TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
berfokus kepada tindakan juga evaluasi, dan juga koreksi terhadap hasil yang
comformity with the plan asopted, the instruction issued and principles
established. It has for object to point out weaknesses and errors in to recttivy then
tindakan untuk menilai (menguji) apakah sesuatu telah berjalan sesuai dengan
dapat ditemukan yang pada akhirnya akan memperbaiki kesalahan ini dan yang
terwujud dan tercapai dengan lancar, begitu pula atas adanya pengawasan pemilu,
wujudkan dalam hak pilih warga negara yang sejujur-jujurnya juga tidak adanya
Dari pemilu pertama di Indonesia tahun 1955 hingga pemilu 1982, tidak
ada pengawasan pemilu, pengawasan dalam pemilu baru dilaksanakan pada tahun
1980. pada saat itu segera membentuk badan pengawas pemilu dari tingkat pusat
(Panwaslak) ini dipimpin langsung oleh Jaksa Agung dan birokrasi sipil serta
pemilu internal ini baru diperkenalkan menjelang pemilu Orde Baru ke-3 dalam
UU No. 2 tahun 1980 tentang perbaikan kedua kalinya UU No. 15/1969 tentang
Berawal dari lontaran isu yang dilemparkan oleh PPP, yang akan
2004)
ditulis dalam UU Nomor. 12 / 2003 dan UU Nomor 23/2003 yang berisi bahwa
sengketa.
Pemilihan umum menurut Miriam Budiardjo yaitu merupakan salah satu ciri
khas yang harus ada di setiap negara yang menganut Demokrasi, karena Pemilu
menjadi Pemilu yaitu sarana kedaulatan rakyat untuk memilih anggota Dewan
1999 dan pemilihan kepala daerah pada tahun 2005. Henk Schultye Nordhold
pemilu dan Pilkada sebagai the consolidation of electoral democrary, kara pada
saat itu berlangsung pemilu yang sukses ditingkat kota dan juga kabupaten,
maupun parpol yang dipercaya, namun jika melihat pada UU No 8 Tahun 2012
Pasal 1 (1) pemilu ialah fasilitas pelaskana kedaulatan rakyat NKRI yang
sarana untuk mengenali kemauan rakyat mengenai arah serta kebijakan negara
kedepannya.
pemilihan umum adalah yang sering kita singkat dengan luber jurdil.
1. Langsung, berarti publik yang memilih dapat memberikan suara
4. Rahasia yaitu suara yang dinerikan oleh rakyat atau pemilih itu
Asshiddiqie
dilembaga pewakilan;
perwakilan
demokrasi untuk:
sebagai keadaan dan sikap netral, yaitu tidak berat sebelah, atau bebas.
Pegawai Negri Sipil dari interes maupun pengaruh dari parpol, juga tidak
memihak jika ada kepentingan, tetapi PNS juga tetap mempunyai haknya dalam
politik, untuk memilih dalam pemilu, tetapi tidak untuk berkecimpung di dunia
politik. Jadi, jika pegawai negri sipil ingin memasuki dunia peropolitikan, atau
pun menjadi anggota legislatif, anggota PNS ini harus bersedia untuk
dari intervensi, tidak terpengaruh, adil atau merata, rasional, dan juga tidak
berpihak.
kepentingan parpol manapun, dan tidak memihak juga tidak mempunyai kapasitas
dalam proses berjalannya perpolitikan.karena ASN dituntut untuk netral dan harus
berfokus dengan berjalannya pelayanan publik, tugas pemerintahan juga dalam
tugas pembangunan.
seperti pendapat menurut Ismail (dalam Delly Mustafa, 2014: 114) Birokrasi
harus bersikap pemerintahan harus bersifat netral, karena jika Birokrasi menjadi
kekuatan politik, akan menyebabkan tidak netral dan berpihak pada kekuatan /
arus politik tertentu, karena pada hakikatnya dalam pelayanan publik, birokrasi
thn 1999 yang kemudian diperjelas lagi dalam General Statement No. 6 yang
menyatakan bahwa:
“Dalam upaya menjaga netralitas PNS dari pengaruh partai politik dan
menjamin keutuhan, kekompakan, dan kesatuan PNS serta memusatkan
seluruh perhatian, pikiran, dan tenaganya pada tugas-tugas yang
diembannya, PNS dilarang menjadi anggota dan / atau pengurus partai
politik. Oleh karena itu, PNS yang menjadi anggota dan / atau pengurus
partai politik harus diberhentikan sebagai PNS. Pemberhentian
semacam itu bisa dilakukan dengan hormat atau tidak.”
5/1999 Mengenai Pegawai Negeri Sipil Yang Menjadi Anggota Partai Politik lalu
Pemerintah tersebut
lembaga negara, lembaga non struktural dan lembaga daerah dilaksanakan secara
terbuka dan kompetitif antar Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan memperhatikan
jejak jabatan, dan integritas serta persyaratan lain yang disyaratkan oleh ketentuan
ini adalah Pegawai Negri Sipil sebagai warga negara Indonesia yang memenuhi
syarat tertentu, yang diangkat sebagai pegawai ASN secara tetap oleh PPK untuk
disebutkan dalam Pasal 3 Ayat 1 Undang- Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang
dan pembangunan.
diisni adalah pegawai pemerintahan negri sipil atau Aparatur Sipil Negara, bukan
hanya sebagai pelaksana kebijakan dan pelayanan publik saja, seperti yang sudah
tertulis dalam Pasal UU No. 5/2014 mengenai ASN, ada 3 fungsi Aparatur Sipil
pemerintahan, dan juga tugas pembangunan. Seluruh ASN dituntut untuk tetap
ASN dapat merata tanpa memandang partai mana, dan dari kelompok mana.
ataupun yang lainnya, bentuk pelanggaran itu masuk kedalam Pasal 4 Peraturan
Sedang contohnya dari penundaan kenaikan pangkat untuk waktu satu tahun, lalu
gadi yang ditunda serta penurunan pangkat. Serta disiplin berat meliputi
pembebasan jabatan, penurunan pangkat selama 3 tahun, dan juga sampai di
dan atau pemilihan serta melanggar kode etik dan atau disiplin
masing-masing lembaga/instansi”
B. Penelitian Terdahulu
dalam penelitian dijadikan sebagai pijakan atau gambaran dalam penelitian ini.
Penelitian terdahulu yang memiliki kesamaan tema dan bahasan penelitian tetapi
dengan objek yang berbeda. Manfaat dari penelitian terdahulu adalah untuk
Menjaga Netralitas Aparatur Sipil Negara Pada Pemilihan Kepala Daerah Tahun
Umum (BAWASLU) Jawa Barat dalam upaya menjaga kenetralan ASN telah
melakukan perubahan sikap dan / atau perilaku aparatur sipil negara di wilayah
Jawa Barat, melalui penyebaran informasi atau pesan. Proses penyebaran pesan
Bawaslu adalah jabar selain sebagai aktivitas politik, juga merupakan ajang
berbagai pemikiran dan keyakinan yang secara sistematis terkait dengan kondisi
saat ini, spiritual dan material di masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian juga
dilakukan oleh Muhammad Sandi Tyas tahun 2019 dengan judul “Strategi Badan
2018 dan Undang-undang no.7 tahun 2017 sebagai pedoman serta melakukan
sosial. Bawaslu NTB juga mendapatkan beberapa hambatan yaitu akses yang
terbatas terhadap kampanye media sosial serta kurangnya kesadaran masyarakat
Tabel 1.
C. Kerangka Pemikiran
umum dilaksanakan selama lima tahun sekali, dari pemilihan presiden, hingga
kepala desa, dilaksanakan secara lagsung oleh rakyat. Pemilu merupakan salah
satu lambang dari negara yang menganut demokrasi. Tetapi pada pelaksanaannya,
pemilihan umum maupun pemilihan kepala daerah tidak selalu berjalan dengan
dilakukan oleh Apartur Sipil Negara. Apartur Sipil Negara di minta untuk bisa
netral, dan tidak ikut campur didunia politik, hal itu sudai tercantum dalam
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014. Namun pada prakteknya masih banyak
Umum (Bawaslu) Provinsi Jawa Barat, terdapat beberapa kota dan kabupaten
2020, Kabupaten Tasikmalaya yakni sejumlah (dugaan) 6 kasus. Dalam kasus ini,
strategi untuk lebih meningkatkan upaya dalam menjaga kenetralan aparatur sipil
konsep yang digunakan dalam penelitian ini. Dan metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang
informasi yang kemudian diolah untuk mendapatkan solusi agar masalah dapat
Tabel 2.
Kerangka Pemikiran
Faktor-Faktor yang
Melatarbelakangi
Tindakan Pelanggaran
ASN
Strategi Komunikasi
Bawaslu dalam Menjaga
Netralitas ASN pada
Pemilihan Kepala Daerah
Kabupaten Tasikmalaya