Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN KINERJA

SEKERTARIAT PPS

DESA KONAROM UTARA

KECAMATAN DUMOGA TENGGARA

KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

PADA PEMILIHAN UMUM

TAHUN 2024

MARET 2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

tersusunnya Laporan Kinerja Panitia Pemungutan suara Kecamatan Dumoga

Tenggara bulan Maret Tahun 2023. Laporan Kinerja ini merupakan

perwujudan pertanggungjawaban atas kinerja PPS Dumoga Tenggara. Dalam

laporan kinerja bulan Maret ini, disusun hasil capaian sesuai dengan

Tahapanyang terlaksana dalam penyelengara pemilu 2024.

Dalam Laporan Kinerja ini disampaikan hasil dan penjelasan capaian

kinerja/kegiatan pada Panitia Pemungutan Suara Kecamatan Dumoga

Tenggara Selama Bulan Maret.

Oleh sebab itu kami mengharapkan masukan, kritik dan saran yang

konstruktif untuk peningkatan kualitas pelaporan kedepannya. Semoga

laporan ini dapat memenuhi harapan sebagai pertanggungjawaban kami atas

mandat yang diemban. kinerja yang telah ditetapkan sebagai pendorong

peningkatan kinerja Panitia Pemungutan Suara Desa Konarom Utara

Kecamatan Dumoga Tenggara serta bermanfaat bagi kita semua.

Konarom Utara, 11 APRIL 2023


Panitia Pemungutan Suara
Desa Konarom Utara

Christiancy Sugeha
DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………………………………

Daftar Isi……………………………………………………………………………………

BAB I pendahuluan :……………………………………………………………………

A. LATAR BELAKANG :……………………………………………………………………

B. TUGAS DAN FUNGSI POKOK PPS:…………………………………………………

C. STRUKTUR KEANGGOTAAN PPS:………………………………………………….

D. URAIAN TUGAS PPS:…………………………………………………………

E. STRUKTUR KEANGGOTAAN SEKRETARIAT PPS :……………………..

BAB II ISI LAPORAN :…………………………………………………………………..

BAB III PENUTUP :………………………………………………………………………


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

pada dasarnya mekanisme penyelenggara pemilihan umum yang

sekarang di tetapkan oleh pemerintah dibuat tidak sekedar

sebagai sebuah perwujudan bentuk pemerintah yang demokratis,

tetapi lebih jauh dari itu yaitu untuk menghasilkan pemerintahan

yang tidak hanya legitimate, tetapi memiliki good will, dan political

will yang kuat, serta sungguh-sungguh kapabel untuk

menjalankan pemerintahan. Jika hal ini dapat dipenuhi, maka

outcom (iuran)nya adalah terciptanya pertumbuhan ekonomi dan

social yang baik. Oleh karena itu, ini adalah amat bergantung

pada manajemen penyelenggaraan pemilihan umum itu sendiri.

Dalam kaitannya dengan hal ini, maka infrastruktur pelaksanaan

pemilihan umum menjadi komponen yang amat penting dan

strategis.

Pemerintahan Indonesia pasca pemerintahan Rezim Orde

Baru telah merancang struktur penyelengara pemilihan di seluruh

strata (pemilihan presiden dan wakil presiden, DPR RI, DPRD

Provinsi, DPRD Kabupaten/kota dan juga DPD) dengan model

struktur vertical agas supaya pelaksanaan pemilu di segala strata

ini dapat terkendali, seragam sertatidak merugikan banyak pihak.

Pembentukannya juga dilaksanakan secara berjenjang dengan

melalui proses seleksi yang ketat dan juga memberikan ruang

kepada masyarakat untuk memberikan penilaian. Jabatan-

jabatan sebagai penyelengara pemilihan umum mulai dari

komisioner KPU, PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan), PPS (Panitia

Pemungutan Suara) dan juga KPPS (Kelompok Penyelengara

Pemungutan Suara) yang di seleksi dan di ambil dari masyarakat.


