Anda di halaman 1dari 6

PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DAN BUDI PEKERTI KELAS XII

Materi 5 :
1. Pengertian Multikulturalisme
2. Multikulturalisme di Indonesia

Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
1.2 Mensyukuri pemberian 1.2.1 Menunjukan sikap yang mensyukuri kehadiran
Allah dalam kehidupan multikultur di Indonesia sebagai anugerah Allah
multikultur 2.2.1 Menunjukan sikap dan perilaku yang
2.2 mengembangkan sikap dan mencerminkan menghargai multikultur dalam
perilaku yang menghargai kehidupan sehari-hari
dan menerima multikultur
3.2 Menganalisis nilai-nilai 3.2.1 Menjelaskan pengertian multikulturalisme
multikultur 3.2.2 Menjelaskan cara Gereja mewujudkan
multikulturalisme
3.2.3 Menganalisis berbagai pandangan dan
pengalaman berkaitan dengan multikulturalisme
3.2.4 Menjelaskan kaitan antara hidup bersama dengan
orang beriman lain dengan multikulturalisme.
4.2 Membuat proyek yang 4.2.1 Membuat karya yang dapat menunjukkan
berkaitan dengan kehidupan pemahaman mengenai pentingnya membangun
multikultur kebersamaan dengan orang beriman lain.
4.2.2 Merancang proyek pelayanan yang berkaitan
dengan multikulturalisme
4.2.3 Membuat karya yang berisi ajakan pada remaja
dan masyarakat untuk menerima serta
menghargai multikul- turalisme
4.2.4 Merancang proyek kegiatan bersama remaja
beriman lain
4.2.5 Menyusun doa permohonan agar tiap remaja
terpanggil untuk mempraktik- kan solidaritas dan
kebersamaan dengan sesama remaja beriman lain

MULTIKULTURALISME
Multikulturalisme merupakan topik penting untuk dipelajari oleh siswa SMA.Kamu dapat
mengamati di sekeliling lingkunganmu, terdapat masyarakat yang beragam dari berbagai segi
kehidupan. Ada berbagai suku, kebangsaan, budaya, agama, kelas sosial maupun gaya hidup.
Semua kenyataan itu bukan baru disadari pada masa kini. Namun, sejak zaman perjuangan
kemerdekaan para pendiri republik ini telah menyadari kenyataan tersebut. Mengapa topik ini
penting untuk dipelajari? Ada beberapa alasan, yaitu:
1. Memberikan wawasan dan pencerahan mengenai apa dan bagaimana multikulturalisme itu;
2. Memotivasi kamu supaya memiliki kesadaran multikultur serta mampu menerima serta
menghargainya; dan
3. Memotivasi kamu supaya dapat menerapkan kesadaran multikultur dalam sikap hidup sebagai
remaja Kristen.

NKS 1
I. Multikulturalisme
 Pengertian
Multi : Banyak / plural
Kultur : Tentang Budaya
Isme : Paham / ajaran
Multikultur : Fakta dalam masyarakat di mana orang-orang yang ada dalam
masyarakat itu terdiri atas berbagai latar belakang budaya, adat istiadat dan kebiasaan,
tingkat kehidupan, perbedaan geografis bahkan perbedaan agama.
Multikulturalisme adalah pandangan dan sikap terhadap multikultur atau keberagaman
budaya dan tuntutan untuk menerima serta memperlakukan semua orang di dalam
berbagai perbedaannya.
 Multikultur di Alkitab
Galatia 3 : 28…. Di sini kita dapat melihat semua manusia dalam segala perbedaannya
dipersatukan dalam Kristus.
Kolose 3 : 11…mempertegas bahwa Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu
Yesus mengemukakan perumpamaan Orang Samaria yang Murah Hati untuk
menjelaskan tentang siapakah sesame manusia itu. Perumpamaan ini mewakili
pandangan Yesus mengenai kasih kepada sesame. Perbedaan sebagai kesempatan
untuk mewujudkan solidaritas dan kasih bagi sesame tanpa memandang perbedaan
latar belakang.
Solidaritas dan kasih tidak meniadakan perbedaan, namun menerima perbedaan itu
sebagai anugerah. Menjadi manusia baru dalam Kristus berarti manusia yang tidak lagi
melihat sesamanya dari perbedaan latar belakang suku, bangsa, budaya, kelas sosial
(kaya-miskin), pandangan hidup, kebiasaan dan lain-lain. Menjadi manusia baru
artinya orang beriman yang telah menerima keselamatan dalam Yesus Kristus wajib
menerima, menghargai, dan mengasihi sesamanya tanpa memandang berbagai
perbedaan yang ada.
Multikultur membuat kita merenungkan betapa luar biasanya Allah yang telah
menjadikan manusia beragam. Kita seharusnya memandang perbedaan sebagai
anugerah dan bukan ancaman. Dengan begitu kita akan dapat menerima dan
menghargai berbagai perbedaan yang ada dan saling melengkapi satu dengan yang
lainnya.

