dan
Anggaran Rumah Tangga
Pemuda Katolik
PEMBUKAAN
Menyadari bahwa Gereja, Bangsa dan Negara Indonesia harus tetap dibangun
untuk mewujudkan masyarakat yang adil, sejahtera, aman dan damai sesuai dengan citacita proklamasi kemerdekaan Indonesia dan selaras dengan Ajaran Gereja.
Menyadari bahwa sebagai warga Gereja dan warga Negara Indonesia, generasi
muda Katolik Indonesia memiliki tanggung jawab, tugas dan kewajiban untuk makin giat
mewujudkan semangat cinta kasih dan pengabdian kepada Tuhan dan sesame manusia
dalam bentuk keterlibatan nyata di dalam pembangunan Gereja, Bangsa dan Negara
Indonesia.
Menyadari bahwa generasi muda Katolik Indonesia harus terus bertumbuh dan
berkembang menjadi insan kristiani dewasa yang Pancasilais, agar dapat menjadi insan
pembangunan yang tangguh dan kritis bagi gereja dan bangsa Indonesia.
Menyadari bahwa untuk mengemban semangat menggereja, berbangsa dan
bernegara dibutuhkan adanya wadah kesatuan generasi muda Katolik Indonesia yang
terlibat aktif di dalam kehidupan social kemasyarakatan, berbentuk organisasi pembinaan
dan perjuangan berdasarkan Pancasila, dijiwai iman dan moral Kristiani, bertaraf Nasional
dan meliputi seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Maka kami kaum muda Katolik Indonesia, berhimpun dalam satu wadah
organisasi, dengan ANGGARAN DASAR sebagai berikut :
PEMUDA KATOLIK
KOMISARIAT CABANG BANYUMAS
PEMUDA KATOLIK
KOMISARIAT CABANG BANYUMAS
Pasal 4
STATUS DAN KEDAULATAN
1. STATUS : Organisasi pembinaan, kepemudaan dan kemasyarakatan yang tidak
berafiliasi pada organisasi apapun.
2. KEDAULATAN : Kedaulatan Pemuda Katolik ada di tangan anggota.
Pasal 5
USAHA
1. Pemuda Katolik mengadakan dan menjalankan usaha yang terencana, dalam bentuk dan
dengan cara yang tidak menyalahi/melanggar azas organisasi ini, serta yang sesuai
dengan dan berguna untuk mencapai tujuan organisasi sebagaimana tertuang dalam
pasal 3 ayat (2) Anggaran Dasar ini.
2. Pemuda Katolik menjalankan usaha-usaha poko sebagai berikut :
a. Menyelenggarakan pembinaan iman dan moral kristiani agar dalam diri kaum muda
Katolik Indonesia tertanam motivasi yang kuat dan murni untuk mengabdi pada
kepentingan Gereja, Bangsa dan Negara Indonesia.
b. Menyelenggarakan ceramah-ceramah, diskusi-diskusi dan kegiatan lainnya untuk
meningkatkan dan penghayatan dan pengetahuan kaum muda Katolik Indonesia
mengenai Ajaran Gereja dan masalah sosial kemasyarakatan.
c. Menyelenggarakan latihan hidup berorganisasi dan latihan kepemimpinan sebagai
sarana pengembangan sikap dan tanggungjawab, disiplin bermasyarakat dan harkatharkat kepemimpinan dalam diri kaum muda Katolik Indonesia.
d. Melatih ketrampilan kaum muda Katolik dalam bidang-bidang yang strategis
sebagai bekal untuk membangun Gereja, Bangsa dan Negara Indonesia.
Mengadakan/menjalankan aksi-aksi social dan aksi-aksi pembangunan yang
menunjang perbaikan hidup masyarakat di bidang moral, material dan mendorong
kaum muda Katolik Indonesia serta generasi muda pada umumnya untuk melibatkan
diri secara aktif dalam aksi-aksi semacam itu.
e. Mendorong dan meningkatkan keterlibatan aktif kaum muda Katolik Indonesia
dalam dialog karya dan kerja sama positif dengan kelompok pemuda lainnya
maupun dengan pemerintah dalam rangka usaha lebih mewujudkan semangat
Bangsa dan Negara.