Dalam kaitannya dengan menyelengara pemilihan presiden

dan pemilihan legislative untuk pusat maupun daerah, maka PPS

merupakan komponen penyelengara tingkat Desa. PPS diatur

berdasarkan PKPU Nomor 3 Tahun 2022 tentang Tahapan dan

jadwal penyelengara pemilihan umum tahun 2024 yang bersifat

Mandiri, Jujur, Adil, Berkepastian Hukum, Tertib, Terbuka,

Proporsional, Profesional, Akuntabel, Efektif, dan Efisien. PPS

dalam melaksanakan tugas berjenjang melalui KPU Provinsi, KPU

Kabupaten/Kota, panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia

Pemungutan Suara (PPS), dan juga Kelompok Penyelengara

Pemungutan Suara (KPPS). Berdasarkan PKPU nomor 8 Tahun

2022 Tentang Pembentukan dan Tata Kerja Badan Adhoc

Penyelengara Pemilihan Umum dan Pemilihan Gubernur dan

Wakil Gubernur, Bupati Dan Wakil Bupati, Dan Walikota Dan

Wakil Walikota untuk menyelengarakan pemilihan umum

ditingkat Desa di bentuk oleh KPU Kab.Kota, PPS berkedudukan

di tingkat Desa. Anggota PPS terdiri sebanyak 3 (Tiga) Orang yang

Dibentuk maupun dibubarkan langsung oleh KPU

Kabupaten/Kota paling lambat 6 (enam) bulan sebelum

pemungutan suara dan 2 (dua) bulan setelah pemungutah suara.

Berdasarkan PKPU nomor 8 Tahun 2022 Tentang Pembentukan

Dan Tata Kerja Badan Adhoc Penyelengara Pemilihan Umum Dan

Pemilihaan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati Dan Wakil

Bupati, Dan Walikota Dan Wakil Walikota komposisi Keanggotaan

PPK Memperhatikan keterwakilan perempuan paling sedikit 30%

(tiga puluh persen).Dalam menjalankan tugasnya, PPS dibantu

Oleh sekretaris yang dipimpin olehsekretaris dari Masyarakat sipil

yang memenuhi persyaratan.

PPS adalah lembaga Penyelenggaran Pemilihan Umum,

Dalam penyelenggaraan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden

serta Pemilihan Anggota Legislatif baik di tingkat Desa.


PPS bebas dari pengaruh maupun berkaitan dengan tugas

dan wewenangnya Sebagai sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat

sudah semestinya setiap penyelenggaraan pemilu harus memiliki

kredibilitas yang terpercaya penyelenggaraan pemilihan Umum

Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah hendaknya berpedoman

pada asas mandiri, jujur, adil, kepastian hukum, tertib dalam

menyelenggarakan pemilu, kepentingan umum, keterbukaan,

profesionalitas, keterbukaan, akuntabilitas efesien dan evektifitas .

Eksistensi institusi penyelenggaraan pemilihan umum

menjadi salah satu aspek yang penting yang cukup mempengaruhi

dinamika pemilihan umum. Netralitas PPS memang menjadi

syarat penting bagi penyelenggaran pemilihan umum, selanjutnya

menyusul soal intregitas, kapasitas dan profesionalisme. PPS

dalam kerjanya dihadapkan pada proses kerja yang rawan konflik

kepentingan serta berhadapan dengan kepentingan politik.

Dalam pelaksanaanya, Panitia Pemungutan Suara (PPS)

adalah “ujung tombak”yang menentukan baik atau buruknya

pelaksanaan Pilkada terutama sekali dalam hal persiapan seluruh

data sebelum pelaksanaan, penyediaan data pada pelaksanaan

pemungutan suara, serta menginventarisir hasil pemungutan

suara. Apa yang disampaikan diatas ini, merupakan gambaran

PPS memiliki tanggung jawab yang besar dalam tiap

penyelenggaraan Pemilu.

Kenyataanya dalam berbagai penyelenggaraan Pemilu di

berbagai daerah di Indonesia,mulai dari pemilu pertama kali

dilaksanakan dan sampai sekarang ini, berbagai persoalan teknis

dan administratif penyelenggara Pemilu masih saja terjadi, Mulai

dari keterlambtan pengadaan alat-alat dan infrastruktur

Pemilu,Keterlambatan dalam sosialisasi, serta masalah yang kerap

kali muncul adalah kesesuaian antara jumlah pemilih yang

tercantum dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan jumlah rill yang

memiliki hak untuk memilih itu sendiri. Selain itu persoalan


transparansi hasil pemungutan suara hampir selalu menjadi

persoalan yang memicu konflik pasca pemilu.Dalam konteks

permasalahan ini, maka yang hampir selalu disoroti adalah

persoalan Kinerja Panitia Pemungutan Suara (PPS). Panitia

Pemilihan Kecamatan di daerah hampir selalu meminta klarifikasi

data kepada PPS.

Penelitian-Penelitian tentang pelaksanaan Pemilu sudah

banyak dilakukan sebelumnya, terutama sekali terkait dengan

aspek kinerja dari regulator pilkada (KPU, Panwas, dan PPK ) itu

sendiri.

Sejak dilantiknya PPS pada tanggal 24 bulan Januari tahun

2023, maka PPS sudah terhitung masa kerja PPS saat mulai

bekerja pada saat tahapan pemilu. Anggota PPS yang ada

menjalankan tugas sebagaimana ketetapan yang ada. Pada

pengelolaan daftar pemilih PPS bekerja sama dengan PPK dan KPU

kota dalam pelaksanaan kerjanya PPS dibantu oleh unsur

sekretaris dan staf sekretaris dari Masyarakat sipil.

