Anda di halaman 1dari 9

KEWENANGAN, TUGAS DAN

STRUKTUR ORGANISASI KOMISI


PEMILIHAN UMUM

NAMA KELOMPOK :
Ayunimas Puspitasari / 214
Fitria Nursaidah / 211
Qurratan A'yun /223
Andra Hawanita / 069
Arum Ambarwati / 312
Birbik Arya Fairuzzamani/317
Rizal Nugroho Rubianto/224
Muhammad Juan Fattah F. / 216
KEMENTRIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUKUM
PRODI ILMU HUKUM 2023

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Komisi Pemilihan Umum (KPU) saat ini merupakan lembaga negara yang
menyelenggarakan Pemilihan Umum (pemilu) keempat yang dibuat setelah pemilu
Demokrasi tahun 1955 di Indonesia, yakni meliputi pemilihan umum anggota Pemilihan
Presiden dan Wakil Presiden, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Daerah
(DPD), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), serta pemilihan umum Kepala Daerah
dan Wakil Kepala Daerah. Pelaksanaan tugas KPU berlandaskan pada Undang-Undang
Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum (Pemilu) dan Undang-
undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada (Nasir, 2020).
Komisi ini tidak hanya berurusan dengan partai politik peserta pemilu, akan tetapi juga harus
berhadapan langsung dengan pemerintah dan masyarakat luas. Dalam hal ini, tidak jarang
KPU berada pada posisi dilematis. Sebab disatu pihak, KPU harus berusaha melayani dan
memenuhi kepentingan semua pihak (partai politik, pemerintah dan masyarakat). Namun
dilain pihak, KPU harus betul-betul konsisten untuk menerapkan seluruh ketentuan
perundang-undangan yang berlaku dimana banyak kepentingan yang harus dibatasi

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Berdasarkan latar belakang maka rumusan permasalahan yang di bangun dalam
penelitian ini adalah bagaimana tugas dan wewenang KPU dalam melaksanaan
Pemilihan Umum?

1.3 TUJUAN PENELITIAN


Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tugas dan wewenang KPU
dalam melaksanaan penyelenggaraan Pemilihan Umum.
BAB II PEMBAHASAN

2.1 TUGAS KPU


Dalam Pasal 12 Undang Undang 7 Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum, KPU
mempunyai tugas sebagai berikut:

