Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

DAMPAK MODERNISASI
BAGI KELUARGAKU

OLEH :

1. Agnes Teresia Simanjuntak(XII MIPA 2) 5.Andreas Guntur M. Simatupang

2. Cristiano Fajar Ronaldo Lubis.(XII MIPA 2) (XII MIPA 1)

3. Tresia Vani Tambunan (XII MIPA 2)

4. ibabella perangin angin (XII MIPA 1)

(Kelompok 5 )

SMA NEGERI 2 LUBUK PAKAM


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul
“MULTIKULTURALISME ” ini dapat kami selesaikan dengan baik.

Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas kelompok mata pelajaran Agama
Kristen. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah kami ini. Dan kami juga menyadari pentingnya akan
sumber bacaan dan referensi internet.

Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa, dan
kekurangan pasti milik kita sebagai manusia.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Lubuk Pakam,

September 2023
DAFTAR ISI

A. KATA PENGANTAR………..……………………………………………………………………………………………..ii

B. DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………………………………iii

BAB IX

C. URAIAN MATERI……………………………………………………………………………….……..….1

1. Pengertian Multikulturalisme ………….…………….……………………..……………..1

2. Masyarakat Multikultur Indonesia ………………………….……..….…………….…1

3. Apa Kata Alkitab Mengenai Multikulturalisme?...................................2

4. Menerapkan Kesadaran dan Praktik Hidup Multikultur.......................3

D. PENUTUP………………………………………………………………………………………..………...5

-Rangkuman Materi…………………………………………………………………..………………5

BAB I
MULTIKULTURALISME

1. Pengertian Multikulturalisme

Keragaman budaya merupakan kondisi yang ada di sebagian besar masyarakat.


Terdapat banyak kesalahan pemahaman secara konseptual dalam diskursus terkait
keragaman budaya. Multikulturalisme adalah istilah yang digunakan untuk
menjelaskan pandangan tentang ragam kehidupan di dunia, atau kebijakan kebudayaan
yang menekankan penerimaan tentang adanya keragaman, kebhinekaan, pluralitas,
sebagai realitas utama dalam kehidupan masyarakat menyangkut nilai-nilai, sistem
sosial- budaya, dan politik yang mereka anut. Dalam ilmu sosiologi, multikulturalisme
adalah sebuah gambaran cara di mana masyarakat tertentu berdampingan dengan
keragaman budaya. Berdasarkan asumsi yang mendasari bahwa sebuah budaya yang
seringkali berbeda dapat hidup berdampingan secara damai, multikulturalisme
mengungkapkan pandangan bahwa masyarakat diperkaya dengan melestarikan,
menghormati, dan bahkan mendorong keragaman budaya. Misalnya di bidang filsafat
politik, multikulturalisme adalah mengacu pada cara-cara di mana masyarakat
multikulturalisme memilih untuk merumuskan dan menerapkan kebijakan resmi yang
berhubungan dengan perlakuan yang adil terhadap budaya yang berbeda.

2. Masyarakat Multikultur Indonesia

Masyarakat multikultur di Indonesia adalah cerminan dari keberagaman budaya, suku, agama,
dan bahasa yang ada di negara ini. Berikut adalah beberapa ciri dan karakteristik masyarakat
multikultur di Indonesia:

1. Kekayaan budaya: Indonesia memiliki lebih dari 1.300 suku bangsa dengan bahasa, adat
istiadat, dan tradisi yang berbeda. Kehadiran berbagai kelompok etnis ini menciptakan
kekayaan budaya yang luar biasa dan membuat Indonesia menjadi salah satu negara dengan
keberagaman terbesar di dunia.

2. Toleransi dan kerukunan: Meskipun terdapat perbedaan budaya dan agama, masyarakat
multikultur di Indonesia telah menunjukkan toleransi yang tinggi dan kerukunan antarumat
beragama. Berbagai kelompok etnis dan agama hidup berdampingan dengan damai dan saling
menghormati.

3. Tradisi gotong royong: Semangat gotong royong dan kebersamaan sangat kental dalam
masyarakat multikultur di Indonesia. Orang-orang saling membantu dan bekerja sama dalam
berbagai kegiatan seperti acara adat, gotong royong, atau saat menghadapi bencana alam.

4. Kuliner yang beragam: Salah satu aspek menarik dari masyarakat multikultur di Indonesia
adalah keberagaman kuliner. Setiap suku memiliki masakan khasnya sendiri, seperti rendang
dari Padang, soto dari Jawa, dan gudeg dari Yogyakarta. Ini mencerminkan kekayaan kuliner
Indonesia yang tak terbatas.
5. Festival dan perayaan budaya: Di Indonesia, terdapat berbagai festival dan perayaan budaya
yang merayakan keberagaman etnis dan budaya. Contohnya adalah perayaan Nyepi di Bali,
Cap Go Meh di Tionghoa, dan Natal bagi umat Kristen. Festival ini menjadi kesempatan untuk
merayakan keberagaman dan mempererat hubungan antarbudaya.

6. Pencapaian dalam seni dan budaya: Masyarakat multikultur di Indonesia juga menghasilkan
berbagai karya seni dan budaya yang memukau. Contohnya adalah tarian tradisional seperti
tari kecak, gamelan Jawa, wayang kulit, dan seni ukir dari suku Dayak. Pencapaian ini
mencerminkan kekayaan seni dan budaya Indonesia.

Masyarakat multikultur di Indonesia adalah kekuatan dan kekayaan bangsa. Dengan menjaga
dan merawat keberagaman ini, Indonesia dapat terus menjadi negara yang inklusif, harmonis,
dan maju

3. Apa kata Alkitab Mengenai Multikulturalisme?

Alkitab tidak berbicara secara khusus mengenai multikulturalisme namun dalam


kaitannya dengan kasih, kebaikan, kesetaraan dan keselamatan itu diberikan bagi semua
manusia tanpa kecuali. Dalam Kitab Perjanjian Baru Galatia 3:28 tertulis semua manusia yang
berasal dari berbagai suku, bangsa serta kelas sosial dipersatukan dalam Kristus. Artinya kasih
Kristus diberikan bagi semua orang tanpa memandang asal-usul mereka. Kolose 3:11 lebih
mempertegas lagi bahwa Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu. Menjadi manusia
baru dalam Kristus berarti manusia yang tidak lagi melihat sesamanya dari perbedaan latar
belakang suku, bangsa, budaya, kelas sosial (kaya-miskin), pandangan hidup, kebiasaan dan
lain-lain. Menjadi manusia baru artinya orang beriman yang telah menerima keselamatan
dalam Yesus Kristus wajib menerima, menghargai, dan mengasihi sesamanya tanpa
memandang berbagai perbedaan yang ada.

Bagi seorang umat Kristen yang telah didik untuk mencintai antar sesama manusia dan juga
menjunjung tinggi rasa perdamaian, memiliki sikap multikulturalisme adalah sebuah
keharusan. Pernyataan tersebut telah sesuai dengan ajaran yang terdapat dalam sebuah ayat
suci dalam Alkitab berikut ini:

“Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada
laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu didalam Kristus Yesus.”
Galatia 3:28".,

4. Menerapkan Kesadaran dan Praktik Hidup Multikultur


Tuhan menciptakan manusia dalam kepelbagaian supaya dapat saling mengisi dan
melengkapi satu dengan yang lain. Dalam diri manusia juga dianugerahi kebaikan dan
kemampuan untuk beradaptasi dengan alam dan lingkungan hidup terutama dengan
sesamanya. Manusia juga diciptakan sebagai makhluk mulia yang memiliki harkat dan
martabat. Di era modern sekarang ini, masyarakat dunia memiliki kesadaran multikultur yang
jauh lebih baik, bahkan pemenuhan hak setiap orang untuk diterima dan dihargai.

Di era modern sekarang ini, masyarakat dunia memiliki kesadaran multikultur yang jauh lebih
baik, bahkan pemenuhan hak setiap orang untuk diterima dan dihargai. Hak untuk memperoleh
keadilan, demokrasi dan HAM telah menjadi kewajiban yang harus dipenuhi baik oleh negara
terhadap warganya maupun oleh sesama warga negara termasuk warga gereja.

Dalam komunitas kristiani, gereja-gereja di Indonesia dibangun di atas bangunan suku karena
anggota gereja terdiri dari orang-orang yang berasal dari berbagai suku, budaya, adat dan
kebiasaan serta geograis yang berbeda-beda

Ada beberapa nilai yang dapat diwujudkan dalam tindakan untuk memperkuat persatuan
sebagai bangsa Indonesia yang multikultur, sebagai berikut

1. Pengakuan masyarakat terhadap berbagai perbedaan dan kompleksitas kehidupan

2. Perlakuan yang sama terhadap berbagai komunitas dan budaya, baik yang mayoritas
maupun minoritas.

3. Kesederajatan kedudukan dalam berbagai keanekaragaman dan perbedaan, baik secara


individu ataupun kelompok serta budaya.

4. Penghargaan yang tinggi terhadap hak-hak asasi manusia dan saling menghormati
dalamperbedaan.

5. Unsur kebersamaan, solidaritas, kerja sama, dan hidup berdampingan secara damai dalam
perbedaan.

Beberapa poin di atas merupakan nilai nilai yang dapat di bangun dalam membina
kehidupan bersama sebagai bangsa yang multikultur .

sikap yang harus di hindari dalam membangun masyarakat multikultural yang rukun
dan bersatu yaitu:

1. Primordialisme

Primordialisme artinya perasaan kesukuan yang berlebihan. Menganggap suku


bangsanya sendiri yang paling unggul, maju, dan baik. Sikap ini tidak baik untuk
dikembangkan di masyarakat yang multikultural seperti Indonesia. Apabila sikap ini
ada dalam diri warga suatu bangsa, maka kecil kemungkinan mereka untuk dapat
menerima keberadaan suku bangsa yang lain.

2. Etnosentrisme
Etnosentrisme artinya sikap atau pandangan yang berpangkal pada masyarakat dan
kebudayaannya sendiri, biasanya disertai dengan sikap dan pandangan yang
meremehkan masyarakat dan kebudayaan yang lain. Indonesia dapat maju dengan
bekal kebersamaan, sebab tanpa itu yang muncul adalah disintegrasi sosial. Apabila
sikap dan pandangan ini dibiarkan maka akan memunculkan provinsialisme, yaitu
paham atau gerakan yang bersifat kedaerahan dan eksklusivisme atau paham yang
mempunyai kecenderungan untuk memisahkan diri dari masyarakat.

3. Diskriminatif

Diskriminatif adalah sikap yang membeda-bedakan perlakuan terhadap sesama


warga negara berdasarkan warna kulit, golongan, suku bangsa, ekonomi, agama,
dan lain-lain. Sikap ini sangat berbahaya untuk dikembangkan karena dapat memicu
munculnya antipati terhadap sesama warga negara.

4. Stereotip

Stereotip adalah konsepsi mengenai sifat suatu golongan berdasarkan prasangka


yang subjektif dan tidak tepat. Indonesia memang memiliki keragaman suku bangsa
dan masing-masing suku bangsa memiliki ciri khas. Tidak tepat apabila perbedaan
itu kita besar-besarkan sehingga membentuk sebuah kebencian. Setelah mempelajari
berbagai fakta mengenai multikuluturalisme dan nilai-nilai yang terkandung di
dalamnya maka kita dapat merangkum beberapa poin penting dalam rangka
memperkuat persatuan sebagai umat. Berikut ada bebebrapa poin penting
menyangkut mutlikulturalisme yang dapat memperkuat persatuan umat kristiani

• Menerima dan menghargai semua orang tanpa memandang berbagai perbedaan


yang ada.

• Menolong sesama serta menunjukkan solidaritas tanpa memandang latar belakang


perbedaan.

• Menghilangkan prasangka buruk terhadap suku, bangsa, budaya maupun kelas


sosial tertentu termasuk berbagai julukan

. • Berpikir positif terhadap semua orang namun tetap kritis. Artinya harus memiliki
kemampuan menyaring berbagai perbedaan yang ada sehingga tidak kehilangan
identitas.

• Menjadikan hukum kasih sebagai landasan dalam bergaul dengan sesama


PENUTUP

Rangkuman Materi

Allah menciptakan manusia dalam kepelbagian suku, bangsa ,ras ,budaya ,geografis,
agama, adat serta kebiasaan .Kepelbagian itu tentu mempengaruhi cara pandang
seseorang terhadap kehidupan.Namun demikian, harkat dan martabat semua
manusia sama dihadapan Allah. Oleh karena itu setiap orang terpanggil untuk
menerima dan menghargai berbagai perbedaan yang ada secara kriris dan
rasional .Dalam bersikap terhadap kepelbagian,acuan kamu adalah Alkitab dimana
kamu di ajarkan untuk menerima dan mengasihi sesama tanopa memandang
berbagai perbedaan yang ada .Artinya menyaring hal hal yang positif dan negatif
berdasarkan ajaran Alkitab

Ayat Emas
-Efesus 4:32 *Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain,
penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam
Kristus telah mengampuni kamu. *

Anda mungkin juga menyukai