PPS tunduk dan patuh terhadap kode etik penyelenggaraan

pemilihan yang tertuang dalam peraturan KPU, Bawaslu Dan

DKPP Nomor 2 Tahun 2017 Nomor. 1/2017 Dan Nomor 4/2017

yang pada pokoknya berisi : Asas Mandiri dan Adil, Asas

Kepastian Hukum, Asas Jujur Keterbukaan, Asas Evisisien dan

Evektifitas Dan Asas Tertib.

B. TUGAS DAN FUNGSI POKOK PPS

Berdasarkan PKPU nomor 8 Tahun 2022 Tentang Pembentukan Dan

Tata Kerja Badan Adhoc Penyelengara Pemilihan Umum dan Pemilihaan

Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan Walikota

dan Wakil Walikota pasal 1 ayat (6 yang berbunyi Badan Adhoc adalah

anggota dan sekretariat Panitia Pemilihan Kecamatan, anggota dan

sekretariat Panitia Pemungutan Suara, Kelompok Penyelenggara

Pemungutan Suara, Panitia Pemilihan Luar Negeri, Kelompok


Penyelenggara Pemungutan Suara Luar Negeri, Panitia Pemutakhiran

Data Pemilih/Petugas Pemutakhiran Data Pemilih, Panitia

Pemutakhiran Data Pemilih Luar Negeri dan Petugas Ketertiban Tempat

Pemungutan Suara dalam Penyelenggaraan Pemilu dan Pemilihan dan

ayat (7) yang berbunyi Panitia Pemungutan suara yang selanjutnya

disingkat PPS adalah panitia yang dibentuk oleh KPU Kabupaten/Kota

untuk melaksanakan Pemilu dan Pemilihan di tingkat kecamatan atau

yang disebut dengan nama lain. Oleh karenanya dengan merajuk pada

PKPU ini maka Kantor Sekretariat Panitia pemungutan suara,

Kecamatan Dumoga Tenggara Berada di Desa Konarom Utara

Kecamatan Dumoga Tenggara. Panitia Pemungutan Suara Dumoga

Tenggara sebagaimana PKPU Nomor 8 tahun 2022 yang memiliki tugas

dan wewenang sebagai berikut:

a. membantu KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota dalam melakukan

pemutakhiran data Pemilih, daftar Pemilih sementara, dan daftar

Pemilih tetap;

b. membantu KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota dalam

menyelenggarakan Pemilihan;

c. melaksanakan semua tahapan penyelenggaraan Pemilihan di tingkat

kecamatan atau yang disebut dengan nama lain yang telah

ditetapkan oleh KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota;

d. menerima dan menyampaikan daftar Pemilih kepada KPU

Kabupaten/Kota;

e. mengumpulkan hasil penghitungan suara dari seluruh PPS di

wilayah kerjanya;

f. melakukan rekapitulasi hasil penghitungan suara sebagaimana

dimaksud dalam huruf e dalam rapat yang dihadiri oleh saksi peserta

Pemilihan dan Panwaslu Kecamatan;

g. mengumumkan hasil rekapitulasi sebagaimana dimaksud dalam

huruf f;

h. menyerahkan hasil rekapitulasi suara sebagaimana dimaksud dalam

huruf f kepada seluruh peserta Pemilihan;


i. membuat berita acara dan sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan

suara dan wajib menyerahkannya kepada saksi peserta Pemilihan,

Panwaslu Kecamatan, KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota;

j. menindaklanjuti dengan segera temuan dan laporan yang

disampaikan oleh Panwaslu Kecamatan;

k. melakukan evaluasi dan membuat laporan setiap tahapan

penyelenggaraan Pemilihan di wilayah kerjanya;

l. melakukan verifikasi dan rekapitulasi dukungan calon perseorangan;

m. melaksanakan sosialisasi penyelenggaraan Pemilihan dan/atau yang

berkaitan dengan tugas dan wewenang PPK kepada masyarakat;

n. melaksanakan tugas, wewenang, dan kewajiban lain yang diberikan

oleh KPU Kabupaten/Kota sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan; dan

o. melaksanakan tugas, wewenang, dan kewajiban lain yang diberikan

oleh ketentuan peraturan perundangundangan.

C. STRUKTUR KEANGGOTAAN PPS

Adapun selanjutnya dijelaskan bahwa panitia pemungutanSuara

terdiri dari 3 orang. yaitu 1 (satu) orang ketua dan juga merangkap

sebagai anggota dan 2 (Dua) orang anggota. Adapun ketua PPS dipilih

langsung Oleh anggota PPS melalui rapat pleno yang telah di tentukan.