 Multikultur di Indonesia
Multikultur di Indonesia dapat diliat dari banyaknya ras, suku, bangsa, agama, dan
budaya lainnya di Indonesia. Dari sekitar 17.000 pulau terdapat kurang lebih 1340
suku, 300 etnik, 500 bahasa. Dalam keberagaman yang ada di Indonesia bukan berarti
Indonesia tidak dapat bersatu, kepelbagaian suku, budaya, geografis, adat istiadat,
kebiasaan, pandangan hidup maupun agama, diikat dalam semboyan “Bhineka
Tunggal Ika” yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu dan dijamin UUD 1945 dan
Pancasila sebagai dasar Negara.
Meskipun sudah diikat demikian faktanya bahwa masih terjadi permasalahan-
permasalahan yang terkait dengan kepelbagaian. Memperjuangkan terwujudnya
multikulturalisme di Indonesia hendaknya tidak terpisahkan dari prinsip keadilan dan
pemerataan social dan penindakan hokum bagi semua orang tanpa kecuali.

Materi 6
II. Gereja dan Multikulturalisme
 Perjanjian Lama
Dibahas tentang perjalanan umat Israel sebagai umat pilihaan yang dalam kehidupan
mereka bergaul dan berjumpa dengan bangsa-bangsa lain yang memiliki budaya dan

NKS 2
agama berbeda dengan mereka. Mereka bersosialisasi dengan sekelilingnya, dan ikut
lebur di dalamnya, terpengaruh dan ikut menyembah berhala.
(Dalam Kitab Perjanjian Lama khususnya lima kitab pertama, ada kesan seolah-olah
Allah membentuk Israel sebagai bangsa yang eksklusif dan menjauhkannya dari
bangsa-bangsa lain. Hal ini melahirkan pemikiran seolah-olah Allah “mengabaikan”
bangsa lain, seolah-olah Allah menolak mereka. Akan tetapi, dalam tulisan Kitab
Perjanjian Lama, ketika Israel masuk ke tanah Kanaan ada seorang perempuan
beserta keluarganya yang diselamatkan karena perempuan itu telah menolong para
pengintai. Nampaknya yang menjadi fokus utama dalam Kitab Perjanjian Lama
adalah bagaimana Allah mempersiapkan Israel sebagai bangsa yang akan
mewujudkan “Ibadah dan ketaatannya” pada Allah. Jadi, yang ditolak dari bangsa-
bangsa lain adalah ibadah mereka yang tidak ditujukan pada Allah. Jika orang-orang
Israel bergaul dengan bangsa-bangsa itu dan mereka tidak memiliki kemampuan
untuk menyaring berbagai pengaruh dari budaya dan ibadah mereka, maka akibatnya
bangsa itu akan melupakan Allah dan tidak lagi beribadah kepada-Nya. Oleh karena
itu, pergaulan dengan suku bangsa, budaya, dan agama lain yang beragam tidak
berarti kamu harus melebur ke dalamnya tanpa batas).
Alkitab mengajarkan kita untuk dapat menerima dan mengasihi sesame tanpa
memandang perbedaan yang ada. Membangun pertemanan dan persahabatan tanpa
memandang berbagai perbedaan namun harus disertai sikap kritis dan rasional artinya
tetap selektif menilai hal yang baik dan tidak baik dengan berpedoman kepada Alkitab.
 Perjanjian Baru
Dalam pelayanan-Nya selama di dunia, Yesus tidak memandang latar belakang
budaya, suku maupun ras. Ia berkenan menerima semua kalangan dalam pergaulan
multicultural. Yesus menunjukkkan kasih-Nya tidak hanya kepada bangsa Israel,
contohnya Yesus menolong Perempuan Kanaan (Matius 15:21-28), dan Perwira Roma
(Lukas 7:1-10).
Seperti Tuhan Yesus, hendaknya kita juga menerima, membantu dan melayani sesame
tanpa memandang latar belakang mereka.
 Multikultur dalam Sejarah Gereja
Sejak hadir di dunia, gereja tidak memandang asal usul, ras, suku dan lainnya. Gereja
menerima semua orang yang percaya kepada Tuhan Yesus tanpa memandang
perbedaan. Namun seiring berjalannya waktu, gereja terpecah-pecah karena perbedaan
pendapat dan lainnya, sehingga lahirlah bermacam-macam gereja seperti HKBP,
GPIB, GKST, GPID GPDI, GPPS, GBI, GSJA dll, namun tetap mengajarkan
kebenaran Kristus. Meskipun gereja Nampak memiliki afiliasi dengan suku dan daerha
tertentu, namun tetap terbuka bagi orang-orang yang berasal dari daerah, suku dan
budaya lainnya.
Bukti Gereja di Indonesia Menerapkan Multikulturalisme :
1. Gereja di Indonesia terbuka dan menerima segala kalangan.
2. Gereja di Indonesia menggunskan unsur budaya local dalam liturgi ibadah.
3. Gereja melakukan pelayanan social yang ditujukan pada masyarakat umum tanpa
memandang daerah asal, budaya, adat istiadat, kelas social dan agama (contoh…)
4. Gereja melakukan studi kebudayaan untuk menggali unsur-unsur budaya yang
terancam hilang dari masyarakatnya (contoh…)
5. Gereja di Indonesia membangun dialog dan kerja sama dengan umat beragama lain
(contoh…)
 Multikultur dan Sinkretisme
Multikultur dan sikretisme merupakan dua yang berhubungan namun berbeda satu
dengan lainnya.
Sikretisme

