AGAMA
KATOLIK
PENGANTAR UMUM
KULIAH AGAMA KATOLIK
PEMBAHASAN..................................................................................................................................3
LATIHAN...........................................................................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................5
Kalian mengikuti kuliah Agama Katolik tentu mempunyai harapan, paling tidak kalian
bisa mendapatkan nilai mata kuliah, dan yang berkaitan dengan persyaratan kuliah. Bagi
saya itu tidak salah, namun saya akan mengajak kalian untuk mensinergikan dengan
harapan saya sebagai pengampu Kuliah Agama Katolik. Terus terang untuk mengerti
kebutuhan mahasiswa pada Kuliah Agama Katolik di Perguruan Tinggi umum tidak
mudah. Pertama karena basis keimanan kalian memiliki perbedaan yang banyak karena
mereka dari lulusan : SMA Negeri yang berbeda kewilayahan, baik kabupaten maupun
propinsi; dari SMA Swasta umum yang juga berbeda kewilayahan, dan penyelenggaran
pendidikan, dari SMA Swasta Katolik dll. Untuk itu saya kecuali mempersiapkan materi-
materi kuliah, juga saya tawarkan kepada kalian sub-sub pokok bahasan mana yang tidak
perlu dibahas lagi, dan bahasan-bahasan apa yang menurut kalian penting untuk dibahas
dan didalami sebagai upaya memperdalam iman, wawasan keilmuan dan keagamaan.
Dengan demikian dapat terjadi ada sub pokok bahasan yang dibutuhkan oleh mahasiswa
dari klas yang satu, ternyata di klas lain tidak kalian perlukan.
Sebagai salah satu pengampu mata kuliah Agama Katolik saya berfikir bahwa ini
merupakan peluang untuk menjadikan mahasiswa-mahasiswa Katolik memiliki jiwa dan
semangat 100% Katolik dan 100% Indonesia, seperti semboyan Mgr. Albertus
Sugiyapranata, Uskup Agung Keuskupan Agung Semarang. Semboyan atau motto yang
pernah dipakai oleh Mgr. Albertus sebagai pembakar semangat juang pemuda-pemuda
Katolik dalam kancah perjuangan kemerdekaan Bangsa Indonesia. Kita perlu menggali
kembali “roh” 100% Katolik, 100% Indonesia yang memampukan lulusan sekolah Van
Lith menjadi pejuang-pejuang yang patut mendapat kehormatan dari Gereja Katolik dan
Bangsa Indonesia. Mereka adalah Mgr. Albertus Sugiyapranata, I.J.Kasimo, YB.
Mangunwijaya, Yosaphat Sudarso, Agustinus Adisucipto, Cornel Simanjuntak, Frans
Seda. Semboyan Mgr. Albertus 100% Katolik dan 100% Indonesia telah memberi inspirasi
kejuangan pemuda-pemuda Katolik yang lain seperti Munajat Danuseputra (pendiri
Pemuda Katolik), ........(pendiri Wanita Katolik RI), Munajat Danuseputra (pendiri
PMKRI), .........(pendiri ISKA), Ignatius Supriyadi (Tentara Pelajar), Ignatius Slamet
Riyadi, Prof.E.Sartono Kartodirjo dll. Apa salahnya berharap kalian mahasiswa katolik
menjadi berjiwa militan seperti mereka ? Menjadi inspirator, motivator atau penggerak di
bidang dan lingkungannya masing-masing. Ada yang di bidang ekonomi, pendidikan,
tehnologi, kebudayaan, politik, hukum dsb. Bidang-bidang tersebut memerlukan nabi pada
setiap jamannya.
Terlebih pada jaman sekarang ini Indonesia dihadapkan pada krisis-krisis atau keadaan
darurat: krisis kepemimpinan, darurat korupsi, globalisasi, intoleransi, disintegrasi bangsa,
darurat narkotika, krisis moral, lemahnya kesadaran bersejarah dan masih bisa ditambah
lagi. Kita tidak boleh tinggal diam. Sebagai mahasiswa dan kaum muda mesti bersiap diri
Agustinus Sukaryadi
Pengampu Kuliah Agama Katolik