Pasal 6
KEANGGOTAAN
1. Keanggotaan Pemuda Katolik terbuka bagi seluruh kaum muda Katolik warga Negara
Indonesia.
2. Anggota Pemuda Katolik terdiri atas :
a. ANGGOTA BIASA (AKTIF), yaitu kaum muda Katolik, warga Negara Indonesia,
berusia 17 tahun sampai dengan 45 tahun yang telah mendaftarkan diri, mengikuti
PEMUDA KATOLIK
KOMISARIAT CABANG BANYUMAS
Pasal 8
PENGURUS ORGANISASI
Tingkat kepengurusan organisasi Pemuda Katolik adalah sebai berikut :
1. PENGURUS PUSAT
a. Adalah Pengurus dan Pimpinan Pemuda Katolik tingkat Nasional.
b. Berkedudukan di wilayah Ibu Kota Republik Indonesia.
c. Bertanggungjawab kepada Kongres Nasional.
2. PENGURUS KOMISARIAT DAERAH
a. Adalah Pengurus dan Pimpinan Pemuda Katolik tingkat PROVINSI.
b. Berkedudukan di wilayah Ibu Kota Provinsi.
c. Bilamana dalam suatu Provinsi terdapat lebih dari satu Keuskupan, maka Pengurus
Komisariat Daerah bilamana perlu dapat mengangkat Sub Komisariat Daerah yang
berfungsi membantu Pengurus Komisariat Daerah mengkoordinir Cabang-cabang
yang ada di wilayah Keuskupan yang bersangkutan melakukan kegiatan ekstern
Katolik dan berfungsi pula sebagai penghubung dengan Keuskupan setempat.
d. Bertanggungjawab kepada Musyawarah Komisariat Daerah (MUSKOMDA).
3. PENGURUS KOMISARIAT CABANG
a. Adalah Pengurus dan Pimpinan Pemuda Katolik tingkat Kabupaten/Kota.
b. Berkedudukan di kota Kabupaten atau di Kota yang bersangkutan.
c. Bertanggungjawab kepada Musyawarah Komisariat Cabang (MUSKOMCAB).
4. PENGURUS KOMISARIAT ANAK CABANG
a. Adalah Pengurus dan Pimpinan Pemuda Katolik tingkat Kecamatan.
b. Berkedudukan di Kecamatan/Kota.
c. Bertanggungjawab kepada Pengurus Komisariat Cabang.
5. PENGURUS RANTING
a. Adalah Pengurus dan Pimpinan Pemuda Katolik tingkat Kelurahan/Desa.
b. Berkedudukan di Kelurahan/Desa atau gabungan beberapa Kelurahan/Desa.
c. Berfungsi sebagai penghimpun anggota dan tidak mengadakan kegiatan ekstern
Katolik.
d. Bertanggungjawab kepada Pengurus Komisariat Anak Cabang.
6. Pengurus Lembaga Khusus adalah badan Pengurus sebagaimana diatur dalam peraturan
lembaga yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar ini.
Pasal 9
DEWAN PEMBINA ORGANISASI
1. Yang dimaksud dengan Dewan Pembina Organisasi adalah MODERATOR dan
PENASEHAT AWAM.
2. Pengurus Pusat, KOMDA dan KOMCAB harus didampingi oleh Moderator.
3. Setiap tingakt Kepengurusan didampingi oleh Dewan Pembina yang terdiri dari Mantan
Ketua (diutamakan) dan ditambah dengan tokoh Awam setempat.
4. Tugas dan wewenang Moderator adalah membina kehidupan rohani Pengurus
PEMUDA KATOLIK
KOMISARIAT CABANG BANYUMAS
Organisasi.
5. Tugas dan wewenang Dewan Pembina adalah memberikan saran dan pendapat
mengenai kebijakan organisasi.
Pasal 10
MUSYAWARAH DAN RAPAT-RAPAT
Musyawarah dan rapat-rapat terdiri dari :
a. Kongres Nasional.
b. Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS).
c. Rapat Pimpinan Nasional (RAPIMNAS).
d. Rapat Pleno Pengurus Pusat.
e. Musyawarah Komisariat Daerah (MUSKOMDA).
f. Rapat Kerja Daerah (RAKERDA).
g. Rapat Pimpinan Daerah (RAPIMDA).
h. Rapat Pleno Pengurus KOMDA.
i. Musyawarah Komisariat Cabang (MUSKOMCAB).
j. Rapat Pleno Pengurus Komisariat Cabang.
k. Musyawarah Komisariat Anak Cabang.
l. Rapat Pleno Komisariat Anak Cabang.
A. KONGRES NASIONAL
1. Pemegang kekuasaan tertinggi organisasi tingkat nasional.
2. Mengubah/menetapkan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan
ketentuan/ketentuan/ perubahan peraturan organisasi lainnya.
3. Menilai pelaksanaan program organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya, dan
menetapkan program organisasi selanjutnya.
4. Menilai laporan pertanggungjawaban Pengurus Pusat.
5. Diadakan sekali dalam 3 tahun.
B. Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS)
1. Berwenang untuk menyusun dan menetapkan Peraturan dan Tata Kerja Organisasi
2. Diselenggarakan untuk menyusun dan mengesahkan silabus pendidikan dan rencana
kebijakan dan program-program kerja tiga tahunan organisasi secara nasional.
3. Peserta RAKERNAS adalah Pengurus Pusat, Pengurus Komisariat Daerah,
Pengurus Komisariat Cabang dan Dewan Pembina Pengurus Pusat.
4. RAKERNAS dipimpin oleh Pengurus Pusat.
5. RAKERNAS diselenggarakan sekali dalam 3 tahun.
C. Rapat Pimpinan Nasional (RAPIMNAS)
1. Peserta Rapat Pimpinan Nasional (RAPIMNAS) adalah:
a. Pengurus Pusat.
b. Pengurus Komisariat Daerah.
c. Dewan Pembina Pengurus Pusat.
2. Rapimnas dipimpin oleh Pengurus Pusat.
PEMUDA KATOLIK
KOMISARIAT CABANG BANYUMAS
PEMUDA KATOLIK
KOMISARIAT CABANG BANYUMAS
Pasal 12
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
1. Anggaran Dasar Pemuda Katolik dapat diubah oleh Kongres Pemuda Katolik dengan
cara musyawarah mufakat.
2. Jika musyawarah untuk mufakat tidak dapat dilaksanakan, maka dapat dilakukan
pemungutan suara.
Pasal 13
PEMBUBARAN ORGANISASI
1. Organisasi ini hanya dapat dibubarkan oleh Kongres Pemuda Katolik khusus untuk
pembubaran organisasi.
2. Jika organisasi ini bubar, seluruh harta dan kewajiban organisasi akan diserahkan
kepada lembaga yang berwenang sesuai keputusan Kongres khusus.
Pasal 14
PERATURAN TAMBAHAN
1. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini atau hal-hal yang memerlukan
peraturan lebih lanjut, ditetapkan dalam penjelasan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah
Tangga dan Peraturan Organisasi (PO) serta Peraturan Lembaga-lembaga Khusus
sepanjang tidak bertentangan dengan AD,ART dan Peraturan Organisasi Pemuda
Katolik.
2. Anggaran Dasar ini berlaku sejak ditetapkan.
Ditetapkan di : Pontianak
Tanggal
: 31 Juli 2012
PEMUDA KATOLIK
KOMISARIAT CABANG BANYUMAS
Pasal 2
KEANGGOTAAN ORGANISASI
1. HAK-HAK ANGGOTA
a. Anggota Biasa berhak mengetahui segala kebijakan organisasi.
b. Anggota Biasa berhak mengetahui kegiatan yang diadakan organisasi sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
c. Anggota Biasa berhak menggunakan fasilitas organisasi sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
d. Anggota Biasa berhak memilih dan dipilih menjadi Pengurus Organisasi sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
e. Anggota Luar Biasa dan Anggota Kehormatan memiliki hak seperti Anggota Biasa,
kecuali hak untuk memilih dan dipilih menjadi Pengurus Organisasi.
2. KEWAJIBAN-KEWAJIBAN ANGGOTA
a. Setiap anggota Pemuda Katolik wajib membayar iuran anggota.
b. Anggota wajib memberitahukan keaktifannya di organisasi lain, baik yang Katolik
maupun yang non Katolik kepada Pengurus Komisariat Cabang Pemuda Katolik
setempat.
c. Anggota yang berpindah domisili ke wilayah Komisariat Cabang yang lain, wajib
melaporkan diri dengan membawa surat keterangan dari Pengurus Komisariat
Cabang tempat domisili asal.
3. KEHILANGAN KEANGGOTAAN
Terjadi jika yang bersangkutan :
a. Meninggal dunia.
b. Berhenti atas permintaan sendiri secara tertulis.
c. Berusia lebih dari 45 (empat puluh lima) tahun.
d. Diberhentikan oleh Pengurus Komisariat Cabang setempat.
4. PEMBERHENTIAN TERHADAP ANGGOTA
Dapat dilakukan jika :
a. Anggota yang bersangkutan secara nyata dan sengaja telah melanggar/menyalahi
dan bertindak bertentangan dengan Tri Prasetya Pemuda Katolik.
b. Anggota yang bersangkutan secara nyata dan sengaja telah merusak nama baik
organisasi ataupun nama baik Gereja Katolik.
c. Anggota yang bersangkutan berkali-kali sengaja melanggar atau tidak mematuhi
ketentuan-ketentuan/ kebijakan-kebijakan organisasi, serta tidak mengindahkan
peringatan/ teguran yang diberikan oleh Pengurus Komisariat Cabang.
PEMUDA KATOLIK
KOMISARIAT CABANG BANYUMAS
5. PEMBELAAN DIRI
a. Anggota yang terancam pemberhentian berhak melakukan pembelaan terhadap
dirinya dalam Rapat Paripurna Pengurus Komisariat Cabang yang diadakan secara
khusus untuk memberikan kesempatan kepadanya mengadakan pembelaan diri.
b. Pembelaan diri dapat dilakukan sendiri oleh yang bersangkutan atau dengan
didampingi oleh sebanyak-banyaknya 2 (dua) orang pembela yang diambil dari
anggota atau Dewan Pembina ataupun orang lain dalam hal anggota yang
bersangkutan diluar kekuasaannya tak dapat membela dirinya secara langsung.
6. KEANGOTAAN RANGKAP
a. Anggota Pemuda Katolik dapat dibenarkan menjadi anggota organisasi lainnya, baik
yang Katolik maupun non Katolik yang tidak bertentangan dengan azas dan tujuan
Pemuda Katolik.
b. Anggota Pemuda Katolik yang menjadi anggota organisasi lain, didalam organisasi
itu bertindak bukan sebagai wakil Pemuda Katolik, melainkan atas nama pribadi dan
dengan tanggungjawab pribadinya sendiri.
Pasal 3
KEPENGURUSAN
1. PENGURUS PUSAT
a. Pengurus Harian Pusat terdiri dari :
a.1. Ketua Umum
a.2. Ketua-ketua
a.3. Sekretaris Jenderal
a.4. Wakil-wakil Sekretaris Jenderal
a.5. Bendahara Umum
a.6. Wakil-wakil Bendahara Umum.
b. Pleno Pengurus Pusat terdiri dari Pengurus Harian Pusat ditambah departemen dan
koordinator wilayah.
c. Pengurus Pusat dilantik oleh Pimpinan Gereja Katolik Indonesia.
d. Masa jabatan Pengurus Pusat adalah 3 (tiga) tahun.
e. Setelah masa jabatannya berakhir, Pengurus Pusat wajib mengadakan Kongres
Pemuda Katolik dan memberikan pertanggungjawabannya kepada peserta Kongres
Pemuda Katolik.
2. PENGURUS KOMISARIAT DAERAH
a. Pengurus Harian Komisariat Daerah terdiri dari :
a.1. Ketua
a.2. Wakil-wakil Ketua
a.3. Sekretaris
a.4. Wakil-wakil Sekretaris
a.5. Bendahara
PEMUDA KATOLIK
KOMISARIAT CABANG BANYUMAS
b.
c.
d.
e.
f.
g.
5. PENGURUS RANTING
a. Pengadaan susunannya disesuaikan dengan kebutuhan.
b. Dipilih, diangkat, ditetapkan dan diberhentikan oleh Pengurus Komisariat Anak
Cabang.
c. Pengurus Ranting disahkan oleh Komisariat Anak Cabang dengan Surat Keputusan.
6. KEPENGURUSAN RANGKAP
a. Pengurus Pemuda Katolik dapat dibenarkan menjadi Pergurus organisasi lainnya,
baik yang Katolik maupun non Katolik yang tidak bertentangan dengan azas dan
tujuan Pemuda Katolik.
b. Pengurus Pemuda Katolik yang menjadi Pengurus organisasi lain, didalam
organisasi itu bertindak bukan sebagai wakil Pemuda Katolik, melainkan atas nama
pribadi dan dengan tanggungjawab pribadinya sendiri.
c. Pengurus Pemuda Katolik yang menjadi Pengurus di organisasi lain tersebut, tidak
dibenarkan menyandang jabatan yang sama dengan jabatan di Pemuda Katolik.
Pasal 4
KONGRES PEMUDA KATOLIK
1. Peserta Kongres Pemuda Katolik adalah :
a. Pengurus Pusat
b. Utusan Komisariat Daerah
c. Utusan Komisariat Cabang
d. Utusan Dewan Pembina Pengurus Pusat
PEMUDA KATOLIK
KOMISARIAT CABANG BANYUMAS
5. QUORUM
a. RAKERNAS sah jika dihadiri oleh lebih dari setengah jumlah peserta yang
seharusnya hadir, dengan menyerahkan surat mandat dari Pengurus Komisariat
Cabang atau Pengurus Komisariat Daerah setempat.
b. Jika pada saat RAKERNAS dimulai, quorum yang disebutkan pada ayat (5) a pasal
ini tidak tercapai, maka sidang-sidang RAKERNAS ditunda sekurang-kurangnya 12
jam dan selambat-lambatnya 24 jam terhitung dari saat dimulai/dibukanya
RAKERNAS. Jika setelah penundaan quorum di atas belum juga tercapai, maka
RAKERNAS sah berapapun jumlah peserta yang hadir.
c. Hasil-hasil RAKERNAS dirumuskan menjadi KETETAPAN-KETETAPAN
RAKERNAS.
Pasal 6
RAPAT PIMPINAN NASIONAL (RAPIMNAS)
1. Peserta Rapat Pimpinan Nasional (RAPIMNAS) adalah :
a. Pengurus Pusat
b. Pengurus Komisariat Daerah
c. Dewan Pembina Pengurus Pusat
2. Peninjau RAPIMNAS adalah undangan Pengurus Pusat.
3. RAPIMNAS dipimpin oleh Pengurus Pusat.
4. RAPIMNAS diselenggarakan dua kali selama masa kepengurusan.
5. QUORUM
a. RAPIMNAS sah jika dihadiri oleh lebih dari setengah jumlah peserta yang
seharusnya hadir.
b. Jika pada saat RAPIMNAS dimulai, quorum yang disebutkan pada ayat (5) a pasal
ini tidak tercapai, maka sidang-sidang RAPIMNAS ditunda sekurang-kurangnya 12
jam dan selambat-lambatnya 24 jam terhitung dari saat dimulai/dibukanya
RAPIMNAS. Jika setelah penundaan quorum di atas belum juga tercapai, maka
RAPIMNAS sah berapapun jumlah peserta yang hadir.
c. Hasil-hasil RAPIMNAS dirumuskan menjadi KETETAPAN-KETETAPAN
RAPIMNAS.
Pasal 7
RAPAT PLENO PENGURUS PUSAT
1. Diselenggarakan oleh Pengurus Pusat dan dihadiri oleh seluruh Pengurus Pusat.
2. Diselenggarakan sekurang-kurangnya enam bulan sekali.
3. Diselenggarakn untuk mengevaluasi, menyusun dan menetapkan kegiatan organisasi.
PEMUDA KATOLIK
KOMISARIAT CABANG BANYUMAS
Pasal 8
MUSYAWARAH KOMISARIAT DAERAH (MUSKOMDA)
1. Peserta Musyawarah Komisariat Daerah adalah :
a. Pengurus Komisariat Daerah
b. Utusan Komisariat Cabang
c. Dewan Pembina Komisariat Daerah
d. Utusan Pengurus Pusat
2. Peninjau Musyawarah Komisariat Daerah adalah undangan lain yang dianggap perlu
oleh Pengurus Komisariat Daerah.
3. Musyawarah Komisariat Daerah dipimpin oleh Pengurus Komisariat Daerah kecuali
dalam hal yang disebutkan dalam ayat (4) pasal ini, atau oleh unsur Delegasi Komisariat
Cabang yang ditetapkan oleh Musyawarah Komisariat Daerah.
4. Jika Pengurus Komda tidak dapat menyelenggarakan Musyawarah Komisariat Daerah
selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah akhir masa jabatannya, atau jika semua
anggota Pengurus Harian Komisariat Daerah tidak dapat lagi menjalankan fungsinya,
maka berdasarkan usulan dari Komisariat Cabang setempat atau berdasarkan instruksi
Pengurus Pusat dengan sepengetahuan Dewan Pembina Komisariat Daerah yang
bersangkutan. Komisariat Cabang setempat, dapat menyelenggarakan MUSKOMDA
untuk memilih Pengurus Komisariat Daerah yang baru ataupun menetapkan hal-hal lain
yang dianggap perlu.
5. Persiapan MUSKOMDA
a. Undangan MUSKOMDA harus sudah disampaikan kepada peserta selambatlambatnya 1 (satu) bulan sebelum MUSKOMDA dimulai.
b. Materi MUSKOMDA harus sudah disampaikan kepada peserta selambat-lambatnya
1 (satu) minggu sebelum MUSKOMDA dimulai.
c. Selambat-lambatnya 2 (dua) minggu sebelum MUSKOMDA dimulai, setiap
Komisariat Cabang harus sudah menyampaikan kepada Panitia MUSKOMDA
jumlah dan nama delegasi, hal ini hendaknya sudah diketahui panitia MUSKOMDA
selambat-lambatnya 4 (empat) hari sebelum MUSKOMDA dimulai
6. QUORUM
a. MUSKOMDA sah jika dihadiri oleh lebih dari setengah jumlah peserta yang
seharusnya hadir.
b. Jika pada saat MUSKOMDA dimulai, quorum yang disebutkan pada ayat (6) a pasal
ini tidak tercapai, maka sidang-sidang MUSKOMDA ditunda sekurang-kurangnya
12 (dua belas) jam dan selambat-lambatnya 24 (dua puluh empat) jam terhitung dari
saat dimulai/dibukanya MUSKOMDA. Jika setelah penundaan quorum di atas
belum juga tercapai, maka MUSKOMDA sah berapapun jumlah peserta yang hadir.
7. Hasil-hasil MUSKOMDA dirumuskan menjadi KETETAPAN-KETETAPAN
MUSKOMDA.
PEMUDA KATOLIK
KOMISARIAT CABANG BANYUMAS
Pasal 9
RAPAT KERJA DAERAH (RAKERDA)
1. Berwenang untuk menyusun dan menetapkan Peraturan Organisasi tingkat KOMDA.
2. Diselenggarakan untuk menyusun rencana kebijakan yang akan disahkan dalam
KOMDA, menyikapi hal-hal yang aktual dan sebagai ajang konsolidasi tingkat
KOMDA, diselenggarakan selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah MUSKOMDA.
3. Peserta RAKERDA adalah Pengurus KOMDA, Pengurus Komisariat Cabang, dan
Dewan Pembina Komisariat Daerah.
4. RAKERDA diselenggarakan sekali dalam 3 tahun, oleh Pengurus KOMDA.
Pasal 10
RAPAT PIMPINAN DAERAH (RAPIMDA)
1. Peserta Rapat Pimpinan Daerah (RAPIMDA) adalah :
a. Pengurus KOMDA
b. Pengurus Komisariat Cabang
c. Dewan Pembina Pengurus Daerah
2. Peninjau RAPIMDA adalah undangan yang dianggap perlu oleh Pengurus KOMDA.
3. RAPIMDA dipimpin oleh Pengurus KOMDA.
4. RAPIMDA diselenggarakan 1 tahun sekali.
Pasal 11
RAPAT PLENO PENGURUS KOMDA
1. Diselenggarakan oleh Pengurus KOMDA dan dihadiri oleh seluruh Pengurus KOMDA.
2. Diselenggarakan sekurang-kurangnya 3 bulan sekali.
3. Diselenggarakan untuk mengevaluasi, menyusun dan menetapkan kegiatan organisasi di
tingkat KOMDA.
Pasal 12
MUSYAWARAH KOMISARIAT CABANG (MUSKOMCAB)
1. Diselenggarakan oleh Pengurus Komisariat Cabang setempat. Bila dianggap perlu dapat
diselenggarakan oleh Pengurus KOMDA.
2. Dilaksanakan 3 tahun sekali.
3. Diselenggarakan untuk mengevaluasi dan menetapkan program-program umum
organisasi ditingkat Cabang.
4. Memberhentikan, memilih, dan menetapkan kepengurusan Komisariat Cabang.
5. Peserta Musyawarah Komisariat Cabang (MUSKOMCAB) adalah :
a. Pengurus Komisariat Cabang
b. Utusan Komisariat Anak Cabang
c. Dewan Pembina Komisariat Cabang
PEMUDA KATOLIK
KOMISARIAT CABANG BANYUMAS
PEMUDA KATOLIK
KOMISARIAT CABANG BANYUMAS
Pasal 16
MUSYAWARAH RANTING
1. Peserta Musyawarah Ranting adalah :
a. Pengurus Ranting
b. Utusan Pengurus Komisariat Anak Cabang
c. Utusan Dewan Pembina Ranting
d. Utusan Pengurus Komisariat Cabang
2. Peninjau Musyawarah Ranting adalah undangan lain yang dianggap perlu oleh Pengurus
Ranting.
3. Musyawarah Ranting dipimpin oleh Pengurus Ranting kecuali dalam hal yang
disebutkan dalam ayat (4) pasal ini, atau oleh unsur Delegasi Ranting yang ditetapkan
oleh Musyawarah Ranting.
4. Jika Pengurus Ranting tidak dapat menyelenggarakan Musyawarah Ranting selambatlambatnya 2 (dua) bulan setelah akhir masa jabatannya, atau jika semua anggota
Pengurus Harian Ranting tidak dapat lagi menjalankan fungsinya, maka berdasarkan
persetujuan 20 (dua puluh) orang Anggota Ranting setempat dengan sepengetahuan
Dewan Pembina Ranting yang bersangkutan, dapat menyelenggarakan Musyawarah
Ranting untuk memilih Pengurus Ranting yang baru ataupun menetapkan hal-hal lain
yang dianggap perlu.
5. Persiapan Musyawarah Ranting
a. Undangan Musyawarah Ranting harus sudah disampaikan kepada peserta selambatlambatnya 2 (dua) minggu sebelum Musyawarah Ranting dimulai.
b. Materi Musyawarah Ranting harus sudah disampaikan kepada peserta selambatlambatnya 1 (satu) minggu sebelum Musyawarah Ranting dimulai.
6. QUORUM
a. Musyawarah Ranting sah jika dihadiri oleh lebih dari setengah jumlah peserta yang
seharusnya hadir
b. Jika pada saat Musyawarah Ranting dimulai, quorum yang disebutkan pada ayat (6)
a pasal ini tidak tercapai, maka sidang-sidang Musyawarah Ranting ditunda
sekurang-kurangnya 3 (tiga) jam dan selambat-lambatnya 6 (enam) jam terhitung
dari saat dimulai/dibukanya Musyawarah Ranting. Jika setelah penundaan quorum
di atas belum juga tercapai, maka Musyawarah Ranting sah berapapun jumlah
peserta yang hadir.
7. Hasil-hasil Musyawarah Ranting dirumuskan menjadi KETETAPAN-KETETAPAN
MUSYAWARAH RANTING.
Pasal 17
RAPAT PLENO PENGURUS RANTING
Untuk Rapat Pleno Ranting, berlaku ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
a. PESERTA Rapat adalah Anggota Biasa yang terdaftar dan bertempat tinggal dalam
kawasan Paroki yang bersangkutan.
PEMUDA KATOLIK
KOMISARIAT CABANG BANYUMAS
b. PENINJAU Rapat :
b.1. Pengurus Ranting
b.2. Dewan Pembina Ranting
b.3. Anggota Luar Biasa dan Anggota Kehormatan yang terdaftar dan bertempat
tinggal dalam kawasan Ranting.
c. Rapat dilakukan sesuai kebutuha dan membicarakan hal-hal yang berhubungan
dengan kemajuan program dan evaluasi untuk program tersebut.
Pasal 18
LEMBAGA-LEMBAGA KHUSUS
1. Organisasi Pemuda Katolik sebagai organisasi yang bersifat terbuka, sesuai dengan
kebutuhan dan perkembangan organisasi dapat membentuk lembaga-lembaga khusus
dengan aturan-aturan khusus sepanjang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar
Pemuda Katolik.
2. Dalam upaya menjamin kekhususan lembaga-lembaga khusus yang ada, lembagalembaga tersebut dapat membuat :
a. Tanda-tanda pokok lembaga seperti lambang, stempel, papan nama, kop surat sesuai
dengan kekhususan lembaga dimaksud.
b. Keanggotaan sesuai dengan kekhususan lembaga dimaksud.
c. Kepengurusan sesuai dengan kekhususan lembaga dimaksud.
d. Jenis-jenis rapat dan atau musyawarah tertentu sesuai dengan kekhususan lembaga
dimaksud.
3. Segala sesuatu yang berhubungan dengan kekhususan lembaga-lembaga khusus
dilaksanakan dengan mekanisme konsultatif, koordinatif, dan terintegrasi, baik antara
Pengurus lembaga-lembaga khusus yang setingkat dan atau diatasnya, maupun dengan
Pengurus Organisasi Pemuda Katolik yang setingkat atau diatasnya.
4. Lembaga-lembaga khusus wajib menyusun dan menetapkan lembaga yang mengatur
secara lebih jelas tentang masing-masing lembaga sesuai dengan kekhususan lembaga
dimaksud.
Pasal 19
IURAN ANGGOTA DAN IURAN ORGANISASI
Besarnya iuran anggota ditentukan oleh Komisariat Anak Cabang, sedangkan iuran
organisasi diharapkan dapat membantu Pengurus diatasnya sesuai kemampuan masingmasing struktus kepengurusan.
PEMUDA KATOLIK
KOMISARIAT CABANG BANYUMAS
Pasal 20
PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
1. Anggaran Rumah Tangga Pemuda Katolik dapat diubah oleh Kongres dengan cara
musyawarah untuk mufakat.
2. Jika musyawarah untuk mufakat tidak dapat dilaksanakan, maka dapat diadakan
pemungutan suara.
3. Keputusan berdasarkan pemungutan suara ini sah jika disetujui oleh lebih dari setengah
jumlah peserta yang hadir.
Pasal 21
PERATURAN TAMBAHAN
1. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini atau hal-hal yang
memerlukan pengaturan lebih lanjut, ditetapkan dalam Peraturan dan Tata Kerja
Organisasi dan ketetapan-ketetapan lain yang tidak bertentangan dengan Anggaran
Rumah Tangga ini.
2. Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
Ditetapkan di
Tanggal
: Pontianak
: 31 Juli 2012
PEMUDA KATOLIK
KOMISARIAT CABANG BANYUMAS