Anda di halaman 1dari 26

cover

Pemuda Katolik Tangguh Indonesia Pulih i


ANGGARAN DASAR PEMUDA KATOLIK
PEMBUKAAN

Menyadari bahwa Gereja, Bangsa dan Negara Indonesia harus terus dibangun untuk mewujudkan
masyarakat yang adil, sejahtera, aman dan damai sesuai dengan cita cita proklamasi kemerdekaan
Indonesia dan selaras dengan Ajaran Gereja.

Menyadari bahwa sebagai warga Gereja dan warga negara lndonesia, generasi muda Katolik Indo-
nesia memiliki tanggung jawab, tugas dan kewajiban untuk makin giat mewujudkan semangat cinta
kasih dan pengabdian kepada Tuhan dan sesama manusia dalam bentuk keterlibatan nyata di dalam
pembangunan Gereja, Bangsa dan Negara Indonesia.

Menyadari bahwa generasi muda Katolik Indonesia harus terus bertumbuh dan berkembang menja-
di insan Kristiani dewasa yang Pancasilais, agar dapat menjadi insan pembangun yang tangguh dan
kritis bagi gereja dan bangsa Indonesia.

Menyadari bahwa untuk mengemban semangat menggereja, berbangsa dan bernegara dibutuhkan
adanya wadah kesatuan generasi muda katolik Indonesia yang terlibat aktif di dalam kehidupan so-
sial kemasyarakatan, berbentuk organisasi pembinaan dan perjuangan berdasarkan Pancasila, diji-
wai iman dan moral Kristiani, bertaraf nasional dan meliputi seluruh wilayah Negara Kesatuan Re-
publik Indonesia (NKRI).

Maka kami, kaum muda Katolik Indonesia, berhimpun dalam satu wadah organisasi, dengan ANGGA-
RAN DASAR sebagai berikut:

Pasal 1
NAMA, WAKTU, TEMPAT KEDUDUKAN DAN SANTO PELINDUNG

1. Organisasi ini bernama Pemuda Katolik tanpa singkatan.

2. Organisasi ini dibentuk pada tanggal 15 November 1945 di Yogyakarta untuk waktu yang
tidak ditentukan.

3. Pemuda Katolik berkedudukan di wilayah Negara kesatuan Republik Indonesia.

4. Santo Pelindung Pemuda Katolik adalah Santo Yohanes Berchmans.

Pasal 2
SEMBOYAN, IKRAR, DAN LAGU PERJUANGAN

1. Semboyan Pemuda katolik adalah “PRO ECCLESIA ET PATRIA”.

2. Ikrar Pemuda Katolik terangkum dalam “TRI PRASETYA PEMUDA KATOLIK”.

3. Lagu Perjuangan Pemuda Katolik adalah “MARS PEMUDA KATOLIK”.

Pemuda Katolik Tangguh Indonesia Pulih 51


Pasal 3
AZAS DAN TUJUAN

1. Pemuda Katolik berasazaskan Pancasila dan Ajaran Gereja Katolik.

2. Tujuan Pemuda Katolik adalah :

a. Menegakkan, memelihara, mengamalkan dan membela nilai-nilai Pancasila, Undang-Un-


dang Dasar 1945 dan Ajaran Gereja Katolik

b. Mengembangkan watak kristiani dalam diri kaum muda Katolik Indonesia, menumbuh-
kan kesadaran kaum muda Katolik Indonesia akan tanggung jawabnya kepada Gereja,
Bangsa dan Negara Indonesia serta meningkatkan kepekaannya dalam keterlibatan aktif
dengan persoalan sosial kemasyarakatan Gereja, Bangsa dan Negara Indonesia.

c. Mempersiapkan, memberi bekal dan menempa kaum muda Katolik Indonesia menjadi
penggerak kegiatan membangun dan sekaligus menjadi insan pembangunan yang tang-
guh dan kritis bagi Gereja dan bangsa Indonesia.

d. Mempersiapkan kaum muda Katolik Indonesia menjadi pelopor dan penggalang ke-
hidupan yang rukun, damai penuh kasih, toleransi sejati dan kerjasama positif antar umat
Katolik maupun dengan umat yang beragama/kepercayaan lain, terutama dengan gener-
asi muda pada umumnya.

e. Memperjuangkan keadilan dengan berpartisipasi aktif dalam penegakan hukum melalui


upaya pembelaan bagi setiap warga negara yang membutuhkan sesuai dengan hukum
yang berlaku dan nilai-nilai hukum cinta kasih gereja.

Pasal 4
STATUS DAN KEDAULATAN

1. STATUS: Organisasi pembinaan, kepemudaan dan kemasyarakatan yang tidak berafiliasi


pada organisasi apapun.

2. KEDAULATAN: Kedaulatan Pemuda Katolik ada di tangan anggota.

Pasal 5
USAHA

1. Pemuda Katolik mengadakan dan menjalankan usaha yang terencana, dalam bentuk dan den-
gan cara yang tidak menyalahi/melanggar azas organisasi ini, serta yang sesuai dengan dan
berguna untuk mencapai tujuan organisasi sebagaimana tertuang dalam pasal 3 ayat (2) An-
ggaran Dasar ini.

2. Pemuda Katolik menjalankan usaha-usaha pokok sebagai berikut :

52 Buku Kongres Nasional XVIII Pemuda Katolik 2021


a. Menyelenggarakan pembinaan iman dan moral kristiani, agar dalam diri Kaum Muda Ka-
tolik Indonesia tertanam motivasi yang kuat dan murni untuk mengabdi pada kepentin-
gan Gereja, Bangsa dan Negara Indonesia.

b. Menyelenggarakan ceramah-ceramah, diskusi-diskusi, dan kegiatan lainnya untuk


meningkatkan dan penghayatan dan pengetahuan Kaum Muda Katolik Indonesia menge-
nai Ajaran Gereja dan masalah sosial kemasyarakatan.

c. Menyelenggarakan latihan hidup berorganisasi dan latihan kepemimpinan sebagai sara-


na pengembangan sikap dan tanggung jawab, disiplin bermasyarakat dan harkat-harkat
kepemimpinan dalam diri Kaum Muda Katolik Indonesia.

d. Melatih ketrampilan kaum muda katolik dalam bidang-bidang yang strategis sebagai
bekal untuk membangun Gereja, Bangsa dan Negara Indonesia. Mengadakan/menjalank-
an aksi-aksi sosial dan aksi-aksi pembangunan yang menunjang perbaikan hidup mas-
yarakat di bidang moral, material dan mendorong Kaum Muda Katolik Indonesa serta
generasi muda pada umumnya untuk melibatkan diri secara aktif dalam aksi-aksi sema-
cam itu.

e. Mendorong dan meningkatkan keterlibatan aktif Kaum Muda Katolik Indonesia dalam
dialog karya dan kerja sama positif dengan kelompok pemuda lainnya maupun dengan
pemerintah dalam rangka usaha lebih mewujudkan semangat Bangsa dan Negara.

Pasal 6
KEANGGOTAAN

1. Keanggotaan Pemuda Katolik terbuka bagi seluruh Kaum Muda Katolik warga negara Indo-
nesia.

2. Anggota Pemuda Katolik terdiri atas :

a. ANGGOTA BIASA (Aktif), yaitu kaum muda Katolik warga negara Indonesia, berusia 17
tahun sampai dengan 45 tahun yang telah mendaftarkan diri, mengikuti Mapenta (Masa
Penerimaan Anggota) dan dilantik oleh Pengurus Komisariat Cabang Pemuda Katolik.

b. ANGGOTA LUAR BIASA, yaitu kaum muda umumnya, berusia 17 tahun sampai dengan
45 tahun yang menyetujui dan mematuhi Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan
segala ketentuan/Peraturan Organiasai Pemuda Katolik.

c. ANGGOTA KEHORMATAN (Pasif), yaitu orang yang diangkat dan disahkan Rapat Pimpinan
Pemuda Katolik menjadi anggota kehormatan, berdasarkan usul pengurus organisasi.
Untuk dapat diusulkan menjadi calon yang secara nyata memahami, menerima dan ber-
sedia mematuhi segala ketentuan organisasi Pemuda Katolik.

3. ANGGOTA BIASA (Aktif) mempunyai:


a. Hak bicara dan hak suara.

b. Hak memilih dan hak dipilih

c. Hak untuk melakukan pembelaan diri.


Pemuda Katolik Tangguh Indonesia Pulih 53
4. ANGGOTA LUAR BIASA mempunyai :

a. Hak berbicara dalam Rapat Anggota.

b. Hak memberikan saran-saran guna perbaikan organisasi

c. Hak melakukan pembelaan diri.

5. ANGGOTA KEHORMATAN mempunyai :

a. Hak menghadiri seluruh kegiatan organisasi

b. Hak memberikan saran-saran guna perbaikan organisasi

c. Hak melakukan pembelaan diri.

6. Setiap anggota Pemuda Katolik berkewajiban untuk :

a. Mematuhi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Pemuda Katolik serta peratur-
an-peraturan organisasi lainnya.

b. Aktif memajukan organisasi dan menjaga nama baik organisasi.

Pasal 7
BENTUK DAN STRUKTUR ORGANISASI

1. Organisasi Pemuda Katolik berbentuk KESATUAN NASIONAL dan meliputi seluruh wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2. STRUKTUR organisasi Pemuda Katolik adalah sebagai berikut :

a. Pemuda Katolik tingkat Nasional/Pusat meliputi seluruh wilayah Negara Kesatuan Re-
publik Indonesia, disebut Pengurus Pusat.

b. Pemuda Katolik tingkat Provinsi, meliputi seluruh wilayah suatu Provinsi, disebut Komis-
ariat Daerah (Komda).

c. Pemuda Katolik tingkat Kabupaten/Kota, melitupti seluruh wilayah suatu Kabupaten/


Kota, disebut Komisariat Cabang (Komcab).

d. Pemuda Katolik tingkat Kecamatan/Distrik, meliputi seluruh wilayah/Distrik atau beber-


apa Distrik/Kecamatan, disebut Komisariat Anak Cabang (Komac).

e. Pemuda Katolik tingkat Desa/Kelurahan, meliputi seluruh wilayah Kelurahan/Desa atau


beberapa wilayah kelurahan/Desa disebut Ranting.

f. Lembaga-lembaga khusus yang ada di dalam organisasi Pemuda Katolik dapat membuat
struktur khusus sebatas sifat semi-otonomnya, sebagaimana diatur dalam Peraturan
Lembaga dimaksud.

54 Buku Kongres Nasional XVIII Pemuda Katolik 2021


Pasal 8
PENGURUS ORGANISASI

Tingkat kepengurusan organisasi Pemuda Katolik adalah sebagai berikut:

1. PENGURUS PUSAT

a. Adalah Pengurus dan Pimpinan Pemuda Katolik tingkat Nasional.


b. Berkedudukan di wilayah Ibu kota Republik Indonesia.
c. Bertanggung jawab kepada Kongres Nasional

2. PENGURUS KOMISARIAT DAERAH (Komda)

a. Adalah Pengurus dan Pimpinan Pemuda Katolik Tingkat Provinsi.


b. Berkedudukan di Ibukota Provinsi.
c. Bilamana dalam suatu Provinsi terdapat lebih dari satu keuskupan, maka Pengurus Komis-
ariat Daerah bilamana perlu dapat mengangkat Sub Komisariat Daerah yang berfungsi mem-
bantu Pengurus Komsariat Daerah mengkoordinir Cabang-cabang yang ada di wilayah keu-
skupan yang bersangkutan melakukan kegiatan ekstern Katolik dan berfungsi pula sebagai
penghubung dengan keuskupan setempat.
d. Bertanggung jawab kepada Musyawarah Komisariat Daerah (Muskomda).

3. PENGURUS KOMISARIAT CABANG (Komcab)

a. Adalah Pengurus dan Pimpinan Pemuda Katolik tingkat Kabupaten/Kota/


b. Berkedudukan di kota Kabupaten atau di Kota yang bersangkutan.
c. Bertanggung jawab kepada Musyawarah Komisariat Cabang (Muskomcab).

4. PENGURUS KOMISARIAT ANAK CABANG (Komac)

a. Adalah Pengurus dan Pimpinan Pemuda Katolik tingkat Kecamatan.


b. Berkedudukan di Kecamatan/Kota.
c. Bertanggung jawab kepada Pengurus Komisariat Cabang.

5. PENGURUS RANTING

a. Adalah Pengurus dan Pimpinan Pemuda Katolik tingkat Kelurahan/Desa


b. Berkedudukan di Kelurahan/Desa atau gabungan beberapa Kelurahan/Desa
c. Berfungsi sebagai penghimpun anggota dan tidak mengadakan kegiatan ekstern Katolik.
d. Bertanggung jawab kepada Pengurus Komisariat Anak Cabang.

6. Pengurus Lembaga khusus adalah badan pengurus sebagaimana diatur dalam peraturan lemba-
ga yang tidak bertentangan dengan anggaran dasar ini.

Pemuda Katolik Tangguh Indonesia Pulih 55


Pasal 9
DEWAN PEMBINA ORGANISASI

1. Yang dimaksud dengan Dewan Pembina Organisasi adalah MODERATOR dan PENASEHAT
AWAM.

2. Pengurus Pusat, Komda, dan Komcab harus didampingi oleh moderator.

3. Setiap tingkat Kepengurusan didampingi oleh Dewan Pembina yang terdiri dari Mantan Ket-
ua (diutamakan) dan ditambah dengan tokoh Awam setempat.

4. Tugas dan wewenang Moderator adalah membina kehidupan rohani Pengurus Organisasi.

5. Tugas dan wewenang Dewan Pembina adalah memberikan saran dan pendapat mengenai
kebijakan organisasi.

Pasal 10
DEWAN PAKAR ORGANISASI

1. Pengurus Pusat, Komda, Komcab, harus didampingi Dewan Pakar.

2. Setiap tingkat Kepengurusan didampingi oleh Dewan Pakar yang terdiri dari Mantan Pengu-
rus (diutamakan) dan ditambah dengan tokoh Awam setempat.

3. Tugas dan wewenang Dewan Pakar adalah memberikan saran dan pendapat mengenai pem-
binaan dan mengembangan organisasi.

Pasal 11
MUSYAWARAH DAN RAPAT-RAPAT

Musyawarah dan rapat-rapat terdiri dari:

A. Kongres Nasional Nasional.


B. Rapat Kerja Nasional (Rakernas)
C. Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas)
D. Rapat Pleno Pengurus Pusat
E. Musyawarah Komisariat Daerah (Muskomda)
F. Rapat Kerja Daerah (Rakerda)
G. Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda)
H. Rapat Pleno Pengurus Komda
I. Musyawarah Komisariat Cabang (Muskomcab)
J. Rapat Kerja Cabang (Rakercab)
K. Rapat Pleno Pengurus Komisariat Cabang
L. Musyawarah Komisariat Anak Cabang
M. Rapat Pleno Komisariat Anak Cabang

56 Buku Kongres Nasional XVIII Pemuda Katolik 2021


A. KONGRES NASIONAL NASIONAL

1. Pemegang kekuasaan tertinggi organisasi tingkat nasional.

2. Mengubah/Menetapkan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan ketentuan-ketentu-


an/perubahan peraturan organisasi lainnya.

3. Menilai pelaksanaan program organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya, dan menetap-
kan program organisasi selanjutnya.

4. Menilai Laporan Pertanggung-jawaban Pengurus Pusat.

5. Memberhentikan, memilih, mengangkat dan menetapkan Pengurus Pusat.

6. Peserta Kongres Nasional adalah Pengurus Pusat, Pengurus Komisariat Daerah, Pengurus
Komisariat Cabang, Dewan Pembina Pengurus Pusat, dan Dewan Pakar Pengurus Pusat.

7. Diadakan sekali dalam 3 tahun.

B. Rapat Kerja Nasional (Rakernas)

1. Berwenang untuk menyusun dan menetapkan Peraturan dan Tata Kerja Organisasi.

2. Diselenggarakan untuk menyusun dan mengesahkan silabus pendidikan dan rencana kebi-
jakan dan program-program kerja tiga tahunan organisasi secara nasional

3. Peserta rakernas adalah Pengurus Pusat, Pengurus Komisariat Daerah Daerah, Pengurus Ko-
misariat Cabang dan Dewan Pembina Pengurus Pusat, Dewan Pakar Pengurus Pusat

4. Rakernas dipimpin oleh Pengurus Pusat

5. Rakernas diselenggarakan sekali dalam 3 tahun

C. Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas)

1. Peserta Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) adalah :


a. Pengurus Pusat
b. Pengurus Komisariat Daerah
c. Dewan Pembina Pengurus Pusat
d. Dewan Pakar Pengurus Pusat

2. Rapimnas dipimpin oleh Pengurus Pusat


3. Rapimnas diselenggarakan dua kali selama periode kepengurusan oleh Pengurus Pusat
4. Rapimnas diselenggarakan untuk menyusun dan menetapkan kebijakan organisasi terkait
perjalanan organisasi

D. RAPAT PLENO PENGURUS PUSAT

1. Diselenggarakan oleh Pengurus Pusat dan dihadiri oleh seluruh Pengurus Pusat
2. Diselenggarakan sekurang–kurangnya 6 bulan sekali
3. Diselenggarakan untuk mengevaluasi perkembangan kegiatan/program kerja organisasi

Pemuda Katolik Tangguh Indonesia Pulih 57


E. MUSYAWARAH KOMISARIAT DAERAH (Muskomda)

1. Diselenggarakan oleh Pengurus Komda setempat. Apabila sudah melebihi periode kepengu-
rusan maka diselenggarakan oleh Pengurus Pusat.

2. Dilaksanakan tiga tahun sekali

3. Diselenggarakan untuk mengevaluasi dan menetapkan program-program umum organisasi


di tingkat daerah

4. Memberhentikan, memilih dan menetapkan kepengurusan Komda.

5. Peserta Muskomda yaitu Pengurus Pusat, Pengurus Komda, Pengurus Komcab, Dewan Pakar
Komisariat Daerah, Dewan Pembina Komisariat Daerah

F. Rapat Kerja Daerah (Rakerda)


1. Berwenang untuk menyusun dan menetapkan Peraturan Organisasi tingkat Komda

2. Diselenggarakan untuk menyusun rencana kebijakan yang akan disahkan dalam Kongres
Nasional, menyikapi hal-hal yang aktual dan sebagai ajang konsolidasi tingkat Komda

3. Peserta Rakerda adalah Pengurus Komda, Pengurus Komisariat Cabang dan Dewan Pembina
Komisariat Daerah.

4. Rakerda Diselenggarakan sekali dalam masa kepengurusan Komda

G. Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda)

1. Peserta Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) adalah :


a. Pengurus Pusat
b. Pengurus Komda
c. Pengurus Komisariat Cabang
d. Dewan Pembina Komisariat Daerah
e. Dewan Pakar Komisariat Daerah

2. Rapimda dipimpin oleh Pengurus Komda

3. Rapimda diselenggarakan untuk menyusun dan menetapkan kebijakan organisasi di tingkat


Komda

4. Rapimda diselenggarakan minimal sekali dalam masa kepengurusan.

H. Rapat Pleno Pengurus Komda

1. Diselenggarakan oleh Pengurus Komda dan dihadiri oleh seluruh Pengurus Komda

2. Diselenggarakan sekurang–kurangnya 3 bulan sekali

3. Diselenggarakan untuk mengevaluasi, kebijakan-kebijakan organisasi di tingkat Komda

I. Musyawarah Komisariat Cabang (Muskomcab)

1. Diselenggarakan oleh Pengurus Komisariat Cabang setempat. Bila dianggap perlu dapat
diselenggarakan oleh Pengurus Komda.

2. Dilaksanakan 3 tahun sekali.


58 Buku Kongres Nasional XVIII Pemuda Katolik 2021
3. Diselenggarakan untuk mengevaluasi dan menetapkan program–program umum organ-
isasi ditingkat cabang.

4. Memberhentikan, memilih dan menetapkan kepengurusan Komisariat Cabang.

5. Peserta Muskomcab adalah : Pengurus Komisariat Cabang, Pengurus Komisariat Anak


Cabang atau Anggota Komisariat Cabang (bila tidak ada Komac), Pengurus Komisariat
Daerah, Dewan Pakar Komisariat Cabang, Dewan Pembina Komisariat Cabang

J. Rapat Kerja Cabang (Rakercab)

1. Berwenang untuk menyusun dan menetapkan Peraturan Organisasi tingkat Komcab

2. Diselenggarakan untuk menyusun rencana kebijakan yang akan disahkan dalam Mus-
komda, menyikapi hal-hal yang aktual dan sebagai ajang konsolidasi Tingkat Komcab

3. Peserta Rakercab untuk Komcab adalah Pengurus Komda, Pengurus, Dewan Pakar Kom-
cab, Dewan Pembina Komcab, dan Pengurus Komac (bila ada)

4. Rakercab Diselenggarakan sekali dalam masa kepengurusan Komcab

K. Rapat Pleno Pengurus Komisariat Cabang

1. Diselenggarakan oleh Pengurus Komcab dan dihadiri oleh seluruh Pengurus Komcab

2. Diselenggarakan sekurang–kurangnya 6 bulan sekali.

3. Diselenggarakan untuk mengevaluasi, menyusan dan menetapkan kebijakan - kebijakan


organisasi

L. Musyawarah Komisariat Anak Cabang

1. Diselenggarakan oleh Pengurus Komisariat Anak Cabang setempat. Bila dianggap perlu
dapat diselenggarakan oleh Pengurus Komcab.

2. Dilaksanakan 3 tahun sekali.

3. Diselenggarakan untuk mengevaluasi dan menetapkan program–program umum organ-


isasi ditingkat Anak Cabang.

4. Memberhentikan, memilih dan menetapkan kepengurusan Komisariat Anak Cabang.

M. Rapat Pleno Komisariat Anak Cabang

1. Diselenggarakan oleh Pengurus Komisariat Anak Cabang dan dihadiri oleh seluruh Pen-
gurus Komisariat Anak Cabang

2. Diselenggarakan sekurang – kurangnya 3 bulan sekali

3. Diselenggarakan untuk mengevaluasi, menyusan dan menetapkan kebijakan – kebijakan


Organisasi

Pemuda Katolik Tangguh Indonesia Pulih 59


N. Musyawarah Ranting

1. Diselenggarakan oleh Pengurus Ranting setempat. Bila dianggap perlu dapat diseleng-
garakan oleh pengurus Komcab

2. Dilaksanakan 3 tahun sekali

3. Diselenggarakan untuk mengevaluasi dan menetapkan program–program umum or-


ganisasi ditingkat ranting.

4. Memberhentikan, memilih dan menetapkan kepengurusan ranting.

Pasal 12
KEKAYAAN DAN KEUANGAN ORGANISASI

1. Keuangan organisasi diperoleh dari :

a. Uang pangkal dan iuran anggota.

b. Usaha-usaha yang legal

c. Sumbangan-sumbangan yang tidak mengikat.

2. Kebijakan keuangan organisasi diatur secara terbuka (open management)

3. Segala kekayaan organisasi dipertanggung jawabkan secara berkala kepada kekuasaan tert-
inggi pada tingkat kepengurusan yang bersangkutan.

4. Untuk menunjang kelangsungan hidup organisasi dapat dibentuk badan usaha oleh pengu-
rus organisasi.

Pasal 12
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR

1. Anggaran Dasar Pemuda Katolik dapat diubah oleh Kongres Nasional Pemuda Katolik dengan
cara musyawarah mufakat.

2. Jika musyawarah untuk mufakat tidak dapat dilaksanakan, maka dapat dilakukan
pemungutan suara.

Pasal 13
PEMBUBARAN ORGANISASI

1. Organisasi ini hanya dapat dibubarkan oleh Kongres Nasional Pemuda Katolik khusus untuk
pembubaran organisasi.

2. Jika organisasi ini bubar, seluruh harta dan kewajiban organisasi akan diserahkan kepada
lembaga yang berwenang sesuai keputusan Kongres Nasional khusus.

60 Buku Kongres Nasional XVIII Pemuda Katolik 2021


Pasal 14
PERATURAN TAMBAHAN

1. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini atau hal-hal yang memerlukan penga-
turan lebih lanjut, ditetapkan dalam penjelasan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga
dan Peraturan Organisasi (PO) serta Peraturan Lembaga-lembaga Khusus sepanjang tidak
bertentangan dengan AD/ ART dan Peraturan Organisasi Pemuda Katolik

2. Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak ditetapkan.

Ditetapkan di Semarang
Tanggal 13 November 2021

KONGRES NASIONAL XVIII PEMUDA KATOLIK


PIMPINAN SIDANG

Ketua Sekretaris Anggota

Roykardo Sitanggang Reginal R. Capah Maskendari

Pemuda Katolik Tangguh Indonesia Pulih 61


ANGGARAN RUMAH TANGGA PEMUDA KATOLIK

Pasal 1
TANDA-TANDA POKOK ORGANISASI

1. LAMBANG ORGANISASI
a. Berbentuk perisai lengkung segi lima dengan sebuah salib di tengahnya. Ujung-ujung sal-
ib berhimpit dengan sisi perisai, sebuah pita melintang mendatar di atas salib. Palang
tegak salib yang terletak di atas pita beruliskan kata “Pemuda” dan pada bagian dalam
pita terdapat tulisan “Katolik”.

b. Lambang organisasi berwarna: kuning, hijau, merah dan putih. Makna warna lambang
organisasi dijelaskan seperti dalam lampiran.

2. EMBLIM/LENCANA ORGANISASI
Berbentuk sama dengan lambang organisasi

3. BENDERA ORGANISASI
a. Bendera biasa; Berwarna putih berukuran 1 m x 1,3 m, dengan lambang organisasi dan nama
Pengurus Pusat/Komisariat Daerah/Komisariat Cabang timbal balik di tengah-tengahnya.
terlampir

b. Bendera juang; Berwana merah berukuran 1 m x 1,3 m, dengan salib kuning timbal balik di
tengah-tengahnya. terlampir

4. PECI ORGANISASI
Berwarna hitam, dengan 2 garis sejajar merah-putih yang menyilang miring 45 derajat di sisi
kanan peci. Di bawah 2 garis itu disematkan emblim/lencana organisasi. terlampir

5. STEMPEL ORGANISASI
Berbentuk bundar, dengan sebuah lingkaran kecil di dalamnya. Di tengah lingkaran kecil
terdapat lambang organisasi. Pada bagian atas ruangan antara lingkaran luar dan lingkaran da-
lam dituliskan tingkat kepengurusan organisasi (misalnya Pengurus Pusat). Pada bagian bawah
ruangan antara 2 lingkaran itu dituliskan ibukota negara atau Provinsi, atau kabupaten/ kota-
madya, atau kecamatan atau Desa. Kedua tulisan itu dibatasi oleh 2 buah salib kecil di kiri kanan,
dalam ruangan yang berada antara 2 lingkaran itu.
Berdiameter 4 cm dan berwarna biru untuk Pengurus Pusat, berwarna merah untuk pengu-
rus Komda, serta Berwarna hijau untuk pengurus Komcab, Pengurus Komac, Pengurus Ranting.
terlampir

6. PAPAN NAMA ORGANISASI


Berlatar belakang warna putih, dengan lambang organisasi, nama organisasi, tingkat kepenguru-
san, tempat kedudukan kepengurusan yang bersangkutan dan hal lain yang dipandang perlu sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

62 Buku Kongres Nasional XVIII Pemuda Katolik 2021


7. JAS ORGANISASI
Berwarna kuning, berlengan panjang dengan lambang organisasi dibagian kiri dada. Terlampir

8. KEMEJA ORGANISASI
Berwarna kuning dengan list hijau di kerah dan tengah kemeja, berlengan panjang atau pendek
dengan lambang organisasi dibagian kiri dada, lambang Merah Putih di lengan kanan, lambang Ben-
dera Juang di lengan kiri. terlampir

Pasal 2
KEANGGOTAAN ORGANISASI

1. HAK-HAK ANGGOTA

a. Anggota Biasa berhak mengetahui segala kebijakan organisasi.


b. Anggota Biasa berhak mengetahui kegiatan yang diadakan organisasi sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
c. Anggota Biasa berhak menggunakan fasilitas organisasi sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
d. Anggota Biasa berhak untuk memilih dan dipilih menjadi Pengurus Organisasi sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
e. Anggota Luar Biasa dan Anggota Kehormatan memiliki hak seperti anggota Biasa, kecuali
hak untuk memilih dan dipilih menjadi Pengurus Organisasi.

2. KEWAJIBAN-KEWAJIBAN ANGGOTA
a. Setiap anggota Pemuda katolik wajib membayar iuran anggota.
b. Anggota wajib memberitahukan keaktifannya di organisasi lain, baik yang Katolik mau-
pun yang non Katolik kepada pengurus Komisariat Cabang Pemuda Katolik setempat.
c. Anggota yang berpindah domisili ke wilayah Komisariat Cabang yang lain, wajib melapor-
kan diri dengan membawa surat keterangan dari Pengurus Komisariat Cabang tempat
domisili asal.

3. KEHILANGAN KEANGGOTAAN
Terjadi jika yang bersangkutan:
a. Meninggal dunia.
b. Berhenti atas permintaan sendiri secara tertulis.
c. Berusia lebih dari 45 (empat puluh lima) tahun.
d. Diberhentikan oleh Pengurus Komisariat Cabang setempat

4. PEMBERHENTIAN TERHADAP ANGGOTA


Dapat dilakukan jika:
a. Anggota yang bersangkutan secara nyata dan sengaja telah melanggar/menyalahi dan bertin-
dak bertentangan dengan Tri Prasetya Pemuda Katolik.
b. Anggota yang bersangkutan secara nyata dan sengaja telah merusak nama baik organisasi
ataupun nama baik Gereja Katolik.
Pemuda Katolik Tangguh Indonesia Pulih 63
c. Anggota yang bersangkutan berkali-kali sengaja melanggar atau tidak mematuhi ketentu-
an-ketentuan /kebijakan-kebijakan organisasi, serta tidak mengindahkan peringatan/tego-
ran yang diberikan oleh pengurus Komisariat Cabang.

5. PEMBELAAN DIRI
a. Anggota yang terancam pemberhentian berhak melakukan pembelaan terhadap dirinya
dalam Rapat Paripurna Pengurus Komisariat Cabang yang diadakan secara khusus untuk
memberikan kesempatan kepadanya mengadakan pembelaan diri.
b. Pembelaan diri dapat dilakukan sendiri oleh yang bersangkutan atau dengan didampingi
oleh sebanyak-banyaknya 2 (dua) orang pembela yang diambil dari anggota atau Dewan
Pembina atau Dewan Pakar ataupun oleh orang lain dalam hal anggota yang bersangku-
tan di luar kekuasaannya tak dapat membela dirinya secara langsung.

6. KEANGGOTAAN RANGKAP
a. Anggota Pemuda Katolik dapat dibenarkan menjadi anggota organisasi lainnya, baik yang
Katolik maupun non Katolik yang tidak bertentangan dengan azas dan tujuan Pemuda
Katolik.
b. Anggota Pemuda Katolik yang menjadi anggota organisasi lain, di dalam organisasi itu
bertindak bukan sebagai wakil Pemuda Katolik, melainkan atas nama pribadi dan dengan
tanggung jawab pribadinya sendiri.

Pasal 3
KEPENGURUSAN
1. PENGURUS PUSAT
a. Pengurus Harian Pusat terdiri dari :
i. Ketua Umum
ii. Ketua – Ketua Bidang
iii. Sekretaris Jenderal
iv. Wakil-wakil Sekretaris Jenderal.
v. Bendahara Umum
vi. Wakil-wakil Bendahara Umum.

b. Jumlah Pengurus Harian Pusat tidak lebih dari 40 Orang


c. Pleno Pengurus Pusat terdiri dari Pengurus Harian Pusat ditambah departemen dan
koordinator wilayah.
d. Pengurus Pusat dilantik oleh Ketua Konferensi Waligereja (KWI) atau yang mewakili.
e. Masa jabatan Pengurus Pusat adalah 3 (tiga) tahun terhitung sejak pelaksanaan Kongres
Nasional terdahulu.
f. Setelah masa jabatannya berakhir, Pengurus Pusat wajib mengadakan Kongres Nasional
Pemuda Katolik dan memberikan pertanggung–jawaban kepada peserta Kongres Nasional
Pemuda Katolik.
g. Ketua Komisariat Daerah dimana merupakan provinsi Ibukota Negara Republik Indonesia
secara Ex-Officio sebagai Ketua Bidang Ibukota Negara Pengurus Pusat

64 Buku Kongres Nasional XVIII Pemuda Katolik 2021


2. PENGURUS KOMISARIAT DAERAH
a. Pengurus Harian Komisariat Daerah, terdiri dari:
i. Ketua Komda
ii. Ketua-Ketua
iii. Sekretaris
iv. Wakil-wakil Sekretaris
v. Bendahara.
vi. Wakil-wakil Bendahara

b. Pengurus Komisariat Daerah bilamana dianggap perlu dapat mengangkat sub Komisar-
iat Daerah apabila di provinsi yang bersangkutan terdapat lebih dari satu keuskupan,
dengan susunan kepengurusan sesuai kebutuhan.
c. Jumlah Pengurus Harian Komda maksimal 80% dari jumlah Pengurus Harian Pusat
d. Pleno Pengurus Komisariat Daerah terdiri dari Pengurus Harian Komisariat Daerah,
Ketua dan Sekretaris Sub Komisariat Daerah, ditambah biro
e. Pengurus Komisariat Daerah dipilih dalam Musayawarah Komisariat Daerah (Muskom-
da).
f. Pengurus Komisariat Daerah terpilih dilantik oleh Pengurus Pusat atau bila berhalangan
dapat diwakilkan oleh wali gereja/wakil gereja tempat Musyawarah Komisariat Daerah
tersebut dilaksanakan.
g. Pengurus Komisariat Daerah disahkan oleh Pengurus Pusat dengan Surat Keputusan
h. Masa jabatan Pengurus Komisariat Daerah adalah 3 (tiga) tahun terhitung sejak tanggal
Muskomda terdahulu.
i. Setelah masa jabatannya berakhir, Pengurus Komisariat Daerah wajib mengadakan
Musyawarah Komisariat Daerah dan memberikan pertanggung-jawabannya kepada
Musyawarah Komisariat Daerah tersebut.

3. PENGURUS KOMISARIAT CABANG


a. Pengurus Harian Komisariat Cabang terdiri dari :
i. Ketua Komcab
ii. Ketua - Ketua Bidang
iii. Sekretaris
iv. Wakil-wakil Sekretaris
v. Bendahara.
vi. Wakil-wakil Bendahara.

b. Jumlah Pengurus Harian Komisariat Cabang maksimal 80% dari jumlah Pengurus Harian
Daerah.
c. Pleno Pengurus Komisariat Cabang terdiri dari Pengurus Komisariat Cabang, Ketua dan
Sekretaris Komisariat Anak Cabang, ditambah seksi.
d. Pengurus Komisariat Cabang dipilih dalam Musyawarah Komisariat Cabang
(Muskomcab).

Pemuda Katolik Tangguh Indonesia Pulih 65


e. Pengurus Komisariat Cabang terpilih, dilantik oleh Pengurus Komisariat Daerah atau bila
berhalangan dapat diwakilkan oleh Wali Gereja/awam katolik yang diberikan mandat
oleh Pengurus Daerah atau dilantik Pengurus Pusat bila mana belum terbentuk Pengurus
Komda.
f. Pengurus Komisariat Cabang disahkan oleh Pengurus Komda dengan Surat Keputusan
atau Pengurus Pusat dengan Surat Keputusan bila mana Pengurus Daerah belum terben-
tuk
g. Masa jabatan Pengurus Komisariat Cabang adalah 3 (tiga) tahun terhitung sejak pelaksa-
naan Musyawarah Komisariat Cabang
h. Setelah masa jabatannya berakhir, Pengurus Komisariat Cabang wajib mengadakan Mu-
sayawarah Komisariat Cabang dan memberikan pertanggung-jawabannya kepada Musy-
awarah Komisariat Cabang tersebut.

4. KEPENGURUSAN RANGKAP
a. Pengurus Pemuda Katolik dapat dibenarkan menjadi Pengurus Organisasi lain baik inter-
nal Katolik (dibawah Hirarki gereja) maupun Non Katolik yang tidak bertentangan den-
gan Azas dan tujuan Pemuda Katolik
b. Pengurus Pemuda Katolik tidak dibenarkan menjadi Ketua Pengurus Organisasi pada Or-
mas Katolik (PMKRI, ISKA, WKRI, FMKI, VOX POINT)
c. Pengurus Pemuda Katolik yang menjadi Pengurus organisasi lain, di dalam organisasi
tersebut bertindak bukan sebagai wakil Pemuda Katolik, melainkan atas nama pribadi
dan dengan tanggung jawab pribadinya sendiri.
d. Pengurus Pemuda Katolik yang menjadi pengurus di organisasi lain tersebut, tidak dibe-
narkan menyandang jabatan yang sama dengan jabatan di Pemuda Katolik.
e. Pengurus Pemuda Katolik kecuali Ketua Komda dan Ketua Komcab dibenarkan rangkap
jabatan didalam organisasi Pemuda Katolik selama tidak menyandang jabatan yang sama
di level yang berbeda.

Pasal 4
KONGRES NASIONAL PEMUDA KATOLIK
1. Peserta Kongres Nasional Pemuda Katolik adalah :
a. Pengurus Pusat
b. Utusan Komisariat Daerah.
c. Utusan Komisariat Cabang
d. Utusan Dewan Pembina Pengurus Pusat.
e. Utusan Dewan Pakar Pengurus Pusat
2. Peninjau Kongres Nasional adalah undangan yang ditetapkan oleh Pengurus Pusat
3. Kongres Nasional Pemuda Katolik dipimpin oleh Pengurus Pusat kecuali dalam hal yang dise-
butkan dalam ayat (4) pasal ini, atau oleh unsur Pengurus Komisariat Daerah yang ditetapkan
oleh Kongres Nasional Pemuda Katolik.
4. Kongres Nasional dilaksanakan selambat-lambatnya 3(tiga) bulan sebelum masa kepengu-
rusan Pengurus Pusat berakhir. Jika pengurus Pusat tidak dapat menyelenggarakan Kongres
Nasional Pemuda Katolik padahal Kongres Nasional tersebut sudah semestinya diselengga-
66 Buku Kongres Nasional XVIII Pemuda Katolik 2021
rakan, maka berdasarkan persetujuan sekurang-kurangnya seper tiga jumlah Komda dengan
sepengetahuan dan persetujuan Dewan Pembina dan Dewan Pakar Pengurus Pusat, dapat
menyelenggarakan Kongres Nasional Pemuda Katolik.
5. Persiapan Kongres Nasional Pemuda Katolik.
a. Undangan Kongres Nasional Nasional harus sudah disampaikan kepada peserta selam-
bat-lambatnya 1 (satu) bulan sebelum Kongres Nasional Pemuda Katolik dimulai.
b. Materi Kongres Nasional Nasional harus sudah disampaikan kepada peserta selam-
bat-lambatnya 1 (satu) minggu sebelum Kongres Nasional Pemuda Katolik dimulai.
c. Selambat-lambatnya 2 (dua) minggu sebelum Kongres Nasional Pemuda Katolik dimu-
lai, setiap Komisariat Cabang dan Komisariat Daerah harus sudah menyampaikan kepa-
da Panitia Kongres Nasional Pemuda Katolik jumlah dan nama delegasi Komcab/Komda
yang bersangkutan, Dalam hal terjadi perubahan mengenai jumlah atau nama delegasi,
hal ini hendaknya sudah diketahui panitia pelaksana Kongres Nasional Pemuda Katolik
selambat-lambatnya 4 (empat) hari sebelum Kongres Nasional Pemuda Katolik dimulai.
6. Quorum
a. Kongres Nasional Pemuda Katolik sah jika dihadiri oleh lebih dari setengah jumlah peser-
ta Kongres Nasional yang defenitif, dengan menyerahkan mandat dari Komisariat Daerah
atau Komisariat Cabang setempat.
b. Jika pada saat Kongres Nasional Pemuda Katolik dimulai, quorum yang disebutkan pada
ayat (6) a pasal ini tidak tercapai, maka sidang-sidang Kongres Nasional Pemuda Katolik
ditunda sekurang-kurangnya 12 (dua belas) jam dan selambat-lambatnya 24 (dua pu-
luh empat) jam terhitung dari saat dimulai/dibukanya Kongres Nasional Pemuda Kato-
lik. Jika setelah penundaan quorum di atas belum juga tercapai, maka Kongres Nasional
Pemuda Katolik sah berapapun jumlah peserta yang hadir.
7. Hasil-hasil Kongres Nasional Pemuda Katolik dirumuskan menjadi Ketetapan-Ketetapan
Kongres Nasional Pemuda Katolik

Pasal 5
RAPAT KERJA NASIONAL (Rakernas)

1. Berwenang untuk menyusun dan menetapkan Peraturan dan Tata Kerja Organisasi, Program
Kerja Organisasi dan silabus pendidikan berjengjang organisasi.

2. Diselenggarakan untuk menyusun rencana kebijakan yang akan disahkan dalam Kongres Na-
sional, menyikapi hal-hal yang actual dan sebagai ajang konsolidasi

3. Peserta Rakernas adalah Pengurus Pusat, Pengurus Komisariat Daerah, Pengurus Komisariat
Cabang dan Dewan Pembina Pengurus Pusat

4. Rakernas diselenggarakan sekali dalam tiga tahun (periode kepengurusan) oleh Pengurus
Pusat selambat–lambatnya 6 (enam) bulan setelah Kongres Nasional.

5. Quorum

a. Rakernas sah jika dihadiri oleh lebih dari setengah jumlah peserta yang seharusnya had-
ir, dengan menyerahkan surat mandat dari Pengurus Komisariat Cabang atau Pengurus
Komisariat Daerah setempat

Pemuda Katolik Tangguh Indonesia Pulih 67


b. Jika pada saat Rakernas dimulai quorum yang disebutkan pada ayat (5) a pasal ini ti-
dak tercapai, maka siding-sidang Rakernas ditunda sekurang-kurangnya 12 jam dan se-
lambat-lambatnya 24 jam terhitung dari saat dimulai/dibukanya Rakernas. Jika setelah
penundaan, quorum di atas belum juga tercapai, maka Rakernas sah berapapun jumlah
peserta yang hadir.
c. Hasil-hasil Rakernas dirumuskan menjadi Ketetapan-Ketetapan Rakernas.

Pasal 6
RAPAT PIMPINAN NASIONAL (Rapimnas)
1. Peserta Rapat Pimpinan Nasional (Rakernas) adalah:
a. Pengurus Pusat
b. Pengurus Komisariat Daerah
c. Dewan Pembina Pengurus Pusat
d. Dewan Pakar Pengurus Pusat
2. Peninjau Rapimnas adalah undangan Pengurus Pusat
3. Rapimnas dipimpin oleh Pengurus Pusat
4. Rapimnas diselenggarakan dua kali selama masa kepengurusan.
5. Quorum
a. Rapimnas sah jika dihadiri oleh lebih dari setengah jumlah peserta yang seharusnya hadir
b. Jika pada saat Rapimnas dimulai quorum yang disebut pada ayat (5) a pasal ini tidak
tercapai, maka sidang-sidang Rapimnas ditunda sekurang-kurangnya 12 jam dan se-
lambat-lambatnya 24 jam terhitung dari saat mulai/dibukanya Rapimnas. Jika setelah
penundaan, quorum di atas belum juga tercapai, maka Rapimnas sah berapapun jumlah
peserta yang hadir.
c. Hasil-hasil Rapimnas dirumuskan menjadi Ketetapan-Ketetapan Rapimnas

Pasal 7
RAPAT PLENO PENGURUS PUSAT
1. Diselenggarakan oleh Pengurus Pusat dan dihadiri oleh seluruh Pengurus Pusat

2. Diselenggarakan sekurang-kurangnya enam bulan sekali

3. Diselenggarakan untuk mengevaluasi, menyusun dan menetapkan kegiatan organisasi

Pasal 8
MUSYAWARAH KOMISARIAT DAERAH (Muskomda)
1. Peserta Musyawarah Komisariat Daerah adalah :
a. Pengurus Komisariat Daerah
b. Utusan Komisariat Cabang
c. Utusan Dewan Pembina Komisariat Daerah
d. Utusan Dewan Pakar Komisariat Daerah
e. Utusan Pengurus Pusat.

68 Buku Kongres Nasional XVIII Pemuda Katolik 2021


2. Peninjau Musyawarah Komisariat Daerah adalah undangan lain yang dianggap perlu oleh
Pengurus Komisariat Daerah .
3. Musyawarah Komisariat Daerah dipimpin oleh Pengurus Komisariat Daerah kecuali dalam
hal yang disebutkan dalam ayat (4) pasal ini, atau oleh unsur Delegasi Komisariat Cabang
yang ditetapkan oleh Musyawarah Komisariat Daerah
4. Jika pengurus Komda tidak dapat menyelenggarakan Musyawarah Komisariat Daerah selam-
bat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah akhir masa jabatannya, atau jika semua anggota Pen-
gurus Harian Komisariat Daerah tidak dapat lagi menjalankan fungsinya, maka berdasarkan
usulan dari Komisariat Cabang setempat atau berdasarkan instruksi Pengurus Pusat dengan
sepengetahhuan Dewan Pembina Komisariat Daerah yang bersangkutan, Komisariat Cabang
setempat, dapat menyelenggarakan Muskomda untuk memilih Pengurus Komisariat Daerah
yang baru ataupun menetapkan hal-hal lain yang dipandang perlu.
5. Persiapan Muskomda
a. Undangan Muskomda harus sudah disampaikan kepada peserta selambat-lambatnya 1
(satu) bulan sebelum Muskomda dimulai.
b. Materi Muskomda harus sudah disampaikan kepada peserta selambat-lambatnya 1 (satu)
bulan sebelum Muskomda dimulai.
c. Selambat-lambatnya 2 (dua) minggu sebelum Muskomda dimulai, setiap Komisariat
Cabang harus sudah menyampaikan kepada Panitia Muskomda jumlah dan nama dele-
gasi Komisariat Cabang yang bersangkutan. Apabila terjadi perubahan mengenai jumlah
atau nama delegasi, hal ini hendaknya sudah diketahui panitia pelaksana Muskomda se-
lambat-lambatnya 4 (empat) hari sebelum Muskomda dimulai.
6. Quorum
a. Muskomda sah jika dihadiri oleh lebih dari setengah jumlah peserta yang seharusnya
hadir.
b. Jika pada saat Muskomda dimulai quorum yang disebutkan pada ayat (6) a pasal ini ti-
dak tercapai, maka sidang-sidang Muskomda ditunda sekurang-kurangnya 12 (dua belas)
jam dan selambat-lambatnya 24 (dua puluh empat) jam terhitung dari saat dimulai/ di-
bukanya Muskomda. Jika setelah penundaan quorum di atas belum juga tercapai, maka
Muskomda sah berapapun jumlah peserta yang hadir.
7. Hasil-hasil Muskomda dirumuskan menjadi Ketetapan-Ketetapan Muskomda.