NKS 3
Proses perpaduan dari beberapa paham atau aliran agama atau kepercayaan. Berusaha
menyatukan perbedaan-perbedaan dan pertentangan-pertentangan yang signifikan
antara paham-paham yang berlainan.
Multikulturalisme
Adanya pengakuan dan penerimaan terhadap keberagaman (tidak berarti memadukan
berbagai unsur perbedaan seperti pada sinkretisme, contohnya : agama-agama di
Indonesia yang bertentangan diambil perbedaan yang menyolok yang berpotensi
menimbulkan perpecahan dan perbedaan tersebut akan dilebur menjadi sesuatu yang
utuh. Menganggap semua agama sama, sama-sama mengajarkan kebaikan).
Sedangkan Multikulturalisme tidak menidadakan perbedaan tersebut melainkan tetap
mengakui bahwa agama di Indonesia memang berbeda dan ada tuntutan untuk dapat
menerima dan menghargai perbedaan tersebut.
 Teladan Yesus
Yesus menjadikan multikultur sebagai wacana perjumpaan antar manusia yang dapat
bergaul dan bekerja sama dalam kasih. Yesus tumbuh dalam tradisi iman komunitas-
Nya. Dalam tradisi agama Yahudi sendiri. Setelah Yesus, Kekristenan tumbuh dan
berakar dalam budaya Yahudi dan Yunani helenis. Pemaparan tersebut telah
memberikan gambaran bahwa multikultur bukan merupakan kenyataan abad kini atau
baru ada di zaman kini. Multikultur adalah kenyataan yang sudah ada sejak dulu. Allah
menciptakan manusia dalam keberagaman dan menganugerahkan hikmat dan
kemampuan untuk saling beradaptasi membangun kehidupan.
Mengenai sikap Yesus kita dapat mengetahui melalui beberapa pokok pikran dari
Hope S.Antone sebagai berikut :
1. Kesetiaan Yesus ditujukan kepada Allah, bukan kepada lembaga maupun praktik
agama yang sudah turun temurun dilaksanakan.
2. Kasih dan solidaritas Yesus ditujukan bagi semua orang tanpa kecuali, orang dari
berbagai suku, tradisi, budaya bahkan yang tidak mengenal Allah yang
disembahnya pun ditolong oleh-Nya.
3. Yesus memperkenalkan visi baru mengenai komunitas baru di bawah
pemerintahan Allah.
4. Belajar dari Yesus bahwa walaupun identitas pribadi, rasial, suku, kelas, dan
keagamaan merupakan kenyataan sosiologis, namun yang lebih penting adalah
bagaimana dalam segala perbedaan yang ada, umat manusia memuliakan Allah
dengan melakukan kehendak-Nya.
5. Melakukan kehendak Allah dapat dilakukan dalam kemitraan dengan orang lain,
baik itu sesame orang Kristen maupun orang lain yang berbeda.

