Anda di halaman 1dari 7

Tugas , Wewenang dan Kewajiban PPK, PPS dan KPPS

1. Panitia Pemilihan Kecamatan yang selanjutnya disingkat PPK adalah panitia yang
dibentuk oleh KPU Kabupaten/Kota untuk melaksanakan Pemilu di tingkat kecamatan
atau nama lain.
2. PPS adalah Panitia Pemungutan Suara  yang dibentuk oleh KPU Kabupaten/Kota untuk
melaksanakan Pemilu di tingkat kelurahan/desa atau nama lain.
3. Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara yang selanjutnya disingkat KPPS adalah
kelompok yang dibentuk oleh PPS untuk melaksanakan pemungutan suara di tempat
pemungutan suara.

Tugas, Wewenang dan Kewajiban PPK, PPS dan KPPS berdasarkan UU


nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu  adalah sebagai berikut :

Pasal 53 PPK

PPK bertugas :

a. melaksanakan semua tahapan Penyelenggaraan Pemilu di tingkat kecamatan yang


telah ditetapkan oleh KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota;]
b. menerima dan menyampaikan daftar pemilih kepada KPU Kabupaten/Kota;
c. melakukan dan mengumumkan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu
anggota DPR, anggota DPD, Presiden dan Wakil Presiden, anggota DPRD Provinsi,
serta anggota DPRD Kabupaten/Kota di kecamatan yang bersangkutan berdasarkan
berita acara hasil penghitungan suara di TPS dan dihadiri oleh saksi Peserta Pemilu;
d. melakukan evaluasi dan membuat laporan setiap tahapan Penyelenggaraan Pemilu
di wilayah kerjanya;
e. melaksanakan sosialisasi Penyelenggaraan Pemilu dan/atau yang berkaitan dengan
tugas dan wewenang PPK kepada masyarakat;
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh KPU, KPU Provinsi, KPU
Kabupaten/Kota sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
g. melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PPK berwenang :
a. mengumpulkan hasil penghitungan suara dari seluruh TPS di wilayah kerjanya;
b. melaksanakan wewenang lain yang diberikan oleh KPU, KPU Provinsi, KPU
Kabupaten/Kota sesuai dengan peraturan perundang-undangan; dan
c. melaksanakan wewenang lain sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

PPK berkewajiban :

a. membantu KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota dalam melakukan


pemutakhiran data pemilih, daftar pemilih sementara, dan daftar pemilih tetap;
b. membantu KPU Kabupaten/Kota dalam menyelenggarakan Pemilu;
c. menindaklanjuti dengan segera temuan dan laporan yang disampaikan oleh
Panwaslu Kecamatan;
d. melaksanakan kewajiban lain yang diberikan oleh KPU, KPU Provinsi, KPU
Kabupaten/Kota sesuai dengan peraturan perundang-undangan; dan melaksanakan
kewajiban lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
 
PPS Pasal 54

a. PPS dibentuk untuk menyelenggarakan Pemilu di kelurahan/desa.


b. PPS berkedudukan di kelurahan/desa.
c. PPS dibentuk oleh KPU Kabupaten/Kota paling lambat 6 (enam) bulan sebelum
Penyelenggaraan Pemilu dan dibubarkan paling lambat 2 (dua) bulan setelah hari
pemungutan suara.
d. Dalam hal terjadi penghitungan dan pemungutan suara ulang, Pemilu susulan, dan
Pemilu lanjutan, masa kerja PPS diperpanjang dan PPS dibubarkan paling lambat 2
(dua) bulan setelah pemungutan suara dimaksud.

 
Pasal 55

a. Anggota PPS sebanyak 3 (tiga) orang berasal dari tokoh masyarakat yang memenuhi
syarat berdasarkan Undang-Undang ini.
b. Anggota PPS diangkat dan diberhentikan oleh KPU Kabupaten/Kota.
c. Komposisi keanggotaan PPS memperhatikan keterwakilan perempuan paling sedikit
30% (tiga puluh persen).

 
Pasal 56

PPS bertugas :

a. mengumumkan daftar pemilih sementara;


b. menerima masukan dari masyarakat tentang daftar pemilih sementara;
c. melakukan perbaikan dan mengumumkan hasil perbaikan daftar pemilih sementara;
d. mengumumkan daftar pemilih tetap dan melaporkan kepada KPU Kabupaten/Kota
melalui PPK;
e. melaksanakan semua tahapan Penyelenggaraan Pemilu di tingkat kelurahan/desa
yang telah ditetapkan oleh KPU, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, dan PPK;
f. mengumpulkan hasil penghitungan suara dari seluruh TPS di wilayah kerjanya;
g. menyampaikan hasil penghitungan suara seluruh TPS kepada PPK;
h. melakukan evaluasi dan membuat laporan setiap tahapan Penyelenggaraan Pemilu di
wilayah kerjanya;
i. melaksanakan sosialisasi Penyelenggaraan pemilu dan/atau yang berkaitan dengan
tugas dan wewenang PPS kepada masyarakat;
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh KKU, KKU Provinsi, KPU
Kabupaten/Kota, dan PPK sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

Pasal 57

PPS berwenang :

a. membentuk KPPS;
b. mengangkat Pantarlih;
c. menetapkan hasil perbaikan daftar pemilih sementara sebagaimana dimaksud
dalam pasal 56 huruf c untuk menjadi daftar pemilih tetap;
d. melaksanakan wewenang lain yang diberikan oleh KPU, KPU Provinsi, KPU
Kabupaten/Kota, dan PPK sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan; dan
e. melaksanakan wewenang lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
 
Pasal 58
PPS berkewajiban :

a. membantu KPU, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, dan PPK dalam melakukan
pemutakhiran data pemilih, daftar pemilih sementara, daftar pemilih hasil
perbaikan, dan daftar pemilih tetap;
b. menyampaikan daftar pemilih kepada PPK;
c. menjaga dan mengamankan keutuhan kotak suara setelah penghitungan suara dan
setelah kotak suara disegel;
d. meneruskan kotak suara dari setiap PPS kepada PPK pada hari yang sama setelah
rekapitulasi hasil penghitungan suara dari setiap TPS;
e. menindaklanjuti dengan segera temuan dan laporan yang disampaikan oleh
Panwaslu Kelurahan/ Desa;
f. membantu PPK dalam menyelenggarakan Pemilu, kecuali dalam hal penghitungan
suara;
g. melaksanakan kewajiban lain yang diberikan oleh KPU, KPU Provinsi, KPU
Kabupaten/Kota, dan PPK sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan; dan

KPPS
Pasal 59

1. Anggota KPPS sebanyak 7 (tujuh) orang berasal dari anggota masyarakat di sekitar
TPS yang memenuhi syarat berdasarkan Undang-Undang ini;
2. Seleksi penerimaan anggota KPPS dilaksanakan secara terbuka dengan
memperhatikan kompetensi, kapasitas, integritas, dan kemandirian calon anggota
KPPS;
3. Anggota KPPS diangkat dan diberhentikan oleh PPS atas nama ketua KPU
Kabupaten/Kota.
4. Komposisi keanggotaan KPPS memperhatikan keterwakilan perempuan paling sedikit
30% (tiga puluh persen).
5. Pengangkatan dan pemberhentian anggota KPPS wajib dilaporkan kepada KPU
Kabupaten/Kota.
Susunan keanggotaan KPPS terdiri atas seorang ketua merangkap anggota dan anggota.
 
Pasal 60
KPPS bertugas :

a. mengumumkan daftar pemilih tetap di TPS;


b. menyerahkan daftar pemilih tetap kepada saksi Peserta Pemilu yang hadir dan
Pengawas TPS dan dalam hal peserta Pemilu tidak memiliki saksi, daftar pemilih
tetap diserahkan kepada Peserta Pemilu;
c. melaksanakan pemungutan dan penghitungan suara di TPS;
d. membuat berita acara pemungutan dan penghitungan suara serta membuat
sertifikat penghitungan suara dan wajib menyerahkannya kepada saksi Peserta
Pemilu, Pengawas TPS, dan PPK melalui PPS;
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh KPU, KPU Provinsi, KPU
Kabupaten/Kota, PPK, dan PPS sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
f. menyampaikan surat undangan atau pemberitahuan kepada pemilih sesuai
dengan daftar pemilih tetap untuk menggunakan hak pilihnya di TPS; dan
g. melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
 
Pasal 61
KPPS berwenang:
a.    mengumumkan hasil penghitungan suara di TPS;
b.    melaksanakan wewenang lain yang diberikan oleh KPU, KPU Provinsi, KPU
Kabupaten/Kota, PPK, dan PPS sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
dan
c.    melaksanakan wewenang lain sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
 
Pasal 62
KPPS berkewajiban:
a.    menempelkan daftar pemilih tetap di TPS;
b.    menindaklanjuti dengan segera temuan dan laporan yang disampaikan oleh
saksi, Pengawas TPS, Panwaslu Kelurahan/Desa, Peserta Pemilu, dan masyarakat
pada hari pemungutan suara;
c.    menjaga dan mengamankan keutuhan kotak suara setelah penghitungan
suara dan setelah kotak suara disegel;
d.    menyerahkan hasil penghitungan suara kepada PPS dan Panwaslu
Kelurahan/Desa;
e.    menyerahkan kotak suara tersegel yang berisi surat suara dan sertifikat hasil
penghitungan suara kepada PPK melalui  PPS pada hari yang sama;
f.    melaksanakan kewajiban lain yang diberikan oleh KPU, KPU Provinsi, KPU
Kabupaten/Kota, PPK, dan PPS sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
dan
g.    melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.  (SH)

Tugas dan Wewenang


Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum telah
menggariskan Tugas, Wewenang, dan Kewajiban Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia
Pemungutan Suara (PPS) dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) sebagai
berikut :
 Tugas, wewenang, dan kewajiban PPK meliputi :
1. membantu KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota dalam melakukan
pemutakhiran data pemilih, daftar pemilih sementara, dan daftar pemilih tetap.
2. membantu KPU Kabupaten/Kota dalam menyelenggarakan Pemilu.
3. melaksanakan semua tahapan penyelenggaraan Pemilu di tingkat kecamatan
yang telah ditetapkan oleh KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota.
4. menerima dan menyampaikan daftar pemilih kepada KPU Kabupaten/Kota.
5. mengumpulkan hasil penghitungan suara dari seluruh PPS di wilayah kerjanya.
6. melakukan rekapitulasi hasil penghitungan suara dalam rapat yang harus dihadiri
oleh saksi peserta Pemilu.
7. mengumumkan hasil rekapitulasi Penghitungan Suara.
8. menyerahkan hasil rekapitulasi suara kepada seluruh peserta Pemilu.
9. membuat berita acara penghitungan suara serta membuat sertifikat penghitungan
suara dan wajib menyerahkannya kepada saksi peserta Pemilu, Panwaslu
Kecamatan, dan KPU Kabupaten/Kota.
10.menindaklanjuti dengan segera temuan dan laporan yang disampaikan oleh
Panwaslu Kecamatan.
11.melakukan evaluasi dan membuat laporan setiap tahapan penyelenggaraan
Pemilu di wilayah kerjanya;
12.melaksanakan sosialisasi penyelenggaraan Pemilu dan/atau yang berkaitan
dengan tugas dan wewenang PPK kepada masyarakat;
13.melaksanakan tugas, wewenang, dan kewajiban lain yang diberikan oleh KPU,
KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota sesuai dengan peraturan perundang-
undangan; dan
14.melaksanakan tugas, wewenang, dan kewajiban lain sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Tugas, wewenang, dan kewajiban PPS meliputi:
1. membantu KPU, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, dan PPK dalam melakukan
pemutakhiran data pemilih, daftar pemilih sementara, daftar pemilih hasil perbaikan,
dan daftar pemilih tetap.
2. membentuk KPPS.
3. mengangkat petugas pemutakhiran data pemilih.
4. mengumumkan daftar pemilih.
5. menerima masukan dari masyarakat tentang daftar pemilih sementara
6. melakukan perbaikan dan mengumumkan hasil perbaikan daftar pemilih sementara.
7. menetapkan hasil perbaikan daftar pemilih sementara untuk menjadi daftar pemilih
tetap.
8. mengumumkan daftar pemilih tetap dan melaporkan kepada KPU Kabupaten/Kota
melalui PPK.
9. menyampaikan daftar pemilih kepada PPK.
10.melaksanakan semua tahapan penyelenggaraan Pemilu di tingkat desa/kelurahan yang
telah ditetapkan oleh KPU, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, dan PPK.
11.mengumpulkan hasil penghitungan suara dari seluruh TPS di wilayah kerjanya.
12.melakukan rekapitulasi hasil penghitungan suara dalam rapat yang harus dihadiri oleh
saksi peserta Pemilu dan pengawas Pemilu.
13.mengumumkan rekapitulasi hasil penghitungan suara dari seluruh TPS di wilayah
kerjanya.
14.menyerahkan rekapitulasi hasil penghitungan suara sebagaimana dimaksud pada huruf
m kepada seluruh peserta Pemilu.
15.membuat berita acara penghitungan suara serta membuat sertifikat penghitungan
suara dan wajib menyerahkannya kepada saksi peserta Pemilu, Pengawas Pemilu
Lapangan, dan PPK.
16.menjaga dan mengamankan keutuhan kotak suara setelah penghitungan suara dan
setelah kotak suara disegel.
17.meneruskan kotak suara dari setiap PPS kepada PPK pada hari yang sama setelah
rekapitulasi hasil penghitungan suara dari setiap TPS.
18.menindaklanjuti dengan segera temuan dan laporan yang disampaikan oleh Pengawas
Pemilu Lapangan.
19.melakukan evaluasi dan membuat laporan setiap tahapan penyelenggaraan Pemilu di
wilayah kerjanya
20.melaksanakan sosialisasi penyelenggaraan Pemilu dan/atau yang berkaitan dengan
tugas dan wewenang PPS kepada masyarakat.
21.membantu PPK dalam menyelenggarakan Pemilu, kecuali dalam hal penghitungan
suara.
22.melaksanakan tugas, wewenang, dan kewajiban lain yang diberikan oleh KPU, KPU
Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, dan PPK sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan; dan
23.melaksanakan tugas, wewenang, dan kewajiban lain sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Tugas, wewenang, dan kewajiban KPPS meliputi:
1. mengumumkan dan menempelkan daftar pemilih tetap di TPS.
2. menyerahkan daftar pemilih tetap kepada saksi peserta Pemilu yang hadir dan Pengawas
Pemilu Lapangan.
3. melaksanakan pemungutan dan penghitungan suara di TPS.
4. mengumumkan hasil penghitungan suara di TPS.
5. menindaklanjuti dengan segera temuan dan laporan yang disampaikan oleh saksi,
Pengawas Pemilu Lapangan, peserta Pemilu, dan masyarakat pada hari pemungutan suara.
6. menjaga dan mengamankan keutuhan kotak suara setelah penghitungan suara dan
setelah kotak suara disegel.
7. membuat berita acara pemungutan dan penghitungan suara serta membuat sertifikat
penghitungan suara dan wajib menyerahkannya kepada saksi peserta Pemilu, Pengawas
Pemilu Lapangan, dan PPK melalui PPS.
8. menyerahkan hasil penghitungan suara kepada PPS dan Pengawas Pemilu Lapangan;
9. menyerahkan kotak suara tersegel yang berisi surat suara dan sertifikat hasil
penghitungan suara kepada PPK melalui PPS pada hari yang sama.
10. melaksanakan tugas, wewenang, dan kewajiban lain yang diberikan oleh KPU, KPU
Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, PPK, dan PPS sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
dan
11. melaksanakan tugas, wewenang, dan kewajiban lain sesuai ketentuan dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

TUGAS, WEWENANG DAN KEWAJIBAN PPS


1. DASAR HUKUMUndang-undang No. 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan
UmumPeraturan KPU No. 3 Tahun 2015 tentang Tata Kerja KPU, KPU Prov, KPU Kab/Kota,
Pembentukan dan Tata Kerja PPK, PPS dan KPPS dalam Penyelenggaraan Pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati dan/atau Walikota dan Wakil
Walikota
2. Tugas, Wewenang dan Kewajiban PPS
Membantu Kab/Kota dan PPK dalam melakukan pemutaakhiran data pemilih, DPS, DPSHP
dan DPTMembentuk KPPSMelakukan verifikasi dan rekapitulasi dukungan pasangan calon
perseoranganMengusulkan calon PPDP kepada KPU Kab/Kota melalui PPKMelakukan
bimtek kepada PPDPMengusulkan nama anggota petugas ketertiban TPS kepada KPU
Kab/Kota melalui PPK
3. Menetapkan petugas ketertiban TPS dg Keputusan PPS
Melaporkan nama anggota KPPS, Petugas PPDP, dan petugas ketertiban TPS kepada KPU
K/K melalui PPKMengumumkan daftar pemilihMenerima masukan masyarakat tentang
DPSMelakukan perbaikan dan mengumumkan hasil perbaikan DPSMengumumkan DPT
yang ditetapkan oleh KPU Kab/KotaMenyampaikan daftar pemilih kepada
PPKMelakdanakan semua tahapan di tingkat desa/kelurahan yg telah ditetapkan
4. Mengumpulkan hasil penghitungan suara dari seluruh TPS di wilayahnya
Menjaga dan mengamankan keutuhan kotak suara setelah penghitungan suara dan
setelah disegelMeneruskan kotak suara dari tiap TPS ke PPK pada hari yg sama setelah
semua terkumpul dan tidak punya kewenangan membuka yg sdh disegel
KPPSMenindaklanjuti dg segera temuan dan laporan dari PPLMelakukan evaluasi dan
membuat laporan setiap tahapan
5. Melaksanakan sosialisasi penyelenggaraan pemilihan dan/atau yg berkaitan dengan tugas
dan wewenang PPS kepada masyarakatMembantu PPK dalam menyelenggarakan
pemilihan kecuali dalam hal penghitungan suaraMelaksanakan tugas, wewenang dan
kewajiban lain yang diberikan oeleh peraturan perundang-undangan KPU Kab/Kota
dan/atau PPK
6. TUGAS KETUA PPS Memimpin kegiatan PPS
Mengundang anggota untuk mengadakan rapat PPKMengawasi kegiatan
KPPSMengadakan koordinasi dengan pihak yg dipandang perlu untuk kelancaran
pelaksanaan tugasMenandatangani DPS dan DPSHPMemberikan salinan DPSHP kepada yg
mewakili Paslon di tingkat desa/kelurahanMelaksanakan kegiatan lain yg dipandang perlu
untuk kelancaran penyelenggaraan pemilihan sesuai kebijakan yang ditentukan oleh KPU
Kab/Kota
7. BILA KETUA PPS BERHALANGAN, TUGASNYA DAPAT DILAKSANAKAN OLEH SALAH
SEORANG ANGGOTA PPS ATAS DASAR KESEPAKATAN ANTAR ANGGOTA
8. DALAM MELAKSANAKAN TUGASNYA, ANGGOTA PPK BERTANGGUNGJAWAB
KETUA PPS
TUGAS ANGGOTA PPSMembantu ketua PPS dalam melaksanakan tugasMelaksanakan
tugas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undanganMemberikan pendapat dan
saran kepada Ketua PPS sebagai pertimbanganDALAM MELAKSANAKAN TUGASNYA,
ANGGOTA PPK BERTANGGUNGJAWAB KETUA PPS
9. PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Rapat PPS diseleng atas kesepakatan anggotaSemua anggota mempunyai hak yang
samaSetiap anggota wajib melaksnakan secara konsekuen dan bertanggungjawab
terhadap semua hasil rapatRapat PPS sah bila dihadiri paling kurang 2 anggota dibuktikan
dg daftar hadirKeputusan rapat PPK sah, bila disetujui paling kurang 2 anggota yg hadir

 Peraturan KPU Nomor 15 Tahun 2019 tentang Tahapan, Program dan Jadwal
Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil
Bupati,dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota tahun 2020

Anda mungkin juga menyukai