Anda di halaman 1dari 18

TATA KERJA DAN POLA HUBUNGAN

PENGAWAS PEMILIHAN UMUM

SYAMSURIZAL, S.Pd.I
KETUA BAWASLU KABUPATEN DHARMASRAYA
PROFIL
RIWAYAT PENDIDIKAN
SD Maninjau
SMP Maninjau
MAN Padang Panjang
S1  Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat
PENGALAMAN PEKERJAAN
Ketua Bawaslu Kab. Dharmasraya Tahun 2018 - 2023
Komisioner Panwaslu Tahun 2017
Ketua Panwaslu Kab. Dharmasraya Tahun 2015
Ketua Panwaslu Kab. Dharmasraya Tahun 2014
Komisioner KPU Kab. Dharmasraya Tahun 2008- 2013
Anggota PPS Pemilu Tahun 2004
Ketua KIPP Divisi Pendidikan dan Relawan Padang Panjang
Guru MAM Pulau Punjung
Wakil Kepala  Sekolah MTsM Pulau Punjung
PENGALAMAN ORGANISASI
Ketua Ikatan Remaja Muhammadiyah Padang Panjang
Sekretaris Umum Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kab. Dharmasraya
Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kab. Dharmasraya
DASAR HUKUM

1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah


Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati,
Dan Walikota Menjadi Undang-Undang sebagaimana diubah terakhir dengan Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2020 Tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020 Tentang Perubahan Ketiga
Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati,
Dan Walikota Menjadi Undang-Undang Menjadi Undang- Undang;
2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum;
3. Peraturan Bawaslu Nomor 3 Tahun 2022 Tentang Tata Kerja dan Pola Hubungan
Pengawas Pemilihan Umum;
4. Peraturan Bawaslu Nomor 5 Tahun 2018 Tentang Rapat Pleno.
Lembaga Pengawas Pemilu
1. Badan Pengawas Pemilu RI (Bawaslu)
2. Badan Pengawas Pemilu Provinsi (Bawaslu Provinsi)
3. Badan Pengawas Pemilu Kabupaten/Kota (Bawaslu Kab/ Kota)
4. Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwaslu Kecamatan), bersifat
ad hoc(sementara)
5. Panitia Pengawas Pemilu Kelurahan/Desa (Panwaslu Kelurahan/ Desa),
bersifat ad hoc.
6. Panitia Pengawas Pemilu Luar Negeri (Panwaslu LN), bersifat ad hoc.
7. Pengawas Tempat Pemungutan Suara (Pengawas TPS) bersifat ad hoc
Tugas, Wewenang, dan
Kewajiban Pengawas Pemilu
berdasarkan amanat Undang-
Undang Nomor 7 Tahun 2017
tentang Pemilihan Umum
Panwaslu Kecamatan bertugas:
 Melakukan pencegahan dan penindakan di wilayah kecamata terhadap pelanggaran Pemilu;
 Mengawasi pelaksanaan tahapan Penyelenggaraan Pemilu di wilayah kecamatan;
 Mencegah terjadinya praktik politik uang di wilayah kecamatan;
 Mengawasi netralitas semua pihak yang dilarang ikut serta dalam kegiatan kampanye
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini di wilayah kecamatan;
 Mengawasi pelaksanaan putusan/keputusan di wilayah kecamatan;
 Mengelola, memelihara, dan merawat arsip serta melaksanakan penyusutannya berdasarkan
jadwal retensi arsip sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan;
 Mengawasi pelaksanaan sosialisasi Penyelenggaraan Pemilu di wilayah kecamatan;
 Mengevaluasi pengawasan Pemilu di wilayah kecamatan; dan
 Melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Panwaslu Kecamatan berwenang:
 Menerima dan menindaklanjuti laporan yang berkaitan dengan dugaan pelanggaran terhadap pelaksanaan
peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai Pemilu;
 Memeriksa dan mengkaji pelanggaran Pemilu di wilayah kecamatan serta merekomendasikan hasil pemeriksaan
dan pengkajiannya kepada pihak-pihak yang diatur dalam Undang-Undang ini;
 Merekomendasikan kepada instansi yang bersangkutan melalui Bawaslu Kabupaten/Kota mengenai hasil
pengawasan di wilayah kecamatan terhadap netralitas semua pihak yang dilarang ikut serta dalam kegiatan
kampanye sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini;
 Mengambil alih sementara tugas, wewenang, dan kewajiban Panwaslu Kelurahan/Desa setelah mendapatkan
pertimbangan Bawaslu Kabupaten/Kota, jika Panwaslu Kelurahan/Desa berhalangan sementara akibat dikenai
sanksi atau akibat lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
 Meminta bahan keterangan yang dibutuhkan kepada pihak terkait dalam rangka pencegahan dan penindakan
pelanggaran Pemilu di wilayah kecamatan;
 Membentuk Panwaslu Kelurahan/Desa dan mengangkat serta memberhentikan anggota Panwaslu
Kelurahan/Desa, dengan memperhatikan masukan Bawaslu Kabupaten/Kota;
 Mengangkat dan memberhentikan Pengawas TPS, dengan memperhatikan masukan Panwaslu Kelurahan/Desa;
dan
 Melaksanakan wewenang lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Panwaslu Kecamatan Berkewajiban:
1. Bersikap adil dalam menjalankan tugas dan wewenangnya;
2. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas
pengawas Pemilu pada tingkatan di bawahnya;
3. Menyampaikan laporan hasil pengawasan kepada Bawaslu Kabupaten/Kota
sesuai dengan tahapan Pemilu secara periodik dan/atau berdasarkan
kebutuhan;
4. Menyampaikan temuan dan laporan kepada Bawaslu Kabupaten/Kota berkaitan
dengan dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh PPK yang mengakibatkan
terganggunya penyelenggaraan tahapan Pemilu di tingkat kecamatan; dan
5. Melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
PERBAWASLU NOMOR 3 TAHUN 2022 :
Pasal 51 :
(1) Divisi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48 ayat (2) terdiri atas:
a. divisi sumber daya manusia, organisasi, data, dan informasi;
b. divisi hukum, pencegahan, partisipasi masyarakat, dan hubungan masyarakat; dan
c. divisi penanganan pelanggaran dan penyelesaian sengketa.

(2) Anggota Panwaslu Kecamatan bertugas sebagai koordinator divisi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1).

(3) Ketua Panwaslu Kecamatan bertugas sebagai koordinator


divisi sumber daya manusia, organisasi, data, dan
informasi.
Tugas Divisi sumber daya manusia, organisasi, data, dan informasi

1. Rekrutmen dan pembentukan Panwaslu Kelurahan/Desa


dan Pengawas TPS;
2. Pembinaan Panwaslu Kelurahan/Desa dan Pengawas TPS;
3. Pendokumentasian data dan informasi Panwaslu
Kecamatan;
4. Evaluasi sumber daya manusia dan penataan organisasi;
dan
5. Penyusunan laporan tahapan Pemilu dan Pemilihan,laporan
tahunan, dan laporan akhir divisi sumber daya manusia,
organisasi, data, dan informasi.
Tugas Divisi hukum, pencegahan, partisipasi masyarakat,
dan hubungan masyarakat
1. Penyusunan analisis dan kajian hukum;
2. Pencegahan pelanggaran Pemilu dan Pemilihan;
3. Pengawasan tahapan Pemilu dan Pemilihan;
4. Sosialisasi produk hukum dan Pengawasan tahapan Pemilu dan Pemilihan;
5. Pendokumentasian dan pengolahan hasil Pencegahan Pemilu dan
Pemilihan;
6. Menjalin, mengelola, dan mengembangkan hubungan masyarakat dan kerja
sama antarlembaga;
7. Evaluasi penerapan hukum, pelaksanaan Pencegahan pelanggaran Pemilu,
partisipasi masyarakat, dan hubungan masyarakat; dan
8. Penyusunan laporan hasil Pengawasan tahapan Pemilu dan Pemilihan,
laporan tahunan, dan laporan akhir divisi hukum, pencegahan, partisipasi
masyarakat, dan hubungan masyarakat.
Tugas Divisi penanganan pelanggaran dan penyelesaian sengketa

1. penerimaan laporan dan/atau temuan dugaan pelanggaran dan tindak pidana Pemilu
dan Pemilihan;
2. pengkajian dan tindak lanjut laporan dan/atau temuan dugaan pelanggaran Pemilu dan
Pemilihan;
3. penanganan pelanggaran administratif Pemilu dan Pemilihan;
4. investigasi dugaan pelanggaran Pemilu;
5. Pengawasan pelaksanaan rekomendasi dan putusan Bawaslu, putusan DKPP, putusan
pengadilan mengenai pelanggaran Pemilu dan sengketa Pemilu, putusan/keputusan
Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan Bawaslu Kabupaten/Kota, keputusan KPU, KPU
Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota dan keputusan pejabat yang berwenang atas
pelanggaran netralitas semua pihak yang dilarang ikut serta dalam kegiatan kampanye;
6. pendokumentasian laporan dan/atau temuan dugaan pelanggaran Pemilu dan
Pemilihan serta tindak pidana Pemilu dan Pemilihan; dan
7. penyusunan laporan tahapan Pemilu dan Pemilihan, laporan tahunan, dan laporan
akhir divisi penanganan pelanggaran dan penyelesaian sengketa.
Perbawaslu Nomor 3 Tahun 2022
Pasal 47
• Ayat 3 • Ayat 4
Keanggotaan Panwaslu Ketua sebagaimana
Kecamatan terdiri atas 1 dimaksud pada ayat (3)
(satu) Orang ketua dipilih dari dan oleh anggota
merangkap anggota dan 2 Panwaslu Kecamatan dalam
(dua) orang anggota. Rapat Pleno Panwaslu
Kecamatan.
Perbawaslu No 5 tahun 2018 Tentang Rapat Pleno

Rapat Pleno Tertutup

Rapat Pleno Terbuka


Rapat Pleno Panwaslu Kecamatan diselenggarakan untuk
mengambil keputusan mengenai:

Pemilihan Ketua Panwaslu Kecamatan


penetapan rencana kegiatan penyelenggaraan
pengawasan Pemilu
tindak lanjut temuan dan/atau laporan pelanggaran dan
penyelesaian sengketa

pengesahan laporan per tahapan dan laporan akhir


pengawasan penyelenggaraan Pemilu
kebijakan yang bersifat strategis sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan
Rapat Pleno
Rapat Pleno dapat diselenggarakan atas usulan Anggota Panwaslu Kecamatan

Undangan dan agenda Rapat Pleno Bawaslu Kabupaten/Kota disampaikan secara tertulis paling
lama 1 (satu) hari sebelum Rapat Pleno dilaksanakan
Setiap Anggota Panwaslu Kecamatan wajib menghadiri Rapat Pleno.

Rapat Pleno diikuti paling sedikit 2 Anggota Panwaslu Kecamatan

Hasil Rapat Pleno dituangkan dalam Berita Acara Rapat Pleno


yang ditandatangani oleh ketua dan anggota.

Sekretaris Rapat Pleno bertugas mencatat dan menyusun


notulensi dan berita acara Rapat Pleno
SIM-P

Solidaritas Mentalitas

Integritas Profesional
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai