Anda di halaman 1dari 5

Makalah

Komunitas katolik dalam komunitas akademik

Disusun oleh :
Agustinus Kelviandika Medin ( 19060474151 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN


OLAHRAGA FAKULTAS ILMU OLAHRAGA
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 2019
Sebagai mahasiswa katolik yang ideal

Pendahuluan

Orang Muda Katolik (OMK) Indonesia sebagaimana orang muda pada umumnya
ialah penentu masa depan. Gelora semangat orang muda menjadikan orang yang tidak
muda lagi, memiliki berpengharapan. Jika Gereja dan bangsa memiliki orang muda yang
bersemangat, penuh kasih, bertanggung jawab, berwatak luhur, beriman, maka sebagian
besar dari kita tentu sepakat bahwa kita memiliki masa depan yang cerah, bahwa Gereja
kita bukan calon museum belaka, dan bangsa kita bukan calon negara gagal.
Tanggungjawab kita-lah untuk menentukan masa depan itu, sebagaimana kita dididik
oleh para pendahulu kita sampai menjadi seperti sekarang ini. OMK memerlukan
bimbingan dari para pendamping. Para pembina OMK mesti mewujudkan syukur atas
pendidikan yang mereka terima dengan ikut bertanggungjawab mendidik orang muda
demi masa depan. Maka kita mesti mengenal ciri pokok orang muda, dan mengenal apa
kompetensi menjadi pendamping OMK.

Namun, orang muda masa kini, tak terkecuali di tempat kita, sedang mengalami
ketimpangan biologis-psikososial. Kebutuhan untuk meningkatkan pendidikan dan
pelatihan telah memperpanjang masa muda mereka, dan menunda masa “mentas” mereka.
Di alam pedesaan tradisional pemuda dinyatakan lulus dari remaja ke dewasa dengan
pernikahan dini. Sekarang orangtua diharapkan untuk merawat orang dewasa muda lebih
lama lagi. Sementara itu perbaikan diet dan kondisi lingkungan yang lebih baik telah
mengakibatkan pubertas awal. Jadi, anak-anak secara biologis siap untuk menikah lebih
awal daripada di masa lalu, namun kini mereka harus menunda pernikahan karena alasan
psikososial. Ada ketimpangan antara perkembangan biologis yang lebih cepat dan
kematangan psikososial yang lebih lambat. Pengenalan Jati diri menjadi makin susah
dalam situasi ini.

1.Sebagai mahasiswa katolik,apa perbedaan saya dalam keseharian dikampus dengan


mahasiswa nonkatolik ?

Hakekat Mata Kuliah Pendidikan Agama Katolik Mata kuliah ini merupakan pemahaman
iman dan takwa kepada Tuhan YME sesuai dengan ajaran iman Katolik, melalui pengenalan terhadap
pribadi dan peranan Yesus Kristus. Pemahaman ini untuk memperluas wawasan hidup beragama
dalam kemajemukan bangsa Indonesia, dengan memperhatikan tuntutan agar menghormati agama
lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama serta ketertiban umat/gereja Katolik dalam
pelbagai bidang pembangunan demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat dalam semangat
solidaritas dan persaudaraan sejati.

Dasar Pendidikan Agama Katolik Agama memiliki peran yang amat penting dalam
kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan suatu kehidupan
yang bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari bahwa peran agama amat penting bagi
kehidupan umat manusia maka internalisasi agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah
keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah
maupun masyarakat.

Pendidikan Agama dimaksudkan untuk membentuk mahasiswa menjadi manusia yang


beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang maha Esa dan berakhlak mulia serta peningkatan potensi
spiritualnya. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, dan moral sebagai perwujudan dari
pendidikan Agama. Peningkatan potensi mencakup pengenalan, pemahaman, dan penanaman nilai-
nilai keagamaan dalam kehidupan individual ataupun kolektif kemasyarakatan. Peningkatan potensi
spiritual tersebut pada akhirnya bertujuan pada optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia
yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan.

Konsili Vatikan ke II dalam dokumen Gaudium et Spes ("Gereja dalam Dunia Modern”)
menegaskan: "Para awam yang di dalam seluruh kehidupan memiliki peranan aktif yang harus
dijalankan, bukan saja berkewajiban meresapi dengan semangat Kristen, akan tetapi juga dipanggil
untuk menjadi saksi Kristus di dalam segala hal, justru di tengah pergaulan hidup manusia” (GS 43).
Bagaimana seorang sarjana Katolik dapat meresapi dunia sekitarnya dengan semangat kristiani
apabila ia sendiri tidak tahu akan inti ajaran agamanya? Atau bagaimana mungkin agama dapat
berperan sebagai motivator dan dinamisator serta pengarah pembangunan, kalau para penganut
agama kurang faham akan agama itu sendiri? Pendidikan nasional yang bertujuan untuk membentuk
manusia seutuhnya searah dengan upaya Gereja Katolik yang antara lain melalui pendidikan agama
untuk membentuk pribadi mahasiswa menjadi pribadi yang dewasa dalam berpikir dan dan
bertindak serta bersama semua komponen bangsa membangun negeri ini sesuai citacita bangsa
yaitu mencapai kehidupan masyarakat yang adil dan sejahtera baik jasmani maupun rohani.

