Anda di halaman 1dari 7

MODUL PERKULIAHAN

AGAMA
KATOLIK
PENGANTAR UMUM
KULIAH AGAMA KATOLIK

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh


[Fakultas] [Program [Kode MK] Agustinus Sukaryadi, S.Sos. S.Ag
Studi]
01
DAFTAR ISI

PEMBAHASAN..................................................................................................................................3
LATIHAN...........................................................................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................5

2021 Agama Katolik Pengembangan Materi Pembelajaran dan e-learning


Agustinus Sukaryadi, S.Sos.S.Ag http://mercubuana-yogya.ac.id/ 2
PEMBAHASAN

1. PENGANTAR KULIAH AGAMA KATOLIK

Tujuan kuliah Agama Katolik

Kalian mengikuti kuliah Agama Katolik tentu mempunyai harapan, paling tidak kalian
bisa mendapatkan nilai mata kuliah, dan yang berkaitan dengan persyaratan kuliah. Bagi
saya itu tidak salah, namun saya akan mengajak kalian untuk mensinergikan dengan
harapan saya sebagai pengampu Kuliah Agama Katolik. Terus terang untuk mengerti
kebutuhan mahasiswa pada Kuliah Agama Katolik di Perguruan Tinggi umum tidak
mudah. Pertama karena basis keimanan kalian memiliki perbedaan yang banyak karena
mereka dari lulusan : SMA Negeri yang berbeda kewilayahan, baik kabupaten maupun
propinsi; dari SMA Swasta umum yang juga berbeda kewilayahan, dan penyelenggaran
pendidikan, dari SMA Swasta Katolik dll. Untuk itu saya kecuali mempersiapkan materi-
materi kuliah, juga saya tawarkan kepada kalian sub-sub pokok bahasan mana yang tidak
perlu dibahas lagi, dan bahasan-bahasan apa yang menurut kalian penting untuk dibahas
dan didalami sebagai upaya memperdalam iman, wawasan keilmuan dan keagamaan.
Dengan demikian dapat terjadi ada sub pokok bahasan yang dibutuhkan oleh mahasiswa
dari klas yang satu, ternyata di klas lain tidak kalian perlukan.

Sebagai salah satu pengampu mata kuliah Agama Katolik saya berfikir bahwa ini
merupakan peluang untuk menjadikan mahasiswa-mahasiswa Katolik memiliki jiwa dan
semangat 100% Katolik dan 100% Indonesia, seperti semboyan Mgr. Albertus
Sugiyapranata, Uskup Agung Keuskupan Agung Semarang. Semboyan atau motto yang
pernah dipakai oleh Mgr. Albertus sebagai pembakar semangat juang pemuda-pemuda
Katolik dalam kancah perjuangan kemerdekaan Bangsa Indonesia. Kita perlu menggali
kembali “roh” 100% Katolik, 100% Indonesia yang memampukan lulusan sekolah Van
Lith menjadi pejuang-pejuang yang patut mendapat kehormatan dari Gereja Katolik dan
Bangsa Indonesia. Mereka adalah Mgr. Albertus Sugiyapranata, I.J.Kasimo, YB.
Mangunwijaya, Yosaphat Sudarso, Agustinus Adisucipto, Cornel Simanjuntak, Frans
Seda. Semboyan Mgr. Albertus 100% Katolik dan 100% Indonesia telah memberi inspirasi
kejuangan pemuda-pemuda Katolik yang lain seperti Munajat Danuseputra (pendiri
Pemuda Katolik), ........(pendiri Wanita Katolik RI), Munajat Danuseputra (pendiri
PMKRI), .........(pendiri ISKA), Ignatius Supriyadi (Tentara Pelajar), Ignatius Slamet
Riyadi, Prof.E.Sartono Kartodirjo dll. Apa salahnya berharap kalian mahasiswa katolik
menjadi berjiwa militan seperti mereka ? Menjadi inspirator, motivator atau penggerak di
bidang dan lingkungannya masing-masing. Ada yang di bidang ekonomi, pendidikan,
tehnologi, kebudayaan, politik, hukum dsb. Bidang-bidang tersebut memerlukan nabi pada
setiap jamannya.

Terlebih pada jaman sekarang ini Indonesia dihadapkan pada krisis-krisis atau keadaan
darurat: krisis kepemimpinan, darurat korupsi, globalisasi, intoleransi, disintegrasi bangsa,
darurat narkotika, krisis moral, lemahnya kesadaran bersejarah dan masih bisa ditambah
lagi. Kita tidak boleh tinggal diam. Sebagai mahasiswa dan kaum muda mesti bersiap diri

2021 Agama Katolik Pengembangan Materi Pembelajaran dan e-learning


Agustinus Sukaryadi, S.Sos.S.Ag http://mercubuana-yogya.ac.id/ 3
untuk tampil mengatasi keadaan darurat ini, sebagai seorang professional sekaligus
seorang nabi. Menjadi professional dan profetis. Bangsa Indonesia membutuhkan
pemimpin yang tegas, adil, jujur, bersih dari korupsi, bermoral dan memiliki kemandirian
(dapat menemukan dirinya sendiri, menempatkan dirinya, memenuhi kebutuhan diri
sendiri) Bung Karno bilang swadesi, atau berdikari (berdiri diatas kaki sendiri). Kebutuhan
ini tidak hanya sekarang tetapi berkelanjutan, supaya yang sudah baik semakin lebih baik.

