Multikulturalisme di Indonesia
Kehidupan Multikulture
Tujuan Pembelajaran
Multikulturalisme:
suatu pandangan dan sikap terhadap kenyataan multikultur atau keberagaman
budaya.
Multikulturalisme adalah tuntutan untuk menerima serta memperlakukan semua
orang di dalam berbagai perbedaanya sebagai manusia yang bermartabat.
Multikulturalisme merupakan pandangan baru terhadap keberagaman, dimana
setiap manusia dalam kepelbagaiannya memiliki hak yang sama untuk diterima,
dihargai dan dipenuhi hak-hak asasinya sebagai manusia.
Multikulturalisme di Indonesia
Bhineka Tunggal Ika menggambarkan bahwa Indonesia sebagai negara multikultural yang memiliki
beragam perbedaan tetap terintegrasi dalam persatuan dan kesatuan. Keberagaman di Indonesia dijamin
dan dilindungi oleh UUD 1945 dan Pancasila sebagai dasar negara. Namun jaminan ini tidak sepenuhnya
terbukti, hal ini dikarenakan masih banyak persoalan ataupun konflik yang berakar dari kehidupan
multikultur ini.
Kolose 3:11
Add a Slide Title - 5
Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu
Perjanjian Lama seolah menunjukkan bahwa Allah membentuk Israel sebagai bangsa yang
ekslusif. Tetapi sesungguhnya Allah membentuk Israel sebagai bangsa yang “menyembah-
Nya” tanpa terkontaminasi oleh pengaruh budaya dan ibadah dari suku bangsa lainnya.
Di dalam Perjanjian Baru Tuhan Yesus menggunakan perumpamaan orang samaria yang
baik hati untuk mengajarkan siapakah sesama manusia dan bagaimana mengasihi yang
tulus. Tuhan Yesus mengajarkan bahwa semua orang tanpa terkecuali terpanggil untuk
mewujudkan solidaritas dan kasih bagi sesama tanpa memandang perbedaan. Kasih itu
tidak menghilangkan perbedaan tetapi menerimanya sebagai suatu anugerah.
3. Diskriminatif
Diskriminatif adalah sikap membeda-bedakan perlakuan terhadap sesama
warga negara berdasarkan warna kulit, golongan, suku bangsa, ekonomi,
agama dan lain-lain.
4. Stereotip
Merupakan suatu konsepsi mengenai sifat suatu golongan berdasarkan
prasangka yang subjektif dan tidak tepat.
Kesimpulan
Allah menciptakan keberagaman dan kepelbagaian dengan maksud dan tujuan yang mulia.
Keberagaman ini tentu mempengaruhi cara pandang seseorang terhadap kehidupan.
Namun demikian, harkat dan martabat semua manusia sama di hadapan Allah. Oleh karena
itu, semua orang terpanggil untuk menerima dan menghargai berbagai perbedaan yang ada
dan bisa menyikapinya secara kritis dan rasional. Artinya, kita harus bisa menyaring hal-hal
yang positif dan negative berdasarkan ajaran Alkitab.
Perbedaan memang seringkali menimbulkan permasalahan. Tetapi hendaknya kita selalu
bisa memiliki toleransi dan mengasihi sesama sebagaimana Kristus mengasihi kita.
Matius 25: 40