Pend. Agama Katolik bertujuan untuk : Menjadi sarjana Katolik yang dicita-citakan oleh
masyarakat & Gereja. Konsili Vatikan II dalam dokumen Gaudium et Spes (Gereja di dalam Dunia
Dewasa Ini) art. 43 menandaskan, bahwa: “Para awam yang di dalam seluruh kehidupan Gereja
memiliki peranan aktif yang harus dijalankan, bukan saja berkewajiban meresapi dunia dengan
semangat Kristen, akan tetapi juga dipanggil untuk menjadi saksi Kristus di dalam segala hal, justru di
tengah pergaulan hidup manusia”. (GS. no. 43). Agar mampu meresapi dunia seperti yang
diharapkan itu, para sarjana Katolik harus dibekali dengan pendidikan dan pengetahuan keagamaan
yang memadai sesuai dengan tingkat Perguruan Tinggi. Membantu terbinanya mahasiswa Katolik
yang mengetahui inti pokok ajaran imannya kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur,
berpikir filosofis, bersikap rasional dan dinamis, berpandangan luas, ikut serta dalam kerja sama
antar-umat beragama dalam rangka pengem-bangan dan pemanfaatan iptek serta seni agar mampu
bersikap & berperilaku sebagai pendidik profesional yang beriman dewasa dalam rangka menggereja
dan bermasyarakat.
Manfaat Perkuliahan Pendidikan Agama Katolik Mata Kuliah Pend Agama Katolik:
membekali mahasiswa dengan : Pemahaman dasar yang baik dan benar mengenai pokok-pokok
iman Katolik serta kemampuan menginterpretasikan dan mengaplikasikan pengetahuan imannya
dalam berbagai bidang dan keprihatinan hidup nyata sehari-hari agar mampu bersikap dan
berperilaku sebagai pendidik profesional yang beriman dewasa.

Deskripsi Mata Kuliah Pendidikan Agama Katolik Mata kuliah Pendidikan Agama Katolik :
mengkaji: pemahaman dasar pokok-pokok iman Katolik, yang meliputi Ketuhanan yang Maha Esa
sebagai pemahaman dasar manusia mengenai agama dan pengenalan Yesus Kristus dalam
kehidupan menggereja di tengah masyarakat, yang disertai dengan kemampuan untuk
menginterpretasikan dan mengaplikasikan pengetahuan imannya tersebut sebagai saksi Kristus, ke
dalam konteks hidup nyatanya sehari-hari di berbagai bidang & keprihatinan seperti hukum, moral,
budaya, iptek & kesenian, politik, serta berbagai dan keprihatinan di masyarakat, termasuk
kerukunan umat beragama, serta berbagai keprihatinan hidup menggereja seperti perawinan &
keluarga Katolik.

2.Secara ideal teoretis, bagaimana seharusnya karakteristik mahasiswa katolik sebagai insan
akademik ?

Mahasiswa adalah bagian dari entitas akademik di sebuah perguruan tinggi sehingga
kemudian disebut sebagai akademisi. Perguruan tinggi adalah wadah yang harusnya dibentuk
bagi akademisi yang bernaung didalamnya. Dengan demikian karakter pertama yang harus
dimiliki mahasiswa adalah karakter seorang pembelajar, yang haus akan ilmu pengetahuan
dan kebenaran, intelektual yang senantiasa berpikir kritis dalam memecahkan masalah dan
fenomena sosial maupun alam yang terjadi, yang tunduk patuh pada etika akademik dan ilmu
pengetahuan, yang sadar akan kebebasan akademik dan kebebasan mimbar akademiknya
secara beradab dan bertanggungjawab, serta sadar akan tanggung jawab moralnya untuk
mendayagunakan ilmu pengetahuan bagi sebesar-besarnya kebaikan dan kesejahteraan
masyarakat.

Karakter mahasiswa yang ideal adalah berupaya sadar untuk mencerdaskan


kehidupan bangsa, menjunjung tinggi kepentingan bangsa dan Negara di atas kepentingan
pribadi/golongan, taat azas terhadap konstitusi dan perundang-undangan yang berlaku, serta
bertanggung jawab terhadap masa depan bangsa dan negaranya.

Mahasiswa merupakan representasi dari rakyat baik dalam konteks sekaranga maupun
masa depan. Mahasiswa harus tetap menjadi bagian dari masyarakat, mampu berempati
terhadap segenap persoalan masyarakat, serta menjadi bagian produktif untuk meretas jalan
keluar terhadap persoalan-persoalan tersebut. Karenanya diperlukan karakter mahasiswa yang
kritis sekaligus empatif dalam menyuarakan kehendak masyarakatnya, serta kreatif dan
inovatif dalam menjawab tantangan serta permasalahan yang dihadapi masyarakat yang
notabene merupakan orang tua yang mengutus mereka sebagai duta.

Mahasiswa merupakan bagian dari masyarakat dunia yang bersuku-suku dan


berbangsa-bangsa. Kesadaran akan kebhinekaan ini merupakan karakter dasar guna
membangun sikap toleran, saling menghormati, dan humanis guna dapat bekerjasama secara
sinergis dalam mewujudkan tatanan masyarakat dunia yang adil dan sejahtera.
Haruslah dalam diri pribadi mahasiswa taat dalam menjalankan ibadah formalnya
serta mampu mewujudkan hakikat ibadah yang dijalaninya tersebut dalam kehidupannya
sehari-hari. memiliki karakteristik yang integral dengan nilai sosio-historis masyarakat dan
daerah tempatnya berada.

3.Dasar biblis mana yang dapat digunakan sebagai inspirasi akademik katolik dikomunitas akademik Formatted: Indent: First line: 0"
?

Anda mungkin juga menyukai