Anda di halaman 1dari 23

PENDIDIKAN

PERSIAPAN REKRUTMEN PPS

Seri 2 :
Kepemiluan

Oleh :
MUHAMMAD FASIHIN, SE., MM
PEMAHAMAN UTAMA
• Pengertian, manajemen dan hukum Pemilu. Serta sejarah
Penyelenggaraan pemilu di Indonesia

HASIL PEMBELAJARAN
1. Peserta memahami Pengertian, manajemen dan hukum Pemilu.
2. Peserta memahami sejarah Penyelenggaraan pemilu di Indonesia

Powered By Muhammad Fasihin


Sistematika Pembahasan
1. Pengertian Pemilu
2. Manajemen Pemilu
3. Hukum Pemilu
4. Pemilu di Indonesia

Powered By Muhammad Fasihin


1. Pengertian Pemilu
Menurut UU No 7 tahun 2022 Pasal 1 angka 1 :
• Pemilihan Umum yang selanjutnya disebut pemilu adalah sarana kedaulatan
rakyat untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat, anggota Dewan
perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil presiden, dan untuk memilih anggota
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, yang dilaksanakan secara langsung,
umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia berdasarkan pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
Atau dengan kata lain ….
• Pemilihan umum (disebut Pemilu) adalah proses memilih orang untuk
mengisi jabatan-jabatan politik tertentu. Jabatan-jabatan tersebut beraneka-
ragam, mulai dari presiden, wakil rakyat di berbagai tingkat pemerintahan,
sampai kepala desa. Pada konteks yang lebih luas, Pemilu dapat juga berarti
proses mengisi jabatan-jabatan seperti ketua OSIS atau ketua kelas,
walaupun untuk ini kata 'pemilihan' lebih sering digunakan.

Powered By Muhammad Fasihin


2. Manajemen Pemilu
Powered By Muhammad Fasihin
a. Penyelenggara Pemilu (Electoral Actor)

Powered By Muhammad Fasihin


1. Kerangka Hukum
• Dasar kemandirian sebuah lembaga penyelenggara pemilu pada
umumnya ditetapkan ke dalam kerangka hukum negara. Konstitusi
pada umumnya memberikan kewenangan terkuat dan perlindungan
hukum bagi kelembagaan penyelenggara pemilu.
• setiap lembaga penyelenggara pemilu dinyatakan mandiri di dalam
konstitusi. Ketentuan-ketentuan yang terkandung dalam konstitusi
hampir selalu mengakar lebih dalam dari pada peraturan perundang-
undangan yang ada sebelumnya, sebagai contoh, untuk mengubah
konstitusi perlu ada syarat dukungan dari legislatif atau terlebih
dahulu melakukan referendum untuk menyepakati diubah atau
tidaknya konstitusi tersebut. Adanya kejelasan kewenangan yang
ditegaskan dalam konstitusi dapat membantu kepercayaan pemangku
kepentingan terhadap proses penyelenggaraan pemilu.

Powered By Muhammad Fasihin


• Konstitusionalitas KPU sebagai lembaga yang bersifat nasional, tetap
dan mandiri diwujudkan dengan menghapuskan kewajiban KPU untuk
menyampaikan pertanggungjawaban penyelenggaraan pemilu kepada
Presiden. Kewajiban KPU hanya sebatas melaporkan penyelenggaraan
pemilu kepada Presiden selambat-lambatnya 30 hari setelah pengucapan
sumpah/janji pejabat.

Powered By Muhammad Fasihin


2. Keanggotaan dan Kepegawaian
Komposisi lembaga penyelenggara pemilu, pada tingkat
komisioner dan pegawai negeri sipil, adalah salah satu cara penting
lainnya untuk memastikan kemandirian dan efektifitas lembaga
penyelenggara pemilu (López-Pintor 2000: 62).
Cara menyeleksi dan memberhentikan komisioner, dan prosedur
seleksi, pemberhentian dan promosi pegawai professional dari suatu
lembaga penyelenggara pemilu, memiliki hubungan yang kuat
dengan kapasitasnya untuk membuat dan menerapkan keputusan-
keputusan yang mandiri.