Maka tujuan perkuliahan Agama Katolik dapat disimpulkan seperti ini :


1. Menyegarkan kembali Tritugas Kristus yang sudah kita terima saat dipermandikan
dan diperkuat pada saat menerima Sakramen Krisma yaitu sebagai imam, nabi dan
raja. Sebagai imam betugas menguduskan segala sesuatu yang ada di sekitar kita,
termasuk hidup kita sendiri dikuduskan. Dikuduskan berarti dibuat pantas untuk
dipersembahkan kepada Tuhan, sehingga diri kita yang lemah, tak berdaya dan
sering jatuh dalam dosa itupun dilayakkan dihadapan Tuhan. Menjadi nabi, kita
mesti mewartakan keselamatan dan iman kita kepada orang lain. Pada akhir
perayaan ekaristi Imam mengutus kepada kita “Misa sudah selesai, pulanglah dan
wartakanlah cinta kasih Allah” atau rumusan lain yang intinya adalah mengutus
kita semua untuk menjadi saksi-saksi dan mewartakan Kerajaan Allah. Menjadi
raja, adalah menjadi pemimpin, yang didepan dan membawa yang dibelakangnya
menuju pada sebuah cita-cita bersama. Dalam Gereja Katolik pemimpin lebih
digambakan sebagai seorang gembala. Gembala yang baik akan selalu mencarikan
rumput hijau bagi domba-domba dan air jernih untuk minumannya, serta menjaga
dari serangan binatang buas.
2. Mahasiswa Katolik menjadi semakin cerdas, tangguh, misioner dan dialogis.
Cerdas berarti bisa mempertaggungjawabkan dan bertahan imannya. Artinya bisa
menjawab persoalan imannya dan memecahkan permasalahan dengan baik. Untuk
mendukung kecerdasan ini mahasiswa perlu diajak menyadari jati dirinya. Perlu
dikembangkan talenta yang ada dalam dirinya. Ada kecerdasan (linguistik,
matematis-logis, kinestetik-badani, intrapersonal, interpersonal, ruang-visual,
musik, lingkungan, eksistensial). Cerdas juga berarti dapat
mempertanggungjawabkan pernyataan-pernyataan yang diucapkan. Tangguh
berarti memiliki daya tahan yang kuat dan semangat juang yang tinggi, tidak
mudah menyerah. Tidak mudah terpikat oleh godaan iman maupun godaan
keduniawian. Misioner berarti berani keluar mengemban misi untuk memberitakan
kabar gembira. Menjadi saksi atas kebenaran, keadilan, dan cinta kasih. Berjumpa
dengan setiap hati. Dialogis berarti kita berani merangkul setiap orang yang
berbeda keyakinan, suku, ras, warna kulit, warna rambut dan lainnya untuk
membangun persaudaraan yang sejati. Sebelum sengsara, Yesus pernah berdoa
kepada Allah Bapa: “Ya Bapa semoga mereka menjadi satu, seperti kita Bersatu”.
Inilah cita-cita Tuhan, agar manusia yang telah diciptakan, dan pernah
meninggalkan dapat berkumpul Kembali menjadi satu kawaanan.
3. Mahasiswa Katolik sebagai kader gereja dan bangsa

4 2021 Agama Katolik Pengembangan Materi Pembelajaran dan e-learning


Proklamasi Kemerdekaan yang membuahkan sebuah negara besar NKRI
membutuhkan pejuang-pejuang untuk memelihara dan mengembangkan rumah
besar NKRI agar dapat nyaman untuk tinggal bersama oleh 270 juta jiwa lebih.
Cita-cita proklamasi belum selesai “rakyat adil, makmur dan sentausa” masih
jauh dari capaian yang selama ini diupayakan. Karena ternyata banyak orang-orang
tidak bertanggungjawab di negeri ini. Ada pencuri, perampok, penjarah, koruptor,
dan orang-orang yang hanya mementingkan diri sendiri, suku, golongan ras dan
golongan agama. Sehingga negara mengalami krisis berbagai bidang : krisis
kepemimpinan, korupsi meraja lela, penyalahgunaan narkotika, intoleransi,
globalisasi, disintegrasi, kerusakan lingkungan hidup, krisis kebudayaan, lemahnya
kesadaran bersejarah dan menurunnya etika/moral hidup.
Maka kuliah Agama Katolik menjadi jembatan untuk mempersiapkan kader-kader
Gereja dan Bangsa. Merekalah yang akan menjadi pewaris estafet kepemimpinan.

Agustinus Sukaryadi
Pengampu Kuliah Agama Katolik

Panduan e-learning Bagi Pengelola


Page 5 Universitas Mercu Buana Yogyakarta
LATIHAN

1. Carilah tokoh-tokoh katolik di paroki kalian masing-masing.


2. Apa peran mereka dalam perkembangan lingkungan, wilayah, stasi dan paroki?
3. Apa peran mereka dalam kemajauan masyarakat di lingkungannya (RT-RW dst)
4. Apa peranmu sekarang ini dalam kehidupan menggereja dan memasyarakat?

2021 Agama Katolik Pengembangan Materi Pembelajaran dan e-learning


Agustinus Sukaryadi, S.Sos.S.Ag http://mercubuana-yogya.ac.id/ 6
DAFTAR PUSTAKA

1. Ir.Henrikus Babut., M.Pd. dkk Bahan Ajar Pendidikan Agama Katolik di


Perguruan Tinggi Umum. Serva Minora, Malang 2011
2. Mgr.Dr.Benyamin Yosef Bria, Pr. Peranan Kaum Awam dalam Hidup Menggereja
menurut Kitab Hukum Kanonik Tahun 1983,.Yayasan Pustaka Nusa Tama, 2002.
3. Kantor Wali Gereja Indonesia, Iman Katolik, Penerbit Kaniius Yogyakarta

Panduan e-learning Bagi Pengelola


Page 7 Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai