Anda di halaman 1dari 24

Anggaran Dasar

dan
Anggaran Rumah Tangga
Pemuda Katolik

PEMBUKAAN
Menyadari bahwa Gereja, Bangsa dan Negara Indonesia harus tetap dibangun
untuk mewujudkan masyarakat yang adil, sejahtera, aman dan damai sesuai dengan citacita proklamasi kemerdekaan Indonesia dan selaras dengan Ajaran Gereja.
Menyadari bahwa sebagai warga Gereja dan warga Negara Indonesia, generasi
muda Katolik Indonesia memiliki tanggung jawab, tugas dan kewajiban untuk makin giat
mewujudkan semangat cinta kasih dan pengabdian kepada Tuhan dan sesame manusia
dalam bentuk keterlibatan nyata di dalam pembangunan Gereja, Bangsa dan Negara
Indonesia.
Menyadari bahwa generasi muda Katolik Indonesia harus terus bertumbuh dan
berkembang menjadi insan kristiani dewasa yang Pancasilais, agar dapat menjadi insan
pembangunan yang tangguh dan kritis bagi gereja dan bangsa Indonesia.
Menyadari bahwa untuk mengemban semangat menggereja, berbangsa dan
bernegara dibutuhkan adanya wadah kesatuan generasi muda Katolik Indonesia yang
terlibat aktif di dalam kehidupan social kemasyarakatan, berbentuk organisasi pembinaan
dan perjuangan berdasarkan Pancasila, dijiwai iman dan moral Kristiani, bertaraf Nasional
dan meliputi seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Maka kami kaum muda Katolik Indonesia, berhimpun dalam satu wadah
organisasi, dengan ANGGARAN DASAR sebagai berikut :

PEMUDA KATOLIK
KOMISARIAT CABANG BANYUMAS

ANGGARAN DASAR PEMUDA KATOLIK


Pasal 1
NAMA, WAKTU, TEMPAT KEDUDUKAN DAN SANTO PELINDUNG
1. Organisasi ini bernama Pemuda Katolik tanpa singkatan.
2. Organisasi ini dibentuk pada tanggal 15 November 1945 di Yogyakarta untuk waktu
yang tidak ditentukan.
3. Pemuda Katolik berkedudukan di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
4. Santo Pelindung Pemuda Katolik adalah Santo Yohanes Berchmans.
Pasal 2
SEMBOYAN, IKRAR DAN LAGU PERJUANGAN
1. Semboyan Pemuda Katolik adalah PRO ECCLESIA ET PATRIA.
2. Ikrar Pemuda Katolik terangkum dalam TRI PRASETYA PEMUDA KATOLIK.
3. Lagu Perjuangan Pemuda Katolik adalah MARS PEMUDA KATOLIK.
Pasal 3
AZAS DAN TUJUAN
1. Pemuda Katolik berazaskan Pancasila dan Ajaran Gereja Katolik.
2. Tujuan Pemuda Katolik adalah :
a. Menegakkan, memelihara dan mengamalkan dan membela nilai-nilai Pancasila,
Undang-Undang Dasar 1945 dan Ajaran Gereja Katolik.
b. Mengembangkan watak kristiani dalam diri kaum muda Kaolik Indonesia,
menumbuhkan kesadaran kaum muda Katolik Indonesia akan tanggung jawabnya
kepada Gereja, Bangsa dan Negara Indonesia serta meningkatkan kepekaannya alam
keterlibatan aktif dengan persoalan social kemasyarakatan Gereja, Bangsa dan
Negara Indonesia.
c. Mempersiapkan, memberi bekal dan menempa kaum muda Katolik Indonesia
menjadi penggerak kegiatan membangun dan sekaligus menjadi insan pembangunan
yang tangguh dan kritis bagi Gereja dan Bangsa Indonesia.
d. Mempersiapkan kaum muda Katolik Indonesia menjadi pelopor dan penggalang
kehidupan yang rukun, damai dan penuh kasih, toleransi sejati dan kerjasama positif
antar umat Katolik maupun dengan umat yang beragama/kepercayaan lain, terutama
dengan generasi muda pada umumnya.
e. Memperjuangkan keadilan dengan berpartisipasi aktif dalam penegakan hukun
melalui upaya pembelaan bagi setiap warga negar yang membutuhkan sesuai dengan
hokum yang berlaku dan nilai-nilai bukan cinta kasih gereja.

PEMUDA KATOLIK
KOMISARIAT CABANG BANYUMAS

Pasal 4
STATUS DAN KEDAULATAN
1. STATUS : Organisasi pembinaan, kepemudaan dan kemasyarakatan yang tidak
berafiliasi pada organisasi apapun.
2. KEDAULATAN : Kedaulatan Pemuda Katolik ada di tangan anggota.
Pasal 5
USAHA
1. Pemuda Katolik mengadakan dan menjalankan usaha yang terencana, dalam bentuk dan
dengan cara yang tidak menyalahi/melanggar azas organisasi ini, serta yang sesuai
dengan dan berguna untuk mencapai tujuan organisasi sebagaimana tertuang dalam
pasal 3 ayat (2) Anggaran Dasar ini.
2. Pemuda Katolik menjalankan usaha-usaha poko sebagai berikut :
a. Menyelenggarakan pembinaan iman dan moral kristiani agar dalam diri kaum muda
Katolik Indonesia tertanam motivasi yang kuat dan murni untuk mengabdi pada
kepentingan Gereja, Bangsa dan Negara Indonesia.
b. Menyelenggarakan ceramah-ceramah, diskusi-diskusi dan kegiatan lainnya untuk
meningkatkan dan penghayatan dan pengetahuan kaum muda Katolik Indonesia
mengenai Ajaran Gereja dan masalah sosial kemasyarakatan.
c. Menyelenggarakan latihan hidup berorganisasi dan latihan kepemimpinan sebagai
sarana pengembangan sikap dan tanggungjawab, disiplin bermasyarakat dan harkatharkat kepemimpinan dalam diri kaum muda Katolik Indonesia.
d. Melatih ketrampilan kaum muda Katolik dalam bidang-bidang yang strategis
sebagai bekal untuk membangun Gereja, Bangsa dan Negara Indonesia.
Mengadakan/menjalankan aksi-aksi social dan aksi-aksi pembangunan yang
menunjang perbaikan hidup masyarakat di bidang moral, material dan mendorong
kaum muda Katolik Indonesia serta generasi muda pada umumnya untuk melibatkan
diri secara aktif dalam aksi-aksi semacam itu.
e. Mendorong dan meningkatkan keterlibatan aktif kaum muda Katolik Indonesia
dalam dialog karya dan kerja sama positif dengan kelompok pemuda lainnya
maupun dengan pemerintah dalam rangka usaha lebih mewujudkan semangat
Bangsa dan Negara.
Pasal 6
KEANGGOTAAN
1. Keanggotaan Pemuda Katolik terbuka bagi seluruh kaum muda Katolik warga Negara
Indonesia.
2. Anggota Pemuda Katolik terdiri atas :
a. ANGGOTA BIASA (AKTIF), yaitu kaum muda Katolik, warga Negara Indonesia,
berusia 17 tahun sampai dengan 45 tahun yang telah mendaftarkan diri, mengikuti
PEMUDA KATOLIK
KOMISARIAT CABANG BANYUMAS

MAPENTA (Masa Penerimaan Anggota) dan dilantik oleh Pengurus Komisariat


Cabang Pemuda Katolik.
b. ANGGOTA LUAR BIASA, yaitu kaum muda umumnya, berusia 17 tahun sampai
dengan 45 tahun yang menyetujui dan mematuhi Anggaran Dasar, Anggaran Rumah
Tangga dan segala ketentuan/Peraturan Organisasi Pemuda Katolik.
c. ANGGOTA KEHORMATAN (PASIF), yaitu orang yang diangkat dan disahan
Rapat Pimpinan Pemuda Katolik menjadi Anggota Kehormatan, berdasarkan usul
Pengurus Organisasi. Untuk dapat diusulkan menjadi calon yang secara nyata
memahami, menerima dan bersedia mematuhi segala ketentuan Pemuda Katolik.
3. ANGGOTA BIASA (AKTIF) mempunyai :
a. Hak bicara dan Hak suara.
b. Hak memilih dan Hak dipilih.
c. Hak untuk melakukan pembelaan diri.
4. ANGGOTA LUAR BIASA dan KEHORMATAN mempunyai :
a. Hak berbicara dalam Rapat Anggota,
b. Hak memberikan saran-saran guna perbaikan organisasi.
c. Hak melakukan pembelaan diri.
5. Setiap Anggota Pemuda Katolik berkewajiban untuk :
a. Mematuhi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Pemuda Katolik serta
peraturan-peraturan organisasi lainnya.
b. Aktif memajukan organisasi dan menjaga nama baik organisasi.
Pasal 7
BENTUK DAN STRUKTUR ORGANISASI
1. Organisasi Pemuda Katolik berbentuk KESATUAN NASIONAL dan meliputi seluruh
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. STRUKTUR organisasi Pemuda Katolik adalah sebagai berikut :
a. Pemuda Katolik tingkat NASIONAL/PUSAT, meliputi seluruh wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia, disebut Pengurus Pusat.
b. Pemuda Katolik tingkat PROVINSI, meliputi seluruh wilayah suatu Provinsi,
disebut Komisariat Daerah (KOMDA)..
c. Pemuda Katolik tingkat KABUPATEN/KOTA, meliputi seluruh wilayah suatu
Kabupaten/Kota, disebut Komisariat Cabang (KOMCAB).
d. Pemuda Katolik tingkat KECAMATAN/DISTRIK, meliputi seluruh wilayah
Kecamatan/Distrik atau beberapa Kecamatan/Distrik, disebut Komisariat Anak
Cabang (KOMAC).
e. Pemuda Katolik tingkat Desa/Kelurahan, meliputi seluruh wilayah Kelurahan/Desa
atau beberapa Kelurahan/Desa, disebut Ranting.
f. Lembaga-lembaga khusus yang ada di dalam organisasi Pemuda Katolik dapat
membuat struktur khusus sebatas sifatnya semi-otonomnya, sebagaimana diatur
dalam Peraturan Lembaga dimaksud.
PEMUDA KATOLIK
KOMISARIAT CABANG BANYUMAS

Pasal 8
PENGURUS ORGANISASI
Tingkat kepengurusan organisasi Pemuda Katolik adalah sebai berikut :
1. PENGURUS PUSAT
a. Adalah Pengurus dan Pimpinan Pemuda Katolik tingkat Nasional.
b. Berkedudukan di wilayah Ibu Kota Republik Indonesia.
c. Bertanggungjawab kepada Kongres Nasional.
2. PENGURUS KOMISARIAT DAERAH
a. Adalah Pengurus dan Pimpinan Pemuda Katolik tingkat PROVINSI.
b. Berkedudukan di wilayah Ibu Kota Provinsi.
c. Bilamana dalam suatu Provinsi terdapat lebih dari satu Keuskupan, maka Pengurus
Komisariat Daerah bilamana perlu dapat mengangkat Sub Komisariat Daerah yang
berfungsi membantu Pengurus Komisariat Daerah mengkoordinir Cabang-cabang
yang ada di wilayah Keuskupan yang bersangkutan melakukan kegiatan ekstern
Katolik dan berfungsi pula sebagai penghubung dengan Keuskupan setempat.
d. Bertanggungjawab kepada Musyawarah Komisariat Daerah (MUSKOMDA).
3. PENGURUS KOMISARIAT CABANG
a. Adalah Pengurus dan Pimpinan Pemuda Katolik tingkat Kabupaten/Kota.
b. Berkedudukan di kota Kabupaten atau di Kota yang bersangkutan.
c. Bertanggungjawab kepada Musyawarah Komisariat Cabang (MUSKOMCAB).
4. PENGURUS KOMISARIAT ANAK CABANG
a. Adalah Pengurus dan Pimpinan Pemuda Katolik tingkat Kecamatan.
b. Berkedudukan di Kecamatan/Kota.
c. Bertanggungjawab kepada Pengurus Komisariat Cabang.
5. PENGURUS RANTING
a. Adalah Pengurus dan Pimpinan Pemuda Katolik tingkat Kelurahan/Desa.
b. Berkedudukan di Kelurahan/Desa atau gabungan beberapa Kelurahan/Desa.
c. Berfungsi sebagai penghimpun anggota dan tidak mengadakan kegiatan ekstern
Katolik.
d. Bertanggungjawab kepada Pengurus Komisariat Anak Cabang.
6. Pengurus Lembaga Khusus adalah badan Pengurus sebagaimana diatur dalam peraturan
lembaga yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar ini.
Pasal 9
DEWAN PEMBINA ORGANISASI
1. Yang dimaksud dengan Dewan Pembina Organisasi adalah MODERATOR dan
PENASEHAT AWAM.
2. Pengurus Pusat, KOMDA dan KOMCAB harus didampingi oleh Moderator.
3. Setiap tingakt Kepengurusan didampingi oleh Dewan Pembina yang terdiri dari Mantan
Ketua (diutamakan) dan ditambah dengan tokoh Awam setempat.
4. Tugas dan wewenang Moderator adalah membina kehidupan rohani Pengurus
PEMUDA KATOLIK
KOMISARIAT CABANG BANYUMAS

Organisasi.
5. Tugas dan wewenang Dewan Pembina adalah memberikan saran dan pendapat
mengenai kebijakan organisasi.
Pasal 10
MUSYAWARAH DAN RAPAT-RAPAT
Musyawarah dan rapat-rapat terdiri dari :
a. Kongres Nasional.
b. Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS).
c. Rapat Pimpinan Nasional (RAPIMNAS).
d. Rapat Pleno Pengurus Pusat.
e. Musyawarah Komisariat Daerah (MUSKOMDA).
f. Rapat Kerja Daerah (RAKERDA).
g. Rapat Pimpinan Daerah (RAPIMDA).
h. Rapat Pleno Pengurus KOMDA.
i. Musyawarah Komisariat Cabang (MUSKOMCAB).
j. Rapat Pleno Pengurus Komisariat Cabang.
k. Musyawarah Komisariat Anak Cabang.
l. Rapat Pleno Komisariat Anak Cabang.
A. KONGRES NASIONAL
1. Pemegang kekuasaan tertinggi organisasi tingkat nasional.
2. Mengubah/menetapkan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan
ketentuan/ketentuan/ perubahan peraturan organisasi lainnya.
3. Menilai pelaksanaan program organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya, dan
menetapkan program organisasi selanjutnya.
4. Menilai laporan pertanggungjawaban Pengurus Pusat.
5. Diadakan sekali dalam 3 tahun.
B. Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS)
1. Berwenang untuk menyusun dan menetapkan Peraturan dan Tata Kerja Organisasi
2. Diselenggarakan untuk menyusun dan mengesahkan silabus pendidikan dan rencana
kebijakan dan program-program kerja tiga tahunan organisasi secara nasional.
3. Peserta RAKERNAS adalah Pengurus Pusat, Pengurus Komisariat Daerah,
Pengurus Komisariat Cabang dan Dewan Pembina Pengurus Pusat.
4. RAKERNAS dipimpin oleh Pengurus Pusat.
5. RAKERNAS diselenggarakan sekali dalam 3 tahun.
C. Rapat Pimpinan Nasional (RAPIMNAS)
1. Peserta Rapat Pimpinan Nasional (RAPIMNAS) adalah:
a. Pengurus Pusat.
b. Pengurus Komisariat Daerah.
c. Dewan Pembina Pengurus Pusat.
2. Rapimnas dipimpin oleh Pengurus Pusat.
PEMUDA KATOLIK
KOMISARIAT CABANG BANYUMAS

3. Rapimnas diselenggarakan dua kali selama periode kepengurusan Pengurus Pusat.


4. Rapimnas diselenggarakan untuk menyusun dan menetapkan kebijakan organisasi
terkait perjalanan organisasi
D. Rapat Pleno Pengurus Pusat
1. Diselenggarakan oleh Pengurus Pusat dan dihadiri oleh seluruh Pengurus Pusat.
2. Diselenggarakan sekurang-kurangnya 6 bulan sekali.
3. Diselenggarakan untuk mengevaluasi perkembangan kegiatan/program kerja
organisasi.
E. MUSYAWARAH KOMISARIAT DAERAH (MUSKOMDA)
1. Diselenggarakan oleh Pengurus Komda setempat. Apabila sudah melebihi periode
kepengurusan maka diselenggarakan oleh Pengurus Pusat.
2. Dilaksanakan tiga tahun sekali.
3. Diselenggarakan untuk mengevaluasi dan menetapkan program-program umum
organisasi di tingkat Daerah.
4. Memberhentikan, memilih dan menetapkan kepengurusan KOMDA.
F. Rapat Kerja Daerah (RAKERDA)
1. Berwenang untuk menyusun dan menetapkan Peraturan Organisasi Tingkat
KOMDA.
2. Diselenggarakan untuk menyusun rencana kebijakan yang akan disahkan dalam
Kongres, menyikapi hal-hal yang actual dan sebagai ajang konsolidasi Tingkat
KOMDA.
3. Peserta RAKERDA adalah Pengurus Komisariat Daerah, Pengurus Komisariat
Cabang dan Dewan Pembina Komisariat Daerah.
4. RAKERDA diselenggarakan sekali dalam masa kepengurusan KOMDA.
G. Rapat Pimpinan Daerah (RAPIMDA)
1. Peserta Rapat Pimpinan Nasional (RAPIMDA) adalah:
a. Pengurus KOMDA.
b. Pengurus Komisariat Cabang.
c. Dewan Pembina Komisariat Daerah.
2. Rapimda dipimpin oleh Pengurus KOMDA.
3. Rapimda diselenggarakan untuk menyusun dan menetapkan kebijakan organisasi di
tingkat Komda.
4. Rapimnas diselenggarakan 1 tahun sekali.
H. Rapat Pleno Pengurus KOMDA
1. Diselenggarakan oleh Pengurus KOMDA dan dihadiri oleh seluruh Pengurus
KOMDA.
2. Diselenggarakan sekurang-kurangnya 3 bulan sekali.
3. Diselenggarakan untuk mengevaluasi kebijakan-kebijakan Organisasi di tingkat
KOMDA.
I. MUSYAWARAH KOMISARIAT CABANG (MUSKOMCAB)
1. Diselenggarakan oleh Pengurus Komisariat Cabang setempat. Bila dianggap perlu
dapat dilaksanakan oleh Pengurus KOMCAB.
PEMUDA KATOLIK
KOMISARIAT CABANG BANYUMAS

2. Dilaksanakan 3 tahun sekali.


3. Diselenggarakan untuk mengevaluasi dan menetapkan program-program umum
Organisasi ditingkat Cabang.
4. Memberhentikan, memilih dan menetapkan kepengurusan Komisariat Cabang.
J. Rapat Pleno Pengurus Komisariat Cabang
1. Diselenggarakan oleh Pengurus KOMCAB dan dihadiri oleh seluruh Pengurus
KOMCAB.
2. Diselenggarakan sekurang-kurangnya 6 bulan sekali.
3. Diselenggarakan untuk mengevaluasi, menyusun dan menetpkan kebijakankebijakan Organisasi.
K. MUSYAWARAH KOMISARIAT ANAK CABANG
1. Diselenggarakan oleh Pengurus Komisariat Anak Cabang setempat. Bila dianggap
perlu dapat dilaksanakan oleh Pengurus KOMCAB.
2. Dilaksanakan 3 tahun sekali.
3. Diselenggarakan untuk mengevaluasi dan menetapkan program-program umum
Organisasi ditingkat Anak Cabang.
4. Memberhentikan, memilih dan menetapkan kepengurusan Komisariat Anak Cabang.
L. Rapat Pleno Pengurus Komisariat Anak Cabang
1. Diselenggarakan oleh Pengurus Komisariat Anak Cabang dan dihadiri oleh seluruh
Pengurus Komisariat Anak Cabang.
2. Diselenggarakan sekurang-kurangnya 3 bulan sekali.
3. Diselenggarakan untuk mengevaluasi, menyusun dan menetpkan kebijakankebijakan Organisasi.
Pasal 11
KEKAYAAN DAN KEUANGAN ORGANISASI
1. Keuangan organisasi diperoleh dari :
a. Uang pangkal dan iuran anggota.
b. Usaha-usaha yang legal.
c. Sumbangan-sumbangan yang tidak mengikat.
2. Kebijakan keuangan organisasi diatur secara terbuka (opent management).
3. Semua kekayaan organisasi dipertanggungjawabkan secara berkala kepada kekuasaan
tertinggi pada tingkat kepengurusan yang bersangkutan.
4. Untuk menunjang kelangsungan hidup organisasi dapat dibentuk badan usaha oleh
Pengurus organisasi.

PEMUDA KATOLIK
KOMISARIAT CABANG BANYUMAS

Pasal 12
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
1. Anggaran Dasar Pemuda Katolik dapat diubah oleh Kongres Pemuda Katolik dengan
cara musyawarah mufakat.
2. Jika musyawarah untuk mufakat tidak dapat dilaksanakan, maka dapat dilakukan
pemungutan suara.
Pasal 13
PEMBUBARAN ORGANISASI
1. Organisasi ini hanya dapat dibubarkan oleh Kongres Pemuda Katolik khusus untuk
pembubaran organisasi.
2. Jika organisasi ini bubar, seluruh harta dan kewajiban organisasi akan diserahkan
kepada lembaga yang berwenang sesuai keputusan Kongres khusus.
Pasal 14
PERATURAN TAMBAHAN
1. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini atau hal-hal yang memerlukan
peraturan lebih lanjut, ditetapkan dalam penjelasan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah
Tangga dan Peraturan Organisasi (PO) serta Peraturan Lembaga-lembaga Khusus
sepanjang tidak bertentangan dengan AD,ART dan Peraturan Organisasi Pemuda
Katolik.
2. Anggaran Dasar ini berlaku sejak ditetapkan.
Ditetapkan di : Pontianak
Tanggal
: 31 Juli 2012

PEMUDA KATOLIK
KOMISARIAT CABANG BANYUMAS

ANGGARAN RUMAH TANGGA PEMUDA KATOLIK


Pasal 1
TANDA-TANDA POKOK ORGANISASI
1. LAMBANG ORGANISASI
a. Berbentuk perisai lengkung segi lima dengan sebuah salib di tengahnya. Ujungujung salib berhimpit dengan sisi perisai, sebuah pita melintang mendatar diatas
salib. Palang tegak salib yang terletak diatas pita bertuliskan Pemuda dan pada
bagian dalam pita terdapat tulisan Katolik.
b. Lambang organisasi berwarna : kuning, hijau, merah dan putih. Makna warna
lambang organisasi dijelaskan seperti pada lampiran.
2. EMBLIM/LENCANA ORGANISASI
Berbentuk sama dengan lambang organisasi.
3. BENDERA ORGANISASI
a. BENDERA BIASA : berwarna putih, dengan lambang organisasi ditengahtengahnya.
b. BENDERA JUANG : berwarna merah merah, dengan salib kuning ditengahtengahnya.
4. PECI ORGANISASI
Berwarna hitam, dengan 2 garis sejajar merah-putih yang menyilang miring 45 derajat
di sisi kanan peci. Dibawah 2 garis itu disematkan emblem/lencana organisasi.
5. STEMPEL ORGANISASI
Berbentuk bundar, dengan sebuah lingkaran kecil didalamnya. Ditengah lingkara kecil
terapat lambang organisasi. Pada bagian atas ruangan antara lingkaran luar dan
lingkaran dalam dituliskan tingkat kepengurusan organisasi (misalnya PENGURUS
PUSAT). Pada bagian bawah ruangan antara 2 lingkaran itu dituliskan Ibukota Negara
atau Provinsi, atau Kabupaten/Kotamadaya, atau Kecamatan atau Desa. Kedua tulisan
itu dibatasi oleh 2 buah salib kecil di kiri kanan, dalam ruangan yang berada antara 2
lingkaran itu.
6. PAPAN NAMA ORGANISASI
Berlatar belakang warna putih, dengan lambang organisasi, nama organisasi, tingkat
kepengurusan, tempat kedudukan kepengurusan yang bersangkutan dan hal lain yang
dipandang perlu dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
7. JAKET ORGANISASI
Berwarna kuning, berlengan panjang dengan lambang organisasi dibagian kiri dada.
PEMUDA KATOLIK
KOMISARIAT CABANG BANYUMAS

Pasal 2
KEANGGOTAAN ORGANISASI
1. HAK-HAK ANGGOTA
a. Anggota Biasa berhak mengetahui segala kebijakan organisasi.
b. Anggota Biasa berhak mengetahui kegiatan yang diadakan organisasi sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
c. Anggota Biasa berhak menggunakan fasilitas organisasi sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
d. Anggota Biasa berhak memilih dan dipilih menjadi Pengurus Organisasi sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
e. Anggota Luar Biasa dan Anggota Kehormatan memiliki hak seperti Anggota Biasa,
kecuali hak untuk memilih dan dipilih menjadi Pengurus Organisasi.
2. KEWAJIBAN-KEWAJIBAN ANGGOTA
a. Setiap anggota Pemuda Katolik wajib membayar iuran anggota.
b. Anggota wajib memberitahukan keaktifannya di organisasi lain, baik yang Katolik
maupun yang non Katolik kepada Pengurus Komisariat Cabang Pemuda Katolik
setempat.
c. Anggota yang berpindah domisili ke wilayah Komisariat Cabang yang lain, wajib
melaporkan diri dengan membawa surat keterangan dari Pengurus Komisariat
Cabang tempat domisili asal.
3. KEHILANGAN KEANGGOTAAN
Terjadi jika yang bersangkutan :
a. Meninggal dunia.
b. Berhenti atas permintaan sendiri secara tertulis.
c. Berusia lebih dari 45 (empat puluh lima) tahun.
d. Diberhentikan oleh Pengurus Komisariat Cabang setempat.
4. PEMBERHENTIAN TERHADAP ANGGOTA
Dapat dilakukan jika :
a. Anggota yang bersangkutan secara nyata dan sengaja telah melanggar/menyalahi
dan bertindak bertentangan dengan Tri Prasetya Pemuda Katolik.
b. Anggota yang bersangkutan secara nyata dan sengaja telah merusak nama baik
organisasi ataupun nama baik Gereja Katolik.
c. Anggota yang bersangkutan berkali-kali sengaja melanggar atau tidak mematuhi
ketentuan-ketentuan/ kebijakan-kebijakan organisasi, serta tidak mengindahkan
peringatan/ teguran yang diberikan oleh Pengurus Komisariat Cabang.

PEMUDA KATOLIK
KOMISARIAT CABANG BANYUMAS

5. PEMBELAAN DIRI
a. Anggota yang terancam pemberhentian berhak melakukan pembelaan terhadap
dirinya dalam Rapat Paripurna Pengurus Komisariat Cabang yang diadakan secara
khusus untuk memberikan kesempatan kepadanya mengadakan pembelaan diri.
b. Pembelaan diri dapat dilakukan sendiri oleh yang bersangkutan atau dengan
didampingi oleh sebanyak-banyaknya 2 (dua) orang pembela yang diambil dari
anggota atau Dewan Pembina ataupun orang lain dalam hal anggota yang
bersangkutan diluar kekuasaannya tak dapat membela dirinya secara langsung.
6. KEANGOTAAN RANGKAP
a. Anggota Pemuda Katolik dapat dibenarkan menjadi anggota organisasi lainnya, baik
yang Katolik maupun non Katolik yang tidak bertentangan dengan azas dan tujuan
Pemuda Katolik.
b. Anggota Pemuda Katolik yang menjadi anggota organisasi lain, didalam organisasi
itu bertindak bukan sebagai wakil Pemuda Katolik, melainkan atas nama pribadi dan
dengan tanggungjawab pribadinya sendiri.
Pasal 3
KEPENGURUSAN
1. PENGURUS PUSAT
a. Pengurus Harian Pusat terdiri dari :
a.1. Ketua Umum
a.2. Ketua-ketua
a.3. Sekretaris Jenderal
a.4. Wakil-wakil Sekretaris Jenderal
a.5. Bendahara Umum
a.6. Wakil-wakil Bendahara Umum.
b. Pleno Pengurus Pusat terdiri dari Pengurus Harian Pusat ditambah departemen dan
koordinator wilayah.
c. Pengurus Pusat dilantik oleh Pimpinan Gereja Katolik Indonesia.
d. Masa jabatan Pengurus Pusat adalah 3 (tiga) tahun.
e. Setelah masa jabatannya berakhir, Pengurus Pusat wajib mengadakan Kongres
Pemuda Katolik dan memberikan pertanggungjawabannya kepada peserta Kongres
Pemuda Katolik.
2. PENGURUS KOMISARIAT DAERAH
a. Pengurus Harian Komisariat Daerah terdiri dari :
a.1. Ketua
a.2. Wakil-wakil Ketua
a.3. Sekretaris
a.4. Wakil-wakil Sekretaris
a.5. Bendahara
PEMUDA KATOLIK
KOMISARIAT CABANG BANYUMAS

a.6. Wakil-wakil Bendahara


b. Pengurus Komisariat Daerah bilamana dianggap perlu dapat mengangkat sub
Komisariat Daerah apabila di Provinsi yang bersangkutan terdapat lebih dari satu
Keuskupan, dengan susunan kepengurusan sesuai kebutuhan.
c. Pleno Pengurus Komisariat Daerah terdiri dari Pengurus Harian Komisariat Daerah,
Ketua dan Sekretaris Sub Komisariat Daerah, ditambah Biro.
d. Pengurus Komisariat Daerah dipilih dalam Musyawarah Komisariat Daerah
(MUSKOMDA)
e. Pengurus Komisariat Daerah terpilih dilantik oleh Pengurus Pusat atau bila
berhalangan dapat diwakilkan oleh Wali Gereja/Wakil Gereja tempat Musyawarah
Komisariat Daerah tersebut dilaksanakan.
f. Pengurus Komisariat Daerah disahkan oleh Pengurus Pusat dengan Surat
Keputusan.
g. Masa jabatan Pengurus Komisariat Daerah adalah 3 (tiga) tahun.
h. Setelah masa jabatannya berakhir, Pengurus Komisariat Daerah wajib mengadakan
Musyawarah Komisariat Daerah dan memberikan pertanggungjawabannya kepada
Musyawarah Komisariat Daerah tersebut.
3. PENGURUS KOMISARIAT CABANG
a. Pengurus Harian Komisariat Cabang terdiri dari :
a.1. Ketua
a.2. Wakil-wakil Ketua
a.3. Sekretaris
a.4. Wakil-wakil Sekretaris
a.5. Bendahara
a.6. Wakil-wakil Bendahara
b. Pleno Pengurus Komisariat Cabang terdiri dari Pengurus Komisariat Cabang, Ketua
dan Sekretaris Komisariat Anak Cabang, ditambah Seksi.
c. Pengurus Komisariat Cabang dipilih dalam Musyawarah Komisariat Cabang
(MUSKOMCAB)
d. Pengurus Komisariat Cabang terpilih, dilantik oleh Pengurus Komisarat Daerah atau
bila berhalangan dapat diwakilkan oleh Pejabat Gereja tempat Musyawarah
Komisariat Cabang tersebut diselenggarakan.
e. Pengurus Komisariat Cabang disahkan oleh Pengurus Komda dengan Surat
Keputusan.
f. Masa jabatan Pengurus Komisariat Cabang adalah 3 (tiga) tahun.
g. Setelah masa jabatannya berakhir, Pengurus Komisariat Cabang wajib mengadakan
Musyawarah Komisariat Cabang dan memberikan pertanggungjawabannya kepada
Musyawarah Komisariat Cabang tersebut.
4. PENGURUS KOMISARIAT ANAK CABANG
a. Pengurus Harian Komisariat Anak Cabang terdiri dari :
a.1. Ketua
PEMUDA KATOLIK
KOMISARIAT CABANG BANYUMAS

b.
c.
d.
e.
f.
g.

a.2. Wakil-wakil Ketua


a.3. Sekretaris
a.4. Wakil-wakil Sekretaris
a.5. Bendahara
a.6. Wakil-wakil Bendahara
Pengurus Komisariat Anak Cabang dapat dilengkapi dengan Seksi-seksi sesuai
dengan kebutuhan.
Pengurus Komisariat Anak Cabang dipilih dalam Musyawarah Komisariat Anak
Cabang.
Pengurus Komisariat Anak Cabang terpilih, dilantik oleh Pengurus Komisarat
Cabang atau bila berhalangan dapat diwakilkan oleh Pejabat Gereja setempat.
Pengurus Komisariat Anak Cabang disahkan oleh Pengurus Komcab dengan Surat
Keputusan.
Masa jabatan Pengurus Komisariat Anak Cabang diatur agar tidak melebihi masa
jabatan Pengurus Komisariat Cabang.
Setelah masa jabatannya berakhir, Pengurus Komisariat Anak Cabang wajib
memberikan pertanggungjawabannya kepada Musyawarah Komisariat Anak
Cabang.

5. PENGURUS RANTING
a. Pengadaan susunannya disesuaikan dengan kebutuhan.
b. Dipilih, diangkat, ditetapkan dan diberhentikan oleh Pengurus Komisariat Anak
Cabang.
c. Pengurus Ranting disahkan oleh Komisariat Anak Cabang dengan Surat Keputusan.
6. KEPENGURUSAN RANGKAP
a. Pengurus Pemuda Katolik dapat dibenarkan menjadi Pergurus organisasi lainnya,
baik yang Katolik maupun non Katolik yang tidak bertentangan dengan azas dan
tujuan Pemuda Katolik.
b. Pengurus Pemuda Katolik yang menjadi Pengurus organisasi lain, didalam
organisasi itu bertindak bukan sebagai wakil Pemuda Katolik, melainkan atas nama
pribadi dan dengan tanggungjawab pribadinya sendiri.
c. Pengurus Pemuda Katolik yang menjadi Pengurus di organisasi lain tersebut, tidak
dibenarkan menyandang jabatan yang sama dengan jabatan di Pemuda Katolik.
Pasal 4
KONGRES PEMUDA KATOLIK
1. Peserta Kongres Pemuda Katolik adalah :
a. Pengurus Pusat
b. Utusan Komisariat Daerah
c. Utusan Komisariat Cabang
d. Utusan Dewan Pembina Pengurus Pusat
PEMUDA KATOLIK
KOMISARIAT CABANG BANYUMAS

2. Peninjau Kongres adalah undangan yang ditetapkan oleh Pengurus Pusat.


3. Kongres Pemuda Katolik dipimpin oleh Pengurus Pusat kecuali dalam hal yang
disebutkan dalam ayat (4) pasal ini, atau oleh unsur Pengurus Komisariat Daerah yang
ditetapkan oleh Kongres Pemuda Katolik.
4. Jika Pengurus Pusat tidak dapat menyelenggarakan Kongres Pemuda Katolik padahal
Kongres tersebut sudah semestinya diselenggarakan, maka berdasarkan persetujuan
sekurang-kurangnya sepertiga jumlah Komda dengan sepengetahuan dan persetujuan
Dewan Pembina Pengurus Pusat, dapat diselenggarakan Kongres Pemuda Katolik.
5. Persiapan Kongres Pemuda Katolik
a. Undangan Kongres Nasional harus sudah disampaikan kepada peserta selambatlambatnya 1 (satu) bulan sebelum Kongres Pemuda Katolik dimulai.
b. Materi Kongres Nasional harus sudah disampaikan kepada peserta selambatlambatnya 1 (satu) minggu sebelum Kongres Pemuda Katolik dimulai.
c. Selambat-lambatnya 2 (dua) minggu sebelum Kongres Pemuda Katolik dimulai,
setiap Komisariat Cabang dan Komisariat Daerah harus sudah menyampaikan
kepada Panitia Kongres Pemuda Katolik jumlah dan nama delegasi Komcab/Komda
yang bersangkutan. Dalam hal terjadi perubahan mengenai jumlah atau nama
delegasi, hal ini hendaknya sudah diketahui panitia Kongres Pemuda Katolik
selambat-lambatnya 4 (empat) hari sebelum Kongres Pemuda Katolik dimulai
6. QUORUM
a. Kongres Pemuda Katolik sah jika dihadiri oleh lebih dari setengah jumlah peserta
Kongres yang definitive, dengan menyerahkan mandat dari Komisariat Cabang atau
Komisariat Daerah setempat.
b. Jika pada saat Kongres Pemuda Katolik dimulai, quorum yang disebutkan pada ayat
(6) a pasal ini tidak tercapai, maka sidang-sidang Kongres Pemuda Katolik ditunda
sekurang-kurangnya 12 (dua belas) jam dan selambat-lambatnya 24 (dua puluh
empat) jam terhitung dari saat dimulai/dibukanya Kongres Pemuda Katolik. Jika
setelah penundaan quorum di atas belum juga tercapai, maka Kongres Pemuda
Katolik sah berapapun jumlah peserta yang hadir.
7. Hasil-hasil Kongres Pemuda Katolik dirumuskan menjadi KETETAPANKETETAPAN KONGRES PEMUDA KATOLIK.
Pasal 5
RAPAT KERJA NASIONAL (RAKERNAS)
1. Berwenang untuk menyusun dan menetapkan Peraturan dan Tata Kerja Organisasi,
Program Kerja Organisasi dan Silabus Pendidikan berjenjang organisasi.
2. Diselenggarakan untuk menyusun rencana kebijakan yang akan disahkan dalam
Konggres, menyikapi hal-hal yang aktual dan sebagai ajang konsolidasi.
3. Peserta RAKERNAS adalah Pengurus Pusat, Pengurus Komisariat Daerah, Pengurus
Komisariat Cabang dan Dewan Pembina Pengurus Pusat.
4. RAKERNAS diselenggarakan sekali dalam tiga tahun (periode kepengurusan) oleh
Pengurus Pusat selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah Kongres.
PEMUDA KATOLIK
KOMISARIAT CABANG BANYUMAS

5. QUORUM
a. RAKERNAS sah jika dihadiri oleh lebih dari setengah jumlah peserta yang
seharusnya hadir, dengan menyerahkan surat mandat dari Pengurus Komisariat
Cabang atau Pengurus Komisariat Daerah setempat.
b. Jika pada saat RAKERNAS dimulai, quorum yang disebutkan pada ayat (5) a pasal
ini tidak tercapai, maka sidang-sidang RAKERNAS ditunda sekurang-kurangnya 12
jam dan selambat-lambatnya 24 jam terhitung dari saat dimulai/dibukanya
RAKERNAS. Jika setelah penundaan quorum di atas belum juga tercapai, maka
RAKERNAS sah berapapun jumlah peserta yang hadir.
c. Hasil-hasil RAKERNAS dirumuskan menjadi KETETAPAN-KETETAPAN
RAKERNAS.
Pasal 6
RAPAT PIMPINAN NASIONAL (RAPIMNAS)
1. Peserta Rapat Pimpinan Nasional (RAPIMNAS) adalah :
a. Pengurus Pusat
b. Pengurus Komisariat Daerah
c. Dewan Pembina Pengurus Pusat
2. Peninjau RAPIMNAS adalah undangan Pengurus Pusat.
3. RAPIMNAS dipimpin oleh Pengurus Pusat.
4. RAPIMNAS diselenggarakan dua kali selama masa kepengurusan.
5. QUORUM
a. RAPIMNAS sah jika dihadiri oleh lebih dari setengah jumlah peserta yang
seharusnya hadir.
b. Jika pada saat RAPIMNAS dimulai, quorum yang disebutkan pada ayat (5) a pasal
ini tidak tercapai, maka sidang-sidang RAPIMNAS ditunda sekurang-kurangnya 12
jam dan selambat-lambatnya 24 jam terhitung dari saat dimulai/dibukanya
RAPIMNAS. Jika setelah penundaan quorum di atas belum juga tercapai, maka
RAPIMNAS sah berapapun jumlah peserta yang hadir.
c. Hasil-hasil RAPIMNAS dirumuskan menjadi KETETAPAN-KETETAPAN
RAPIMNAS.
Pasal 7
RAPAT PLENO PENGURUS PUSAT
1. Diselenggarakan oleh Pengurus Pusat dan dihadiri oleh seluruh Pengurus Pusat.
2. Diselenggarakan sekurang-kurangnya enam bulan sekali.
3. Diselenggarakn untuk mengevaluasi, menyusun dan menetapkan kegiatan organisasi.

PEMUDA KATOLIK
KOMISARIAT CABANG BANYUMAS

Pasal 8
MUSYAWARAH KOMISARIAT DAERAH (MUSKOMDA)
1. Peserta Musyawarah Komisariat Daerah adalah :
a. Pengurus Komisariat Daerah
b. Utusan Komisariat Cabang
c. Dewan Pembina Komisariat Daerah
d. Utusan Pengurus Pusat
2. Peninjau Musyawarah Komisariat Daerah adalah undangan lain yang dianggap perlu
oleh Pengurus Komisariat Daerah.
3. Musyawarah Komisariat Daerah dipimpin oleh Pengurus Komisariat Daerah kecuali
dalam hal yang disebutkan dalam ayat (4) pasal ini, atau oleh unsur Delegasi Komisariat
Cabang yang ditetapkan oleh Musyawarah Komisariat Daerah.
4. Jika Pengurus Komda tidak dapat menyelenggarakan Musyawarah Komisariat Daerah
selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah akhir masa jabatannya, atau jika semua
anggota Pengurus Harian Komisariat Daerah tidak dapat lagi menjalankan fungsinya,
maka berdasarkan usulan dari Komisariat Cabang setempat atau berdasarkan instruksi
Pengurus Pusat dengan sepengetahuan Dewan Pembina Komisariat Daerah yang
bersangkutan. Komisariat Cabang setempat, dapat menyelenggarakan MUSKOMDA
untuk memilih Pengurus Komisariat Daerah yang baru ataupun menetapkan hal-hal lain
yang dianggap perlu.
5. Persiapan MUSKOMDA
a. Undangan MUSKOMDA harus sudah disampaikan kepada peserta selambatlambatnya 1 (satu) bulan sebelum MUSKOMDA dimulai.
b. Materi MUSKOMDA harus sudah disampaikan kepada peserta selambat-lambatnya
1 (satu) minggu sebelum MUSKOMDA dimulai.
c. Selambat-lambatnya 2 (dua) minggu sebelum MUSKOMDA dimulai, setiap
Komisariat Cabang harus sudah menyampaikan kepada Panitia MUSKOMDA
jumlah dan nama delegasi, hal ini hendaknya sudah diketahui panitia MUSKOMDA
selambat-lambatnya 4 (empat) hari sebelum MUSKOMDA dimulai
6. QUORUM
a. MUSKOMDA sah jika dihadiri oleh lebih dari setengah jumlah peserta yang
seharusnya hadir.
b. Jika pada saat MUSKOMDA dimulai, quorum yang disebutkan pada ayat (6) a pasal
ini tidak tercapai, maka sidang-sidang MUSKOMDA ditunda sekurang-kurangnya
12 (dua belas) jam dan selambat-lambatnya 24 (dua puluh empat) jam terhitung dari
saat dimulai/dibukanya MUSKOMDA. Jika setelah penundaan quorum di atas
belum juga tercapai, maka MUSKOMDA sah berapapun jumlah peserta yang hadir.
7. Hasil-hasil MUSKOMDA dirumuskan menjadi KETETAPAN-KETETAPAN
MUSKOMDA.

PEMUDA KATOLIK
KOMISARIAT CABANG BANYUMAS

Pasal 9
RAPAT KERJA DAERAH (RAKERDA)
1. Berwenang untuk menyusun dan menetapkan Peraturan Organisasi tingkat KOMDA.
2. Diselenggarakan untuk menyusun rencana kebijakan yang akan disahkan dalam
KOMDA, menyikapi hal-hal yang aktual dan sebagai ajang konsolidasi tingkat
KOMDA, diselenggarakan selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah MUSKOMDA.
3. Peserta RAKERDA adalah Pengurus KOMDA, Pengurus Komisariat Cabang, dan
Dewan Pembina Komisariat Daerah.
4. RAKERDA diselenggarakan sekali dalam 3 tahun, oleh Pengurus KOMDA.
Pasal 10
RAPAT PIMPINAN DAERAH (RAPIMDA)
1. Peserta Rapat Pimpinan Daerah (RAPIMDA) adalah :
a. Pengurus KOMDA
b. Pengurus Komisariat Cabang
c. Dewan Pembina Pengurus Daerah
2. Peninjau RAPIMDA adalah undangan yang dianggap perlu oleh Pengurus KOMDA.
3. RAPIMDA dipimpin oleh Pengurus KOMDA.
4. RAPIMDA diselenggarakan 1 tahun sekali.
Pasal 11
RAPAT PLENO PENGURUS KOMDA
1. Diselenggarakan oleh Pengurus KOMDA dan dihadiri oleh seluruh Pengurus KOMDA.
2. Diselenggarakan sekurang-kurangnya 3 bulan sekali.
3. Diselenggarakan untuk mengevaluasi, menyusun dan menetapkan kegiatan organisasi di
tingkat KOMDA.
Pasal 12
MUSYAWARAH KOMISARIAT CABANG (MUSKOMCAB)
1. Diselenggarakan oleh Pengurus Komisariat Cabang setempat. Bila dianggap perlu dapat
diselenggarakan oleh Pengurus KOMDA.
2. Dilaksanakan 3 tahun sekali.
3. Diselenggarakan untuk mengevaluasi dan menetapkan program-program umum
organisasi ditingkat Cabang.
4. Memberhentikan, memilih, dan menetapkan kepengurusan Komisariat Cabang.
5. Peserta Musyawarah Komisariat Cabang (MUSKOMCAB) adalah :
a. Pengurus Komisariat Cabang
b. Utusan Komisariat Anak Cabang
c. Dewan Pembina Komisariat Cabang
PEMUDA KATOLIK
KOMISARIAT CABANG BANYUMAS

d. Pengurus Komisariat Daerah


6. Peninjau MUSKOMCAB adalah undangan lain yang dianggap perlu oleh Pengurus
Komisariat Cabang.
7. MUSKOMCAB dipimpin oleh Pengurus Komisariat Cabang kecuali dalam hal yang
disebutkan dalam ayat (8) pasal ini, atau oleh unsur Delegasi Komisariat Anak Cabang
yang ditetapkan oleh MUSKOMCAB.
8. Jika Pengurus Komcab tidak dapat menyelenggarakan MUSKOMCAB selambatlambatnya 3 (tiga) bulan setelah akhir masa jabatannya, atau jika semua anggota
Pengurus Harian Komisariat Cabang tidak dapat lagi menjalankan fungsinya, maka
berdasarkan usulan dari Komisariat Anak Cabang setempat atau berdasarkan instruksi
Pengurus Komisariat Daerah dengan sepengetahuan Dewan Pembina Komisariat
Cabang yang bersangkutan. Komisariat Anak Cabang setempat, dapat
menyelenggarakan MUSKOMCAB untuk memilih Pengurus Komisariat Cabang yang
baru ataupun menetapkan hal-hal lain yang dianggap perlu.
9. Persiapan MUSKOMCAB
a. Undangan MUSKOMCAB harus sudah disampaikan kepada peserta selambatlambatnya 2 (dua) minggu sebelum MUSKOMCAB dimulai.
b. Materi MUSKOMCAB harus sudah disampaikan kepada peserta selambatlambatnya 2 (dua) minggu sebelum MUSKOMCAB dimulai.
10. QUORUM
a. MUSKOMCAB sah jika dihadiri oleh lebih dari setengah jumlah Komisariat Anak
Cabang yang definitif.
b. Jika pada saat MUSKOMCAB dimulai, quorum yang disebutkan pada ayat (10) a
pasal ini tidak tercapai, maka sidang-sidang MUSKOMCAB ditunda sekurangkurangnya 3 (tiga) jam dan selambat-lambatnya 6 (enam) jam terhitung dari saat
dimulai/dibukanya MUSKOMCAB. Jika setelah penundaan quorum di atas belum
juga tercapai, maka MUSKOMCAB sah berapapun jumlah peserta yang hadir.
11. Hasil-hasil MUSKOMCAB dirumuskan menjadi KETETAPAN-KETETAPAN
MUSKOMCAB.
Pasal 13
RAPAT PLENO PENGURUS KOMCAB
1. Diselenggarakan oleh Pengurus KOMCAB dan dihadiri oleh seluruh Pengurus
KOMCAB
2. Diselenggarakan sekurang-kurangnya 6 bulan sekali.
3. Diselenggarakan untuk mengevaluasi, menyusun dan menetapkan kegiatan Organisasi.
Pasal 14
MUSYAWARAH KOMISARIAT ANAK CABANG (MUSKOMAC)
1. Diselenggarakan oleh Pengurus Komisariat Anak Cabang setempat. Bila dianggap perlu
dapat diselenggarakan oleh Pengurus KOMCAB.
PEMUDA KATOLIK
KOMISARIAT CABANG BANYUMAS

2. Dilaksanakan 3 tahun sekali.


3. Diselenggarakan untuk mengevaluasi dan menetapkan program-program umum
organisasi ditingkat Anak Cabang.
4. Memberhentikan, memilih, dan menetapkan kepengurusan Komisariat Anak Cabang.
5. MUSKOMAC dipimpin oleh Pengurus Komisariat Anak Cabang kecuali dalam hal
yang disebutkan dalam ayat (6) pasal ini, atau oleh unsur Delegasi Ranting-ranting yang
ditetapkan oleh MUSKOMAC.
6. Jika Pengurus Komisariat Anak Cabang tidak dapat menyelenggarakan MUSKOMAC
selambat-lambatnya 2 (dua) bulan setelah akhir masa jabatannya, atau jika semua
anggota Pengurus Harian Komisariat Anak Cabang tidak dapat lagi menjalankan
fungsinya, maka berdasarkan persetujuan dari Ranting-ranting setempat dengan
sepengetahuan Dewan Pembina Komisariat Anak Cabang yang bersangkutan. Rantingranting setempat, dapat menyelenggarakan MUSKOMAC untuk memilih Pengurus
Komisariat Anak Cabang yang baru ataupun menetapkan hal-hal lain yang dianggap
perlu.
7. Persiapan MUSKOMAC
a. Undangan MUSKOMAC harus sudah disampaikan kepada peserta selambatlambatnya dua minggu sebelum MUSKOMAC dimulai.
b. Materi MUSKOMAC harus sudah disampaikan kepada peserta selambat-lambatnya
dua minggu sebelum MUSKOMAC dimulai.
8. QUORUM
a. MUSKOMAC sah jika dihadiri oleh lebih dari setengah jumlah Ranting yang
definitif.
b. Jika pada saat MUSKOMAC dimulai, quorum yang disebutkan pada ayat (8) a pasal
ini tidak tercapai, maka sidang-sidang MUSKOMAC ditunda sekurang-kurangnya
tiga jam dan selambat-lambatnya enam jam terhitung dari saat dimulai/dibukanya
MUSKOMAC. Jika setelah penundaan quorum di atas belum juga tercapai, maka
MUSKOMAC sah berapapun jumlah peserta yang hadir.
9. Hasil-hasil MUSKOMAC dirumuskan menjadi KETETAPAN-KETETAPAN
MUSKOMAC.
Pasal 15
RAPAT PLENO PENGURUS KOMISARIAT ANAK CABANG
1. Diselenggarakan oleh Pengurus Komisariat Anak Cabang dan dihadiri oleh seluruh
Pengurus Komisariat Anak Cabang dan Ranting
2. Diselenggarakan sekurang-kurangnya 6 bulan sekali.
3. Diselenggarakan untuk mengevaluasi, menyusun dan menetapkan kegiatan Organisasi.

PEMUDA KATOLIK
KOMISARIAT CABANG BANYUMAS

Pasal 16
MUSYAWARAH RANTING
1. Peserta Musyawarah Ranting adalah :
a. Pengurus Ranting
b. Utusan Pengurus Komisariat Anak Cabang
c. Utusan Dewan Pembina Ranting
d. Utusan Pengurus Komisariat Cabang
2. Peninjau Musyawarah Ranting adalah undangan lain yang dianggap perlu oleh Pengurus
Ranting.
3. Musyawarah Ranting dipimpin oleh Pengurus Ranting kecuali dalam hal yang
disebutkan dalam ayat (4) pasal ini, atau oleh unsur Delegasi Ranting yang ditetapkan
oleh Musyawarah Ranting.
4. Jika Pengurus Ranting tidak dapat menyelenggarakan Musyawarah Ranting selambatlambatnya 2 (dua) bulan setelah akhir masa jabatannya, atau jika semua anggota
Pengurus Harian Ranting tidak dapat lagi menjalankan fungsinya, maka berdasarkan
persetujuan 20 (dua puluh) orang Anggota Ranting setempat dengan sepengetahuan
Dewan Pembina Ranting yang bersangkutan, dapat menyelenggarakan Musyawarah
Ranting untuk memilih Pengurus Ranting yang baru ataupun menetapkan hal-hal lain
yang dianggap perlu.
5. Persiapan Musyawarah Ranting
a. Undangan Musyawarah Ranting harus sudah disampaikan kepada peserta selambatlambatnya 2 (dua) minggu sebelum Musyawarah Ranting dimulai.
b. Materi Musyawarah Ranting harus sudah disampaikan kepada peserta selambatlambatnya 1 (satu) minggu sebelum Musyawarah Ranting dimulai.
6. QUORUM
a. Musyawarah Ranting sah jika dihadiri oleh lebih dari setengah jumlah peserta yang
seharusnya hadir
b. Jika pada saat Musyawarah Ranting dimulai, quorum yang disebutkan pada ayat (6)
a pasal ini tidak tercapai, maka sidang-sidang Musyawarah Ranting ditunda
sekurang-kurangnya 3 (tiga) jam dan selambat-lambatnya 6 (enam) jam terhitung
dari saat dimulai/dibukanya Musyawarah Ranting. Jika setelah penundaan quorum
di atas belum juga tercapai, maka Musyawarah Ranting sah berapapun jumlah
peserta yang hadir.
7. Hasil-hasil Musyawarah Ranting dirumuskan menjadi KETETAPAN-KETETAPAN
MUSYAWARAH RANTING.
Pasal 17
RAPAT PLENO PENGURUS RANTING
Untuk Rapat Pleno Ranting, berlaku ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
a. PESERTA Rapat adalah Anggota Biasa yang terdaftar dan bertempat tinggal dalam
kawasan Paroki yang bersangkutan.
PEMUDA KATOLIK
KOMISARIAT CABANG BANYUMAS

b. PENINJAU Rapat :
b.1. Pengurus Ranting
b.2. Dewan Pembina Ranting
b.3. Anggota Luar Biasa dan Anggota Kehormatan yang terdaftar dan bertempat
tinggal dalam kawasan Ranting.
c. Rapat dilakukan sesuai kebutuha dan membicarakan hal-hal yang berhubungan
dengan kemajuan program dan evaluasi untuk program tersebut.
Pasal 18
LEMBAGA-LEMBAGA KHUSUS
1. Organisasi Pemuda Katolik sebagai organisasi yang bersifat terbuka, sesuai dengan
kebutuhan dan perkembangan organisasi dapat membentuk lembaga-lembaga khusus
dengan aturan-aturan khusus sepanjang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar
Pemuda Katolik.
2. Dalam upaya menjamin kekhususan lembaga-lembaga khusus yang ada, lembagalembaga tersebut dapat membuat :
a. Tanda-tanda pokok lembaga seperti lambang, stempel, papan nama, kop surat sesuai
dengan kekhususan lembaga dimaksud.
b. Keanggotaan sesuai dengan kekhususan lembaga dimaksud.
c. Kepengurusan sesuai dengan kekhususan lembaga dimaksud.
d. Jenis-jenis rapat dan atau musyawarah tertentu sesuai dengan kekhususan lembaga
dimaksud.
3. Segala sesuatu yang berhubungan dengan kekhususan lembaga-lembaga khusus
dilaksanakan dengan mekanisme konsultatif, koordinatif, dan terintegrasi, baik antara
Pengurus lembaga-lembaga khusus yang setingkat dan atau diatasnya, maupun dengan
Pengurus Organisasi Pemuda Katolik yang setingkat atau diatasnya.
4. Lembaga-lembaga khusus wajib menyusun dan menetapkan lembaga yang mengatur
secara lebih jelas tentang masing-masing lembaga sesuai dengan kekhususan lembaga
dimaksud.
Pasal 19
IURAN ANGGOTA DAN IURAN ORGANISASI
Besarnya iuran anggota ditentukan oleh Komisariat Anak Cabang, sedangkan iuran
organisasi diharapkan dapat membantu Pengurus diatasnya sesuai kemampuan masingmasing struktus kepengurusan.

PEMUDA KATOLIK
KOMISARIAT CABANG BANYUMAS

Pasal 20
PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
1. Anggaran Rumah Tangga Pemuda Katolik dapat diubah oleh Kongres dengan cara
musyawarah untuk mufakat.
2. Jika musyawarah untuk mufakat tidak dapat dilaksanakan, maka dapat diadakan
pemungutan suara.
3. Keputusan berdasarkan pemungutan suara ini sah jika disetujui oleh lebih dari setengah
jumlah peserta yang hadir.
Pasal 21
PERATURAN TAMBAHAN
1. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini atau hal-hal yang
memerlukan pengaturan lebih lanjut, ditetapkan dalam Peraturan dan Tata Kerja
Organisasi dan ketetapan-ketetapan lain yang tidak bertentangan dengan Anggaran
Rumah Tangga ini.
2. Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
Ditetapkan di
Tanggal

: Pontianak
: 31 Juli 2012

PEMUDA KATOLIK
KOMISARIAT CABANG BANYUMAS

Anda mungkin juga menyukai