Merencanakan program dan anggaran serta menetapkan jadwal,


Menyusun tata kerja KPU, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, PPK, PPS, KPPS, PPLN, dan
KPPSLN,
Menyusun Peraturan KPU untuk setiap tahapan pemilu,
Mengoordinasikan, menyelenggarakan, mengendalikan dan memantau semua tahapan pemilu,
Menerima daftar pemilih dari KPU Provinsi,
Memutakhirkan data pemilih berdasarkan data pemilu terakhir dengan memperhatikan data
kependudukan yang disiapkan dan diserahkan oleh pemerintah dan menetapkannya sebagai
daftar pemilih,
Membuat berita acara dan sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan suara serta wajib
menyerahkannya kepada saksi peserta pemilu dan Bawaslu,
Mengumumkan calon anggota DPR, calon anggota DPD, dan Pasangan Calon terpilih serta
membuat berita acaranya,
Menindaklanjuti dengan segera putusan Bawaslu atas temuan dan laporan adanya dugaan
pelanggaran atau sengketa Pemilu,
Menyosialisasikan penyelenggaraan pemilu dan/atau yang berkaitan dengan tugas dan
wewenang KPU kepada masyarakat,
Melakukan evaluasi dan membuat laporan setiap tahapan penyelenggaraan pemilu, dan
Melaksanakan tugas lain dalam penyelenggaraan pemilu sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
2.2 KEWENANGAN KPU
1. Dalam Pasal 13 Undang Undang 7 Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum, KPU
mempunyai kewenangan sebagai berikut:
Menetapkan tata kerja KPU, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, PPK, PPS, KPPS, PPLN, dan
KPPSLN :
menetapkan Peraturan KPU untuk setiap tahapan pemilu,
menetapkan peserta pemilu,
menetapkan dan mengumumkan hasil rekapitulasi penghitungan suara tingkat nasional
berdasarkan hasil rekapitulasi penghitungan suara di KPU Provinsi untuk Pemilu Presiden dan
Wakil presiden dan untuk pemilu anggota DPR serta hasil rekapitulasi penghitungan suara di
setiap KPU provinsi untuk pemilu anggota DPD dengan membuat berita acara penghitungan
suara dan sertifikat hasil penghitungan suara,
menerbitkan keputusan KPU untuk mengesahkan hasil Pemilu dan mengumumkannya,
menetapkan dan mengumumkan perolehan jumlah kursi anggota DPR, anggota DPRD provinsi,
dan anggota DPRD kabupaten/kota untuk setiap partai politik peserta pemilu Anggota DPR,
anggota DPRD provinsi, dan anggota DPRD kabupaten/kota,
menetapkan standar serta kebutuhan pengadaan dan pendistribusian perlengkapan,
membentuk KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, dan PPLN,
mengangkat, membina, dan memberhentikan anggota KPU Provinsi, anggota KPU
Kabupaten/Kota, dan anggota PPLN,
menjatuhkan sanksi administratif dan/atau menonaktifkan sementara anggota KPU provinsi,
anggota KPU Kabupaten/Kota, anggota PPLN, anggota KPPSLN, dan sekretaris Jenderal KPU
yang terbukti melakukan tindakan yang mengakibatkan terganggunya tahapan penyelenggaraan
pemilu yang sedang berlangsung berdasarkan putusan Bawaslu dan/atau ketentuan peraturan
perundang-undangan,
menetapkan kantor akuntan publik untuk mengaudit dana kampanye Pemilu dan mengumumkan
laporan sumbangan dana Kampanye Pemilu, dan
melaksanakan wewenang lain dalam penyelenggaraan Pemilu sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Dalam Pasal 12 Undang Undang 7 Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum, KPU mempunyai
tugas sebagai berikut:
Merencanakan program dan anggaran serta menetapkan jadwal,
Menyusun tata kerja KPU, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, PPK, PPS, KPPS, PPLN, dan
KPPSLN,
Menyusun Peraturan KPU untuk setiap tahapan pemilu,
Mengoordinasikan, menyelenggarakan, mengendalikan dan memantau semua tahapan pemilu,
Menerima daftar pemilih dari KPU Provinsi,
Memutakhirkan data pemilih berdasarkan data pemilu terakhir dengan memperhatikan data
kependudukan yang disiapkan dan diserahkan oleh pemerintah dan menetapkannya sebagai
daftar pemilih,
Membuat berita acara dan sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan suara serta wajib
menyerahkannya kepada saksi peserta pemilu dan Bawaslu,
Mengumumkan calon anggota DPR, calon anggota DPD, dan Pasangan Calon terpilih serta
membuat berita acaranya,
Menindaklanjuti dengan segera putusan Bawaslu atas temuan dan laporan adanya dugaan
pelanggaran atau sengketa Pemilu,
Menyosialisasikan penyelenggaraan pemilu dan/atau yang berkaitan dengan tugas dan
wewenang KPU kepada masyarakat,
Melakukan evaluasi dan membuat laporan setiap tahapan penyelenggaraan pemilu, dan
Melaksanakan tugas lain dalam penyelenggaraan pemilu sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
Pasal 10
(1) Tugas dan wewenang KPU Kabupaten/Kota dalam
penyelenggaraan Pemilu Anggota Dewan Perwakilan
Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah meliputi:
a. menjabarkan program dan melaksanakan anggaran
serta menetapkan jadwal di kabupaten/kota;
b. melaksanakan semua tahapan penyelenggaraan di
kabupaten/kota berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
c. membentuk PPK, PPS, dan KPPS dalam wilayah
kerjanya;
d. mengoordinasikan dan mengendalikan tahapan
penyelenggaraan oleh PPK, PPS, dan KPPS dalam
wilayah kerjanya;
e. menyampaikan daftar pemilih kepada KPU Provinsi;
f. memutakhirkan data pemilih berdasarkan data
kependudukan yang disiapkan dan diserahkan oleh
Pemerintah dengan memperhatikan data Pemilu
dan/atau pemilihan gubernur, bupati, dan walikota
terakhir dan menetapkannya sebagai daftar pemilih;
g. menetapkan dan mengumumkan hasil rekapitulasi
penghitungan suara Pemilu Anggota Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Kabupaten/Kota berdasarkan hasil
rekapitulasi penghitungan suara di PPK dengan
membuat berita acara rekapitulasi suara dan sertifikat
rekapitulasi suara;
h. melakukan dan mengumumkan rekapitulasi hasil
penghitungan suara Pemilu Anggota Dewan Perwakilan
Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, dan
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi di
kabupaten/kota yang bersangkutan berdasarkan berita
acara hasil rekapitulasi penghitungan suara di PPK;
i. membuat berita acara penghitungan suara dan
sertifikat penghitungan suara serta wajib
menyerahkannya kepada saksi peserta Pemilu,
Panwaslu Kabupaten/Kota, dan KPU Provinsi;
j. menerbitkan keputusan KPU Kabupaten/Kota untuk
mengesahkan hasil Pemilu Anggota Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Kabupaten/Kota dan
mengumumkannya;
k. mengumumkan calon anggota Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Kabupaten/Kota terpilih sesuai dengan
alokasi jumlah kursi setiap daerah pemilihan di
kabupaten/kota yang bersangkutan dan membuat
berita acaranya;
l. menindaklanjuti dengan segera temuan dan laporan
yang disampaikan oleh Panwaslu Kabupaten/Kota;
m. mengenakan sanksi administratif dan/atau
menonaktifkan sementara anggota PPK, anggota PPS,
sekretaris KPU Kabupaten/Kota, dan pegawai
sekretariat KPU Kabupaten/Kota yang terbukti
melakukan tindakan yang mengakibatkan terganggunya tahapan penyelenggaraan Pemilu
berdasarkan rekomendasi Panwaslu Kabupaten/Kota
dan/atau ketentuan peraturan perundang-undangan;
n. menyelenggarakan sosialisasi penyelenggaraan Pemilu
dan/atau yang berkaitan dengan tugas dan wewenang
KPU Kabupaten/Kota kepada masyarakat;
o. melakukan evaluasi dan membuat laporan setiap
tahapan penyelenggaraan Pemilu; dan
p. melaksanakan tugas dan wewenang lain yang diberikan
oleh KPU, KPU Provinsi, dan/atau
peraturan
perundang-undangan.
2. KPU memiliki kewenangan yang lebih rinci dan jelas di dalam Undang Undang Nomor 7
Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum. Undang-undang ini menambahkan wewenang KPU,
yaitu:
KPU berwenang menetapkan peraturan KPU untuk setiap tahapan Pemilu yang dibuat tanpa
intervensi dari pihak pemerintah maupun DPR. KPU di dalam pembentukan struktur
kelembagaannya berwenang membentuk KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota dan PPLN untuk
membantu kinerja dari KPU itu sendiri dan sebagai wujud pertanggungjawaban KPU terhadap
lembaga dibawahnya. Selain itu, KPU berwenang mengangkat, membina anggota KPU Provinsi,
anggota KPU Kabupaten/Kota, dan anggota PPLN. Apabila ditemukan dan terbukti melakukan
tindakan yang mengakibatkan terganggunya tahapan Penyelenggaraan Pemilu yang berlangsung
berdasarkan putusan Bawaslu dan/atau ketentuan peraturan perundang-undangan KPU
berwenang memberhentikan anggota KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, dan PPLN;
2.3 STRUKTUR ORGANISASI

Anda mungkin juga menyukai