legislatif DPR, DPRD Provinsi, serta DPRD
Kabupaten/Kota untuk pemilu legislatif 2019 (penetapan daftar Pemilih Sementara dan
Daftar Pemilih Tetap) di KPU Kabupaten Kutai Timur dilaksanakan sesuai dengan
tahapan yang ada di aturan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun Tentang Pencalonan Peserta Pemilihan Umum Anggota
Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, Dan
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota.
Bahwa Bawaslu Kabupaten/Kota Kutai Timur telah melakukan kegiatan pengawasan
Pendaftaran dan Penetapan Calon Anggota DPRD Kabupaten/Kota, dengan rincian
sebagai berikut:
Berdasarkan ketentuan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan
Umum dan Peraturan KPU Nomor 5 Tahun 2018 tentang Perubahan Peraturan KPU
Nomor 7 Tahun 2017 tentang Tahapan, dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Umum
Tahun 2019 serta Peraturan KPU Nomor 20 Tahun 2018 tentang Pencalonan Anggota
DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota dan Peraturan Badan Pengawas
Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2018 Tentang Pengawasan
Pencalonan Peserta Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, Dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Kabupaten/Kota, maka Bawaslu Kabupaten Kutai Timur melakukan
pengawasan terkait hal tersebut.
Jadwal Pengajuan Bakal Calon di KPU Kabupaten Kutai Timur:
Waktu dan Tempat Pengajuan Bakai Calon, Pengajuan Bakal Calon
dilaksanakan selama 14 (empat belas) hari dengan rincian:
1. Tanggal 4 s,d. 17 Juli 2018
2. Waktu 1) Hari pertama s.d. hari ketigabelas dilakukan pada pukul 08.00
s.d.16.00 WITA
2) Hari terakhir dilakukan pada puhul 08,00 s,d. 24.00 WITA
TempatKantor KPU Kabupaten Kutai Timur, Jalan A.W. Syahrani, Sangatta.
Dari hasil pengawasan secara keseluruhan partai politik yang terdaftar di KPU
Kabupaten Kutai Timur sudah mengajukan pendaftara calon dan ada satu partai yang
tidak mengajukan calon legislative yaitu Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia
(PKPI).
Paslon 01 Paslon 02
124.567 61.676
2. DPR
3. DPD
4. DPRD Provinsi
NO. URAIAN KUTAI TIMUR
A. 1 1. SUARA PARTAI KEBANGKITAN BANGSA (PKB) 2.242
A.2 1 SUTOMO JABIR, ST., MT 2.842
2 ZULYANFERI, ST 541
3 ANGGITA WIDHA PRATIWI A.MD.KEB 259
4 HERIYADI SYEFIRA, ST 698
5 RACHMAN, S.PSI 152
6 SUKATI, S.PD, AUD 87
7 RUSBANDI, SH 66
8 BUDI SETYAWATI 89
9 ANDI MUSTARI, SH 130
10 DERRY DIANE KARDINI, SE 28
11 SUWARTONO 125
12 SUDHARMAWAN, SH 44
B JUMLAH SUARA SAH (A.1 + A.2) 7.303
NO. URAIAN KUTAI TIMUR
A. 1 2. SUARA PARTAI GERINDRA 2.547
A.2 1 HENRY PAILAN TP, SE 8.281
2 RUSIANTO, SH 869
3 DIAH RIYANI, S.PD., M.PD 359
4 HALIMAH 309
5 AHMAD ALBERT R, S.SOS., M.I.KOM 273
6 SULAMTO 141
7 EKO JULIANTO 1.368
8 HERLIA RAHAYU 122
9 LAELY RAHMI 111
10 DRS. SUWARDI 307
11 AINUN AZIZAH 193
12 AKHYAR, SE 48
B JUMLAH SUARA SAH (A.1 + A.2) 14.928
5. DPRD Kabupaten
1). Dapil 1