Berdasarkan proses yang telah dilaksanakan maka kemudian

komposisi panitia Pemungutan Suara Kecamatan Dumoga

Tenggaraadalah sebagaimana yang terlihat pada tabel dibawah ini :

Struktur PPS Desa Konarom Utara Kecamatan Dumoga Utara

No Nama Jabatan

1 Christiancy Sugeha Ketua

2 Indrawati Anggota

3 Nazlia Ruchban Anggota


D. URAIAN TUGAS PPS

Tugas ketua PPS pemilu 2024

Pasal 9 (1) Tugas, wewenang, dan kewajiban ketua PPS meliputi:

a. memimpin kegiatan PPS.

b. mengawasi dan mengendalikan kegiatan PPS.

c. menandatangani berita acara dan sertifikat rekapitulasi

penghitungan suara bersama-sama paling sedikit 2 (dua) orang

anggota PPS, dan dapat ditandatangani oleh saksi peserta Pemilu

atau Pemilihan

d. menyerahkan 1 (satu) rangkap salinan berita acara dan sertifikat

rekapitulasi hasil penghitungan suara di PPS kepada 1 (satu)

orang saksi peserta Pemilu atau Pemilihan.

e. mengundang anggota PPS untuk mengadakan rapat PPS.

f. mengadakan koordinasi dengan pihak yang dipandang perlu

untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

g. melaksanakan kegiatan lain yang diperlukan untuk menunjang

kelancaran penyelenggaraan Pemilu atau Pemilihan sesuai dengan

kebijakan yang ditentukan oleh KPU Kabupaten/Kota.

h. (2) Dalam hal ketua PPS berhalangan, tugas, wewenang, dan

kewajiban dilaksanakan oleh salah seorang anggota PPS atas dasar

kesepakatan antar anggota

i. Tugas anggota PPS pemilu 2024

j. Pasal 10 (1) Tugas dan kewajiban anggota PPS meliputi:

k. membantu ketua PPS dalam melaksanakan tugas.

l. melaksanakan tugas sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

m. memberikan pendapat dan saran kepada ketua PPSsebagai bahan

pertimbangan.
Anggota PPS bertanggung jawab kepada ketua PPS. Ketua dan

anggota PPS akan menjalankan serangkaian tugas dalam masa bakti

tersebut, mengacu pada Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 8

Tahun 2022, ketua dan anggota PPS akan menjalankan tugas sebagai

berikut:

Tugas PPS pemilu 2024

Pasal 30

(1) Tugas anggota PPS meliputi:

a. membantu ketua PPS dalam melaksanakan tugas;

b. melaksanakan tugas sesuai dengan peraturan perundang-

undangan;

c. memberikan pendapat dan saran kepada ketua PPS sebagai

bahan pertimbangan.

(2) Dalam melaksanakan tugasnya, anggota PPS bertanggung

jawab kepada ketua PPS.

E. STRUKTUR KEANGGOTAAN SEKRETARIAT PPS

Berdasarkan peraturan KPU Nomor 8 Tahun 2022 Tentang

struktur Organisasi sekretariat PPS Desa Konarom Utara Kecamatan

Dumoga Tenggara, dapat digambarkan Komposisi Pegawai Sekretariat

PPS Desa Konarom Utara Kecamatan Dumoga Tenggara Seperti Pada

tabel berikut ini.

Komposisi Staf Pegawai Sekretariat PPS Desa Konarom Utara

No Nama Jabatan

1 Marliana Bandu Sekretaris

2 Wirana Ilam Staf Administrasi

3 Brayen Sugeha Staf Teknis Penyelenggara


BAB III

PENUTUP

Dengan selesainya laporan kinerja Panitia Pemungutan Suara

Desa Konarom Utara Kecamatan Dumoga Tenggara kami mengucapkan

terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam

memberi informasi untuk Menyusun laporan kinerja ini.

Kami juga mengucapkan terimakasih kepada Komisioner KPU,

Ketua dan PPK Dumoga Tenggara yang telah membantu dan

membimbing dalam penyusunan laporan kinerja ini.

Kami sadar bahwa laporan ini masih kurang dari sempurna

karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak serta

pembimbingan yang lebih membangun lagi untuk kami. Kami juga

memohon maaf apabila ada salah kata-kata dan pengetikan karena kami

masih dalam tahap pembelajaran.

Laporan Kinerja Panitia Pemungutan Suara Desa Koranom Utara

Kecamatan Dumoga Tenggara Bulan Maret 2023 merupakan

pertanggung jawaban atas kinerja dalam rangka mencapai tujuan dan

sasaran yang telah ditetapkan dalam tugas dan wewenang PPS.

Laporan ini dibuat berdasarkan kegiatan yang telah kami lakukan

selama sebulan terakhir dalam menjalankan tugas sebagai penyelengara

pemilu 2024 agar kiranya bermanfaat sebagai bahan evaluasi kinerja

pada bulan berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai