Anda di halaman 1dari 9

MEDIA PEMBELARAN TANPA HARUS BERFOKUS DAN MENITIKBERATKAN

PADA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


E-JOURNAL

Reviandy Azhar Ramdhani, Moch. Chusni Mubarok, Roihan


20187205033, 20187205021, 20187205034
Jurusan Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Fakultas Pedagogi Dan Psikologi (FPP)
Universitas PGRI Wiranegara
Jl. Ki Hajar Dewantara No.27-29, Kec. Purworejo, Kota Pasuruan, Jawa Timur
reviandyramdhani@gmail.com
rizkyns12@gmail.com

ABSTRAK
Pendidikan sejatinya merupakan penyaluran ilmu yang diberikan oleh pendidik atau
tenaga kependidikan (tendik) kepada responden yaitu yang biasa disebut dengan Pelajar
ataupun Mahasiswa, karena itu Pendidikan sangatlah dibutuhkan dengan adanya Pendidikan
yang diberikan kepada responden, maka responden akan merasa lebih bisa menggapai cita-
citanya di masa depan, dan dengan adanya Pendidikan masa depan akan jauh lebih berwarna,
karena jika kita berpendidikan bukan kita yang menghampiri pekerjaan, melainkan pekerjaan
yang akan mengejar diri kita. Pada umumnya di dunia Pendidikan harus selalu berorientasi,
berfokus pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dalam menerapkan pembelajaran
terhadap Responden (Pelajar/Mahasiswa) akan tetapi alangkah baiknya jika kita tidak selalu
berfokus dan menitikberatkan pada RPP tersebut agar pembelajaran tidak terkesan monoton
atau itu-itu saja. Metode yang saya terapkan dalam meneliti artikel ini yaitu dengan cara
metode deskriptif kuantitatif melalui media wawancara Guru dan Dosen, yang akan saya
kutip dan ambil data yang saya olah menjadi sebuah artikel yang akan dan selalu bermanfaat
bagi Para Guru dan Tenaga Pendidik (Tendik) lainnya. Tujuan dengan dibuatnya artikel ini
merupakan agar para pendidik memahami situasi dan kondisi yang diinginkan Mahasiswa
atau Pelajar dalam melaksanakan tugasnya sebagai Responden, objek bagi para guru dan
dosen untuk melakukan sebuah pembelajaran.
Kata Kunci : Pendidikan, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Responden,
Tenaga Pendidik, Berorientasi
A. Pendahuluan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dan juga
Pendidikan merupakan bimbingan atau pertolongan yang diberikan oleh orang dewasa
kepada perkembangan anak untuk mencapai kedewasaanya dengan tujuan agar anak cukup
cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri tidak dengan bantuan orang lain.
Guru dan Dosen merupakan pelaksana kurikulum menjadi ujung tombak terlaksananya
kurikulum ideal sesuai dengan aturan pemerintah. Sebaik apapun kurikulum dirancang kalau
guru tidak dapat memahami kurikulum tersebut dengan baik maka kurikulum ideal tersebut
hanya akan menjadi dokumen terencana yang tidakakan membawa perubahan pada
peningkatan kualitas pendidikan nasional, guru dan dosen dapat disebut sebagai tenaga
pendidik (tendik) yang didalammnya tenaga pendidik mayoritas berusia lanjut, berusia renta
dan mengalami Gaptek (Gagap Teknologi) dan tidak memungkinkan kita memaksakan
menerapkan media pembelajaran yang bervarian tanpa mengacu pada RPP saja.
Dengan adanya media pembelajaran yang beragam kita bisa mengukur kemampuan
pelajar/mahasiswa dengan melalui penerapan media pembelajaran lain. Mengenai hal itu,
saya berpendapat bahwasannya media pembelajaran mulai acuan RPP, hingga acuan
pembelajaran lainnya juga harus diterapkan pada tenaga pendidik yang mengalami gagap
teknologi (Gaptek), tenaga pendidik berusia renta/berusia lanjut. Maka dari itu diadkannya
Uji Kompetensi Guru atau UKG dan Uji Kompetensi Dosen astau UKD, yang berguna
sebagai Latihan bagi seluruh tenaga pendidik baik tua, muda agar mereka semua bisa dan
terbiasa dengan hal-hal baru dan hal-hal modern, agar tidak ketinggalan zaman.

B. Tipe Artikel
Artikel dengan judul Media Pembelajaran Tanpa Harus Berfokus Dan menitikberatkan
Pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini sebuah artikel/jurnal penelitian yang saya
teliti dan saya buat berdasarkan terapan metode deskriptif kuantitatif yang lalu saya ambil
data hasil dari wawancara antara saya dengan 3 narasumber yang merupakan tenaga pendidik
(2 Dosen dan Guru) dengan itu terciptalah sebuah artikel atau jurnal penelitian yang bisa
dikatakan sempurna dan terinci dengan detail.
C. Tujuan Penelitian
Artikel dengan judul MEDIA PEMBELARAN TANPA HARUS BERFOKUS DAN
MENITIKBERATKAN PADA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP),
merupakan artikel bertemakan Pendidikan yang bertujuan untuk, meliputi :
1. Agar para pendidik memahami situasi dan kondisi yang diinginkan Mahasiswa atau
Pelajar dalam melaksanakan tugasnya sebagai Responden, objek bagi para guru dan
dosen untuk melakukan sebuah pembelajaran.
2. Sebagai bahan masukan, agar lebih meningkatkan Kembali mutu pembelajaran.
Sehingga bisa menghasilkan pembelajaran yang lebih bagus
3. Untuk membantu para pengajar dalam mengatasi permasalahan Pendidikan yang ada.
Dengan demikian mampu menciptakan pembelajaran yang baik di dalam sekolah dan
kampus maupun diluar lingkungan sekolah dan diluar lingkungan kampus.
4. Meningkatkan profesionalisme dalam dunia Pendidikan maupun tenaga pendidik itu
sendiri.

D. Kajian Teori
Pendidikan merupakan penyaluran ilmu yang diberikan oleh pendidik atau tenaga
kependidikan (tendik) kepada responden yaitu yang biasa disebut dengan Pelajar ataupun
Mahasiswa, karena itu Pendidikan sangatlah dibutuhkan dengan adanya Pendidikan yang
diberikan kepada responden, maka responden akan merasa lebih bisa menggapai cita-citanya
di masa depan, dan dengan adanya Pendidikan masa depan akan jauh lebih berwarna, karena
jika kita berpendidikan bukan kita yang menghampiri pekerjaan, melainkan pekerjaan yang
akan mengejar diri kita. Pada umumnya di dunia Pendidikan harus selalu berorientasi,
berfokus pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dalam menerapkan pembelajaran
terhadap Responden (Pelajar/Mahasiswa) akan tetapi alangkah baiknya jika kita tidak selalu
berfokus dan menitikberatkan pada RPP tersebut agar pembelajaran tidak terkesan monoton
atau itu-itu saja. Pendidikan merupakan salah satu pondasi dalam kemajuan suatu bangsa,
semakin baik kualitas pendidikan yang diselenggarakan oleh suatu bangsa, maka akan diikuti
dengan semakin baiknya kualitas bangsa tersebut. Di Indonesia pendidikan sangat
diutamakan, karena pendidikan memiliki peranan yang sangat penting terhadap terwujudnya
peradaban bangsa yang bermartabat. Begitu pentingnya pendidikan, sehingga tujuan
pendidikan telah diatur dengan jelas dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional,
yakni Nomor 20 tahun 2003 pasal 3 :
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartarbat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlaq mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab (Depdiknas, 2003: 9)

Peran guru yang paling penting dalam menarik perhatian siswa untuk membentuk
sumber daya manusia yang diharapkan adalah mengenali kecerdasan setiap anak. Menurut
Widayati (2008: 2) kecerdasan adalah kemampuan untuk memecahkan suatu masalah,
kemampuan untuk menciptakan masalah baru untuk dipecahkan, dan kemampuan untuk
menciptakan sesuatu atau menawarkan suatu pelayanan yang berharga dalam suatu
kebudayaan masyarakat. Ki Hajar Dewantara sebagai bapak pendidikan Nasional Indonesia
mengatakan pendidikan tersebut adalah merupakan tuntutan didalam hidup tumbuhnya anak-
anak, adapun maksud dari pendidikan yaitu menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak
tersebut agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan.
Pendidikan merupakan faktor penting bagi masyarakat, demi maju mundurnya kualitas
masyarakat atau bangsa sangat bergantung pada pendidikan yang ada pada rakyat bangsa
tersebut. Seperti yang dikatakan oleh harahap dan poerkatja, pendidikan adalah usaha yang
secara sengaja dari orang tua yang selalu diartikan mampu menimbulkan tanggung jawab
moril dari segala perbuatannya.
Di dalam dunia Pendidikan kita harus selalu patuh terhadap acuan pembelajaran yaitu
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang harus dibuat oleh tenaga penndidik untuk
acuan penerapan dalam pembelajaran, jika kita harus selalu mengacu pada RPP kapan kita
akan berkembang dalam menerapkan pembelajaran, jika masih selalu monoton pada RPP
kapa kita akan maju. Oleh karena itu mari kita sebagai calon maupun tenaga pendidik, kita
singkirkan mindset-mindset kita yang masih selalu monoton, kita refresh pikiran kita
semuanya dengan menerapkan hal-hal baru yang akan kita oleh serta kita terapkan/ajarkan
dengan sedemikian rupa dan sebaik-baiknya, karena pada dasarnya kita juga harus
memperhatikan keinginan Responden (Pelajar/Mahasiswa), mereka mau pembelajaran yang
seperti apa, dengan car aitu kita akan mengerti jalan keinginan pembelajaran seperti apa yang
dinginkan oleh Responden tersebut. Dengan pemaparan pembahasan artikel diatas mari kita
simak hasil wawancara antara saya dengan 3 orang tenaga pendidik.
E. Pembahasan
HASIL WAWANCARA
Hari : Minggu
Tanggal : 27 Juli 2021
Pukul : 16.00 – 18.30 WIB
Lokasi : Café D’Bengals, Kota Pasuruan
Peliput : Reviandy Azhar Ramdhani, Ah. Ksh
Pengumpul Data : Moch. Chusni Mubarok
Narasumber : Atep Surya Lesmana, M.Pd (Dosen Universitas A)
(Responden 1)
(Guru SMAN B)
Ninik Lestari, S.Pd, M.Pd (Guru SDN C, SMPN D) (Responden 2)
Linda Setyowati, S.H, M.Pd (Guru SMPN E) (Responden 3)

RAR : Selamat Sore, Assalamu’alaikum Wr.Wb, para responden yang terhormat, Kami izin
meminta waktunya sebentar untuk melakukan sebuah liputan wawancara dan penelitian,
apakah Bapak dan Ibu-Ibu bersedia.
Res : Alhamdulillah, Waalaikumsalam Wr.Wb, Kami bertiga bersedia, ngomong-
ngomong mas-nya asal mana?
RAR : Izin memperkenalkan diri, Saya Reviandy Azhar Ramdhani biasa dipanggil Rendy
atau Randy juga boleh hehe, disini saya Bersama rekan saya ( Menyenggol Chusni, sambil
berbisik, Chussss… perkenalan:v )
CM : Perkenalkan Saya Moch. Chusni Mubarok, biasa dipanggil Chusni, Kami berdua
dari Universitas E yang akan melakukan wawancara sebagai acuan pembahasan dalam artikel
penelitian/jurnal penelitian yang akan kami buat.
RAR : Langsung saja, disini kami akan menanyakan kepada Bapak dan Ibu-Ibu, menurut
pendapat Bapak dan Ibu apa sih Pendidikan itu?
Res 1 : Menurut pendapat pribadi saya, Pendidikan yaitu, merupakan sarana yang dapat
membebaskan seseorang dari kebodohan dan hal-hal yang ditimbulkan dari kebodohan
tersebut, seperti kemiskinan, keterbelengguan, gampang ditipu, pola pikir sempit dan
sebagainya. Semakin tinggi pendidikan seseorang, maka semakin tinggi juga
pengetahuannya, semakin tinggi pengetahuan semakin berpeluang untuk mendapatkan karir,
pekerjaan, kedudukan yang lebih baik di kehidupannya.
Res 2 : Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan
pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan, yang berlangsung di
sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat
mempermainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tetap untuk masa yang
akan datang.
Res 3 : Pendidikan merupakan bimbingan atau pertolongan yang diberikan oleh orang
dewasa kepada perkembangan anak untuk mencapai kedewasaanya dengan tujuan agar anak
cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri tidak dengan bantuan orang lain dan juga
pendidikan sebagai “Usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-
potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada didalam
masyarakat dan kebudayaan”.
CM : Memasuki pertanyaan kedua, Di dalam dunia Pendidikan, pastinya pembelajaran
selalu menitikberatkan pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), apakah di dalam
pembelajaran harus sesuai dengan acuan RPP?
Res 2 : Harusnya disesuaikan dengan acuan media pembelajaran yang RPP tersebut mas,
karena RPP sendiri memudahkan kita untuk menerapkan kegiatan KBM (Kegiatan Belajar
Mengajar) baik di dunia kampus maupun dunia sekolah, karena jika dipaksakan untuk
menerapkan media pembelajaran yang lainnya, kasihan tenaga pendidik yang mohon maaf
sebelumnya, tenaga pendidik berusia lanjut, berusia renta, karena di usia tersebut mayoritas
tenaga pendidik mengalami Gaptek (Gagap Teknologi) dan tidak memungkinkan kita
memaksakan menerapkan media pembelajaran yang bervarian tanpa mengacu pada RPP saja.
Res 3 : Saya sangat setuju apa yang disampaikan dengan Responden 2 mengenai hal ini, tapi
saya kurang pas dengan pendapat Responden 2 hehe, dengan alas an karena pada dasarnya
kita seorang tenaga pendidik mulai dari Guru Tetap (PNS), Guru Bantu, Guru Honorer
hingga Dosen hendaknya kita harus bisa melayani Pelajar/Mahasiswa secara bersih, rapi, dan
mengerti apa yang diinginkan Pelajar/Mahasiswa itu dalam melaksanakan Kegiatan KBM
(Kegiatan Belajar Mengajar) ini, dengan itu Para Pelajar/Mahasiswa tidak mudah bosan,
tidak mudah jenuh atau istilah kerennya tidak merasa sumpek denga napa yang kita terapkan
dalam dunia belajar yang mereka ikuti. Dengan adanya media pembelajaran yang beragam
kita bisa mengukur kemampuan pelajar/mahasiswa dengan melalui penerapan media
pembelajaran lain. Mengenai hal itu, saya berpendapat bahwasannya media pembelajaran
mulai acuan RPP, hingga acuan pembelajaran lainnya juga harus diterapkan pada tenaga
pendidik yang mengalami gagap teknologi (Gaptek), tenaga pendidik berusia renta/berusia
lanjut. Maka dari itu diadkannya Uji Kompetensi Guru atau UKG dan Uji Kompetensi Dosen
astau UKD, yang berguna sebagai Latihan bagi seluruh tenaga pendidik baik tua, muda agar
mereka semua bisa dan terbiasa dengan hal-hal baru dan hal-hal modern, agar tidak
ketinggalan zaman.
Res 1 : Kalau menurut saya, saya netral saja nih hehe, dalam menerapkan media
pembelajaran harus seimbang, antara acuan RPP dengan media pembelajaran lain (tanpa
acuan RPP). Contohnya satu minggu menerapkan ajaran sesuai media RPP dan satu minggu
lagi menerapkan media pembelajaran yang beragam dan bervariasi, dan seterusnya secara
bergantian setiap minggunya. Terima Kasih.
Res 1 : Ngomong-ngomong adik-adik ini kuliah sudah masuk semester berapa ya?
RAR : Saya dan rekan di sebelah say aini, sudah masuk semester 2 pak, hehe.
Res 3 : Masih semester 2 sudah membuat artikel/jurnal penelitian, ini termasuk keren dan
hebat banget, semangat terus dalam berkarya, hehe.
Res 2 : Wah, bu, pak kita kayaknya dulu kalah nih sama mereka, masih semester awal loh
udah bisa melakukan sebuah penelitian dengan baik hehe, semangat ya kuliahnya.
Res 1 : Iya nih, keren-keren, semangat ya dik untuk kuliahnya.
CM : Baik, saya mewakili rekan saya dan kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada Bapak dan Ibu sekalian atas waktu yang telah diberikan buat kami untuk
melakukan sebuah penelitian, mohon maaf jika ada kesalahan dalam melakukan liputan, kami
mohon maaf yang sebesar-besarnya.
RAR : Sekian, Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

F. Penutup/Pamungkas
Simpulan
Berdasarkan hasil analisis terhadap data penelitian dapat disimpulkan bahwa: Kemampuan
rata-rata guru memunculkan aspek saintifik dalam RPP sudah berada pada kategori sangat
baik (skor rata-rata 89,99). Dengan kemampuan rata-rata per aspek yaitu, aspek mengamati,
rata-rata 100, menanya, rata-rata 100, mencoba rata-rata 100, menalar, rata-rata 83,33 dan
mengomunikasikan, rata-rata 66,66. Walaupun kemunculan sudah sangat baik akan tetapi
kemunculan setiap aspek masih ada yang dimunculkan dengan sangat sederhana oleh guru
dan belum sesuai dengan seharusnya.

Saran
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan hampir semua guru yang teliti sudah
mampu memunculkan aspek saintifik dengan sangat baik dalam RPP dan pelaksanaan yang
dilakukan tetapi kemunculan aspek tersebut belum sepenuhnya sesuai sempurna sesuai
dengan seharusnya. Oleh karena itu diharapkan bagi pihak sekolah untuk memberikan
kesempatan bagi guru untuk mengikuti pelatihan, seminar, workshop tentang kurikulum 2013
sehingga dapat mengembangkan kemampuan guru dalam memunculkan aspek saintifik
dalam RPP dan pelaksanaan dengan sepurna.

DAFTAR PUSTAKA

Dari Bagian Buku Panduan :


Conny semiawan, Pendekatan Ketrampilan Proses, Jakarta: PT Gramedia 1988
Danim, S., Media Komunikasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2010. _______,
Profesionalisasi dan Etika Profesi Guru. Bandung: Alfabeta, 2013
E. Mulyasa. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2008
Firman Harry dan Widodo. Buku Bantuan Pendidik Ilmu Pengetahuan Alam Sekolah Dasar.
(Departemen pendidikan Nasional , Jakarta: 2007
Hasbullah, Kebijakn Pendidikan dalam perspektif teori, aplikasi, dan kondisi objektif
pendidikan di Indonesia. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2015.
Ihsan, Fuad H. 2005. Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta
Mudyahardjo, Redja. 2008. Pengantar Pendidikan Sebuah Studi Awal Tentang Dasar-dasar
Pendidikan pada Umumnya dan Pendidikan di Indonesia. Jakarta. Raja Grafindo
Persada.
Mulyasa. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2008.
Rousseau, J.J. 2003. Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Sotjipto, Profesi Keguruan. Jakarta: Rineka Cipta, 2007
Subroto, S. Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta
Sukmadinata N, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007
Dari Bagian Jurnal/Artikel :
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/196105151987031-
JUANG_SUNANTO/PENELITIAN_TINDAKAN_KELAS.pdf
http://repository.uinsu.ac.id/2464/1/ISI%20PENELITIAN%20TINDAKAN%20KELAS.pdf
http://repository.upi.edu/11767/4/kd_Tasik_1004159_Chapter1.pdf
http://staffnew.uny.ac.id/upload/131570315/pengabdian/penelitian-tindakan-kelas-
plpg2012.pdf
https://eprints.uny.ac.id/28498/1/skripsi%20_triastuti%20mahmudah_11201244033.pdf
https://media.neliti.com/media/publications/296760-upaya-meningkatkan-kemampuan-guru-
dalam-8e289354.pdf

Anda mungkin juga menyukai