Pasal 9
RAPAT KERJA DAERAH (Rakerda)

1. Berwenang untuk menyusun dan menetapkan Peraturan Organisasi tingkat Komda.


2. Diselenggarakan untuk menyusun rencana kebijakan yang akan disahkan dalam Komda,
menyikapi hal-hal yang aktual dan sebagai ajang konsolidasi Tingkat Komda, diselenggara-
kan selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah Muskomda.
3. Peserta Rakerda adalah Pengurus Komda, Pengurus Komisariat Cabang dan Dewan Pembina
Komisariat Daerah.
4. Rakerda Diselenggarakan sekali dalam 3 tahun, oleh Pengurus Komda.

Pemuda Katolik Tangguh Indonesia Pulih 69


Pasal 10
RAPAT PIMPINAN DAERAH (Rapimda)

1. Peserta Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) adalah:


a. Pengurus Komda
b. Pengurus Komisariat Cabang
c. Dewan Pembina Komisariat Daerah
d. Dewan Pakar Komisariat Daerah
2. Peninjau Rapimda adalah undangan yang dianggap perlu oleh Pengurus Komda
3. Rapimda dipimpin oleh Pengurus Komda
4. Rapimda diselenggarakan 1 selama periode kepengurusan

Pasal 11
RAPAT PLENO PENGURUS KOMDA

1. Rapat Pleno Pengurus Komisariat Daerah diselenggarakan oleh


a. Pengurus Komda
b. Pengurus Komisariat Cabang
c. Dewan Pembina Komisariat Daerah
d. Dewan Pakar Komisariat Daerah
2. Diselenggarakan sekurang – kurangnya 3 bulan sekali.
3. Diselenggarakan untuk mengevaluasi, menyusun dan menetapkan kegiatan organisasi di
tingkat Komda.

Pasal 12
MUSYAWARAH KOMISARIAT CABANG

1. Diselenggarakan oleh Pengurus Komisariat Cabang setempat. Bila dianggap perlu dapat
diselenggarakan oleh Pengurus Komda.
2. Dilaksanakan 3 tahun sekali.
3. Diselenggarakan untuk mengevaluasi dan menetapkan program – program umum Organisasi
ditingkat Cabang.
4. Memberhentikan, Memilih dan menetapkan kepengurusan Komisariat Cabang.
5. Peserta Musyawarah Komisariat Cabang (Muskomcab) adalah:
a. Pengurus Komisariat Cabang
b. Utusan Komisariat Anak Cabang
c. Anggota Komisariat Cabang (bila Komac tidak ada)
d. Dewan Pembina Komisariat Cabang
e. Dewan Pakar Komisariat Cabang
f. Pengurus Pemuda Katolik Komisariat Daerah

70 Buku Kongres Nasional XVIII Pemuda Katolik 2021


6. Peninjau Muskomcab adalah undangan lain yang dianggap perlu oleh Pengurus Komisariat
Cabang.
7. Muskomcab dipimpin oleh Pengurus Komisariat Cabang kecuali dalam hal yang disebutkan
dalam ayat (8) pasal ini, atau oleh unsur Delegasi Komisariat Anak Cabang yang ditetapkan
oleh Muskomcab.
8. Jika pengurus Cabang tidak dapat menyelenggarakan Muskomcab selambat-lambatnya 3
bulan setelah akhir masa jabatannya, atau jika semua anggota Pengurus Harian Komisari-
at Cabang tidak dapat lagi menjalankan fungsinya, maka berdasarkan usulan dari Komisar-
iat Anak Cabang yang ada dan berdasarkan instruksi Pengurus Komisariat Daerah dengan
sepengetahuan Dewan Pembina Komisariat Cabang yang bersangkutan. Komisariat Anak
Cabang setempat, dapat menyelenggarakan Muskomcab untuk memilih Pengurus Komisariat
Cabang yang baru ataupun menetapkan hal-hal lain yang dipandang perlu.
9. Persiapan Muskomcab
a. Undangan Muskomcab harus sudah disampaikan kepada peserta selambat-lambatnya 2
(dua) Minggu sebelum Muskomcab dimulai.
b. Materi Muskomcab harus sudah disampaikan kepada peserta selambat-lambatnya 2
(dua) minggu sebelum Muskomcab dimulai.
10. Quorum
a. Muskomcab sah jika dihadiri oleh lebih dari setengah jumlah Komisariat Anak Cabang
yang definitf.
b. Jika pada saat Muskomcab dimulai quorum yang disebutkan pada ayat (6) a pasal ini ti-
dak tercapai, maka sidang-sidang Muskomcab ditunda sekurang-kurangnya 3 (tiga) jam
dan selambat-lambatnya 6 (enam) jam terhitung dari saat dimulai/dibukanya Muskom-
cab. Jika setelah penundaan quorum di atas belum juga tercapai, maka Muskomcab sah
berapapun jumlah peserta yang hadir.
11. Hasil-hasil Muskomcab dirumuskan menjadi Ketetapan-Ketetapan Muskomcab.

Pasal 13
RAPAT PLENO PENGURUS KOMCAB

1. Diselenggarakan oleh Pengurus Komcab dan dihadiri oleh seluruh Pengurus Komcab

2. Diselenggarakan sekurang – kurangnya 6 bulan sekali.

3. Diselenggarakan untuk mengevaluasi, menyusan dan menetapkan kegiatan Organisasi.

Pasal 14
MUSYAWARAH KOMISARIAT ANAK CABANG (Muskomac)

1. Diselenggarakan oleh Pengurus Komisariat Anak Cabang setempat. Bila dianggap perlu dapat
diselenggarakan oleh Pengurus Komcab.
2. Dilaksanakan 3 tahun sekali.
3. Diselenggarakan untuk mengevaluasi dan menetapkan program – program umum Organisasi
ditingkat Anak Cabang.
Pemuda Katolik Tangguh Indonesia Pulih 71
4. Memberhentikan, Memilih dan menetapkan kepengurusan Komisariat Anak Cabang.
5. Muskomac dipimpin oleh Pengurus Komisariat Anak Cabang kecuali dalam hal yang disebut-
kan dalam ayat 6 pasal ini, atau oleh unsur delegasi Komisariat Anak Cabang yang ditetapkan
oleh Muskomac.
6. Jika pengurus Komisariat Anak Cabang tidak dapat menyelenggarakan Muskomac selam-
bat-lambatnya 2 bulan setelah akhir masa jabatannya, atau jika semua anggota Pengurus Ha-
rian Komisariat Anak Cabang tidak dapat lagi menjalankan fungsinya, maka berdasarkan per-
setujuan dari ranting-ranting setempat dengan sepengetahuan Dewan Pembina Komisariat
Anak Cabang. Ranting-ranting setempat, dapat menyelenggarakan Muskomac untuk memilih
Pengurus Komisariat Anak Cabang yang baru ataupun menetapkan hal-hal lain yang dipan-
dang perlu.
7. Persiapan Musyawarah Komisariat Anak Cabang
a. Undangan Muskomac harus sudah disampaikan kepada peserta selambat-lambatnya dua
minggu sebelum Muskomac dimulai
b. Materi Muskomac harus sudah disampaikan kepada peserta selambat-lambatnya dua
minggu sebelum Muskomac dimulai.
8. Quorum
a. Muskomac sah jika dihadiri oleh lebih dari setengah jumlah ranting yang defenitif
b. Jika pada saat Muskomac dimulai, quorum yang disebutkan dalam ayat (8) a pasal ini
tidak tercapai, maka siding-sidang Muskomac ditunda sekurang-kurangnya tiga jam dan
selambat-lambatnya enam jam terhitung dari saat dimulai/dibukanya Muskomac. Jika
setelah penundaan quorum di atas belum juga tercapai, maka Muskomac sah berapapun
jumlah peserta yang hadir.
9. Hasil-hasil Muskomac dirumuskan menjadi Ketetapan-ketetapan Muskomac.

Pasal 15
RAPAT PLENO PENGURUS KOMISARIAT ANAK CABANG

1. Diselenggarakan oleh Pengurus Komisariat Anak Cabang dan dihadiri oleh seluruh Pengurus
Komisariat Anak Cabang dan ranting

2. Diselenggarakan sekurang – kurangnya 6 bulan sekali

3. Diselenggarakan untuk mengevaluasi, menyusun dan menetapkan kegiatan Organisasi

Pasal 16
MUSYAWARAH RANTING
1. Peserta Musyawarah Ranting adalah:
a. Pengurus Ranting
b. Utusan Pengurus Komisariat Anak Cabang
c. Utusan Dewan Pembina Ranting
d. Utusan Pengurus Komisariat Cabang.
2. Peninjau Musyawarah Ranting adalah undangan lain yang dianggap perlu oleh Pengurus
Ranting.
72 Buku Kongres Nasional XVIII Pemuda Katolik 2021
3. Musyawarah Ranting dipimpin oleh Pengurus Ranting kecuali dalam hal yang disebutkan da-
lam ayat (4) pasal ini, atau oleh unsur Delegasi Ranting yang ditetapkan oleh Musyawarah
Ranting
4. Jika pengurus Ranting tidak dapat menyelenggarakan Musyawarah Ranting selambat-lam-
batnya 2 (dua) bulan setelah akhir masa jabatannya, atau jika semua anggota Pengurus Har-
ian Ranting tidak dapat lagi menjalankan fungsinya, maka berdasarkan persetujuan 20 (dua
puluh) orang anggota Ranting setempat dengan sepengetahuan Dewan Pembina Ranting
yang bersangkutan, dapat menyelenggarakan Musyawarah Ranting untuk memilih Pengurus
Ranting yang baru ataupun menetapkan hal-hal lain yang dipandang perlu.
5. Persiapan Musyawarah Ranting
a. Undangan Musyawarah Ranting harus sudah disampaikan kepada peserta selambat-lam-
batnya 2 (dua) Minggu sebelum Musyawarah Ranting dimulai.
b. Materi Musyawarah Ranting harus sudah disampaikan kepada peserta selambat-lambat-
nya 1 (satu) minggu sebelum Musyawarah Ranting dimulai.
6. Quorum
a. Musyawarah Ranting sah jika dihadiri oleh lebih dari setengah jumlah peserta yang seha-
rusnya hadir.
b. Jika pada saat Musyawarah Ranting dimulai quorum yang disebutkan pada ayat (6) a pas-
al ini tidak tercapai, maka sidang-sidang Musyawarah Ranting ditunda sekurang-kurang-
nya 3 (tiga) jam dan selambat-lambatnya 6 (enam) jam terhitung dari saat dimulai/dibu-
kanya Musyawarah Ranting. Jika setelah penundaan quorum di atas belum juga tercapai,
maka Musyawarah ranting sah berapapun jumlah peserta yang hadir.
7. Hasil-hasil Musyawarah Ranting dirumuskan menjadi Ketetapan-Ketetapan Musyawarah
Ranting.

Pasal 17
RAPAT PLENO PENGURUS RANTING

1. Untuk Rapat Pleno Ranting, berlaku ketentuan-ketentuan sbb :


a. Peserta Rapat adalah Anggota Biasa yang terdaftar dan bertempat tingggal dalam ka-
wasan Paroki yang bersangkutan.
b. Peninjau Rapat:
i. Pengurus Ranting.
ii. Dewan Pembina Ranting
iii. Anggota Luar Biasa dan Anggota Kehormatan yang terdaftar dan bertempat ting-
gal dalam kawasan ranting, kecuali dalam hal yang disebutkan dalam ayat (2)
huruf d pasal ini.
c. Rapat dilakukan sesuai kebutuhan dan membicarakan hal-hal yang berhubungan dengan
kemajuan program dan evaluasi untuk program tersebut.

Pemuda Katolik Tangguh Indonesia Pulih 73


Pasal 18
LEMBAGA-LEMBAGA KHUSUS

1. Organisasi Pemuda Katolik sebagai organisasi yang bersifat terbuka, sesuai dengan kebutu-
han dan perkembangan organisasi dapat membentuk lembaga-lembaga khusus dengan atur-
an-aturan khusus sepanjang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar Pemuda Katolik.
2. Dalam upaya menjamin kekhususan lembaga-lembaga khusus yang ada, lembaga-lembaga
tersebut dapat membuat :
a. Tanda-tanda pokok lembaga seperti lambang, stempel, papan nama, kop surat sesuai
dengan kekhususan lembaga dimaksud.
b. Keanggotaan sesuai dengan kekhususan lembaga dimaksud
c. Kepengurusan sesuai dengan kekhususan lembaga dimaksud
d. Jenis-jenis rapat dan atau musyawarah tertentu sesuai dengan kekhususan lembaga di-
maksud.
3. Segala sesuatu yang berhubungan dengan kekhususan lembaga-lembaga khusus dilak-
sanakan dengan mekanisme konsultatif, koordinatif dan terintegrasi, baik antara pengurus
lembaga-lembaga khusus yang setingkat dan atau diatasnya, maupun dengan pengurus Or-
ganisasi Pemuda Katolik yang setingkat atau diatasnya.
4. lembaga-lembaga khusus wajib menyusun dan menetapkan lembaga yang mengatur secara
lebih jelas tentang masing-masing lembaga sesuai dengan kekhususan lembaga dimaksud.

Pasal 19
IURAN ANGGOTA DAN IURAN ORGANISASI

Besarnya iuran anggota ditentukan oleh Komisariat Anak Cabang, sedangkan iuran organisasi
diharapkan dapat membantu pengurus diatasnya sesuai kemampuan masing-masing struktur
kepengurusan.

Pasal 20
PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

1. Anggaran Rumah Tangga Pemuda Katolik dapat diubah oleh Kongres Nasional dengan cara
musyawarah untuk mufakat.

2. Jika musyawarah untuk mufakat tidak dapat dilaksanakan, maka dapat diadakan pemung-
utan suara

3. Keputusan berdasarkan pemungutan suara ini sah jika disetujui oleh lebih dari setengah jum-
lah peserta yang hadir

74 Buku Kongres Nasional XVIII Pemuda Katolik 2021


Pasal 21
PERATURAN TAMBAHAN

1. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini atau hal-hal yang memerlukan
pengaturan lebih lanjut, ditetapkan dalam Peraturan dan Tata Kerja Organisasi dan keteta-
pan-ketetapan lain yang tidak bertentangan dengan Anggaran Rumah Tangga ini
2. Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak ditetapkan

Ditetapkan di Semarang
Tanggal 13 November 2021

KONGRES NASIONAL XVIII PEMUDA KATOLIK


PIMPINAN SIDANG

Ketua Sekretaris Anggota

Roykardo Sitanggang Reginal R. Capah Maskendari

Pemuda Katolik Tangguh Indonesia Pulih 75

Anda mungkin juga menyukai