Powered By Muhammad Fasihin


• Untuk rekrutmen keanggotaan mengalami perubahan yang sangat
mendasar. Keanggotaan KPU periode 1999-2003 berasal dari
unsur partai politik dan pemerintah.
• Akibatnya terjadi konflik kepentingan di internal KPU dalam
mengelola tahapan dan mengambil keputusan. Terakhir KPU
periode 1999-2003 gagal menetapkan hasil pemilu 1999.
Penetapan hasil pemilu 1999 akhirnya diambil alih oleh Presiden
BJ Habibie. Karena itu, sejak tahun 2004 sampai sekarang unsur
penyelenggara pemilu berasal dari kalangan profesional dan
nonpartisan.

Powered By Muhammad Fasihin


b. Penyelenggaraan Pemilu
Tahapan Penyelenggaraan Pemilu
menurut UU nomr 7 Tahun 2017 Pasal 168 :
a. perencanaan program dan anggaran serta penyusunan peraturan pelaksanaan Penyelenggaraan pemilu;
b. pemutaktriran data Pemilih dan penJrusunan daftar,Pemilih;
c. Pendaftaran dan verifikasi peserta pemilu
d. penetapan Peserta Pemilu;
e. penetapan jumlah kursi dan penetapan daerah pemilihan;
f. pencalonan Presiden dan wakil presiden serta anggota DPR, DPD, DPRD provinsi, dan DPRD
kabupaten/kota;
g. masa Kampanye Pemilu;
h. Masa Tenang;
i. pemungutan dan penghitungan suara;
j. penetapan hasil Pemilu; dan
k. pengucapan sumpah/ianji presiden dan wakil presiden serta anggota DPR, DPD, DPRD provinsi, dan
DPRD kabupaten/kota.

Powered By Muhammad Fasihin


Dalam hal tata kelola pemilu pada pemilu 2019 banyak terobosan yang telah
dilakukan KPU untuk menghadirkan pemilu yang berkualitas dan berintegritas.
Terobosan ini setidaknya menyasar tiga aspek utama yakni :
(1) menata akses Informasi Publik;
(2) menjamin hak Konstitusional Warga Negara;
(3) menjaga Otentisitas Suara Rakyat.

Powered By Muhammad Fasihin


3. Hukum Pemilu

Powered By Muhammad Fasihin


a. Penegakan Hukum Pemilu
Penegakan hukum pemilu meliputi :
(1) penanganan tindak pidana pemilu;
(2) Penanganan pelanggaran administrasi;
(3) penanganan pelanggaran kode etik penyelenggara;
(4) penyelesaian sengketa administrasi atau sengketa tata
usaha Negara; dan
(5) penyelesaian perselisihan hasil pemilu.

Powered By Muhammad Fasihin


Powered By Muhammad Fasihin
b. Independensi dan integritas penyelenggara Pemilu
Independensi dan integritas penyelenggara pemilu makin kuat
setelah terbitnya Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011
tentang Penyelenggara Pemilu. Undang undang ini
memberikan mandat pembentukan Dewan Kehormatan
Penyelenggara Pemilu (DKPP) yang bersifat permanen dengan
tugas memeriksa dan memutus pengaduan atau laporan adanya
dugaan pelanggaran etika penyelenggara pemilu dengan sifat
keputusan yang final dan mengikat. Kehadiran DKPP telah
menumbuhkan semangat penyelenggara pemilu untuk bekerja
secara professional dan berintegritas.

Powered By Muhammad Fasihin


• KPU juga menjadi inisiator utama dalam merumuskan peraturan
bersama tentang kode etik penyelenggara pemilu. Dalam
menangani dugaan pelanggaran yang dilakukan penyelenggara di
lapangan, KPU melakukan sejumlah langkah seperti klarifikasi
kepada penyelenggara yang diduga melakukan pelanggaran.
Klarifikasi juga dilakukan kepada pihak di luar penyelenggara
seperti pengawas untuk mendapatkan informasi pembanding.

Powered By Muhammad Fasihin


• Untuk menangani pelanggaran administrasi, KPU menerbitkan
peraturan KPU Nomor 25 tahun 2013 tentang Penyelesaian
Pelanggaran Administrasi Pemilu. Salah satu poin penting dalam
regulasi ini adalah melakukan koordinasi dengan Badan Pengawas
Pemilu (Bawaslu) atau Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) sesuai
tingkatannya dalam melakukan klarifikasi kepada para pihak
terhadap dugaan pelanggaran tersebut.

Powered By Muhammad Fasihin


Pemilu di
indonesia
Pemilu di indonesia
• Indonesia telah melaksanakan beberapa kali Pemilu, dimulai sejak
tahun 1955, 1971, 1977-1997, 1999, 2004, 2009, dan 2014. Berikut
penjelasan singkat tentang pelaksanaan pemilihan umum tersebut:

Pemilu 1955
Pemilu 1971
Pemilu 1977-1997
Pemilu 1955 dilakukan dua
kali. Pemilu pertama
para pejabat negara pada Pemilu Pasca Pemilu 1971, pemilu terjadwal
dilaksanakan pada 29
1971 diharuskan bersikap netral. setiap 5 tahun sekali. Peserta pemilu
September 1955 untuk memilih Tetapi praktiknya, para pejabat hanya tiga (3) Partai yaitu dua PPP,
anggota-anggota DPR. Pemilu pemerintah berpihak kepada salah PDI, dan Golkar.
kedua, 15 Desember 1955 satu peserta pemilu yaitu Golkar Penyelenggara Pemilunya yaitu
untuk memilih anggota- pembagian kursi, menggunakan Lembaga Pemilihan Umum (LPU) yang
anggota Dewan Konstituante. UU No.15 Tahun 1969 sebagai kemudian membentuk Panitia
menggunakan sistem dasar, semua kursi terbagi habis di Pemilihan Indonesia (PPI) dan PPD I
proposional. Penyelenggara setiap daerah pemilihan. dan II
Pemilunya yaitu Panitia Penyelenggara Pemilunya yaitu
Pemilihan Indonesia (PPI) Lembaga Pemilihan Umum (LPU)
yang kemudian membentuk
Panitia Pemilihan Indonesia (PPI)
dan PPD I dan II
Powered By Muhammad Fasihin
Pemilu 1999
Pemilu 1999 merupakan pemilu Pemilu 2004
masa transisi setelah jatuhnya Pemilu 2009
regim orde baru, meski singkat
ternyata mampu dilaksanakan 7 Pemilu 2004 untuk Pileg diikuti 24
partai politik, dan Pilpres Pemilu 2009 untuk Pileg diikuti 38
Juni 1999 dengan damai. Diikuti
sebanyak 5 pasangan calon. Pemilu partai politik, dan Pilpres
48 partai . Pemilu menggunakan
menggunakan sistem proposional sebanyak 3 pasangan calon.
sistem proposional mengikuti
terbuka, calon terpilih dengan Ambang batas Parlemen threshold
varian Roget, calon terpilih
perolehan suara terbanyak dalam 2,5%.
sesuai nomor urut bilamana Pemilu menggunakan sistem
partai bilamana partai
partai memperoleh kursi dalam proposional terbuka, calon
memperoleh kursi dalam dapil.
dapil. penyelenggara Kkomisi terpilih dengan perolehan suara
penyelenggara Komisi
Pemilihan Umum dibentuk terbanyak dalam partai bilamana
Pemilihan Umum dibentuk
dengan Keppres Nomor 16 partai memperoleh kursi dalam
dengan yang berisikan 7 orang
Tahun 1999 yang berisikan 53 dapil. Penyelenggara KPU
anggota.
orang anggota yang berasal dari dibentuk berisikan 7 orang
unsur pemerintah dan Partai anggota.
Politik.

Powered By Muhammad Fasihin


Pemilu 2019
Pemilu 2019 merupakan pemilu serentak
Pemilu 2014 pertama dengan 5 surat suara, yaitu :
Pilpres, DPD, DPRD RI, DPRD Provinsi
dan DPRD Kabupaten/Kota.
Pemilu 2014 dilaksanakan 2 tahap,
untuk Pileg diikuti 16 partai Nasional
pertama Pileg (21 April) dan kedua
dan 4 Partai Lokal Aceh, Serta untuk
pilpres (9 Juli). Pemilu Legislatif Pileg
Pilpres sebanyak 2 pasangan calon.
diikuti 12 partai Nasional dan 3 Partai
Pemilu menggunakan sistem
Lokal Aceh, serta untuk Pilpres
sebanyak 2 pasangan calon. Pemilu proposional terbuka dengan
menggunakan sistem proposional Ambang batas Parlemen threshold
terbuka dengan Ambang batas 4%.
Parlemen threshold 3,5%. penyelenggara Komisi Pemilihan
penyelenggara Komisi Pemilihan Umum dibentuk berisikan 7 orang
Umum dibentuk berisikan 7 anggota.
orang anggota.

Powered By Muhammad Fasihin


Terima kasih

Powered By Muhammad Fasihin

Anda mungkin juga menyukai