Materi 7
III. Hidup dalam Perbedaan
 Potret
Ajakan dan pembelajaran mengenai multikulturalisme sudah sering disampaikan,
namun realitanya masih banyak pertikaian yang berhubungan dengan perbedaan-
perbedaan, terutama masalah agama. Misalnya konflik Israel- Palestina, agama disebut
menjadi alat yang memperkeruh konflik yang ada, konflik antar suku di Ambon,
Konflik antar suku di Papua, di Poso, dan masih banyak contoh lainnya.
 Nilai-nilai
Nilai-nilai yang dapat dibangun dalam membina kehidupan bersama yang multikultur
Antara lain :
1. Pengakuan masyarakat terhadap berbagai perbedaan dan kompleksitas keahidupan.
2. Perlakuan yang sama terhadap berbagai komunitas dan budaya, baik yang
mayoritas maupun yang minoritas.

NKS 4
3. Kesederajatan kedudukan dalam berbagai keanekaragaman dan perbedaan, baik
secara individu maupun kelompok serta budaya.
4. Penghargaan yang tinggi terhadap hak-hak asasi manusia dan saling menghormati
dalam perbedaan.
5. Unsur kebersamaan, solidaritas, kerja sama dan hidup berdampingan secara damai
dalam perbedaan.
 Tantangan
Berikut ini adalah sikap-sikap yang dapat merusak persatuan :
1. Primordialisme : perasaan kesukuan yang berlebihan bahkan sampai menjelek-
jelekkan suku lain.
2. Etnosentrisme yaitu pandangan yang berpangkal pada masyarakat dan
kebudayaannya sendiri disertai sikap meremehkan budaya lain.
3. Diskriminatif : membeda-bedakan perlakuan terhadap sesame yang berbeda.
4. Stereotif : prasangka yang subyektif dan tidak tepat terhadap sesame.
Sikap-sikap seperti ini harus dihindari demi terciptanya masyarakat yang multicultural
yang rukun dan bersatu.
 Peran Aktif
Peran aktif dalam membangun multikulturalisme :
1. Membantu orang-orang di sekitar kita yang membutuhkan pertolongan tanpa
memandang latar belakang mereka dan tanpa mengharapkan imbalan.
2. Mengucapkan selamat hari raya kepada saudara-saudara kita dengan tulus
meskipun berbeda keyakinan.
3. Berteman dengan orang-orang yang berbeda suku, agama atau ras dengan kita
tetapi tidak menghilangkan identitas diri sendiri.
4. Tidak mengkritik teman dengan unsur SARA dan tidak perlu membahas teman
yang mungkin menjelek-jelekkan suku, agama atau ras kita.
5. Tidak takut terlibat dalam dialog yang membahas tentang multikultur melainkan
bersikap terbuka, mau mendengarkan dan dapat berdiskusi tanpa menyudutkan
satu sama lain.

Rangkuman
Multikulturalisme adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan pandangan seseorang
tentang ragam kehidupan di dunia, ataupun kebijakan kebudayaan yang menekankan tentang
penerimaan terhadap ada nya keragaman, dan berbagai macam budaya (multikultural) yang ada
dalam kehidupan masyarakat menyangkut nilai-nilai, sistem, budaya, kebiasaan, dan politik yang
mereka anut. Multikulturalisme bukan sekadar pandangan hidup melainkan cita-cita yang harus
diperjuangkan demi terwujudnya keadilan dan perdamaian bagi umat manusia. Semua manusia
dari berbagai latar belakang ras, suku, bangsa, budaya, kelas sosial, geografis dan agama
terpanggil untuk proaktif mewujudkan kehidupan multikulturalisme. Remaja sebagai kelompok
masyarakat yang sedang bertumbuh menuju dewasa memiliki tanggung jawab untuk
mewujudkan kehidupan multikulturalisme. Perjuangan itu merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari iman kepada Allah di dalam Yesus Kristus.

Penutup
Kamu sudah mempelajari mengapa masyarakat dunia tanpa kecuali memperjuangkan
terwujudnya multikulturalisme. Sejarah pahit yang dihadapi umat manusia akibat pandangan
sempit terhadap sesama, antara lain berprasangka terhadap orang lain yang berbeda latar
belakang; meremehkan keberadaan mereka; merendahkan kebangsaan, suku, budaya, dan agama
tertentu; mengabaikan kemanusiaan dan keadilan telah menyebabkan banyak penderitaan bagi
umat manusia. Oleh karena itu, sebagai remaja Kristen kamu diminta untuk membuat slogan atau
semboyan yang bertujuan mengajak remaja Indonesia untuk memperjuangkan serta mewujudkan
multikulturalisme. Kamu dapat memilih untuk membuat slogan, puisi ataupun lagu, dan lain-
lain.

NKS 5
NKS 6

Anda mungkin juga menyukai